#RESPECT: Because you never know how great everyone when you not see them
Mungkin menghargai adalah langkah yang lebih advance setelah “berhenti menghakimi orang lain”
Ada seorang Ibu dengan pakaian kerja sedang mengambil uang di ATM, pukul 12 malam!
Lalu beberapa orang berpikir “Hish… ini ibu, gak ngurus anak banget di rumah. Uang aja yang dikejar”
Yang mereka tidak tahu, rupanya ibu ini seorang janda dengan 3 orang anak yang masih usia sekolah. Dia harus bekerja keras, sendirian untuk menghidupi dan menyekolahkan anak-anaknya.Sulit, tapi dia pun memutuskan tidak menikah lagi karena satu hal: Dia sangat mencintai mendiang suaminya
Ada seorang gadis, cantik… tapi jarang berbicara
Semua orang bilang jika dia gadis yang sombong, angkuh, menyebalkan.Namun ada satu hal yang tidak semua orang tahu, gadis ini rupanya diam-diam sering datang ke panti asuhan dekat rumahnya, menjadi guru. Di situ satu-satunya tempat dimana dia bisa tertawa lepas hingga kita bisa melihat rentetan gigi putihnya.
Dia menjadi guru di panti asuhan, karena dia tahu betapa sakitnya menjadi anak yatim.
Dia juga seorang guru privat di beberapa tempat untuk mendapatkan uang tambahan, untuk ibunya yang sakit.
Dia jarang berbicara karena setiap saat otaknya bekerja dan mulutnya berkomat-kamit menghapal materi yang harus dia sajikan pada hari itu
Seorang pria muda, tampan, menyenangkan, almost perfect
tapi suatu waktu orang melihat dia tidak melaksanakan shalat.
“Wah! ini cowok kece sih, tapi liat! Dia pasti tidak sebaik yang kita kira. Tidak pernah shalat rupanya! Dia kacau!”
Yang orang lain tidak tahu, dia sedang mencari-cari iman dengan luar biasa. Dia merasa keluarganya tidak banyak mengajarinya ilmu agama. Maka dia mencarinya sendiri, setiap hari dia membuka tiap lembar Quran, membacanya, memahaminya, lalu dia membaca buku dan berbagai sumber dari internet, sesekali melihat tumpukan hadist. Kemudian dia menyadari “Ah ya ampun, saya salah toh”
Dekati dia, dan sesekali tanya “MMmm… Quran surat ini ayat ini isinya apa ya?” dan dengan tersenyum dia akan membacakannya untukmu dengan suaranya yang lembut, dengan artinya, dengan maknanya.Pencariannya membuat dia menjadi muslim yang lebih kaffah dibandingkan orang yang pernah men-judge-nya.
Seorang bocah, yatim piatu
Berasal dari keluarga yang kurang mampu
Orang-orang mulai berpikir bahwa dia kelak akan menjadi anak yang bodoh, nakal, sulit diberitahuWaktu berlalu, tahun berganti
Anak ini diam-diam mengukir berbagai prestasi, masuk ke sekolah-sekolah favorit tanpa perlu sogok sana-sini, nilainya mungkin bukan yang terbaik tapi tetap salah satu yang baik
Seorang pria, mengelilingi dunia
Orang bilang dia pemimpi dan menghabiskan uang
Tapi orang tidak tahu bahwa dia adalah salah satu pria paling manis di muka bumi
Setiap dia pergi ke suatu tempat, dia menuliskan pengalamannya, menempel beberapa foto di bukunya
“Kelak keluargaku, istri, anak, cucuku harus melihat ini semua”
Menemui banyak orang yang berbeda di ruang dan waktu yang berbeda seringkali membuat pemikiran seseorang menjadi lebih matang, dan itulah yang terjadi pada pria ini.
Seorang wanita, memutuskan ingin mengejar pendidikan hingga ke jenjang tertinggi
Semua bilang dia tidak akan menikah dan dia terlalu keras kepalaTidak ada yang menanyakan impiannya “Saya ingin anak saya kelak punya jawaban yang cerdas, realistis dan objektif ketika dia bertanya nanti, saya ingin cukup pintar untuk menjawabnya. Saya ingin kelak menjadi mama yang baik, menyiapkan bekal, menjemput dia di sekolah, membantunya menjawab PR, dan yang menyenangkan membukakan pintu untuk suami saya kelak ketika dia pulang. Ketika mereka pergi, saya bisa menulis atau melakukan hal-hal menyenangkan lainnya”
Dan yang tidak pernah kita ketahui adalah: Kadang kita tidak pernah berpikir bahwa jangan-jangan orang di depan kita, yang kita anggap biasa saja rupanya salah satu orang paling hebat yang pernah tercipta di muka bumi ini.
