My life as a blogger: kisah beberapa pembaca blog saya
apa yang menarik dari pengalaman saya menjadi blogger *akhirnya pakai kata sapa “saya” lagi di blog hahahaha), apa ya? mungkin pembaca blog saya. yeph my blog readers.Kalian gak akan pernah percaya bahwa sesungguhnya saya belajar tentang beberapa hal dari para pembaca-pembaca saya. Menghargai hidup, menghargai waktu, menghargai perjuangan, menghargai keluarga, persahabatan, semuanya!
saya menulis blog sejak smp, ketika blog masih booming-boomingnya, kayaknya kalau punya tuh beuuuuh kekinian banget…. karena saya males gaul dan jalan2, pelampiasan saya ya di blog jadi bisa blogwalking gitu getoh. Dari blogwalking saya punya banyak teman baru, walau kadang kami kenal hanya dari dunia maya walau kadang hanya mengenal akunnya di dunia maya.
Dulu sekali, duuuuluuuuuu sekali…. jebot banget lah pokoknya. ketika pertama kali saya menulis blog dan masih chatting pakai mirc *ya Gusti, jadul banget… anak sekarang pasti gak tau apa itu miRc* saya punya teman online yang baik banget. saya lupa akunnya, kalau gak salah strawberry something. pokoknya ada strawberry-nya lah. saya kenal dia di mirc, asal klik pokoknya di indonesian room. Saya ingat akun mirc saya dulu issac newton atau campanella. Nah, strawberry ini satu-satunya orang yang menyapa saya di mirc. berhubung saya baru punya blog jadi saya bilang “Nanti kalau kamu mau tau aku, buka aja blog aku” weeeekkk masih pake bahasa aku kamu ahahahahahahaha, tapi itulah inti kenapa saya rajin muncul di mirc… promosi blog. Alhamdulillah anak satu ini rupanya buka dan baca blog saya yang isinya well… tau dong blog saya sekarang gimana? yaaa yang edisi perdana lebih huaaancuuur lagi, gak jelas pokoknya. Untuk bahan rujukan, masih ada beberapa remah blog gw yang udah luamaaaaa banget hahahahaha [SARAN: Mending gak usah dibuka: http://emonikova050610.blogspot.jp/ ; http://emonikova.blogspot.jp/ ]
Suatu hari ketika saya buka mirc lagi saya kebanjiran messages dari teman misterius saya ini. Isinya bikin senyum “Aku udah baca blog kamu, kamu lucu banget ya. Terima kasih udah bikin aku ketawa” huwaaaa ada juga yang bilang blog gw lucu, ahhahahaa… *sujud syukur* dan sejak saat itu saya makin sering ngobrol sama dia di mirc. Ketika mirc udah gak cukup lagi, kami pun tukeran nomer handphone. Saya kemudian tau kalau dia tinggal di NTT, saya juga tahu kalau keluarganya pelihara biawak dan beberapa reptil, beberapa kali juga dia sms saya “Aku senang kamu mau berteman sama aku, gak banyak yang mau jadi teman aku. Kamu mau ya jadi sahabat aku” hahahaa saya gak mikir apa-apa, helow gw lebih mau jingkrak lagi kelessss secara saya punya teman ngobrol yang baik di dunia maya, di saat yang sama saya dalam proses moving on setelah Ayah saya meninggal ketika saya di kelas 2 SMP, punya sahabat online? why not? that’s good for me.
“Aku mau deh sesekali ke Bogor, liat rumah kamu. rumah kamu seperti apa” kata dia suatu hari
“Ya gitu, Bogor tiap hari hujan, dari rumah aku kamu bisa liat gunung salak, sawaaah, bla…bla…bla…kamu kesini aja, kenapa gak?”
“Aku gak bisa keluar?”
“Loh, kenapa gak bisa?”
“Gak boleh sama mama papaku”
“Hah, tapi kamu sekolah?”
“Aku lagi sakit, jadi aku gak sekolah”
“Waaaah kenapa gak bilang, cepet sembuh ya. kamu sakit apa? kata mamaku biar sehat kamu harus banyak makan,harus makan sop yang banyak wortel sama ayamnya, terus minum teh manis anget, terus tidur, pasti nanti baekan deh” errrrrr….. solusi dari seorang Marissa buat orang sakit di kelas 3 SMP yang bertahun-tahun kemudian akan sekolah di Jepang adalah makan sop dan minum es teh manis -.- sampe situ aja imajinasinya.
