Because Love Never Easy to Predict!


Kadang saya berpikir, apa saya itu jahat-jahat banget ya?

Bayangkan… saat liat orang nikahan pasti yang pertama kali terlintas di otak saya adalah “Dimana ya mereka ketemunya?” dan “Kok bisa-bisanya ya mereka jadi… terus nikah pula” Tadinya ingin menyalahkan kebiasaan saya yang kebanyakan baca komik dan novel detektif, tapi pleaseeeee…. ini sih otak paparazzi! Maafkan aku Opa Holmes…. Kakek Poirot… Aku memang belum mampu menandingi kalian.

Kejahatan tidak sampai situ aja. Kalau pasangan yang nikahan rupanya teman satu sekolah… teman satu kantor… teman dari kecil, itu maaah nggak terlalu misterius. Sama juga kalau secara visual melihat si pasangan usianya sepantaran apalagi kalau mukanya ada kemiripan, waaaaah udah deh nggak akan banyak tanya dan pasti langsung menjudge “Well, mukanya aja mirip… udah pasti  jodoh deh”

But can you imagine, if we see something which paradoxically with our imagination?
Contoh sederhana, pas liat infotaiment… liat artis cantik, langsing, aduhai… terus nikah sama bapak-bapak berumur dan secara visual kita kategorikan “nggak ganteng” pasti deh langsung pada mikir “WHAT? serius…. kenapa ya?” Setelah itu otak kita akan terus menyelediki keanehan yang ada dan lalu… lalu… menemukan sebuah fakta bahwa harta si bapak itu nggak akan habis buat tujuh turunan, maka kita langsung mengambil kesimpulan “Well… pantesan aja, si Bapaknya tajiiiiiir!” Padahal mah belum tentu juga ya karena harta… mungkin karena mereka sama-sama kesepian terus akhirnya sama-sama saling mengerti… klop deh, nikah… masalah nanti si artis akan kecipratan harta kekayaan yang banyak itu mah eksternalitas positif aja. Salah sendiri nggak nyari om-om tajir hehehehe…

Tindakan kejahatan ini terus berlanjut sampai pada saat kita datang ke nikahan seseorang. Kadang suka liat, perempuannya usianya lebih tua dan gelarnya lebih panjang daripada mempelai pria [atau mungkin sebaliknya], pasti ada deh beberapa orang yang kemudian berpikir “Okey, kayaknya si perempuannya/laki-lakinya udah males nyari-nyari lagi deh abis udah keasikan kerja/sekolah sih…” Jahat banget nggak sih? Kata saya sih jahat banget… but, mmmmm ya kadang terlintas juga pada pikiran saya hal-hal seperti itu. Nikah itu sebisa mungkin hanya terjadi sekali seumur hidup loh,kawan! Jadi bisa dibayangkan nggak seseorang yang akan ada setiap hari di rumah kita, yang akan kita liat sebelum nutup mata pas mau tidur malam sampai pertama kali buka mata pas bangun pagi-pagi, muka itu~ itu~ aja… dan yang lebih hebohnya lagi he/she yang akan jadi teman curhat seumur hidup, partner in crime dalam menjalankan sesuatu. Jadi walaupun kadang pikiran tamu undangan nikahan emang sadis-sadis tapi itu wajar karena secara rasional namun tidak sadar mereke berpikir “Yakinkah Anda bisa survive dengan pilihan Anda?” sebenarnya itu adalah sebuah justifikasi umum bahwa when you marrying someone, I hope you have do the right choice! That’s all. Okey… wajar, tapi apakah itu pantas untuk dipertanyakan? Nah ini yang harus dipikir-pikir dulu.

Jodoh itu memang rahasia yang sangat misterius, kita bisa menemukan pasangan kita dimana saja… kapan saja… dan dengan alasan apa saja. Yang standar yaaaaa karena orang yang bersangkutan baik, tajir, cantik/ganteng, dsb… [Please check my comic strip below 🙂 ]

