CPNS itu rasanya…….


Yohaaaaaa… jumpa lagi
Hahahaha akhirnya saya bisa update blog lagi 🙂
Internet di rumah lagi bermasalah, saya berantem dengan salah satu operator karena tidak henti-hentinya mengirimkan sms notifikasi nggak jelas setiap 6 menit sekali! Akhirnya setelah saya complain, sms notifikasinya Alhamdulillah dihentikan, bersama koneksi internetnya :'(

Maaf juga kalau komen2nya ada yang terpending saya moderate. Haduuuuh…. saya juga heran kenapa setiap ada komen masuk, saya di warning web diskspace saya penuh. Fiuuuuh, saya akan cari solusi untuk hal ini secepatnya.

So guys, beberapa hari yang lalu saya tes CPNS tepatnya di kementerian luar negeri. Huft! Very tight competition, but I know Allah always by my side. Berhubung pengalaman saya masih cetek dan nggak tau akan lolos tahap 1 atau tidak *semoga lolos ya…. Aamiin… it’s about my dream for years!*

Karena katanya tahun 2013 CPNS buka lagi, mungkin saya harus bagi2 sedikit pengalaman dan tips…. nggak menjamin bakal lolos sih, tapi setidaknya kalau “kalah” yaaaaa kalahnya kalah terhormat.

1. SELEKSI ADMINISTRASI

a. Siapkan dari awal: SKCK dan kartu kuning. Karena pasti diminta, dan kalau pas deket2 seleksi CPNS pasti bakalan ngantri banget.
b.Siapkan tabungan: Karena ngurus macem2 itu juga butuh uang, apalagi transportasi 🙁 Kalian mungkin akan disuruh minta surat keterangan sehat dari dokter di rumah sakit pusat atau daerah, belum lagi harus berkelana ke komplek PEMDA untuk berburu kartu kuning, ke Polres…. ke Pak RT…. Pak RW…. laaaah pokonya banyak, so please prepare well.
c. Cetak foto yang banyak!
d. Fotokopi dan legalisir Ijazah, transkrip dan aneka antek2nya ke kampus dari sekarang juga! Jangan pelit-pelit… 10-20 lembar kalau perlu. Apalagi kalau kalian kuliahnya jauh di rantau…. wueeeeh nggak mau dong bulak-balik ke kampus.
e. Fotokopi KTP juga yang banyak
f. BACA SEMUA PERSYARATAN DENGAN BAIK DAN BENAR. Ini krusial, pengalaman saya kemarin seleksi kemlu yang tidak lolos seleksi administrasi itu alasannya sepele-sepele. Ada yang CV-nya lupa dikasih materai atau di TTD, ada yang nggak pake pos tercatat, ada yang salah map. Waaaaah, pokoknya namanya kita yang butuh ya jadiiii pleaseeeee turuti semua yang tercatat di persyaratan. Kalau merasa repot yaaaaaa….mending nggak usah.
g. Jangan ngirim terlalu mepet deadline! Pertama, jadi nggak tenang dan Kedua, kalau apes berkas kita nggak akan sampai.

Sepele kan, kawan? Yuph….yuph…. yang memang yang bikin jatuh dan keseleo itu biasanya batu-batu kerikil yang kecil-kecil, bro!

2. Tes Kemampuan Dasar
a. Belajar….belajar….belajar….
b. BAWA PAPAN JALAN! jangan merencanakan kegagalan dengan sok-sokan nggak bawa papan jalan. Emangnya panitia sempet nyediain kursi bermeja buat semua peserta yang buaaaaaanyaaaaaaak banget itu. Please be initiative!
Belum ngerasain pasti pada cengengesan nyeletuk “Please deh… nggak mutu banget tipsnya” Hei! Saya kasih tau aja ya. Ketika tes kemarin banyak sekali yang tidak bawa papan jalan. Alhasil ada yang pake paha… KTM… KTP…. yang GBK konon lebih parah ada yang pakai dinding GBK dsb…dsb… abad 21 ini udah pada pake Lembar Jawaban Komputer, saudara-saudara…. jadi bayangkan ketika LJK itu kumel dan lecek karena kesalahan kalian sendiri? How pity, jadi jangan sampai ya 🙂 disiapkan semuanya baik-baik.
c. Sarapan! Karena tidak ada logika tanpa logistik :p
d. Bawa alat tulis yang lengkap! Jangan malu-maluin dan ngerepotin pas mau tes kalian lupa penghapus…. bawanya pensil HB…. errrrg… like I said: JANGAN MERENCANAKAN KEGAGALAN DENGAN CARA YANG KONYOL!
e. Tenang! Jangan terpengaruh orang yang udah beres duluan. Orang yang udah beres itu belum tentu bisa semua lagi, mungkin aja mereka blank. intinya, PIKIRKAN NASIB KALIAN SENDIRI MASING-MASING. Saya tahu betul rasanya to worry about other people skill itu mengganggu konsentrasi banget, jadi udahlah… pol-polan aja dalam berusaha :]

