There’s a great… big… beautiful tomorrow


Hey…. anyone! Welcome in 2013
Hahahahahaha…. udah ada rencana macam-macam tahun ini? Hmmm… kalau saya masih menyusun mau apa aja heeeemmm gak bisa dilist di awal tahun begitu saja saking buanyaaaaaknya.

No worries, kawan! Semua akan senantiasa baik-baik saja dan semakin baik dari hari ke hari, insya Allah…
Nggak cuman tahun 2013 aja… tapi juga tiap tahun, tiap, bulan, tiap hari, tiap saat emang udah seharusnya makin baik.
Intinya…. mari kita hadapi semuanya dengan senyum dan tawa hehehehehe.
Kalau kata lagu disney nih:

There’s a great, big, beautiful tomorrow
Shining at the end of every day
There’s a great, big, beautiful tomorrow
And tomorrow’s just a dream away

Man has a dream and that’s the start
He follows his dream with mind and heart
And when it becomes a reality
It’s a dream come true for you and me

Tapi nggak afdhal ya kalau saya cuman nulis ini doang, oh come on~ so garing kriuk-kriuk hahahahaha…
Jadi mau ngapain dong? Hmmmm~ special notes and messages aja kali ya buat my lovely reader dan dunia! Well, here you’re….

:clover:  Dear Everyone, in 2013 I hope all of you…..

1.KURANGI Galau….
Hehehehehehe, agak susah sih ya. Galau itu manusiawi, tapi jangan kelamaan… Tenang, semua manusia juga pernah galau, ah bohong banget kalau nggak! But after a hurricane comes a rainbow. Saya juga sering banget kok galau, tapi sekarang… ya masih, tapi udah deh… melihat ada orang-orang yang senantiasa setia mendukung saya rasanya buat galau aja nggak tega… apalagi menyerah. Kadang pengen menyerah dan menggila sendiri ya kalau menghadapi sesuatu yang beraaaaaaaat banget, tapi God gives the hardest battle for His best soldier, jadi yeaaaah PD aja lagi kalau kita ini the best soldier mwahahahahahaha. PD banget kau, mon? Bodo ah yang penting happy.

2. MAKIN adil dan bijaksana
Adil itu apa coba? Kalau di buku PKn adik saya adil itu “menempatkan segala sesuatu pada tempatnya”…. kalau kata KBBI

Adil= sama berat; tidak berat sebelah; tidak memihak: keputusan hakim itu –; 2 berpihak kpd yg benar; berpegang pd kebenaran; 3 sepatutnya; tidak sewenang-wenang: para buruh mengemukakan tuntutan yg –;

Lalu apa itu bijaksana?
Menurut KBBI:

Bijaksana =1 selalu menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuannya); arif; tajam pikiran; 2 pandai dan hati-hati (cermat, teliti, dsb) apabila menghadapi kesulitan dsb: dng — ia menjawab pertanyaan yg bersifat menjerat;

Kalau kata adik saya, bijaksana ini bisa melakukan sesuatu dengan cerdas *huwaaaa tumben dia keren~ biasa pemirsa dia mau UN, jadi agak-agak bertaubat hehehehe*

Well, definisi mah gampang!
Yang pasti mulai saat ini mari kita senantiasa memperbaiki diri. Contoh kasus: Gak usah terlalu repot ngurusin urusan orang lain tapi lebih ikhlas membantu orang lain tanpa babibu dan banyak komentar. Kalau kata tukang martabak di Jembatan Merah yang pernah saya ajak ngobrol “Niatkan segala sesuatu untuk jadi ibadah agar semuanya berkah, karena segala kemudahan itu adalah bagian dari berkah” Subhanallah sekali saudara-saudara… saya dapatkan nasehat itu dari tukang martabak! bukan di kampus~ padahal udah bertahun-tahun di sana.

3. MERAIH semua yang dicita-citakan
Aamiin! yang mau kerja, sekolah, mengabdi pada negeri, buka usaha sendiri, keliling dunia, nikah… semuanya yang baik-baik semoga dilancarkan ya. Yang pacaran juga, semoga awet dan kalau bisa sekalian nikah deh, kalau gak ya at least punya pulsa HP atau koneksi wi-fi yang berlimpah… sehingga kalau mau berkomunikasi dengan ayangnya bisa via sms, BBM, atau media messaging services lainnya… bukan sok tau dan mau ikut campur ya, kawan apalagi cemburu mwahahhahahahaha sorry saya udah punya *tapi masih dirahasiakan Allah hehehehehe, udah ah… mau tau aja :p * cuman bisa nggak sih kalian menyadari bahwa dunia bukan cuman milik dua sejoli aja. Masa’ tiap saya buka social media, adaaaaaaaa ajaaaaaaa yang ngotorin timeline dengan status kayak gini nih:
@derp ayaaaaang…. kamu udah makan?
@derpina udah sayang, kamu udah belum? Aku baru mau berangkat nih
@derp belum ayang… oh hati-hati ya
@derpina kok belum… aku nggak mau kamu sakit ya sayang
dst
dst
dst
sekitar puluhan baris lagi lah!

