seharusnya hashtag itu #KamiBernurani


Indonesia itu unik…
Negeri cantik yang punya masalah super kompleks
Dipenuhi banyak kisah penuh motivasi dan juga kisah misteri…
Sebagai orang yang “jauh”dari tanah air saat ini, saya merasa berita di Indonesia kok ya aneh-aneh semua.

Mulai dari kasus seorang wanita cantik yang tiba-tiba meninggal dunia setelah “ngopi” yang menurut saya yang cuman liat aja (dan udah menghabiskan puluhan tahun dengan novel detektif) terlalu gak masuk akal kalau itu bukan kasus pembunuhan… lalu tiba-tiba ada pegawai resto yang nyicip kopi petaka itu. Kalau saya jadi manajer resto saya akan amankan barang bukti, dan jika saya pegawai dibanding saya sibuk icip-icip mending saya heboh nelpon ambulance atau ambil segelas air putih. Useless sih tapi namanya juga usaha. Yaaaaah tau lah… pokoknya terlalu banyak yang misterius dalam satu frame cerita. Yang pasti jika itu benar kasus “pembunuhan”pelakunya sudah pasti orang pinter dan cerdas… bisa mengelabui kamera CCTV dsb! Woowww~~~plok plok plok plok….
lalu terusssssssss cerita yang aneh-aneh muncul, ada istri yang baru sadar suaminya juga “wanita”setelah menikah beberapa bulan…. which is “huh”? kok bisa gitu… entah lah ini obrolan dewasa hahahhaa. Terus kasus malpraktik…. hingga akhirnya muncul berita paling klimaks bulan ini: Ledakan dan Penembakan di Sarinah.
Lalu muncul hastag #kamitidaktakut
Bukan masalah hastag yang keren ini… namun cara Indonesia menunjukan ketidaktakutannya yang  menurut saya “What? Seriously?

Dari yang pada selfie

Ah cemen aja lo, Mon! Suka-suka orang aja lageeee….
Iya saya memang cemen… tapi waspada dan ceroboh itu dua hal yang berbeda.
Dan selfie! I love selfie, everybody loves selfie… namun sebuah hal yang bijaksana jika kita tahu tempat dan waktu kapan harus selfie. Lah Indonesia… ada taman bagus dikit, selfie… ada jembatan baru, selfie… ada kecelakaan, selfie… hingga ada teroris, selfie!!! Come on! nanti ketika malaikat pencabut nyawa mau dateng mampir juga selfie?
Berikan saya satu penjelasan paling ilmiah, paling akurat, paling bijaksana untuk menjelaskan fenomena ini.

lalu ramai juga di twitter dsb, pedagang sate dan pedagang asongan yang stay cool aja gitu…

Subhanallah banget sih…
Tapi, saya punya sudut pandang lain. Ketika kondisi kritis dan kematian tidak menakutkan seseorang, maka mungkin mereka selama ini dekat dengan kondisi tersebut. Guys, bagaimana jika yang sebenarnya di benak mereka adalah “I am poor, if I am not sell anything today… my family can’t eat anything today!” atau “WTH with terrorist, with my condition I will be die later or soon
Saya merasa bahwa ini malah sebuah capture bisu betapa indeks gini di kota Jakarta sangat besar… rakyat kecil sudah tidak takut mati demi sesuap nasi. Hal luar biasa, namun bukan hal yang harus dibanggakan terlalu berlebihan…namun sebuah bahan renungan untuk kita semua.

Dan alih-alih peduli ada berapa korban jiwa…
Trending topic di twitter lebih ke #polisiganteng :”D yang memang polsinya ganteng…

namun entah lah… jika tetangga saya rumahnya kebakaran, lalu datang pemadam kebakaran yang rupanya guanteng buanget, tetap ganjil rasanya jika saya kemudian malah heboh “Gyaaaa, pak pemadam kebakarannya guaaanteeeengggg”  jika menurut kalian itu biasa aja ya monggo, menurut saya… mmm gak.

Dalam bertindak, kita mengenal suatu hal bernama Etika.
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) etika adalah:

etika/eti·ka/ /étika/ n ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)

mari garis bawahi hak dan kewajiban moral. Semuanya hak kita, selfie, berpendapat, naksir cowok ganteng, main enggrang, minum kopi, guling guling, jugkir balik… semuanya! Namun apa kewajiban moral sudah terlaksana dengan baik? Itu loh yang seharusnya dipikirkan terlebih dahulu.

Mungkin saya bukan marissa yang dulu, mungkin kini saya marissa yang kolot, menyebalkan, susah diajak ngeguyon…
Namun melihat foto-foto yang bersebaran di social media, memang kata Joker “why so serious?” dan kita memang butuh guyon… namun lama kelamaan saya bertanya “Apakah nurani bangsa sudah membeku?”