PLUS, 3. Uji Kemampuan Substansi
Ini kalau kalian mau tes kemlu. Saya tidak tahu ya jawaban saya benar atau salah ketika menjawab soal2 ini kemarin. Uji Kemampuan Substansi sendiri sebenarnya menguji nalar kita untuk menganalisis isu-isu diplomasi terbaru. Saya sendiri basicnya ekonomi jadi saya menjawab soal dengan berpegang teguh kepada basic ilmu dan pengalaman penelitian saya di bidang ekonomi. Lain-lainnya, supaya keliatan tekad membara saya yang menggelora dan bergejolak, tentu saya baca koran dan buku yang buaaaaaanyaaaaaaak terkait isu-isu yang sedang hot. Ketika tes, topik yang keluar berkisar mengenai ASEAN, OKI, Laut Cina Selatan, Arab Spring, kemudian isu Israel-Palestina, dsb…dsb…dsb. Jujur, sebagai anak ekonomi saya agak deg-deg-an juga ditanya isu sosial-ekonomi-politik internasional, dalam esai pula, ada yang pakai bahasa inggris pula… alamaaaak! Tapi karena saya suka sekali menulis dan membaca, sungguh menjawab soal-soal tersebut merupakan sebuah kebanggaan dan kehormatan tersendiri bagi saya. kenapa ya? Karena saya merasa saya diizinkan mencurahkan segala pengetahuan dan kemampuan saya dalam jawaban esai saya. Huwaaaaaaa…. walau grammar sama vocabs pasti hancur lebur ya, tapi… bismillah aja deh. Allah tahu seberapa besar saya sudah berusaha.

Emmmm…. apalagi ya?
Oiya… niatkan semuanya untuk ibadah. Bukan sok nasehatin sih, tapiiiii… karena saya merasakannya sendiri jadi rasanya mau sharing ke kalian supaya kalian nggak telat ngeh-nya kayak saya.

Dua hari sebelum tes saya nangis sesenggukan karena Mama saya bilang,

“Kak, serahkan semuanya pada Allah, niatkan semuanya buat ibadah, ketika semua yang kakak lakukan sudah lillahi ta’ala maka Allah yang nanti akan memantapkan langkah kakak, memantaskan setiap tindakan kakak, dan memudahkan apa yang kakak lakukan. Insya Allah… Mama selalu doakan kakak” 

Semua doa dan nasehat itu begitu berarti, kawan. Tapi nggak pernah ada yang lebih nampol dan ngena dibandingkan doa dan nasehat dari ibu kita sendiri….  Jadi mau tes apapun…. jangan lupa deh minta doa saya Ibu kalian! Inga….inga… ting!

 

Jangan mau jadi ghostwriter!


Buat kalian yang follow twitter saya, pasti liat saya murang-maring terus akhir-akhir ini. Huft~ many things, kawan. Mikirin saya kira-kira akan kerja dimana? Karena selama ini terlalu santai jadi pas udah satu tahun jadi asisten peneliti di kampus baru ngeh “Hei…hei… move on dong, Mon…. move on!” apalagi inget Mama masih belum sembuh bener dan adik gw sekolah mukyaaaaaa~ sebenernya nggak masalah sih, karena saya punya keluarga yang baik sekali. Haaaah… baik sekali, sangat baik. Tapi gimanapun setiap anak pertama di suatu keluarga atau anak laki-laki tunggal di suatu keluarga akan berpikir serupa seperti saya? Iya kan? Agak telat ya.

Hal lain lagi yang bikin saya kesal adalah… lagi-lagi saya berhadapan dengan dunia yang sangat kejam menurut saya, khususnya untuk penulis-penulis kere, dunia itu bernama dunia “Ghost writing”

Kalian senang membaca?
Punya buku-buku favorit?
Kagum dengan penulisnya?
Tapi apa kalian yakin orang yang tertera pada cover buku atau karya tulis lainnya tersebut benar-benar merupakan orang yang menulis karya tersebut? BELUM TENTU.

Ada orang-orang yang disebut ghost writer!

Ghost writer adalah orang yang menuliskan karya tulis orang lain, biasanya buku. Jadi misalkan ada Si A dia punya ide menulis tentang krisis ekonomi global misalnya. Idenya banyak… tapi nggak terstruktur dan nggak karuan dan si A ini merasa tidak bisa menulis atau tidak punya waktu untuk menulis, maka si A bisa mendelegasikan proyek menulis itu kepada si B yang punya skill menulis yang lebih baik. Nah si B ini yang kemudian nulis sampai ketombean.

Lalu dimana letak kekejamannya?
Kekejamannya adalah, Si B tidak akan pernah ditulis dan dianggap sebagai penulis! TIDAK SAMA SEKALI! yang tertera sebagai penulis karya tersebut tetap aja si A. Bahkan jika si A hanya nyuruh-nyuruh saja? Iyaph! Tepat sekali. Bahkan jika si B guling-guling untuk mati-matian menyelesaikan karya tersebut? Absolutely!

