A little notes from Japan: Part 3 (last part); Welcome to science city, Tsukuba….


Sewaktu saya masih kecil, hingga saya sebesar ini hobi saya adalah nonton film kartun, dan salah satu kartun favorit saya adalah ASTRO BOY. Saking gilanya saya sampai punya tuh binder, kontak pensil, dan aneka pernak pernik astro boy. Ya ampunnn parah banget kan -.-

kalau kalian berada pada masa kecil yang serupa dengan saya, jika kalian juga generasi beruntung yang waktu kecil suguhan kartunnya berkualitas banget, dijamin pasti pernah nonton Astro Boy… apalagi astro boy 2003 yang nyanyi soundtracknya duo favorit saya Chemistry! Arggggghhhhh~~~~ Keren parah! Adik saya aja sampai ngefans banget sama astro boy yang versi Jepang tentunya.

Dalam film itu, diceritakan kalau Atom (pemeran utama di astro boy) itu tinggal di sebuah kota yang full with science banget…namanya Metro City.

Memandang Metro City

Saya selalu membayangkan, ada gak yaaa kota di Jepang yang se-science Metro city di film ini. Dasar bocah, kayaknya waktu itu saya sempat komat-kamit “Ya Allah… bawa hamba ke Metro City” hahahahaha bocaaaaaah! Ampuuun!

Mungkin karena pas itu doa-nya masih polos-polosnya kali ya, lalu diijabah… taraaaaa, Allah lalu memberikan saya kesempatan untuk ke science city-nya Jepang: Tsukuba.

Memang belum seheboh yang ada di film astro boy, tapi Tsukuba benar-benar sebuah kota yang secara default di setting scientific banget. bahkan di pedestarian area aja ada robot zone! Wuaduuuuh….!

Image and video hosting by TinyPic

Hargailah hak para robot!

 

Tsukuba sendiri menurut keterangan dari dosen saya merupakan kota di Jepang yang rasio antara doktor dan rakyat jelatanya 4:1. Jadi dari setiap 4 orang penduduk di Tsukuba, 1 orang pasti doktor. Sisa 3-nya lagi, mayoritas master atau lagi lanjut master, dsb. Keren kan?

Selain itu, mayoritas research center di Jepang itu ada di Tsukuba. Kalau di Tokyo nyawa transportasinya adalah kereta, kalau di Tsukuba pakai bus. Hati-hati juga kalau naik bus, salah naik… salah juga tujuan kita. Dan Tsukuba ini isinya research center semua, jadi kalau kalian ke sini mohon ingat baik-baik seluruh informasi mengenai tujuan kalian, jangan cuman inget “Pokoknya gw mau ke research center..” Huwaaaaa ada buaaaanyak banget di sini hahaha… tiap renteng jalan pasti ada research center.

Saya sendiri menginap di sebuah hotel di Tsukuba center.
Di depan hotel saya mall-mall berderet rapi hahaha. Tapi rupanyaaaaa…. Mall ini kalau jam 8 malem ditutup. Ya amploooop! Jadi pas jam 8 kurang 15 aja udah kena usir kalau main-main cuci mata ke si mall hahaha. Tapi Alhamdulillah sempet beli jam tangan… lumayan, 1000 yen! Segitu kan standar ya untuk jam tangan, dan betapa kagetnya saya ketika Mbak Kasirnya juga ngasih kartu garansi segala buat jam tangan saya. Haaah… ya ampun, 1000 yen kan paling 100 ribuan ya, pakai garansi segala :’D sungguh mengharukan hehehe.

Saya suka pemandangan Tsukuba di pagi hari. Walau musim dingin, tapi pas saya datang alhamdulillah cukup cerah. Cerah kaaaan? Ceraaaah… tapi anginnyaaaaa Ya Allah…. gak kuat deh. Dingin banget. Hari pertama datang suhunya -2 derajat celcius. Padahal saya udah happy melihat matahari yang cerah tersenyum, errrr… tricky sunshine.

Image and video hosting by TinyPicImage and video hosting by TinyPic

Saya sendiri diundang pelatihan oleh Sensei saya di National Institute of Environmental Studies (NIES), tempat sensei saya bekerja. Huwaaaaa…. ya ampun kurang baik apa sih Beliau. Kalau kelak saya sekolah terus jadi anak bodoh kayaknya Mega Combo durhaka deh sama Beliau.

Image and video hosting by TinyPic

Tempat kerja Sensei saya…. tempat berkumpulnya scientist-scientist pintar yang super duper ramah! Nice place for work

 

Jujur saya jiper banget ikut pelatihan ini. Yang ikut dua dosen saya. Pak dosen dari ITB malah kepala departemen pula. Terus dari negara lain, waduuuuh ada anak S3, ada orang dari kementerian lingkungan hidup…. Ya Allah… mana laptop saya hang! Ihhh kaco pisan lah.
Tapi senang karena saya jadi belajar banyaaaaaaak hal dari mereka.
Hufffttt I should study hard… harder… hardest!
Diantosan ya, Sensei…
Sebenarnya bukan masalah sih kalau saya mau seenaknya aja dalam hidup ini, tapi lagi-lagi… menerima begitu banyak kebaikan dari banyak orang baik, rasanya saya gak tega tuh untuk tidak melakukan yang terbaik untuk mereka. Hanya itu kan yang bisa saya lakukan! Eh eh… jadi curcol. Mari lupakan hahahha.