キミは今何してる? Kimi wa ima nani shiteru? 月がボクたちを見ている Tsuki ga bokutachi wo mite iru [What are you doing now?
The moon is watching us ]
“Do you know what? Wherever we are… no matter how far we separated… we see the same moon”
Kira-kira begitulah yang pernah disampaikan seseorang pada saya. Kira-kira begitulah yang selalu saya baca di buku-buku dengan genre roman. Tapi hei! Ini bukan masalah perbintangan, astronomi, atau apapun lah itu. Ini masalah: PERUBAHAN. perubahan ruang, waktu, sikap, pemikiran. Saya akan mulai dari perubahan yang paling ketara dulu: USIA. Siapa sangka perubahan usia rupanya bisa “lebih” daripada sekadar pertambahan tanggal di kalender. “Lebih” dari sekadar cerita avatar ketika negara api menyerang.
===============================
Untuk intermezzo, saya selipkan dulu cerita ini.
“Kak, kakak lebih senang di mana? Di Bogor atau di Tokyo?” Tanya wanita paling baik hati sedunia, Mama saya. “Mmmm… kalau gak ada Mama dan kiki, saya lebih senang di Tokyo, Ma” “Kok gitu” “Soalnya teman saya di sini yaaaa cuman Mama, kiki, kucing-kucing di rumah. Teman saya di Jepang lebih banyak ma. Di sini semua sudah sibuk dengan urusan masing-masing. Terus, saya kayaknya udah gak nyambung gitu,Ma kalau ngomong sama beberapa orang. Mama tau kan,saya ini musuh-able banget sama beberapa orang. Yaaaah kalo Mama bisa dibawa ke Tokyo, ya jelas Tokyo lah,Ma. Pokoknya semua kerasa deh, Ma… semua berubah” “Mmm… Mama ngerti sih.” “Makanya mama yang bener-bener sehat gitu loh, biar bisa lari, saya bawa naik pesawat, kita jalan-jalan bareng. You no need to speak japanese,Mom.trust me” “Mama belum tau sih negara lain seperti apa, tapi di sini banyak yang masih membutuhkan Mama. Iya gak?” “Iya sih… Ma. Terus saya bagaimana?” “Kalau sekarang yang membutuhkan kakak lebih banyak di Tokyo, kalau kakak di sana bisa merasa lebih bahagia, lebih berkembang, yaaaa udah di Tokyo dulu aja. Doa Mama selalu untuk kakak”
Dan sungguh, tiada kata paling bijak selain kata-kata Mama.
Tapi kan dunia ini dipenuhi oleh berbagai karakter manusia. Gak semuanya gitu kan. Gak semuanya memahami kita seperti orang tua kita sendiri, seperti diri kita sendiri.
===============================
Ehmmm….
Di usia saya yang sudah semakin menua ini, saya masih punya beberapa ambisi. Yang paling utama “KELILING DUNIA SEBAGAI AKADEMISI”
Apa sih salah saya? Apa salah saya ketika saya punya ambisi kalau:
Wanita itu harus cerdassss banget, jadi it’s awesome kalau wanita bisa berjuang untuk meraih jenjang pendidikan tertinggi.
Saya ingat seseorang bilang “Wanita itu harus pintar, Marissa. Karena mereka yang akan mendidik generasi-generasi selanjutnya. Anak-anak mereka.”celakanya saya jadi naksir kan sama yang mengeluarkan gagasan ini.
Apa sih salah saya, ketika saya begitu mencintai buku dan ilmu pengetahuan. Mungkin secinta saya pada kucing-kucing saya, buku-buku saya, pada sahabat-sahabat saya.
Jika matematika, ekonometrika, atau fisika itu seorang pria, maka saya akan langsung lepas masa lajang buat mereka. Mereka itu misterius, gak mudah ditebak, butuh analisis mendalam. Ihhh ngegemesin gak sih.
Saya begitu belajar, mempelajari hal baru itu eksotis. Seperti memberi vitamin pada otak.
Apa salah saya jika saya suka sekolah, suka belajar, umur sudah seperempat abad, lalu kemudian saya jomblo, dan tentu beberapa orang baik dalam beberapa hal dan buruk dalam beberapa hal yang lain, saya? Saya sangat buruk dalam menjalin komunikasi dengan “orang baru” dan I am not easily impressed with someone. Can you guys understand what I mean? Can you get it?