Kok ada orang yang bodoh banget mau jadi ghost writer? Errrr… ada, banyak. Dan saya pernah menjadi ghost writer beberapa kali. Gak usah bilang apa-apa, saya juga merasa “Gila gw kok bodoh banget”

Track record pertama saya menjadi ghost writer adalah ketika saya baru masuk kuliah. Ada sebuah pihak yang mengajak saya ikut dalam sebuah proyek penulisan. Namanya anak ingusan, saya langsung say “YES” dong… maka saya kerjakan proyek yang ditujukan pada saya dengan gegap gempita. Dulu lagi antusias-antusiasnya, karena mikir “Gila gw bakal seneng banget kali ya dapet uang sendiri, bagi-bagi ke Mama, bla…bla…bla…”

Tapi saya kemudian menyadari bahwa saya salah! Salah total! Karya saya diakui sebagai salah satu karya terbaik diantara penulis-penulis cabutan lainnya. Wueeeeeh, bangga dong! Dan saya diberi upah 750.000 IDR saat itu. Sekali lagi, sebagai anak ingusan saya happy-happy aja. Pihak tersebut kemudian bilang bahwa karya saya tersebut untuk buku bacaan anak sekolah dan yang bikin happy lagi nama saya tercatat sebagai penulis dan sebagai kenang-kenangan saya akan dikirimkan bukunya. Rupanya? Rubbish! saya nggak pernah dapet bukunya, dan saya baru mengetahui bahwa nama saya tidak pernah tercatat sebagai penulis. Yang lebih bikin sakit hatinya lagi, rupanya proyek itu adalah proyek besar! Penulisan buku ajar untuk anak sekolah… kalian tahu berapa total kontraknya untuk satu karya? 150.000.000- 250.000.000 IDR. Bukan masalah uang sih… tapi masalah sakit hatinya.

Saya urungkan kesedihan saya itu…
Kemudian, saya kembali mendapat tawaran untuk “membantu” menulis untuk seseorang. Temanya tentang apa yang harus dilakukan seorang pegawai setelah mereka pensiun. STD lah… investasi… wirausaha… dsb… dsb… pokoknya begitu lah. Tema yang menarik, maka gw iyakan untuk menyanggupinya. Tapi dia maunya, dia harus keliatan eksis di buku itu. Jadi harus ada foto dia lagi bisnis dkk. Ya udah sih sepele, saya iyakan saja.

Tapi lagi-lagi saya merasa kecewa. Bayangkan! Saya harus bulak-balik menemani si seseorang ini! Foto dia lagi seminar lah… lagi bisnis lah… lagi ini lah… lagi itu lah. Lebih parahnya lagi… saya bahkan harus foto orang-orang yang desek-desekan di stasiun ! Katanya apa ? Biar dapet gambaran hiruk pikuk orang kerja bla…bla…bla…

Saya lalu muak… Mama saya lalu bilang “Kakak… quit! Kakak bisa melakukan hal yang lebih baik” Saya pun kabur… memutuskan kontak dari dunia luar dengan siapapun. Bahkan ketika saya sempat terpergok dan saya ditawari honor yang lebih tinggi. Sorry, I tired. Lalu setelah itu saya menjadi asisten dosen di kampus saya. Jauh-jauh-jauh lebih baik.

Tapi konon, kita harus menyelesaikan setiap guratan nasib dalam hidup kita, bahkan sesial apapun itu. Jangan kalian pikir jadi ghost writer itu secara sadar saja ya… bisa juga secara tidak sadar seseorang terjebak menjadi “ghost writer”

Beberapa waktu yang lalu, saya kedapatan e-mail dari seseorang. Cukup dekat, karena menurut saya orangnya baik… senyumnya ramah… pokoknya manis banget deh. Dia meminta saran untuk memperbaiki tulisan dia, konon untuk lomba. Setelah saya lihat, wueeeeesh ! Masih acak-acakan. Saya suka orang yang suka menulis dan menbaca, maka saya bantu dia. Saya beri dia masukan.

Entah apa yang terjadi, taraaaaa~ dia jadi keasikan dan kemudian bilang “Gimana kalau kita nulis berdua aja” okey…. saya tahu ada lomba dengan tema X, tapi untuk mahasiswa… saya kan sudah tidak jadi mahasiswa lagi jadi saya merasa tidak masalah jika saya jadi penulis kedua, toh nanti yang diminta KTM dia kan. Tapi saya mulai curiga… kok lama-lama jadi saya yang ngerjain semua ya. Kalian bisa bayangkan… setiap hari saya belajar, lalu menyelesaikan tugas dari dosen saya, dan tiba-tiba direpotkan dengan tugas menulis yang super menyebalkan lagi. Jangan heran kalau jam 3 atau jam 4 subuh saya masih gentayangan di twitter. Capek sekali. Tapi karena bagi saya menulis itu adalah sebuah tanggung jawab maka harus saya lakukan gila-gilaan. Saya nggak mau mengecewakan pembaca saya kelak karena tulisan saya tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Lalu selesai lah kerja keras saya, fiuh… tinggal berjuang buat belajar untuk aneka recruitment yang akan datang. Tiba-tiba… jeng…jeng… saya mendapatkan kabar bahwa tulisan itu bukan untuk lomba! Tapi untuk proyek dosen yang dosennya berikan untuk dia! Hoh? Dengan entengnya kemudian dia bilang “Ini dijadiin tulisan untuk proyek dosen aku. Makasih ya tulisannya bagus, dosenku seneng. Tapi nama kamu nggak bisa dimasukin”

Saat itu sempet berdoa, “Ya Allah… boleh nggak jadi psikopat sehari ajaaaa… biar hamba musnahkan orang-orang menyebalkan” untung nggak diijabah. Saya merasa ditipu habis-habisan. Dan sedihnya lagi… saya mau cerita ke siapa? Haaaaah sedih sekali. Manusia itu bisa jahat… jahat sekali ketika mereka mau.  Sorry, friend! It hurts! So hurts! makanya saya ngomel-ngomel sendiri di twitter -.- memang jangan menulis apapun ketika kau sedang marah, Tapi… arrrrgghhhh gilaaaaa, siapa yang nggak sedih parah digituin? Manusia itu memang luar biasa… mereka bisa baik sekali, jahat sekali, atau jadi apapun… apapun yang mereka mau.