Oh come on? Is it necessary for me untuk tau kondisi dua sejoli itu? Are you kidding on me? Nggak penting lagi~ lagipula… ada kaaaaan…. suatu mahakarya teknologi komunikasi bernama: SMS? BBM? Skype? Yahoo messanger? or something like that? pleaseeee~ stop that! kalau kata adik saya “Kakak cerewet deh…. biarin aja kali, kak”  iya sih…. tapi gimana dong, kadang gemes juga. Terkadang terpaksa saya mute… tapi kan kadang jadi merasa berdosa juga

:clover:  Dear my lovely family…. :heart:
You are the best I ever had….
neither the best nor perfect, but still one of the happiest family in the universe.
Buat Mama… semoga Mama nanti makin rajin dan gak gengsi buat jalan-jalan keliling komplek… biar makin oke jalannya. Jadi sembuhnya makin afdhal. Doain kakak ya… doain yang baik-baik aja.

Buat my lovely brother… semangat UN-nya. Semoga bersama geng “Sahabat Nabi” sukses masuk SMA-SMA okeh di Bogor. Sing bageur nya kasep~ jangan malas dan JANGAN KECANDUAN MAIN GAME! atau… oh you know your sister very well

Buat semuanya… don’t worry about me too much! I’m okay… really okay. Hasbunallah wa ni’mal wakil, ni’mal maula wa ni’man nashir 🙂

 

:clover:  Dear Pillowman…
tidak terasa ya, sebentar lagi lu harus memberikan kado lagi buat gw hwahahahahahaha…. 31 Maret ya!  *hiyaaaaa*
terima kasih sudah dengan ikhlas ridha senantiasa setiasa mendukung gw baik kala suka maupun duka.
Semoga Allah memberikan apa yang lu inginkan ya,termasuk itu looooh “you-know-what” hehehehehe~ takut dibaca HRD ah hahahahahahaha. Semoga tetap baik hati dan sabar~ Semoga semakin bahagia! Sukses dalam karir, cita, dan cinta.  Yeaaaaah! perjuangan kita masih panjang, bung~~~~~!!!!! seeeemaaaaangaaaat!
Oiya, kalau mau nraktir mohon diagendakan lebih matang ya… gw nggak cukup kalau cuman 1 menu soalnya
Sorry… gw nggak mengenal kata jaim dan diet dalam kamus kuliner gw hohoho

 

:clover:  Dear my boss in campus….
Horeeeeee sebentar lagi kita akan melihat Hiro….
Sehat-sehat ya, Ibu…
Terima kasih sudah bekerja, menulis, ngobrol, dan wisata kuliner bersama. Oh~ I have the best boss in the world.
Don’t worry, if someday I leave the campus… I’ll always contact you, and promise…. I still keep my dream to go to Paris and study there.

:clover:  Dear Sister Bear….
jangan boros!
Jangan kebanyakan nonton konser dan belanja online lagi. Mau thesis… mau cari jodoh juga kan hehehehehhe, semangat sister bear. Kita harus tetap menjadi beruang terimut di alam semesta ini

:clover:  Dear HRD…
yang baca blog saya… terima saya bekerja dengan gaji yang kompetitif ya hehehehehehe *hiyaaaaa ngarep :p*

:clover:  Dear my best blog reader….
@adhiprib: Semoga  resolusinya tercapai… mungkin nggak semua, tapi semoga yang terbaik :). Oiya semoga tetap diberi kesabaran dalam mengunjungi blog ini hehehehehe.
@Illinia: Sekutuku yang paling baik dan setia… hehehehehe jangan cuman baca doang komen dong sekali-kali. Semoga menjadi researcher yang baik dan terus berada di jalan yang benar.
@semuanya yang terdampar: komen dooooong T^T jangan garing-garing banget nih blog

:clover:  Dear my students…
Dapat nilai bagus itu mudah… tapi mendapatkan ilmu dan berkahnya hingga dapat mengamalkannya itu SUSAH! Orang pintar itu banyak, tapi orang yang cerdas dan bijaksana… itu masih limited edition. Kakak harap kalian meminimalisir kebiasaan kalian suka nyontek karena nggak PD dengan jawaban kalian. Kakak harap kalian jadi orang-orang yang mau bekerja keras…. belajar dengan baik dan benar, kalian nggak akan mati hanya karena belajar. Memang… nilai bagus itu nggak mutlak menentukan kalian sukses atau tidak, tapi setidaknya itu parameter untuk kalian pertanggungjawabkan kepada orang2 yang sudah berjuang untuk kalian. Kalian harus berjuang gila-gilaan, kawan…. karena pada saat yang sama banyak orang yang juga berjuang gila-gilaan untuk kalian. Terima kasih karena kalian selalu bikin kakak happy, yeaaaah walau kadang kesel juga sih. Tapi nggak apa deh, bareng kalian kakak selalu merasa lebih muda hehehehehehe. Love you all…. maafkan kakak yang suka malas hehehehehehe

 

Huwaaaaa capek juga ngetiknya,
Segitu aja deh…. terima kasih semuanya….
Kehadiran kalian-kalian-kalian semua inilah yang bikin hidup saya…. BERWARNA dan menyenangkan.
Terima kasih semuanya

jiplak tulisan orang lain? Masih jaman?


Huuuuft! berapa kali harus saya bilang saya sebenarnya tidak pernah bermasalah dengan orang yang menggunakan tulisan saya untuk tulisan mereka bla-bla-bla ASALKAN mereka mencantumkan nama saya, susah banget sih? Emangnya nulis gampang? huwaaaaa you should read many books before you can write something good! Hingga hari ini, ketika saya mau menggunakan tulisan orang lain saja, bahkan jika itu adik kelas saya sendiri, saya pasti akan meminta izin terlebih dahulu karena saya tahu menulis itu tidak mudah.

