[SEKALI LAGI] kalau cinta jangan lebay!


Lagi-lagi ini kisah tragis saya sebagai single woman in the corner of the world.

Ceritanya, saya memutuskan untuk uninstall path. Bukan kenapa-kenapa sih, saya sibuk dengan kuliah saya yng menurut saya butuh perhatian ekstra! Path menurut saya socmed yang paling adiktif, makanya saya putuskan akhiri dulu deh sementara hubungan kami *haish*, alhamdulillah saya mendengar saran seseorang “You know, you can survive without social media.” dan beneran, hidup lebih berwarna-warni :’D

Tapi dasar ya, kalo udah adiktif, susah untuk lepas… hilang Path masih ada twitter dan FB. Tapi karena pergerakan timelinenya cepat, ya gak sering-sering buka. Tapi sekalinya buka, erghhhh.. di tahun 2015 sodara-sodara, di era Masyarakat Ekonomi ASEAN, masih ada aja hal yang menurut saya “silly things” in social media, dosa besar malah! Saya tahu bahwa di usia saya yang sekarang sudah semakin banyak teman saya yang sudah menikah, atau akan menikah, atau punya pacar. Saya sih bodo amat, tapi jadi gak bodo amat ketika beberapa dari mereka ada yang pamer kemesraan di socmed. Idiiiiiih…. lo mau apa sih? Butuh pengakuan kalau kalian itu romantis? Pfffft! rubbish!

Pertama-tama, saya minta maaf dulu loh jika posting saya kali ini menyinggung beberapa orang. You know what, you can say anything about me! Jomblo lah, jutek lah, sombong lah, gak laku lah, whatever. But let me tell you, I write something that I feel this is the right things.

1

Kira-kira begini lah

Pernah gak sih ngalamin hal yang saya kasih nama “PUBLIC DISPLAY SMS”
Yang menurut saya itu konyol buaaaangggeeeet….
Contohnya kayak gambar semrawut saya di samping.
“Sayang… kamu dimana, hpku error”dsb
dsb
dsb

Yang lebih lucunya, ada loh yang nge-like! ADA YANG NGE-LIKE! helowww… am I the only one here, in the universe yang ngerasa gak ada hal menarik dari fenomena “meh” ini untuk di-like!

Terus, sebentar… kalau hp dia error, apakah perlu dia nempel statusnya di timeline yang bisa diliat oleh publik? Mau ngontak pasangan Anda, atau Anda hanya sekadar haus pengakuan dari publik? Saya terlalu keras ya ngomongnya. Okay mari sedikit huznudzan, mungkin dia gak tau beberapa fitur yang bisa dipakai untuk membuat percakapan lebih privat. In case gak ngerti  nih ya, sini saya kasih beberapa fitur yang bisa kalian digunakan:

1. FACEBOOK MESSENGER! atau at least fitur pesan/message di facebook
Bayangkan betapa Marc Zuckenberg sudah berjuang bersama timnya menyediakan fitur-fitur ciamik yang bisa mendukung kenyamanan khalayak facebook. Salah satunya adalah fitur pesan di facebook, dan sekarang juga udah ada loh facebook messenger. Kalian tau dong fitur ini buat apa, buat mengirim pesan secara privat ke pada orang lain. Nah kalau hp kalian error, kecemplung ke got, keinjek, atau apalah… hingga si hp menghembuskan nafas terakhirnya. Kalian bisa buka komputer, masuk ke facebook… dan chat sesuka hati dengan teman atau pasangan kalian dengan fitur ini. Kerennya, cuman kalian yang tau… dan sssst…. kalian tau gak sih, urusan kalian memang cuman kalian yang berhak tau. Iya gak sih?

2. Inner circle di Path, atau kalau mau iseng bisa juga Path Messenger.

Nih, namanya inner circle

Nah kalau kalian pecinta path. Saya mau ngingetin… ada sebuah fitur keren bernama INNER CIRCLE! nah di sini kalian bisa milih siapa tuh yang bisa ngeliat postingan kalian. Misal kalian sebel banget sama saya yang suka emosi liat posting2 mesra, dan kalian bisa pilih saya tuh untuk gak masuk inner circle kalian. Atau jika kalian emang lagi butuh ngobrol sama pasangan kalian aja, bisa juga inner circlenya cuman pasangan kalian aja. Kalau space hp masih muat, install juga deh tuh si path messanger. Instaaaaallllll semuaaaaaaaa.

