Emonikova [Pernah] ke Nusa Dua, Bali :D


Halooooow semuanyaaaaa 😀
Mohon maaf saya lama meninggalkan blog dan jarang berkicau di social media. Saya baru pulang dari Nusa Dua, Bali pekan lalu daaaaaaannnn karena kecapean dan norak gak pernah pergi terlalu jauh…. saya kena flu berat. Karena saya ada riwayat asma, sinusitis, dsb… kalau udah kena flu saya gak bisa berkutik.

Tapi tetap saya punya hutang cerita kepada kalian.
Ngapain nih ke Nusa Dua? Ngapaiiiin yaaaa… kebetulan ada acara APEC Women and Economy Related Forum. Acaranyanya yaaaa… mirip kayak acara ibu-ibu PKK tapi tingkat internasional hahahahhaa. Namanya Ibu-Ibu semua, maka acaranya pasti heboh dan banyak pernak pernik. Cuman saya sendiri merasa manajemen waktu acaranya sendiri kurang baik. Kalau kata bos besar saya… “Barang dagangannya bagus, tapi yang dagangnya kurang bagus”

Acara ini gedeeeeee bangeeeeet… tapi kami yang ikut nggak ngeh rangkaian dan runtutan acarannya seperti apa. Jadi kesana ngawang-ngawang… acaranya juga jadi ngaret. Padahal narasumber acara dsb-nya kereeeeeeeeen bangeeeeet setengah mati.

Nusa dua gimana ya?
Yang paling berkesan kayaknya semua barang-barang disana muaaaaahaaaaal! Edyan pokoknya. Satu deretan nusa dua itu hotel dan penginapan semua. Terus gimana barang-barangnya pada gak mahal… miss world di sana, APEC meetings juga disana, bahkaaaaan konon kalau Pak SBY datang… satu daerah di Nusa Dua itu di blok! alias gak boleh ada yang lewat.

Hotel untuk pertemuan APEC Women kali ini di Hotel Mulia, Nusa Dua Bali. Konon ini hotel terbesar di Indonesia dan luasnya 27 hektaaaaaaarrrrrrr! Jadi kalau kalian ada acara di hotel itu emang lebih baik pake shuttle bus, jadi bisa langsung di antar ke depan venue acara. Kalau nggak? Selamat jalan menjelajahi 27 hektar deh.

Saya gak sempet foto-foto banyak, tapi pemandangannya sih emang cukup oke. cekidot….
Image and video hosting by TinyPic

Ini depannya doang hahahahhaa… gak sanggup motoin semuanya.

Oiya, seperti yang saya ceritakan sebelumnya acaranya agak jadi berantakan. Bayangkan! Bayangkan! Bu Linda Gumelar (Menteri Pemberdayaan Wanita-pen) lewat… kan kalau aturan protokoler mah kita pasti berdiri lalu tepuk tangan elegan kan… ini? GAK SAMA SEKALI! yang ada malah jadi crowded karena pada rebutan poto -.- krik banget. Gak percaya, liaaaat dong….
Image and video hosting by TinyPic

Sudahlah… mari kita lupakan Ibu Linda Gumelar. Ngomong-ngomong masalah Bali, memang cuman daerah ini di seantero Indonesia raya yang paling siap buat acara2 internasional. Slaah satu yang paling saya kagumi adalah seniman-seniman Bali itu udah siap manggung kapanpun diperlukan! Hebat ya… dan semuanya udah mateng banget. Kostumnya udah oke, cara mereka present karya seninya juga oke, yaaaaaa sudahlah…. propinsi lain jangan iri deh sama Bali hehehehe
Image and video hosting by TinyPic

Oiya… saya tidak hadir sendiri. Saya bersama bos besar saya serta bos saya. Hehehehehe…. narsis dulu
Image and video hosting by TinyPic

Oiyaaaa… acaranya juga keren-keren. Yang paling bikin saya pengen jingkrak-jingkrak adalah ada acara yang moderatornya Desi Anwar…. Ya Allah, smart sekali presenter yang satu ini. Bahasa Inggrisnya juga sedaaaaaaappppp keren dan lancar banget. Sorry fotonya burem… gemeter bo liat Desi Anwar hahahahhaa *lebay*
Image and video hosting by TinyPic

Topik yang dibahas juga menarik, tentang trend wanita masa kini. Jadi kalau saya berpikir “Udah ah… ngapain sih nikah bla…bla…bla…” RUPANYA statistik internasional mencatat bahwa wanita-wanita yang berpikir seperti saya itu meningkat! Hufffft… untung deh masih jadi wanita Indonesia ya, secara budaya masih gak tega lah gak berkeluarga sama sekali.

