Sedang belajar: Energy Economics


Kalau kata mantan murid-murid saya… Kak Emon itu gak bisa lepas dari film terutama film animasi, ya ampuuuuunnn segitunya ya. Sebenarnya saya kalau udah nonton itu berarti udah di ujung kefrustasian dalam belajar. Kalau udah gak ngerti buku, yaaa coba cari film dokumenternya… atau cari animation movie-nya… kalau masih gak ngerti lagi baru nanya ke dosen atau siapapun lah. Antusiasme orang lain ngejawab pertanyaan kita itu berbanding lurus dengan antusiasme kita dalam mencari jawabannya soalnya. Pernah dong denger dosen yang tiba-tiba bilang “What a stupid question!” kepada murid-muridnya? Kalau belum…wah masih kurang merasakan pahit getirnya kehidupan tuh, hahahaha. Dulu saya mikir kok ya kejem banget ya dosennya, tapi lama-lama saya tahu rupanya kesel ya menjawab pertanyaan orang yang bahkan belum mencari jawaban pertanyaan dia sebelumnya… iiiiiihhhhh sebeeeeeellllll~

Oiya.. kali ini saya sedang mulai belajar bidang baru nih… judulnya Energy Economics….. Pusing juga baca-baca publikasinya. Penelitian saya selama ini selalu Monetary and Fiscal Policy atau Microfinance Institution…. Tapi kali ini… karena satu dan lain hal yang mungkin kelak akan saya ceritakan, saya pun belajar Ekonomi Energi yang rupanya cukup bikin kepala nyut….nyut….nyut…

Kalau biasanya ketemu ekonomi moneter atau fiskal tinggal cari data lalu run… run…run… biarkan komputer berpikir… gw tinggal analisis. Selesaiiiiii~~~
Energy Economics… wueeets tunggu dulu. Tiap sumber energi ada plus minus mereka masing-masing…punya cost dan benefit masing-masing… energi yang dihasilkan juga jumlahnya beda-beda… emisi yang dihasilkan juga beda-beda lagi…. whuuuuusssssssh otak langsung panas, udah berasap dan sepertinya mulai menghasilkan emisi nih.

Ngerti deh kenapa ekonomi energi banyaknya dikuasai anak teknik… jujur aja loh sebagai anak ekonomi “konvensional” saya aja baru ngeh dunia energi itu luaaaaaaaaaaassssss baaaaangeeeeet. Semua dipikirin, bahkan… bahkan mau ngitung emisi alat transportasi aja dihitung berapa kapasitas maksimum penumpang di moda transportasi tersebut. Ya Allah… ada ya yang sampai ngitung sedetil itu. Mau bangun reaktor nuklir aja dihitung kira-kira energinya bisa bertahan sampai berapa tahun…. kerugian kalau tiba2 reaktornya jebol berapa…. berapa penghematan yang dilakukan dibandingkan dengan menggunakan sumber lain… Kalau saya sih dulu gak pernah peduli hal-hal kayak gitu hahahahhaa… GAK PERNAH!

Tapi yaaaa mungkin justru harus belajar ya biar wawasan makin luas. Kalau gak gini, gak akan amaze gila-gilaan ke ilmu pegetahuan.

Tapi jujur aja, karena energi adalah hal yang baru… jadi yaaaa saya harus belajar gila-gilaan. Lagipula kalau nanti saya nanya ke dosen saya, mbok ya saya jangan malu-maluin banget. Sayang otak saya mulai panas, jadi untuk refreshing saya buka video-video ttng energy economics… beberapa seru banget buat diliat.Cekidot

Inti dari videonya sih Renewable Energy itu haruslah yang harganya terjangkau dan aman. kemudian walau ada target pengurangan emisi 80% pada tahun 2050, tapi mengingat birokrasi dkk… maka haus act now! yaaaa pokoknya begitu. Yang bikin sedih sih justru komen di youtube, ada yang bilang “Ngapain mengurangi emisi toh India dan China justru cuek aja meningkatkan emisinya… ngapain nurunin emisi toh ini juga udah telat” errrrrrrhhhhh egois sekali *banting sendal*  ya gimana? jelek-jelek gini, bumi ini tempat kita tinggal loh… kemudian kelak kita akan beranak pinak… energi harus sustain dong, begitu pula sumber daya yang lain. Mikir dong…. mikir… errrrrgggghhhhh *remes-remes kertas kotretan*