Pemilihan seseorang terhadap jodohnya itu memang sesuatu yang sangat UNPREDICTABLE… kadang kita ngeliat seorang misalnya kita liat cowok A… udah keren, okey, gelar panjaaaaaang, tajir, baik hati, pokoknya waaaaaaaaw……cewek-cewek mau jambak-jambak rambut sendiri deh saking histerisnya liat cowok A. Tiba-tiba…. jeng-jeng-jeng…. sebuah undangan pernikahan dengan nama cowok A terpampang, dan yang mengejutkan… nama ceweknya itu adalah sosok yang tidak ngetop dikalangan para fans cowok A. Setelah diselidiki lebih jauh eeeeeh…. rupanya pas tau ceweknya biasa-biasanya dan kayaknya “nothing special” gitu. Tebak, apa yang akan terlintas di pikiran beberapa orang? Pasti deh “Haaaah? cuman gini doang?” Hebat kan saya bisa membaca pikiran banyak orang? Nggak juga sih, soalnya saya juga suka mikir kayak gitu. Habis pasti estimasi orang si A akan dapat wanita yaaaaa punya efek “WOW” mahadahsyat kan? Ini yang bikin pertanyaan-pertanyaan macam ini sebenarnya memang sadis untuk diutarakan, kenapa? Karena ada variabel “angkuh” juga dari penyataan itu… emangnya yang mempertanyakan lebih baik daripada yang dipertanyakan? belum tentu juga kan?
Pernah terpikir gak kenapa kasus seperti contoh di atas terjadi? Mungkin karena si wanita pilihan itu orang yang simple…. nggak neko-neko… dan itu membuat dia menjadi beda sendiri. Case Closed!
Harus diakui, memilih merupakan sebuah keputusan yang sangat sulit, sangat rumit, begitu rumitnya sehingga kadang secara refleks otak kita memilih sesuatu yang paling sederhana dan paling nggak ribet. Jadi kalau mau mempertanyakan kenapa X memilih Y…. A memilih B…. dst….dst…. never think too much, because there must be something very simple behind. Gunakan kapasitas otak yang tersedia dan cukup luas ini untuk memikirkan hal-hal lain, daripada pusing sendiri dengan hal-hal yang aneh-aneh dan sulit terjawab walau harus guessing berjuta-juta kali.
Nah, jadi nanti… beberapa tahun ke depan… kira-kira kita akan memilih pasangan kita dengan alasan apa ya?
Tau ah….! Biarkan misteri tetap menjadi misteri :moon:

 

Silly questions,serious answers/ serious questions, silly answers!


Huwaaaa penyakit insomnia saya kambuh, belum ditambah sinusitis yang kumat karena kena dingin lalalalla. Mau ngerjain apa-apa juga udah nggak konsen. Sudahlah, lebih baik ngisi blog dulu hohohoho….

Jika kalian bertanya tentang seorang Emonikova saat ini, well… believe it or not saya sedang pada tahap “I don’t care about what will happen to me!” guess why? Karena saya rupanya tipe orang yang panikan! Saya tipe orang yang pasti failed meraih sesuatu kalau saya tidak tenang… grogi… too much think… dsb. I prepare everything well… of course! Tapi tidak mau berpikir terlalu berat mengenai semua hal yang akan terjadi kedepannya, saya pikir Allah sudah punya plan secara tertulis, de facto, dan de jure mengenai apa-apa yang terbaik untuk saya… semuanya! Tanpa terkecuali. Itu yang menjadi jawaban kenapa saya sekarang jadi kembali hobi jalan-jalan, foto-foto, nulis, dan sebagainya. So simple things: Karena saya tipe orang yang harus menjalankan hidup senyaman mungkin! So here I am, back to the real life and real me… someone who totally enjoy her life and feel thankful about that, no matter what!
Tapi sudahlah, saya tidak akan mengajak pembaca saya yang sangat saya cintai pada sebuah pandangan [sok] filosofis dan idealis saya mengenai kehidupan. Tapi ada beberapa hal menarik yang tiba-tiba terjadi pada saya… Yeaaaah! When you enjoy your life, you’ll find many interesting things in your life. Karena saya tipe manusia yang agak males cerita ke orang yang saya nggak kenal-kenal banget, saya kadang cuek dengan pertanyaan-pertanyaan banyak orang… (honestly, I hope people just silent, wait, and see about what will I do then, I’m not such a celebrity! Lagian kayaknya saya tipe orang yang lebih bagus menulis daripada ngobrol dengan manusia). Tapi kemudian saya berpikir banyak juga pertanyaan yang perlu saya jawab dengan lebih serius…. hahahahhaa… so, like usual, please check this out: (kali ini semuanya dirangkum dalam bentuk komik, semoga kebaca dan lebih mudah dimengerti)
1. Ini adalah pertanyaan adik-adik kelas… kalau temen sebaya dan seangkatan sendiri sih mungkin males jawabnya, tapi ini karena adik kelas dan pernah jadi murid-murid saya juga jadi yaaaaa…. entahlah, rasa malesnya tertutupi dengan rasa sayang aja.