Tapi memang, dunia sedang menghadapi masalah besar terkait ekonomi dan wanita *widiiiiiiw*. Ceritanya… karena permasalahan ekonomi semakin complicated, maka banyak wanita yang akhirnya memutuskan bekerja… dan bekerjanya pun gila-gilaan sampai akhirnya jumlah anak yang mereka miliki jadi sedikit atau bahkan enggan untuk punya anak.

Naaaaaah…. yang muda….akhirnya jadi ngeri. Sadar tidak sadar akhirnya mereka berpikir “Ah, ribet… ngapain berumah tangga… saya bisa berkonsentrasi bekerja dan menghidupi keluarga saya sekarang tanpa harus repot membentuk keluarga baru” 

Kayak sepele ya? Tapi percaya gak… itu salah satu alasan kenapa di banyak negara maju akhir-akhir ini makin sedikit jumlah warga negara usia mudanya. Kenapa? Yaaaaaa karena gak ada yang mau melahirkan anak! gila kan? Pokoknya kalau udah belajar ekonomi kita jadi belajar macem-macem deh.

Jadi kalian para pria…. jangan meremehkan peran wanita ya! Kalian gak tau nasib muka bumi ini juga ada di tangan para wanita fufufufuufu.
Pokoknya hasil pertemuan saya secara umum menyimpulkan bahwa wanita itu harus PINTAR dan sekaligus harus BIJAKSANA. Harus pintar… karena wanita itu lebih multitask… ngurus anak…. ngurus suami…ngurus kerjaan… ngatur keuangan keluarga…. huuuufffttt macem2! Tapi harus bijaksana juga agar semua bisa dijalankan dengan baik.

Ya sudah… kali ini segini aja ya.
Saya masih dalam masa penyembuhan jadi harus segera boboks 🙂

See yooooouuuuuuuuu~!

Mungkin kita hanya [selalu] butuh waktu untuk belajar…


Mulai darimana ya?
Mulai dari bilang… KERJA ITU CAPEK! bener deh, sekolah dan belajar tetap menyenangkan. Saya yang hari ini kemudian kembali menyusun impian saya yang sebenarnya. Rupanya saya memang ingin menjadi seorang dosen atau peneliti, yang terlarut dengan bacaan dan tulisan-tulisannya… yang pulang lebih cepat dari suaminya di masa depan nanti dan menyambutnya dengan senyum simpul dan secangkir kopi atau teh hangat. Yang menyempatkan setiap waktu luangnya mengajari adiknya… murid-muridnya… orang-orang di sekitarnya… yeaaah seperti itu.

Saat kita masuk dunia kerja, rupanya jenuh itu sering kali bertandang dan merayu-rayu. Di tempat manapun pasti ada atasan atau rekan kerja yang kurang “sreg” dengan setiap idealisme yang kita susun sendiri. Saya yang sebenarnya terlalu tergila-gila dengan buku, menulis, yang manja setengah mati dengan Mama dan sayang luar biasa dengan adik dan kucing-kucingnya ini rupanya akhirnya mulai jenuh dengan rutinitas di kantor baru yang baru saya jalani beberapa bulan ini. Yeaaah… kalau kalian pernah vis-a-vis bertemu saya, kalian pasti tahu betapa bosanan dan tidak sabarannya saya.

Rasanya… rasanya ingin mengeluh untuk beberapa hal,
Walau tentunya saya sangat mencintai pengalaman baru yang saya peroleh di kantor saya ini. Gila aja… hei! Siapa yang cukup beruntung menghadiri beberapa konferensi nasional dan internasional selevel APEC dan ASEAN? I’m lucky… I got awesome experiences. Tapi yaaaa… manusia deh ada-ada aja kan. Intinya sama seperti kalian yang kadang merasa lelah dengan rutinitas kalian, begitu pula saya… begitu pula kita semua…

Saya lalu bulak-balik mengunjungi salah satu rumah Allah di Ibukota, Masjid Istiqlal!
Jangan salah… beberapa kali saya bertemu ustadzah saat shalat berjamaah disana, dan biasanya dapet nasehat bahkan doa gratis hehehehe, lumayan banget buat saya yang udah nggak pernah mentoring lagi dan doa, boi! siapa tau diijabah.