Bulan ini, entah ada angin apa… seseorang menggunakan tulisan saya untuk dipajang di blognya TANPA meminta izin kepada saya atau sekadar memberi penjelasan singkat bahwa itu adalah tulisan saya… sebenarnya mau menyelesaikan hal ini secara baik-baik, tapi orangnya nggak nanggepin… jadi yaaaaa, biar saya aja yang bongkar! heuuuuuu! dosa… dosa deh sekalian.

Image and video hosting by TinyPic

Itu merupakan tulisan saya yang saya kirim ke Kompetisi Essay Mahasiswa  Nasional tahun 2010 yang diselenggarakan oleh tempo institute. Mengapa dia bisa dapatkan? Karena pada tahun 2010-2011, essay yang masuk 20 besar dipajang di website tempo institute dan hahahahaha saya dapat 20 besar,tapi nggak usah dibesar-besarkan yang lebih bagus dari saya juga buanyaaaaak hahahahaha. Naaaah, sayangnyatahun 2012 ini si essay-essay yang udah dari angkatan 2010 itu udah nggak dipajang lagi, ngerti laaaah… udah saatnya yang angkatan baru yang merasakan sensasi tulisan mereka dipajang di website tempo institute dan dibaca dunia *halah*, dan taaaaaaraaaaaaaa setelah saya iseng-iseng ngecek, rupanya tulisan saya malah mejeng di blognya mas wedha darmawan yang darmawan karena mau meluangkan space blognya…. ya! darmawan tapi kurang bijaksana karena asal kopi paste begitu saja *sorry to say, ya Mas….* dan setelah kepo melacak social medianya…. betapa terkejutnya saya ketika tahu orang ini adalah duta bahasa gitu deh~ hah udah deh nggak usah dilanjutkan. Setelah saya cek lagi, ada juga essay-essay orang lain yang dia kopipaste 🙁 owwwwwh… why

Kalau tulisan yang dia kopas itu adalah tulisan saya yang non formal kayak yang di blog atau apalah…. saya sih nggak akan heboh-heboh banget. Tapi ini? Ini tulisan saya yang pernah masuk lomba…pernah publikasi… dan errrrrghhhhh! Dia tidak mengerti betapa dekatnya pekerjaan saya dengan menulis, beberapa kali saya dipanggil wawancara kerja karena track record menulis saya dan bahkan ada yang karena membaca blog saya *ini tips juga buat blogger yang juga job seeker :p watch out your blog hehehehehe* bisa dibayangkan nggak kalau ada pihak yang iseng-iseng ngecek judul tulisan saya dan taraaaaaaa muncul di blog atau website orang lain dengan nama orang lain juga? come on! jangan dzhalim deh.

Grrrrrrr….
Pembaca yang baik, omelan saya ini belum seberapa kok, sewaktu saya submit tulisan ke jurnal nasional, editornya langsung memberi “surat cinta” yang sangat mengena karena saya salah menulis nama penulis di daftar pustaka dan salah menulis judul dan volume jurnal yang saya kutip. Segitu saya udah nulis yaaaa mengutip dari mana, nggak asal kupipa gitu aja, diomelinnya langsung dahsyat!Saya saja pernah dimarahin untuk masalah-masalah seperti ini, karena dalam dunia menulis plagiarism itu suatu tindakan yang fatal…. sekecil apapun. Kalau mengutip perkataan editor saya “Tolong hargai setiap jerih payah dan pemikiran orang-orang yang sudah menginspirasi setiap bagian inspirasi kita” hahahahaha saya masih inget banget surat cinta pak editor tercinta itu.

Haaaaah,sudahlah…
mau tahun baru.
Saya masih berbaik sangka mas tersebut hanya khilaf *mungkin khilafnya cukup sampai situ aja ya, Mas…* semoga Allah membukakan pintu hatinya… aamiin…
Tapi untuk pembaca sekalian, bijaklah dalam mengutip atau kopi paste… kita tidak berhak merebut hak orang lain sekecil apapun 🙂

Well… see you!

In memoriam, our lovely cats… Dinggo and Kismin


Dalam satu bulan saya harus kehilangan dua ekor kucing sekaligus! CATAT! 2 ekor sekaligus.
Kalian mungkin tidak tahu, tapi saya berasal dari keluarga yang suka sekali kucing. Jadi udah tercetat dalam DNA leluhur deh… dari saya kecil sampai sudah segede sekarang, saya pasti memelihara kucing, bahkan jika saya nikah nanti… suami saya nggak usah berisik deh kalau saya mau miara kucing! Saya bahkan sudah persiapkan nama buat si mpus piaran saya di masa depan *halah*.  Jadi jangan aneh kalau saya lebih intens ngobrol sama kucing daripada sama manusia.

