2011/04/01emonikova
Tepat 101 tahun yang lalu… Pada tanggal yang sama… tanggal 31 Maret, Menara Eiffel diresmikan dan resmi pula di buka untuk umum. Pada hal yang wajar jika tanggal 31 maret ditetapkan sebagai ulang tahun menara eiffel. Jadi…. SELAMAT ULANG TAHUN MENARA EIFFEL
Dan… pada tanggal yang sama 21 tahun yang lalu… seorang marissa malahayati terlahir di dunia…. Jadi SELAMAT ULANG TAHUN MARISSA
Itulah mengapa… kalau ditanya negara yang paling mau gw kunjungi itu apa, maka jawabannya sudah paling klop PERANCIS, alasannya simple, gw mau ngerayain ulang tahun berdua bareng menara eiffel *okey stupid reason *
Salah sih, harusnya harapan itu ke Mekah duluan ya baru ke Paris… entahlah, otak gw masih diselimuti kabut kejahatan *halah*
Walau bukan orang yang merayakan ulang tahun (karena sejujurnya menyakitkan juga saat tau jatah hidup semakin berkurang tapi hidup masih gini-gini aja… kapan??? kapan gw ngebahagian keluarga gw? membuat mereka bangga? dsb…dsb…dsb…) tapi apapun itu ulang tahun menjadi momen dimana gw bisa tahu betapa banyak yang menyayangi gw sampe punya waktu buat inget2 gw ulang tahun! Gw ajaaaaa…. gw…. jarang bilang selamat ulang tahun ke orang lain bahkan ke sahabat gw sendiri memang gw kejam nggak apa yang penting tetap manis . dan tentu saja karena ingat umur jadi momen ini jadi ajang introspeksi atas kelakuan2 jelek yang gw lakukan
Ok! kita sudahi pembicaraan ngalor ngidur di atas…
Kalian tahu…? Saat Β ini banyak sekali hal yang gw pikirkan sekaligus gw pelajari.
Sejak mama sakit kurang lebih sejak 3 minggu yang lalu, sejujurnya gw sudah tidak peduli dengan apa itu ulang tahun… tidak peduli apa yang terjadi di kampus… bahkan dengan sangat legowo gw biarkan skripsi gw terbengkalai. Sekilas semuanya terlihat semrawut! Bayangkan! Seorang Marissa… anak perempuan yang sangat manja pada Mamanya… yang punya ambisi dengan cepat menyelesaikan segala sesuatu *bahkan kadang terlihat gegabah*, tidak sabaran, tidak pernah melakukan pekerjaan rumah tangga dengan baik, kini saat Mamanya sakit Ia harus melakukan hal-hal yang bahkan tidak pernah terbesit di pikirannya sekalipun….
Kalian tahu? Keadaan akan mengajarkan dengan sendirinya bagaimana cara kita berperilaku dan mengambil keputusan.
Agar gw tidak Β terlalu banyak mengulang-ngulang cerita…. izinkan gw ceritakan segala halnya hari ini… di hari ulang tahun gw
My Life as a daugther and as a sister….
Dan saat tuan putri manja ini harus menaiki tahta menggantikan posisi Yang Mulia Ratu untuk memimpin kerajaan rumah, kehidupan tuan putri berubah 180 derajat…. pokoknya sensasinya beda.
Setiap hari ngurus keperluan Mama… keperluan adik… keperluan kucing…. huwaaaaaa sibuk sekali, apalagi kalau pagi.
Kalian tahu! Ngurus anak sekolah itu ribet banget! Makannya lah~ seragamnya lah~ sepatunya lah~ apalagi adik M-on anak cowok jadi berantakan *eh gw juga berantakan sih* celana di mana… kemeja di mana…. Allahuakbar~
Setelah dia pergi sekolah *yes~ cabut juga nih anak* maka tentu harus ngurus Mama dan Kucing…
Sejak sakit, Mama jadi manja dan yang paling bikin pusing waktu awal-awal *dan Mama masih parah strokenya*, Mama jadi gampang nangis… jadi kalau keinginannya terlambat aja dipenuhi bisa nangis-nangis awalnya sih sempet ngomel2 juga di dalam hati… tapi gimana lagi, sewaktu sehat Mama kan lincah banget, lebih lincah dan ceria daripada gw gitu loh! pasti tersiksa ya di tempat tidur terus. Tapi sekarang…waaaah Mama udah mulai bisa jalan tapi yaaaa memang harus sabar… dan harus rajin nemenin mama berobat. Seneng banget liat Mama sedikit demi sedikit mulai pulih, walau mungkin bagi gw yang dulu hal ini sangat lambat *dulu kan gw orang yang nggak sabaran* Mama memang masih harus dimandiin dsb… termasuk dijagain supaya jangan jatuh soalnya jalannya Mama masih goyang-goyang, kan serem juga…. waaaah orang tua gw satu-satunya tuh, apapun taruhannya harus gw jaga baik-baik.