Eh ada lagi….

jadi kisahnya makhluk di muka bumi ini butuh 30% lagi tambahn fresh water, 40% lagi tambahan energi, dan 50% lagi tambahan food. Wueeeetssss… jangan kira, kalau anak Bogor mah air, energi, makanan berlimpah ruah, di muka bumi lain? wueeeetsss banyak yang gak mendapat akses untuk itu. Nah, yang paling banyak dilupakan adalah air, energi, dan makanan itu satu kesatuan. Kebanyakan negara-negara tidak menganggap masalah ini menjadi satu kesatuan, dan akhirnya menyelesaikan masalah-masalah ini secara terpisah-pisah… akhirnya ada yang peduli sama food aja eh lupa sama energi dan air, begitu seterusnya.

Seru kan 😀

Seruuuu dong…. belajar itu seru-seru aja kok, lebih seru lagi kalau dishare dan kemudian diimplementasikan.

Ah…Bumi, Selamat hari raya Idul Fitri ya… mohon maaf lahir dan batin karena sudah terlalu banyak mencederaimu 🙁

Karena kita [seharusnya] bukan bangsa pengemis!


Yihaaaa,
Sebuah hal yang menyenangkan karena walau kayaknya jarang  ada yang komentar di blog saya ini *hahahaha sedih banget http://www.emocutez.com* tapi rupanya banyak pembaca tanpa jejak yang bilang membaca tulisan saya, huhuhuhuhu terharu banget.

Banyak sekali tanggapan dari para pembaca tanpa jejak tersebut ada yang suka ada yang bilang tulisan saya galau *barometer galau itu apa sih? sungguh tidak pernah ada maksud untuk menggalaukan masa*

tapi kemudian saya menyadari satu hal, kalian… para pembaca blog ini… belum pernah melihat tulisan saya yang “ekonomi” banget. Mungkin saya harus mulai mencoba membagi sudut pandang saya yang menyangkut sisi keilmuan saya. Aha! Baiklah kalau begitu…http://www.emocutez.com

Pada suatu hari… pada sebuah acara talkshow mengenai isu-isu ekonomi di sebuah TV swasta 2 minggu lalu *ah ribet, sebut merk aja deh E*onomi* Challenge* di Metro TV *
Kalian yang tidak cukup beruntuk menonton acara tersebut mungkin bisa ngintip di sini

Jika kalian menonton acara tersebut, pasti kalian akan terhanyut dengan kata-kata diplomatis dan simpatiknya Ketua Delegasi  Eropa terhadap Indonesia, Julian Wilson. Sungguh! tidak ada keraguan dari saya kepada Beliau bahwa Ia sangat pantas menjadi diplomat kelas kakap! Cara penyampaian gagasannya sangat rapi dan terstruktur, orang yang menyenangkan, rapi, optimis, etc…etc…etc… butuh pengalaman karir diplomatis bertahun-tahun untuk mencapai sikap seperti itu.

Tapi yang cukup mengganggu saya adalah narasumber lain pada acara tersebut! kenapa? Ah silakan baca dulu tulisan saya sebelum kita sampai pada opini pribadi saya tersebut.

Inti dari diskusi tersebut adalah untuk membicarakan peran Indonesia terhadap perekonomian Eropa. Indonesia sebagai ketua Asean tahun lalu ikut memberi andil menyelamatkan perekonomian Eropa. Perluasan kerjasama ekonomi antara Asean dan Uni Eropa membantu Uni Eropa seperti semacam nafas buatan bagi perbaikan perekonomia Eropa. Naaaaah! intinya, okey! ASEAN membantu eropa… lalu apa yang akan dilakukan Eropa untuk Indonesia? http://www.emocutez.com

