CHANGE! Are you ready for it?


キミは今何してる? Kimi wa ima nani shiteru?
月がボクたちを見ている Tsuki ga bokutachi wo mite iru
[What are you doing now?
The moon is watching us
]

“Do you know what? Wherever we are… no matter how far we separated… we see the same moon”
Kira-kira begitulah yang pernah disampaikan seseorang pada saya. Kira-kira begitulah yang selalu saya baca di buku-buku dengan genre roman. Tapi hei! Ini bukan masalah perbintangan, astronomi, atau apapun lah itu. Ini masalah: PERUBAHAN. perubahan ruang, waktu, sikap, pemikiran. Saya akan mulai dari perubahan yang paling ketara dulu: USIA. Siapa sangka perubahan usia rupanya bisa “lebih” daripada sekadar pertambahan tanggal di kalender. “Lebih” dari sekadar cerita avatar ketika negara api menyerang.

===============================
Untuk intermezzo, saya selipkan dulu cerita ini.

“Kak, kakak lebih senang di mana? Di Bogor atau di Tokyo?” Tanya wanita paling baik hati sedunia, Mama saya.
“Mmmm… kalau gak ada Mama dan kiki, saya lebih senang di Tokyo, Ma”
“Kok gitu”
“Soalnya teman saya di sini yaaaa cuman Mama, kiki, kucing-kucing di rumah. Teman saya di Jepang lebih banyak ma. Di sini semua sudah sibuk dengan urusan masing-masing. Terus, saya kayaknya udah gak nyambung gitu,Ma kalau ngomong sama beberapa orang. Mama tau kan,saya ini musuh-able banget sama beberapa orang. Yaaaah kalo Mama bisa dibawa ke Tokyo, ya jelas Tokyo lah,Ma. Pokoknya semua kerasa deh, Ma… semua berubah”
“Mmm… Mama ngerti sih.”
“Makanya mama yang bener-bener sehat gitu loh, biar bisa lari, saya bawa naik pesawat, kita jalan-jalan bareng. You no need to speak japanese,Mom.trust me”
“Mama belum tau sih negara lain seperti apa, tapi di sini banyak yang masih membutuhkan Mama. Iya gak?”
“Iya sih… Ma. Terus saya bagaimana?”
“Kalau sekarang yang membutuhkan kakak lebih banyak di Tokyo, kalau kakak di sana bisa merasa lebih bahagia, lebih berkembang, yaaaa udah di Tokyo dulu aja. Doa Mama selalu untuk kakak”

Dan sungguh, tiada kata paling bijak selain kata-kata Mama.
Tapi kan dunia ini dipenuhi oleh berbagai karakter manusia. Gak semuanya gitu kan. Gak semuanya memahami kita seperti orang tua kita sendiri, seperti diri kita sendiri.

===============================

Ehmmm….

Di usia saya yang sudah semakin menua ini, saya masih punya beberapa ambisi. Yang paling utama “KELILING DUNIA SEBAGAI AKADEMISI”
Apa sih salah saya? Apa salah saya ketika saya punya ambisi kalau:
Wanita itu harus cerdassss banget, jadi it’s awesome kalau wanita bisa berjuang untuk meraih jenjang pendidikan tertinggi.
Saya ingat seseorang bilang “Wanita itu harus pintar, Marissa. Karena mereka yang akan mendidik generasi-generasi selanjutnya. Anak-anak mereka.” celakanya saya jadi naksir kan sama yang mengeluarkan gagasan ini.

Apa sih salah saya, ketika saya begitu mencintai buku dan ilmu pengetahuan. Mungkin secinta saya pada kucing-kucing saya, buku-buku saya, pada sahabat-sahabat saya.
Jika matematika, ekonometrika, atau fisika itu seorang pria, maka saya akan langsung lepas masa lajang buat mereka. Mereka itu misterius, gak mudah ditebak, butuh analisis mendalam. Ihhh ngegemesin gak sih.
Saya begitu belajar, mempelajari hal baru itu eksotis. Seperti memberi vitamin pada otak.

Apa salah saya jika saya suka sekolah, suka belajar, umur sudah seperempat abad, lalu kemudian saya jomblo, dan tentu beberapa orang baik dalam beberapa hal dan buruk dalam beberapa hal yang lain, saya? Saya sangat buruk dalam menjalin komunikasi dengan “orang baru” dan I am not easily impressed with someone. Can you guys understand what I mean? Can you get it?

No? Oh okay… let’s make it clear and clearer.

Ketika saya pulang ke Bogor sebelum conference di Bali, saya sengaja menonaktifkan telepon selular saya, alasannya satu: Saya tidak mau dikontak terlalu banyak orang! Hanya keluarga dan beberapa orang yang bisa menghubungi saya.

Kenapa?

Why? Simple…. Saya ingin benar-benar fokus dekat Mama dan adik saya, dan saya merasa I am not getting along lagi dengan beberapa orang.
“Ih sombong banget lo, Mon”

Iya kali ya…
tapi daripada kalian bilang saya sombong, kalian lebih berpikir betapa sedihnya saya.
Saya merasa, saya sudah tidak bisa berbaur dengan teman-teman seangkatan saya yang concernnya sekarang ke keluarga mereka, anak mereka, pacar mereka, mungkin juga karir. Lha saya?
bayangkan saya berada di forum dimana semua orang sudah secara homogen sudah punya visi misi mengenai karir dan pasangan hidup mereka. Saya? Saya sedang gemes-gemesnya lagi dengan Computer General Equilibrium dan pembuktian berbagai Lemma pada mikroekonomi.
“Eh… ada yang mau ikut pelatihan GAMS for environmental economics gak? Ada loh gratis di kampus gw?”
Hahahahahaha… mungkin yang terdengar suara jangkrik yang bernyanyi nyanyi. Krik…krik…krik…

Ketika yang lain upload foto bayinya, foto usg, foto kencannya, saya? Bagaimana kalau saya upload “Call for Paper”? Kan meh gitu ya. Anti mainstream sih, tapi… apa? Apa? Apa?

Dan lagi-lagi seseorang bilang pada saya “If it is disturbing you, unactivied all of your social media! It is no use!” ya gak seekstrim itu juga, social media kan connecting me to the world. Udah saya gak gaul, non aktifin semua network itu malah membuat saya makin “terkucil” walau kadang saya mikir “Ih, brilian! Bener banget loh, socmed it useless” but forget it, mungkin itu karena saya terbawa naksir sama yang ngomong (hadeuh).

Itulah mengapa saya bilang saya lebih punya banyak teman baik di Jepang, sahabat saya lebih banyak di Jepang dibandingkan di Indonesia. Trust me! Mungkin karena masih ada yang “nyambung” ya ketika diajak beradu argumen dan bertukar pikiran.
Jujur saya tuh udah gak peduli gitu
Tentang piala kawinan bergilir, aduh udah lah mau dapet mau gak… that’s not my business, dan kalau bisa nikahan saya juga gak usah repot-repot banget lah. Mama saya kan gak terlalu fit, saya mau acara yang compact, khidmat, dan gak lama.
Tentang siapa mau nikah sama siapa, mau pacaran sama siapa, mau tugas dimana, mau sekolah dimana, oh come on! Itu kan pilihan hidup masing-masing orang, biar…. biar semua orang meraih apa yang membuat mereka sepenuhnya bahagia.
Tentang si A tajir, si B tempat kerjanya enak, si C resign, si D udah beli rumah, ya udah lah ya… jodoh, rezeki, maut itu tuh udah Allah tulis dari jaman kapan tau, then so what? Rezeki kita gak akan ketuker
Saya jadi super cuek ya sepertinya.