Apa buktinya seorang ghostwriter telah menulis begitu banyak karya ? Nggak ada, kawan! nggak ada! Karena nama seorang ghost writer tidak pernah tercatat dimanapun! Bagi seorang penulis, sebuah kehormatan adalah ketika karya mereka di akui. Bahkan ketika dikritik sekalipun, bukan masalah… yang penting ada yang baca bukan?

Saat seorang penulis tidak diakui keberadaan dan kualitas tulisannya… mereka kehilangan beberapa bagian dari kebahagiaan mereka. Ghost writer itu seperti manusia yang kehilangan suaranya… mereka tidak bisa teriak, gak bisa protes juga,  karena tidak ada bukti yang nyata mengenai apa yang telah mereka perbuat. Kebayangkan kan gimana rasanya? Sedihnya itu loh… jlebh jlebh jlebh.

Saya sedih sekali, kok kayaknya ada ajaaaaaaa yang tega mengganggu ketenangan saya ketika saya sedang diem-diem adem dengan tenangnya.  Ketika saya lagi seneng-senengnya ngurus Mama dan adik saya. Saya ini kok over banget bodohnya. Kalau ingat rasanya marah sekali… dan jadi nggak mau percaya kesemua orang di muka bumi ini. Buat info aja ya… semua yang menjadikan saya ghost writer itu semua orang-orang yang secara interface baik banget…. sangat kelihatan baik! Sulit dipercaya deh.

Intinya… Jangan jadi ghost writer,
Biasanya yang jadi ghost writer itu anak-anak muda yang masih awam banget di dunia tulis menulis. Iyalaaaah, mereka masih antusias kan. Tapi suatu hari pasti akan ngerasa deh sedihnya pas tau kalian tidak dikenal seperti layaknya tulisan kalian. Jangan bilang saya sok tahu, saya sudah merasakannya berkali-kali. Ada untungnya sih, saya belajar menulis sejak saya jadi ghost writer itu, tapi yaaaaa… apa ya? melelahkan jiwa dan raga aja sih.

Pokoknya, Jangan jadi ghost writer! Lebih baik naskah kalian ditolak jutaan kali oleh penerbit daripada jadi ghost writer! Pokoknya hati-hatiiiiii banget! banget banget banget!

Oiya… nggak usah ngomong apa-apa… saya tau kok saya bego banget bisa “terjebak”. Jadi errrr… jangan bilang apa-apa selain yang bisa menghibur hati saya :p

Idul Fitri, my thought, and every awesome things related to it :)


Dengan ini admin blog ini mengucapkan:
Image and video hosting by TinyPic

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1433 H

Mohon dimaafkan segala kesalahan admin blog ini yang suka iseng, nulis gaje, heboh sendiri, ngomongin orang, ngritik sana-sini, suka lupa moderation comment, semuanya… semuanya…. semuanya….

Terima kasih juga untuk teman-teman yang memberikan respon positif dengan gambar karakter emonikova edisi lebaran ini, aduuuuh terharu banget… saya sudah lamaaaaa sekali nggak menggambar dan langsung gambar karakter pakai jilbab pula. Saya dulu selalu menolak menggambar karakter yang pakai kerudung… pun menerima pasti saya minta tenggang waktu beberapa hari. Bukannya apa-apa, saya nggak mau gambar saya jelek aja :X-P: masalahnya kalau ngegambar orang pakai kerudung itu kan nggak boleh keliatan rambutnya, jadi ngutak-ngatik karakternya sebenarnya lebih rumit, belum lagi saya trauma dulu pernah ngegambar kartu lebaran dan ada yang bilang kepalanya kayak benjol-benjol gitu dong huhuhuhuu jelek banget deh~ kayaknya saya tipe orang yang sedih gitu deh kalau ada yang bilang hasil kerjaan saya kurang oke. Haaaaah…. mental sok melankolis banget deh

But, my drawing skill is improved hehehehehehe….. lumayan lah daripada gigit sandal.
So here you are, kalau selama ini emonikova tampil jabrik kali ini lebih rapi dan berwarna lah. Semoga nanti dia kebawa tobat juga lah ya <– curcol-an creator

Karena saya males jawab pertanyaan satu-satu tentang idenya dari mana… hwahahhahahahaha, kostumnya semua persis seperti baju plus jilbab yang saya pakai pas shalat Ied, hehehehehehe~ jadi bisa dibayangkan betapa colorful-nya saya lebaran tahun ini. Lagi seneng warna-warni aja sih… biar keliatan semarak dan ceria gimanaaaaa gitu.