Kembali ke scientific-nya Tsukuba hahahaha… sebagai penyuka bunga, saya kemudian ngeh juga kalau di beberapa spot publik, mayoritas tanamannya di kasih tag keterangan. Jadi kita bisa tau ini pohon apa aja.
Image and video hosting by TinyPic

Saya tidak tahu apa di semua tempat seperti itu, tapi di sekitar kantor sensei saya sampai di pinggir jalan pun semua pohonnya dikasih name tag. Waduuuh keren banget. Saking cintanya dengan tanaman, bahkan katanya ada tanaman yang “di amankan” dulu selama musim dingin di rumah kaca dan baru akan ditanam lagi pas musim semi atau panas.

Hal unik lainnya, banyak lampu di tempat publik yang baru nyala kalau ada orang di sekitar area tersebut. Pas orangnya sudah gak ada… si lampu mati. Di suatu malam saya sempat iseng melototin lampu jenis ini di sebuah tempat pemarkiran sepeda di depan hotel saya, sampai sekarang saya masih bingung si lampu itu pakai sensor apa. Mungkin sensor gerak *Iyaaaah… sok tau deh gw ahahahaha*

Karena siang full pelatihan, maka jalan-jalan cuman bisa pas malam. Dan itu pun terbatas karena lagi-lagi: Mall tutup jam 8 malam, ada beberapa yang buka sampai jam 9 malam tapi hufffttt jarang. Eh tapi ada juga loh yang buka 24 jam hehehe tapi yaaaa 1-2 toko. Alasan ini yang membuat saya jadi gak bisa bertemu teman saya di Tsukuba, padahal pengen banget! Secara dia pasti lebih paham kan tentang ke-oke-an si Metro City eh… Tsukuba city hehehe.

Image and video hosting by TinyPic

Hiyaaaa Narsis… :p lumayan lah…

Image and video hosting by TinyPic

Ini masih satu set medium boneka Hinamatsuri

Jadi kalau mau narsis juga bisanya malem hahahaha….

Oiya…. kalau jeli, di beberapa tempat kalian bisa liat toko atau hotel majang hiasan boneka satu set lengkap. kayak begini nih:

Itu adalah boneka Hinamatsuri….Ini penjelasannya
Image and video hosting by TinyPic

Kebetulan tanggal 3 Maret akan dilaksanakan hari Hinamatsuri itu, makanya banyak yang pasang hiasan boneka ini.
Sensei saya sempat bercerita sedikit tentang Hinamatsuri. Katanya hari anak perempuan ini doanya simple, supaya si anak perempuan di keluarga tumbuh sehat dan menjadi anak yang baik. Naaaah, si boneka ini biasanya gak beli tapi memang warisan turun menurun.

Kalau kalian ngerasa “Wah kece berat nih dipajang di rumah gw, beli ah… satu set” Waaaah… boleh banget, tapi siap-siap rogoh kocek agak dalam. Harga boneka ini minimal sekitar 90.000 Yen, itu minimal yaaaa… MINIMAL! hahaha…. yaaaah 9 juta-an. Ih kalau saya mending beli laptop baru hahahaha. Tapi memang worthed sih. Mungkin ini juga jawaban kenapa boneka ini gak gampang rusak walau udah diwariskan turun menurun.
Hmmmmm…. menarik.

Image and video hosting by TinyPic

And Indonesia welcoming me again!

Saya pikir cukup sekian dari saya hehehe…
Capek juga ngetiknya.
See you in another posting. Sebenarnya cerita ttng Tsukuba masih puaaaaanjaaaaang banget tapi sudahlah, gak beres-beres kalau saya cerita hahaha.
Hmmmm… semoga kita bisa bertemu lagi Jepang 😀 I Love you so much!

See you!

A little notes from Japan: Part 2; Hei! this is Shibuya….


Okaaaay lanjut ceritanya, selanjutnya lost in Shibuya hehehhe….
Ini tempatnya anak-anak muda Jepang *kata saya sih hahahha* hmmmm kesan yang saya dapat, very busy town…. tapi menarik banget karena ada berbagai bumbu didalamnya…. bumbu kreativitas anak muda, bumbu sibuknya orang-orang metropolitan, bumbu tradisional juga ada di beberapa titik, pokoknya memang fardhu ‘ain kali ya kalau ke Jepang harus mampir dulu ke shibuya.

Image and video hosting by TinyPic

Segini mah masih sepi….

Selain itu, tempat ini kayaknya cukup complete ya buat traveling, karena ada kuil, ada taman luasssss bgt, dan tentu ada banyak tempat shopping. Jadi complete lah…

Di shibuya tempat yang saya kunjungi adalah Meijijingu shrine, Yoyogi Park, dan Takeshita Street. Wuhuuuuu…. seru. Andai punya lebih banyak waktu dan bawa kamera yang lebih kece, bisa foto-foto lebih banyak lagi. Bagi saya yang seneng foto-foto sih, tempat ini juga gak monoton buat dijepret terus menerus.

You may get lost in Shibuya, tapi karena penunjuk jalannya jelas… jadi gak masalah hehehehe, get lost ajaaaaa lalu nikmati Shibuya.

Yuuupppp…. yang paling deket, berkunjung dulu ke Meijijingu shrine, karena keterbatasan waktu dan tenaga hahahaha jadi cuman mejeng aja di depan pintu gerbangnya. Narsis dulu lah….