Emonikova question #1 by emonikova
Hehehehehe no further comment for this question.
2. Pertanyaan ini secara implisit tergambarkan dari seorang sahabat yang jauh lebih tinggi dari baik hati… terlalu baik hati sebenarnya. Mungkin karena dia udah terlalu apal dengan sifat saya yang anak mami banget, nggak mau lama-lama jauh dari rumah, dsb…..dsb….dsb… dia jadi agak bertanya-tanya what will happen if I far far away from my home *sekaligus seneng juga sih, I can see that from his eyes… graoooor*

Emonikova Question #2  by emonikova

tenaaaaang…. saya nggak sejahat itu kok sama dia, yaaaaah hanya sedikit lebih jahat lagi daripada yang digambarkan mwakakakakakkakakaka. Tapi kapan lagi berbuat kriminal kan, kesempatan boy!

3. Yang terakhir…. murni pertanyaan dalam diri saya. Huftttt….

 Emonikova Question #3 by emonikova

Very personal things sih, tapi…. haaaaft! percayalah menjaga keistiqomahan beribadah yang tumaninah dan tulus itu susah banget deh. Padahal kan saya ya yang butuh sama Allah, kenapa masih aja ada ya males-malesnya? Hiks….

Weeeew,udahan ah! udah malam. Saya akan dimarahin aneka macam manusia kalau ketahuan saya tidur telat lagi. Hiiiii ngeri ah… :p markibo yuks!

Byeeeee ^O^/ happy reading!

 

Rabu ceria: Sebuah catatan pencari beasiswa :D


Haaaaaai…. semuanya! Have a nice day today? yesterday? today?  Oh…. I have very nice days, I guess.
Rupanya ya… berburu beasiswa itu seru! SERU BANGET! ini pertama kalinya saya ngerasa bener-bener kecil banget dari sisi ilmu pengetahuan. Keciiiiiiil…… kecil sekecil-kecilnya. Tapi semangat…. sesemangat-semangatnya karena di muka bumi ini banyak banget yang punya semangat mahabesar untuk meraih setiap mili impian mereka. Semangat banget! Karena bertemu orang-orang yang kayaknya secara personality mirip-mirip kayak saya hahahhahaha.

Ceritanya, saya lagi mulai apply beasiswa ke luar negeri. Hmmm… negara pertama yang saya jajal adalah: Jepang! Alasannya? Karena saya ngefans banget sama nodame cantabille. Jadi bolehlah nggak dapet Perancis dulu tapi semoga dapet ke Jepangnya duluan :p biar makin persis kayak nodame. Lagian saya kan maniak kartun dan komik, jadi saya berpikir there should be a time saya membaca Jepang lebih dari sekadar membaca komik. Belum lagi topik tesis saya kan agak terkait tentang subsidi energi jadi harus belajar lah efisiensinya sama mereka. Maka saya memutuskan untuk apply beasiswa Monbukagakusho.

Persyaratan beasiswa ini menurut saya tidak seberat kalau mau apply ke Eropa, Toefl juga nggak perlu internasional. Jadi menurut saya berhati nurani banget deh. Naaaah, karena judulnya beasiswa untuk RESEARCH STUDENT maka yang paling harus heboh adalah proposal risetnya dong. Buat saya yang bahasa masih ngepas, IP juga nggak gede-gede banget, pengalaman masih cetek, maka saya all out bikin proposal, all out banget sebanget-bangetnya! Sampai 3 kali ganti judul dan baca ratusan jurnal. Belum lagi dengan sangat niatnya juga saya lampirkan seluruh abstrak penelitian saya selama S1, aduhai kan? Iya laaaaah… karena keahlian saya yang rada-rada bisa dibanggakan yaaaaa nulis itu. Jadi buat kalian yang mau sekolah ke luar, please dari sekarang riset yang bener, catet kalian riset apa aja, bener deh itu sangat sangat membantu.

Nah… saya nggak bisa banyak omong untuk beasiswa ini ya, wong administrasi aja belum tentu lolos, tapi wallahu’alam bi shawab ya, kita kan nggak pernah tau Allah mau bawa kita kemana, ke negara apa, ketemu sama siapa, lewat jalan apa, jika Allah berkenan insya Allah lolos lah dengan suka cita. Tapi kayaknya saya kasih tips PERSIAPAN SEBELUM APPLY BEASISWA LUAR NEGERI.