Jika kalian mengenal kisah hachiko, dan itu versi doggy… Saya pernah mendengar hal serupa, tapi tentang kucing. Kucing kakek buyut saya mati di makam kakek buyut saya karena nungguin setiap hari tanpa makan minum, kucing kakek saya mati tidak lama setelah kakek saya meninggal, dst… dst…dst…

jadi kami itu sayaaaaaaaangggg banget sama kucing.Dulu sekali, waktu masih agak langsing dan muda belia, ada cowok yang saya tolak… bukan karena apa-apa, tapi karena dia sempat nendang kucing :cat2: ! Saya injek kaki cowok itu terus saya bilang “Sakit kan? Kalau sakit jangan lakukan itu sama makhluk lain, bahkan kucing sekalipun”. Mungkin cowok itu dendam kali ya sama saya, jadi hingga hari ini hubungan sosial saya lebih baik sama kucing daripada sama manusia 😥

Loh.. mana ini cerita tentang kematian kucingnya? Huhuhuhu iya ini ceritanya…

1. Dinggo
Image and video hosting by TinyPic
Dinggo adalah kucing kesayangan saya… dia anak kedua dari cowcow yang sudah mati beberapa bulan sebelumnya. Kucingnya baik sekali… dia selalu nganter saya kalau mau ke kampus, terus cuman mau makan dan tidur kalau sama saya. Dia juga pendiam, jadi nggak banyak ngeong-ngeong. Sukanya di dalam rumah dan tidur bareng saya.

Dia punya sahabat, namanya Kismin. Entah dari mana Kismin itu, tapi yang jelas Dinggo selalu happy nemenin kismin. Lucunya lagi, kismin suka ngasih hadiah buat dinggo mulai dari ikan, ayam, dsb *yang jangan2 hasil curian dari tetangga hahahahahaha, nggak apa deh yang penting niat*

Sebelum mati, dinggo sempat hilang beberapa hari… dan sehabis pulang dia udah sakit parah banget. Ada indikasi keracunan makanan karena ada orang JAHAT yang pakai racun buat nangkep tikus. Racun dalam dosis tinggi nggak cuman bunuh tikus! Tapi juga kucing dan mencemari air selokan. Pernah orang yang pakai racun ini dikomplain sama yang pada punya kucing, tapiiiii~ orangnya malah bilang “Alah…kucing ini” GRRRRRRH! begitu kesalnya saya sampai saya pernah berencana ngasih makan coklat ke anjing orang  *anjing itu langsung bye kalau dikasih coklat hehehehe* dan bikin surat kaleng “WHAT DO YOU FEEL NOW!” tentu dengan cat merah agar manambah efek dramatis. Tapi,gak deh… saya masih punya iman dalam dada. Lagian, saya nggak dendam sama doggynya… saya dendam sama tuannya, udahlah~ biar Allah aja nanti yang bales… hiks 😥

Yang paling mengharukan dari dinggo adalah, walau dia udah sekarat dia masih berusaha buat jalan,makan, dan minum… terutama pas dia liat saya udah nangis-nangis kejer karena nggak tega liat dia sakit kayak gitu. Setelah saya bilang “Udah deh dinggo, kamu mati aja nggak apa-apa daripada sakit kayak gini, kakak nggak tega. Dinggo baik-baik ya di sana nanti” dan 5 menit kemudian, dinggo pun berpulang. Huwaaaaaaaa…. sedih banget. Tapi udah nggak nangis2 lagi karena udah puas selama 3 hari nonstop nangis karena Dinggo dan udah ikhlas dia pergi.

2. Kismin
Image and video hosting by TinyPic
Dia adalah sahabat Dinggo sekaligus kucing kesayangan bibi yang suka bantu di rumah dan tukang kebun. Tidak lama setelah Dinggo mati, Kismin mengalami kesedihan yang berkepanjangan. Tiap hari cuman makan sedikit, dan ngeliatin kuburan dinggo terus setiap hari. Kalau hujan dia akan lebih histeris lagi liat kuburan dinggo yang kehujanan.

Saya nggak bisa lanjutin lagi, kisahnya terlalu sedih.

Singkat kata, kemarin lusa kismin akhirnya mati dan dikuburkan di samping dinggo.
Nggak sesedih pas dinggo mati sih, tapi orang-orang yang kerja di rumah yang histeris. Si bibi yang ngepel sambil berurai air mata, si bapak tukang kebun yang rela nggak jadi pulang kampung demi melihat pemakaman kismin, dsb….dsb….

Huwaaaaaaa…. we love you Dinggo…. we love you Kismin….
Semoga setelah ini nggak ada lagi kucing yang mati muda seperti mereka.
Semoga ada orang yang aware masalah racun tikus….
Semoga orang lebih nyelow kalau ngendarain motor atau mobil jadi nggak nabrak binatang atau manusia
Semoga….semoga…. dan semoga….. :clover:

Indonesia book fair…. seru gak ya? : Sebuah Review


“Buku adalah pesan. Bukan hanya dari penulis kepada pembacanya, tapi juga dari orang yang memberikan kepada orang yang diberikan buku tersebut”

Itu yang dikatakan oleh ayah saya beberapa tahun yang lalu saat memberikan buku “Mimpi-Mimpi Einstein” kepada saya.
Yaaaaph… buku bagi saya bukan hanya jendela dunia tapi juga pesan, dari seseorang kepada orang lain….  that’s why I love books hahahahaha. Tak dinyana deh, bagi saya buku itu romantis.

Yeaaaah… begitulah.
Begitu cintanya sama buku, jadi kalau ada book fair saya pasti datang hahahahahhaa. Kenapa ya? karena kangen aja. Ada rasa kangen dan penasaran sama buku-buku… hahahahaha, mungkin ini ya namanya jatuh cinta hahahahaha…..