Image and video hosting by TinyPic

Yeay… tetep narsis walau muka rada kucel hahaha 😀

Oiyaaaa… saya perkenalkan, ini guide saya…sekaligus dosen pembimbing skripsi saya… dosen pembimbing karya tulis saya juga pas seleksi mapres… hahahhaa my lecture, my best friend….
Image and video hosting by TinyPic

Tak terhingga deh terima kasih saya ke Beliau, kalo gak mati gaya kali di Jepang hahahaha…. Pesan moril yang saya dapat dari Beliau: Harus banyak jalan-jalan kalau nanti kuliah di luar negeri, jadi pas nanti keluarga ada yang nengok bisa diajak jalan-jalan dan gak mati gaya. Noted! sudah dimasukin ke dalam hard disk internal otak dengan baik hehehe…

Naaaah… selanjutnya ke Yoyogi Park. Kalau ke sini lebih baik agak siangan kali ya, apalagi kalau kalian pengen liat orang-orang yang cosplay dan pakai baju yang lucu-lucu ala lolita doll dsb…

Taman ini luas banget dan penuh dengan berbagai macam orang, kata dosen saya lagi… ini deh Jepang, negara orang-orang yang serius banget kalau kerja. Tapi fasilitas publik termasuk area hiburan untuk publik dibikin senyaman mungkin dan gratis! Jadi setiap weekend masyarakatnya bisa bener-bener enjoy me-day atau family day mereka.
Image and video hosting by TinyPic

Saya sampai pas masih pagi, dan masih dingin… salju aja sempet turun walau rintik-rintik banget. Jadi kayaknya para lolitanya pada masih kedinginan di rumah *errrr…. gitu ya,Mon* hahahaha entahlah…
tapi emang bener deh di sini masih dingin banget… salju-saljunya juga belum sepenuhnya mencair walau katanya udah dari beberapa hari yang di urug…
Image and video hosting by TinyPic

Saya udah cukup autis liat salju… saya pikir cuman saya aja yang antusias. Waaah rupanya bocah-bocah juga happy liat salju hahahaha… ini foto favorit saja
Image and video hosting by TinyPic

Pengen ikutan ngorek-ngorek si tumpukan salju. Kata dosen saya, ini bener-bener cuaca ekstrim karena biasanya di Tokyo gak pernah ada salju selebat ini. Waaah climate change bener-bener deh.

Target operasi dosen saya adalah… FLEA MARKET! hahahahhaa… macam pasar tumpah ala kita, tapi yang dijual di flea market jepang menurut saya okeh-okeh banget. Kalau kalian gak gengsi pakai barang bekas dan doyan belanja dengan harga miring, kalian harus rajin melototin jadwal flea market. Pokoknya puasssss bangeeeet deh… asal pinter milih pasti happy.

Image and video hosting by TinyPic

Flea Market: Tempat Berburu Harta Karun

Saya sendiri dapet tas selempang kecil model vintage dengan tulisan Paris dengan harga cuman 200 yen. Dosen saya matanya lebih jeli lagi, dapet 2 tas lucuuuuuuu bangeeeeet dengan harga masing-masing 200 yen dan sepatu dengan harga 200 yen juga! Sadiiiiisssss…. itu yang saya belum bisa, kejelian dalam melihat barang bagus yang murah meriah di flea market. I should fix my radar hahahaha. Buat kalian yang nanti sekolah atau mau kerja di Jepang, saran saya sih mungkin dari sini gak usah bawa banyak-banyak banget barang… yang krusial aja. Sisanya bisa beli di flea market atau toko baju-baju second yang oke di Jepang. Jangan bayangin barang bekas kayak di pasar Senen…. di Jepang mah bagus-bagus banget, bersih, dan masih cantik. Selain itu kebanyakan branded… jadi yaaaah gak nyesel deh. Kalau gengsi dengan barang bekas, yaaa di Uniqlo juga gak mahal-mahal banget sih, standar-standar aja.

Capek berburu di flea market, lanjut keliling taman lagi…
Ngemil dulu hehehehe…

Image and video hosting by TinyPic

dan whoaaaaaaa langsung dihibur sama sebuah grup band yang sedang memulai debutya. Kalau di kita sih ngamen gitu ya, tapi ngamen di sini maaaah hi-quality bray! Gak percaya, mari kita tengok….

Image and video hosting by TinyPic

Kereeeeeennnn!!!

Mereka “ngamen” itu buat promo musik dan karya-karya mereka… terus ngasih informasi juga kapan mereka manggung-manggung lagi dan di kafe mana. Katanya kalau udah banyak fans-nya baru deh mereka bisa lanjut rekaman. Jadi semuanya dimulai dari nol, gak ada artis instan hahahaha… keren kan? keren kan? saya naksir seragamnya hehehehe.

Negara sesibuk dan seheboh ini, gak ada cerita deh motor berseliweran di mana-mana. Kalau kata sensei saya motor bukanlah menjadi preferensi moda tranportasi di Jepang. Kalau gak pakai kendaraan umum, yaaaa jalan kaki atau naik sepeda.

Image and video hosting by TinyPic

Bike for…. everything!

Ya wajar sih, tranportasi umumnya nyaman, naik sepeda juga ada tracknya… kalau di Indonesia naik sepeda apalagi di Bogor? Waaah insya Allah udah dicium sama angkot dari belakang.