Kami terus berkomunikasi, hingga kelas 3 SMP akhir saya mulai jarang kontak dengan dia lagi. Saya sibuk belajar untuk Ujian Nasional, saya pikir dia juga begitu karena dia seumuran dengan saya. Tapi hingga saya masuk SMA kami tidak pernah saling kontak lagi.
Beberapa minggu setelah saya masuk SMA, TING! hp saya berbunyi. Widiiiiih kaget dong… sms pertama di tahun ajaran baru, rasanya kayak dapat Ballon d’Or. Secara jomblo, kuper, ada yang sms kan rasanya “wah” feeling banget. Betapa terkejutnya saya ketika saya buka sms itu “Sorry memory full” kamfreet…. saya hapus dululah semua sms yang ada. Baru setelah beberapa menit kemudian TING ah sms masuk. Tebak siapa yang sms saya? strawberry? NOPE… tapi kakaknya. Saya masih ingat sms Beliau di hari itu “Maaf, ini saya kakaknya ******, mewakili adik saya, saya minta maaf karena dia tidak membalas sms kamu karena dia sakit dan kini dia sudah duduk di sisi Tuhan. Terima kasih banyak ya sudah menjadi teman baiknya dan terima kasih sudah membuat adik saya tertawa setiap kali membaca tulisan kamu. Terima kasih sudah selalu membuat adik saya semangat setiap membaca tulisan kamu. Sayang dia belum pernah sempat main ke Bogor, dia ingin sekali tapi Tuhan berencana lain. Salam”
Itulah saat ketika saya merasa hp saya error… “Ini pasti salah sambung”
Tapi rupanya gak, di hari yang sama beberapa menit kemudian kakaknya kemudian menelpon saya dengan nomer yang berbeda. Pada saat itulah saya paham bahwa dia menderita kanker kelenjar getah bening stadium 4, saat itu semua terjawab kenapa dia bilang dia tidak bisa kemana-mana, kenapa dia tidak sekolah, kenapa dia sering sekali online di mirc, kenapa dia selalu dalam kondisi “online” di dunia maya, kenapa dia bilang dia sekarang jarang bisa bermain dengan teman-temannya, kenapa dia tidak punya sahabat. She was dying! Why I’m so stupid then! Baca novel detektif bertahun-tahun tapi errrr…
Sejak saat itu saya pikir saya gak boleh ngasal-ngasal banget nulis blog *walau tetep aja ngasal sih*
Sejak saat itu saya pikir saya harus menjadi penulis yang baik…
Ya sepertinya sejak saat itu.
————
Well…. Blog ini juga mencatat banyak hal.
Pernah ada yang mengirim e-mail ke saya, bilang bagaimana kalau blog ini dibukuin. Mwahahahahahaha… saya ketawa cekikikan baca e-mail itu. Ya belum pantes lah, iya sih kalau lagi toba tulisannya bagus, kalau gak? pffffttttt absurd!
Saya kenal dan kemudian dekat dengan salah satu sahabat saya juga dari blog. Well, tulisanmu adalah kamu. Saya juga diam-diam kepo blog yang dia tulis dan merasa hmmm… seperti kami akan cocok. Setelah pendekatan berbulan-bulan, akhirnya kami bertemu di Tokyo dan menjadi sahabat sejati seperti saat ini *tangis haru*
seru kan?
Banget….
Tapi beberapa ada juga yang akhirnya mengontak saya dan CURHAT! Ya Allah ya Rabb…kalau udah begini saya suka shalat dulu, takut solusi yang saya tawarkan sesat. Well…well…well…
Ketika saya SMA sepertinya kelas 2 karena saya tidak terlalu sibuk *dan sedang malas-malasnya belajar -.-* ada yang kemudian men-chat saya dan lucunya mas-mas yang satu ini curhat tentang kucingnya! Saya sampai tahu kucing doi yang mana yang udah diculik, meninggal, melahirkan, semuanya lah.
Saya ingat pertama kali dia komen di postingan tentang kucing-kucing saya “Mbak-mbak… kucingnya kok lucu banget ya, itu namanya siapa aja mbak?” Sedikit duka sih karena udah berusaha pasang profil picture yang cuantiiik yang dipuji kucing2 yang fotonya gw uplod, yanasip… di situ saya merasa sedih 🙁 Tapi karena sama-sama suka kucing kami pun berteman dan sering ngobrol. Beberapa kali ketika kucing saya sakit saya kontak si mas ini cuman buat minta list obatnya hahahahaha… dan lalu ke apotek dengan riang gembira. Memang masalah perkucingan mas yang satu ini udah lihai.