Hal keren lainnya:
1. Gw belajar MASAK *iyalaaaah~ mau makan apa adik sama Mama gw kalo gw nggak masak?*
2. Gw belajar nyuci dan nyetrika dengan rapi.
3. Gw belajar nggak manja
4. Gw belajar BELANJA *Ini siksaan yang sesungguhnya*
5. Gw belajar mengenal KANAN dan KIRI dengan lebih lancar *untuk kalian yang belum tahu, gw punya kesulitan dalam hal membedakan kanan dan kiri… memang tau tangan kanan itu buat makan dst..dst… tapi kalau kalian bilang “Saaaaa… ambil piring yang sebelah kaaaanaaaaaan” Habislah… mikirnya pasti lama banget, jangan dihina ini murni penyakit dari kecil jangan sampai anak kalian nanti punya kelainan kayak gw * Kalian tahu…. pusingnya setengah mati kalau Mama udah bilang sesuatu yang berkaitan dengan kanan dan kiri “Kak ambilin seragam adik kamu di lemari sebelah kiri”, “Kaaaak… ambilin obat yang ada di kotak obat sebelah kanan lemari” Huwaaaaa bunuh aja saya, Maaaaa…. lebih parah lagi kalau Mama bilang “Sa.. belanja yaaaa.. tokonya di sebelah kanan bla…bla…bla… belok kiri bla…bla…blaaaa” selamat nyasar sampai tempat tujuan deh
Sebagai kakak tugas gw lebih heboh lagi! Soalnya Adik gw hanya bisa diatur oleh Mama…. huwaaaaaaaa….. sama gw mana mau denger dia? Tapi kalo gw galak-galak juga bisa di taekwondo sama dia, huwaaaa bisa mati gw berat laaah pokoknya ngasih tau adik gw, mungkin karena gw juga emosional. Salah satu orang yang agak lumayan nasehatin adik gw….mmmm… ada siiih…. seorang teman di kampus, tapi sudahlah~ wejangan dia ke adik gw juga nggak mempan lama. Untungnya adik gw punya guru taekwondo yang keren setengah mati~ Huwaaaaaa kayak guru kungfu di dunia persilatan di pilem-pilem deh, entah dikasih jampe-jampe dan wejangan apa, adik gw jadi lebih bertanggung jawab, berusaha untuk lebih mendengar apa kata-kata Mama dan Kakaknya *Hahahahaha~ harus atau tidak akan kuberi makan kau hahahahahaha *, dan tetep jaga prestasi di olahraga sekaligus di sekolahnya *Males-males gitu dia nggak pernah tersentuh remidial… cuman satu yang dia udah menyerah dan bilang setiap pelajarannya bisa bikin pingsan dan pelajaran itu adalah IPS…. oke, Nak… kakak juga nggak bisa bantu kalo IPS sih apalagi SEJARAAAAAH~~~ rrrrrr mengheningkan cipta mulai*
Capek ya ngurus dua orang rumah aja…. hahahahaha awalnya iya, tapi lama-lama terbiasa dan seneng-seneng aja. Rasa capeknya hilang sama rasa sayang dan bahagia kalau ketemu keluarga. Ah… kalian pasti tahu rasanya betapa berharganya keluarga itu, bukan?
My Life as a student…
STRESSS! Hiyaaaaa gw pun ganti judul dengan gegap gempita. jangan tanya rasanya…. MAU MATIIIII, MAN!
