a notes from my [new] office


Huwaaaaa it has been so long since my latest posting 😀
Maaf ya… hehehehe, sekarang saya sudah pindah kerja ke tempat baru dan karena sekarang bulak-balik Jakarta-Bogor errrrrrr pas pulang semua tulang mau remuk.

Well, supaya pada nggak penasaran saya sekarang kerja dimana, saya jelaskan di sini aja ya. Sekarang saya menjadi Staf Ahli Ekonomi Muda di Kemenko Perekonomian, tepatnya di kedeputian Kerjasama Ekonomi Internasional. Walau namanya keren, I’m still contract based ya disini, jadi saya belum jadi apa-apa…. so stop to say “Waaaa kereeeen~” dsb. Yeaaaah~ setelah kegagalan saya nggak lolos CPNS Kemlu rupanya saya diberi kesempatan sedikit mencicipi gimana sih rasanya kerjasama ekonomi internasional itu. Jujur sebenarnya saya sangat antusias setengah mati di sini. Akhirnya…. akhirnya saya bisa melihat dengan mata kepala sendiri tanda tangan pak Hatta Rajasa dan tanda tangan Pak Marty Natalegawa! Lebay kan? hahahahaha… tinggal vis-a-vis ketemu bapak-bapak menterinya nih.

Baru satu bulan di sini udah mulai kerasa suka dukanya seperti apa. Mulai dari sukanya dulu deh…. I love my office, karena letaknya di Lapangan Banteng dan itu posisi yang cukup strategis daaaaaan~ pemandangannya yang oke punya…jadi bisa memuaskan hasrat saya buat foto-foto.
Image and video hosting by TinyPic

Image and video hosting by TinyPic

Image and video hosting by TinyPic

Tinggal foto-foto di sekitaran Pasar Baroe dan Jalan Antara nih… waaaah lovable view bgt, kayaknya kalau kalian ada yang rencana buat foto pre-wed boleh lah di situ~ paling yaaaa malu aja diliatin orang :p

Kemudian, mmmm… karena dari dulu impian saya belajar tentang integrasi ekonomi internasional dan segala macam policy-nya, waaaah di sini sebenarnya tempat yang tepat buat belajar, dan buat kalian mahasiswa yang ngerasa pinter banget ekonomi internasional…. please come, and you will feel nothing, here. Teori dan praktik itu bedaaaaaaaaa banget! Selain itu juga yaaaa… dapet gaji yang lumayan cukup disini. Standar PNS sih, hanya bedanya gak dapet tunjangan, well… there will be a time lah ya 🙂 curi ilmu dulu yang banyak di sini.

Oiya… satu lagi yang penting, disini kita bisa bebas cari beasiswa, bahkan kalau mau nyambi sekolah sambil kerja juga nggak apa asal kuat aja. Saya sendiri karena masih penasaran dengan beasiswa, jadi hingga hari ini pun masih sibuk apply sana sini dan belajar bahasa inggris. Wueeeets…. jangan tanya perjuangannya deh.

Sekarang dukanya….okey dukanya adalah:
1. CAPEK! beneran deh, sehabis pulang kerja itu kita capek! nggak ada tenaga lagi buat mikir. Jadi benar kata teman-teman saya yang udah kerja kalau udah sampai rumah itu yang mau lu lakukan adalah shalat terus tidur. Boro-boro deh mau mikir buat yang besoknya mau kuliah atau wawancara kerja di tempat lain atau tes lalalalala, haaaah masa bodoh! Makanya saran saya sih, kalau nanti mau sekolah… bulatkan tekad sekolah aja! Ya gak larang sih kalau mau sambil kerja, tapi energi itu terkuras kawan saat kalian di kantor, kalau topik kuliahnya ringan dan tesnya gampang sih mungkin happy2 aja ya, tapi kalau kalian bener2 mau serius untuk jadi expert yang punya kemampuan mumpuni ya mau nggak mau harus sekolah yang benar, serius, dan fokus… ikhlaskanlah pekerjaan kalian, atau minta izin belajar. Gak ada yang nggak butuh pengorbanan di muka bumi ini kawan! Kalau kalian bener-bener mau matang secara akademik, maka fokuskan perhatian, semangat, jiwa, dan raga untuk akademik. Tapi jika memang bakat kalian sebagai praktisi dan gak ada jiwa terjun ke dunia akademisi, mungkin belajar gila-gilaan juga udah kurang menantang lagi, so…. focus….focus…focus….!