3. Direct Message @twitter

Ieu yeuh… cara ngirim direct message

Walau gak puas ngetiknya, kalian tau juga dong kalau di twitter itu ada fitur namanya direct message? Nah, ini nih… pake ini kalian juga bisa ngirim private message. Ke siapapun!

4. Simple little things called: SMS
Ini apa saya yang bloon atau gimana sih.
Ketika kasusnya, “Sayang, hp ku error, gak bisa LINE, Whatsapp, atau bbm.”
Loh kalau hpnya nyala masih bisa dong ngirim SMS? Hanya dengan menyalakan hp Anda, dengan bermodalkan kurang lebih 150 perak kalian bisa ngirim sms ke siapapun! Selama punya pulsa sih. Yaaaa… kalau bisa pamer dan mejeng di socmed, masa iya gak punya pulsa hanya untuk sekadar sms? Iya gak sih?

Image and video hosting by TinyPic

Saya menamakan ini Public Display Gallery

Yah mungkin kalau gak digembar-gemborkan kurang greget kali ya.

Terus-terus… kadang gemes juga deh sama yang melakukan “Public Display Gallery”
Kalau ini levelnya lebih advance, pamer foto-foto berdua, everytime.
Yang kalau sesekali sih seneng ya liatnya tapi kalau tiap hari, tiap beberapa jam sekali, owalaaaaaaaaahhhhh…. gak tau deh, speechless!

Tapi sekali lagi, sebagai manusia, yang [masih] punya hati, bukankah kita… sebahagia apapun, lebih bijak jika berusaha menjaga hati beberapa orang. Well, kalau saya sih bodo amat ya… saya udah kebal, waktu seorang adik kelas saya nyolot dsb dsb, saya juga bodo amat… unfollow aja hahahaha susah-susah banget, tapi ada orang-orang yang mungkin lebih keras atau lebih sensitif dari saya. Yang over sensitif jadi ngerasa “Ih,kok cuman gw ya yang gak dapet-dapet pacar” (trust me punya pacar gak penting-penting banget, jodoh itu udah di tangan Allah lagi), yang over keras bisa aja jadi mikir macem-macem “Masya Allah, alay banget…. bakalan putus nih”
Yang sepele-sepele kayak gitu, seharusnya menjadi pertimbangan sendiri untuk kita ketika ingin bertindak.
Untuk menjadi bijaksana… kalian gak perlu jadi doktor, jadi master, jadi engineer, jadi ekonom, kalian hanya butuh untuk menjadi MANUSIA.

Inget gak sih jaman kita masih muda dulu, saya ingat saya dulu suka sekali band mocca. Suka banget, karena menurut saya lirik dan lagunya manis. Saya jadi inget lagu “Me and My Boyfriend” Kalau lupa nih saya ingetin lagi,

I share my dreams and all my stories
I don’t think I need my diary
If you’re teasing me, don’t you worry?
I will keep you in my memories

Sebagai anak yang dibesarkan dengan lagu-lagu kayak gitu, saya berpikir mungkin benar ketika kita akhirnya menemukan seseorang yang tepat, yang menjadi sahabat… pasangan… kakak… semuanya… mungkin seseorang kemudian tidak membutuhkan buku harian lagi apalagi social media. Karena pada akhirnya kalian menemukan orang yang paham dan saling berbagi impian-impian kalian. Apalagi yang kalian butuhkan ketika ada orang yang senantiasa mendukung, menasehati, menghibur, berbagi, dan bercerita banyak hal. Yang menerima kalian sepenuhnya.
Itu hal yang sakral banget gak sih? Begitu sakralnya sehingga rasanya ketika saya menemukan orang itu…saya selalu mendoakan dia. Semoga dia semakin hari semakin baik, semoga saya semakin hari saya juga semakin baik, sehingga setiap saat kami bisa saling mengingatkan.