Hubungan perkucingan ini terus berlangsung bertahun-tahun hingga saya kuliah. Nah! Di tahun pertama saya kuliah, mas ini posting di blognya ada foto anak kecil lagi pegang kucing abu-abu guuuueeeennduuuut banget, ada caption di bawahnya “Selamat jalan, sayang… Baik-baik di sana. We will miss you”
Sebagai rekan blogwalking yang baik, yang penuh dedikasi, yang setia kawan, saya langsung cepat tanggap dong “Ya ampuuuun…. kucing kamu mati? Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Sabar ya… kenapa matinya?”Lalu beberapa jam kemudian ada balasan jawaban dari doi “Bukan, adik saya. 3 hari yang lalu. DBD”
Gak usah komentar apa-apa, in that time I felt sooooooooo idiiiiiioooooot!!!
————
Aneh memang, dengan ke-absurd-an tulisan-tulisan saya. Ada aja yang kurang beruntung terjebak baca blog ini, beberapa datang lalu pergi, beberapa bertahan bahkan ada yang kecanduan, beberapa ada yang sampai rela mengontak mpunya blog ini: GW! bertanya beberapa hal, dan sayangnya saya merasa belum memiliki kapasitas yang sangat baik untuk memberi wejangan kepada siapapun, walau pasti saya jawab sih…pasti! dengan sebaik mungkin.
Yang paling baru, saya mendapat chat dari salah satu pembaca blog saya. Mahasiswa…
Punya impian yang tinggi, ingin sekolah tinggi, ingin membantu banyak orang, but in the same time dia cerita dia berasal dari keluarga yang tidak mampu.
Saya pikir semua orang berhak bermimpi dan wewujudkan impian mereka… tapi tidak menampik bahwa kadang situasi dan kondisi juga menjadi beban pemikiran tersendiri.
But let me tell you one thing.
Selama hampir 25 tahun saya hidup, saya percaya bahwa manusia akan memperoleh apa yang sudah pantas untuk diraihnya.
Selama hampir 25 tahun saya hidup, saya melihat bagaimana mama, almarhum ayah saya, keluarga saya, teman-teman saya, berjuang untuk banyak hal.
Kisah klasik banget lagi ketika kita mengalami keterbatasan materi, sumber daya, dsb…dsb…dsb…
tapi itu bukan menjadi batasan untuk kita bermimpi, bercita-cita, berbuat baik, belajar dengan giat, dan berdoa dengan khusyu’
Saya sudah bertemu banyak orang yang selalu senyum… but we never know that he/she hide their own pains.
Di kampus saya dulu, di IPB, ada yang yatim piatu, ada yang keluarganya miskin sekali, ada yang orang tuanya sudah bilang “sepertinya kami sudah tidak sanggup membiayai sekolah kamu”, dan sebagainya…. hebatnya mereka jago banget poker face. Saya tidak akan tahu jika mereka tidak cerita. Tapi mereka tetap menjadi orang-orang yang hebat, punya karir yang bagus, lulus pun dengan nilai yang baik. Sebuah kehormatan dalam hidup saya menjadi saksi perjuangan hidup mereka.
Tapi di kampus saya dulu juga, ada mahasiswa yang meninggal dunia karena maag akut. Tebak kenapa? Karena dia tidak pernah bilang jika dia tidak punya uang dan dia sudah tidak makan selama beberapa hari! Di kampus saya juga pernah ada yang sampai bunuh diri karena tidak sanggup membayar uang kuliah dan saldo di rekening tabungan mahasiswanya sudah tidak bisa dikorek lagi.
Jadi apa yang mau saya bilang di sini?
Well… kalian ingin jadi apa, apaaaapun… keputusan itu semua ada di tangan kalian.
Tapi bagaimanapun kalian selalu butuh orang-orang yang bisa mendukung kalian
Orang yang bisa kalian aja beradu argumen sekaligus curhat.
Cari orang itu…. cari! Tapi cari orang yang bisa membuat semangat kalian bangkit, bukan kemudian malah membuat kalian semakin down. Dan bagaimana agar kalian bisa ketemu orang-orang seperti itu? Jadilah seperti orang yang ingin kalian temui, remember birds with same feather flock together :)
Salam curhat!