Suatu hari… saya datang lagi ke Istiqlal, kali ini misi saya adalah COMPLAIN!
Sombong banget kan? Ke Allah aja complain… hahahaha, saya sering gitu deh walau saya tau itu ngawur sekali, tapi kepada siapa lagi coba berkeluh kesah kalau bukan langsung ke Allah? ke siapaaaaaa? Wah saya udah siapin segala macam complain deh… mulai dari gaji saya yang pending karena masalah birokrasi [zzzzzz….] sampai pengumuman beasiswa saya yang terpending cukup lama… pokoknya semua hal duniawi yang lagi saya nggak syukuri deh.

Lalu semua berubah ketika negara api menyerang!
Eh… maksud saya ketika saya melihat sesuatu.

Saat saya mau ambil air wudhu, sekalian berkece-kece ria di depan kaca. Betapa kagetnya saya ketika saya melihat seseorang yang sedang membongkar tempat sampah di dekat tempat wudhu. Saya pikir, oh well pemulung biasa lah… okay cuekin aja deh. Tapi rasanya Allah menyuruh saya melihat orang tersebut. Saya pun terpaku melihat orang tersebut dengan pikiran kosong.

Kalian mau tahu apa yang dilakukan orang tersebut?
Rupanya dia hanya mengumpulkan kotak-kotak bekas minuman, lalu dia pun mengumpulkan setiap tetes sisa-sisa minuman tersebut ke dalam sebuah gelas kecil bekas botol aqua.
Saya meringis, antara heran… kasihan… kaget… dan mulai mengkalkulasi secara asal berapa jumlah bakteri di dalam minuman yang dia kumpulkan itu.

Saya hentikan orang tersebut, lalu karena saya sedang berhemat dan ehm… diet… uang saya yang tersisa cukup banyak. Maka saya putuskan memberikan sejumlah uang saya pada orang tersebut…
“Mas, nggak usah mungut di tempat sampah gitu deh. Beli minumnya… di luar banyak yang jual” kata saya dengan nada yang kayaknya rada teriak deh *that’s why…. orang yang pertama kali kenal saya ngerasa saya agak jutek*
Dia mengangguk pelan.
Karena gak percaya saya tunggu dia membeli minuman dan saya suruh kembali menemui saya. Bossy sekali saya itu *____* bukan apa-apa, saya masih belum puas nanya-nanya aja.

Dia kembali, “Mbak, ada kembalinya” saya kagum dia masih bisa berlaku jujur.
“Udah….buat kamu aja,tapi  tolong deh jangan pungut makanan dan minuman dari tempat sampah lagi ya. Ngeliatnya aja pusing” kata saya seperti pas mengomeli adik saya.
Dia lalu tersenyum…. daaaaaaaaaan apa yang dia lakukan?
Dia mengambil beberapa bagian uang kembalian tersebut dan kemudian sisanya….. dia masukan ke dalam kontak infak di masjid.

Saya melongo.

Apa-apaan ini? Hei…. hei… come back, enak aja. Gw mau ngasih buat dia kok malah dimasukin ke kotak amal sih? Saya sewot juga dong, soalnya dia hanya mengambil sedikit bagian dari uang kembalian tersebut.

“Eh… eh… kok dimasukin ke dalam kotak amal sih?” Kata saya sewot.
Dia tersenyum, lalu bilang

“Mbak… terima kasih, uang Mbak itu adalah uang dari Allah, jadi saya kembalikan lagi ke Allah. Saya sudah mengambil bagian yang saya butuhkan, Mbak. Insya Allah, jika Allah mau saya akan memperolehnya lagi. Semoga nanti uang itu walau nggak seberapa bisa membantu orang-orang yang lebih kurang beruntung dibandingkan saya. Mbak jangan khawatir, Allah ada di dekat kita….melihat kita… insya Allah juga akan menjaga kita. Pertolongan Allah itu dekat kok, Mbak”

Saya makin melongo….

Lalu saya tersentak,
Saya ambil wudhu, shalat magrib, kemudian lupa dengan segala complain saya

Mon…. yang lu hadapi masih belum ada apa-apanya! Lu harus kuat…! gak ada yang perlu lu khawatirkan.
Karena pertolongan Allah itu dekat!