1. Jangan malas belajar bahasa inggris, karena syarat b.inggris itu pasti mutlak perlu. Saya? karena banyak nunda-nunda waktu jadi heboh sendiri pas mau deadline. Tes sana-sini…. skor belum cukup…. tes lagi…. arggggghh…. lalu stress…. nggak bisa tidur…. sakit perut. Aneka hal deh! Jadi menurut saya setidaknya kalau emang mau cari beasiswa, dari sekarang tes TOEFL deh sampai kalian dapet skor yang cukup tinggi. Kalau udah tiiiiiiingiiiiiiiii menurut kalian, silakan bongkar celengan dan ikut IELTS atau iBT TOEFL, tapi kalau belum canggih mah udah deh belajar dulu aja di rumah karena international test itu sangat mahal, kalian nggak punya waktu untuk gagal kecuali kalian cukup kaya raya :p

2. Jangan banyak menunda waktu. Bikin proposal dari awal, minta surat rekomendasi juga dari jauh-jauh hari, terus isi formulir sesegera mungkin. Inget! intinya hanya: LAKUKAN SEGALANYA SESEGERA MUNGKIN! Asal kalian tau aja ya, urusan ngeprint, ngetik, nyusun berkas, staples ini itu, dsb itu SANGAT memakan waktu! SANGAT! saya juga ngiranya “Ah sepele…. gitu-gitu doang” tapi rupanya lebih dari gitu-gitu doang. Mau bukti? Oh…. boleh-boleh….ini dia buktinya.

Ini adalah keberantakan yang saya timbulkan pas saya lagi nyusun berkas. Huwaaaaaa….. bikin gila kan
Image and video hosting by TinyPic

Yang lebih bikin gila lagi adalah….. udah subuh dan jam menunjukan pukul…..
Image and video hosting by TinyPic

 

Jadi buat kalian yang mau jadi deadliner, please berhenti aja… saya udah ngerasain kok rasanya, jangan rusak badan kalian deh. Pada hari itu saya nggak tidur sama sekali karena paginya juga saya harus ngajar. Aduhai.

3. Dandan sekeren mungkin. Kenapa? Karena kalian mau masuk kantor-kantor yang keren jadi kalian juga harus keren. Setidaknya rapi dan menunjukkan kalian seorang insan akademis deh. Dan bener deh, dengan tampil sebaik mungkin itu langsung increase our confindent! Saya juga dulu cuek banget, tapi sekarang…. ho~ nggak deh :p thanks for my sensei and fashion advisor: Mrs. Lukytawati Anggraeni… hahaha karena semua yang saya pakai pas ke kedutaan Jepang kemarin dari baju, tas, sampai sepatu itu semuanya oleh-oleh dari dosen saya dan semuanya dari Jepang! Bener-bener merasa kayak Nodame! dan bener-bener merasa jiwa nodame merasuk kedalam jiwa ini *otaku mode: on* Mungkin ini karena saya ngefans sama nodame aja ya, jadi kalau changing my style jadi kayak nodame jreng jreng saya merasa langsung berubah jadi nodame juga. Hahahhahaha sumpah, parah banget. Buat yang beum tau style fashion nodame, monggo di liat 😀
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
rambut digerai, pakai dress atau two piece clothes, dan sepatu flat atau yang ada heels tapi pendek aja nggak runcing dan tinggi kayak patoknya tenda!Selanjutnya pakai cardigan, sweater, atau bros bunga-bunga gitu, Pokoknya nyaman tapi lucu aja, hahahahha…. dan demi apapun saya sampai rela ngoleksi aneka bross bunga rajutan dengan berbagai warna. Oiya, kalau mau make up, natural aja…. senatural-naturalnya karena nodame itu simple!

jadi sebenernya saya mau apply beasiswa atau mau cosplay sih? Ahahahaha bodo ah.

4. Ramahlah! Jangan sombong… karena pas saya ke kedutaan kemarin ada manusia super sombong yang sangat menyebalkan dan nanya-nanya kualifikasi peserta lain lalu membandingkannya ke orang lain dan diri sendiri. Weeeee…. kalau sama orang kayak gitu sih gw ogah deh kalahnya. Please ya Allah… aku tahu Kau tidak buta. Buat kalian tau aja ya, saat kalian apply beasiswa itu kalian mungkin belum nyampe sekelingkingnya pesaing kalian *tentu sih kalian juga punya kelebihan tersendiri*. Pas saya lagi apply, ada seorang Mas-mas orang ITB yang mau apply untuk S3, buat informasi aja si Mas ini sampai butuh 2 amplop buat aplikasi beasiswanya, why? Karena publikasi dia udah buaaaaaanyaaaaaak bangeeeeet! banyak yang di jurnal internasional pula. Sumpah deh  kalau kalian sombong mah itu udah keterlaluan banget deh dan pleaseeeee kalian mau udah kerja dimana kek, mau setajir apa kek, di depan dewa ilmu pengetahuan kalian itu [pasti] belum nyampe mana-mana. Ilmu Allah kan luas, yoha nggak?

