Sedikit Mengintip Kehidupan di Lab.: Karena hidup kami tidak seindah foto-foto selfie kami


Kadang gemes juga ya kalau ada yang bilang “Aduuuuh….enak banget sih sekolah di luar, selfie terus… fotonya bagus-bagus. Kayaknya happy-happy semua ya?” ahahahhahaa iya sih, namun tak jarang di balik layar kami semua hampa dan galau. Yang ngomong gitu tuh belum tau rasanya ketika stuck, sensei bilang lo harus ulang semuanya dari awal, pusing, laper, lembur di lab, nyampe rumah yang menyapa cuman seonggok kulkas kosong! That’s hurt, Bray! huhuhuhuhu… jauh dari rumah, apalagi untuk family person seperti saya ini sesungguhnya berat bgt. Saya kan tuan putri manja, kalau ada apa-apa di Indonesia pasti nguwel-nguwel adik saya dan curhat macem-macem ke Mama. Di sini? Gak ada, bahkan kucing pun gak ada. Ada kucing tetangga, tapi gak bisa ngomong bahasa Indonesia. Hiks.

Walau gak seburuk itu sih, saya happy dan bersyukur juga karena banyak hal ๐Ÿ™‚ Tapi kalau dibilang “Wah sepele banget ya rupanya sekolah di luar” wowowowowow…. hold on a second! Baiklah, karena saya sering nginep di lab. pada kesempatan kali ini saya akan perkenalkan isi lab saya ๐Ÿ˜€ semoga bisa menjawab rasa penasaran kehidupan ngelab di Jepang ini seperti apa. Mumpung lagi gak ada siapa-siapa.

Waktu menunjukan jam 4 subuh
Image and video hosting by TinyPic

Entah kebetulan atau bagaimana, namun memang di lab saya ini seperti ada zona Ikhwan-Akhwat ahahahaha…. ada zona terpisah antara mahasiswa cowok dan cewek. Gak sengaja sih. Cuman ini juga karena pertimbangan anak-anak lab kan suka pada tidur atau bahkan nginep di lab, nah kan gak kece kalau kita yang cewek ngiler keliatan yang cowok-cowok begitu pula sebaliknya fufufufufufu.

Untuk yang belum tahu, saya ini mengidap dyslexia ringan… Saya tidak bisa membedakan dengan cepat antara kanan dan kiri, plus saya susah banget menghapal nama orang. Untuk memudahkan saya, dibuatlah denah tempat duduk ini. Karena saya iseng, jadi sekalian saya tambah doodle buatan saya ahahahhaaa…. sengaja biar saya ingat sifat dan hobi masing-masing teman saya di lab ini ๐Ÿ™‚

Image and video hosting by TinyPic

Zona cowok memang lebih chaos hahahaha… tentu karena mereka lebih sering menginap di lab daripada kami para wanita-wanita lugu ini.
Di bagian tengah sih rapi…apalagi zona ini didominasi oleh pria-pria rapi.
Image and video hosting by TinyPic
tapi di bagian pojok…. pffffft :p kasur lipat, sleeping bag, dan selimut merajalela
Image and video hosting by TinyPic

Dan asal tahu saja, tiap laci penuh! Penuh dengan cemilan. Bukan untuk gempa atau bencana alam, tapi lebih untuk bertahan ketika begadang.

Untuk zona akhwat…uhuk…. ambil sudut pandang agak jauh lah biar gak malu. Lihat kursi paling berantakan dan penuh bantal itu? Naaaah itu meja saya! hahahahaha berantakaaaan. Kalau para pria punya kasur dan sleeping bag, saya punya bantal. Salah satu bantal bisa dibuka dan jadi selimut… kadang bisa jadi sajadah juga. terus si kucing item bisa jadi bantal. Jadi peralatan perang saya sesungguhnya tidak kalah lengkap.
Image and video hosting by TinyPic

dan karena kadang pengen ngopi (atau dapat voucher starbuck gratis), maka koleksi tumblr saya pun siap sedia di lab. Siapa tau khaaaaan…. rezeki nomplok.
Image and video hosting by TinyPic

Nah… di sebuah lab, selalu ada Asisten Professor yang menurut saya lebih intens berkomunikasi dengan mahasiswa dibandingkan dengan professornya sendiri. Saya punya asprof yang baiiiiiik banget (over malah), dan setiap kali kami stuck dan buntu… doski akan siap membantu. Kalau kemudian Beliau juga stuck… oh ne vous inquiรฉtez pas ๐Ÿ˜€ Dia akan langsung mengecek literatur yang ada… widiiiih, cek dulu dong rak buku Beliau, cadazzzz!
Image and video hosting by TinyPic

Sedangkan kami, pemuda-pemudi negeri….
Ketika kami stuck, lemah, tak berdaya, dan gak ngerti harus apa… kami juga baca buku. Buku komik :p ya habis bagaimana, daripada semakin menggila kan ๐Ÿ˜€ tapi buku non fiction juga banyak kok di meja masing-masing.
Image and video hosting by TinyPic

Asprof saya juga beberapa kali bilang, minat baca pemuda Jepang menurun. Pffttt… belum ke Indonesia aja doi ahahhaahaha… lebih parah lagi :p

Lab itu semacam rumah kedua bagi mahasiswa di sini, apalagi untuk anak-anak yang menggunakan eksperimen untuk penelitiannya… wah handuk, sikat gigi, sabun, juga mungkin udah pindah semua ke lab. Saya juga ke lab sampai semalam ini karena saya agak malas bertemu manusia di siang hari hahhahaa. Some people love to work alone. Rasanya lebih baik bekerja saat malam hari di banding siang entah kenapa. Tapi jangan terlalu ditiru sih, kelak di dunia kerja bakal repot.