Entah kenapa saya juga senang liat anak-anak yang main di sini. Imaginasi sentimentil saya lalu melanglang buwana menembus langit. Kayaknya kalau nanti saya punya anak, saya harus bawa dia ke Jepang… lari-lari dan main di taman, supaya dia happy dan sehat. Huwaaa kan otak dia bisa makin fresh dan nanti jadi makin pintar pas di sekolah plus gak sakit-sakitan. Huwaaaaaaa…..

Image and video hosting by TinyPic

Okay, my future husband… please consider about it ya hahaha… *curcol, siapa tahu kan my future husband ada dari salah satu pembaca blog ini aahahahaha #ehngarep *

Dari situ, waktunya belanja-belanji dan liat hiruk pikuk sebenarnya… dan here we are! Takeshita Street!

Image and video hosting by TinyPic

Takeshita street….

Whoaaaaa penuh banget ya, tapi memang serunya di situ. Belum afdhal kayaknya kalau ke shibuya belum ngerasain jalan ini.

Karena dosen saya sedang tidak terlalu fit, maka siang kami kembali ke Ueno ambil koper dan cussss berangkat ke science city: Tsukuba.

Saya sudahi part 2 di sini ya ^O^/ see you….

A little notes from Japan: Part 1, arrived in Japan–> go to ueno


And life is a road and I want to keep going
Love is a river I want to keep flowing
Life is a road, now and forever
Wonderful journey
-At the beginning; Donna Lewis-

Hmmm… I have very limited time to write this blog actually, so I make it in several parts 😀

For some reasons, I think I’m very lucky because surrounded by very kind people. Kind family, kind friends, kind lecture, and kind future sensei hehehe.

Loh ini kok jadi pakai bahasa inggris, okay, let’s use bahasa hehehehe.
Tepat tanggal 22 Februari kemarin, dengan pesawat Japan Airlines JL 726, saya dan dua orang dosen saya (satu dari IPB which is my lovely undergraduate supervisor, dan satu lagi adalah dosen ITB…) membelah awan lalu terbang menuju Tokyo. Kalau ada yang mau tanya seoke apa sih Japan Airlines…. well sebenarnya sih biasa aja, gak se-wah apa gitu… cuman mereka sangat tepat waktu. Makanannya enak (dipesenin moslem meal… nyummm enak). Di samping kami duduk ada anak ITB yang ramah dan baik hati yang rupanya anak nuklir yang akan ikut conference yang diadakan TIT (Tokyo Institute of Technology). Seperti biasa saya sih pendiam hahahha dan gak pernah ngomong, tapi saya suka aja sama anak itu karena dia sopan, kalau ditanya membalas dengan senyuman, apa karena di sampingnya dosen ya ahahahaha… Lupa nanya siapa namanya, but I wish him a good luck.

Yang mau tanya kenapa kok saya bisa terdampar begitu saja dibawa ke Jepang… 1. Karena sensei saya baik hati. Rasanya mau meneteskan air mata kalau inget kebaikan Beliau huhuhuhu. Beliau mengundang saya ikut pelatihan karena my future research will be related to it, jadi biar dapet basic knowledgenya. Coba…. coba…. ada gak sih guru sebaik itu. 2. Of course karena saya juga beruntung punya bos yang baik hati dan dosen yang baik hati juga. Siapa coba yang rela mengizinkan anak ingusan seperti saya boleh ke Jepang begitu saja hahahaha…. 3. Saya punya keluarga yang baik, punya Mama yang rajin puasa dan shalat malam…. wuusssshhh langsung lancar deh segala urusan. Plus uwak saya yang untuk keberangkatan saya yang singkat aja preparationnya udah standar keberangkatan kunjungan kenegaraan. Huwaaaaa I love my family. 4. Allah baik banget, makin kesini saya merasa segala sesuatu yang berkaitan dengan studi saya rasanya selalu dilancarkan…. Subhanallah.

Setuju kan, how lucky I am….

Sampai di Narita pagi buta, jam 6 pagi  JST (Japan Standard Time)….berarti 04.00 WIB.
Check in di Tsukuba baru bisa jam 14.00 JST. Akhirnya dosen saya yang notabene-nya alumni Todai ngajak saya ngeliat-liat tokyo dulu. Biar mata rada terbuka gitu.

Agak takjub dengan Jepang, public transportationnya integrated banget. Bandara Narita rupanya integrated dengan bus dan kereta… jadi mau kemana-mana gampang.
Sesampainya di Narita, yang duluan dicari adalah: TOILET hahahaha…. adik saya udah dari jauh hari bilang “Kak, nanti liatin toilet di Jepang, bener gak seheboh kayak di film Cars 2?” Hahahahhaa… aduuuh nasib deh, gini ceritanya kalau kakak sama adik kebanyakan nonton film kartun -.-
But I check! hahahahah Ya Allah… kurang kerjaan banget kan? Eh tapi biar kalian tau juga.
Toilet di Jepang itu ada dua macem, ada yang western style *macam toilet duduk kita* dan yang japan style. Naaaah…. sebenarnya sih sama-sama aja, cuman….seperti kayak di film cars2… memang toilet di Jepang banyak tombol2nya hehehehe. Tapi gak heboh-heboh banget sih… biasa aja. Gak tau kalau ada yang lebih canggih lagi. Tapi yang saya temui sejauh ini yaaa standar lah. Oiya itu ada flushing sound, mohon jangan mengira sound yang keluar adalah lagu-lagu barat atau lagu klasik… apalagi lagu dangdut hahahhaa! Gak gak… itu cuman untuk menyamarkan suara kalau kita lagi flushing atau apa lah itu. Aduh please masa harus saya bahas juga :p

Image and video hosting by TinyPic

Dasar Jepang, semuanya well prepared. Di beberapa toilet ada juga yang disediakan tempat khusus buat gantiin popok bayi. Bahkan ada juga yang nyediain tempat duduk buat balita hehehe.