Oiya, ramah juga nggak rugi loh! Saat saya ke kedutaan kemarin saya memperolah kedutaan yang Alhamdulillah sekali. Kebetulan saya salah mengelem seluruh berkas saya padahal pihak kedutaan mau meriksa seluruh berkasnya dulu, jadi saya robek semua amplop saya. Mahasuci Allah karena kebetulan di sana ketemu kakak kelas  dan dia dengan baik hati memberikan amplop kosong untuk saya *thanks kak marmut*. Yang lebih surprise lagi, semua satpam di kedutaan menyapa saya pas saya pulang. Idih bangga banget lu, Mon disapa satpam doang. Iyalaaaah…. bisa kalian bayangkan nggak dari ujung pintu sampai ujungnya lagi, orang yang bahkan baru aja kalian temui itu nyapa kita. Merasa telah berhasil mengapresiasi orang dan merasa senang diapresiasi orang lain.

5. Just take it easy. Apapun yang terjadi, jika Allah berkehendak kalian pasti dapet deh. Saingan kalian mah nggak usah ditanya pasti canggih-canggih banget, makanya udah deh lupakan dan serahkan semuanya ke Allah. Yang tahu hal terbaik buat kalian, orang-orang sekitar kalian, negara kalian dan agama kalian kan cuman Allah. Jadi ya udah deh, enjoy aja, boy!

Saya pulang sekitar pukul 14.00 dari kedutaan Jepang. Dari situ sempet-sempetin liat2 thamrin city. Huwaaaaaa keren-keren banget emang barangnya, sayang cuman bisa terpana aja liatnya. Produk yang diskon 50% aja harganya masih 500rb. Oh… nggak deh goyang kocek mah. Jadi kesana cuman buat numpang shalat doang dong hahahahha….

Setelah itu, jalan-jalan deh ke kota tua. Refreshing dong, daripada otak ruwet kan membayangkan 600 pelamar beasiswa cuman diterima 56 orang nantinya, seluruh Indonesia pula. hahahahahaha daripada keriting gondrong. Udah sore jadi nggak banyak hal yang bisa difoto. Ini dia hasil jalan-jalan kemarin. Cantik juga ya rupanya, sayang udah rame banget sekarang, jadi agak susah ambil foto-foto yang keren.
Image and video hosting by TinyPic

dan waktunya bernarsis ria! hehehehehe…..WARNING: narsis detected!
Image and video hosting by TinyPic

Doakan saya ya! Yuph! saya pasti bisa sebesar impian-impian saya.
Banzaaaaaaaaaaaiiiiii! ^O^

Man jadda wa jadda, Mahasiswa Galau, dan sebuah tinjauan filosofis “The Impossible Triangle”


Huwaaaa berat banget ya judulnya? tenang isinya tidak akan seberat judulnya 🙂
Ini hanya sebuah pemikiran saya saja sih…
Karena beberapa hari ini galau memilah-milih calon judul tesis dan jadi banyak baca jurnal lagi, saya menemukan suatu hal yang menarik dan menarik sebuah filosofi tersendiri dari hal yang saya baca tersebut.

Sedikit membuat kalian belajar ekonomi moneter sedikit yaaaa… dalam ekonomi moneter ada yang disebut “The Impossible Trinity”, apakah itu? Simple aja… ada 3 pilihan kebijakan makroekonomi yang diinginkan oleh suatu negara yaitu: 1. Lalu lintas kapital yang bebas, 2. Stabilitas nilai tukar, dan 3. Kebijakan moneter yang independen. Nah, berdasarkan teori Mundell-Fleming suatu negara HANYA bisa memilih 2 kebijakan saja dan harus mengorbankan 1 kebijakan lainnya, intinya sih nggak boleh maruk!
Image and video hosting by TinyPicsaya memodifikasi pemikiran itu!Tepatnya mengubah sedikit….untuk menggambarkan kondisi mahasiswa-mahasiswa yang baru lulus atau akan lulus yang mengalami kegaulan hwahahahahahaha….. CHECK THIS OUT!
1. Lalu lintas kapital–> Menyimbolkan kebebasan seseorang untuk pergi ke luar negeri atau ke luar daerah antah berantah, take for example mau sekolah lagi ke luar negeri dsb.
2. Stabilitas nilai tukar –> Menyimbolkan stabilitas keuangan seseorang terserbut (hwahahaha).
3. Independensi kebijakan moneter–> Menyimbolkan independensi seseorang kepada orang lain (orang tua, keluarga, bla…bla…bla…)