No? Oh okay… let’s make it clear and clearer.
Ketika saya pulang ke Bogor sebelum conference di Bali, saya sengaja menonaktifkan telepon selular saya, alasannya satu: Saya tidak mau dikontak terlalu banyak orang! Hanya keluarga dan beberapa orang yang bisa menghubungi saya.
Kenapa?
Why? Simple…. Saya ingin benar-benar fokus dekat Mama dan adik saya, dan saya merasa I am not getting along lagi dengan beberapa orang.
“Ih sombong banget lo, Mon”
Iya kali ya…
tapi daripada kalian bilang saya sombong, kalian lebih berpikir betapa sedihnya saya.
Saya merasa, saya sudah tidak bisa berbaur dengan teman-teman seangkatan saya yang concernnya sekarang ke keluarga mereka, anak mereka, pacar mereka, mungkin juga karir. Lha saya?
bayangkan saya berada di forum dimana semua orang sudah secara homogen sudah punya visi misi mengenai karir dan pasangan hidup mereka. Saya? Saya sedang gemes-gemesnya lagi dengan Computer General Equilibrium dan pembuktian berbagai Lemma pada mikroekonomi. “Eh… ada yang mau ikut pelatihan GAMS for environmental economics gak? Ada loh gratis di kampus gw?”
Hahahahahaha… mungkin yang terdengar suara jangkrik yang bernyanyi nyanyi. Krik…krik…krik…
Ketika yang lain upload foto bayinya, foto usg, foto kencannya, saya? Bagaimana kalau saya upload “Call for Paper”? Kan meh gitu ya. Anti mainstream sih, tapi… apa? Apa? Apa?
Dan lagi-lagi seseorang bilang pada saya “If it is disturbing you, unactivied all of your social media! It is no use!” ya gak seekstrim itu juga, social media kan connecting me to the world. Udah saya gak gaul, non aktifin semua network itu malah membuat saya makin “terkucil” walau kadang saya mikir “Ih, brilian! Bener banget loh, socmed it useless” but forget it, mungkin itu karena saya terbawa naksir sama yang ngomong (hadeuh).
Itulah mengapa saya bilang saya lebih punya banyak teman baik di Jepang, sahabat saya lebih banyak di Jepang dibandingkan di Indonesia. Trust me! Mungkin karena masih ada yang “nyambung” ya ketika diajak beradu argumen dan bertukar pikiran.
Jujur saya tuh udah gak peduli gitu
Tentang piala kawinan bergilir, aduh udah lah mau dapet mau gak… that’s not my business, dan kalau bisa nikahan saya juga gak usah repot-repot banget lah. Mama saya kan gak terlalu fit, saya mau acara yang compact, khidmat, dan gak lama.
Tentang siapa mau nikah sama siapa, mau pacaran sama siapa, mau tugas dimana, mau sekolah dimana, oh come on! Itu kan pilihan hidup masing-masing orang, biar…. biar semua orang meraih apa yang membuat mereka sepenuhnya bahagia.
Tentang si A tajir, si B tempat kerjanya enak, si C resign, si D udah beli rumah, ya udah lah ya… jodoh, rezeki, maut itu tuh udah Allah tulis dari jaman kapan tau, then so what? Rezeki kita gak akan ketuker
Saya jadi super cuek ya sepertinya.
“Mon, lalu bagaimana jika kemudian orang berpikir hal serupa ‘Emon? Ah bodo amat dia ada dimana dsb dsb dsb’?”
Then so what? Saya sudah sering merasakan hal yang serupa. Saya pikir saya hanya perlu membagi kehidupan saya dengan orang-orang yang manis-manis aja ke saya, yang gak neko-neko, yang punya pemikiran terbuka. Sahabat juga gak butuh banyak-banyak banget kalau kata saya, butuh beberapa tapi yang high quality.
Saya berubah!
Saya semakin tua, semakin dingin untuk beberapa hal, semakin mencintai ilmu pengetahuan dan merasa “This is my way! This is my life!”
Seiring dengan itu semua orang disekitar saya juga berubah.
kalian tahu, kapan perubahan itu terasa begitu “kejam”?
ketika kalian berubah ke arah yang tidak sejalan dengan orang-orang di sekitar kalian.
Flashback ke belakang, beberapa orang bilang kalau saya tidak akan menikah, tidak akan ada cowok yang suka, dan tragisnya gak akan jadi orang kaya karena bidang yang mau saya tekuni adalah bidang penelitian.