Sebagai orang yang berkompeten untuk hubungan Indonesia-Uni Eropa, sebuah hal yang wajar saat pembawa acara menanyakan banyak hal kepada Julian Wilson, dan sungguh saya kagum dengan Julian Wilson karena jawabannya sangat diplomatis dan rapi sekali. Tanpa menutupi banyak hal, Beliau mengatakan bahwa ada sekitar 500.000 pekerjaan yang tercipta dari hubungan ekonomi UE-Indonesia dan ada  3 juta RT yang hidupnya bergantung pada perdagangan CPO Indonesia-Eropa. Yah! total kasar 3,5 juta pekerja di Indonesia bergantung pada hubungan UE-Indonesia lah ya. Lalu bagaimana dengan Eropa? Eropa juga sangat bahagia sekali karena mereka mengimpor ikan dan CPO dalam jumlah yang cukup besar dari Indonesia. Terutama CPO! Beliau mengatakan sekitar 70% produk mereka memerlukan CPO sebagai bahan baku dan karena hanya Malaysia dan Indonesia yang memproduksi CPO dalam jumlah besar dan kualitas baik. Apa Pak Julian berbohong? tentu tidak! Tapi apa kita begitu sangat diuntungkan? tidak juga! Catat ya, hanya ada 3 juta pekerjaan yang tercipta di Indonesia, tapi Eropa? mereka mengimpor CPO sebaga bahan baku industri mereka…! dan jika setidaknya 35%  saja industri di Eropa menggunakan bahan baku CPO dari Indonesia, maka CPO kita pasti juga sudah membuka banyak lapangan pekerjaan di Eropa dan pasti lebih dari hanya sekadar 3,5  juta! Lalu… nanti si hasil olahan itu akan diekspor ke Indonesia, dan kita tentu akan membeli dengan harga yang cukup tinggi, dan yang perlu kita catat dan ingat, penduduk Indonesia itu sangat banyak dan luas wilayah Indonesia itu hampir sama dengan luas eropa… jadi big potential market sekali!

Yang lebih menarik lagi adalah… mereka menyatakan bahwa sayap pesawat airbus mereka dibuat di Indonesia! Yaaa! dibuat di Indonesia dan kemudian diboyong ke Eropa, dan tentu mereka mendapat keuntungan karena sayap pesawat ala Indonesia tidak terlalu mahal! Dan si salah satu pesawat terbesar di dunia itu akan melayang setiap harinya dengan keuntungan yang berlipat-lipat. Meanwhile in Indonesia… Bolehlah kita ekspor sayap pesawat… tapi jangan lupa, kita impor pesawat! bukan hanya sayapnya saja! Seinget saya sih harga pesawat pasti lebih besar dong daripada sayapnya doang! iya kan? http://www.emocutez.com

Tentu saja Indonesia merupakan market yang sangat luar biasa bagi Eropa. Sekarang siapa yang paling diuntungkan? sorry to say… tapi di sudut pandang saya ya Eropa laaaah! Tapi apa pak Julian salah? Tidak! sama sekali tidak! Jika saya menjadi diplomat hal yang sama akan saya lakukan seperti Beliau, dan saya rasa Beliau cukup jujur menjawab pertanyaan yang diberikan. Yang salah adalah jika kita tidak menganalisis pernyataan-pernyataan Beliau dengan bijaksana.

Puncak acara akhirnya si pembawa acara menanyakan apa dampak krisis eropa terhadap ASEAN, khususnya Indonesia. Pak Julian menyatakan bahwa Eropa memang sedang jatuh dan dalam kondisi sulit *tuh kan nggak bohong* tapi dengan optimis Beliau mengatakan bahwa sudah ada perspektif menuju ke arah perbaikan ekonomi mereka. Yah, wallahu’alam ya… tapi tugas diplomat memang untuk menjaga diplomasi bilateral maupun multilateral jadi jawaban seperti itu yaaaaaa memang seharusnya begitu.