WARNING, NARSIS DETECTED!

me-emonikova

lumayan mirip kan warnanya hehehehehe… menggambarnya dengan sepenuh hati jiwa dan raga tuh 🙂
So, thank you very much untuk semua yang memuji gambar saya kali ini huhuhuhuhu bahkan sampai ada yang ngejadiin e-card buat dikirim via LINE, Whatsapp, dsb… yang pasti sih thanks karena sudah minta izin ke saya segala :’) huwaaaaaa~ udah lama banget gambar-gambar saya nggak kepake atau cuman saya pake buat profile picture, not useful at all deh. So, thank you my dearest friends 🙂

Ngomong-ngomong tentang kerudung dan kawan-kawannya *waaah sensitif nih*. Sebenarnya tadinya sekalian mempromosikan kerudung itu nggak usah terlalu ribet -.- *dan mungkin karena saya lagi agak sedih aja karena beberapa teman di IPB yang pada melepas kerudungnya, herannya teman-teman yang saya kenal pula, jadi mikir juga… “Bukan karena gw kan” <– PD banget gw . Saya emang belum make sih, tapi entahlah…miris aja. Entahlah, kayaknya sayang aja mereka udah dimudahkan jalannya untuk  menutup aurat dgn baik dan benar dan tinggal satu langkah lagi deh, jadi muslimah yang super duper keren! Arghhhhh dan tiba-tiba….aduh sayang banget.  But BTW, bener loh, bagi banyak wanita di muka bumi ini pakai kerudung aja not such a simple things. Menurut saya tanggung jawabnya juga makin besar! Loh kenapa? Ya karena saat lo pake kerudung bla…bla…bla… lo harus buktikan lo bisa make the world proud, nggak kalah sama yang nggak pake.

Masih inget olimpiade London kemarin? Sedih juga kan pas altlet yang pakai hijab tanding pasti langsung pada bilang “Arghhh kalah deh nih” padahal awalnya semangat banget nyemangatinnya karena tahu ngeyakinin panitia olympic-nya aja nggak gampang. Tapi ya… bener kan kalah -.-a langsung di penyisihan lagi, walaupun itu bukan karena hijabnya sih… negara-negara timur tengah dan afrika yang Low or Middle Income countries tidak punya pelatihan olahraga yang sebaik Amerika atau Eropa *Sports is expensive, Bro!* belum lagi beberapa negara Islam sangat memproteksi atlet wanitanya jadi yaaaaa mereka mungkin belum Try in with another countries or something like that lah, jadi ya emang belum bisa ngukur kemampuan lawan dengan baik. Tapi kan jadinya…. ya tau sendiri lah.  Makanya… when you decide to use veil or similar, you should brave enough to pass your own limit! Kalau nggak yaaaaa~ yaaaaa gitu deh, kurang greget aja. I’m not a genius girl who always right, but now please keep my words :)… Heeeeeuh pokoknya gemes banget. Cuman kata adik saya “Kakak sayang… stop criticize the world. There must be something behind, dan jangan menilai dan capek-capek mikir kalau belum tau apa yang terjadi sebenarnya” Oh… yes my lovely brother, of course 🙂 Haaaaah… ramadhan ini dia kayaknya jadi rada lebih cageur sareng bageur hehehehehe… Semoga Allah cukupkan rezekinya supaya kamu bisa beli laptop dan semoga tahun depan jadi masuk mantan SMA kakak ya :’) aamiin….

In the other side, buat yang udah pake jilbab etc, ini mah punten nya, teteh sadayana… punten pisan ieu teh. Please juga deh jangan ada yang jutek-jutek ke yang belum pake. Apalagi pedes banget. Ada loh yang menyeramkan kayak gitu.  Saya pernah banget sampai disindir-sindir sama seorang teman saya… bakal digoreng dan dipanggang di neraka lah *ebuset serem banget*, bakal dijambak-jambakin, dsb…. kalau ngomongnya biasa sih lumayan lah ya tapi kalau dengan tatapan yang tajam waduuuuuuh sakiiiit hati ini saudara-saudara. Ada yang lebih nyebelin lagi… sempat ada teman saya yang baru…. barrrrrruuuuu banget pakai hijab kita panggil aja X. Sebagai orang yang selalu bahagia dengan keputusan terbaik yang diambil oleh teman-teman saya, saya sih happy2 aja, yaaaah Alhamdulillah lah. Tapi apa balasannya? Saya kembali disindir macem-macem, ah udah deh pokoknya kayak saya paling salah di dunia dan akhirat. Saya ganggu dia aja nggak, kenapa dia harus mengusik kedamaian saya. Lalu apa? apa? Saya menemukan dia di tempat nongkrong favorit saya (baca: gramedia) lagi dua-duaan sama pacarnya, hot lagi… emang sih AC-nya lagi dingin. Errrrrrghhh kalau ingat perlakuan dia sama saya rasanya pengen saya jambak-jambak deh si X! Kalau belum puas tambah sensasi cakaran-cakaran dikit deh, huft untung saya masih bisa stay cool.