“Mon, lalu bagaimana jika kemudian orang berpikir hal serupa ‘Emon? Ah bodo amat dia ada dimana dsb dsb dsb’?”
Then so what? Saya sudah sering merasakan hal yang serupa. Saya pikir saya hanya perlu membagi kehidupan saya dengan orang-orang yang manis-manis aja ke saya, yang gak neko-neko, yang punya pemikiran terbuka. Sahabat juga gak butuh banyak-banyak banget kalau kata saya, butuh beberapa tapi yang high quality.

Saya berubah!
Saya semakin tua, semakin dingin untuk beberapa hal, semakin mencintai ilmu pengetahuan dan merasa “This is my way! This is my life!”
Seiring dengan itu semua orang disekitar saya juga berubah.
kalian tahu, kapan perubahan itu terasa begitu “kejam”?
ketika kalian berubah ke arah yang tidak sejalan dengan orang-orang di sekitar kalian.

Flashback ke belakang, beberapa orang bilang kalau saya tidak akan menikah, tidak akan ada cowok yang suka, dan tragisnya gak akan jadi orang kaya karena bidang yang mau saya tekuni adalah bidang penelitian.
Saya sih gak apa, beneran deh.
Ya udah… jadi tua, kesepian, dan gak kaya-kaya banget juga gak semenderita itu. Mungkin behind the scene banyak melakukan kegiatan sosial, banyak belajar, banyak melakukan hal-hal baik lain yang orang gak perlu tau dan gak perlu juga dipublish kemana-mana. What? Bukan saya mau jadi kayak begitu ya, ya gak lah. Tapi please, jangan mengotak-ngotakan “kebahagian” dengan kebahagian ideal versi kita masing-masing. Semua orang punya standar bahagia masing-masing.

Dan mohon diingat, saya itu punya Mama yang sensitif banget. Jadi kalau denger kata-kata yang kayak gitu buat tuan putrinya ini, Mama suka nangis gitu kan. Oh come on! Kalau dunia ini mau tega ke saya, mungkin saya kuat-kuat aja, tapi please jangan buat seorang sebaik mama saya nangis, can you see her? Mama saya… maling aja dikasih biskuit dan teh manis loh! Kasian kan, Mama saya itu stroke loh, emosinya harus stabil kalau gak ya kambuh. Mbok ya kalau mau ngomong macem-macem ke saya aja gitu loh. Masa ada yang bilang saya gendut, kayak ibu-ibu, gak ada manis-manisnya, di depan mama saya hanya untuk PROMOSI PRODUK (Ini nyebelin banget gak sih?).

Gimana saya gak lebih happy di Tokyo?
Ketika pemikiran dan karya saya lebih dihargai?
Ketika saya bisa belajar dengan nikmat dan tenang?
Ketika saya punya teman-teman yang baik dan sepaham?
dsb
dsb
dsb

Lalu sekarang, banyak yang nyinyir “Tuh kan, orang Indonesia itu tuh, kalau udah jadi mahasiswa asing, atau kerja di luar, jadi berlagak! Gak mau pulang”

That’s insane! Gak mau pulang? Siapa yang gak mau pulang? Tidak ada makanan seenak makanan Indonesia! Keluarga juga gak bisa dinilai dengan apapun. Alam Indonesia juga widiiih sedap banget.
Tapi bayangkan… bayangkan… jika rupanya ada loh ada orang-orang yang jadi “kesepian di tengah keramaian” ketika mereka kembali ke negara mereka. Ada loh orang-orang yang rupanya, RUPANYA, begitu mencintai negeri Indonesia Raya ini… tapi merasa sendirian. Ada orang yang secara moril dan psikologis begitu mencintai negerinya, lebih dari apapun, tapi secara sosial dan intelektualitas dia merasa terasing di negerinya dan merasa “Ah… mending di negara tempat gw sekolah deh” dsb dsb dsb.

Jadi manusia itu tidak siap dengan perubahan?
Siap! Di pelajaran Biologi kita belajar kan manusia itu makhluk yang paling baik dalam beradaptasi.
Tapi perubahan macam apa?
Itulah mengapa kemudian muncul TEORI KEBUTUHAN MASLOW yang bisa kita temui dalam ilmu psikologi atau sosiologi atau ilmu sosial apapun. Apa itu TEORI KEBUTUHAN MASLOW (dikasih huruf gede terus biar pada inget)? teori yang menjelaskan apa siiiiihhh yang sesungguhnya dibutuhkan manusia?
TADAAAAAA!!!!!

Nih ini teori Kebutuhan Maslow

Manusia manapun kemudian akan mikir untuk memenuhi kebutuhan mereka step by step.
bayangkan seseorang yang pindah ke tempat lain sebutlah neverland untuk beberapa lama, kemudian dia balik lagi ke tempat semula dan dia merasa asing karena dia tidak dikenal siapapun dan orang merasa dia orang aneh karena ide dan pemikiran dia berbeda, buangeeeet. Walau gak salah cuman gak lazim aja. Naaaaaahh….. Dia kan jadi gak dapet tuh love, self esteem, dan self actualization. Lalu bagaimana? Ya jelas lah dia balik lagi ke Neverland dimana dia merasa piramida kebutuhannya bisa lebih lengkap.

It is scientifically proven! Bukan seorang emon ya yang ngomong, tapi science!

Jangan-jangan…
Ini jangan-jangan,
ketika kita ngerasa “Ih dunia kok berubah jadi makin gak karuan begini ya”
Rupanya… kita yang sebenarnya “GAK KARUAN”

Loh siapa tau kan?
*Sambil baca berita tentang suara sangkakala misterius. Hayooo…. gimana kalau rupanya malaikat mulai gregetan pengen tiup terompetnya”

P.S: I love you


Pernah nonton film atau baca novel P.S I love you? I am rarely read romance, but when I do… waduuuh terlalu romantis. Very romantic one, menurut saya film dan novel roman yang paling menyentuh. Kalian yang belum nonton atau baca novelnya mungkin harus iseng-iseng menelisik kisah ini deh.

Ada apa sih, Mon tiba-tiba ngomongin ini?