Saya sih gak apa, beneran deh.
Ya udah… jadi tua, kesepian, dan gak kaya-kaya banget juga gak semenderita itu. Mungkin behind the scene banyak melakukan kegiatan sosial, banyak belajar, banyak melakukan hal-hal baik lain yang orang gak perlu tau dan gak perlu juga dipublish kemana-mana. What? Bukan saya mau jadi kayak begitu ya, ya gak lah. Tapi please, jangan mengotak-ngotakan “kebahagian” dengan kebahagian ideal versi kita masing-masing. Semua orang punya standar bahagia masing-masing.
Dan mohon diingat, saya itu punya Mama yang sensitif banget. Jadi kalau denger kata-kata yang kayak gitu buat tuan putrinya ini, Mama suka nangis gitu kan. Oh come on! Kalau dunia ini mau tega ke saya, mungkin saya kuat-kuat aja, tapi please jangan buat seorang sebaik mama saya nangis, can you see her? Mama saya… maling aja dikasih biskuit dan teh manis loh! Kasian kan, Mama saya itu stroke loh, emosinya harus stabil kalau gak ya kambuh. Mbok ya kalau mau ngomong macem-macem ke saya aja gitu loh. Masa ada yang bilang saya gendut, kayak ibu-ibu, gak ada manis-manisnya, di depan mama saya hanya untuk PROMOSI PRODUK (Ini nyebelin banget gak sih?).
Gimana saya gak lebih happy di Tokyo?
Ketika pemikiran dan karya saya lebih dihargai?
Ketika saya bisa belajar dengan nikmat dan tenang?
Ketika saya punya teman-teman yang baik dan sepaham?
dsb
dsb
dsb
Lalu sekarang, banyak yang nyinyir “Tuh kan, orang Indonesia itu tuh, kalau udah jadi mahasiswa asing, atau kerja di luar, jadi berlagak! Gak mau pulang”
That’s insane! Gak mau pulang? Siapa yang gak mau pulang? Tidak ada makanan seenak makanan Indonesia! Keluarga juga gak bisa dinilai dengan apapun. Alam Indonesia juga widiiih sedap banget.
Tapi bayangkan… bayangkan… jika rupanya ada loh ada orang-orang yang jadi “kesepian di tengah keramaian” ketika mereka kembali ke negara mereka. Ada loh orang-orang yang rupanya, RUPANYA, begitu mencintai negeri Indonesia Raya ini… tapi merasa sendirian. Ada orang yang secara moril dan psikologis begitu mencintai negerinya, lebih dari apapun, tapi secara sosial dan intelektualitas dia merasa terasing di negerinya dan merasa “Ah… mending di negara tempat gw sekolah deh” dsb dsb dsb.
Jadi manusia itu tidak siap dengan perubahan?
Siap! Di pelajaran Biologi kita belajar kan manusia itu makhluk yang paling baik dalam beradaptasi.
Tapi perubahan macam apa?
Itulah mengapa kemudian muncul TEORI KEBUTUHAN MASLOW yang bisa kita temui dalam ilmu psikologi atau sosiologi atau ilmu sosial apapun. Apa itu TEORI KEBUTUHAN MASLOW (dikasih huruf gede terus biar pada inget)? teori yang menjelaskan apa siiiiihhh yang sesungguhnya dibutuhkan manusia?
TADAAAAAA!!!!!
Nih ini teori Kebutuhan Maslow
Manusia manapun kemudian akan mikir untuk memenuhi kebutuhan mereka step by step.
bayangkan seseorang yang pindah ke tempat lain sebutlah neverland untuk beberapa lama, kemudian dia balik lagi ke tempat semula dan dia merasa asing karena dia tidak dikenal siapapun dan orang merasa dia orang aneh karena ide dan pemikiran dia berbeda, buangeeeet. Walau gak salah cuman gak lazim aja. Naaaaaahh….. Dia kan jadi gak dapet tuh love, self esteem, dan self actualization. Lalu bagaimana? Ya jelas lah dia balik lagi ke Neverland dimana dia merasa piramida kebutuhannya bisa lebih lengkap.
It is scientifically proven! Bukan seorang emon ya yang ngomong, tapi science!
Jangan-jangan…
Ini jangan-jangan,
ketika kita ngerasa “Ih dunia kok berubah jadi makin gak karuan begini ya”
Rupanya… kita yang sebenarnya “GAK KARUAN”
Loh siapa tau kan?