Kadang menginap di lab itu karena faktor kepraktisan juga sih… sudah menyimpan semua data dan sudah merun program semuanya di komputer lab, jadi kagok kalau harus menyambungnya dengan laptop di rumah ๐Ÿ™‚ tapi saya juga pernah punya teman yang tidak bisa lepas dari laptopnya, dan sekalinya dia lupa bawa kabel, dia pun langsung pulang “My life is not complete without my laptop” dan orang macam ini asal memeluk laptopnya dia sudah happy dan bisa kerja.

Semua orang punya style masing-masing dalam mengerjakan penelitiannya. Saya pribadi sih paling males ya mengomentari “Ih si A kok jarang ke lab….”, “Eh si B kok gini ya…” bla bla bla…
Kita tidak pernah tahu seberapa keras seseorang berjuang di balik layar.
Biasanya saya pula setelah shalat subuh dan setelah mengecek jadwal kereta ๐Ÿ™‚
Hal paling keren yang bikin saya betah kerja malam sampai pagi adalah: lihat matahari pagi.
Semua orang mungkin melihat matahari tenggelam dari jendela lab mereka hampir setiap hari, tapi tidak semua melihat matahari yang terbit dan perlahan menyorot Honkan ๐Ÿ™‚
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic

selain itu karena saya cinta banget star gazing, kalau mulai mengantuk dan bosan saya bisa keluar dan lihat bintang, and no one disturb me, no one said I am weird… I am alone, me and nature. Terakhir kali saya melihat bintang sebebas ini adalah ketika ayah masih ada, jadi ketika kesempatan seperti ini datang lagi, I can’t miss it.

Di balik dinding universitas….
Di balik dinding lab…
Tersimpan impian dan harapan mahasiswa-mahasiswa yang sedang berjuang menempuh pendidikan mereka.
Di balik dinding ini semua, saya mengalunkan doa-doa terbaik yang saya miliki, meyakinkan Tuhan bahwa Dia tidak salah mengamanahi saya untuk berada di sini.

Dan percayalah, semuanya sedang berjuang sebaik yang kami bisa dengan cara kami masing-masing ๐Ÿ™‚

Yummy and Happy places in Tokyo Skytree: My personal review


Well… so some people ask me to draw something again… I would love too but arggghh this is my last semester in master degree :’D but okay! I am checking “search keywords” in my blog and some people are searching for my review for some places in Japan. I am not really good in reviewing something, however I will try my best while it is not takes too much time ๐Ÿ˜‰

My review today is: Tokyo Skytree… the tallest tower in Japan so far. But if you are student (or unfortunately a tourist with limited budget), go to the peak of this tower is considerably expensive, but don’t worry! there are still lots of fun you may found here.

However, I have limitation… I love foods (No love like love to glorious foods), but while I am Moslem I can’t eat everything. So, yeaaah I should tell you my review (of course) has a lot of limitation. But here it is! I also make a doodle for it

Image and video hosting by TinyPic

1. Postal Museum Tokyo
If you are a philatelist, love stamps, love postcard, you can’t pass this place!
Small but neat and nice museum! While I am a philatelist and postal stuff lover, I can stay here for hours.
Image and video hosting by TinyPic

You may see a long history of Postal system in Japan… and please don’t be surprised, you also can check stamps collection from all around the world! I am really amazed because I also found complete series of Indonesian stamps here, I can found it more complete than what I found in Indonesia.

It is very cheap also, just 300 yen you can enjoy and enter this museum! Then don’t forget to visit the museum shop, find some interesting postcard and send it to your beloved one (or maybe yourself :’D ) ah! if you lucky enough you also can find some old stamps for complete your collection. Good luck, Philatelist!

This is the address:
Tokyo SKYTREE Town Solamachi 9F, 1-1-2, Oshiage, Sumida-ku, Tokyo, 131-8139, Japan

2. Ice Cream in Hokkaido Milk Land
Hokkaido is famous with delicious sushi, awesome ramen, delicious food, and high quality milk. But as if you are in Tokyo and you just trapped in Skytree, maybe some hokkaido milk ice cream will make you smile ๐Ÿ™‚
Image and video hosting by TinyPic

I am Ice Cream lover, so no matter what I will always say it is delicious. But for me… it is very smooth and perfectly melt in your mouth. The price is slightly more expensive than regular ice creams, but if you really love ice cream…. I just can say: YOU SHOULD TRY HOKKAIDO MILK ICE CREAM!

When I went to Hokkaido with one of my best friend, before went back to Tokyo we bought Ice Cream, it sounds crazy because Hokkaido is somehow cold! But we just end up with complimenting the ice cream. Delicious is delicious….

3. Nana’s Green Tea
Image and video hosting by TinyPic

I recommend this place because I like green tea! everything with green tea is awesome for me. The place is cozy enough for writing, reading, working, or just chit chat with friends. And they also have lots of fish donburi bowl, which is relatively “safe”for me :’D So… I enjoy everything here although I am alone there huhuhuhuhu…

Price range is around 400-1500 yen. I think that a reasonable price for a cafe. And uh oh… you also can try Uji Green Tea… but I haven’t try it so I can’t give any review yet.