Karena saya tipe cewek konvensional buanggget, saya senang banget menulis dan menggambar buat calon suami saya nanti. Walau gak tau ya kelak punya nyali gak buat nunjukin itu semua ke dia. Tapi saya pikir mungkin romantisme itu adalah membiarkan cinta kami hanya diketahui satu sama lain dan Allah. Tugas kami selanjutnya berbuat baik kepada semua orang, sebaik yang kami bisa… people never need our public display affection, mereka lebih membutuhkan hal-hal baik yang mungkin bisa kami perbuat.

Mungkin begitu.

Ah… jangan cuman saya yang berpikir seperti ini.

 

 

P.S: I love you


Pernah nonton film atau baca novel P.S I love you? I am rarely read romance, but when I do… waduuuh terlalu romantis. Very romantic one, menurut saya film dan novel roman yang paling menyentuh. Kalian yang belum nonton atau baca novelnya mungkin harus iseng-iseng menelisik kisah ini deh.

Ada apa sih, Mon tiba-tiba ngomongin ini?

Ada apa ya? Gak ada apa-apa. Tapi saya sedang memikirkan betapa mencintai dan dicintai itu rupanya tidak semudah yang kita bayangkan [haisssh]

Ada yang bercanda gini, “Tau gak sih, Mon… kalau deket sama lu ya, semua orang pasti jadi jomblo!” dan saya selalu ketawa, ya ampun…ya ampun… masa sih? Lalu belakangan saya menyadari “Loh ini apaan sih, kok sohib-sohib gw jomblo ya? Waduh jangan-jangan”

Sebagai teman, sebagai wanita, dan juga sebagai penulis blog kelas kacang, sayang sering mendapat message dari pembaca saya. Ada satu e-mail menarik, menasehati saya karena saya dinilai terlalu mandiri, terkadang seakan-akan mengajak wanita untuk over-mandiri dan yaaah you know lah.  Dia merasa kalau tulisan-tulisan saya menunjukan saya seseorang yang “gak butuh cowok” hahhahaa to be honest mungkin untuk saat ini iya. Tapi tunggu sebentar, saya tidak seangkuh itu juga sih. Ah, kita butuh obrolan panjang untuk ini. Mungkin di poin kedua pada posting kali ini.

Begini! Bolehkah saya sesekali melakukan pembelaan? Ya sesekali saja.

Pertama, teman-teman saya adalah orang2 terkeren yang pernah saya temui.  saya tidak punya terlalu banyak teman. I don’t need it. Saya hanya butuh beberapa yang bisa memahami saya as a whole package. Ketika saya punya sahabat, maka percayalah mereka orang-orang “terpilih” yang sudah melewati fit and proper test rumit ala otak saya, dan mereka… orang-orang yang sangat baik.

Tapi mayoritas pada jomblo, Mon…
Pffft… and then so what? Karena pengaruh gw geetoooh terus mereka jomblo? Mungkin iya hahhahaha.
Saya tahu ketika mereka jatuh cinta, saya tahu ketika mereka suka dengan seseorang, tapi mereka punya impian yang sangat luas dan setiap kali ada yang kemudian cerita “Mon, impian gw A,B,C, D, dst dst dst, tapi gw ragu keluarga cowok yang gw suka gak mengizinkan gw kuliah tinggi-tinggi, gak suka kalau gw ngejar karir X, bla…bla…bla” lagu lama banget gak sih?

Saya tahu perjuangan mereka, tahu sisi spesial mereka, tahu hal-hal luar biasa mereka, melihat mereka beberapa kali tertawa lepas, dan tidak jarang nangis sesenggukan. Dengan perjuangan dan kehidupan sekeras itu, seluar biasa itu, maka hal terbijak yang bisa saya katakan adalah “Go ahead, reach your dreams, you have already fight for it for a long time” dan masalah cinta mereka yang mungkin terancam, well dalam ekonomi kita belajar bahwa “life is choice” sumber daya kita selalu terbatas untuk keinginan kita yang tidak terbatas, maka itulah mengapa kemudian kita mengenal kata “pengorbanan”, ya selalu ada hal yang harus dikorbankan. Apa yang sudah dilakukan oleh para sahabat-sahabat saya, bukan hal yang murah untuk dilepas begitu saja.