*Sambil baca berita tentang suara sangkakala misterius. Hayooo…. gimana kalau rupanya malaikat mulai gregetan pengen tiup terompetnya”
Well, you only need the light when it’s burning low Only miss the sun when it starts to snow Only know you love her when you let her go
Only know you’ve been high when you’re feeling low Only hate the road when you’re missin’ home Only know you love her when you let her go And you let her go
-Let Her Go, Passenger-
And…. I am going home! Yeay!
So happy!
Saya memang sedang penat dengan kuliah, belajar sampai demam… mimisan… udah ngerasain semuanya. Dan Alhamdulillah, Allah mengizinkan saya untuk conference di Bali minggu depan. Tanpa pikir panjang saya putuskan pulang dulu sebelum conference. Pengen uwel-uwel kucing, ketemu adik, peluk mama… semuanya. Benar kata The Passenger “Only hate the road when you’re missin’ home”, rasanya gak bisa tidur… gak tahan walau delay cuman 5 menit, dan pas nginjek bandara Soekarno-Hatta, rasanya mau nangis! Hahahahhaa…. alay abis. Tapi rasanya ketika banyak banget masalah, udah curhat ke Allah habis-habisan, penyempurna kedamaian itu adalah: Ketemu Mama. I can’t imagine how can I live in this planet without my mom. Gak kebayang….
Ngomong-ngomong, ada hal maharomantis yang saya temui selama perjalanan dari Narita ke Jakarta.
Sebagai wanita yang terlalu gelisah untuk duduk manis dan diam, saya gak berhenti jalan-jalan bulak-balik di sekitar gate. Mendadak saya terdiam, melihat seorang kakek yang sangat Jepang! Terlihat rapi, bersahaja, sehat, pokoknya di mata saya Beliau itu standar ganteng, rapi, dan bersih untuk kakek-kakek. Selama menunggu pesawat, Beliau hanya duduk dan asyik membaca buku. Sesekali dia senyum sendiri, sesekali dia termenung lihat ke luar jendela bandara, sesekali dia melepas kacamatanya, kucek-kucek mata lalu kembali membaca. I love books like I love my life, dan saya terkesan dengan Beliau, sepertinya dia jatuh cinta kembali, jatuh cinta dengan buku di genggamannya. “DON’T TRY TO ANALYZE PEOPLE, MON!” Oh, come on! Bagaimana saya tidak terpana melihat pemandangan yang begitu indah ini. Sengaja saya diam-diam memperhatikan Beliau dari jauh. Hanya Beliau yang membuat saya duduk saat itu. Beberapa menit saya berkomat-kamit, “Ya Allah, please… please… hamba ingin bicara sedikit dengan kakek ini”
Dan gate dibuka. Saya berpikir doa saya tidak terkabul… aaaaah…. sudahlah.
Okay, sekarang lebih baik berdoa supaya pesawatnya tidak kenapa-kenapa. Aamiin.
Rupanya Allah memang Mahakeren.
Saya bertemu lagi dengan kakek ini saat transit di Kuala Lumpur. Waaaah! Caper dong. Saya sengaja duduk di samping Beliau. Penasaran, buku apa sih yang bisa membuat seorang kakek kemudian melupakan seluruh dunia sekelilingnya.
Saat saya duduk, kartu resident card saya terjatuh, dan Beliau pungut lalu berikan pada saya
“Ah…. Nihon kara kimashita, ne? Ryuugakusei ? [Ah! Dari jepang ya, mahasiswa asing?]” kata Beliau ramah. “Hai, ryuugakusei desu. Ano,sumimasen. Eigo ii desuka? [Iya betul. Ah, maaf bolehkah kita pakai bahasa Inggris?]”