Jika saya yang tergeletak di situ… dengan tertatih saya berharap ada yang menolong saya… jika harapan itu tidak ada, saya akan berdoa biarlah saya menjadi korban terakhir, saya akan berharap semoga semua orang bisa lari sejauh mungkin melarikan diri, menyelamatkan diri…. menyelamatkan nyawa yang berharga bagi dirinya dan keluarganya. Bukan blitz kamera, bukan tongkat tongsiss, bukan hashtag #Timsarganteng, bukan orang yang berseliweran di sekitar saya untuk menjajakan dagangan mereka, bukan orang-orang yang kemudian upload foto di instagram atau path “Di sini loh TKPnya, gilaaa tadi gw liat sendiri cewek berkerudung bercucuran darah”

Indonesia ini bukan panggung sandiwara…
Ini sebuah negeri dengan 200 juta lebih manusia yang punya nurani.

Untungnya dari sekian banyak berita seperti ini, ada juga berita yang cukup memberikan saya “harapan”, seorang mas tukang ojek suatu armada yang menyelamatkan seorang mbak-mbak

Mungkin masih banyak harapan berserakan di setiap sudut Jakarta, harapan mengenai manusia-manusia yang manusiawi, yang bernurani.

Dengan sejarah panjang sebagai negeri yang dilandasi gotong royong, saya mungkin akan lebih bahagia jika hashtag yang berseliweran itu adalah #kamibernurani

flower….flower everywhere….. ✿♥‿♥✿


Dear semua pengunjung emonikova yang baik hati dan setia…
terima kasih atas antusiasme yang luar biasa untuk posting sebelumnya. Tapi rasanya kita tidak boleh terlalu terlarut pada suasana sentimentil terus menerus. Jadi saya memutuskan harus sedikit menyegarkan pikiran kalian.

Emmm….mulai darimana ya? kenapa selalu susah sekali memulai suatu cerita. okay….jadi begini,tahukah kalian kalau saya sangat suka BUNGA! jadi apapun ceritanya saya suka semua hal berkaitan dengan bunga. Jadi walau muka agak-agak jutek tapi sebenarnya saya ini romantis loh *halah* Impian saya,kalau punya rumah sendiri nanti… selain punya ruang perpustakaan sendiri, halaman rumah saya harus banyak dipenuhi tanaman dan bunga~ huwaaaaaa bakal indah banget.

Naaaaah…. kerena kegilaan saya dengan bunga, makanya saya paling nggak bisa menahan diri kalau sudah melihat bunga, pasti bawaannya pengen foto-foto. Baru-baru ini saya baru saja berfoto dengan beraneka macam bunga,okaaaaay time to pamer-pamer hehehehehe

Image and video hosting by TinyPic

bagus kan? Hohohoho~ terima kasih pada my little pocket camera.
tebaaaaak itu dimana coba???
First of all…itu masih di dalam negeri ya tentunya, insya Allah nanti kalau Allah ngasih rezeki, saya bisa foto flower exibition yang lebih wah dan lebih cantik lagi di luar negeri tentunya.
Oiya, saya juga nggak punya waktu dan kesabaran yang luar biasa buat ke kota bunga dan sejenisnya yang macetnya suka gila-gilaan dan gak manusiawi.

Jadi dimana?

Di depan kantor saya! tepatnya di Lapangan Banteng, Jakarta.
Mulai tanggal 7 Juni sampai 7 Juli nanti *kalau nggak salah* ada festival Flora dan Fauna. Jadi Lapangan Banteng tiba-tiba berubah jadi cantik banget setelah ditata dengan bunga dan tanaman warna-warni. Kalau pintar cari spot foto yang oke berasa nggak di Jakarta. Jika kalian mau cari flora fauna yang oke, kalian juga bisa kesini. Sebagai info aja peserta eksibisi ini pemenang-pemenang lomba yang diadain sama majalah Flona, jadi gak ada flora atau fauna yang jelek.Kalau saya sih paling suka stand lidah buaya, disana ada yang jual taneman lidah buaya yang buat dimakan, kita bisa belajar bikin es lidah buaya gimana, dan mereka jual es lidah buaya… di Jakarta yang panasnya parah itu es lidah buaya itu berasa minuman dari surga jadi rasanya harus coba hehehe.

Naaaaah… lalu bagaimana supaya bisa mampir kesana?
Saya ngertinya kalau pakai kereta.

  1. Dengan CL Bogor-Jakarta Kota, kalian bisa turun di Stasiun Juanda… dari situ jalan kaki dikit bisa langsung nyampe dengan selamat sentosa di Lapangan Banteng.
  2. Dengan CL Bogor-Jakarta Kota, kalian juga bisa turun di Stasiun Gondangdia lalu pakai kopaja P20 minta turun di Hotel Borobudur nah udah tinggal menggelinding deh ke Lapangan Banteng. Enaknya kalau turun di Gondang adalah kalian gak capek jalan kaki.
  3. Dengan CL Bogor-Jatinegara, kalian bisa turun di Stasiun Senen. Terus lanjut naik ojeg atau naik angkot tapi saya lupa angkot berapa.
  4. Bisa juga naik Bus Agra Jurusan Bogor-Lebak Bulus, terus turun di Lebak Bulus terus lanjut naik kopaja P20. Cuman yaaaaa jauuuuuh, Bray. Capek di kopaja. Tapi kalau kalian pakai kopaja AC nggak terlalu capek sih.