Kemarin saya sempat ke Indonesia Book Fair di Istora Senayan. Saya kasih overall score dulu ya…. Menurut saya sih lebih heboh dan seru IBF tahun lalu. Diskonnya lebih meriah dan standnya lebih banyak. Yang kali ini, entahlah ada beberapa bagian yang hambar dan diskonnya nggak seseru tahun lalu saja. Kalian tahu? Tahun lalu saya bisa beli buku text book buat belajar bahasa perancis yang tueeeeeebeeeeeeeel banget dan full color dengan harga cuman 50 ribu… sekarang? Buku yang sama masih 200 rb ++ arrghhhhh… sayang sekali. Emang sih harga awalnya 400rb-an tapi kan tetep aja. dan emang juga sih waktu saya beli sealnya udah rusak tapi aaaah bodo amat yang penting masih mulus kan? sayang banget deh.

Daripada saya ngomongnya nggak berurutan lebih baik saya review dari awal aja lah ya!

HOW TO REACH IT?
Naaaaah…. buat kalian yang dari Bogor, agak ribet nih karena commuter line dari Bogor nggak beroperasi, bisa sih kalian naik dari Bojong gede, tapi jadwalnya jadi nggak tentu, penuh, dan tetep aja penuh dengan aneka gangguan.

Buat kalian yang udah duduk manis di area jakarta, ke book fair gampang lah ya. Intinya kalau naik busway, naik busway koridor 1 (Kota-Blok M) naik ke arah blok M terus turun di halte POLDA. Dari situ tinggal jalan dikit-dikit. Oiya sebisa mungkin kalau pakai busway koridor lain jangan transit di halte semanggi ya, gileeeeeee panjaaaaaaaang banget jembatannya, saya pikir dukuh atas udah yang paling panjang rupanyaaaaaa! errrrrrgh….

Naaaah… jadi gimana ceritanya nih buat yang dari Bogor dan nggak bisa naik kereta?
Well, tergantung….
Kalau kalian naik bus, naik jurusan kampung rambutan… turun di terminal kp. rambutan, terus bisa naik kopaja 57 atau metromini S76 ke Blok M, cuman yaaaaa itu jauhnya ampun-ampunan. Dari situ naik busway aja turun di halte polda, di halte GBK juga bisa sih tapi agak jauh ya jalan ke dalamnya.

Agak anti dengan kopaja atau metromini, yaaaaa monggo cobain busway, tapi yaaaaa tetep aja jaaaaaauuuuuuh banget. Ini kalau dari kampung rambutan ya.
kampung rambutan –> BNN (transit) terus cari yang ke semanggi–> semanggi (transit) jalaaaaaaaaaan jaaaaauh melintasi jembatan yang puaaaaanjang banget ke halte Benhill–> naik yang ke Blok M turun di Polda

Sama juga kalau kalian pakai omprengan hehehehehe (thanks for pillowman atas ajarannya yang sangat berharga, jazakallah khair hohoho)
Naaaaah… kalau naik omprengan, dari baranang siang cari deh si ompre yang mau ke UKI, sampai di UKI kalian bisa jalan dikit ke halte busway cawang UKI, dari situ naik busway koridor 9 turun di semanggi jalaaaaaaaaaan terus ke halte benhill, dari situ naik yang ke Blok M dan turun di halte Polda.

Kalau nggak mau kaki copot karena transit di semanggi, bisa juga kalian dari Bogor naik bus agra mas ke lebak bulus, dari sana naik apa aja ke terminal Senen. Dari Senen kalian naik busway koridor 9 ke Harmoni, dari harmoni naik busway ke arah blok M (koridor 1) turun di Polda. Keliatan deket ya? hahahahahaha… tapi perjalanan kalian dari lebak bulus ke Senen itu nggak deket bray!

Huft…huft… capek ya.
Hahahahaha…. cara paling praktis sebenarnya, mengumpulkan teman dengan jiwa yang sama dan sebisa mungkin punya kendaraan sehingga bisa diperdaya buat jalan bareng ke sana hehehehe. Gratuit pula kan, waaaah bahagia banget.

Insya Allah nyampe deh 😀

SUDAH SAMPAI… NGAPAIN YA?
Sebelum kalian berburu buku satu hal yang harus saya tekankan! BAWA UANG CASH! nggak ada ATM, kecuali mobil ATM BCA. ingat kan BCA nggak masuk jaringan ATM bersama, jadi yaaaaa gitu deh. Kecuali kalian pakai kartu mandiri mungkin masih bisa tertolong karena mandiri udah masuk jaringan ATM Prima bersama BCA. Kalau bank lain…. arrrrrghhhh siap-siap aja jalan kaki keluar Istora cari ATM yang bisa pake ATM bersama. Capek kaki, bung!

Naaaaah… kali ini diskonnya kurang hot. Sebenernya sih kalau uangnya unlimited mah nggak masalah. tapi apa daya jika uang masih pas-pasan.

Buat kalian yang waktunya terbatas mungkin ada baiknya bikin list mau beli buku apa aja dan penerbitnya apa lalu…. liat denahnya langsung ke stand tujuan. Biar nggak buang waktu aja, karena jika kalian dateng ke Islamic Book Fair, kok yang ngisi standnya nggak jauh beda.

Denah IBF

Denah Indonesia Book Fair 2012

 

kalau kalian bawa uang rada banyak, langsung aja ke bagian periplus, gramedia, dkk… cuman sebagai yang pernah datang tahun lalu saya tahu persis bahwa potongan harga yang ada nggak sebesar dulu lagi. tadinya mau beliin buku Nelson Mandela buat seorang teman karena dia punya tanggal lahir yang sama dengan Nelson Mandela… Waaaah keren kan. tapiiii pas liat harganya 400rb! Errrrrr…. nggak didiskon pula pada hari itu, langsung mundur perlahan. Gramedia menurut saya jadi stand dengan diskon terpelit *as always* lainnya lumayan lah.