Ada apa ya? Gak ada apa-apa. Tapi saya sedang memikirkan betapa mencintai dan dicintai itu rupanya tidak semudah yang kita bayangkan [haisssh]

Ada yang bercanda gini, “Tau gak sih, Mon… kalau deket sama lu ya, semua orang pasti jadi jomblo!” dan saya selalu ketawa, ya ampun…ya ampun… masa sih? Lalu belakangan saya menyadari “Loh ini apaan sih, kok sohib-sohib gw jomblo ya? Waduh jangan-jangan”

Sebagai teman, sebagai wanita, dan juga sebagai penulis blog kelas kacang, sayang sering mendapat message dari pembaca saya. Ada satu e-mail menarik, menasehati saya karena saya dinilai terlalu mandiri, terkadang seakan-akan mengajak wanita untuk over-mandiri dan yaaah you know lah.  Dia merasa kalau tulisan-tulisan saya menunjukan saya seseorang yang “gak butuh cowok” hahhahaa to be honest mungkin untuk saat ini iya. Tapi tunggu sebentar, saya tidak seangkuh itu juga sih. Ah, kita butuh obrolan panjang untuk ini. Mungkin di poin kedua pada posting kali ini.

Begini! Bolehkah saya sesekali melakukan pembelaan? Ya sesekali saja.

Pertama, teman-teman saya adalah orang2 terkeren yang pernah saya temui.  saya tidak punya terlalu banyak teman. I don’t need it. Saya hanya butuh beberapa yang bisa memahami saya as a whole package. Ketika saya punya sahabat, maka percayalah mereka orang-orang “terpilih” yang sudah melewati fit and proper test rumit ala otak saya, dan mereka… orang-orang yang sangat baik.

Tapi mayoritas pada jomblo, Mon…
Pffft… and then so what? Karena pengaruh gw geetoooh terus mereka jomblo? Mungkin iya hahhahaha.
Saya tahu ketika mereka jatuh cinta, saya tahu ketika mereka suka dengan seseorang, tapi mereka punya impian yang sangat luas dan setiap kali ada yang kemudian cerita “Mon, impian gw A,B,C, D, dst dst dst, tapi gw ragu keluarga cowok yang gw suka gak mengizinkan gw kuliah tinggi-tinggi, gak suka kalau gw ngejar karir X, bla…bla…bla” lagu lama banget gak sih?

Saya tahu perjuangan mereka, tahu sisi spesial mereka, tahu hal-hal luar biasa mereka, melihat mereka beberapa kali tertawa lepas, dan tidak jarang nangis sesenggukan. Dengan perjuangan dan kehidupan sekeras itu, seluar biasa itu, maka hal terbijak yang bisa saya katakan adalah “Go ahead, reach your dreams, you have already fight for it for a long time” dan masalah cinta mereka yang mungkin terancam, well dalam ekonomi kita belajar bahwa “life is choice” sumber daya kita selalu terbatas untuk keinginan kita yang tidak terbatas, maka itulah mengapa kemudian kita mengenal kata “pengorbanan”, ya selalu ada hal yang harus dikorbankan. Apa yang sudah dilakukan oleh para sahabat-sahabat saya, bukan hal yang murah untuk dilepas begitu saja.

Namun diam-diam, saya selalu mendoakan mereka… sederhana “Semoga mereka semua bahagia”
Saya menanti mereka meraih gelar akademis yang mereka perjuangkan
Saya menanti mereka tersenyum bangga menceritakan karir yang mereka rintis susah payah
Saya menanti masa ketika ada  messages yang masuk “Mon, gw akan menikah. Gak ganteng-ganteng banget sih, Mon.. but he accept me just the way I am” dan saya pasti ketawa cekikikan baca itu semua.
Saya sedikit tidak sabar menunggu masa-masa seperti itu, tapi itu loh yang namanya cinta secara aneh saya kemudian begitu sabar untuk MENANTI.

2. I need man and love -.- of course! Gak se-freak itu kali seorang Marissa Malahayati a.k.a emon ini. Pfffttttt…. parah abis. What if I told you that I fall in love. Tapi ya udah lah ya, udah gak muda lagi buat ber alay-alay ria hahaha. Saya sudah seperempat abad, dan tau dong satu abad itu berapa? 100 tahun! hahahahaha. Sekali lagi saya lebih suka mencintai seseorang dalam diam, while I am also very busy now. Saya sudah berhutang banyak pada banyaaak orang maka saya harus menjaga prestasi akademis saya dengan baik, so almost no time for love. I need time for my research :’D sedih banget gak sih.

Sambil diam-diam jatuh cinta, saya juga sering ketawa ketika sahabat saya ada ajaaaa yang merasa gelagat saya aneh hahahaha:
“Pokoknya! Pokoknya! kalau kamu jadi sama dia, aku minta tiket PP aja” Sambil tertawa cekikikan, saya mengiyakan… sambil kemudian bertaruh pada waktu “Dear, world… kita lihat berapa probabilitas hal ini terjadi.” secara matematis sih kayaknya probabilitynya kecil, tapi yaaaaah promise is promise, saya sudah mencatat ini di buku harian dan blog saya hahahaha. Semua hal toh bisa menjadi terlalu menarik dan terlalu mengejutkan… harus nabung juga nih hahahaha

Ada lagi yang sudah membayangkan “Anak lu mungkin nanti mukanya jutek gitu ya, Mon kayak lu.” hahahahhaa…. saya sih berharap jangan nurun hal itunya deh. Semoga anak saya lebih ramah :’D

“Mon, tau gak… kalau lu nikahan ya. Gw akan bilang ke suami lu ‘thank you very much, take care of her very well’ terus kalo perlu gw siapin satu gulung kertas panjang buat nulis pesan-pesan gw ke dia” hahahahhaa…. ya ampun, terus suami gw kelak jadi mikir “Ini kok temen-temen istri gw freak semua” :’D

Banyak banget celetukan teman-teman saya yang bener-bener “unbelievable”! Mikirnya itu loh udah juaaaauuuuh banget.
Tapi sebagai wanita konservatif toh saya mencatat itu semua di buku harian saya. Jangan khawatir… I note everything! Kalian tidak perlu khawatir saya lupa.

Tapi bagaimana dengan saya?

Saya ingin menyelesaikan pendidikan saya hingga jenjang tertinggi. No wonders, saya setuju bahwa wanita harus pintar. Mungkin itu aja ya ambisi tertinggi saya. Selanjutnya? Saya ingin menjadi penulis dan mungkin dosen atau guru atau. Alasannya, I want to inspire the world. Bukan itu aja sih, kenapa ingin jadi penulis… karena saya bukan wanita romantis, saya ingin menulis novel untuk suami saya kelak. Trust me I plan for it! Saya sudah siapkan konsepnya, sudah siapkan apa yang harus saya tulis, semuanya!

So I wrote everything in my life.. very conservative

So I wrote everything in my life.. very conservative

kayaknya saya udah berkali-kali menulis tentang ini. Tapi saya ingin saya yang gak romantis ini bisa bilang ke dia “Actually, I love you. Maybe more than you know” Saya ingin dia tahu bahwa saya memperhatikan dia setiap detik, dan semoga terus begitu hingga pigmen di tubuhnya sudah semakin sedikit diproduksi kemudian rambutnya jadi beruban. Semoga dia akan tahu bahwa saya senang sekali ketika dia senang, sedih ketika dia marah atau murung lalu tidak menjelaskan alasannya, tapi cinta itu membuat seseorang menjadi sabar, dan apapun yang terjadi maka tugas saya untuk senantiasa menemani dia.