2. KAGET! kalian gak tau kan gimana sih pengambilan keputusan yang dilakukan di tingkat atas pemerintahan kita… saya sudah melihatnya kawan! Wuuuuuiiiisssssh~ alot banget. Semua perundingan memakan waktu dan tenaga, belum lagi semua anggota forum yang mau angkat bicara menyampaikan opini dan kepentingan instansi masing-masing. Opini dari yang bermutu sampai yang sampah banget ada di meja rapat. Dari yang cerdas banget sampai yang gak jelas banget tersedia dengan lengkap. Ngebayangin nasib bangsa ada di meja-meja itu… dan jadi bahan perdebatan yang kusut, rasanya gemes banget! Saya berpikir… birokrat itu kalau adil pasti masuk surga tapi kalau nggak… pasti masuk neraka dengan cara ditendang-tendang. Kebayang gak sih oleh kalian nasib jutaan rakyat Indonesia ada di meja rapat-rapat dan perundingan itu! Gila kan? Gila memang… dan suliiiiiit sekali untuk mencapai kesepakatan. Ya memang public goods itu pareto optimum sih, pasti akan ada pihak yang dirugikan ketika suatu kebijakan publik diimplementasikan, but when you know the facts with your own eyes… rasanya~ nggak bisa dijelaskan deh.

Oiya, banyak juga anggapan bahwa PNS pada males. Eits… tunggu dulu, gak semuanya kok. Saya yang cuman staff kontrak aja rajin hehehehe bukan PNS berarti ya. Hmmm… itu sih tergantung orangnya ya. Memang sistem yang ada memungkinkan seorang PNS untuk melakukan moral hazard, bisa aja finger print pagi terus keluyuran kemanaaaa atau ngegabut di kantor terus finger print lagi sorenya taraaaaa~ di akhir bulan dapat gaji yang sama dengan yang kerja rajin. Well, tergantung orangnya sih. Kalau saya, masih terkait dengan kekagetan saya sebelumnya, saya nggak mau mendzhalimi bangsa Indonesia… gila aja, uang gw dari hasil kerja keras rakyat juga kali. Selain itu, saya tipe pemalas kelas kakap, jadi saya kerjakan semuanya dengan baik dan secepat mungkin supaya nanti my boss nggak usah mengganggu masa-masa santai saya yang indah dan tenteram… daaaaaan tidak ada yang boleh mengganggu jadwal pulang saya, sekian!

Kadang serem juga dimarahin sama bos… atau sering juga diperdaya sama yang senior2 buat ngerjain tugas mereka T^T tapi yaaa apa boleh dikata, semua ada prosesnya. Pasti ada sesuatu yang sedang Allah rencanakan, dan semua ini pasti menjadi mata rantai yang terkait satu dengan yang lainnya.

Tapi kemudian keinginan saya untuk sekolah lagi semakin besar,kenapa ya? mungkin karena saya gemas dengan meja-meja perundingan dan pertemuan yang hanya penuh dengan debat alot. Kalau masih level kroco-kroco sih nggak bisa berbuat apa-apa di tingkat policy making, hanya bisa menelan mentah2 hasil kesepakatan para birokrat atas. Gemes kan? Yaaaaa gemes aja sih nggak akan mengubah apa-apa. Kelak harus ada waktu dimana saya yang mengisi meja itu, menghentikan hal-hal yang gak perlu di meja itu, melontarkan opini cerdas dan cermat untuk suatu masalah. Menyadarkan setiap orang dalam forum bahwa di meja pertemuan kita sedang membahas masalah banyak orang bukan main monopoli. Haaaaah~ tapi saya sendiri tidak akan bisa melakukan apa-apa, semoga rekan-rekan saya kelak di meja-meja itu adalah orang yang sevisi dengan saya, atau bahkan punya visi yang lebih baik. Harapan itu selalu ada… dan pasti ada…

That’s all from me 🙂
Just come to my office if you have time…
Ada sebuah kedai gelatto yang enaaaak banget deket2 situ 😀 you will like it.