Image and video hosting by TinyPic

Kalau yang udah pada punya baby… bisa nih disimpen di sini dulu baby-nya sambil digantiin baju/ popoknya 😀 seru kan

Ah kok jadi ngomongin toilet hahahaha, come on, Mon!

Dengan nenteng koper segonjreng *koper gw sih… errrr….hahahhaa* berangkatlah kami ke Ueno. Ueno itu apa ya, mungkin kalo di commuter line JABODETABEK kayak stasiun Jakarta Kota kali ya. Tapi gak bisa disamain sih, ini lebih…lebih… lebih waaaaah!. Jujur aja, saya yang udah khatam dan fasih dengan rute Commuter Line Jabodetabek dan udah berani dijajal mau berangkat kemana pun pakai kereta di Indonesia, di tokyo mah…. bubye hahahhaha…. rutenya banyak bangeeeeet dan di mata saya kayak sphagetti hahahaha. Kalau sekarang disuruh ngulang lagi sendiri kayaknya masih lieur deh, salah gate dan sebagainya salah arah dan tujuan….

Gak percaya? Oh boleh-boleh…. monggo disaksikan…. hahahaha

Image and video hosting by TinyPic

Aduuuuh… lewat mana ya…mmmmm….

Pusing kan? Pusing kan? hahahhaha….
Okay, I should find very nice and great friend for next trip (Ayo…ayo… yang di Tokyo, Tsukuba, Kyoto, mohon bantuannya nanti buat jadi guide :D).
Oiya… semuanya pake mesin loh ya.
Beli tiket pake mesin…
Beli minum juga pake mesin…

Image and video hosting by TinyPic

Kesan saya pada semua mesin-mesin itu adalah “Whoaaaa pintar banget si mesin.” Habis mereka bisa ngitung juga kembalian dan sebagainya dengan tepat hahahahha sumpah saya lebay banget. Tapi saya sih jujur aja agak pusing dengan receh di Jepang. Apalagi ukuran 10 yen lebih gede dari 100 yen dan 50 yen hahahaha, jadi kalau ke toko saya suka give up dan bilang “sumimasen… so many coins” *sambil dengan noraknya mengeluarkan semua koin yang ada… terus biarkan kasirnya yang ngitung hahahahha. Eh tapi tenang, di Jepang mah pada jujur… jadi gak masalah lah. Pernah beberapa kali di toko 100 yen, kasirnya sampai ketawa cekikikan ngeliat saya ngitungin receh. Abis sayang juga kan mecahin uang kertas, pasti di balik tawanya si kasir bilang “Ya ampun pelit banget nih si mbak-mbak” hahahhaa…

Tapi ini mengagumkan banget, mereka tetep berusaha berkomunikasi walau jelas tatapan mata saya kosong dan gak ngerti apa yang mereka bicarakan. Berlajar bahasa jepang bertahun-tahun, sampai di Jepangnya mah teori tinggalah teori hahahahaha… pada cepet banget ngomongnya. Terus karena kemampuan saya baca kanji itu nol besar, kalau ada yang gak bisa dibaca kanjinya bisa juga minta tolong dibacain sama kasirnya hahahaha… terutama kalau makanan kan, naaah buat yang muslim kan suka heboh tuh sama komposisi di kemasannya, daripada super rempong nelpon ke perusahaannya kan, selama masih punya mulut dan sedikit kemampuan nerka-nerka mah tanya aja ke kasirnya… bilang aja “Watashi wa kanji wo wakaranai bla bla bla…” terus tunjuk bagian komposisi dan pake gesture dan bahasa isyarat yang kece. Saya sempet iseng nanya komposisi kitkat green tea soalnya, fiuuuh… dan terjawab  tanpa berkicau terlalu banyak :’D

Ueno sendiri kata dosen saya adalah Asian Market di Jepang, jadi di sini saya beli toppoki (rice cake) buat acara masak-masak bareng saudara sepupu saya nanti. Di Ueno karena stasiun gede, maka kami nitip koper dulu di loker. Eh lokernya juga pake mesin hahahaha *yaeyalah,Mon…* untuk yang ukuran jumbo harganya 500 yen buat seharian penuh. ya murah lah daripada ngejinjing itu kemana-mana. Eh jangan lupa sediakan koin hahahaha… itu penting! catat.. itu penting! kalo bisa sih si koin 100 yen kumpulin yang banyak. Gak kayak receh 100 perak di Indonesia, 100 yen di Jepang itu berharga hahahhaa…. mesin-mesin agak lahap memakan koin. Kalau yang receh 1 yen, 5 yen, naaah itu sih kalau bisa dibelanjain kapanpun ada kesempatan… mesin-mesin pada gak suka makan tuh receh -.-.