Kalau saya tidak ada dia mungkin bisa baca itu kan? Dan karena tulisan itu lebih abadi, apalagi kalau tulisanya bagus dan berkualitas dan published (ini penting), mungkin orang lain bisa belajar dari pengalaman saya. Who knows?

Jadi penulis keren, jadi guru, mungkin tidak terlalu sibuk… saya harap begitu, sehingga saya selalu punya waktu untuk mengejar kereta sebelum rush hour, pulang lebih cepat dari matahari yang tenggelam, supaya bisa membukakan pintu ketika suami dan anak-anak saya pulang, menanyakan kabar mereka pada hari itu, membuat teh hangat atau mungkin kopi *but I don’t really like coffee*, menyaksikan setiap detik dan menit mereka. I don’t want to missed any moment.

Sebenarnya sesederhana itu.

Saya lebih menyukai mencintai sesuatu sesederhana mungkin dan gak perlu berisik-berisik banget.

Dan untuk suami saya, simple.. saya hanya butuh orang yang menghargai saya dan keputusan saya. Mengoreksi baik-baik jika saya memang salah… menyayangi keluarga saya dengan baik dan tulus, dan saya? saya akan sangat senag jika  saya punya ayah lagi, punya tambahan Mama yang baik, jika beruntung semoga juga dapat adik perempuan atau laki-laki, saya pasti begitu bahagia dan akan merawat mereka dengan antusias seperti saya menjaga Mama, seperti apa yang Mama pesankan pada saya. Ketika kemudian saya memutuskan untuk jatuh cinta yang begitu serius hingga TARAAA akhirnya menikah, maka saya berharap kami bisa saling mengingatkan untuk menjadi hamba Allah yang baik, yang membuat banyak orang tersenyum dan bahagia.

I need another, people…
I also need love…
tapi, tidak mau sedangkal cinta di roman picisan.

Itu aja sih. Boleh kan ya? :] yaaaa… bahkan jika kalian pikir ini terlalu idealis.

25 thank you notes: Thanks God I have you :]


Bukankah kita harus mengucapkan terima kasih setelah mendapatkan sesuatu?
Itulah mengapa kemudian ada istilah bersyukur, untuk berterima kasih kepada Tuhan atas segala kebaikan yang Tuhan berikan.
Dan bukankah bersyukur merupakan hak-Nya dan sekaligus kewajiban kita?
Begitu banyak hal yang bisa saya syukuri.
Kali ini, hal yang paling ingin saya syukuri saat ini adalah segala anugerah Sang Pencipta dan keberadaan orang-orang baik di sekitar saya :]

Dan dengan iseng saya menulis 25 sticky notes + 1 prolog, untuk menyampaikan rasa terima kasih saya pada banyak orang. Dengan mempertimbangkan orang akan kepo bertanya-tanya “Kok gw sih…kok gw sih” maka saya list satu persatu dari seluruh gambar.

image

image

1. Allah SWT
Tiada yang lebih pantas untuk ada di list pertama terima kasih selain Allah SWT.

Kalau di list dosa saya ke Allah, mungkin unmetered :’D saya pernah suatu waktu marah sekali kepada Allah. Mogok shalat, stop ngaji, pokoknya busuk banget deh ya, kapan? sepeninggal ayah saya. Saya ingat, terakhir saya shalat saat itu adalah Tahajud sehabis ayah saya dimakamkan. I always crying a lot, tapi gengsi kalo keliatan orang. Maka Tahajud itu jadi momen yg pas banget. Tapi Tahajud malam itu BEDA, sambil nangis saya pertanyakan seluruh kebijakan Allah, termasuk merebut seorang pria baik yang hapal Quran, tidak pernah marah, pintar, dari seorang anak kecil usia TK, dari seorang wanita yang sudah terlanjur berhenti bekerja demi keluarga, dan seorang gadis kecil yang masih butuh sosok pria sebaik itu. Saya marah sekali, lalu bergumam “Apakah akan beda jika hamba berhenti meminta kepada-Mu lagi?” dan saya pun berhenti tuh mungkin 2-3 bulan. Untungnya… ini untungnya… saya punya teman-teman yang baik dan alhamdulillah beberapa cukup religius dan itu membuat saya sadar saya saya salah kaprah. Ketika jauh dari Allah, saya merasa “kosong” dan lebih labil mungkin ya. Saya selalu senyum… tapi mata saya kosong, hati saya juga kosong. Lalu saya sadar, saya masih punya mama, adik, guru, dan teman yang baik. Aish saya melakukan kesalahan… kesalahan besar.

Saya kembali sedikit goyah ketika mama saya terserang stroke ringan hingga 2x! I am crying a lot again and again. Saya ingat saya tidak bisa tidur setiap malam, hanya duduk di atas sajadah dan doa “Ya Allah, if you get mad on me, do something on me… not to my mom, nor my family, nor to anyone around me. Just me, this is our business! Take anything from me but not people I love! In which language I should pray so You can understand” gitu aja terus tiap malam. Tapi Alhamdulillah, Allah mengizinkan mama semakin hari semakin sehat dan saya tenang karena mama dikelilingi orang yang baik dan insya Allah akan menjaga beliau sebaik mungkin :] terima kasih ya Allah.

Iman saya mungkin cukup stabil hingga kuliah, tapi emosi? Pffffttt buruk banget. Itulah kenapa hingga kuliah saya masih males berhijab haaahaa. Alasannya sepele, saya ngambek karena orang yang berkoar-koar nyindir [dimata saya nyindir loh ya, bukan mengajak] malah ada yang pacaran, hot pula, ada beberapa yang menurut saya terlalu strict dan saya merasa “edan, ribet ah… males.” Hingga akhirnya saya merasa JLEBH ketika saya ngobrol ke salah satu teman saya yang kristen dan selalu bawa alkitab kemana-mana, “Kok rajin banget sih bawa alkitabnya kemana-mana”,
“Oh, karena gw membutuhkan Tuhan, mon… lagipula gw bangga dengan Tuhan gw, gitu deh”
“Keren!”
“Hahaahahaa… thanks. Lu sendiri kenapa gak pake hijab?”
[Dalam hati, meong nih bocah… gw mau jawab apa] saya tuturkan alasan saya sejujur-jujurnya… dan  kalian tahu jawaban dia “If you proud to your God, if you love your God, do your best for Him. Jika ada kualitas dari manusia yg tidak lu sukai, mon itu kan bukan salah Tuhan. Tugas lu untuk menunjukan ke dunia kalau lu bisa jadi muslimah yang baik versi lu. That’s ok, semua kan butuh proses” itulah alasan kenapa saya berhijab pada tanggal 25 Desember 2008, yeph pas natal! Karena saya ingin mengingat alasan anti mainstream ini.

Kini, setelah begitu banyak hal yang terjadi. Allah dengan begitu baik mengizinkan saya meraih impian saya, mengizinkan saya dikelilingi orang-orang baik, menjaga mama dan adik saya dengan perlindungan dan berkah yang luar biasa. Menghadiahi saya dengan banyak hal yang tidak cukup dibayar dengan jutaan lafadz Alhamdulillah.