4. Ganso Sample Shop
One of my friend asked me where to find Food Sample accessories. There are lots, one of it is Ganso Sample Shop
Image and video hosting by TinyPic

Personally, I impressed with how great they are in making food sample… but shocked when looking the price :’D But we learn: Price is never lie. If you curious with the quality… okay then, I’ll give you the spoiler
Image and video hosting by TinyPic

with the same price I can buy 5kg rice :’D and it will last for about one month..huhuhuhuhuhu… too much broken heart when visit this shop.

5. Tokyo Skytree Souvenir Shop
Of course… you can find some souvenir here. In 5th floor ๐Ÿ˜‰

Others (I found it also interesting and fun)
1. Kyukyodo (for some sweet Japanese style stationaries)
Image and video hosting by TinyPic

2. Clover leaf (for crispy taiyaki and cute waffle ๐Ÿ˜‰ )
Image and video hosting by TinyPic

3. Lupicia (I become tea addict recently, I tried lots of tea sent by my penpal from all around the world and I started to find some tea shops which has complete tea selection. This one is complete enough)
Image and video hosting by TinyPic

That’s it ๐Ÿ™‚
all picture here taken by my very old pocket camera while my brother challenge me to use my old camera instead of my DSLR. I hope the pic is still good.

Yeay! that’s it. Find your pleasure wherever you are ๐Ÿ™‚

sedikit ulasan dari ceramah DR. Zakir Naik di Tokyo


Pada akhirnya saya lihat DR. Zakir Naik juga! Alhamdulillah..
Yes! di Tokyo!
selama ini cuman heboh kepo di youtube channel aja. Akhirnya kali ini live bro… live.
Ada request supaya saya menuliskan sedikit laporan dari TKP.ย  So here we are:

Bertempat di Tiara Koto Big hall (Koto-ku Community Center) Sumiyoshi 2-28-36, Koto-ku, Tokyo tanggal & November 2015, Beliau menyampaikan topik yang menarik. Saya gak bisa menjabarkan semuanya karena saya kedinginan terus tertidur selama kurang lebih 20 menit pertama *haish*
Antriannya subhanallah… panjang banget. Pesertanya bukan hanya muslim Tokyo, bahkan non muslim pun rela ngantri! Untuk yang tanggal 7 November ini memang untuk umum, sedangkan yang tanggal 8 November khusus untuk orang Jepang. Kapasitas gedung sendiri lebih dari 1000 orang tapiiii…. in fact masih ada aja yang ngampar dan gak kebagian tempat duduk.

Oiya sebenarnya gak boleh ambil gambar, tapi seperti peserta lain yang pada bandel saya ikutan bandel.

Foto terlarang sih, tapi Alhamdulillah finally I can see you Dr. Zakir…. :’D

Insya Allah pengambilan gambar dengan cara yang gak annoying, silent shutter, plus kamera tele jadi gak harus berdiri-berdiri heboh ngalangin orang,ย  karena di depan saya malah ada ibu-ibu yang mau ngerekam full dan tangannya ngehalangin orang lain, terus hpnya bunyi… lagu dangdut =.= guys! Please… kalau nyebelin jangan sampe bikin malu juga.

Materi yang dipaparkan
Sepertinya DR Zakir memahami kalau masyarakat Jepang itu pada umumnya tidak memeluk agama tertentu dan masih pada proses nyari-nyari Tuhan itu apa. Konfucu sendiri menurut DR Zakir bukan agama namun kode etik dalam berprilaku. Hal yang luar biasa dari masyarakat Jepang adalah mereka sangat baik dalam melaksanakan kode etik tersebut tapiii sayangnya tidak punya pegangan yang jelas karena tidak ada Tuhannya.

Nah, jadi… DR. Zakir menekankan bahwa jika ingin mencari Tuhan, ingin mempelajari agama, maka pelajari kitab suci yang ada, baca maknanya. Bandingkan semua, renungkan mana kiranya yang benar-benar sesuai dengan nurani dan logika… cari yang benar-benar merupakan sabda Tuhan.

Nah kemudian, Beliau memaparkan berbagai bukti mengenai keajaiban Quran dari sisi scientific…
Tatoeba (sebagai contoh):

1.Tentang sidik jari… yang udah dipakai seluruh polisi di dunia, CSI, FBI, semuanya untuk menentukan identitas seseorang karena tidak ada satu orang pun yang memiliki sidik jari yang serupa dan sebelum FBI tahu masalah ini, bro…. Quran sudah memberik clue lebih dahulu di Q.S Al Qiyaamah (75): 3-4.


Kece khan

2. Bahwa Allah menciptakan segala sesuatu itu berpasang-pasangan. Bahkan…. taneman aja bro, pasti ada tuh komponen male and female…
jadi kalian para jomblo sudahlah, jangan khawatir insya Allah jodoh kalian tuh menunggu kok, yaaah belum kedetek radar aja *mulai ngelantur*


Hah mana, Mon…
bentar guys…. bentar… nyatet nih gw…
Q.S Yaasin: 36

ุณุจุญุงู† ุงู„ุฐูŠ ุฎู„ู‚ ุงู„ุงุฒูˆุงุฌ ูƒู„ู‡ุง ู…ู…ุง ุชู†ุจุช ุงู„ุงุฑุถ ูˆู…ู† ุงู†ูุณู‡ู… ูˆู…ู…ุง ู„ุง ูŠุนู„ู…ูˆู†
Exalted is He who created all pairs – from what the earth grows and from themselves and from that which they do not know.