Si kakek ketawa “Yes, of course. But my english is not really good” padahal kata saya sih oke banget. “No, your english is perfect for Nihonjin. Where do you want to go? Jakarta” kata saya langsung tancap gas “Ah, several place. Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Bali, and Dili” “Waw! Awesome! Even me… Indonesian, but never go to Dili.” Jujur kan gueh -.- *miris abis*
“Hahahaha, you are still young, you should go around the world. You have time” “I hope so. I am studying too much, and only see the world from google hahahhaa” “Hahahaha, that’s not bad. But google can’t describe everything very well” “Why you travel alone? You not go with your wife? or your child maybe?” Ah nah nah nah nah mulai lagi kan. EMON, DON’T TRY TO ANALYZE PEOPLE. Tapi gimana dong, mendadak penasaran. “Ah, I wish I can go together with my wife. She said she want to see Indonesia.” “And you need best companion, aren’t you?” “Yes, but unfortunately. She leaved me last year. She had a cancer. She was very strong, but cancer is stronger, so… yeah” “Ah, I am sorry to hear that. But she live in your heart, so enjoy your trip” “Yes, exactly. Actually….” Tiba-tiba si kakek mengeluarkan buku bersampul biru yang sedari tadi dibacanya “my wife gave me this. Her diary. Here, she wrote everything. Her dreams, her opinions about me, every story about me, she always wrote about me, she not wrote much about her. But here, she wrote that if I have time, she wanted to go traveling together to some place, including Indonesia.” Kata si kakek sambil menunjukan bukunya. Saya tidak bisa membaca semua yang tertulis di situ, karena semuanya pakai kanji, tapi saya bisa baca beberapa katakana di buku itu, jakarta, dili, semarang, dan beberapa kota lain di seluruh dunia. Aih, mata saya sebenarnya berkaca-kaca “So, you follow her list” tanya saya? “Yes, this is like my guide map. I was very busy, but now I have retired, so while I am still alive, I want to make her dreams come true. I know, I am too late… but late is better than never. I don’t know she can see me now or not, if in case she can see me, I want she knows I love her. I’ll give her some photos in the heaven when I meet her someday in the heaven, hahahhaha of course I can’t bring it all, but maybe I can bring some stories for her”
Rasanya saya mau peluk kakek ini deh, lalu sungkem “You’re one of the most romantic man in this universe”
I should tell you, I am easily to cry for every sweet things.
Saya pun terbang dari Kuala Lumpur menuju Jakarta dengan mata yang agak perih. Terharu dengan kisah yang baru saya dengan dengar mix dengan perasaan gak sabar pengen ketemu mama dan pikiran PR dan presentasi conference yang belum selesai *ini penting banget* rasanya… rasanya…. gak karuan. Belum lagi ada seorang mas-mas dari Ireland dengan rambut pirang bergelombang membantu saya angkat koper pas turun pesawat, saya selalu mudah terpana dengan pria berambut pirang bergelombang *buset ini gak penting banget*
=====================
Lalu banyak yang bertanya, mengapa kita harus pergi ke tempat baru.
mengapa kita harus bertemu orang yang baru
mengapa kita harus punya kisah perjalan kita sendiri.
Saya tidak tahu, tapi kadang ada pelajaran dengan kredit 4 SKS yang tidak bisa kita dapatkan dengan kuliah dimanapun!
Setiap perjalan punya romantikanya masing-masing
==================
Di pesawat, kemudian saya menulis buku harian saya… kemudian lanjut nulis lagi di rumah. Saya tidak bisa tidur sebelum menulis semuanya.
Tentu dengan pengaruh suasana melankolis
Rasanya benar-benar jadi sebuah kehormatan ya kalau jadi wanita yang mencatat seluruh sejarah prianya. Dan betapa Allah mahabaik ketika saat yang sama si prianya membalas dengan cinta yang tidak kalah tulus.
Ah si kakek itu membuat saya tenggelam dalam skenario kehidupan yang manis banget, seperti cup cake yang ditabur aneka gula berwarna-warni dengan aneka bentuk dan kilauan.
jangan-jangan, ini jangan-jangan, bukan masalah cintanya yang manis. Tapi KETULUSAN.
Saya yang ceritanya masih “muda” ini rasa-rasanya kayak gak tau apa-apa.
Jumlah orang Indonesia yang datang ke Jepang makin banyak nih. Tiket murah ke Jepang juga makin sering disediakan maskapai-maskapai penerbangan nasional. Yes! Come and enjoy Japan! Datang juga ke Tokyo, The safest city in the world!
Sebagai pendatang di negeri ini, kalian mungkin punya kendala bahasa. But don`t worry! Kalian tetap bisa mengelilingi Jepang, terutama my favorite city: Tokyo dengan senang riang dan gembira. Kalian hanya perlu menjadi ahli dalam naik: KERETA!
Exactly! Pertama kali saya ke Tokyo, sensei saya hanya kasih rute kereta dari Narita ke Tokyotech dengan surat cinta “If you want to survive in Tokyo, have a nice life in Tokyo, first of all you should be advance in using train”
Bagi seorang gadis polos yang cuman tau kereta api Indonesia yang cuman tiga jalur utama di Bogor (Bogor-Jakarta Kota, Bogor-Jatinegara, Bogor-Sukabumi), disuruh langsung menghadapi rute kereta api di Tokyo itu… rasanya….rasanya… mau shalat istikharah di tengah stasiun!