Yang mengagetkan adalah ketika salah seorang pengamat ekonomi dari INDONESIA, kemudian ditanya kira-kira apa dampak krisis eropa terhadap Indonesia. Apa coba jawabannya? “Yaaaah… yang paling utama masalah likuiditas. Eropa akan membatasi kreditnya kepada negara-negara di dunia. Yah, Indonesia kalau seperti itu harus mencari sumber-sumber likuiditas yang lain bla…bla…bla..” Sungguh saya sangat kecewa dengan komentar tersebut. Si komentator ini jelas-jelas “ngarep” banget untuk terus berhutang kepada Eropa… dan jelas-jelas secara linear hanya berpikir “Oh, Indonesia … kau harus senantiasa berhutang.” Sepecundang itukah bangsa ini? http://www.emocutez.com

Saya tidak akan menepis bahwa mungkin untuk beberapa hal negara ini harus berhutang. TAPI! tidak selamanya kita harus menggantungkan ekonomi ini pada hutang bukan? Jika kalian kebetulan mempelajari makroekonomi, maka hutang internasional cukup memberatkan suatu negara terbuka kecil (small open economics coutries). Minal Aidzin wal fa idzin aja ya… negara ini punya economic stabilizer  tools bernama kebijakan fiskal dan kebijakan moneter! Kenapa sih komentarnya nggak yang lebih optimis dan mutu seperti “Ya… pemerintah dan otoritas kebijakan moneter kita harus bisa menyesuaikan diri dengan kondisi ini bla…bla…bla…” saya tidak akan menjelaskan kurva-kurva atau persamaan ekonomi yang ngejelimet di blog ini. Tapi, saya ingin membuka mata pembaca sekalian bahwa sebenarnya harapan itu selalu ada! Saya ingin membuka mata diri saya dan Anda sekalian yang mungkin kelak dipercaya Tuhan menetapkan suatu kebijakan harusnya lebih memikirkan potensi di dalam negeri terlebih dahulu dibandingkan harus serta merta langsung berhutang. Hutang itu bukan penyelesaian masalah! Hutang hanya menunda dan menumpuk masalah! Setidaknya menurut saya.

Pun jika…kepepet banget… have no idea… dan harus terpaksa berhutang, kita harus ingat bahwa selama ini donator terbesar kita bukanlah Eropa, tapi Jepang dan beberapa negara di Asia. Eropa mah nomer ke sekian. Saat si komentator itu bilang “Yah… masalah likuiditas akan menjadi masalah besar kalau eropa tidak mau mengucurkan kreditnya” Owch please aja… kayaknya kok udah ngarep dan arghhhhh~ ini masalah jati diri bangsa,Bung http://www.emocutez.com. Kadang dalam hubungan internasional kita juga perlu jaim agar bisa lebih dipandang oleh negara lain. Bukan berarti menjadi congkak… bukan juga berarti menjadi begitu tertutup… hanya menjadi lebih bijak, mandiri, dan percaya diri terhadap kemampuan bangsa ini.

Yaaaah… capek juga nulisnya.
Oiya! salah satu filosofi ekonomi yang paling saya suka adalah bahwa ekspektasi masyarakat dapat berbanding lurus dengan kenyataan yang akan terjadi.
Sederhananya… ekspektasi kita mungkin saja (dan sangat mungkin) menjadi kenyataan!
Sekarang, apa kita cukup percaya diri terhadap kondisi perekonomian negara ini?
Sebagai pembanding… Ingatkah kalian bahwa Allah pernah menyatakan bahwa “Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku” ?
Saya rasa tidak ada alasan untuk memiliki ekspektasi negatif terhadap berbagai hal, bagaimana menurut Anda? http://www.emocutez.com

Balada waktu dan seorang mahasiswi…


jika ditanya bagaimana perasaan saya minggu ini…. arghhhhh! Aku hilang bentuk! hancur! remuk! Mau bilang sedih juga bingung ke siapa…! Semua orang kan sedang sibuk dengan masalah mereka sendiri. Bahkan ke sahabat saya sendiri pun sebenarnya sungkan sekali… kalau bisa nggak usah deh, kasian mereka.
Bagaimana saya tidak gundah *halah*?http://www.emocutez.com
sebejad-bejadnya saya sebagai mahasiswa dan manusia… saya enggan menunda sesuatu, termasuk SKRIPSI!
Jika ada yang masih belum jelas mengenai kisah skripsi saya, maka izinkan saya menceritakannya.