Ada yang baru ngeh…
gak apa, saya juga baru ngeh ahahhahaaa…. aduuuh parah, saya sih jujur aja kayaknya Yaasin lewat aja gitu cuman dibaca pas tahlilan. Maaf ya Allah… itu juga pacepet-cepet jadi gak baca artinya juga ๐Ÿ™ Biarlah, guw mah gitu orangnya bloon tapi jujur.

Subhanallah loh… saya jadi bolak-balik baca Quran. Ini jangan-jangan ada yang belum ketahuan aja nih bisa jadi bahan buat dapet piala nobel :’D #Masihterobsesidapetnobel #padahalotakmasihharusdikinclongin.

3. tentang lebah!
Iya lebah… hewan yang paling sering muncul di foto-foto saya pas lagi moto bunga-bunga di Tokyo ini.
Apa katanya…
first, lebah pekerja itu bukan jantan tapi betina… exactly…. jadi film hachi harus dipertanyakan keabsahannya apakah benar hachi adalah lebah pekerja, atau dia hanya sekadar lebah yang sebatang kara pergi mencari ibunya :p
But here it is:

Ampuni saya yang gak bisa bahasa arab, tapi berbeda dengan bahasa Indonesia, bahasa arab itu mengenal kata benda jantan dan betina (sama lah kayak bahasa Jerman dan Perancis). Nah Quran menuliskan lebah dalam kata benda bentuk femina alias female gender.

dan masiiiiih banyaaaaak lagi….
Intinya, jika berpikir secara logika saja…. masa iya Quran yang turun di masa Rasulullah SAW bisa menjelaskan berbagai fenomena sains di masa kini padahal jaman baheula kan boro boro ada teleskop, mikroskop, laptop, wifi, internet, google. Siapa yang begitu Mahatahu sampai bisa menuliskan ini semua? Sang Pencipta semesta lah.

Kira-kira begitu…
Kebenaran itu datang dari Allah, salah ngutip dan bahasa yang ngawur itu murni kesalahan emon yang sibuk menghilangkan kantuk.

My Opinion
Ada dua hal yang bikin saya sedikit “yaaaah… sayang banget”
1. Brother fotografer yang kayaknya harus dapet penataran dari Mas Joko Tokodai (kenalin ini fotografer kawakannya tokodai, saya fans lah pokona mah)… aduuuuh kamera sih boleh DSLR yaaaa, tapiiii wallahu’alam yang terjadi mungkin dia gak punya lensa tele. Bahkan dia sampe naek panggung, guling-guling buat ambil foto DR.Zakir. Ya kena tegur lah sama DR.Zakir-nya. Saya aja fotografer newbie rasanya pengen minjemin kamera. Kamera prosumer saya kayaknya masih sanggup moto dari jarak manusiawi untuk dapet gambar jelas =.=b please jangan tanya kenapa foto-foto yang beredar di socmed terkait ceramah Dr. Zakir di Jepang pada burem-burem… huhuhuhuhuhu…. brother oh brother…

2. DR. Zakir gak perlu lah ceramah panjang-panjang. Beneran deh… ceramah beliau ada kali 2 jam, 1/2 jam tanya jawab. Ceramah dua jam itu pun udah plus-plus negur fotografer sama orang-orang yang pada berisik. Arghhhh come on…. pak…pak…. yang haus mau nanya banyak banget loh, Pak.
gak percaya….

Oke… nih, fotografer newbie tunjukin:
Image and video hosting by TinyPic

Dan menurut saya, DR.Zakir lebih mantap ketika sesi tanya-jawab.

Tapi lainnya, subhanallah…. bener-bener gak nyesel dateng dan ngantri-ngantri cuman buat masuk hall doang! Ngantri yang subhanallah kayak ngantri konser.

Seperti yang saya duga, mayoritas pertanyaan orang Jepang lebih kepada eksistensi Tuhan. Tuhan itu apa, kenapa kami harus punya Tuhan, mengenal Tuhan. Ada yang bertanya kenapa Tuhan kok tega-teganya membuat evolusi yang kemudian dijawab DR.Zakir kalau itu kan teori, Darwin sendiri menyebutkan di teori itu ada “missing link.” Saya juga pusing kenapa pertanyaan seperti ini selalu muncul, di sebuah kelas, profesor saya sampe pernah nanya vis-a-vis “Marissa, are you study evolution?” dan dengan enteng saya jawab “Yes… why not?” terus Beliau kaget…. dan saya cuman jawab, apa anehnya sih itu kan teori… pelajari aja, masalah percaya atau gak yaaah suka-suka kita.

Ada yang nanya juga kalau Tuhan ada kok dia memberi manusia aneka masalah… Ya, supaya manusia jadi manusia yang lebih baik. Ujian membuat manusia “naik level”, kalau gak diuji yang manusia bakalan gitu-gitu aja. Setidaknya begitu yang bisa saya tangkap.