Saya juga pernah berkali-kali ditolak atau dijutekin institusi yang katanya syariah karena nggak all out nutup aurat, salah saya juga sih bodohnya dipiara saat itu. Tapi please lah, saat itu saya sedang dalam proses mau meneliti tentang ekonomi syariah *especially sharia microfinance* Gile aje~ itu mau penelitian aja digituin~ Saya nggak pernah bikin karya tulis yang maen-maen kali… dan kayaknya tulisan saya nggak jelek-jelek banget. Bahkan ada yang nggak bilang ke saya langsung tapi besoknya langsung pasang spanduk gueeeeedeeeee banget tulisannya “Zona menutup aurat, yang tidak menutup aurat dilarang masuk!” Sorry world, bukan begitu cara ngasih tau saya! dan TIDAK AKAN PERNAH BERHASIL yang ada malah sebel, kalau kayak gitu caranya gimana ekonomi Islam bisa berkembang pesat coba? Hah masih sebel kalau inget.  Kalian nggak tau apa-apa sih soal ini, kalau kalian ngerasain jadi saya waaaaaah sedih banget deh, kawan. Sediiiiih banget…. Kayaknya kok saya dimarginalkan banget, padahal saya kan nggak pernah ganggu orang lain. Untungnya Allah baik banget ke saya, lebih banyak orang-orang baik di sekitar saya yang mau menenangkan saya dan sabar menghadapi saya daripada yang jahat dan nyebelin kepada saya.

Yaaaaah sudahlah, leave the past, pokoknya jangan jadi muslimah nyebelin deh, kawan… itu aja~Saya tetap percaya manusia itu nggak punya hak apapun itu menilai orang lain lebih baik dari dirinya! Siapa lo juga? Iya kan?  Buat yang cowok.. yaaaah serupa lah, jangan jadi muslim yang nyebelin *dan ribet* beneran deh  bikin pusing. Mau kan kalian sekaliiiii ajaaaaa mendengar request dari orang seperti saya ini? Sekali aja deeeeh, nggak apa-apa. Lebaran nih kite-kite… damai yo! Mari saling mendengarkan satu sama lain.

Wedeeeeew, kebiasaan buruk… jadi ngelantur kan. Tapi harus disampaikan, saya udah nggak mau ada dendam lagi di hati dan pikiran saya, apalagi karena hal-hal “sepele”. Pokoknya back to fitri itu bener-bener deh, nggak ada unek2 macem2 lagi. I want to start my new life 🙂 Just pray the best for me. Saya udah nggak ada dendam ke pihak manapun kok, everythings are okay now!

Well, that’s all
Kindly regards for my ever after awesome readers… I pray for all happiness for all of you 🙂 aamiin.

Blog ini akan hiatus beberapa lama… mohon bersabar, I’m in a big mission to reach my dreams. Wish me luck, readers!

 

 

Random heart~ Random Mind~ Random Me!


Perlahan sangat pelan hingga terang kan menjelang
Cahaya nyali besar mencuat runtuhkan bahaya
Di sini ku berdiskusi dengan alam yg lirih
Kenapa indah pelangi tak berujung sampai di bumi

aku orang malam yg membicarakan terang
aku orang tenang yg menentang kemenangan oleh pedang

cahaya bulan menusukku dengan ribuan pertanyaan
yg takkan pernah aku tau dimana jawaban itu
bagai letusan berapi bangunkan dari mimpi
sudah waktunya berdiri mencari jawaban kegelisahan hati

– OST Gie, Cahaya Bulan-

Hari ini rasanya random sekali… bahagia, bangga, antusias, tapi gelisah… aneh, takut…

Kalian tahu? Hari ini saya dihadapkan pada sebuah kesempatan luar biasa! Saya berada di start awal untuk memperoleh my dream job ever after! Dari puluhan ribu yang mendaftar hanya ada 1/5 yang diterima… dari 1/5 itu ada saya! Ya Allah… ini baru seleksi awal tapi sudah begitu banyak yang bergelimpangan! Rasanya tidak mau mengecewakan 4/5 bagian yang harus tersingkir tersebut, karena mungkin 4/5 bagian tersebut itu ada yang sudah berjuang sangat keras namun kurang beruntung.

Saya ini… terlalu dimanja dengan berbagai “kemenangan” selama saya di kampus… saya pikir saya jadi terkadang suka meremehkan sesuatu.

Saya tidak akan menampik walau ini sepele dan baru awaaaaaaaaaal sekali tapi saya senang sekali, namun kemudian saya merasa betapa beruntungnya saya…sekaligus banyak hal yang kemudian terlintas pada benak saya.

Banyak hal…
Semuanya diawali dengan frase “Bisakah saya……..?”

Selama ini saya punya impian yang Mahabesar… saya merasa impian saya sangat terkonsep dan baik sekali.
Saya ini memang ingin banyak hal… banyak sekali.
Tapi terkadang saya terlalu takut kalah… takut gagal…
Terkadang saya malah tidak percaya diri dengan kemampuan diri saya sendiri.
Bahkan saya yang terlihat begitu kokoh di hadapan siapapun masih merasakan hal seperti itu jauh di dalam diri saya.
Ya! bahkan bagi saya!…seseorang yang mungkin terlihat so confident bagi banyak orang di sekitar saya.

SO, IT’S ENOUGH!
Saya sudah berjuang dengan keras, mungkin belum bisa dikatakan mengalahkan siapapun sih… tapi mungkin perjuangan tergigih yang pernah saya lakukan dalam hidup saya, dan kalau perlu saya akan lebih gigih lagi bahkan lebih gigih daripada apa yang bisa saya dan orang lain bayangkan!