Jadi! Kalau seseorang yang secara khusus ini dianalogikan sebagai mahasiswa yang baru lulus atau akan lulus yang memiliki asumsi cateris paribus (kondisi ekonomi pas-pas-an…. belum jadi milyarder…. tampang ngepas… masih cupu….dsb…dsb…) dan secara khusus lagi ingin melangkah ke luar negeri untuk sekolah lagi misalnya, maka ia harus memilih dua kebijakan hidup dari tiga pilihan yang ada, dengan pilihan:

a. Pergi ke luar negeri dan menjadi manusia independen yang tidak tergantung dengan orang tua –> konsekuensi: Tidak akan memiliki kondisi keuangan yang stabil hahahaha….
b. Pergi ke luar negeri dan sebisa mungkin hidup mapan di sana –> konsekuensi: Belum bisa independen sepenuhnya dari orang tua atau keluarga atau lain-lain
c. Mau independen banget dan punya keuangan yang mapan–> konsekuensi: Jangan gegabah langsung main pergi-pergi ke luar negeri. Di dalam negeri aja yah.

INGAT! ini hanya berlaku pada orang-orang yang terikat dengan asumsi cateris paribus! hahahaha….

Tapi ilmu berkembang! The impossible trinity ini kemudian berkembang lagi menjadi Quadralemma. Naaaah kalau tadi pilihannya 3, sekarang jadi ada 4 opsi kebijakan!
Suatu negara bisa-bisa aja memiliki kebijakan moneter yang independen, stabilitas nilai tukar, dan mobilitas kapital yang bebas! Bisa bangeeeeet…. gak ada yang larang. TAPIIII ada konsekuensi lagi dan itu adalah : Mengorbankan cadangan devisa, kata lainnya sih BUTUH DANA YANG SANGAT BESAR! Naaaah kelak jika kalian mendalami hal ini terjawablah sudah mengapa Impossible trinity cenderung tidak terjadi di Cina, Jepang, dan beberapa negara besar lainnya… karena mereka punya dana yang besar.

Naaaaah…. kembali ke si mahasiswa cupu kita tadi. Jika seseorang ini ingin pergi ke luar negeri dalam kondisi mapan serta independen  dari orang tuanya maka dia haruslah memiliki dana yang besar hwohohohoho.

Seru kan? Ingat kawan! Ilmu itu… selama ia baik maka ia tidak akan pernah bertentangan dengan  kehidupan kita. Ilmu kan mengajarkan kita untuk lebih bijak menghadapi hidup bukan.

Nah itu dia poin yang ingin saya bahas. Harus saya akui, mungkin one of my dream adalah go around the world buat sekolah dan penelitian.Agak aneh mungkin…. Tapi saya sudah bertekad kelak dunia harus mencatat saya sebagai salah satu cedekiawati islam. Menurut saya keren aja, udah bawa nama sendiri, bawa nama gender, bawa nama bangsa, dan yang terpenting bawa nama agama! Keren kan? Saya sih nggak habis pikir kenapa nggak ada yang mau membawa kembali masa kejayaan Islam dalam ilmu pengetahuan, kalau saya sih ngebet banget tuh… sangat! Lagipula, for a person like me kayaknya cuman itu deh jalan “jihad” saya hahahahha abis apa lagi dong? Jadi sekarang mulai berburu scholarship ke luar negeri huhuhuhuuu… walau aneka aral melintang.

Image and video hosting by TinyPic

Bagi saya,  The impossible trinity itu sangat berlaku! Karena Mama masih belum sehat sepenuhnya dan ayah sudah nggak ada it means saya harus independen dan nggak boleh manja-manja lagi dong, di lain pihak saya juga mau meraih beasiswa dari manapun deh terserah hahahahha pokoknya someday I should go abroad. Dan taraaaaaa…. instabilitas keuangan harus dihadapi, suka nggak suka, mau nggak mau. Alhamdulillah sih Allah senantiasa ngasih rizqi dari hal yang tidak terduga dan rutin, tapi bagaimanapun masih terbatas lah apalagi setelah saya menggoyang kartu saya untuk beli handphone baru *maafkan aku ilmu pengetahuan, aku mengkhianatimu demi sebuah gadget* errrrr…. percaya deh! nyari beasiswa juga nggak “murah” dan gak “mudah” yaaaaa. Tes bahasa Inggris ITP dan EPT aja kalau berkali-kali udah lumayan banget abisnya, lebih miris lagi kalau ingat bahwa sekarang beasiswa ke luar negeri mensyaratkan IELTS atau iBT TOEFL, oh boy! udah lebih susah tesnya lebih mahal pula. Les preparationnya juga ngek ngek 3jt++ heeeeeeuuuuu~ *lirik rekening tabungan*Ya sudahlah jadi terpaksa apply yang mau nerima ITP dan EPT dulu :'( sabar ya, Mon. Sabaaaaar…. Belum lagi buat orang seperti saya yang [sok] perfectionist buat bikin riset, pasti fotokopi dan ngeprint jurnal macem-macem. Belum lagi bikin kopi formulir dll…. huwaaaa better off jangan diitung deh.