Intinya sih gampang banget buat sampai ke Lapangan Banteng.

Oiya… dari situ juga kalian nanti praktis kalau mau lanjut ke Monas dan liat-liat PRJ *kalau jadi pindah ke Monas ya*
Oiya… ultah Jakarta ini juga ada banyak event, jadi ada beberapa museum yang free buat dikunjungin. Ada 10 museum kalau nggak salah…
Deket agustus, dengar-dengar Gedung Pancasila (Kantor Kementerian Luar Negeri) juga ada Open House. Waaaah… pokoknya sering-sering liat agenda aja deh… banyak acara-acara seru yang sayang kalau dilewatin.

Enjoy life, guys! Enjoy! ♪♪(o*゜∇゜)o~♪♪

a notes from my [new] office


Huwaaaaa it has been so long since my latest posting 😀
Maaf ya… hehehehe, sekarang saya sudah pindah kerja ke tempat baru dan karena sekarang bulak-balik Jakarta-Bogor errrrrrr pas pulang semua tulang mau remuk.

Well, supaya pada nggak penasaran saya sekarang kerja dimana, saya jelaskan di sini aja ya. Sekarang saya menjadi Staf Ahli Ekonomi Muda di Kemenko Perekonomian, tepatnya di kedeputian Kerjasama Ekonomi Internasional. Walau namanya keren, I’m still contract based ya disini, jadi saya belum jadi apa-apa…. so stop to say “Waaaa kereeeen~” dsb. Yeaaaah~ setelah kegagalan saya nggak lolos CPNS Kemlu rupanya saya diberi kesempatan sedikit mencicipi gimana sih rasanya kerjasama ekonomi internasional itu. Jujur sebenarnya saya sangat antusias setengah mati di sini. Akhirnya…. akhirnya saya bisa melihat dengan mata kepala sendiri tanda tangan pak Hatta Rajasa dan tanda tangan Pak Marty Natalegawa! Lebay kan? hahahahaha… tinggal vis-a-vis ketemu bapak-bapak menterinya nih.

Baru satu bulan di sini udah mulai kerasa suka dukanya seperti apa. Mulai dari sukanya dulu deh…. I love my office, karena letaknya di Lapangan Banteng dan itu posisi yang cukup strategis daaaaaan~ pemandangannya yang oke punya…jadi bisa memuaskan hasrat saya buat foto-foto.
Image and video hosting by TinyPic

Image and video hosting by TinyPic

Image and video hosting by TinyPic

Tinggal foto-foto di sekitaran Pasar Baroe dan Jalan Antara nih… waaaah lovable view bgt, kayaknya kalau kalian ada yang rencana buat foto pre-wed boleh lah di situ~ paling yaaaa malu aja diliatin orang :p

Kemudian, mmmm… karena dari dulu impian saya belajar tentang integrasi ekonomi internasional dan segala macam policy-nya, waaaah di sini sebenarnya tempat yang tepat buat belajar, dan buat kalian mahasiswa yang ngerasa pinter banget ekonomi internasional…. please come, and you will feel nothing, here. Teori dan praktik itu bedaaaaaaaaa banget! Selain itu juga yaaaa… dapet gaji yang lumayan cukup disini. Standar PNS sih, hanya bedanya gak dapet tunjangan, well… there will be a time lah ya 🙂 curi ilmu dulu yang banyak di sini.

Oiya… satu lagi yang penting, disini kita bisa bebas cari beasiswa, bahkan kalau mau nyambi sekolah sambil kerja juga nggak apa asal kuat aja. Saya sendiri karena masih penasaran dengan beasiswa, jadi hingga hari ini pun masih sibuk apply sana sini dan belajar bahasa inggris. Wueeeets…. jangan tanya perjuangannya deh.

Sekarang dukanya….okey dukanya adalah:
1. CAPEK! beneran deh, sehabis pulang kerja itu kita capek! nggak ada tenaga lagi buat mikir. Jadi benar kata teman-teman saya yang udah kerja kalau udah sampai rumah itu yang mau lu lakukan adalah shalat terus tidur. Boro-boro deh mau mikir buat yang besoknya mau kuliah atau wawancara kerja di tempat lain atau tes lalalalala, haaaah masa bodoh! Makanya saran saya sih, kalau nanti mau sekolah… bulatkan tekad sekolah aja! Ya gak larang sih kalau mau sambil kerja, tapi energi itu terkuras kawan saat kalian di kantor, kalau topik kuliahnya ringan dan tesnya gampang sih mungkin happy2 aja ya, tapi kalau kalian bener2 mau serius untuk jadi expert yang punya kemampuan mumpuni ya mau nggak mau harus sekolah yang benar, serius, dan fokus… ikhlaskanlah pekerjaan kalian, atau minta izin belajar. Gak ada yang nggak butuh pengorbanan di muka bumi ini kawan! Kalau kalian bener-bener mau matang secara akademik, maka fokuskan perhatian, semangat, jiwa, dan raga untuk akademik. Tapi jika memang bakat kalian sebagai praktisi dan gak ada jiwa terjun ke dunia akademisi, mungkin belajar gila-gilaan juga udah kurang menantang lagi, so…. focus….focus…focus….!