Dari awal saya sudah fix setengah mati akan meneliti sharia microfinance. Alasannya? ada 3 alasan:
1. Bagi saya suatu kebanggan tersendiri meneliti rakyat ” jelata”… karena saya bagian dari itu. dan keuangan mikro yang dekat sekali dengan rakyat jelata itu.
2. nggak banyak orang yang meneliti microfinance… yaaaah nggak menantang aja kali ya. But who’s care…! Kalau kalian nonton film korea “Money Warfare” gurunya Geum Nara pernah bilang “1 orang kaya berada di belakang 500 orang miskin” it means kalau mau jadi orang kaya sesungguhnya, maka perjuangkanlah banyak orang miskin, perjuangkan rakyat kecil, eh ini bukan kampanye ya hehehehe~ tapi kalau kata alm. kakek saya, orang yang akan membantu kita hingga kelak wafat itu orang-orang “kecil” maka perjuangkan hidup mereka dan hargai mereka. saya tidak bisa se-WOW itu, tentu itu hal yang berat… tapi sekali lagi suatu kehormatan saat saya bisa melihat sisi kehidupan yang lain, yang saya nggak tau…
3. (Ini untuk menjawab kenapa sih pengen shariah) Saya percaya apa yang diajarkan agama saya itu benar! Walau saya sering berdebat kepada teman saya kalau saya masih meragukan kinerja bank shariah (bagi saya bank shariah itu cuman NAMA! kinerjanya ya nggak jauh beda sama bank konvensional, apalagi kalau pasar uang shariah halaaaah! plat doang). Agar kalian paham, saya akan jelaskan dulu microfinance itu apa. Singkatnya begini, microfinance itu meliputi seluruh jasa keuangan yang disediakan dalam jumlah kecil mulai dari kredit mikro, tabungan mikro, sampai asuransi mikro. Jadi kalau ada yang cuman butuh pinjaman modal usaha 2-3 jutaan yah yang remeh2 gitu lah… itu masuk ruang lingkup microfinance…. kalau kalian suka arisan itu juga microfinance… ada yang minjem ke rentenir nah itu juga microfinance… jadi microfinance itu layanan keuangan yang disediakan untuk masyarakat yang termarginalkan oleh lembaga keuangan makro seperti bank lalalala. layanan microfinance yang paling ngetop itu adalah MICROCREDIT atau kredit mikro. Jadi buat kalian yang mau buka usaha kecil-kecilan sambil kuliah, butuh modal usaha yang gak gede2 amat, nah silakan gunakan micro credit . Kalau kalian tahu Muhammad Yunus (yang mendirikan grameen bank), Nah Grameen bank itu menyediakan jasa kredit mikro, kawan.

ingat namanya juga  KREDIT! alias UTANG! jadi  kalau kalian minjem, kalian harus membayar kredit kalian…walau itu mikro sekalipun! Bahkan ada bayar bunga juga!*masalah saya setuju atau tidak dengan bunga tidak akan saya jelaskan disini, yang pasti kelak akan saya jelaskan dengan penjelasan ala ekonom* bayangkan bila kemudian ada yang nggak bisa bayar pas waktu yang ditentukan? bayangkan jika ada yang gak bisa bayar bunga? nggak mustahil hal itu terjadi karena di microfinance kita berhubungan dengan orang-orang yang belum matang secara finansial. Huwaaaa kalau yang miskin banget pasti tetep shock ya walaupun minjemnya kredit mikro, waaaaah kasian sekali….saya nyaris buntu nyari jawaban pertanyaan ini “kalau miskin banget gimana bayarnya?”