2. Mama
My mom… gak ada orang paling baik hati di dunia ini selain mama saya? Butuh bukti? Bayangkan! Maling laptop di rumah saya aja disuguhin teh manis dan cemilan! Eling edan gak tuh haahhhaha. Saya dan adik saya selalu ketawa kalau inget ini “Kok mereka jahat ya,kak… ambil laptop kakak. Padahal tadi dia kehujanan mama kasian terus mama suruh masuk dan mama suguhin teh manis pula sama biskuit juga kaaaak. Ih mereka pasti udah kenyang deh” mwahhahaahahaa… kami anak2nya sih doyan ketawa jadi malah ketawa cekikikan. Adik saya lebih parah lagi… dia malah sibuk cari buku kesayangannya terus nyeletuk “Eh Alhamdulillah, Ma… buku saya gak dimaling juga, hore!”

Mama saya orang paling hebat yang bisa saya temui. Paling kuat… paling jago poker face. Selalu jadi orang pertama yang mendukung saya dan adik saya untuk apapun. Selalu di garis depan untuk membela kami, selalu luar biasa. Satu-satunya kesalahan Mama adalah, Mama terlalu memperjuangkan kami, tapi lupa kondisi dirinya sendiri hingga sakit. Membuat saya menangis berkali-kali karena nyaris mati khawatir. Ma, Mama gak perlu melakukan apa-apa lagi. Mama punya saya, jomblo sih tapi Mama tau kan saya sayang Mama? Mama punya Kiki, anak cowok paling lucu dan konyol seantero Bogor. Mama punya kami, yang sayang ke Mama. Kalau Mama saya ke kami, mungkin request saya dan Kiki sederhana, “Jaga kesehatan Mama, sebaik mama menjaga kami” itu saja…

itu saja. I love you, Mom.

3. Ayah
Dear, Dad.. I know you’ll never read this message. Tapi seluruh nasehat dan pesan ayah telah membuat saya menjadi wanita yang kuat, tegar, gigih, semuanya. Ayah membuat saya tetap bisa berdiri kokoh walau sesungguhnya saya juga menangis karena banyak hal. But, I have a promise to my Dad, menjadi wanita yang baik, menjadi teladan yang baik setidaknya untuk adik saya, dan menjaga keluarga saya. Yah, you missed so many things. So many things…
Ayah, baik-baik di sana. Kalau kelak kita ketemu lagi, Ayah harus liat kalau saya sudah bisa membanggakan ayah.
Ayah, terima kasih.

4. My lovely brother, Kiki.
kalau ada yang paling saya kangenin di Bogor, ada satu…. adik saya! Dia anak cowok paling lucu sedunia. Nyeleneh, manja, gak bisa diatur, tapi dilain pihak sensitif sekali dan perasa. Tapi bagi saya, Kiki adalah cowok yang hebat [dan semoga akan menjadi pria yang lebih hebat lagi]. Ditinggal ayah sejak kecil sekali gak membuat dia jadi anak yang nakal. Dia tumbuh jadi seseorang yang cowok banget, cool, baik, setia kawan. Walau saya tahu, mungkin ada satu sudut sisi hatinya yang sepi… yang kosong. Tidak pernah sekalipun dia merasakan dijemput ayahnya, diambilkan raport oleh ayahnya, bahkan sekarang ketika saya di Jepang dan Mama tidak bisa jalan jauh, dia kadang harus ambil raport sendiri. Tapi dia tetep pasang tampang cool, gak marah, gak ngambek, senyum aja dan pasti becanda lagi. Saya senang karena dia puny teman yang baik hati sekali, seru, cocok. Adik saya adalah semangat saya. Kelak dia akan jadi lebih hebat daripada saya, insya Allah.

5. Uwak Adi dan Uwak Ida
Saya tidak tahu siapa saya hari ini, jadi apa saya hari ini jika tidak ada orang sebaik uwak adi dan uwak ida. Saya mungkin tidak ada di Tokyo seperti sekarang. Sejujurnya saya merasa tidak akan pernah bisa membalas kebaikan Uwak saya ini. Maka karena itu saya belajar gila-gilaan di bangku sekolah, berusaha mendapat prestasi yang gak jelek-jelek amat. Beberapa orang baik di bidang akademis, riset, ada beberapa yang di bidang sosial, komunikasi, dsb. Saya cukup baik di bidang akademis, maka disitulah saya berjuang gila-gilaan, hingga hari ini. Ketika saya ingin menyerah, saya akan mengingat Uwak saya ini, mereka tidak pernah menyerah membantu saya…. maka saya, saya tidak boleh lembek untuk menyerah begitu saja. Terima kasih banyak.

6. My Lab Sensei, Masui-Sensei
Saya jamin se-Indonesia kalau tahu Sensei saya pasti ngantri minta dibimbing Beliau. He is the best Sensei! Baik, pintar, ramah, selalu senyum…. he is my father in the campus. Gilanya! Dari sekian banyak masyarakat Indonesia yang jenius dan baik hati, Allah mengizinkan saya terdampar di lab Beliau. Lab sensei saya ini tidak sembarangan orang bisa masuk loh, karena Beliau hanya profesor afiliasi, jadi gak bisa ambil banyak-banyak bimbingan. Hoki banget gak sih seorang Marissa itu? Pasti ada deh yang ngomong “Gila juga nih si emon, pinter sih kagak… tapi hoki mampus” dan itu harus saya akui. Sensei yang sabar, mengajari saya step by step, nraktir makan kalau muka saya udah kusut, rajin ngasih oleh-oleh, ganteng, huwaaaaa udah deh… dan sensei sekece ini jadi sensei saya! Allah kok baiknya kebangetan. Mohon jangan pada iri ya :’D

7. Trio Sepupu yang paling kece sedunia, Kak Marina-Soraya-Dini
Siapa yang gak happy punya tiga orang sepupu yang baik dan kocak-kocak. Kak Marina, kami sama-sama maniak buku. Bedanya Kak Marina lebih ekstrovert dan saya pffft…. tapi percayalah kami selalu sepemikiran untuk buaaaaanyaaaaaaak haaaaaal. Sampai milih pensil aja bisa sama persis seleranya! Hebat kan? She is my first best friend in my life. Pokoknya Kak Marina itu seru abis.
Soraya… Soraya juga selalu bikin ketawa. Dia baik banget, ramah, selalu punya cerita yang aneh-aneh, pokoknya kalau di matematika tidak terdefinisi deh, tapi seruuuuu dan baaaaaaiiiik banget. Kadang kalau diperdaya juga pasrah saking baik hatinya. Kalau Kak Marina dan Dini kan pasti langsung melawan dengan gegap gempita, tapi Soraya, dia akan cenderug stay cool mengarah ke pasrah :p very nice person.
Dini…. Dini itu pinter, rajin, cerdas, kritis, dan punya target yang jelas. kalau dia mau A, A itu harus dikejar. Kalau dia harus belajar, dia akan belajar walau ditempa badai, topan, ombak, gempa, apapun lah itu. Komentarnya selalu yang paling fresh, out of the box, tapi kadang paling JLEBH juga. Dini jadi seorang calon dokter yang baik, manis, tapi kadang too serious, dan think too much.
I love them 🙂