Namun diam-diam, saya selalu mendoakan mereka… sederhana “Semoga mereka semua bahagia”
Saya menanti mereka meraih gelar akademis yang mereka perjuangkan
Saya menanti mereka tersenyum bangga menceritakan karir yang mereka rintis susah payah
Saya menanti masa ketika ada  messages yang masuk “Mon, gw akan menikah. Gak ganteng-ganteng banget sih, Mon.. but he accept me just the way I am” dan saya pasti ketawa cekikikan baca itu semua.
Saya sedikit tidak sabar menunggu masa-masa seperti itu, tapi itu loh yang namanya cinta secara aneh saya kemudian begitu sabar untuk MENANTI.

2. I need man and love -.- of course! Gak se-freak itu kali seorang Marissa Malahayati a.k.a emon ini. Pfffttttt…. parah abis. What if I told you that I fall in love. Tapi ya udah lah ya, udah gak muda lagi buat ber alay-alay ria hahaha. Saya sudah seperempat abad, dan tau dong satu abad itu berapa? 100 tahun! hahahahaha. Sekali lagi saya lebih suka mencintai seseorang dalam diam, while I am also very busy now. Saya sudah berhutang banyak pada banyaaak orang maka saya harus menjaga prestasi akademis saya dengan baik, so almost no time for love. I need time for my research :’D sedih banget gak sih.

Sambil diam-diam jatuh cinta, saya juga sering ketawa ketika sahabat saya ada ajaaaa yang merasa gelagat saya aneh hahahaha:
“Pokoknya! Pokoknya! kalau kamu jadi sama dia, aku minta tiket PP aja” Sambil tertawa cekikikan, saya mengiyakan… sambil kemudian bertaruh pada waktu “Dear, world… kita lihat berapa probabilitas hal ini terjadi.” secara matematis sih kayaknya probabilitynya kecil, tapi yaaaaah promise is promise, saya sudah mencatat ini di buku harian dan blog saya hahahaha. Semua hal toh bisa menjadi terlalu menarik dan terlalu mengejutkan… harus nabung juga nih hahahaha

Ada lagi yang sudah membayangkan “Anak lu mungkin nanti mukanya jutek gitu ya, Mon kayak lu.” hahahahhaa…. saya sih berharap jangan nurun hal itunya deh. Semoga anak saya lebih ramah :’D

“Mon, tau gak… kalau lu nikahan ya. Gw akan bilang ke suami lu ‘thank you very much, take care of her very well’ terus kalo perlu gw siapin satu gulung kertas panjang buat nulis pesan-pesan gw ke dia” hahahahhaa…. ya ampun, terus suami gw kelak jadi mikir “Ini kok temen-temen istri gw freak semua” :’D

Banyak banget celetukan teman-teman saya yang bener-bener “unbelievable”! Mikirnya itu loh udah juaaaauuuuh banget.
Tapi sebagai wanita konservatif toh saya mencatat itu semua di buku harian saya. Jangan khawatir… I note everything! Kalian tidak perlu khawatir saya lupa.

Tapi bagaimana dengan saya?

Saya ingin menyelesaikan pendidikan saya hingga jenjang tertinggi. No wonders, saya setuju bahwa wanita harus pintar. Mungkin itu aja ya ambisi tertinggi saya. Selanjutnya? Saya ingin menjadi penulis dan mungkin dosen atau guru atau. Alasannya, I want to inspire the world. Bukan itu aja sih, kenapa ingin jadi penulis… karena saya bukan wanita romantis, saya ingin menulis novel untuk suami saya kelak. Trust me I plan for it! Saya sudah siapkan konsepnya, sudah siapkan apa yang harus saya tulis, semuanya!

So I wrote everything in my life.. very conservative

So I wrote everything in my life.. very conservative

kayaknya saya udah berkali-kali menulis tentang ini. Tapi saya ingin saya yang gak romantis ini bisa bilang ke dia “Actually, I love you. Maybe more than you know” Saya ingin dia tahu bahwa saya memperhatikan dia setiap detik, dan semoga terus begitu hingga pigmen di tubuhnya sudah semakin sedikit diproduksi kemudian rambutnya jadi beruban. Semoga dia akan tahu bahwa saya senang sekali ketika dia senang, sedih ketika dia marah atau murung lalu tidak menjelaskan alasannya, tapi cinta itu membuat seseorang menjadi sabar, dan apapun yang terjadi maka tugas saya untuk senantiasa menemani dia.