Dari Ueno, kami berangsut dulu ke shibuya… nah di sini yang seru.
Tapi BERSAMBUNG….
I should go to the office soalnya, nanti lanjut ya ^O^/
hehehehe….
2 Part lagi menyusul…

BANZAAAAAI!!!!!

Buku bersampul merah dari Mama….


Kemarin, sambil beres-beres koper untuk berangkat ke negeri sakura, seperti biasa rumah pasti ramai dengan percakapan antara saya dan Mama saya.

Mama (M): Waaaah… anak Mama bener ya kesampaian ke luar negeri. Mama bangga deh. Inget ya musim dingin loh jangan kambuh pileknya, packing yang rapi…. eeeeh itu gimana ngelipetnya? aduuuh… jangan berantakan biar kopernya cukup.

SKIP
SKIP
SKIP
jadi ketahuan deh saya berantakan ahahahaha….

M: Nanti sepi dong. Rumah ini kan orangnya cuman sedikit… kalau kakak pergi sepi banget ya. Mama cuman sama kucing terus sama kiki.

Saya (S): Ih cuman bentar lagi, nanti juga pulang. Hehehehe… saya juga kangen sama rumah.

M: Nanti kalau kakak sekolah, sepinya lebih lama.

S: Saya pulang nanti Ma, masa saya gak kangen rumah.

M: Iya ya.. Eh Kak, katanya kakak mau jadi penulis. Nih, kakak lupa ya Mama beliin ini dulu
Kata Mama sambil menyodorkan buku tebal dengan cover merah yang dulu pernah Mama belikan untuk saya. Belum pernah dipakai karena lebih sering menulis di komputer.

CAM01011Buku catatan bercover merah dari Mama [emoji black heart suit]

M: Nulis itu kak, lebih lengkap dan lebih diingat kalau ditulis tangan. Bisa dibawa kemana-mana juga. Mulai sekarang, tulis semua pengalaman kamu setiap hari di buku ini. Nanti pas kamu mau nulis buku, kamu tinggal liat ulang catatan kamu.

S: Iya Ma, nanti saya jadi penulis ya.

M: Iya… kan kamu yang bilang, pengalaman kamu harus jadi pelajaran bagi orang lain. Nulis yang bener ya… waktu cuman 24 jam, mungkin kamu harus luangkan setiap hari minimal satu lembar.

S: Tapi saya gak tahu apa tulisan saya bisa bagus… apa akan dibaca orang… apa akan menarik…. apa gak apa, Ma

M: Loh… kalau melakukan sesuatu itu jangan pikirkan persepsi orang lain dulu, pikirkan bagaimana kamu bisa melakukan semuanya dengan baik. Udaaaah…. kalau kamu sudah melakukan yang terbaik, hasilnya gak akan jelek. Setidaknya Mama pasti mau baca.

Untuk beberapa hal, rasanya bahagia banget… saya yang biasa-biasa ini, punya Mama yang luar biasa, mau mendukung segala hal yang dilakukan anaknya. Kalau saya menjadi seorang Mama nanti, saya belum tau apakah saya akan bisa sebaik itu atau gak. Untuk beberapa hal, rasanya nyesel banget sering ngomel-ngomel ke Mama… huhuhuhuhu~ she is very kind woman.

Kalian tahu bagaimana rasanya ketika tahu bahwa di alam semesta ini ada satu orang yang secara tulus dan sungguh-sungguh terus mendukung kita, satu orang yang selalu bilang “Oh come on… kamu pasti bisa! Kamu pasti berhasil!” Saat kalian tahu itu, apapun alasannya rasanya ingin bangkit berkali-kali setelah jatuh… rasanya tidak mau membuat dukungan itu sia-sia. Ada resonansi antara dukungan itu dengan semangat untuk terus berjuang, sebuah resonansi yang tidak bisa dijelaskan dengan rentetan ilmu pengetahuan. Dan dukungan setia itu saya peroleh dari Mama.

Apapun yang akan terjadi, I’ll make my mom proud!
Mungkin tidak akan bisa membayar semua jasa Mama, tapi mungkin itu bisa bikin Mama happy.
And if someday I write a book, it must be very great book… supaya bisa banyak yang baca dan semua bisa baca cover depannya “Special for the best Mom in the world 🙂 ”

Ah semoga~

 

I’m fat and I proud….: Sebuah catatan wanita yang dibilang ndut -.-


Maaf, blog ini sudah lama terlantar hahahaha… Banyak kerjaan dan menuntut banyak bahan yang harus dibaca, lalu…mmmm… gak kepikiran ngeblog. But well, blog ini harus terus hidup selamanya [emoji rabbit face]

Sebenarnya udah lama pengen nulis ini, tapi entahlah… moodnya kadang naik turun. Tapi kali ini sudah menggelegak dan rasanya hasrat itu tak tertahankan lagi hehehehe.

Pernah gak sih kalian dengan sadar dan sungguh-sungguh ketemu teman kalian dan bilang “Ih lo kok gendutan sih?”
It’s okay… saya juga suka begitu.
Untuk usia saya sih yang udah kepala 2 keatas “agak menggemuk” dibandingkan saat kuliah bisa jadi lambang kemakmuran apalagi kalau itu terjadi pada cowok. Ngerasa gak sih, ketika cowok gemukan kayaknya dunia gak mempersalahankan itu ya malah persepsinya makin positif “Wah, makin makmur nih si X”

Tapi bayangkan jika ini terjadi pada wanita? Beberapa malah sedikit menderita hanya karena satu kata “gendut” setidaknya bagi saya. Okay, read this carefully.