If


If you can keep your head when all about you
Are losing theirs and blaming it on you;
If you can trust yourself when all men doubt you,
But make allowance for their doubting too;
If you can wait and not be tired by waiting,
Or being lied about, don’t deal in lies,
Or being hated, don’t give way to hating,
And yet don’t look too good, nor talk too wise:

If you can dream — and not make dreams your master;
If you can think — and not make thoughts your aim;
If you can meet with Triumph and Disaster
And treat those two imposters just the same;
If you can bear to hear the truth you’ve spoken
Twisted by knaves to make a trap for fools,
Or watch the things you gave your life to, broken,
And stoop and build ’em up with worn-out tools;

If you can make one heap of all your winnings
And risk it on one turn of pitch-and-toss,
And lose, and start again at your beginnings
And never breathe a word about your loss;
If you can force your heart and nerve and sinew
To serve your turn long after they are gone,
And so hold on when there is nothing in you
Except the Will which says to them: “Hold on!”

If you can talk with crowds and keep your virtue,
Or walk with kings — nor lose the common touch,
If neither foes nor loving friends can hurt you,
If all men count with you, but none too much;
If you can fill the unforgiving minute
With sixty seconds’ worth of distance run —
Yours is the Earth and everything that’s in it,
And — which is more — you’ll be a Man, my son!

-Rudyard Kipling-

Photo diary: Istiqlal, I’m in love ♥


Sebenarnya saya suka sekali fotografi!
Mungkin karena sudah ditempa bertahun-tahun jadi bagian publikasi, dekorasi, dan dokumentasi selama ini jadi terlanjur jatuh cinta dengan dunia fotografi.

Sebenarnya saya punya janji dengan seseorang untuk berburu foto, saya suka sekali foto-foto arsitektur… dan dia berjanji mau menemani saya asaaaaaaalkaaaaan saya memfoto dia juga :yawn: yaaah nggak apa deh asal ada temen yang mau diajak dengan gratis. Sayang sekali dia semakin sibuk dan rupanya saya orang yang sangat pemalas untuk beranjak dari rumah di musim hujan. Tapi… tuntutan seseorang yang sedang mencari tempat bekerja baru ini untuk mengunjungi tempat-tempat baru rupanya cukup banyak. Saya sudah bertekad kelak saya harus mendapatkan foto Istiqlal dan Katedral! Karena saya merasa mereka bangunan yang keren, unik, bersejarah, dan penuh filosofi di Jakarta. Rupanya Allah merestui niat saya… saya dibawa berkali-kali ke daerah lapangan banteng yang kebetulan dekat sekali dengan Masjid Istiqlal dan Katedral. And yeaaaay~~~ monggo diintip beberapa hasil jepretan saya.

Tidak terlalu bagus kualitasnya ya… karena memang hanya bawa HP waktu itu. Tapi kata seorang teman saya yang jago fotografi “The most important thing is the man behind the gun!” Jadi mau kameranya sejadul apaaaaaapuuuuuun~ yang penting adalah bagaimana si fotografer menangkap momen, pencahayaan, dan perspektif objek. Waaaaw! rasanya masih banyak yang harus dipelajari… but at least I try. Check this out:

Image and video hosting by TinyPic

Ini adalah tampak luar…
Naaaaah, fotografer yang baik itu sama seperti penulis! Gambar itu nggak akan bernilai kalau kalian nggak tau makna dan arti di baliknya *yah setidaknya tulisan dan cerita yang bagus akan menutupi hasil foto yang jelek hehehehe*. Saya sempat penasaran kenapa sih kok nama masjid ini agak unik ya: ISTIQLAL. Well, entah kalian merasa atau nggak, tapi saya yang muslim aja merasa waaaah ini gak biasa nih namanya. Biasanya nama masjid kan nama-nama asma’ul husna atau apalah. Tapi ini Istiqlal! Apa sih Istiqlal itu… tanya sana sini ke Bapak-bapak yang jagain sepatu dan tas *thank a lot ya, Pak* rupanya Istiqlal itu artinya MERDEKA! Yaph… merdeka dalam bahasa Arab.

Perhatikan lagi foto yang saya ambil tersebut, ada kubah besar kan yang menghias atap Istiqlal? Kalian tahu tidak berapa diameter kubah ini? Rupanya 45 meter! Yaph! untuk menggambarkan tahun kemerdekaan Indonesia yaitu tahun 1945. Semakin menarik kan kawan? bahkan secara kebetulan lama pembangunan masjid ini adalah 17 tahun! makin match aja deh, 17 kan tanggal kemerdekaan kita.

Lanjuuuuut!

Tampak dalam deh

Image and video hosting by TinyPic

Kalau ke dalam maka akan tampak desain interior masjid Istiqlal. Sangat minimalis, tapi megah. Kubahnya dihiasi kaligrafi dengan warna keemasan… bagus sekali ya? Lebih bagus kalau bisa bikinnya sebenarnya hehehehe, tapi kalau saya sih ngaku aja walau punya basic cukup lumayan untuk menggambar tapi nggak bisa bikin kaligrafi…

Image and video hosting by TinyPic
Nah kalau foto itu, itu adalah tiang-tiang utama penyangga kubah. Tidak kelihatan dari foto ini, tapi tiang utama yang menyangga di sekeliling kubah ini jumlahnya ada 12! Kenapa 12? Karena ini melambangkan tanggal lahirnya Nabi Muhammad SAW yaitu 12 Rabi’ul Awal. Oiya… Masjid Istiqlal juga dibangun 5 lantai, kenapa? karena rukun islam ada 5 dan shalat wajib juga kan ada 5 waktu.

Image and video hosting by TinyPic

Ini bagian paling depan. Tapi sayang saya tidak bisa mengambil secara lebih detil lagi karena saya mengambil foto dari bagian akhwat (perempuan). Yang pasti arsitekturnya sangat cantik dan masih cling-cling karena baru saja selesai direnovasi.

Image and video hosting by TinyPic
Ini di bagian tengah masjid. Gimana ya… Masjid Istiqlal itu memang didesain untuk menampung jamaah yang sangat buaaaaanyaaaaak, karena itu memang sengaja didesain “terbuka” dan bisa dilihat juga kan atapnya tinggi. Sederhana saja… maksudnya supaya sirkulasi udara berjalan dengan lancar, dan jamaah nggak kepanasan apalagi sampai sesak nafas apalagi sampai pingsan hehehe.

Kalau diperhatikan lagi, bangunan Istiqlal ini mayoritas dibangun dari marmer dan stainless steel. Dahsyat kan? rupanya masih ada filosofinya juga loh. Soekarno bersikeras untuk membangun Istiqlal sekuat dan sekokoh mungkin! Katanya nggak boleh runtuh kalau bisa sampai 1000 tahun!  Konon itu sebagai tanda bahwa betapa cintanya Beliau kepada Islam… jadi dia ingin sampai dia meninggal sekalipun, rakyatnya tetap memiliki tempat ibadah yang mumpuni. Itu juga mengapa Istiqlal di bangun di jl. Medan Merdeka Timur karena ini merupakan “alun-alun”nya Jakarta…. strategis dengan banyak pusat keramaian, jadi setelah dari hiruk pikuk, lusuh, capek kerja, terpukul, sedih, patah hati, happy, atau apapun lah… orang bisa dengan mudah mencapai Istiqlal dan beribadah. Wueeeeets~~~ jaya banget nggak tuh filosofinya. Masih kurang? Okay… siapa takut? tambah lagi , tahukah kalian kalau rupanya…. tempat berdirinya masjid ini dulunya adalah Taman Wilhelmina dan disitu dulu ada benteng Belanda. Naaaah, kata Soekarno supaya makin terasa makna “Istiqlal”nya a.k.a merdeka, jadi benteng Belanda itu diratakan dengan tanah dan dibangunlah masjid ini. Merdekaaaaaaa!!!!! Allahu akbar! Pada baru tahu kan? Sama saya juga kok :p atau malah jangan-jangan kalian yang lebih duluan tahu daripada saya fufufu.