Hah…. apa sih susahnya? Oh come on! Nih..nih… liat rutenya
Ganas gak tuh… oiya ini hanya sekitar Tokyo ya! Ingat hanya sekitar Tokyo!
Masya Allah… terus nasib gw kalau gw anak baru gimana, Mon?
Tanyalah sebuah penemuan luar biasa di planet ini bernama: GOOGLE MAPS!
Tokyo walau kota gede, tapi jangan harap kalian bisa dapet wifi semudah membalikan telapak tangan, tips dari saya kalau kalian bener2 lonely traveler, siap-siap cari rute menuju tempat2 inceran kalian dari google maps sebelum sampai Tokyo.
Kalau persenjataan sudah lengkap, insya Allah semua lancar.
Jika kalian stuck! Setidaknya tulis tujuan kalian terus kalian tinggal tunjukin tempat tujuan kalian itu ke petugas stasiun, mereka mungkin gak bisa bahasa Inggris, tapi mereka akan bantu sebaik mungkin. Japanese people always very helpful 🙂
Tokyo sepertinya menyadari itu, dan bukan Jepang namanya kalau bukan well prepared.
Ingat-ingat rute yang kalian lalui, dan setelah kalian temukan inget-inget warnanya! Yeph… semua jalur diberi tanda warna yang berbeda
Contoh, kampus saya dekat dengan Oookayama station (Nih… stasiun kesayangan saya)
Banyak yang ngetawain stasiun favorit saya ini :`D katanya huruf “O”nya dibaca dengan 3 harakat. Iya dan harus! Karena Okayama bener-bener tempat yang berbeda lagi hahahaha.
Sebagai stasiun yang agak besar, ada dua line di stasiun ini. Ooimachi line (dengan warna orange) dan Meguro line (dengan warna biru).
Just remember orange itu ooimachi line, biru itu meguro line.
Ex: Orange: Ooimachi, Biru: Meguro
Nah pas kalian turun, nanti kalian akan liat dari jauh… ada plang yang dikasih warna orange dan biru. Yeph! Berdiri di yang warna biru kalau kalian mau naik meguro line, atau orange kalau mau naik Ooimachi line
Masih inget ya 😀
Tunggu-tunggu perjuangan berlum berakhir, kalian harus pastikan apakah kalian sudah berada di jalan yang benar atau belum.
Ingat-ingat lagi tujuan kalian, lalu lihat simple little things called MAPS
Cek lagi apakah kalian sudah berdiri di jalur yang tepat
Alhamdulillah.. finish!
EITS belum!
Dengan sistem perkeretaapian Tokyo yang rada rumit, di sini udah biasa banget “Norikae” alias pindah kereta untuk mengambil kereta ke line lainnya. Kenapa? Karena penyedia jasa railways di Jepang itu macem-macem. Jadi kadang kalau kita ke suatu tempat kita harus pindah kereta karena jalur yang dilewati dikelola dua perusahaan yang berbeda.
Ini agak nyebelin sih -.-
Lebih gemesnya lagi! Kadang tricky! Satu jalur bisa bercabang ke jalur-jalur lain.
Sebagai contoh:
Jalur Meguro Line yang bisa bercabang ke jadi Mita Line. kalau gak hati-hati denger, yo wes blasss… entah kemana 😀
kalau menemui hal seperti ini, gak ada solusi lain selain denger baik-baik pengumuman dan liat jadwal kereta. jadwal ini jarang meleset! Masinis di Jepang perhitungannya detik ya… detik! jadi cerita kereta telat it jarang lah.
Jadi yang mau ke tempat tujuan gw jam berapa????
Huft! Tough isn`t it!
tapi sebagai penggemar berat kereta, saya tetap enjoy menggunakan kereta apalagi di Tokyo!
1st it is cheap
2nd it is fast
3rd nyaman *I know how it feels in Jabodetabek train :p jadi kereta jepang bahkan di rush hour, SANGAT NYAMAN*
4th jarang telat
5th pak masinisnya gak pernah salah ngeberhentiin kereta.
Semua stasiun di Tokyo udah jelas kita harus berdiri di belah mana, dan itu juga gak pernah meleset. Gak ada cerita di sini lari-lari ngejar pintu gerbong kereta. Nehi-nehi layaw!
Nih berdiri di sini ya… Ini tempat untuk gerbong 6 bagi kereta ekspress atau gerbong 5 untuk kereta lokal (kayaknya gitu mwahahahaha…).