2. KAGET! kalian gak tau kan gimana sih pengambilan keputusan yang dilakukan di tingkat atas pemerintahan kita… saya sudah melihatnya kawan! Wuuuuuiiiisssssh~ alot banget. Semua perundingan memakan waktu dan tenaga, belum lagi semua anggota forum yang mau angkat bicara menyampaikan opini dan kepentingan instansi masing-masing. Opini dari yang bermutu sampai yang sampah banget ada di meja rapat. Dari yang cerdas banget sampai yang gak jelas banget tersedia dengan lengkap. Ngebayangin nasib bangsa ada di meja-meja itu… dan jadi bahan perdebatan yang kusut, rasanya gemes banget! Saya berpikir… birokrat itu kalau adil pasti masuk surga tapi kalau nggak… pasti masuk neraka dengan cara ditendang-tendang. Kebayang gak sih oleh kalian nasib jutaan rakyat Indonesia ada di meja rapat-rapat dan perundingan itu! Gila kan? Gila memang… dan suliiiiiit sekali untuk mencapai kesepakatan. Ya memang public goods itu pareto optimum sih, pasti akan ada pihak yang dirugikan ketika suatu kebijakan publik diimplementasikan, but when you know the facts with your own eyes… rasanya~ nggak bisa dijelaskan deh.

Oiya, banyak juga anggapan bahwa PNS pada males. Eits… tunggu dulu, gak semuanya kok. Saya yang cuman staff kontrak aja rajin hehehehe bukan PNS berarti ya. Hmmm… itu sih tergantung orangnya ya. Memang sistem yang ada memungkinkan seorang PNS untuk melakukan moral hazard, bisa aja finger print pagi terus keluyuran kemanaaaa atau ngegabut di kantor terus finger print lagi sorenya taraaaaa~ di akhir bulan dapat gaji yang sama dengan yang kerja rajin. Well, tergantung orangnya sih. Kalau saya, masih terkait dengan kekagetan saya sebelumnya, saya nggak mau mendzhalimi bangsa Indonesia… gila aja, uang gw dari hasil kerja keras rakyat juga kali. Selain itu, saya tipe pemalas kelas kakap, jadi saya kerjakan semuanya dengan baik dan secepat mungkin supaya nanti my boss nggak usah mengganggu masa-masa santai saya yang indah dan tenteram… daaaaaan tidak ada yang boleh mengganggu jadwal pulang saya, sekian!

Kadang serem juga dimarahin sama bos… atau sering juga diperdaya sama yang senior2 buat ngerjain tugas mereka T^T tapi yaaa apa boleh dikata, semua ada prosesnya. Pasti ada sesuatu yang sedang Allah rencanakan, dan semua ini pasti menjadi mata rantai yang terkait satu dengan yang lainnya.

Tapi kemudian keinginan saya untuk sekolah lagi semakin besar,kenapa ya? mungkin karena saya gemas dengan meja-meja perundingan dan pertemuan yang hanya penuh dengan debat alot. Kalau masih level kroco-kroco sih nggak bisa berbuat apa-apa di tingkat policy making, hanya bisa menelan mentah2 hasil kesepakatan para birokrat atas. Gemes kan? Yaaaaa gemes aja sih nggak akan mengubah apa-apa. Kelak harus ada waktu dimana saya yang mengisi meja itu, menghentikan hal-hal yang gak perlu di meja itu, melontarkan opini cerdas dan cermat untuk suatu masalah. Menyadarkan setiap orang dalam forum bahwa di meja pertemuan kita sedang membahas masalah banyak orang bukan main monopoli. Haaaaah~ tapi saya sendiri tidak akan bisa melakukan apa-apa, semoga rekan-rekan saya kelak di meja-meja itu adalah orang yang sevisi dengan saya, atau bahkan punya visi yang lebih baik. Harapan itu selalu ada… dan pasti ada…

That’s all from me 🙂
Just come to my office if you have time…
Ada sebuah kedai gelatto yang enaaaak banget deket2 situ 😀 you will like it.

Photo diary: Istiqlal, I’m in love ♥


Sebenarnya saya suka sekali fotografi!
Mungkin karena sudah ditempa bertahun-tahun jadi bagian publikasi, dekorasi, dan dokumentasi selama ini jadi terlanjur jatuh cinta dengan dunia fotografi.