8. Ibu Luky
My supervisor, my teacher, my best friend, my mother in campus…. siapa lagi kalau bukan Ibu Luky. Kadang saya berpikir kayaknya saya dan Beliau itu “mirip” untuk beberapa hal jadi kami nyambung pas ngobrol. Dari Ibu Luky saya menjadi semakin yakin atas setiap pilihan yang saya pilih, Beliau selalu meyemangati saya apapun yang terjadi. Setelah mama saya, Ibu Luky adalah orang kedua untuk saya curhat ketika saya menghadapi masalah pelik. Saya juga belajar tentang seorang ibu yang hebat…. yang tulus… yang luar biasa dari Beliau. Suatu hari saya harus sehebat Beliau. Ah gak… harus lebih hebat dari Beliau. Iya kan, Bu ;]

9. My Lab!
I have the best Assistant Professor, even when there is a small earthquake, he will mail me and ask me “Marissa-san, are you okay?” hahahahaha, when I went to Nikko he always ask me “With whom? Don’t go if there are only men there! And your friend, he should drive carefully”… that’s totally too much actually. But it is nice, VERY NICE! I feel like a princess.
I have the best Lab Secretary, who always help me when I play LINE ranger, and when I am very busy she will give me some snacks.
I have a best friend in my lab, she is very nice person.. and always help me for everything.
I have very nice friends in my lab, they never let woman bring something heavy :p even they accompany me did my crazy homework until midnight in the lab.
My lab is PERFECT!

10. My Nihongo Sensei
Of course, how can I survive in Tokyo without their help? You’ll never find teachers as nice as, as kind as, as good as, my Nihongo Sensei. They are the best! And never get mad if we did sooooo many grammar mistakes in the class.

11. My Classmates in A-class, Nihongo Intensive Class
This is the best class I ever had. Different countries, different characters, different faculty, and we become one in this class. They are my first best friend in Tokodai. We laugh together  everytime we realize that we just so bad in Nihongo. very fun class.

12. My Duo Senpai, Dita and Kareeman
Both Dita and Kareeman are very helpful person. They help me soooooo maaaaannnyyyyy thingssss. They always ask my condition, I can’t imagine how can I live without them! How can I survive if I never know two nice people in W9 building named Dita and Kareeman? Howwwww????? Impossible. And you know what Guys? Next month, Dita will become a mother. I wish for all the best and happiness for them 😉 thank you.

13. Tiko!
Tiko… ketemu gak sengaja di blog. Tidak pernah ketemu di IPB! TIDAK PERNAH! kami bertemu di TOKHoraaaay.... Now! I know starbuck!YO! Sebelumnya? Kita cuman bales-balesnya komen di blog dan chat di WA dan LINE. Dan kalian tau, dia sahabat saya yang puaaaaaaaalliiiiingg dekat. Paling gila, paling sama kelakuannya, gak bisa saya tulis semua disini. Saya merasa Tiko bukan lagi hanya sekadar sahabat, dia sudah seperti keluarga. Dan yang luar biasa, dia tau kalau saya sangat tidak kekinian. Dia bawa saya ke STARBUCK! jauh-jauh dari Kyoto akhirnya cuman bawa seonggok emon ke Starbuck karena saya sangat tidak kekinian. Dapet bonus Tumblr juga pula!

Ya ampun ini bocah. Kalian tahu? Kami ini hampir banget satu universitas. Hampir banget. Tapi apalah arti jarak *mwahahahahaha*

 

14. Uni Nisa
Sahabat saya di W9, yang satu departemen, satu asrama, dan kagetnya pernah satu kantor juga. Siapa lagi kalau bukan uni nisa. Nisa is very good in cooking. Oiya… dia juga orang yang hangat dan ramah, punya impian yang jelas. Ambisius dalam artian yang baik.  Punya impian yang jelas dan terarah. Urban Planner terbaik se-Ookayama tapi harus lebih banyak berlatih lagi untuk jadi the best urban planner se Kanto, apalagi se-Tokyo :’D. Trims loh, Nis… untuk beberapa ketokan mesra, untuk kado hari ini *kaget liatnya*, udah bantuin Om Imam milih kado *Gw tau dia gak bisa milih hal yang manis, lucu, imut, kalau gak ada yang bantuin dia* dan semuanya dan semuanya dan semuanya. Semoga hubungan kita langgeng *Halah naon sih hahahahahaha*

15. Ayu
Mami mbing se-Fuchu. Sahabat saya pas SMP, siapa menyangka dia jadi sahabat saya lagi di Jepang ini. Pintar, selalu ketawa, punya impian yang tinggi, perspektif yang luas, kece. Satu kekurangannya, kalau liat poster AAA atau bahkan truknya dia langsung ngilang :’D adooowwwwhhh, ieu dokter hewan kumaha. Kami berjanji kelak harus bersama-sama ke Swedia, meraih penghargaan nobel untuk penelitian-penelitian kami. In that time, pasti saya sudah panggil ayu “Prof. Dr. drh. Larasati P.L.” syedaaaaappppp 😀

16. Riska
Jarang ketemu Riska di IPB, tapi sekarang sering ketemunya malah di Tsukuba. Riska ini baiiiik banget, dan hei dunia! Ayo ucapkan selamat untuk penganten baru ini. Kalau ngomong ke Riska itu sejuk sih hahahahaha, Riska bersama Tiko adalah teman-teman yang membuat saya istiqamah mengejar impian saya sekolah di Jepang. Mereka salah satu alasan kuat saya. Riska adalah salah satu alasan bahwa kelak di Jepang yang gak akan kesepian, saya akan punya teman… sebaik Riska. Ih so sweet gak sih gw mwahahahahahha

17. Abbas
I am speechless. I am never talk so much with him. Hahahaha… What I remember is I never do something good on him hahaha, so bad.
What I remember from him are everything good. He is a person who always nice to every people, to every friends, to everyone!

Okay... I'll name him Abbas-chan. Today I'm not creative, sorry :] I'll do good things to him

Very cute. Thank you. Okay… I’ll name him Abbas-chan. Today I’m not creative, sorry :] I’ll do good things to him

At first I just think, this man is very nice… but he’s not really care about himself, everything are just “Ah… okey, let it be” or “Ah okay…. let it go, I don’t care”, after that I can’t stop my distance observation. Using all knowledge I got from every psycology books and detective novel, I start to realize that my opinion about him is almost 60% right, he is very nice person but I think he should take care himself better. Imagine, a man who very panic when his friends, especially women, went home in the night… a man who ask people about their condition, care very much to everyone, etc etc BUT he put his eyeglasses randomly, don’t really care about his style, don’t have exact plan for several things and it makes him very busy in the end, even for small things like  train schedule! And world, you know what he don’t care about it while his apato is very-very-very far far away.  In my opinion, he is actually easily suffered by flu [maybe just in Tokyo, I don’t know] but I think he also (like usual) doesn’t really care about it “This is cold weather, Abbas!” and he will answer “Don’t worry I am from Denmark, in Denmark this is -5 Celcius hahahahhaa” and then got long flu after that. He never know but I remember everything, that’s funny actually. Yes… it makes him become very funny person. Thank you Abbas, I open maps again now, and I know where is Denmark is :p almost forget about that country.