Nah ini juga bisa dijadikan sebuah pelajaran yang berharga banget.
Kalian mungkin sudah tahu bahwa arsitek masjid Istiqlal ini adalah seorang kristen protestan yang sangat taat bernama Fredrerich Silaban. Bukan mau SARA ya, tapi saya sih kagum luar biasa… dulu kan desain istiqlal disayembarakan, dan para panitia dengan sangat terbuka mengundang siapapun untuk ikut sayembara. Hebatnya lagi… orang yang non muslim pun mau ikutan sampai repot-repot mikir filosofinya mau seperti apa *yeaaah, tapi waktu itu hadiahnya juga emas batangan sih, tapi ada orang non muslim yang mau belajar mendalami arsitektur Islam juga rasanya wow banget deh*,  yang lebih lebih lebih kerennya lagi… panitia mengakui bahwa desain terbaik adalah karya seorang non muslim…. bayangkan kawan! Itu toleransi yang luar biasa yang pernah ada di muka bumi ini.

Hal hebat lainnya, Istiqlal memang sengaja dibangun di depan katedral yang arsitekturnya sangat indah.
Image and video hosting by TinyPic
Ada filosofinya?
Ada dong! DAN KALIAN WAJIB TAHU!
Sengaja dibangun di depan katedral supaya rakyat Indonesia belajar untuk terus harmonis dan bertoleransi. Supaya semua pemeluk agama bisa dengan tenang menjalankan ibadah mereka masing-masing lalu setelah itu bisa dengan mudah bersosialisasi satu sama lain dengan damai. Aduh mengharukan dan keren 🙂

naaaah seru kan?
Well, semua hobi itu seru kok kalau dijalani dan dinikmati.

Bumi ini luas, mereka menunggu loh untuk saya, kamu,  kita semua kunjungi dan jelajahi. Mereka menunggu untuk kita cari tahu dan hargai. Kalau kalian udah bisa menikmati setiap proses “pencarian” itu dengan fun dan enjoy… udah deh, kalian pasti feel so grateful for everything. Mumpung kawan… kata guru bahasa Inggris saya “Bumi Allah itu luas, maka jelajahilah… karena Allah pasti punya maksud membuat bumi ini begitu luas”

Selamat bertualang kawan! 🙂
kalau kata film Rab Ne Bana Dil Jodi, “Kita ini musafir cinta… kita akan bertemu di jalan!”
Okay, sampai ketemu di jalan, jangan lupa bawa uang lebih… siapa tahu saya gak bawa uang yang cukup buat naik ojek hehehehe

Well, here I am now~ now, with hijab :)


Okay… supaya tidak ada yang tanya-tanya dan heboh lagi
Kini saya nyatakan secara resmi kalau saya sudah berkerudung sekarang.
And here is my photograph…
tentu dengan editan supaya menyamarkan jerawat hehehehe

me

me nowadays!

 

Waaaaah? Mon.. akhirnya! kenapa? kenapa?