Yang membuat saya jleb banget adalah saya menemukan jawaban pertanyaan saya di Al-Quran…kalian tau apa yang diajarkan agama saya mengenai hal ini… eng ing eng… Monggo dilihat Q.S Al-Baqarah:280

“dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka berilah tangguhan sampai dia berkelapangan. dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (Q.S Al-Baqarah:280)

Mulia banget gak sih… jadi kalau memang gak sanggup bayar hutang ya udah tunggu sampai dia bisa bayar!…. kalau bener-bener gak bisa lagi! maka bersedekahlah untuk orang itu, karena berarti orang itu memang objek zakat, infaq, shadaqah bukan! That’s the point! dan karena saya pernah nulis karya tulis tentang sharia microfinance pas…pas… ehm… seleksi mapres *geblek kan orang kayak saya mapres, sampe sekarang aja berasa mimpi* saya tau mekanisme seperti itu berjalan di baytul maal wat tamwil! Saat itu saya menyadari betapa mulianya agama saya mengajari saya… inilah cara saya meniti hidayah saya sendiri… inilah cara saya mencintai agama saya. Jadi kalau menurut Anda….Anda… dan Anda… cara beribadah Anda yang paling oke… Who’s care…. Anda merasa yang paling dekat dengan Tuhan? saya juga tidak peduli… Anda merasa Anda yang paling taat?Sebodo amat… tapi jangan kritik cara saya memahami agama saya. Marissa Malahayati mendadak jadi akhwat kayak di KCB lalalalala kan nggak mungkin *hooo~ IPB bisa guncang*, saya punya cara tersendiri untuk memaknai hubungan vertikal saya dengan Tuhan saya dan inilah jalan yang saya tempuh . Bohong besar deh kalau ada yang bilang semakin menguasai suatu ilmu seseorang akan semakin atheis, oh tidak! semakin memahami ilmu maka semakin besar kekaguman seseorang terhadap Tuhannya. Percaya deh… saya saksi hidupnya kok.

Jadi dengan 3 alasan di atas maka saya tetap bersikeras mengambil sharia microfinance untuk skripsi saya!

Tapi Allah memang dahsyat kalau menguji hamba-Nya. Sebenarnya mau protes sih ke Allah kok ngasih cobaannya pas lagi skripsi-an kan nyiksa batin banget. Tapi sudahlah… tak kan jadi nelayan yang hebat kalau belum menghadapi badai.

Saya langsung cerita ke tengah kisah tragis skripsi saya saja….
Karena saya harus turun lapang mewawancarai yang dapat kredit mikro itu kabarnya gimana sekarang, maka saya harus cari tujuan turun lapangnya kemana bukan? Saya pun terpaksa harus meminta alamat-alamat lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) kepada sebuah lembaga keuangan syariah yang cukup besar (kayak pusatnya gitu deh, dan lembaga ini yang kemudian menyalurkan dana yang mereka punya ke LKMS rekanan mereka, ngerti lah ya….)

Sakit hati mulai saya rasakan sejak awal saya ke lembaga X itu! Mungkin karena muka saya kayak calon penghuni neraka kali ya http://www.emocutez.com… mereka awalnya keliatan heran banget liat saya datang dan bilang mau neliti keuangan mikro syariah! BENGONG! hampir saya bilang “Perkenalkan saya Marissa… yang membuat crop cycle itu loh… iya…iya… saya alien ah masa’ nggak kenal?”
Memang sih namanya lembaga keuangan syariah semuanya wajib menunaikan syariat agama… tapi BUKAN BERARTI HARUS ANEH NGELIAT SAYA! gak nyaman aja diliatin kayak gimanaaaaaa gituuuuu…. apalagi sama yang akhwat2… idiiiiih~ senyum aja nggak! saya klien loh, Mbak! huuuuuft! udah kaya sama pahala kali jadi nggak usah senyum walau senyum itu sedekah. nggak mau bawa nama agama sih, tapi jujur aja saya tersinggung! Sakiiiiiit Ya Allah~http://www.emocutez.com

Sakit hati saya semakin parah karena saya merasa dipersulit dengan birokrasi mereka! Saya cuman MINTA ALAMAT! that’s all…saya nggak minta macem2! pun ada saya minta mekanisme penyaluran kreditnya seperti apa… harus tau dong saya kalo nggak pas seminar saya jawab apa? Saya mungkin pemalas… tapi tidak dengan Mama saya. Beliau mengingatkan saya untuk menyusun serapi mungkin persyaratan yang mereka minta mulai dari surat, proposal, dll…. SAYA LAKUKAN ITU! saya lakukan karena saya menghormati mereka!

mereka kemudian berjanji MAKSIMAL 1 minggu permintaan saya akan diproses.
Lagi-lagi…. SAYA PERCAYA! karena tidak ada muka jahat terbesit di mereka…. dan saya tidak pernah berpikiran buruk ke orang lain sebrengsek apapun saya dimata Anda, tidak! karena saya tidak pantas untuk seangkuh itu.