Sejujurnya saya sih happy-happy aja. Saya akui saya emang ndut hahahaha… bukan apa-apa, saya pernah loh diet… lalu kurusan. Apalagi waktu kerja di Jakarta, tiap pagi lari-lari kejar kereta. Wuussssh langsing. But honestly saya jadi bodoh hahahahahaha. Gak percaya kan? Sejak kecil kalau saya baca buku atau belajar pasti saya langsung lapar, karena punya Mama dan (dulu masih ada) nenek yang jago masak yaaaaa saya selalu dapat asupan gizi yang oke dan tentu enak. Saya juga tipe orang yang kalau stress malah makin doyan makan. I love food! apapun itu…. makanan mungkin cuman ada enak dan enak banget. Entah sejak kapan, tapi kalau gak makan saya bisa pusing… darah rendah kumat…. maag kumat…. atau sehat tapi pas baca buku atau apapun tatapannya kosong gak ada yang masuk. Parahnya saya punya satu kebiasaan buruk “I HATE SPORT” iyaaaaph saya gak suka olahraga, pokoknya bertolak belakang sama adik. Mungkin ini yang bikin saya jadi rada susah mencapai berat badan ideal.

Sekian pengakuan dosa saya….

Ughhhh…. capek jalan ya kalau ndut

Menderita? Oh Jelas!
Kalau kalian gemuk, atau yaaaah agak gemuk…. kalian akan sering patah hati ketika liat baju-baju lucu yang murah meriah. Gimana gak? Pasti gak akan cukup. Kalau maksain juga, si baju mungkin bisa dipake tapi susah dilepas, atau robek, atau…. cuman bisa cukup di kepala aja.

Namun penderitaan itu mungkin tidak cukup bagi beberapa orang.

Mungkin kalian gak pernah tahu, tapi ketika kalian gemuk kalian pasti jadi sasaran pertama sales obat pelangsing atau alat massage pelangsing. Kok tau, Mon? Iyalah… wong saya pernah jadi korbannya.

Pernah sekali saya menemani teman saya yang mungil ke sebuah mall di Bogor untuk menemani dia beli tas. Sesampainya di TKP, kebetulan lagi banyak sales gitu… dan taraaaaaaa saya pun jadi korban
“Mbak obat pelangsingnya langsung dari Korea…. ini bisa nurunin berat badan loh, sebulan bisa turun 5 kg” Kata si mbak cantik yang langsing itu ke saya. Teman saya dilewatkan begitu saja oleh si sales. Sudahlah saya anggap angin lalu.

Eh di deket situ ada sales lagi “Bu, massage dan sauna belt… ini bisa melancarkan peredaran darah dan bikin langsing juga loh Bu.” Owccchhhh…… two mistakes! 1. Panggil saya “Bu” *erggghhhh…. terlihat setua itukah saya*, 2.Secara tidak langsung dia bilang saya gemuk *walau emang bener* tapi iiiihhh mood breaker banget kanhttp://eemoticons.net.

Sudahlah… saya pun gak terlalu ambil pusing. Ya nasip kan ya… lagian mereka jujur hahahaha…. siapa coba market produk pelangsing kalau bukan manusia2 ndut kan? hahahahaha *hapus air mata*

Itu aja belum cukup…. BELUM….
Suatu hari saya datang ke pernikahan salah seorang teman saya, dan bertemu teman lama. Lalu basa-basi lah. Mungkin karena teman saya itu wanita ya, jadi lidahnya lebih tajam dari pria *a reason why I better talk with men than women*

“Emon gendut banget ya, hati-hati Mon… kayaknya nanti emon bisa kena stroke sama diabetes deh” Waduuuuh…. jujur kalau saya gak menghargai sebagai teman saya, udah saya ajarin deh nih anak cara mencari diksi ketika ngobrol sama orang lain. Tapi ih beneran deh, sedih banget dengernya http://eemoticons.net tegaaaaaaaaaaa. Memang, saya sadar saya harus hati-hati dengan dua penyakit itu karena keluarga saya punya riwayat terkena penyakit itu. I’m not that stupid sampai gak paham bahwa penyakit-penyakit itu bisa menurun secara genetik… saya memang kena remidial pas pelajaran Biologi di SMA, tapi saya gak bodoh-bodoh banget sampai hal sekrusial itu aja dalam ranah ilmu pengetahuan saya gak paham. Saya mencoba memahami kalau dia mungkin kurang pandai aja dalam memilih kata-kata yang indah tapi ini buat pelajaran aja “WATCH YOUR MOUTH!” kita harus meminimalisir hal-hal yang menyakiti orang lain, apalagi masalah penyakit kan… waduuuuh~~~ gak maen-maen, Bung. Oiya! Saya juga tipe orang yang ngeyel kalau dikasih tahu orang lain secara “keras” atau “ekstrim”…semakin ekstrim nasehatnya, semakin gak oke cara penyampaiannya… semakin tidak respect saya terhadap orang itu. Saya percaya tidak banyak orang “serese’ ” saya, tapi pasti ada orang-orang yang bertipe sama dengan saya di muka bumi ini. Jadi dimanapun… ingat kata Bambi, If you can’t say something good, just silent!