Kenapa ya? Sebenarnya mungkin sejak SMA sudah mau ya, tapi karena saya pernah kesal dengan perlakuan beberapa teman saya yang mendikte saya hanya karena saya tidak berjilbab *Mungkin bisa diubek-ubek posting sebelum-sebelumnya kalau penasaran dengan ceritanya* jadi yaaaa nggak jadi, apalagi pas perguruan tinggi masih ada aja yang belum mengerti bahwa saya tipe manusia yang nggak bisa dijudge oleh siapapun. Saya sudah cukup puas kok menunjukkan bahwa tanpa jilbab juga gw masih bisa tuh hidup, punya prestasi, punya hal yang bisa dibanggakan, gak usah pake narsis lagi.Parah kan? Paraaaaaah banget laaaah~ untungnya saya punya teman yang sangat baik-baik. Yaaaah tidak banyak, tapi sangat baik 🙂 Sahabat-sahabat terbaik saya adalah orang-orang yang sudah tidak pernah complain dengan apapun yang saya lakukan, mereka hanya menegur kalau saya mulai jadi uring-uringan atau panik gak jelas karena sesuatu. Well, I love them! very much~

Saya juga punya seorang teman, dan dia non-islam.
Not a special person, biasa aja… cuman karena punya beberapa hobi dan interest yang sama jadi cukup sering ngobrol juga.
Ada hal yang keren dari dia, kemanapun dia pergi dia selalu bawa Injil kemana-mana! Pokoknya religius banget deh. Tadinya sih biasa-biasa saja ya. Yaaaah… biasa lah saya juga sering liat ikhwan dan akwat yang gak pernah ketinggalan bawa Quran kemana-mana. Tapi pernah lagi asik-asik ngobrol sama dia, adzandzuhur berkumandang

Teman saya  : Mon, shalat tuh… udah adzan waktunya shalat bukan?
Saya: Ah tangguuuung, nanti aja ah…
Teman saya: Loh, emang ibadah bisa ditunda-tunda?
Saya: Utamanya sih di awal waktu, tapi kan ada range waktunya. Pokoknya asal jangan lewat aja. Lapar ah makan dulu~
Teman saya: Tapi yang utama kan awal waktu, kenapa buat Tuhan tidak memberi yang utama, Mon? Ini buat Tuhan loh…tenang gw mah bisa nunggu. Shalat sana!

JLEBH! kata-katanya masuk akal, maka saya langsung shalat tanpa ba-bi-bu lagi.

Karena saya sewaktu kuliah tidak suka mengobrol dengan segerombolan orang (sampai sekarang saya kurang suka keramaian) maka setelah shalat saya masih menghabiskan beberapa menit bersama teman saya itu. Setelah ngalor ngidul ngobrol tiba-tiba dia bertanya pertanyaan yang sebenarnya paling saya malas untuk menjawabnya:

Teman saya  : Mon, kalau wanita muslim itu harus berkerudung ya?
Saya: Iya, kewajibannya begitu… ada di Al-Quran sih sebenernya.
Teman saya: Oh… terus kenapa lu nggak pake? Lu kan anak baik, Mon?
Saya: *waaah di bilang baik, hidung terbang* —-saya ceritakan hal-hal yang bikin saya mikir-mikir untuk berkerudung——
Teman saya: Waaah… begitu. ya udah, sabar ya….
Saya: Lu sendiri, kenapa tiap kemana-mana selalu bawa Injil, ini kan cukup gede.  Memang selalu dibaca?
Teman saya: Gak sih,Mon. Tapi gw bangga dengan agama gw, dan gw selalu tenang setiap gw melaksanakan hal-hal yang diperintahkan Tuhan gw.
Saya: Subhanallah, keren banget.
Teman saya: Lu bangga dengan agama lu kan, Mon?
Saya: Bangga laaaaah…. jangan tanya! Bangga banget! Lu harus tau, cendekiawan islam bahkan lebih pintar dari semua ilmuwan Eropa!
Teman saya: Naaaah… oleh karena itu, Mon… jika lu bangga dengan agama lu, maka lakukan apa yang Tuhan perintahkan. Ini bukan masalah apa yang orang lain telah lakukan ke lu, forget it! Ini masalah apa yang sudah Tuhan lakukan ke lu dan apa yang harus lu lakukan kepada Tuhan lu. Come on! Show to the world you can be a trully moslem scholar like you have said! jangan setengah-setengah dalam iman.