Naaaaah, bukan kalian yang punya jiwa MODIS (Modal Diskon) seperti saya… hahahahaha, maka surga dunianya adalah di sekitaran stand yang jual buku-buku bekas. yak! buku bekas yang pada masih bagus. Aduuuh, di stand bagian mana ya? lupa… pokoknya yang paling rame… hahahahaha. oiya, kalau kalian luang sebenarnya sempatkan waktu untuk compare harga buku di satu stand dengan stand lainnya. Bawa minum juga, haus loooh jalan-jalan.

HASIL BURUAN?
1. AGATHA CRISTIE’S NOVELS

Novel-Novel Agatha Cristie

Novel-Novel Agatha Cristie

Seperti biasa… sebagai penggemar novel detektif, saya pasti berburu novel Agatha Cristie. Huwaaaaaaa… dan dapet. Bahagia banget. Saya mulai ngumpulin semua versi bahasa inggrisnya karena walau harus bulak-balik buka kamus, ceritanya jadi lebih menegangkan daripada versi terjemahannya.
Berapa nih harganya? masing-masing 30 ribu hwahahahahaha… lumayan lah. cuman mungkin kertasnya mulai menguning ya, cuman nggak apa lah. Masih terlihat rapi dan cantik kok

 

2. Bidadari-Bidadari Surga

Bidadari-bidadari Surga

Naaaaah ini tadinya mau saya kasih buat seseorang. Karena rak buku dia mulai harus dipenuhi buku hehehehehehe. Saya pernah memberikan buku tere liye kepada dia, jadi pengen sekalian aja konsisten ngasih buku tere liye. Saya ngerasa match aja buat dia. Lagipula orangnya sangat apik, jadi saya bisa minjem ke dia nanti hwahahahaha… rak buku saya sudah penuh soalnya jadi sebenarnya lebih happy ngasih orang-orang apik. Dan seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, book is a message… I want to give a good message for a good one. huhuhuhu, mengharukan nggak sih.

tapi… setelah liat cover letternya… baca chapter awal-awal… tentang kakak yang berjuang untuk menjadikan adik-adiknya orang hebat. Huwaaaaa itu sih gw banget, orang yang saya kasih buku bisa-bisa bilang “Sepertinya lu yang harus belajar lebih banyak mon” Aaaaaah… dia sih udah menjadi kakak yang baik… sangat baik… mungkin akan menjadi lebih baik lagi nanti. Jadi saya simpan bukunya, sebagai pesan untuk diri saya sendiri. Saya harap dia menerima alasan ini 🙂

harganya, 38000 IDR saja… di stand Republika ya!
3. Di Tepi Sungai Piedra aku Duduk dan Menangis
Di tepi Sungai Piedra Aku duduk dan menangis

ini karena pas lebaran tahun ini kena tag #Bukutempel dari pemilik blog ini.
Saya penasaran kan jadinya… daaaaaaaan…. bagus banget, tapi agak roaming bacanya hahahahaha. Bahasanya Paulo Coelho emang indah… tapi kayaknya harus rada pelan-pelan ya bacanya biar bisa menggerti makna yang mau disampaikan.

Harganya… 20 ribu hehehehehe… nggak turun banyak ya dari harga aslinya.

4. Ranah 3 Warna

Ranah 3 Warna

buku saya hilang! dan itu bukan buku saya tapi buat mama saya. Errrrrgh… siapapun yang minjem, sudahlah… sudah saya ikhlaskan.  Jadi saya beli lagi, gimana juga harus ngegantiin buku punya Mama kan. Di gramedia… diskonnya 20% dari harga aslinya. lumayan lah daripada lumanyun hehehehehehe….

Yaaaak itu aja, saya keburu capek jadi nggak bisa lama-lama saat itu.
Mungkin sekian aja review dari saya. Yang mau datang ke IBF, terakhir besok loh… selamat berjuang! hehehehehehe.

 

Mari belajar mengucapkan “Terima Kasih”


Beberapa hari yang lalu saya ke Jakarta,
Seperti biasa… angkutan yang mengantarkan saya menjelajahi jakarta pasti cuman kereta dan busway. Hahahahahaha…. kalau sendirian udah deh,pakai yang aman-aman dan jelas aja.

Naaaaah! hal yang udah lumrah banget kalau di kendaraan publik seperti itu kita rebut-rebutan duduk karena capek juga kan kalau jauh-jauh berdiriiiiiiii dan berdesak-desakan. Nah, rahasia umum juga bahwa banyak yang berdiri agak jengkel dengan yang duduk apalagi kalau yang duduk, misalnya, masih muda belia dan diasumsikan jasmani dan rohani.
Image and video hosting by TinyPic

Well, saya setuju sekali…. sangat setuju, ketika kita… muda-mudi bangsa ini memprioritaskan orang tua, ibu hamil, ibu yang bawa anak kecil, yang memiliki kekurangan tertentu untuk duduk. Yaph, itu SIKAP! nggak ada sanggahan untuk itu. Agak terlalu juga emang kalau pura-pura tidur padahal di depan mata kita ada orang-orang yang masuk kategori “Diprioritaskan untuk mendapatkan tempat duduk”

TAPI…
Saya ingin menegaskan, tolong deh yang diberi tempat duduk juga ucapkan “TERIMA KASIH” kepada yang dengan legawa memberikan tempat duduknya.