Kalau saya tidak ada dia mungkin bisa baca itu kan? Dan karena tulisan itu lebih abadi, apalagi kalau tulisanya bagus dan berkualitas dan published (ini penting), mungkin orang lain bisa belajar dari pengalaman saya. Who knows?

Jadi penulis keren, jadi guru, mungkin tidak terlalu sibuk… saya harap begitu, sehingga saya selalu punya waktu untuk mengejar kereta sebelum rush hour, pulang lebih cepat dari matahari yang tenggelam, supaya bisa membukakan pintu ketika suami dan anak-anak saya pulang, menanyakan kabar mereka pada hari itu, membuat teh hangat atau mungkin kopi *but I don’t really like coffee*, menyaksikan setiap detik dan menit mereka. I don’t want to missed any moment.

Sebenarnya sesederhana itu.

Saya lebih menyukai mencintai sesuatu sesederhana mungkin dan gak perlu berisik-berisik banget.

Dan untuk suami saya, simple.. saya hanya butuh orang yang menghargai saya dan keputusan saya. Mengoreksi baik-baik jika saya memang salah… menyayangi keluarga saya dengan baik dan tulus, dan saya? saya akan sangat senag jika  saya punya ayah lagi, punya tambahan Mama yang baik, jika beruntung semoga juga dapat adik perempuan atau laki-laki, saya pasti begitu bahagia dan akan merawat mereka dengan antusias seperti saya menjaga Mama, seperti apa yang Mama pesankan pada saya. Ketika kemudian saya memutuskan untuk jatuh cinta yang begitu serius hingga TARAAA akhirnya menikah, maka saya berharap kami bisa saling mengingatkan untuk menjadi hamba Allah yang baik, yang membuat banyak orang tersenyum dan bahagia.

I need another, people…
I also need love…
tapi, tidak mau sedangkal cinta di roman picisan.

Itu aja sih. Boleh kan ya? :] yaaaa… bahkan jika kalian pikir ini terlalu idealis.

Sebelum terlelap: menikmati patah hati


Tulisan ini khusus ditujukan untuk salah satu sahabat yang pagi-pagi lapor kalau dia patah hati :’D dan ah… bukan kita memang begitu sering patah hati?

Laptop saya sepertinya sudah tidak tahan disuruh mendesain, dia kemudian hang hahaha… tapi semangat diajak karaoke-an dan nulis blog. Hadeuuuh.

Oleh karena itu, berhubung it has already mid-night pas nulis ini! Jadi kalau memang sudah keburu ngantuk, nih saya kasih lagu pengantar tidur. Tapi karena saya yang nanyi kayaknya sih akan ada efek samping yaitu kesulitan tidur semalam suntuk :p Sorry for very bad voice hahahaha, maklum kan nyanyinya di asrama *alibi*

Udah bangun? Hahhaha… The lion sleep tonight, and how about you? Kalau masih bangun, mari menggalau bersama malam ini.

Hari ini setelah selesai zemi dan shock dengan segala “keekstrimannya” saya pergi jalan-jalan ke taman di salah satu sudut Tokyo. Seperti biasa kalau galau saya pasti foto-foto bunga, dan baca buku sendirian di taman. hahahaha Stress abis. Buku yang kembali saya baca adalah kumpulan puisi pendek Tere Liye “Dikatakan atau Tidak, itu Tetap Cinta” sejujurnya saya sedang tenggelam dengan skenario sentimentil yang sepertinya diciptakan oleh imajinasi saya sendiri hahahahaha. Ada puisi yang paling saya suka:

Ini buku bagus banget! Wajib punya! Very recommended if you love poems 🙂

Kalaupun Tidak

Kalaupun dia tidak tahu kita menyukainya
Kalaupun dia tidak tahu kita merindukannya
Kalaupun dia tidak tahu kita menghabiskan waktu memikirkannya

Maka itu tetap cinta. Tidak berkurang sesenti pun perasaan tersebut.