Belum terasa penderitaannya? Oh okay… ada lagi nih.
Suatu hari entah terkena kutukan apa saya terjebak dengan suatu percakapan yang sangat gak ngisi dan gak cerdas dengan seorang cowok, and we talk like men! kita ngomongin tentang cewek….
“Mon, lu gendut banget sih. Liat dong cewek gw sekarang… langsing, cantik, putih… wihhh oke” kata si cowok ini
“Oh, well! emang kenapa kalau gw gendut. It’s okay! Emang lu bakal nikah sama cewek lu sekarang? Listen! Ketika dia udah hamil… melahirkan… lalu kemudian menua… cantiknya lama-lama ilang lagi”
“Ya gak apa, tapi kan oke mon dibawa jalan kemana-mana… coba kalau sama lu, waduh kita kayak angka 10.”
“Gw juga gak mau sama lu, cowok berotak kosong yang cuman liat cewek dari fisik doang. Lu tau? Lu tipe cowok dangkal… ngerti? DANGKAL” kata saya sewot
“Wueeets… sadis banget”
“Gw jujur. Gw gak habis pikir kenapa ya dunia kejam sama orang yang gendut. Di Amerika dan beberapa negara di Eropa bahkan pajak untuk orang yang obesitas bisa 2x lipat, padahal itu gak bikin mereka makin kurus…. harusnya mereka didukung dong biar jadi langsing atau setidaknya sehat. Hah, dunia mungkin dipenuhi dengan orang-orang dangkal seperti lu”
“Karena gak muna ya,Mon… yang pertama kali diliat orang itu visual. Lu pinter… lu oke… tapi lu gendut, kucel, gak dandan, jalan kayak cowok, oh sorry to say… bagi gw itu gak menarik”
“Karena gak muna juga ya… cowok banyak ngomong, cuman liat fisik aja, gak punya perspektif luas, itu auccccch… bikin ilfeel” saya pun pergi sambil agak pundung dan bosen dengan pembicaraan yang gak jelas.

*Namun karma selalu ada, kabar terakhir teman saya ini putus dengan ceweknya yang langsing itu ahahahahaha…. and guess what? Dia pun punya pacar baru dan pacarnya kini gak selangsing pacarnya yang dulu and now he told me “Mon,pacar gw yang sekarang chubby hehehe… Dia baik, and I have no reasons why I love her, I just accept her like she accept me” Huwaaaaaaa http://eemoticons.net… semoga langgeng hahahha… See? See? I WIN! horaaaaaaaaay!

Kita tinggalkan teman saya yang tercerahkan….

Ada lagi penderitaan manusia-manusia ndut, ketika ada acara makan-makan… yang ndut pasti disuruh ngabisin makanan. Huhuhuhuhuhu….
Ada gak sih yang punya pengalaman kayak gitu?
Apa saya aja…?
Buruknya lagi, ajaran Mama, Nenek, dan seluruh keluarga saya yang kayaknya dari sejak saya bisa makan nasi selalu bilang “Jangan sisain makanan” melekat kuat. Jadi kadang saya gak tega jadi tetap saya makan T^T

Tapi ini sekalian kampanye colongan… siapapun kalian “JANGAN SISAKAN MAKANAN” terutama kalian para wanita.
Saya kadang pengen lempar piring ke cewe-cewe yang di resto makannya cuman satu-dua suap terus bilang “Udah ah aku kenyang”…. atau “Udah ah nanti aku gemuk”, let me tell you…. “It just stupid!”
Urusan diet Anda sih bukan urusan saya ya, tapi sadar gak sih dari alam sampai ke piring kalian itu prosesnya gak pendek dan gak murah! Jutaan orang telah berjuang mati-matian untuk memproses setiap bahan pangan. Oh well, memang kalian bayar ya untuk beli makanan-makanan itu, tapi bukan berarti kalian udah beli kalian bisa seenaknya. Kalau kalian gak mau makan, di luar sana masih banyak yang gak bisa makan… yang makan sekali sehari ada udah Alhamdulillah… dan ketika kalian gak ngabisin makanan kalian hanya karena alasan diet oh maaf… itu salah satu tindakan paling bodoh dan egois menurut saya. Kalau kalian gak makan banyak, ya jangan ambil atau mesen makanan banyak-banyak lah, mubazir kalau gak habis! Ketika alam lagi marah kayak sekarang, mungkin… ini mungkin… karena mereka ngambek karena kita gak appreciate mereka dengan baik dan benar. Udah ngerawat alam gak bener, hasil alam juga gak dimanfaatin dengan baik. Siapa gak marah coba?

Aaaaaah… baik gitu aja. Ahahahaha…. gak jelas ya :p
Biarin deh asal blog keisi.

Tapi segala sesuatu yang terlalu itu gak pernah baik, including terlalu gemuk.
Saya juga lagi berjuang kok nurunin berat badan karena ngerasa naik tangga aja udah ngos-ngosan  dan lengan jadi gede banget jadi pake baju kurang okeh.
Tapi terlalu sadis mengkritik orang yang ndut juga gak baik kan…
Saya sendiri lebih senang kalau didukung “Ayo,Mon… lu bisa lah turunin 1-2 kg, tapi jangan kurus-kurus banget dan jangan lapar hehehe”
Hahahaha…. 😀
Poko’e tetep makan yang enak dan bergizi!

Have a nice weekend everyone!