Loh, kenapa ngomong kayak gitu, Mon?
Karena saya merasa sakit hati beberapa kali! Beberapa kali saya memberikan tempat duduk saya di kereta pada orang lain, dan “terima kasih” karena saya malah memperoleh muka masam dari orang yang saya berikan tempat duduk dan tanpa ada kata terima kasih sama sekali dari orang yang bersangkutan.

Cerita yang terbaru begini….
Kenapa saya sering memperoleh tempat duduk di kereta? Sederhana saja… saya senang menunggu kereta di stasiun Jakarta Kota yang notabenenya stasiun pemberangkatan kereta. Nggak apa deh jauh-jauh juga… lagipula saya suka foto-foto di jakarta kota jadi kadang sekalian refreshing.

Pada hari itu, saya sedikit kurang beruntung karena ada satu jadwal kereta yang dibatalkan, yang lebih menyebalkan lagi saya yang udah capek karena berangkat dari bogor subuh-subuh dan pas mau pulang aja kok susah banget, pegel, kepanasan, lapar, haus, kucel, masih harus menunggu kereta selanjutnya selama 90 menit! Aduuuuh kebayang dong BT dan capeknya gimana? Belum lagi saya menyadari di stasiun2 lainnya penumpang pasti akan menumpuk. Arghhh…..

Setelah 90 menit menunggu, akhirnya si kereta datang… huwaaaaa udah nggak mikir lagi deh. Langsung masuk dan duduk. Kalau di Jakarta Kota kemungkinan dapat tempat duduk lebih besar 🙂 . Karena badan saya memang didesain untuk kerja indoor bukan outdoor, jadi udah tepar banget deh… dan taraaaaaaa saya tertidur dengan nyenyak.

Merasa leher sakit sekali, saya lalu terbangun dan kaget banget karena kereta sudah sangat penuh. Sementara kereta baru sampai stasiun pasar minggu. Di depan saya, ada seorang nenek tua yang duduk di bungkusan besar barang dagangan *saya nggak tau isinya apa, pokoknya kantong plastik gueeeedeeee bgt* karena kereta mulai padat tentu si nenek itu agak mengganggu beberapa penumpang lain yang juga berdiri, di samping si nenek itu ada cucunya… diem aja.

Jiwa heroik saya bangkit… masa iya saya tega liat si nenek itu duduk di bawah karena nggak kuat berdiri? Belum lagi saya juga nggak tega deh kalau dia kesenggol-senggol orang lain. Saya juga punya keluarga kali, kalau Mama atau nenek saya begitu juga saya nggak akan rela. Please!Gw juga punya hati dan otak!

“Nek, silakan duduk di sini aja” kata saya mempersilahkan si nenek.
Neneknya agak gengsi “Ah, nggak usah udah tanggung” Waaah, karena capek saya agak kesel juga… udah dipersilahkan masih gengsi. Tapi karena udah sepuh neneknya, jadi saya maklum…
“Iya… nenek turun di stasiun apa?” Kata saya mencoba sabar.
“Depok” sambil masih dengan muka acuh butuh
“Itu masih jauh, Nek. Udah duduk aja di sini”
Si cucu kemudian nyerocos, “Udah, Nek… duduk aja… lumayan.”

Setelah diyakinkan begitu, si nenek pun duduk. Saya berdiri, I feel so much better karena udah cukuplah setengah jalan duduk. Lagipula selama masih bisa liat jendela dan masih bisa nafas saya happy-happy aja tuh karena bisa liat pemandangan dan asma saya juga nggak akan kambuh selama masih ada space yang cukup luas buat kepala saya *dulu pernah ambruk juga karena kegencet parah dan nggak ada pemandangan sama sekali selain punggung manusia*

dan si nenek itu pun akhirnya tertidur di tempat duduk yang saya ikhlaskan itu.

Tapi kemudian betapa sakit hatinya saya ketika si cucu kemudian ngobrol dengan orang lain yang sepertinya temannya atau apalah… dan itu menyindir saya setengah mati

“Iyaaaaa… biasalah anak muda, pura-pura tidur. Tega banget tuh baru ngasih pas si nenek udah mulai capek” bla….bla….bla… makin lama makin mengarah ke saya dan soory to say makin kurang ajar!

Saya harus akui, saya kecewa. Kalau saya saya nggak punya iman dan nggak ngehormatin orang lain! Udah saya tonjok! Saya lempar ke luar kereta! Abis seenaknya aja nge-judge orang.
Sekadar informasi saja ya, sewaktu saya masih duduk, di kiri dan kanan saya ada dua anak yang lebih muda dan sehat daripada saya! Tapi dari jakarta kota sampai bogor mereka tidur dan maenin BeBeh mereka. Saya bisa…. bisa seperti mereka! Tapi kan pada kenyataannya saya nggak begitu.
Setelah sampai di depok si nenek dan si cucunya itu turun kan. Tidak ada kata terima kasih! Yang ada muka masam dari si cucu. Grrrrrrrrrrrh~~~~~~ saya kesal sekali!