But never think that he can’t become very serious. Ask him about his sisters, ask him about several serious things about life, dreams,  you may notice his voice tone changing, his face, his eyes, everything… changing to be “warmer” *sorry I can’t describe it very well in English*. I read so many books, and based on every theory I read I can give my hypotesis “Ah… he is serious. Very Serious”, and for several reasons I can’t write here… he makes me re-arrange my dreams.

We are different, for so many things… but when I wrote and draw a sketchbook for him, I think very deeply and of course seriously. For me, Abbas have all quality to be a good man, surely! Insya Allah…

So if there is a gun in my head, and then the the executioner told me “Marissa, you only have one last word to one of your friend, only one friend! Do it now! Fast!” So… maybe my last word will be for him “Take care yourself, and please be a better moslem.” That’s it…

18. Solih
Solih… sahabat terbaik saya sejak kuliah. Saya melihat solihin, dari dia masih belum jadi komti sampai sekarang sudah jadi pegawai bank! Saya tahu solihin, sejak dia jadi mahasiswa sampai sekarang sudah jadi marketing ketje. Saya mengikuti setiap kisah hidupnya, setiap tahapnya, setiap prosesnya. Saya tahu sedihnya, bahagianya, khawatirnya, so sweet banget kan. Mwahahahaha.
Keburukan solih adalah, Solih tidak seektrovert yang kita kira, dia bisa senyum 24 jam tapi hati dan pikiran dia, siapa yang tau? Orang yang sangat baik. Tapi kadang tidak percaya dengan kemampuan dirinya sendiri, padahal sebagai sahabatnya yang udah beruban ini saya tahu dia bisa… dia bisa meraih apa yang dia mau, yang dia suka, tapi yaaaa gitu… pfft. That’s bad solih.
Saya mengenal solih dan selama itu kalender sudah berganti berkali-kali…. solih tetap sama, orang yang sangat baik, penggemar bulu tangkis kelap kakap, teman bicara yang baik, tapi selalu ada rahasia yang pasti dia sembunyikan rapat-rapat…. sendirian. Solih, sebagai orang yang namanya disebut berkali-kali dalam shalat, jadilah kuat… jadilah hebat… jadilah tangguh. Jadi pria yang hebat, anak yang baik, teman yang pengertian, kakak yang melindungi, dan kelak jadilah suami yang penyayang dan ayah yang bisa senantiasa memberikan contoh yang baik untuk anak-anak lu.

19. Nono
No, actually maaf ya gw bukan sahabat yang baik
maaf karena pada kenyataannya gw [seperti biasa] tidak pernah berkomunikasi dengan baik ke lu. Tapi dunia harus tahu apa hal keren dari seorang Nono… Nono orang yang kuat dan ceria, dan yang keren lagi dia setia kawan. Dia juga selalu bangga bilang “Mon, gw kan sahabat lu”. Bukankah tidak ada hal yang lebih indah lagi selain diakui secara bangga oleh seseorang sebagai “sahabat”
Thank you so much, No.

20. CCROM SEAP IPB
Gak ada tempat sekeren CCROM, dimana teman-teman kantor saya semuanya bagi saya adalah sahabat saya. Kita menggila bersama, tapi tetep ketawa bareng-bareng. Punya bos yang maniak rapat, bos yang kadang unik, kadang aneh, tapi kita tetep saling bantu dan tetep ketawa bareng :’D Itu seru banget! Saya membayangkan jika saya kembali pulang, dan saya tidak bertemu rentetan teman-teman saya plus ibu-ibu heboh yang bener-bener keren dan seru banget, saya mungkin nangis kali ya? Walau kebahagian kami begitu sederhana dengan dapet gorengan dan pastel gretongan, dapet nasi kotak dan buah-buah gretong sisa rapat, tapi bener deh… itu kebahagiaan luar biasa, karena… karena saya mengalami itu semua dengan

21. Indonesia; Terima kasih… setidaknya di negeri ini secarut marutnya, saya pernah bertemu orang-orang hebat dan hidup bersama mereka. I hope I can go home, solve several problems 🙁

22. LPDP; Tanpa beasiswa LPDP, saya mungkin tidak akan pernah sekolah di Jepang. Never! Terima kasih telah mewujudkan mimpi anak negeri. Saya tidak butuh LA naik, saya butuh LPDP menjadi semakin baik, semakin istiqamah, semakin berdedikasi.

23. Teman-teman yang belum tersebut

24. My self, sorry for force you very hard sometimes

25. Orang-orang yang belum tersebut.

Maaf karena tidak semua hal bisa dituliskan, sebenarnya butuh lima gulung testamen lagi :p namun apa daya.Karena perasaan terdalam tidak dapat terucapkan, tidak dapat tertuliskan seluruhnya.

Saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada kalian semua… untuk segala hal.
Terima kasih
Terima kasih, dan
Terima kasih.

Dalam Doaku —– [replied]


mencari arah...

mencarimu dalam arah…

Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata, yang meluas bening siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara

Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala, dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa, yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin yang mendesau entah dari mana

Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis, yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu, yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu

Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang turun sangat perlahan dari nun di sana, bersijingkat di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya
di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku

Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku, yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah batasnya, yang setia mengusut rahasia
demi rahasia, yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku

Aku mencintaimu..

Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu

(1989)” 
―Sapardi Djoko Damono

———-

“Dalam doaku, kau menjelma menjadi harap. Itu sebabnya aku tidak pernah berhenti berharap padamu.

Dalam doaku, kau menjelma menjadi rindu, itu sebabnya aku menunggumu seperti jam yang menanti jarum menit menghabiskan putarannya.

Dalam doaku, kau menjelma menjadi syair. Itu sebabnya aku tidak kunjung berhenti menulismu.

Aku mencintaimu, itu sebabnya aku tidak pernah berhenti mensyukuri kehadiranmu kepada Sang Pencipta”

———-
Apakah kamu juga menyelipkan kisah kita dalam doamu?

Become yourself, and go inspire the world


It might be my second english posting in my blog, my english is very bad, while I think that all of my readers usually come from Indonesia, Indonesian language will be so much convenient. But I think this one is quite important so I would like to write it in English.

This posting is actually inspired from quite long conversation with a friend last time. He makes me re-think about everything again and again. Reminds me that it is important to achieve what I want to achieve. I should write it before I`m forget everything. It is written in one Tissue in one coffee cafe in Indonesia “Write your ideas before you forget about it”. I should thank him actually.