Sebenarnya saya punya janji dengan seseorang untuk berburu foto, saya suka sekali foto-foto arsitektur… dan dia berjanji mau menemani saya asaaaaaaalkaaaaan saya memfoto dia juga :yawn: yaaah nggak apa deh asal ada temen yang mau diajak dengan gratis. Sayang sekali dia semakin sibuk dan rupanya saya orang yang sangat pemalas untuk beranjak dari rumah di musim hujan. Tapi… tuntutan seseorang yang sedang mencari tempat bekerja baru ini untuk mengunjungi tempat-tempat baru rupanya cukup banyak. Saya sudah bertekad kelak saya harus mendapatkan foto Istiqlal dan Katedral! Karena saya merasa mereka bangunan yang keren, unik, bersejarah, dan penuh filosofi di Jakarta. Rupanya Allah merestui niat saya… saya dibawa berkali-kali ke daerah lapangan banteng yang kebetulan dekat sekali dengan Masjid Istiqlal dan Katedral. And yeaaaay~~~ monggo diintip beberapa hasil jepretan saya.

Tidak terlalu bagus kualitasnya ya… karena memang hanya bawa HP waktu itu. Tapi kata seorang teman saya yang jago fotografi “The most important thing is the man behind the gun!” Jadi mau kameranya sejadul apaaaaaapuuuuuun~ yang penting adalah bagaimana si fotografer menangkap momen, pencahayaan, dan perspektif objek. Waaaaw! rasanya masih banyak yang harus dipelajari… but at least I try. Check this out:

Image and video hosting by TinyPic

Ini adalah tampak luar…
Naaaaah, fotografer yang baik itu sama seperti penulis! Gambar itu nggak akan bernilai kalau kalian nggak tau makna dan arti di baliknya *yah setidaknya tulisan dan cerita yang bagus akan menutupi hasil foto yang jelek hehehehe*. Saya sempat penasaran kenapa sih kok nama masjid ini agak unik ya: ISTIQLAL. Well, entah kalian merasa atau nggak, tapi saya yang muslim aja merasa waaaah ini gak biasa nih namanya. Biasanya nama masjid kan nama-nama asma’ul husna atau apalah. Tapi ini Istiqlal! Apa sih Istiqlal itu… tanya sana sini ke Bapak-bapak yang jagain sepatu dan tas *thank a lot ya, Pak* rupanya Istiqlal itu artinya MERDEKA! Yaph… merdeka dalam bahasa Arab.

Perhatikan lagi foto yang saya ambil tersebut, ada kubah besar kan yang menghias atap Istiqlal? Kalian tahu tidak berapa diameter kubah ini? Rupanya 45 meter! Yaph! untuk menggambarkan tahun kemerdekaan Indonesia yaitu tahun 1945. Semakin menarik kan kawan? bahkan secara kebetulan lama pembangunan masjid ini adalah 17 tahun! makin match aja deh, 17 kan tanggal kemerdekaan kita.

Lanjuuuuut!

Tampak dalam deh

Image and video hosting by TinyPic

Kalau ke dalam maka akan tampak desain interior masjid Istiqlal. Sangat minimalis, tapi megah. Kubahnya dihiasi kaligrafi dengan warna keemasan… bagus sekali ya? Lebih bagus kalau bisa bikinnya sebenarnya hehehehe, tapi kalau saya sih ngaku aja walau punya basic cukup lumayan untuk menggambar tapi nggak bisa bikin kaligrafi…

Image and video hosting by TinyPic
Nah kalau foto itu, itu adalah tiang-tiang utama penyangga kubah. Tidak kelihatan dari foto ini, tapi tiang utama yang menyangga di sekeliling kubah ini jumlahnya ada 12! Kenapa 12? Karena ini melambangkan tanggal lahirnya Nabi Muhammad SAW yaitu 12 Rabi’ul Awal. Oiya… Masjid Istiqlal juga dibangun 5 lantai, kenapa? karena rukun islam ada 5 dan shalat wajib juga kan ada 5 waktu.

Image and video hosting by TinyPic

Ini bagian paling depan. Tapi sayang saya tidak bisa mengambil secara lebih detil lagi karena saya mengambil foto dari bagian akhwat (perempuan). Yang pasti arsitekturnya sangat cantik dan masih cling-cling karena baru saja selesai direnovasi.

Image and video hosting by TinyPic
Ini di bagian tengah masjid. Gimana ya… Masjid Istiqlal itu memang didesain untuk menampung jamaah yang sangat buaaaaanyaaaaak, karena itu memang sengaja didesain “terbuka” dan bisa dilihat juga kan atapnya tinggi. Sederhana saja… maksudnya supaya sirkulasi udara berjalan dengan lancar, dan jamaah nggak kepanasan apalagi sampai sesak nafas apalagi sampai pingsan hehehe.