Dan ini kali pertama saya melihat orang Jepang memutuskan masuk Islam dan mengucapkan dua kalimat syahadat. Ngeliat di youtube aja ngerasa “wah banget” ini live… dan dengan cengengnya saya nangis gitu. Untung sendirian…. kalo gak gengsi guweh mwahahhahaa.

Ini dia, thank you for “Islam in Japan” page.

https://www.facebook.com/IslamInJapan2030/videos/1639027313018073/
Dari sini gw nulis pake bahasa Inggris ya sedikit
I am really proud when I saw this Japanese woman convert to Islam. She even already prepared to use hijab! To be honest, I used hijab on 25 December 2012. One year after I graduated. I know that using hijab is a must, but I am really a stubborn girl in that time. I used hijab when my friend, a Cristian ask me “Do you proud with your religion? If you do… then there is no excuse for not to obey your religion rules” and yes that’s why I used hijab on Christmas, so I can remember all of this things. Sister, I know maybe you will never read my blog, maybe we will never meet each other, but however I pray for every best things for you…. for happiness… for nice life… for strong determination in your belief. Together, with all Moslem in this planet, we learn to be better day by day. Insha Allah.

Nulisnya sampe berkaca-kaca nih. Ih saya malu loh… beneran saya ini beneran Muslim yang nyaci maki Allah pun saya pernah, banget. Parah kan ahahhaaa…
Saya mah gak bener-bener banget, tapi untungnya Allah baik loh saya dikelilingi orang-orang yang baik ๐Ÿ™‚ dan rasanya saya bahagia dengan segala ketetapan Allah apapun itu.

Dulu teman saya pernah bilang “Mon, insha Allah kelak kamu akan bilang ‘Ohhh gini toh, pantesan Allah ngatur begini’ dan di saat itu kamu akan senyum-senyum geli sendiri sambil bersyukur atas segala ketetapan yang ada

Wallahu a’lam bissawab

 

UPDATE:
Nih udah ada rekaman ceramah Beliau hari ini, selamat menikmati:

One of my favorite things in Tokyo: TRAIN!


Jumlah orang Indonesia yang datang ke Jepang makin banyak nih. Tiket murah ke Jepang juga makin sering disediakan maskapai-maskapai penerbangan nasional. Yes! Come and enjoy Japan! Datang juga ke Tokyo, The safest city in the world!

Sebagai pendatang di negeri ini, kalian mungkin punya kendala bahasa. But don`t worry! Kalian tetap bisa mengelilingi Jepang, terutama my favorite city: Tokyo dengan senang riang dan gembira. Kalian hanya perlu menjadi ahli dalam naik: KERETA!

Exactly! Pertama kali saya ke Tokyo, sensei saya hanya kasih rute kereta dari Narita ke Tokyotech dengan surat cinta “If you want to survive in Tokyo, have a nice life in Tokyo, first of all you should be advance in using train”

Bagi seorang gadis polos yang cuman tau kereta api Indonesia yang cuman tiga jalur utama di Bogor (Bogor-Jakarta Kota, Bogor-Jatinegara, Bogor-Sukabumi), disuruh langsung menghadapi rute kereta api di Tokyo itu… rasanya….rasanya… mau shalat istikharah di tengah stasiun!

Hah…. apa sih susahnya? Oh come on! Nih..nih… liat rutenya
Image and video hosting by TinyPic
Ganas gak tuh… oiya ini hanya sekitar Tokyo ya! Ingat hanya sekitar Tokyo!

Masya Allah… terus nasib gw kalau gw anak baru gimana, Mon?
Tanyalah sebuah penemuan luar biasa di planet ini bernama: GOOGLE MAPS!

Tokyo walau kota gede, tapi jangan harap kalian bisa dapet wifi semudah membalikan telapak tangan, tips dari saya kalau kalian bener2 lonely traveler, siap-siap cari rute menuju tempat2 inceran kalian dari google maps sebelum sampai Tokyo.
Kalau persenjataan sudah lengkap, insya Allah semua lancar.
Jika kalian stuck! Setidaknya tulis tujuan kalian terus kalian tinggal tunjukin tempat tujuan kalian itu ke petugas stasiun, mereka mungkin gak bisa bahasa Inggris, tapi mereka akan bantu sebaik mungkin. Japanese people always very helpful ๐Ÿ™‚

Tokyo sepertinya menyadari itu, dan bukan Jepang namanya kalau bukan well prepared.
Ingat-ingat rute yang kalian lalui, dan setelah kalian temukan inget-inget warnanya! Yeph… semua jalur diberi tanda warna yang berbeda

Contoh, kampus saya dekat dengan Oookayama station (Nih… stasiun kesayangan saya)

Image and video hosting by TinyPic

Banyak yang ngetawain stasiun favorit saya ini :`D katanya huruf “O”nya dibaca dengan 3 harakat. Iya dan harus! Karena Okayama bener-bener tempat yang berbeda lagi hahahaha.

Sebagai stasiun yang agak besar, ada dua line di stasiun ini. Ooimachi line (dengan warna orange) dan Meguro line (dengan warna biru).
Just remember orange itu ooimachi line, biru itu meguro line.