JENG~ JENG~ JENG~ rasanya kesindir banget! JLEBH!
Sebagai informasi ya, dulu dia selalu jadi salah satu orang yang mengingatkan saya untuk shalat di awal waktu. Saya belajar dari dia bagaimana untuk benar-benar toleran…
Saya juga belajar dari dia bagaimana benar-benar bangga pada Allah…
Saya belajar bagaimana menghargai orang lain yang berbeda keyakinan dengan saya.

Saya ingin dunia belajar, bahwa menggerakan hati manusia *setidaknya untuk manusia yang agak bebal seperti saya* tidak bisa dengan hanya kata-kata dari yang halus hingga sindiran atau kritik yang tajam, tapi harus diiringi dengan perbuatan dan contoh nyata.

Saya yang sudah dilempar dan dicecar aneka dalil dan hadist dari jaman sekolah hingga kuliah, yang sudah pernah kena sindir dari beberapa orang, toh rupanya malah luluh dengan pertanyaan seseorang yang cuman bertanya “Lu bangga dengan agama lu kan, Mon?” gw jadi berpikir, apa gw akan gengsi ya kalau tiap saat gw bawa Quran gw dan gw baca tiap hari dimanapun gw berada? kenapa gw lebih sering meluk si HP dan si lappy daripada Quran gw? waduuuuh pantesan laptop gw pernah dimaling orang, notice dari Allah juga kali ya.

Sejak hari itu tanpa siapapun tahu, saya mulai kepikiran kata-kata teman saya siang dan malam, tapi aaah lama-lama ilang juga dihapus skripsi, kerjaan, dan sebagainya. Apalagi saya serem juga liat teman saya pada lepas jilbab selepas lulus, aje gile… yang udah 4 tahun aja bisa lepas, gimana gw? hahahahahaha diuwel-uwel kali jilbabnya.
Tapi lama kelamaan saya ingat lagi, dan berusaha mencari celah dimana pernyataan teman saya yang salah, dan TIDAK ADA!

Saya sampaikan niat saya kepada Mama dan Mama cuman bilang, “Silakan kakak, asal kakak tetap istiqomah, jangan dilepas-lepas nanti ya”
Saya cerita ke adik saya dan dia cuman bilang “Oke kak, tapi kata bu Yoyoh guru agama kiki… nanti jangan pakai pakaian yang ketat dan rambutnya jangan diliatin” CEREWET tapi saya iyakan juga karena bener hehehehehehe
dan orang terakhir yang saya beritahu adalah Pillowman, as usual and as I hope dia no comment macem-macem walau saya sudah heboh cerita kalau saya takut main lepas juga kayak teman-teman saya di kampus! dia cuman bilang “Iya… memang sudah waktunya” lalu tidak ada komen selanjutnya… huffft~ dia memang paling tau saya orang yang heboh tapi tidak suka kehebohan.

dan taraaaaaaa, here I am now~ now, with hijab 🙂

Kenapa saya tidak bilang-bilang ke banyak orang? Terutama yang perempuan
1. Saya sendiri pas awal pakai masih agak males2an, kadang kalau keluar rumah juga masih di buka hahhahahahaha :p jadi yaaa gak usah berisik lah ya.

2. Saya tidak suka kehebohan “Aaaaaa M-on selamaaaat yaaaa” “Aaaaaa amdulillah, emon sejak kapan” “Aaaaaaa, kenapa gak bilang-bilang?” haduuuuuwh~ agak pusing hahahaha. Saya nggak mau orang heboh lah, everything can be happen… saya cuman berharap semuanya mendoakan aja. Lagian saya juga belum bener-bener banget kok, kadang masing lupa lengan baju kependekan, baju berantakan, terus dipanggil-panggil adik saya karena rambut keluar, aaaaah banyaaaaak! nggak muna deh gw, makanya daripada congratulate me lebih baik pray for me. Udah deh, doain si Marissa Malahayati a.k.a emonikova makin hari makin baik ilmu, iman, amal dan rizqinya.