Kalau diperhatikan lagi, bangunan Istiqlal ini mayoritas dibangun dari marmer dan stainless steel. Dahsyat kan? rupanya masih ada filosofinya juga loh. Soekarno bersikeras untuk membangun Istiqlal sekuat dan sekokoh mungkin! Katanya nggak boleh runtuh kalau bisa sampai 1000 tahun!  Konon itu sebagai tanda bahwa betapa cintanya Beliau kepada Islam… jadi dia ingin sampai dia meninggal sekalipun, rakyatnya tetap memiliki tempat ibadah yang mumpuni. Itu juga mengapa Istiqlal di bangun di jl. Medan Merdeka Timur karena ini merupakan “alun-alun”nya Jakarta…. strategis dengan banyak pusat keramaian, jadi setelah dari hiruk pikuk, lusuh, capek kerja, terpukul, sedih, patah hati, happy, atau apapun lah… orang bisa dengan mudah mencapai Istiqlal dan beribadah. Wueeeeets~~~ jaya banget nggak tuh filosofinya. Masih kurang? Okay… siapa takut? tambah lagi , tahukah kalian kalau rupanya…. tempat berdirinya masjid ini dulunya adalah Taman Wilhelmina dan disitu dulu ada benteng Belanda. Naaaah, kata Soekarno supaya makin terasa makna “Istiqlal”nya a.k.a merdeka, jadi benteng Belanda itu diratakan dengan tanah dan dibangunlah masjid ini. Merdekaaaaaaa!!!!! Allahu akbar! Pada baru tahu kan? Sama saya juga kok :p atau malah jangan-jangan kalian yang lebih duluan tahu daripada saya fufufu.

Nah ini juga bisa dijadikan sebuah pelajaran yang berharga banget.
Kalian mungkin sudah tahu bahwa arsitek masjid Istiqlal ini adalah seorang kristen protestan yang sangat taat bernama Fredrerich Silaban. Bukan mau SARA ya, tapi saya sih kagum luar biasa… dulu kan desain istiqlal disayembarakan, dan para panitia dengan sangat terbuka mengundang siapapun untuk ikut sayembara. Hebatnya lagi… orang yang non muslim pun mau ikutan sampai repot-repot mikir filosofinya mau seperti apa *yeaaah, tapi waktu itu hadiahnya juga emas batangan sih, tapi ada orang non muslim yang mau belajar mendalami arsitektur Islam juga rasanya wow banget deh*,  yang lebih lebih lebih kerennya lagi… panitia mengakui bahwa desain terbaik adalah karya seorang non muslim…. bayangkan kawan! Itu toleransi yang luar biasa yang pernah ada di muka bumi ini.

Hal hebat lainnya, Istiqlal memang sengaja dibangun di depan katedral yang arsitekturnya sangat indah.
Image and video hosting by TinyPic
Ada filosofinya?
Ada dong! DAN KALIAN WAJIB TAHU!
Sengaja dibangun di depan katedral supaya rakyat Indonesia belajar untuk terus harmonis dan bertoleransi. Supaya semua pemeluk agama bisa dengan tenang menjalankan ibadah mereka masing-masing lalu setelah itu bisa dengan mudah bersosialisasi satu sama lain dengan damai. Aduh mengharukan dan keren 🙂

naaaah seru kan?
Well, semua hobi itu seru kok kalau dijalani dan dinikmati.

Bumi ini luas, mereka menunggu loh untuk saya, kamu,  kita semua kunjungi dan jelajahi. Mereka menunggu untuk kita cari tahu dan hargai. Kalau kalian udah bisa menikmati setiap proses “pencarian” itu dengan fun dan enjoy… udah deh, kalian pasti feel so grateful for everything. Mumpung kawan… kata guru bahasa Inggris saya “Bumi Allah itu luas, maka jelajahilah… karena Allah pasti punya maksud membuat bumi ini begitu luas”

Selamat bertualang kawan! 🙂
kalau kata film Rab Ne Bana Dil Jodi, “Kita ini musafir cinta… kita akan bertemu di jalan!”
Okay, sampai ketemu di jalan, jangan lupa bawa uang lebih… siapa tahu saya gak bawa uang yang cukup buat naik ojek hehehehe

Rabu ceria: Sebuah catatan pencari beasiswa :D


Haaaaaai…. semuanya! Have a nice day today? yesterday? today?  Oh…. I have very nice days, I guess.
Rupanya ya… berburu beasiswa itu seru! SERU BANGET! ini pertama kalinya saya ngerasa bener-bener kecil banget dari sisi ilmu pengetahuan. Keciiiiiiil…… kecil sekecil-kecilnya. Tapi semangat…. sesemangat-semangatnya karena di muka bumi ini banyak banget yang punya semangat mahabesar untuk meraih setiap mili impian mereka. Semangat banget! Karena bertemu orang-orang yang kayaknya secara personality mirip-mirip kayak saya hahahhahaha.