Image and video hosting by TinyPic

Ex: Orange: Ooimachi, Biru: Meguro

Nah pas kalian turun, nanti kalian akan liat dari jauh… ada plang yang dikasih warna orange dan biru. Yeph! Berdiri di yang warna biru kalau kalian mau naik meguro line, atau orange kalau mau naik Ooimachi line

Image and video hosting by TinyPic

Masih inget ya ๐Ÿ˜€

Tunggu-tunggu perjuangan berlum berakhir, kalian harus pastikan apakah kalian sudah berada di jalan yang benar atau belum.
Ingat-ingat lagi tujuan kalian, lalu lihat simple little things called MAPS

Image and video hosting by TinyPic

Cek lagi apakah kalian sudah berdiri di jalur yang tepat

Alhamdulillah.. finish!

EITS belum!
Dengan sistem perkeretaapian Tokyo yang rada rumit, di sini udah biasa banget “Norikae” alias pindah kereta untuk mengambil kereta ke line lainnya. Kenapa? Karena penyedia jasa railways di Jepang itu macem-macem. Jadi kadang kalau kita ke suatu tempat kita harus pindah kereta karena jalur yang dilewati dikelola dua perusahaan yang berbeda.

Image and video hosting by TinyPic

Ini agak nyebelin sih -.-

Lebih gemesnya lagi! Kadang tricky! Satu jalur bisa bercabang ke jalur-jalur lain.
Sebagai contoh:
Jalur Meguro Line yang bisa bercabang ke jadi Mita Line. kalau gak hati-hati denger, yo wes blasss… entah kemana ๐Ÿ˜€

kalau menemui hal seperti ini, gak ada solusi lain selain denger baik-baik pengumuman dan liat jadwal kereta. jadwal ini jarang meleset! Masinis di Jepang perhitungannya detik ya… detik! jadi cerita kereta telat it jarang lah.

Image and video hosting by TinyPic

Jadi yang mau ke tempat tujuan gw jam berapa????

Huft! Tough isn`t it!
tapi sebagai penggemar berat kereta, saya tetap enjoy menggunakan kereta apalagi di Tokyo!
1st it is cheap
2nd it is fast
3rd nyaman *I know how it feels in Jabodetabek train :p jadi kereta jepang bahkan di rush hour, SANGAT NYAMAN*
4th jarang telat
5th pak masinisnya gak pernah salah ngeberhentiin kereta.
Semua stasiun di Tokyo udah jelas kita harus berdiri di belah mana, dan itu juga gak pernah meleset. Gak ada cerita di sini lari-lari ngejar pintu gerbong kereta. Nehi-nehi layaw!

Image and video hosting by TinyPic

Nih berdiri di sini ya… Ini tempat untuk gerbong 6 bagi kereta ekspress atau gerbong 5 untuk kereta lokal (kayaknya gitu mwahahahaha…).

Terus sebagai pecinta kereta, saya suka pegel deh kalau ada yang mencaci maki “Hish! Kereta telat nih, pasti ada orang yang bunuh diri. Bodoh banget sih tuh orang, ngerepotin! Pake bunuh diri segala!” ITU TIDAK SEPENUHNYA BENAR.
Yeph, tingkat kematian ketabrak kereta emang cukup tinggi di Jepang, tapiiii… gak semuanya karena bunuh diri. Bunuh diri dengan nabrakin diri ke kereta itu gak solving any problems lagi karena nanti keluarga yang bunuh diri harus bayar ganti rugi ke perusahaan kereta apinya! Halooow… saya nih, saya… kalau saya bunuh diri, mungkin lebih baik gantung diri ya daripada keluarga saya harus bayar denda gila-gila karena saya loncat ke rel. Iya kan?
Nah, faktanya 70% kematian karena kereta itu karena orang yang mabok! Yeph! Mereka mabok, oleng, gak ada batas di jalur kereta api, terus GUBRAAAAK jatuh, lalu kereta datang tanpa tendeng aling-aling. Kalian bisa mengira akhir kisahnya.

Sisanya yang 30% itu, ada yang heelsnya nyangkut di jalur kereta, jatuh kepleset, dan tentu yang bunuh diri.
“Ah mon… sok tau banget lo” iya sih… tapi dengan kemampuan nihongo saya yang kelas TK ini, saya bisa ngerti poster-poster yang ada di stasiun.

Jepang tentu menyadari hal ini, makanya dibikin pintu pembatas di stasiun… kayak yang ada di Oookayama. Yah setidaknya mahasiswa yang mabok karena party atau yang stress ujian gak akan meninggal di sini lah.

Image and video hosting by TinyPic

Jangan pada loncat ya

Hal lain yang paling saya suka adalah IC PREPAID CARD! Mukyaaaaaaa…. ini keren banget!
kalau kalian pusing beli-beli tiket, kalian beli aja IC card ini, 1500 yen dengan saldo awal 500 yen. Setelah itu kalian bisa isi sesuka hati. Oiya! dengan IC card, harga tiket juga jadi lebih murah loh 4-6 yen ๐Ÿ˜‰ mayan kan.
Sahabat saya ketawa-ketawa karena saya punya obsesi koleksi IC card. hahahaa… tapi ini beneran, beda wilayah beda pula desain IC cardnya. Berikut pembagiannya:

Saya pengguna Pasmo, sensei saya Suica… kalau ke kyoto orang akan pakai Icoca atau Pitapa.

Sebenarnya gak penting sih ngoleksi IC card, karena IC card ini berfungsi dimanapun kalian berada. Saya sebagai pengguna pasmo bisa aja pake pasmo saya di Osaka, Kyoto, Nagoya, dimanaaaa ajaaaa… Tapi kan lucu ya koleksi IC card dengan motif yang beda-beda.