Saya telepon mereka sesuai dengan tanggal yang mereka janjikan, jawabannya:
“Maaf De…bagian riset tidak ada di tempat”
Maaf De… bagian layanan mahasiswa belum datang, telepon lagi aja sore“…. sorenya “Maaf de,sedang tidak ada di tempat”
puncaknya kemarin
“Maaf De…BELUM DIPROSES!” setelah saya marah-marah sejenak jawabannya “Ah Ade….masih itungan minggu, ada yang satu bulan mengajukan juga belum diproses hahaha soalnya kami memproses semua berkas satu per satu jadi tidak bisa banyak-banyak yang kami proses”
Saat itu saya kecewa sekali… dia pikir skripsi saya apa? bungkus kacang rebus?http://www.emocutez.com

Jika! Itu bukan skripsi, saya akan menunggu selama apapun…..!http://www.emocutez.com
Tapi nggak bisa begitu dong….ini skripsi saya!
Saya jahat ke dosen pembimbing saya karena kesannya saya jadi nggak profesional ngerjain skripsi, padahal Beliau dosen yang paling dekat dengan saya di IPB.
Saya jahat ke Mama saya karena udah ngerepotin Beliau macem-macem…
Saya juga jahat ke Uwak saya yang membantu membiayai saya kuliah….
Saya jahat pada diri saya sendiri! karena tidak memberikan ritme kerja yang teratur karena ini semua.
Saya tidak bisa menunda waktu lebih banyak lagi karena kepentingan saya terhubung secara seri dengan kepentingan orang lain…!

Saya kecewa sekali dengan kinerja lembaga X tersebut yang saya nilai sangat lambat. saya berjuang bulak-balik 3 minggu loh kesana http://www.emocutez.com. paraaaaaah~~~ Ya Allah, hamba tidak tau apa-apa tapi bukankah Kau memerintahkan hamba-hamba-Mu bertindak secara profesional?

“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (Q.S Alam Nasyrah:7)

Gak ada yang ngajarin jika sudah selesai dari satu urusan tunda urusan lain…. gak ada di literatur apapun!

Maka jika ada orang mengkritik beberapa SDM di lembaga-lembaga shariah kinerjanya lambat, maka jangan marah-marah, tutup kuping, dan berniat mukulin orang yang mengkritik itu. Sungguh hal ini terjadi… saya pun mengecewakannya, Maka ini tugas kita yang Muslim untuk memperbaikinya.

Jika… Jika saya diberi kesempatan menjadi muslimah yang kaffah menjalankan seluruh perintah Allah, maka saya akan tunjukan bahwa agama saya mendidik saya menjadi orang yang sangat profesional…. nggak klamar-klemer…. nggak lelet… santun, tegas, berpegang teguh pada prinsip, serta menghargai sesama tanpa terkecuali! *Pantesan aja salah satu dosen saya marah-marah kalau ada mahasiswinya yang perempuan ngomongnya pelan2 dsb* Jika saya diberi kesempatan menjadi muslimah yang kaffah… mungkin saya tidak akan seperti wanita-wanita yang disebut akhwat oleh orang-orang, tapi saya akan berusaha untuk menunjukan betapa mulianya agama saya mengajari saya sebagai manusia seutuhnya. Saya hanya tidak mau penciptaan saya sia-sia, apa yang terjadi kelak… saya tidak peduli, toh Allah tidak pernah salah bukan?

cita-cita saya lumayan keren kan http://www.emocutez.com eh… BTW tulisan ini ditulis di 1/3 malam terakhir… mancaaaaap! terancam nih…. terancam diijabah hehehehe.