Ceritanya, saya lagi mulai apply beasiswa ke luar negeri. Hmmm… negara pertama yang saya jajal adalah: Jepang! Alasannya? Karena saya ngefans banget sama nodame cantabille. Jadi bolehlah nggak dapet Perancis dulu tapi semoga dapet ke Jepangnya duluan :p biar makin persis kayak nodame. Lagian saya kan maniak kartun dan komik, jadi saya berpikir there should be a time saya membaca Jepang lebih dari sekadar membaca komik. Belum lagi topik tesis saya kan agak terkait tentang subsidi energi jadi harus belajar lah efisiensinya sama mereka. Maka saya memutuskan untuk apply beasiswa Monbukagakusho.

Persyaratan beasiswa ini menurut saya tidak seberat kalau mau apply ke Eropa, Toefl juga nggak perlu internasional. Jadi menurut saya berhati nurani banget deh. Naaaah, karena judulnya beasiswa untuk RESEARCH STUDENT maka yang paling harus heboh adalah proposal risetnya dong. Buat saya yang bahasa masih ngepas, IP juga nggak gede-gede banget, pengalaman masih cetek, maka saya all out bikin proposal, all out banget sebanget-bangetnya! Sampai 3 kali ganti judul dan baca ratusan jurnal. Belum lagi dengan sangat niatnya juga saya lampirkan seluruh abstrak penelitian saya selama S1, aduhai kan? Iya laaaaah… karena keahlian saya yang rada-rada bisa dibanggakan yaaaaa nulis itu. Jadi buat kalian yang mau sekolah ke luar, please dari sekarang riset yang bener, catet kalian riset apa aja, bener deh itu sangat sangat membantu.

Nah… saya nggak bisa banyak omong untuk beasiswa ini ya, wong administrasi aja belum tentu lolos, tapi wallahu’alam bi shawab ya, kita kan nggak pernah tau Allah mau bawa kita kemana, ke negara apa, ketemu sama siapa, lewat jalan apa, jika Allah berkenan insya Allah lolos lah dengan suka cita. Tapi kayaknya saya kasih tips PERSIAPAN SEBELUM APPLY BEASISWA LUAR NEGERI.

1. Jangan malas belajar bahasa inggris, karena syarat b.inggris itu pasti mutlak perlu. Saya? karena banyak nunda-nunda waktu jadi heboh sendiri pas mau deadline. Tes sana-sini…. skor belum cukup…. tes lagi…. arggggghh…. lalu stress…. nggak bisa tidur…. sakit perut. Aneka hal deh! Jadi menurut saya setidaknya kalau emang mau cari beasiswa, dari sekarang tes TOEFL deh sampai kalian dapet skor yang cukup tinggi. Kalau udah tiiiiiiingiiiiiiiii menurut kalian, silakan bongkar celengan dan ikut IELTS atau iBT TOEFL, tapi kalau belum canggih mah udah deh belajar dulu aja di rumah karena international test itu sangat mahal, kalian nggak punya waktu untuk gagal kecuali kalian cukup kaya raya :p

2. Jangan banyak menunda waktu. Bikin proposal dari awal, minta surat rekomendasi juga dari jauh-jauh hari, terus isi formulir sesegera mungkin. Inget! intinya hanya: LAKUKAN SEGALANYA SESEGERA MUNGKIN! Asal kalian tau aja ya, urusan ngeprint, ngetik, nyusun berkas, staples ini itu, dsb itu SANGAT memakan waktu! SANGAT! saya juga ngiranya “Ah sepele…. gitu-gitu doang” tapi rupanya lebih dari gitu-gitu doang. Mau bukti? Oh…. boleh-boleh….ini dia buktinya.

Ini adalah keberantakan yang saya timbulkan pas saya lagi nyusun berkas. Huwaaaaaa….. bikin gila kan
Image and video hosting by TinyPic

Yang lebih bikin gila lagi adalah….. udah subuh dan jam menunjukan pukul…..
Image and video hosting by TinyPic

 

Jadi buat kalian yang mau jadi deadliner, please berhenti aja… saya udah ngerasain kok rasanya, jangan rusak badan kalian deh. Pada hari itu saya nggak tidur sama sekali karena paginya juga saya harus ngajar. Aduhai.