Oiya! IC card ini juga bisa dipake buat bayar bus, kantin, convenient store, etc etc selama ada alat tapping IC card-nya.
Seru banget kan!

You`ll love Tokyo very much!

Tapi ini belum cukup, sebagai pecinta kereta saya punya ambisi kelak saya harus merasakan sistem kereta api yang lebih rumit dari ini dan mengunjungi stasiun-stasiun paling indah di dunia. Hahahahaha….

Okey! Fixed! I want to go around the world using train! ๐Ÿ˜€ pasti keren!

Salam cinta dari anak kereta!

Tips [kacau] Jika Kalian ingin melanjutkan studi di Jepang… Part 1


Mendadak saya kebanjiran message yang menanyakan tips lanjut sekolah ke Jepang. Ya ampuuuun…. kalian harus tahu ya, saya ini mempertaruhkan 2 tahun untuk bisa lanjut sekolah lagi, so I’m not such a right person to be asked. Ada yang lebih canggih dari saya, dan mereka lebih layak ditanya. But well.. pertanyaan sudah dilontarkan, tidak sopan jika saya tidak menjawab. Sakali lagi, saya ini orangnya ngaco, asal jawab, dsb…dsb…dsb…. jadi jangan menyesal membaca posting ini.

1. Tentukan tujuan kamu sekolah lagi dan tentu tujuan Universitas kamu ya -.-
Ini penting, karena jangan kalian kira sekolah di luar negeri apalagi di negara yang bukan penutur bahasa Inggris macam Jepang ini kalian bakalan selalu bahagia damai sentosa, PfffffTTT! Jika kalian udah punya karir yang baik, apa benar kalian mau jadi mahasiswa lagi? Apa otak kalian sudah siap dijejali aneka filosofi ilmu pengetahuan lagi? dan yang terpenting apa mental kalian sudah siap untuk belajar di negeri lain? Jauh dari keluarga, jauh dari makanan kesukaan, dari kucing piaraan, dari pacar ataupun gebetan (yang mungkin setelah 1-2 bulan ditinggal akhirnya dia berpaling hahahhaa dan ketika dia lagi asik jalan bareng gandengan barunya, kamu lagi jedotin kepala karena stuck mikir penelitian)?

Apa sih yang mau kamu cari dengan sekolah lagi? Apaaaa? Karir yang lebih baik? Iya… kalau pas pulang ke Indonesia kalian langsung secara beruntung berhasil langsung dapat pekerjaan yang lebih baik, mungkin iya, tapi ingat ada juga peluang tidak kan?
Mau cari jodoh yang lebih wah? Hahhahaa.. kalo kalian jomblo apalagi cewek…. nyari cowok made in Indonesia di kampus di luar negeri…sorry to say biasanya udah sold out. Pria lebih sulit menahan kesepian kata buku psikologi, jadi kalau mereka lanjut sekolah ke luar negeri biasanya mereka udah punya pasangan hidup or at least calonnya. Bisa sih cari yang made in Japan, tapi 1st. apa dia mau sama kamu, 2. apa kamu mau sama dia, 3. gimana mentolerir masalah budaya, keyakinan, bahasa, dan tentu jarak. Hal serupa jika kalian nyari jodoh made in negara-negara lain.
Atau biar keren? Saya kasih tau aja… lebih keren kuliah di Indonesia. Ekomet sama statistiknya aja lebih susah di Indonesia. Tapi di sini kalian bener-bener dilatih logika berpikirnya, jawaban boleh apa aja asal logika berpikir kalian make sense, saya gak tau di kampus lain tapi di kampus saya begitu, mungkin karena kampus teknik. Wallahu’alam.

Jadi mulai dari hari ini nih, kalo mau ke jepang, pikirin deh motivasi terbesar kamu apa. Ini yang bakal bikin kamu bertahan dan kuat di Jepang soalnya. Yang bisa bikin kamu gak terlalu cengeng ketika menghadapi permasalahan.

Oiya cari juga info tentang kampus tujuan. Semuaaaaaanyaaaaaa…. apa udah ada kerjasama antara kampus kamu dengan kampus tujuan, gimana sifat Senseinya, gimana tempatnya, bla…bla…bla…. dengan pertimbangan biar kalian semangat dan nanti gak terlalu kaget dengan dunia kampus.

2. Belajar Bahasa Jepang

Ya Allah…. ini penting banget! PENTING BANGET! apalagi kalau di kampus kamu jarang ada orang Indonesia. Apalagi kalau rupanya di lab kamu isinya orang jepang semua. Please…. bahasa resmi negara ini adalah Bahasa Jepang, bukan bahasa Inggris, bahasa Sunda, bahasa Sansekerta, apalagi bahasa kalbu. Tulisannya juga ada hiragana, katakana, dan kanji…bukan pakai huruf latin apalagi huruf pallawa. Dan itu bertebaran di semuaaaaaa tempat.

Ada saat darurat ketika kalian sendirian dan butuh sesuatu, misalnya nyari toilet… atau nyari jalan…. bayangkan ketika kamu gak bisa bahasa Jepang sama sekali. “Yaelah, Mon… pake bahasa Inggris dong” hahhhahaha silakan aja -.- kalian cuman akan dapet senyuman hahahhaha.