Bukankah saya tidak akan pernah pantas untuk membantu banyak orang jika saya tidak bisa membantu diri saya sendiri?
Bukankah saya juga tidak pantas untuk dipercaya oleh siapapun, jika saya bahkan tidak bisa mempercayai diri saya sendiri dan tidak memanfaatkan setiap kepercayaan yang diberikan Allah pada saya?

Bukankah… saya tidak pernah pantas meraih setiap impian saya jika saya tidak kunjung memantaskan diri saya untuk meraih impian itu?

Selama ini saya benci sekali… benci ketika ada orang yang meremehkan kemampuan saya. Tapi jika saya tidak mempercayai kemampuan saya sendiri maka saya telah meremehkan diri saya sendiri, bukan? Bodoh sekali 🙁

Rupanya memang musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri ya 🙂

Ayo Emooooon! You should be on fire now, no matter what! 😀

Mengingat kembali doa setelah shalat istikharah… saya serahkan segala urusan saya hanya kepada-Nya :]

Ya Allah,
sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepada-Mu berdasarkan ilmu-Mu
dan aku mohon kekuasaan-Mu untuk mengatasi persoalanku dengan Kemahakuasaan-Mu.

Dan aku memohon kepada-Mu sebagai anugerah-Mu yang agung, karena sesungguhnya Engkau Mahakuasa sedangkan aku tidak berkuasa, dan Engkau Mahatahu sedangkan aku tidak tahu, dan Engkau Mahamengetahui perkara yang ghaib.

Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini adalah baik untuk agamaku, kehidupanku, dan akibatnya terhadap diriku di dunia atau di akhirat, maka takdirkanlah untukku, mudahkan jalannya, kemudian berkahkanlah urusan tersebut untukku.

dan seandainya Engkau mengetahui bahwa urusan ini mendatangkan keburukan bagiku pada agamaku, kehidupanku dan kesudahan urusanku,
jauhkanlah aku daripadanya dan takdirkanlah yang terbaik bagiku kemudian ridhailah aku dengannya”

Aamiin…

 

NB: Stop guessing! pasti ada yang bertanya-tanya tentang hal apa yang bisa bikin seorang emon galau seperti ini 🙂 This is just about a big dream since I’m  in senior high school :] feel so exited and a little bit nervous about it. Oh no! I’m totally nervous! But I guess I can handle it now. Well don’t worry I’m really okay :]

EMOOOON BISAAAAA!

Karena tulisanmu adalah kamu!


Pertama-tama mau special thanks dulu untuk pembaca blog saya yang sangat baik hati, setia, dan banyak memberikan masukan yang berarti 🙂 Speechless nih harus ngasih apa ke kalian, gak bisa ngasih apa-apa jadi saya review blog kalian aja yah. Buat yang belum di review dan diterawang, makanya jangan jadi silent reader, di blog ini harus heboh seheboh-hebohnya jangan kalah sama pemilik blognya.

1. @Pribadi (http://www.nicedaysblue.web.id): When you look his blog for the first time, mungkin kalian akan menerka-nerka orangnya seperti apa :p  perkenalkan, teman SMA saya… pernah jadi teman berantem, teman adu argumen, teman tukar pikiran, semuanya! Never easy to describe this man, overall…he loves books…movies… pizza… physics… and I guess he loves to learn many new things too. Dari tulisannya, saya menilai dia orang yang senang dilihat secara manusiawi, apa adanya, dan tidak lebay!… Dia ingin diakui dan dihargai ketika dia sudah berjuang untuk meraih sesuatu tapi juga  ingin dimaklumi dan dipahami ketika dia menghadapi kegagalan atau setidaknya sedang berhenti sejenak untuk mempersiapkan berbagai misi-misi yang campur aduk di kepalanya, manusiawi dan jujur sekali… dan bagi saya itu yang membuat tulisannya menarik  dan makin lama saya semakin memahami apa ya hmmm he just simple but don’t want to simplify problems~ tidak mau dinilai terlalu lebih tapi juga tidak mau dinilai terlalu kurang :). Oiya, saya suka cara dia mendeskripsikan sesuatu, menurut saya runut dan detail sekali… Pengalaman saya menyatakan orang dengan gaya tulisan seperti ini agak “perfectionist” but who knows? saya tidak mau terlalu banyak menerka.

Si empu blog nicedaysblue ini sekarang suka menghilang-hilang , mungkin karena sedang berjibaku dengan Tugas Akhirnya dan menentukan jalan yang akan dia ambil setelah itu. Still guessing what he will do… Ok! Just be ready to get surprised!

2. @Uswah (https://uswahisme.wordpress.com/): Setelah saya pikir-pikir saya banyak juga melewati waktu bersama teman saya ini. Sebagai orang yang pernah menapaki waktu bersamanya sejak SMP, bagi saya dia adalah seseorang yang sangat “keukeuh” terhadap pendiriannya, kalau sudah bilang A… dan dia meyakini bahwa A itu benar, maka tidak perlu menghabiskan energi  untuk menyuruhnya mengubah pendirian ke B. Itu yang mungkin membuat orang yang pertama kali mengenalnya kadang ada yang sedikit shock! Saya rasa wajar… tidak banyak bukan orang yang memiliki pendirian begitu teguh.