3. Dandan sekeren mungkin. Kenapa? Karena kalian mau masuk kantor-kantor yang keren jadi kalian juga harus keren. Setidaknya rapi dan menunjukkan kalian seorang insan akademis deh. Dan bener deh, dengan tampil sebaik mungkin itu langsung increase our confindent! Saya juga dulu cuek banget, tapi sekarang…. ho~ nggak deh :p thanks for my sensei and fashion advisor: Mrs. Lukytawati Anggraeni… hahaha karena semua yang saya pakai pas ke kedutaan Jepang kemarin dari baju, tas, sampai sepatu itu semuanya oleh-oleh dari dosen saya dan semuanya dari Jepang! Bener-bener merasa kayak Nodame! dan bener-bener merasa jiwa nodame merasuk kedalam jiwa ini *otaku mode: on* Mungkin ini karena saya ngefans sama nodame aja ya, jadi kalau changing my style jadi kayak nodame jreng jreng saya merasa langsung berubah jadi nodame juga. Hahahhahaha sumpah, parah banget. Buat yang beum tau style fashion nodame, monggo di liat 😀
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
rambut digerai, pakai dress atau two piece clothes, dan sepatu flat atau yang ada heels tapi pendek aja nggak runcing dan tinggi kayak patoknya tenda!Selanjutnya pakai cardigan, sweater, atau bros bunga-bunga gitu, Pokoknya nyaman tapi lucu aja, hahahahha…. dan demi apapun saya sampai rela ngoleksi aneka bross bunga rajutan dengan berbagai warna. Oiya, kalau mau make up, natural aja…. senatural-naturalnya karena nodame itu simple!

jadi sebenernya saya mau apply beasiswa atau mau cosplay sih? Ahahahaha bodo ah.

4. Ramahlah! Jangan sombong… karena pas saya ke kedutaan kemarin ada manusia super sombong yang sangat menyebalkan dan nanya-nanya kualifikasi peserta lain lalu membandingkannya ke orang lain dan diri sendiri. Weeeee…. kalau sama orang kayak gitu sih gw ogah deh kalahnya. Please ya Allah… aku tahu Kau tidak buta. Buat kalian tau aja ya, saat kalian apply beasiswa itu kalian mungkin belum nyampe sekelingkingnya pesaing kalian *tentu sih kalian juga punya kelebihan tersendiri*. Pas saya lagi apply, ada seorang Mas-mas orang ITB yang mau apply untuk S3, buat informasi aja si Mas ini sampai butuh 2 amplop buat aplikasi beasiswanya, why? Karena publikasi dia udah buaaaaaanyaaaaaak bangeeeeet! banyak yang di jurnal internasional pula. Sumpah deh  kalau kalian sombong mah itu udah keterlaluan banget deh dan pleaseeeee kalian mau udah kerja dimana kek, mau setajir apa kek, di depan dewa ilmu pengetahuan kalian itu [pasti] belum nyampe mana-mana. Ilmu Allah kan luas, yoha nggak?

Oiya, ramah juga nggak rugi loh! Saat saya ke kedutaan kemarin saya memperolah kedutaan yang Alhamdulillah sekali. Kebetulan saya salah mengelem seluruh berkas saya padahal pihak kedutaan mau meriksa seluruh berkasnya dulu, jadi saya robek semua amplop saya. Mahasuci Allah karena kebetulan di sana ketemu kakak kelas  dan dia dengan baik hati memberikan amplop kosong untuk saya *thanks kak marmut*. Yang lebih surprise lagi, semua satpam di kedutaan menyapa saya pas saya pulang. Idih bangga banget lu, Mon disapa satpam doang. Iyalaaaah…. bisa kalian bayangkan nggak dari ujung pintu sampai ujungnya lagi, orang yang bahkan baru aja kalian temui itu nyapa kita. Merasa telah berhasil mengapresiasi orang dan merasa senang diapresiasi orang lain.

5. Just take it easy. Apapun yang terjadi, jika Allah berkehendak kalian pasti dapet deh. Saingan kalian mah nggak usah ditanya pasti canggih-canggih banget, makanya udah deh lupakan dan serahkan semuanya ke Allah. Yang tahu hal terbaik buat kalian, orang-orang sekitar kalian, negara kalian dan agama kalian kan cuman Allah. Jadi ya udah deh, enjoy aja, boy!

Saya pulang sekitar pukul 14.00 dari kedutaan Jepang. Dari situ sempet-sempetin liat2 thamrin city. Huwaaaaaa keren-keren banget emang barangnya, sayang cuman bisa terpana aja liatnya. Produk yang diskon 50% aja harganya masih 500rb. Oh… nggak deh goyang kocek mah. Jadi kesana cuman buat numpang shalat doang dong hahahahha….

Setelah itu, jalan-jalan deh ke kota tua. Refreshing dong, daripada otak ruwet kan membayangkan 600 pelamar beasiswa cuman diterima 56 orang nantinya, seluruh Indonesia pula. hahahahahaha daripada keriting gondrong. Udah sore jadi nggak banyak hal yang bisa difoto. Ini dia hasil jalan-jalan kemarin. Cantik juga ya rupanya, sayang udah rame banget sekarang, jadi agak susah ambil foto-foto yang keren.
Image and video hosting by TinyPic

dan waktunya bernarsis ria! hehehehehe…..WARNING: narsis detected!
Image and video hosting by TinyPic

Doakan saya ya! Yuph! saya pasti bisa sebesar impian-impian saya.
Banzaaaaaaaaaaaiiiiii! ^O^