Terus sebagai pecinta kereta, saya suka pegel deh kalau ada yang mencaci maki “Hish! Kereta telat nih, pasti ada orang yang bunuh diri. Bodoh banget sih tuh orang, ngerepotin! Pake bunuh diri segala!” ITU TIDAK SEPENUHNYA BENAR.
Yeph, tingkat kematian ketabrak kereta emang cukup tinggi di Jepang, tapiiii… gak semuanya karena bunuh diri. Bunuh diri dengan nabrakin diri ke kereta itu gak solving any problems lagi karena nanti keluarga yang bunuh diri harus bayar ganti rugi ke perusahaan kereta apinya! Halooow… saya nih, saya… kalau saya bunuh diri, mungkin lebih baik gantung diri ya daripada keluarga saya harus bayar denda gila-gila karena saya loncat ke rel. Iya kan?
Nah, faktanya 70% kematian karena kereta itu karena orang yang mabok! Yeph! Mereka mabok, oleng, gak ada batas di jalur kereta api, terus GUBRAAAAK jatuh, lalu kereta datang tanpa tendeng aling-aling. Kalian bisa mengira akhir kisahnya.
Sisanya yang 30% itu, ada yang heelsnya nyangkut di jalur kereta, jatuh kepleset, dan tentu yang bunuh diri.
“Ah mon… sok tau banget lo” iya sih… tapi dengan kemampuan nihongo saya yang kelas TK ini, saya bisa ngerti poster-poster yang ada di stasiun.
Jepang tentu menyadari hal ini, makanya dibikin pintu pembatas di stasiun… kayak yang ada di Oookayama. Yah setidaknya mahasiswa yang mabok karena party atau yang stress ujian gak akan meninggal di sini lah.
Jangan pada loncat ya
Hal lain yang paling saya suka adalah IC PREPAID CARD! Mukyaaaaaaa…. ini keren banget!
kalau kalian pusing beli-beli tiket, kalian beli aja IC card ini, 1500 yen dengan saldo awal 500 yen. Setelah itu kalian bisa isi sesuka hati. Oiya! dengan IC card, harga tiket juga jadi lebih murah loh 4-6 yen 😉 mayan kan.
Sahabat saya ketawa-ketawa karena saya punya obsesi koleksi IC card. hahahaa… tapi ini beneran, beda wilayah beda pula desain IC cardnya. Berikut pembagiannya:
Saya pengguna Pasmo, sensei saya Suica… kalau ke kyoto orang akan pakai Icoca atau Pitapa.
Sebenarnya gak penting sih ngoleksi IC card, karena IC card ini berfungsi dimanapun kalian berada. Saya sebagai pengguna pasmo bisa aja pake pasmo saya di Osaka, Kyoto, Nagoya, dimanaaaa ajaaaa… Tapi kan lucu ya koleksi IC card dengan motif yang beda-beda.
Oiya! IC card ini juga bisa dipake buat bayar bus, kantin, convenient store, etc etc selama ada alat tapping IC card-nya.
Seru banget kan!
You`ll love Tokyo very much!
Tapi ini belum cukup, sebagai pecinta kereta saya punya ambisi kelak saya harus merasakan sistem kereta api yang lebih rumit dari ini dan mengunjungi stasiun-stasiun paling indah di dunia. Hahahahaha….
Okey! Fixed! I want to go around the world using train! 😀 pasti keren!
[In english? Because you said you want your english getting better, accept this challenge then]
What to say? Your sister getting older now, and you… it’s my pleasure to be your sister. Seeing you grow up and gradually become a man :] I miss you so much. I love you so much, every seconds!
You always said, you’re the luckiest person in the world. Ckckck… no! You can’t beat me. I’m the luckiest for having you.
Thank you for being a good boy, taking care our lovely mom, become a funny and creative person, and soon. I am not that good when I was in your age.
Thank you for your “math-terror” this week, I’ll keep it. Let paste it in this blog
I am not as smart as you think, I am forget how to solve it :’p think too hard for it, then missing my train. Thank you for still believe on me although I am not that smart… and sorry sometimes I am not give you a proper answers :’p what a bad sister.
Good luck for everything.
As your sister, I hope you can become a man who can appreciate our mom, family, teacher, and love every human beings and creatures around you.
As your friends, I hope you can keep your good jobs to be very fair and friendly friends. I am glad you have very nice friends now :]
As your teacher, you’ll face a phase between teenager and mature person. I hope you always think about something wisely first before do anything. Remember, what will happen tomorrow is effect of what you decide today.
As a person who love you so much. I pray for everything the best for you.