Mama jadi menyalahkan dirinya sendiri… *Oh… C’mon, Ma.. stop that! Ini salah anakmu yang sebelum mama sakit jadi pemalas kelas kakap *
Dosen PS… jadi merasa serba salah sepertinya di awal-awal sampai sms “Mon, keluarga yang utama” *Dan Ibu tidak tahu bahwa keluarga saya ada keluarga guru… badai topan menerjang hal-hal akademis yang utama, Bu * bayangkan… barisan keluarga satu per satu menanyakan gimana kabar skripsi gw. Helowwww…. ini kabar Mama dulu dong tanyain… please…. tolong matikan kameranya *hiyaaaa alibi*
Keluarga yaaaaaa udah tau sendiri kan
dan gw sendiri….? Hiyaaaaaaa bayangkan saat Mama sakit udah 3 orang yang seminar…. gw? NGULANG DARI AWAL karena ganti topik. selamat deh, Mon
Awalnya tertekan banget, tapi setelah itu bisa bangkit karena gw percaya pilihan gw adalah pilhan yang terbaik. Dengan ganti topik gw menggunakan data primer sekarang, jadi bisa selalu di dekat Mama nggak usah turun-turun lapang. kelihatan melambat ya proses gw bikin skripsi, tapi pilihan seperti inilah yang terbijak dan akan diambil oleh seorang anak bila Ia menghadapi kondisi yang serupa dengan gw. Gw ini anak sulung, ayah sudah tidak ada, adik satu masih kecil, Mama sakit, dan keluarga gw terhitung keluarga kecil, siapa lagi yang bisa menjaga Mama selain….gw sendiri? dan inilah kewajiban gw sebagai seorang anak. Hal yang aneh kalau ada yang kagum sama apa yang gw lakukan ini…. loooh ini wajar kok, apapun yang gw lakukan sekarang cuman kayak remah-remah roti aja. Ini bukan suatu hal yang heroik… ini tanggung jawab serta kewajiban seorang anak kepada orang tuanya. Aih…. kata-kata gw keren ya? ahahahahaha terima kasih *langsung hilang wibawa tulisannya*
Memang jadi agak lebih berat sih bahasan skripsinya, tapi… nggak apa lah… sulit bukan berarti mustahil. Oiya… betapa kagetnya juga gw saat baru hari ini gw dapat kabar perusahaan yang awalnya mau gw teliti rupanya dapat label “merah” huweeee~ Mungkin emang Allah menunjukkan bukan di sana seharusnya gw meneliti yaaaaah walau harus mengucapkan selamat tinggal buat topik sharia microfinance
My life as an ordinary girl…
gw kini lebih bisa bersosialisasi dengan orang lain gw kan susah bergaul. Gw mulai menyadari bahwa gw ini kemarin-kemarin terlalu kekanak-kanakan *sekarang masih sih* Gw juga orang yang tidak pernah mendengarkan perkataan orang lain. Begitu kerasnya gw sampai gw kadang merasa bahwa gw yang paling benar, bahwa logika gw adalah logika yang paling mendekati. Kini gw menyadari bahwa betapa pentingnya kehadiran orang lain di sekitar gw.
Gw bahagia sekali saat orang-orang kecil, mulai dari pedagang sampai tukang kebun yang sering gw temui dan gw mintai pertolongan seringkali mendoakan gw hal-hal yang baik… waaaaaah ini ya rasanya bersikap ramah kepada orang lain?
Gw juga senang sekali saat dapat banyak saran dan perhatian dari tetangga… teman-teman Mama… teman-teman adik… dan tentu teman-teman gw…. waaaah gw baru menyadari bahwa mereka lebih baik dan lebih tulus daripada yang gw kira.
Kalian tau? selama ini gw selalu berpikir… gw berjuang sendiri… berjalan sendiri… menangis sendiri… melakukan segala hal sendiri… gw bangga dengan kekakuan hidup gw itu, gw merasa hebat karena bisa melakukan segala hal sendiri. Tapi itu rupanya salah, ada banyak hal yang tidak bisa gw lakukan sendiri dan gw tidak sekuat yang gw duga
Jika kemudian banyak yang bilang apa yang gw lakukan ini keren… percayalah ini hal yang sangat sepele sekali… Kalian akan melakukan hal yang sama jika menjadi gw. Kalian tahu? Keadaan yang akan mengajarkan kita segala hal mengenai kehidupan. Apa yang gw lakukan ini tidak lebih seperti apa yang dilakukan seorang ayah saat mereka pergi bekerja ke kantor…. apa yang dilakukan Ibu saat mereka mengurus rumah… apa yang dilakukan seorang siswa saat mereka belajar mati-matian di sekolah… apa yang dilakukan pengamen anak-anak saat mereka mengorbankan sekolah mereka hanya untuk bekerja….semuanya demi diri sendiri dan komitemen pada keluarga, dan gw berharap bisa jadi amal ibadah *please Ya Allah…kalau bukan dari sini dari mana lagi?*…. hal ini tidak lebih sebuah komitmen saat kalian sepakat untuk menjadi khalifah di muka bumi ini sebagai anak, sebagai kakak, sebagai bagian dari masyarakat, dan tentu sebagai manusia.
Setidaknya Mama tidak boleh menyesal memiliki anak seperti gw
Setidaknya kalian pun jadi tidak perlu repot-repot mencari cara untuk menghapus ingatan mengenai gw karena seburuk apapun gw, gw sudah berusaha melakukan hal yang terbaik dan semoga kalian pahami ini.
Gw sangat bangga dengan apa yang gw lakukan… apa yang gw putuskan… dan apa yang gw jalani. Gw berharap setiap orang yang ada di sekitar gw menunggu dan melihat apa yang gw lakukan, karena kelak… gw berjanji akan membuat kalian bangga dengan apa yang gw lakukan, putuskan, dan gw jalani…
Semoga Allah meridhai… aamiin…
Okey~ selamat berjuang! Auuuuum
#adik#keluarga#Mama#teman#Ulang Tahun