Tapi ada sisi lain yang menarik dari teman saya, setidaknya jika kalian membaca tulisan di blognya. Kesan religius memang sangat kental terasa saat kita blogwalking, tapi hei! ada hal lain yang kemudian saya sadari… saya baru menyadari bahwa ada sisi sisi sentimental dari teman saya ini. She appreciates and loves her friends very much! Saya harus jujur bahwa awalnya saya merasa dia orang yang cukup keras *ini sekaligus permintaan maaf ya uswah :p * … but when I read her blog, saya menyadari bahwa diam-diam dia mencatat dengan baik setiap orang yang pernah dia temui dan melintasi waktu bersamanya. Entahlah… bagi saya itu hal yang sangat manis… manis sekali 🙂 Sempat terharu juga ketika nama saya disebut di blognya :’), loh ini jadi semacam politik balas budi? Oh… tentu tidak, andai Anda tahu betapa tipisnya aura saya ketika masih di sekolah menengah dulu, so I felt so appreciated when she remember me, I think so do another people :D. Saya merasa seperti… apa ya? disayangi diam-diam oleh teman saya hahahaha… entahlah, saya tidak menemukan padanan kata yang tepat untuk menggambarkan hal ini.

Yuph! itu sepenggal review dari saya! Setidaknya blog kedua teman saya itu amaaaaan kalau dikunjungi pas bulan ramadhan :p eh… nggak deng, aman dikunjungi selamanya. Nggak kayak blog saya yang kadang isinya absurd  tergantung mood hehehehe.

Tapi bukan hanya itu… saya ingin menunjukkan juga kepada kalian bahwa menulis bukanlah perkara sepele!. Ketika kalian menulis praktis kalian akan membawa karakter kalian sendiri, membawa mindset kalian, membawa prinsip kalian, membawa jati diri kalian.

Menulis yang baik adalah belajar untuk jujur, jujur menujukkan siapa diri kalian yang sebenarnya. Apa sebenarnya pemikiran yang ingin kalian usung.

Menulis yang baik adalah berani! Berani untuk dikritik, diberi masukan, dan dibaca oleh banyak orang. Dengan itu semua, jika seorang penulis bisa menerima setiap masukan dengan baik dan benar… maka kelak Ia akan bisa menilai apa yang perlu diperbaiki dari tulisannya dan mungkin dari dirinya.

Pernahkan kalian membayangkan jika kemudian Charles Darwin kembali hidup dan dia menyadari kesalahan yang dia lakukan pada tulisannya terkait teori evolusi, apakah Ia akan konverensi pers dan kemudian mengubah tulisannya? Saya rasa tidak! Karena setidaknya dengan berbagai kritik dan masukan terhadap tulisannya, dunia berhasil mendapatkan teori evolusi yang lebih masuk akal! Maka oleh karena itu, menulis yang baik adalah bangga! Bangga terhadap apa yang kita tulis, no matter what!

Saya, para blogger, dan banyaaaaaak penulis-penulis di muka bumi ini walau sama-sama menulis namun kadang tidak lepas dari berbagai kesalahan, kontroversi, dan perdebatan. Saya kadang merasa tulisan beberapa orang “tidak orisinil”, “kaku”, atau “tidak penting”. Beberapa teman blogger saya juga pernah mengkritik tulisan saya di blog kadang “terlalu ngelantur”, “kebanyakan emoticon”, “kurang fokus”, atau bahkan “terlalu asing dicerna logika”… but that’s writing world, Dear! Hal-hal seperti itu yang membuat dunia tulis menulis menjadi hidup! Kontroversi kecil hingga besar pasti ada, tapi… we always in peace! karena menulis yang baik adalah ikhlas, ikhlas mencerna segala masukan  dan kritikan.

Bertahun-tahun saya menulis, walau masih sangat serabutan, tapi itu membuat saya menjadi orang yang bisa menilai karakter setiap orang hanya melalui tulisan mereka dalam karya tulis, blog, bahkan tulisan di sosial media sekalipun! Maka jangan heran jika bagian HRD suatu perusahaan kadang menilai calon pegawai mereka dari tulisan mereka! It shows us everything!  Maka Menulis yang baik adalah bijaksana, bijaksana menunjukkan siapa diri kita dan bijaksana untuk berusaha tidak egois dan tidak berat sebelah dalam menyampaikan sesuatu pada tulisan kita.

Maka Menulis yang baik merupakan sebuah miniature kehidupan seseorang.

Why I write it? Mmmm… 1. untuk  say thanks kepada para pembaca setia blog saya sekaligus untuk menghargai jerih payah setiap blogger dan penulis lainya 🙂 biar makin semangat nulisnya. 2. menjawab pertanyaan adik-adik kelasku tercinta tentang how to write *honestly, I never have an exact answer for this. Just follow your passion*, 3. Untuk pengingat saya sendiri mengenai  how important writing for me… and how I should endure this as great as possible 🙂

Udah mau lebaran nih… tulisan saya harus makin bagus soalnya 😀 setuju kan? dan harus merayu para pembaca juga dong supaya mereka tetep happy *eh*

Yaph… begitu saya… terima kasih… pokoknya terima kasih… terima kasih sekali 🙂