Untuk masalah life lesson, kita mungkin memang harus terus belajar…. teruuuuussss belajar…. tanpa henti 🙂

a notes from my [new] office


Huwaaaaa it has been so long since my latest posting 😀
Maaf ya… hehehehe, sekarang saya sudah pindah kerja ke tempat baru dan karena sekarang bulak-balik Jakarta-Bogor errrrrrr pas pulang semua tulang mau remuk.

Well, supaya pada nggak penasaran saya sekarang kerja dimana, saya jelaskan di sini aja ya. Sekarang saya menjadi Staf Ahli Ekonomi Muda di Kemenko Perekonomian, tepatnya di kedeputian Kerjasama Ekonomi Internasional. Walau namanya keren, I’m still contract based ya disini, jadi saya belum jadi apa-apa…. so stop to say “Waaaa kereeeen~” dsb. Yeaaaah~ setelah kegagalan saya nggak lolos CPNS Kemlu rupanya saya diberi kesempatan sedikit mencicipi gimana sih rasanya kerjasama ekonomi internasional itu. Jujur sebenarnya saya sangat antusias setengah mati di sini. Akhirnya…. akhirnya saya bisa melihat dengan mata kepala sendiri tanda tangan pak Hatta Rajasa dan tanda tangan Pak Marty Natalegawa! Lebay kan? hahahahaha… tinggal vis-a-vis ketemu bapak-bapak menterinya nih.

Baru satu bulan di sini udah mulai kerasa suka dukanya seperti apa. Mulai dari sukanya dulu deh…. I love my office, karena letaknya di Lapangan Banteng dan itu posisi yang cukup strategis daaaaaan~ pemandangannya yang oke punya…jadi bisa memuaskan hasrat saya buat foto-foto.
Image and video hosting by TinyPic

Image and video hosting by TinyPic

Image and video hosting by TinyPic

Tinggal foto-foto di sekitaran Pasar Baroe dan Jalan Antara nih… waaaah lovable view bgt, kayaknya kalau kalian ada yang rencana buat foto pre-wed boleh lah di situ~ paling yaaaa malu aja diliatin orang :p

Kemudian, mmmm… karena dari dulu impian saya belajar tentang integrasi ekonomi internasional dan segala macam policy-nya, waaaah di sini sebenarnya tempat yang tepat buat belajar, dan buat kalian mahasiswa yang ngerasa pinter banget ekonomi internasional…. please come, and you will feel nothing, here. Teori dan praktik itu bedaaaaaaaaa banget! Selain itu juga yaaaa… dapet gaji yang lumayan cukup disini. Standar PNS sih, hanya bedanya gak dapet tunjangan, well… there will be a time lah ya 🙂 curi ilmu dulu yang banyak di sini.

Oiya… satu lagi yang penting, disini kita bisa bebas cari beasiswa, bahkan kalau mau nyambi sekolah sambil kerja juga nggak apa asal kuat aja. Saya sendiri karena masih penasaran dengan beasiswa, jadi hingga hari ini pun masih sibuk apply sana sini dan belajar bahasa inggris. Wueeeets…. jangan tanya perjuangannya deh.

Sekarang dukanya….okey dukanya adalah:
1. CAPEK! beneran deh, sehabis pulang kerja itu kita capek! nggak ada tenaga lagi buat mikir. Jadi benar kata teman-teman saya yang udah kerja kalau udah sampai rumah itu yang mau lu lakukan adalah shalat terus tidur. Boro-boro deh mau mikir buat yang besoknya mau kuliah atau wawancara kerja di tempat lain atau tes lalalalala, haaaah masa bodoh! Makanya saran saya sih, kalau nanti mau sekolah… bulatkan tekad sekolah aja! Ya gak larang sih kalau mau sambil kerja, tapi energi itu terkuras kawan saat kalian di kantor, kalau topik kuliahnya ringan dan tesnya gampang sih mungkin happy2 aja ya, tapi kalau kalian bener2 mau serius untuk jadi expert yang punya kemampuan mumpuni ya mau nggak mau harus sekolah yang benar, serius, dan fokus… ikhlaskanlah pekerjaan kalian, atau minta izin belajar. Gak ada yang nggak butuh pengorbanan di muka bumi ini kawan! Kalau kalian bener-bener mau matang secara akademik, maka fokuskan perhatian, semangat, jiwa, dan raga untuk akademik. Tapi jika memang bakat kalian sebagai praktisi dan gak ada jiwa terjun ke dunia akademisi, mungkin belajar gila-gilaan juga udah kurang menantang lagi, so…. focus….focus…focus….!