Wallahu’alam bi shawab… semoga Allah memberikan jalan terbaik untuk kita semua, dan memberi kemudahan untuk memecahkan segala masalah kita.

NB: Huuummmm titip doa aja ya semoga saya bisa menyelesaikan skripsi saya dengan baik walau kayaknya harus ganti judul *capek sih digantung*…hiks sedih banget :'(

Dan semoga kami beruntung :p


Kawan! Tanpa diduga gw dan salah satu teman terbaik gw di kelas, Solihin… pada akhirnya LOLOS SELEKSI TAHAP 1 di ajang 7th ECONOMIX !

Apaan itu?
Huummm kompetisi ekonomi gitu…
Kalo cuman gitu aja gw sih nyantai2 aja!
But you know what!!! ini event lomba se-ASIA!! *walau pada akhirnya gw berpikir kok jadi kayak ajang nasional aja karena delegasi yang kepilih kebanyakan dari Indonesia tuh :p sebodo ah!*
Doeeeeng!!! Orang kayak gw bisa tembus event lomba se-ASIA??? Dunia mulai gila 🙁

Awalnya siiih ikut nih event iseng2 berhadiah aja…:p (tau kan gw gila harta akut?)
kan disuruh bikin esai tentang perdagangan internasional dalam bahasa Inggris, topiknya adalah gimana Asia bisa bersaing di kancah perdagangan Internasional T^T

Karena disuruh bikin esainya berdua… ya seperti biasa gw rekrut Solih *makhluk yang amat mudah diperdaya dan dipekerjakan* taraaaaa….kami beraksi… dan dengan susah payah milih tema ttng integrasi ekonomi ASEAN+3!  Buka skripsi orang… dan pas baca2 sampe gondrong kesimpulannya “ASEAN+3 belum bisa memberikan bla….bla…bla….” pokoknya negatif… tapi dasar bebal kita nulis di esai senormatif mungkin 😀 *bodo ah yang penting jadi!*

Baca Todaro… ehhh… yang ada malah tulisan “Expor barang primer, seperti bahan pangan, sangan rentan” Gw inget banget ada 5 argumen dari sisi permintaan dan 1 argumen dari sisi penawaran yang menjelaskan hal itu. Padahal kalian tahu? esai gw tentang EKSPOR KOMODITAS PANGAN STRATEGIS!!! nggak ada waktu mikir topik lagi…sebodo amat laaah~~ modifikasi :p

Jangan kira setelah itu derita nggak ada lagi!
Kami masih harus bikin esai dalam bahasa Inggris. Gw yang nerjemahin dan kalian mau tau apa rasanya? MAU MATI!!! stress banget~~~ apalagi kalo udah digarisin sama Ms. Word 🙁 putus asa… tapi sebodo ah~~ gw nggak tega ama pengorbanan solih yang gw suruh buka2 skripsi berkali-kali dan gw juga udah terlanjur cinta sama Perdagangan Internasional (karena insya Allah gw mau angkat skripsi ttng Perdagangan Internasional 🙂 ) dan deadline dikumpulin jam 13.00… gw ngumpulin pas jam 13.00…

GAK ADA ALASAN BAGI GW DAN SOLIH UNTUK OPTIMIS LOLOS! BAHKAN TAHAP 1 SEKALIPUN 😀

Tapi kayaknya Allah lagi seneng ngasih pengalaman baru ke gw :p
pas simposium ekonomi nasional gw dapet sms yang isinyaaaa… Taaaaraaaa…mengejutkan…

Yah dan inilah kami…
Salah satu delegasi dari IPB yang siap berjuang di ajang 7th Economix!
Doakan yaaaa…semoga nggak grogi dan bisa ngasih yang terbaik buat almamater, buat keluarga, dan bikin kalian nggak rugi punya temen kayak kami ini 😀

DOAKAN KAMI YA!!!!

(lagipula gw berniat menang…karena satu tim harus bayar 750 rb buat registrasi ulang :p rugi bandar gw kalo kalah :D)