3. Uang…. lagi lagi uang….!


Yaph… uang… kalau kalian kaya raya sih gak masalah ya hahhaha. Tapi kalau kalian pas-pas-an, dan yang lebih spesifik lagi udah gak mau ngerepotin orang tua lagi, think again about money. Matrealistis abis emang, tapi jujur aja kalian gak bisa bertahan hidup cuman modal Bismillah ke negeri orang, apalagi Jepang. Di sini harga mahal, terus kalian start your life from zero jadi harus beli keperluan sehari-hari (which is mahal), dan maaf aja di sini gak ada barang KW :p jadi kalau mau nyari barang murah KW-an waduuuh gak buka lapak mereka. Alternatifnya beli baju bekas dan manfaatin toko 100 yen (yang belum termasuk pajak). Kalau gengsi-gengsi ya abislaaaaah sudah :’D

Oiya biaya paling mahal di jepang especially Tokyo, adalah akomodasi (e.g apartemen). Itu bisa ngabisin 40-50 ribu yen! Dorm saya misalnya, karena dekat kampus, dekat stasiun, dan fasilitas cukup lengkap habis sekitar 45 ribu yen. Karena saya pelit dan mendadak suka masak sama beli baju yang bekas-bekas aja di flea market bulan ini saya abis sekitar 50 ribu yen ++ untuk hidup (agak tinggi karena harus beli macem-macem di bulan pertama). Jadi kalian harus sedia 80-100 ribu yen ++ untuk bertahan hidup selama satu bulan di Jepang. Mamam kan…

Ah cuman segitu. Oh cuman segitu, mari kita convert ke rupiah. Dengan asumsi 1 yen=100 perak aja, berarti dalam satu bulan kalian harus punya uang IDR 8-10 juta/ bulan. Kalau gak ada…. ini nasib kalian:
Image and video hosting by TinyPic

Maka alternatif kalian adalah cari beasiswa. Saya sendiri pakai beasiswa LPDP…. ya ampun bageur pisan deh beasiswa yang satu ini, dengan segala kekurangan yang mereka miliki, mereka terus memperbaiki diri, dan saya sebagai awardee jadi merasa makin bangga sama si LPDP. Kadang awardee sama staf LPDP suka saling greget… kadang seneng bareng-bareng…. pokoknya beasiswa ini bikin antara sesama awardee dan para staff LPDP udah ngerasa kayak keluarga, which is unique. Dan hebatnya ini Indonesia punya. Jadi… huhuhuhu please ikutan LPDP hahahaha.

Alternatif lain ada beasiswa MEXT, Panasonic, Hitachi (ini paling gede…. please coba juga hahha), dsb dsb dsb dsb dsb. Pokoknya kalau ke Jepang mah banyak beasiswa lah. Tinggal dicari. Cuman namanya disekolahin gretong ya, pasti ada syarat dan ketentuan berlaku. Nilai gak boleh terjun bebas, ada beberapa yang mewajibkan bikin presentasi atau laporan kemajuan belajar, dsb…dsb…dsb…dan mohon maaf ini harus dilaksanakan without excuse. Ada beberapa yang sampai stress, terpukul, dsb…dsb… waduh jangan lah. Ingat kalau kalian down, jangan lama-lama… kalau kalian jatuh terpuruk dan gak bangkit-bangkit kalian gak memecahkan masalah malah membuat masalah baru. Dan please….please…please…. jangan sakiti kuping gw lagi dengan alasan “Aduh TOEFL gw gak cukup”, “Aduh gw gak bisa bahasa Jepang”, sama kok saya juga dulu begitu. Tapi tekad yang akan jadi batu loncatan untuk berusaha melewati kendala.

Saya kerja serabutan 2 tahun kawan hanya buat ikut tes iBT TOEFL… buat ngirim berkas kesana kemari… buat beli buku, lainnya buat Mama atau buat nraktir orang rumah. Makanya poin pertama pada posting ini saya tulis “Perjelas apa tujuan kamu” tanpa itu kalian udahlah lewat aja.ย  Ketika saya memutuskan sekolah lagi, saya tahu secara karir mungkin saya akan tertinggal dengan teman-teman saya yang sudah lebih dahulu membangun karir dan membangunnya secara konsisten, saya sadar saya harus meninggalkan keluarga saya terutama Mama dan adik saya, saya bahkan sadar jangan-jangan ke-single-an saya akan menetap lebih lama karena beberapa orang ngeri denger cewek, lanjut sekolah di luar negeri, teknik pula (padahal mah pret… sama aja. Saya tetep super absurd di sini) dan parahnya saya ini rada penyendiri jadi oh well, it’s gonna be hard. Tapi sejak awal saya sudah secara mantap ingin sekolah lagi karena saya pikir I’m stupid… saya ini bodoh banget, jadi saya harus belajar. Saya juga punya misi, kelak orang-orang harus bisa lebih gagah berani dan tegar dalam menjalani hidup dan meraih impian mereka, saya harus perlihatkan pada dunia kalau “Hei look… I’m not such a perfect person, nor come from perfect and rich family…. but I can do it” Tujuan yang gak jelek-jelek banget kan? Dan itu bikin saya bertahan apapun yang terjadi.

Naaaah karena saya capek dan lapar… lanjut lagi di posting selanjutnya, entah kapan :p