2. KAGET! kalian gak tau kan gimana sih pengambilan keputusan yang dilakukan di tingkat atas pemerintahan kita… saya sudah melihatnya kawan! Wuuuuuiiiisssssh~ alot banget. Semua perundingan memakan waktu dan tenaga, belum lagi semua anggota forum yang mau angkat bicara menyampaikan opini dan kepentingan instansi masing-masing. Opini dari yang bermutu sampai yang sampah banget ada di meja rapat. Dari yang cerdas banget sampai yang gak jelas banget tersedia dengan lengkap. Ngebayangin nasib bangsa ada di meja-meja itu… dan jadi bahan perdebatan yang kusut, rasanya gemes banget! Saya berpikir… birokrat itu kalau adil pasti masuk surga tapi kalau nggak… pasti masuk neraka dengan cara ditendang-tendang. Kebayang gak sih oleh kalian nasib jutaan rakyat Indonesia ada di meja rapat-rapat dan perundingan itu! Gila kan? Gila memang… dan suliiiiiit sekali untuk mencapai kesepakatan. Ya memang public goods itu pareto optimum sih, pasti akan ada pihak yang dirugikan ketika suatu kebijakan publik diimplementasikan, but when you know the facts with your own eyes… rasanya~ nggak bisa dijelaskan deh.

Oiya, banyak juga anggapan bahwa PNS pada males. Eits… tunggu dulu, gak semuanya kok. Saya yang cuman staff kontrak aja rajin hehehehe bukan PNS berarti ya. Hmmm… itu sih tergantung orangnya ya. Memang sistem yang ada memungkinkan seorang PNS untuk melakukan moral hazard, bisa aja finger print pagi terus keluyuran kemanaaaa atau ngegabut di kantor terus finger print lagi sorenya taraaaaa~ di akhir bulan dapat gaji yang sama dengan yang kerja rajin. Well, tergantung orangnya sih. Kalau saya, masih terkait dengan kekagetan saya sebelumnya, saya nggak mau mendzhalimi bangsa Indonesia… gila aja, uang gw dari hasil kerja keras rakyat juga kali. Selain itu, saya tipe pemalas kelas kakap, jadi saya kerjakan semuanya dengan baik dan secepat mungkin supaya nanti my boss nggak usah mengganggu masa-masa santai saya yang indah dan tenteram… daaaaaan tidak ada yang boleh mengganggu jadwal pulang saya, sekian!

Kadang serem juga dimarahin sama bos… atau sering juga diperdaya sama yang senior2 buat ngerjain tugas mereka T^T tapi yaaa apa boleh dikata, semua ada prosesnya. Pasti ada sesuatu yang sedang Allah rencanakan, dan semua ini pasti menjadi mata rantai yang terkait satu dengan yang lainnya.

Tapi kemudian keinginan saya untuk sekolah lagi semakin besar,kenapa ya? mungkin karena saya gemas dengan meja-meja perundingan dan pertemuan yang hanya penuh dengan debat alot. Kalau masih level kroco-kroco sih nggak bisa berbuat apa-apa di tingkat policy making, hanya bisa menelan mentah2 hasil kesepakatan para birokrat atas. Gemes kan? Yaaaaa gemes aja sih nggak akan mengubah apa-apa. Kelak harus ada waktu dimana saya yang mengisi meja itu, menghentikan hal-hal yang gak perlu di meja itu, melontarkan opini cerdas dan cermat untuk suatu masalah. Menyadarkan setiap orang dalam forum bahwa di meja pertemuan kita sedang membahas masalah banyak orang bukan main monopoli. Haaaaah~ tapi saya sendiri tidak akan bisa melakukan apa-apa, semoga rekan-rekan saya kelak di meja-meja itu adalah orang yang sevisi dengan saya, atau bahkan punya visi yang lebih baik. Harapan itu selalu ada… dan pasti ada…

That’s all from me 🙂
Just come to my office if you have time…
Ada sebuah kedai gelatto yang enaaaak banget deket2 situ 😀 you will like it.

People learn history… I learn to make a history!


