Karena aku tidak ingin seperti layang-layang….


“Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.

Aku melihat air menjadi rusak karena diam dan tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang

Singa jika tidak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran

Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam
tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang

Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa
jika di dalam hutan.”

Imam Syafii—ditulis ulang dari buku “Negeri 5 Menara yang dikarang A.Fuad—


Pahamilah apa yang sebenarnya ada di dalam pikiranku…


Image and video hosting by TinyPic

Aku hanya tidak ingin menjadi layang-layang yang seakan-akan terbang bebas melintasi angkasa, menantang angin, mengejar burung-burung… namun pada kenyataannya layang-layang terbang dengan sangat tidak leluasa… layang-layang terbang karena intervensi orang lain. Sampai kapan pun ia tidak akan bisa melintasi angkasa yang luas, selamanya ia tidak akan terus menerus menantang angin, apalagi berusaha mengejar burung-burung di angkasa, bahkan bila kemudian senar layangan itu putus… ia hanya bisa terbang tanpa kendali, menyangkut di pepohonan atau kabel-kabel listrik. Tolong pahami bahwa aku tidak mau dan bahkan mungkin aku sudah bosan menjadi LAYANG-LAYANG!

Aku iri pada bangau… bagiku Tuhan mengajarkan banyak hal dari mahluk soliter dan pendiam ini. Ya! Mereka memang penyendiri dan tidak dianugerahi syrinx sehingga mereka tidak bisa membuat kehebohan dengan suara yang memekik, mereka pun mungkin bukan termasuk burung yang begitu cantik. Namun lihatlah saat mereka memutuskan untuk pergi terbang bermigrasi ke tempat yang begitu jauh… dengan sangat tulus mereka membentuk kelompok-kelompok kecil yang begitu akrab, tanpa egoisme, tanpa keterpaksaan, hanya sebuah ikatan kokoh karena kesamaan visi dan tujuan mereka. Mereka kemudian terbang tanpa intervensi! Mereka begitu teguh mencapai tujuan mereka tanpa terlalu ambil pusing dengan apa yang kira-kira akan menghalangi mereka. Mereka bebas lintasi angkasa, menantang angin, dan bertemu dengan sekawanan burung lain di angkasa. Mereka terbang dengan bebas mungkin karena seluruh tubuhnya menjadi ringan karena mereka tidak pernah membawa rasa egois dan angkuh yang seringkali dibawa makhluk-makhluk yang konon paling sempurna di muka bumi ini…. Sempurna sekali sehingga seringkali lupa untuk belajar melalui hal-hal kecil.

Percayalah…kelak aku akan terbang seperti bangau…

Biarkan aku terbang seperti bangau, dengan segala kekuranganku… tanpa peduli dengan apa yang dikatakan makhluk lain tentangku. Biarkan aku terbang sesuai dengan tujuan yang telah aku tetapkan dalam hati dengan begitu teguhnya, dan lalu biarkan aku menemui species-species serupa yang punya prinsip yang hampir sama denganku, biarkan kemudian aku terbang dan menunjukkan bahwa untuk terbang tidak perlu intervensi dari manusia jenis apapun… tidak perlu takut dengan halangan yang mungkin akan terjadi… tidak perlu mempertahankan keegoisan dan kesombongan, hanya perlu bahu membahu saling menolong. Yaaaaa…mungkin lelah luar biasa, tapi itu semua akan hilang seiring dengan berjalannya waktu.

Setidaknya percayalah kelak akan aku tunjukkan betapa hidupku akan bagai bangau yang terbang…bukan seperti layang-layang rapuh yang menatap langit dengan senyum miris…

(buat yang kaget tiba-tiba gw nulis hal yang abstrak kayak begini….hmmmm… jangan khawatir 🙂 seorang marissa masih baik2 saja, hanya saja dia sedang dalam pemikiran mendalam tentang kehidupan he1000x….ukuk—-uhuk—-uhukkkkk—– 🙂 )

Image and video hosting by TinyPic

Lepas dari itu semua….I love you all~~~ thank you for enjoying my blog 🙂