Kadang sedih juga karena merasa I think I deserve to get more~! Saya dengan idealisnya pernah bilang kepada seorang teman saya “Gw akan menjadi simbol kerjakeras di muka bumi ini. Kelak jika ada gw-gw lainnya di muka bumi ini… mereka nggak perlu ragu mengejar impian mereka hanya karena keterbatasan yang mereka punya. Gw akan ajarkan itu bukan hanya ke 1-2 orang, tapi pada dunia!” Anjrit! nggak ketinggian apa ya ngomong kayak gitu hahahahhaa, emonikova lebaaaaaayyyyy…. tapi gimana lagi itu dari hati sih :dance:

Tapi kemudian saya menyadari sesuatu…
“Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang”-Iman Syafi’i-
dan itu benar secara mutlak dan absolut.
Bisa dibayangkan tidak kalau saya sedikit demi sedikit meraih impian saya dengan usaha saya sendiri.
Kepuasannya itu bedaaaaaa….. bedaaaaaa banget. Itu membuat saya menjadi menghargai setiap proses yang saya jalani itu sendiri.

Image and video hosting by TinyPicSaya meneriakan kalimat “MAN JADDA WA JADDA” pada diri saya sendiri,
Kini saya sedang pada jalan man jadda wa jadda itu…
Saya sedang berjuang keras… keras sekali untuk memerangi tantangan serta kekurangan saya sendiri.
Saya sedang berada di jalan kesungguhan dan tengah memantaskan diri untuk membuat dunia ini bangga dan membutuhkan saya.
Kenapa ya? Entah over PD atau bagaimana tapi saya merasa Allah tahu seberapa besar saya berjuang… seberapa kuat pengharapan saya… walau Allah memang sulit ditebak, sangat sulit ditebak, tapi pasti ada sebuah jalan yang sedang dipersiapkan oleh-Nya untuk mengantarkan saya pada setiap centimeter impian saya tersebut.
Sekali lagi! Man jadda… wa jadda….
Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil,
Saya yakin saya akan berhasil

No matter what! Saya merasa saat ini… detik ini… pada setiap helaan nafas saya… saya sedang melakukan hal-hal yang luar biasa. Hal-hal yang belum tentu bisa dilakukan oleh banyak orang lain di muka bumi ini.
Ya! kelak saya akan tepati janji saya kepada dunia ini.
Luar biasa bukan? Saya ingin seluar biasa impian saya… itu saja. Semoga Allah mengizinkan.Aamiin.Image and video hosting by TinyPic

The girl behind emonikova character!


Mungkin karena sudah cukup lama tidak menggunakan blog yang didesain dan digambar sendiri, akhir-akhir ini muncul banyak pertanyaan “Karakter emonikova yang kamu gambar dapat dari anime apa?”, “Ih gambarnya kok lucu, siapa yang ngegambar? Image and video hosting by TinyPic, dsb…dsb… pas dibilang “Loh itu gambar saya loh hwahahahahaha”  *dikatakan dengan sedikit bumbu narsis tapi dengan muka yang tidak yang meyakinkan* langsung pada surprise dan bilang “Haaaah? masa sih? tapi kok emonikovanya nggak keriting? kok nggak ini? kok nggak itu?” hohoho. Supaya pertanyaan seperti itu tidak muncul lagi, maka saya akan ceritakan tentang asal-usul karakter emonikova ini.