Well…  I feel that  I`m getting older, along with it, I also meet many new people, I realize that everybody are different. When I was teenager, I`m very easily get mad, but now I think I`m not. You know what, I realize that we can`t force all human being to know us, to understand us. In my opinion, in my life, it is not a problem about what people did to  me, but it is about what I did to myself and to the other people. That`s why I prefer to be my self… and try to do good things to all people. What will people think about me? what will people say about me? I never care about that, I did it and then forget about it! Finding people`s recognition is very tiring task! I`m very busy and I have another problems to solve, thinking “how to make people recognize me”, “how I should impress people”, “how to be the other people”, etc…etc… is totally waste my precious time. I don`t know how long I will live in this beautiful planet, writing for all of you, playing my guitar, singing, drawing, have a high quality time with my family and my best friend, how much time left for me to thank to every persons who have already do very good things for me. My sensei always told me “Time is precious, because it never come back.”Time is precious, and we should do precious things in our life, with everything we have.

Well….
And with everything I have… I have a promise, to make as many as possible people happy…
Of course I have a big ambition, and my ambition is I want to inspire the world. Hahhahaa… that`s why I want to be a teacher, researcher, and very good writer.

Last time was very lovely time, because finally there is someone told me “You know what, Marissa. It`s ok to be an introvert person. As long as you feel good with yourself. And yes, you should take your PhD” FINALLY… !!! If I am Nobel Peace Prize Committee, I will give him the prize! CONGRATULATION! Do you know, there are still only 47 women as Nobel laureates, if someday I can get one, I will address his name in my speech. Note it!

ALERT!! Out of Topic: Ah! I remember, one day I told my friend that someday I want to get Nobel peace prize, or any international scale awards. I want to make a speech! So that I can open my speech with “Alhamdulillah for all of Allah`s blessing on me, bla…bla…bla” and imagine! There will be a news because the opening world in that event is ALHAMDULILLAH. Terra Giga Mega anti mainstream!!!!!. People then will be find out the meaning, will find out what Islam is, and well…. let them find it and study it :p perfect strategy! That`s gonna be cool! Be anti-mainstream! Dare to be different!

Back to the topic: Maybe it`s simple things… simple? Yes exactly, everybody can say it… but in fact some people prefer criticize than supporting each other. Come on world this is the bad things!

Need example?
Oh okay, this is such a sad story, but when I decide to continue my study and stop working some people talking behind me “What an arrogant woman! She resign for job? Career is so much important” and of course because I`m an orphan, and I should leave my mom and my younger brother, again “What a cruel woman”
I thought it finish… but when I decide I want to be “single” at least until I finish my master degree, some people say again “Oh… she will never get married” it`s getting crazy when I tell my mom that my sensei offer me to continue my study until PhD. When I do selfie, “Waaaaah…you look very very fat”,  ARGGGGHHHHH.. tiring. Can you imagine how busy am I if I should accommodate all people critics? Try to always impressed them? No way -.-.  I am okay, but while my mom is very sensitive one, I know sometimes she is crying listen so many negative critics on me, she is worry about me so much. That`s the only thing I am worry about.

Dear people, do you know that words is prayer?
That`s why we as human should talk in a good may, be positive, and if you can`t say something good just silent. Bambi also say the same thing.

Several days ago, I read very inspiring blog from a Portuguese feminist, Carol Rossetti. She designs so many pictures, and the pictures are try to motivate and empower women in the world. You can check her blog her. It is very good blog http://carolrossettidesign.tumblr.com/

These are several pictures she made, while she is feminist, so I think  everything are very “women stuff”, but this is awesome, check it out:

Of course this one is my favorite one. I think not all countries appreciate women in hijab. So, I think people should understand about it more.
As I told you I have a dream that someday women will be proud to be wear hijab. With proud, I will standing in front of so many people in very important conference or forum… and show them that I`m woman, I`m Indonesian, I`m moslem, and what I wear never limit my ideas, never limit my knowledge, never limit my creativity, and never limit my freedom. And hey! I`m not extremist or whatever negative stereotype existed.

I impressed she also draw about Moslem women right to wear hijab

And YES!!!! EXACTLY!!! I will write a letter to Carol! This is cool.
Hey men, read this carefully. And hey women in the world! I tell you now, if you have a dream… big dream. Achieve it! If there is someone you love and he tells you that he loves you but not let you to achieve your dreams. Leave it, you`re too smart to be together with stupid man :p Opps sorry. But yes! That`s the point. In this world we should appreciate each other, including each gender. People said that if women are “too advance” they will not care about their family, become selfish, etc…etc.. Yes, in some cases it happens. But personally, I`m woman, I think someday I`ll become a mother, and I should smart enough because I`ll be my child first teacher. We should have positive mindset that everyone can be change to be a better one and human are very easy to adapt with any condition. Human can change when they become a lover, when they grow up, and with the same logic women can change when they become a mother, do you think so?

I believe when someone really love you, he/she will try to be the best for you. Without any excuse.
Once someone say “I love you, BUT…” pfffft… sayonara bye bye.

What if I prefer too study than finding shoes? :p

and what`s wrong to be “nerd”?

And what the hell with your body shape?
Why people think they deserve to say “You… yes you`re fat and you`re not beautiful!”
Some people aren`t easy to diet, to be slim.
And some people are just always in a perfect body shapes whatever they eat!
There are several scientific journal about this phenomenon! Should I show it to you?

Go go go! Body shapes are not a big deal!

I realize that one of the most important thing that people should have is: RESPECT!

One of my best friend said, world is very colorful.
And yes, it is better to keep it colorful.
If you`re “red” just be “red” never try to be “blue” or another color. And we as human, we should realize that people just have different colors.

I`m very bad in speaking, talking with new people, I`m very private one.
But I think Allah design me just like this, and Allah gives me ability to draw, to write, and to read very well.
I know that I`m not perfect, I realize every good and bad sides of mine, so that`s why I just want be a good writer and teacher, never try to be anything else. That`s will be the best way for me to inspire the world. I shouldn`t change anything from myself, isn`t it?

And that`s perfect!

And you guys?
Maybe you`re not good in science, but you are good in art? So why not? Inspire the world with art
Maybe you feel totally lonely because you`re not feel popular, but you`re realize that you`re good in making poetry for example? so go ahead, inspire the world with your poetry
Maybe you feel not confident because you think that you`re not really good looking, but you are good to make people laughing? And hey why you should care about physical things? Let`s make world more cheerful and make everyone laughing.

In this blue planet, we no need to change our self just for inspire the world.
What we should do is understand our self and understand others.
Some people good in several things, some people are not… and yeah! That`s why we should help each other, complete each other.
You know what? Maybe this planet needs smart people, good looking people, but the most important things needed by this planets is: good people who eager to do some good stuff.

In my religion, if you read the Noble Quran, Al-Baqarah:30, at the first time Allah decide to create human in the Earth, the Angels are not sure because they think that human will cause some damages in the earth. But confidently Allah said “Indeed, I know that which you do not know.” Allah believes that human can make this planet getting better, human can take care each other, do very good things.

I don`t know with you, but I don`t want to make my God disappointed to me… So, I will show that I can do awesome things for me, for everyone, and for the world.

Are you ready?
Be yourself, smile, and inspire the world!