Image and video hosting by TinyPic Dan bisakah kita belajar untuk menghargai setiap centimeter impian orang lain?
Dan bisakah kita belajar berhenti sejenak mempertanyakan apa yang orang lain sedang jalani?
Bisakah kita belajar untuk tidak sibuk membicarakan catatan sejarah orang lain…
Bisakah kita sibuk menorehkan catatan sejarah kita masing-masing?

 

 

Setiap orang yang tidak mengenal dekat saya pasti pada awalnya akan sangat sulit “dekat” dengan saya! Bagaimana tidak? beberapa merasa cara berpikir saya “aneh”, ngejelimet, terlalu jauh dari kata umum, dan sebagainya… dan sebagainya….! Beberapa kemudian ada yang salah kaprah menilai tindakan saya, sampai situ sih bodo amat lah ya! tapi yang mulai mengganggu adalah beberapa orang kemudian ada yang diam-diam men-judge tindakan saya salah lah… saya tidak berpikir panjang lah… dan sebagainya.

Izinkan saya meminta sedikit waktu Anda semua untuk menjelaskan duduk perkara petualangan hidup saya beserta rute-rute kehidupan yang hendak saya pilih untuk saya tempuh.

Sebenernya cukup capek dan jenuh juga loh saat beberapa orang kemudian “mempertanyakan” semua yang sedang saya tempuh!
Saat saya apply kerja, semua orang tiba-tiba ribut bilang:

“Kenapa sih? bukannya mau lanjut sekolah?”
“Lu itu nggak cocok lagi kerja kantoran lalalalala”
“Mon… lu nggak boleh ninggalin impian lu gitu aja”

Oke deeeh saya memikirkan kata-kata itu semua, karena saya berpikir “Wah gilaaaa perhatian banget ke gw”

Akan tetapi cerita baru muncul lagi saat saya katakan dengan lantang bahwa impian saya adalah menjadi wanita cerdas yang mengharumkan nama Indonesia di salah satu universitas di Perancis, kemudian muncul berbagai wacana:

“Kenapa sih ke Perancis? Kan susah bahasanya?”
“Kenapa sih di Perancis? Emang bagus? Nggak aman tau… bagusan juga di negara X, Y, Z”
“Ih kalau gw sih nggak mau ya disana… ngapain belajar di sana ? pemikirannya beda… pembelajarannya beda… kapitalis… lalalalalala”
“Ngapain kesana? nggak bersahabat sama Islam bla…bla…bla…”
“Kok nggak kerja? Marissa kan anak pertama bla…bla…bla…”

DEAR WORLD! sebenarnya kalian ingin saya kemana sih? Image and video hosting by TinyPic

Ribet kan? Gimana yaaaa….mmmmm…. begini-begini.

Jika kalian tanyakan kenapa sih terobsesi banget sama eropa dan perancis?

Saya akui teman-teman… Perancis mungkin bukan negara yang paling baik, tapi bukan berarti negara yang Anda ingin tuju adalah negara terbaik juga. Tidak ada yang lebih baik antara pilihan saya dan pilihan Anda. Kita semua sama-sama memiliki impian yang sama “mulia”nya. Impian adalah sebuah gabungan emosi, cinta, ambisi, harapan, dan doa. Maka tidak ada seorang pun dimuka bumi ini berhak menjudge impian seseorang lebih baik atau lebih buruk daripada orang lain.

Saya sendiri kenapa tergila-gila dengan Perancis? Yak arena saya suka baca komik dan nonton film! Nodame Cantabille membuat saya tergila-gila dengan Paris!
Image and video hosting by TinyPic
Belum lagi komik-komik lain… kartun-kartun seperti CARS 2, Ratatouille, dsb juga menunjukkan indahnya Paris. Buku-buku… cerita-cerita… yaaaa begitu saja. Buku dan film lama-lama tidak cukup menampung setiap rasa ingin tahu dan rasa antusiasme kita terhadap sesuatu, kawan! tidak cukup dan tidak akan pernah cukup. Setidaknya bagi seorang maniak buku dan film seperti saya.