Itu hanya satu cerita!
Saya berkali-kali mengalami hal yang hampir serupa, apa saya orangnya terlalu perasa ya?
Pernah saya kaget karena ketika saya terbangun di kereta, ada ibu hamil yang berdiri di depan saya. Lagi-lagi saya kaget karena di depan saya kok bisa-bisanya ada ibu hamil yang tidak dipersilakan duduk oleh siapapun? Seperti biasa saya persilahkan duduk, waaaah takut kualat lah.
Si Ibu hamilnya baik sekali dan bilang, “terima kasih banyak ya,mbak. Maaf ya mengganggu” dengan senyum mengembang… waaaah cantik sekali.
“Hahahaha, gak apa, Bu… harusnya daritadi. Saya ketiduran sih”

Tapi apa kata orang-orang di sekitar saya,
“Harusnya dari tadi tuh… tadi gw nyari-nyari satpam supaya dia nyadar. eh bagus deh nyadar sendiri” saya inget banget yang ngomong gitu dua orang anak cewek remaja seumuran saya lah. Hampir saya jambak dan injek kakinya! Siapa lo?!! kenapa harus dia yang ribut? untungnya lagi saya nggak mau… ya saya nggak mau punya otak yang dangkal seperti mereka!
Ada lagi, saya ngasih tempat duduk ke ibu hamil. Eh dia malah cemberut dan nggak bilang terima kasih atau senyum sekilas ke saya. Padahal saya juga belum nyampe 1 menit tuh nikmatik tempat duduknya.

Waaaaah…. pokoknya banyak yang kayak begitu deh.

Saya kira saya saja yang dongkol masalah ini…..
Suatu hari di kereta ada seorang nenek yang lebih ekstrim daripada saya. Dia memberikan tempat duduk kepada seorang ibu yang bawa anak kecil buanyaaaak banget. Nah tapi, setelah sampai tujuan si ibu banyak anak ini melengos pergi begitu saja tanpa mengucapkan terima kasih ke si nenek. Kalian tau apa yang terjadi?

Si nenek kemudian teriak, “Kelak anak kamu nggak akan pernah berterima kasih ke kamu, karena kamu tidak tahu bagaimana berterima kasih kepada orang lain” Sedaaaaaap! Kalian mau tau? Saat itu rasanya saya langsung mau sungkem ke si nenek perkasa itu. Siapa??? Siapa yang bisa seberani si nenek untuk mengatakan hal itu? Ya mungkin memang harus ada orang seperti Beliau untuk menyadarkan komunitas masyarakat yang mulai cuek dengan kepedulian dan pengorbanan orang lain.Saat itu, saya bangga jadi penumpang yang berdiri karena bisa mendapat pelajaran luar biasa secara live dari si nenek itu dengan jelas.

Si nenek itu mungkin menangkan mata berbinar saya yang memancarkan kekaguman tiada tara ke si nenek, lalu Beliau tiba-tiba ngobrol dengan saya lalu menasehati saya:
“Cu, terima kasih dan maaf itu mungkin keliatannya sepele. Tapi dua kata itu menunjukkan kita menghargai setiap perbuatan orang lain, sekecil apapun. Kalau kita tidak bisa melakukan hal sepele dengan baik, maka kita juga tidak akan bisa melakukan hal besar dengan baik

Saya mencatat nasehat itu baik-baik.

Mungkin semua hal butuh waktu ya?
Saya juga dulu suka rada iri kok sama orang yang tidur di kereta, apalagi cowok, sedangkan kita berdiri. Saya bahkan pernah ketawa terbahak-bahak, saat ada seorang mas-mas yang terlihat jelas pura-pura tidur ketatuhan plastik berisi ikan mas! Hwahahahahahaha…

tapi semakin saya dewasa *ceilah bahasanye*, saya liat teman-teman saya kerja, dan bahkan saya mengamati berbagai kisah “Pillowman” yang tiap hari bulak-balik menghadapi ganasnya ibukota *errrrr…. sorry, nggak menemukan padanan kata yang nggak lebay* saya menjadi sadar betul, banyak orang di muka bumi ini sangat kelelahan… bahkan lebih daripada saya.
Saat di kereta… saya lalu menyadari, orang yang duduk belum tentu lebih tidak lelah dibandingkan yang berdiri, begitu pula sebaliknya. Semua orang sama-sama capek, sama-sama lelah, sama-sama bosan, yah sama-sama lah. Maka pada saat itulah rasa saling menghargai dan menghormati itu diperlukan. Bukankah semuanya juga berhak dihargai karena sudah bekerja keras seharian? atau mungkin menempuh perjalanan yang sangat jauh?

Ketika di kendaraan umum,
Apa begitu sulit, orang-orang yang lebih muda…membuka mata dan hati lalu mempersilahkan orang-orang yang lebih layak untuk duduk untuk duduk?
Apa begitu sulit juga, bagi orang yang dibantu demikian untuk sekadar tersenyum atau mengucapkan terima kasih?
Apa begitu sulit pula, bagi orang-orang yang tidak memberikan atau diberikan tempat duduk untuk sekadar diam saja tidak perlu banyak komentar?

Bahkan ketika dalam kehidupan sehari-hari,
Apa kita sudah bisa mengucapkan terima kasih atas setiap hal yang dilakukan orang lain untuk kita?
Apa kita sudah menjadi orang yang cukup helpful bagi orang-orang di sekitar kita?
Apa kita sudah cukup dewasa dan bijaksana dalam bertindak?

Bukan karena saya gila terima kasih…. tapi karena saya merasa saya senang ketika pengorbanan saya dihargai oleh orang lain, dan rasanya sebuah hal yang manusiawi jika orang lain juga merasakan hal yang serupa.

Yaaaa…. begitu saja sih.
Pikirkan sendiri saja ya 🙂