Agak mengulang postingan waktu SMA yang udah nggak jelas dimana hehehehe… karakter emonikova itu idenya yaaaaaa dari saya sendiri!Habis agak repot kalau harus neliti karakter orang. Tapi proses pembuatan karakter yang ngenaaaaa banget itu gak satu dua hari *yeaaaah skil gw juga sih yang terbatas*. Dulu waktu masih jadi anggota SKETSA (kalau nggak salah singkatan dari Sanggar Kertas SMANSA* dan dikelilingin manusia-manusia yang terlalu canggih dalam dunia gambar menggambar, huwaaaaa demi apapun gambar saya dulu cupu banget! BANGET! BANGET! BANGET! Agak jiper sih Image and video hosting by TinyPic, bayangkan ada beberapa ekor teman saya yang cuman pakai pensil dan arsir-arsir sketch book aja tiba-tiba jadi lukisan bagus banget! Hiks, minder juga  sampai kemudian ada yang bilang “Mon… nggak usah mikir ngegambar niru siapapun, fokus aja bikin gambar yang lu banget!” dikirain gampang eh rupanya susah juga loh, sempet dulu mukanya nggak simetris, badannya nggak tegak, dsb…dsb…sampai akhirnya setelah berbulan-bulan TARAAAAAAAA I got it! Emonikova, btw dulu namanya Campanella hohohoho sok Italiano gitu ya karena suka banget sama lagunya Franz Liszt yang judulnya La campanella yang artinya lonceng kecil, dan karena jaman SMA saya nggak gaul *sampai sekarang sih* pengen aja jadi karakter yang yeaaaah kecil aja tapi suaranya bisa nyaring terdengar hahahhahaha lebay!Image and video hosting by TinyPic

Tapi kemudian merasa nama karakter itu terlalu nggak familiar di kuping, jadi memutuskan harus ada nama emon-nya. Naaaah, gimana supaya rada keliatan cantik? Dulu sempet senang bahasa rusia *don’t ask me why, bagi saya bahasanya aneh aja jadi kayaknya keren* Naaaaah… berdasarkan azas nama rusia kalau cowok namanya pasti diakhiri akhiran -ickof or something like that, kalau perempuan biasanya akhirannya -ova atau -ikova atau yang deket-deket dengan itu. Maka kayaknya nggak salah dong kalah saya mengubah nama campanella menjadi emonikova. Hahahahahaha dan itu bertahan hingga sekarang.

Sebelum lanjut baca, WARNING: Narsis Detected!

Tentang mukanya emonikova, itu juga sebenernya inspired from my face sih hwahahahahaha sumpah narsis banget deh. Kok nggak kriting? Yaaaaa cuman emonikova itu memang didesain lebih imut dan dulu sih sebuah khayalan kalau saya pakai sedikit make-up natural dengan baju yang lucu dan full color. Kalau di dunia nyata kan agak ribet mewujudkan itu. But somehow saya mencoba emonikova bisa semirip mungkin dengan saya, so let’s check it out… Saya ikat rambut keriting ikal saya ke belakang jadi tinggal poni yang rada lurus, hahahahaha…
Image and video hosting by TinyPic
Not bad at all, right? Image and video hosting by TinyPic

Okey… how about the personality then?
Yaaaa karena samplenya saya jadi emonikova itu yaaaa personalitynya saya banget…
flower, blue sky,books, and cat lover.
penyendiri dan pendiam kalau belum terlalu kenal sama orang.
fans of anime, manga, and classical music.
enjoying her life very much
agak kopedh dan childish
ambisius tapi bisa galau juga
dsb
dsb
dsb
Persis sekali 🙂

Naaaaaah… Pertanyaan selanjutnya
Apakah saya akan menggambar karakter-karakter lainnya?
mmmm… entahlah, saya tipe orang yang susah menggambar kalau tidak tau karakter orang yang saya gambar dengan baik.

Mau mengkomersialisasikan emonikova?
Sepertinya tidak untuk sekarang hehehe, masih belum bisa ngegambar dengan baik… tapi kalau nanti kepepet mungkin aja hahahahha.

Tapi dipikir-pikir bagi saya ngegambar itu full with philosophy banget, saya jadi menyadari gambar terbaik itu bukan gambar hasil meniru siapapun, tapi gambar yang kita buat sendiri dan yang merupakan hasil penelaahan diri kita sendiri, sejalan dengan karakter kita sendiri.  Like life…. yang terbaik yaaaaa hidup kita sendiri, yang kita susun satu per satu dari awal sendiri, yang kita telaah dan perjuangkan sedikit demi sedikit hingga hari ini dan seterusnya. Oh… I love my hobby like I love my life :heart:

Sekian! Happy menggambar bagi yang suka menggambar ya… gambar saya juga sebenernya cupu dan terlalu bocah buat seorang yang udah lulus kuliah *hiks* tapi PD aja lageeee… yang penting eksis, boy!
Image and video hosting by TinyPic