Saya tahu betul ada sedikit masalah dengan ekonomi Eropa… Perancis juga sering terdengar kurang ramah dengan kaum Muslim. And then so what? Image and video hosting by TinyPic Itu semua hanya memperkuat niat saya untuk kesana. Saya harus kesana dan membuktikan persepsi yang salah di mata mereka. Biarkan saya datang sebagai seorang mahasiswa, wanita, warga negara Indonesia, warga negara Asia, dan seorang Muslim. Beri saya sebuah kesempatan bahwa saya tidak kalah dengan warga negara Eropa ataupun benua-benua lain. Bagi saya… perbuatan bicara sejuta kali lebih bermakna daripada kata-kata. Sekali lagi saya tegaskan, saat ada yang meragukan kemampuan kita maka salah besar jika kita malah harus menyingkir… tidak berbuat apa-apa… atau hanya sekadar complain atas ketidakadilan seperti itu. Yang perlu kita lakukan adalah MEMBUKTIKAN bahwa anggapan tersebut salah besar. Ya! buktikan… buktikan dengan perbuatan dan perjuangan yang nyata.

Lagi-lagi, kenapa paris? Karena di situlah penulis besar lahir. Saya sendiri ingin menuliskan seluruh pengalaman dan pengetahuan yang saya dapat nanti, karena hanya dengan cara itu saya bisa tetap hidup walau saya sudah tidak ada lagi di dunia.

Kenapa harus di Eropa ? karena saya ingin menunjukkan kepada adik-adik saya, anak-anak saya, cucu-cucu saya kelak… bahwa meraih impian itu hak semua orang. Bukan harta atau koneksi yang menentukan masa depan seseorang… tapi seberapa gigih Ia berjuang untuk meraih impiannya, seberapa tekun Ia berdoa, seberapa berartinya dukungan keluarga dan orang-orang terdekat di sekitar kita, seberapa baiknya Tuhan kepada hamba-Nya. Apa saya salah jika HANYA ingin menunjukan hal ini ? jika saya memiliki ambisi untuk menjadi sebuah maskot “perjuangan hidup” ?

Saat saya iseng-iseng apply kerja… bagaimana ya ? bagaimanapun di hati saya ada sebuah rasa gusar mengenai keluarga saya… mengenai posisi saya di keluarga. Jujur saya iri kok pada teman-teman yang sudah berkerja. Tapi tidak pernah sekalipun saya utarakan dan tidak pernah sekalipun saya mengkritik pilihan karir teman saya. Karena saya paham setiap pilihan mereka. Saya harap orang lain pun bisa paham dengan pilihan-pilihan yang saya ambil.

Keluarga saya? Keluarga saya pasti masuk dalam list keluarga terbaik di dunia. Saya tidak pernah kekurangan apapun. Mereka lah yang mendukung saya gila-gilaan saat dunia menyudutkan saya gila-gilaan. Bagi saya, mereka adalah perantara Allah untuk menyampaikan jawaban setiap pertanyaan dalam doa saya.

Saya yang hari ini… mungkin bukan yang sempurna, namun saya bahagia. Ah tidak! mungkin lebih dari itu.

Saya kemudian mulai menyadari sebuah hal. Saya mungkin hanya ingin menorehkan sejarah tersendiri dalam sejarah kehidupan saya. Saya ingin, orang kemudian bisa belajar dari “pengalaman hidup” yang akan saya susun ini. Saya ingin berarti dan membuat kehidupan orang lain juga berarti. Saya ingin menghargai setiap detik kehidupan saya, dan saya ingin orang lain melakukan hal yang sama.

Jika mulai hari ini saya menjadi begitu misterius dan malas menceritakan mengenai apa yang sedang saya lakukan…mmmm… mungkin saya hanya sedang ingin membuat sedikit kejutan kepada Anda. Boleh dong… let’s make a secret, secret!

Kalian tau? Sebuah buku yang berjudul 99 cahaya di Langit Eropa?
Image and video hosting by TinyPic

Entah bagaimana ya… tapi saya ingin cahaya ke 100, 101,1001,1000001, dan seterusnya ditulis oleh saya. Ah… bukan cahaya Eropa saja, tapi cahaya dunia ini…

Siapkah Anda menuliskan sejarah Anda dan menunjukkannya pada dunia?  kalau saya… harus siap! dan saya merasa ada di jalan itu.

This is my life motto now:
“People learn history… I learn to make a history!”

Jadi! Jangan berhenti bermimpi! Seperti apa kata Desiderius Erasmus: “There are some people who live in a dream world, and then there are some who face reality; and then there are those who turn one into the other”

Image and video hosting by TinyPic