Harapan saya, emmmm….saya ingin jadi world traveler dan penulis kelas dunia. Dengan berhijab, kelak… cepat atau lambat… saya ingin membuat ilmu saya berarti untuk banyak orang, dan ingin menunjukkan how great Islam is…how great moslem is…
That’s all…
Saya akan penuhi janji saya kepada teman saya, kelak I’ll be a moslem scholar…

Keren ya… keren dong! impian harus senantiasa keren

Yaaaa… semoga saya bisa sekeren mimpi-mimpi saya
dan Allah meridhai setiap langkah saya itu. Aamiin.

NB: my very dearest friend, muslimah yang belum berjilbab, seloooow~ saya juga pernah kok kayak kalian :p jadi saya nggak akan komentar macem2, ah kalian juga udah tau modal saya deuh hehehehe… impian saya sih semoga kelak kalian punya cerita yang lebih inspiring dan berkesan daripada saya 🙂 harus! supaya kalian ngerasain betapa mengesankannya berusaha lurus di jalan Allah itu. Gak gampang kan? Makanya kalian nanti akan belajar untuk menghargai itu. Well, you will find your own way, Gals! Insya Allah. Jangan lupa, setelah itu share ceritanya ke saya, siapa tau kita bisa tulis satu buku terus dapat royalti, terus kita kaya raya mwahahahahahahahaha <– tetep mata duitan

Jika emonikova berakustik ria….:p *selamat mendengarkan*


Hahahahahha… bingung mau nulis apa.
Tapi kalian, pengunjung setia blog emonikova belum pernah mendengar saya nyanyi kan?
Hahahahaha… beberapa hari ini rasanya capek banget, keliling-keliling Jakarta, beresin kerjaan yang pada belum beres, hujan yang bikin cucian pada nggak kering dan bikin bergantung pada jaket, naaaah untuk menghilangkan sedikit penat saya berkaraoke ria deh, entah apa yang saya pikirkan saya juga merekamnya hahahahahaha agak alay ya? atau alay banget? hahahaha boleh deh sesekali… Tadinya mau saya kirim buat seseorang untuk menghibur dirinya yang tengah gundah gulana, cuman saya khawatir nanti pas dia denger dia makin pusing dan tidak sadarkan diri, bukan sombong ya… tapi memang efek suara saya konon beda tipis dengan sonata-sonata karya mozart (yang partiturnya dibalik :p ). Jadi biarkan buat kalian aja deh :p

Nah, special for all of you guys.
CAUTION! kalau mau iseng denger pastikan siap jasmani dan rohani ya hehehehehe
suara saya itu range vokalnya pendek banget dan karena jarang olahraga nafasnya makin pendek… waktu SD sih kayaknya nyanyi pupuh yang nadanya tinggi masih nyampe… sekarang? Huwaaa fals banget hehehehe, bodo ah… yang penting eksis 😀

Happy listening for all of you who “iseng” enough buat ngedengerin hahahahaha
Noisenya agak banyak, karaokenya pas hujan deres :p hehehehehe just check this out. Perahu Kertas ala emonikova

Perahu kertasku kan melaju
Membawa surat cinta bagimu
Kata-kata yang sedikit gila
Tapi ini adanya

Perahu kertas mengingatkanku
Betapa ajaib hidup ini
Mencari-cari tambatan hati
Kau sahabatku sendiri

Hidupkan lagi mimpi-mimpi
(cinta-cinta) cita-cita
Yang lama ku pendam sendiri
Berdua ku bisa percaya

Reff:Ku bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada di antara milyaran manusia
Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu

Tiada lagi yang mampu berdiri halangi rasaku
Cintaku padamu…

Ihiiiy… saya cukup romantis kan
Hehehe~ semoga nggak jelek-jelek banget ya
aamiin…

Udah ah, mau ngampus….Sampai jumpa lagi semuanya