Justru dengan ngotot ingin bilang, ingin pacaran, ingin aneh-aneh,
Perasaan itu tiba-tiba bermetaforsis menjadi egoisme
dan sebatas keinginan yang tidak terkendali saja.

Bersabar dan diam lebih baik.
Jika memang jodoh akan terbuka sendiri jalan terbaiknya.
Jika tidak, akan digantikan dengan orang yang lebih baik.

Entah kenapa rasanya puisi ini “gw banget!” hahahhaa… I can’t agree more! Saya… saya ini untuk beberapa masalah, terutama yang masalah bawa-bawa perasaan kayaknya lebih suka membuat itu seprivat yang saya bisa. Beberapa kali saya jatuh cinta, dan hffftttt… I’m never tell anything! Never! Ada beberapa alasan 1. Saya merasa saya masih sibuk untuk beberapa urusan lain, 2. Mungkin gengsi hahahhaha, 3.Saya lebih suka mencintai dalam diam hahahaha… huek… sok romantis banget. Saya pasti seneng banget nulis tentang orang yang saya suka kemudian, tapi kalau harus ngotot dekat dengan dia, harus A, harus B, harus C, rasanya… ah… gak deh kasian dianya. Jika memang jodoh, logikanya…. ini logikanya… pasti dipertemukan, pasti disatukan, pasti. Masa sih Allah tega gitu loh membiarkan hamba-Nya yang cupu satu ini bengong aja gitu tanpa tahu harus melakukan apa.

Tapi rupanya kadang, sifat kayak gini bikin makan hati juga.
Karena taruhannya adalah: Patah hati!
Patah hati mungkin secara fisik gak sesakit patah tulang, tapi dampak psikologisnya mengalahan aneka penyakit yang pernah ada.

Lalu, TRING, hp saya berdering pagi ini, salah satu sahabat saya menghubungi saya “Mon, gue PATAH HATI”
Saya pun melempar proposal zemi saya hhahahahaha…. ini masalah serius, daripada teman saya loncat ke rel kereta kan. Dan layaknya orang yang patah hati, alasan-alasannya pemicunya yaaaa udah pasti klasik, suka orang… masih pada tahap naksir dan ngarep *hahahaha gw banget*, lalu JRENG rupanya operation targetnya udah kecantol sama orang lain, dan yang paling bikin saya pilu, sahabat saya kemudian nyeletuk “Mon, rupanya aku tuh gak ada…. gak ada sama sekali di dalam list dia. Kenapa sih kok tega banget, padahal aku kan baik”
Siapapun yang kenal sahabat saya itu pasti tau kalau doi baik banget, kalau gak… gak akan bisa jadi sahabat best of the best saya 😉

Tapi bagaimana ya? Kalau di Behavioral Economics, Senseinya bilang “otak manusia tidak bekerja serasional yang manusia itu sendiri duga”
Kadang kita udah ngerasa sahabatan, dekeeet banget, pokoknya wah! PD deh… eh apa daya target incaran itu rupanya malah suka orang lain yang menurut kita keliatannya gak deket-deket banget sama doi. Dan itu biasa! BIASA banget! Kalau fenomena itu gak ada, maka percayalah film Kuch-Kuch Hota Hai tidak akan ada di muka bumi ini dan tentu gak akan booming.

Buset… jadul pisan hahhahaha *lalu inget umur* Eh btw, I love Kajol very much fufufufufu :p #Bollywoodmaniac

Film ini booming karena demand pasar yang tinggi, kenapa? Karena mungkin banyak orang yang merasakan pengalaman dan kepahitan serupa!

Ada juga yang udah sahabatan, eh tapi terus kebablasan jadi suka. Tapi saling diem satu sama lain dan entah kenapa malah saling ngejauh. “Kalau suka sama sahabat itu gak profesional, Mon!” hahahahaha… mungkin iya, tapi lagi-lagi menurut saya itu MANUSIAWI! Jika gak ada kasus seperti itu, maka gak ada film When Harry Meets Sally.

Actually this is very romantic movie hahaha, oldies… but romantic :p

Udah kisah paling klasik di muka bumi lagi…. bahkan ada ratusan jurnal psikologi yang membahas “When Harry meets Sally Phenomenon: Are Man and Women can be ‘just friend’ ?” googling dan pasti kalian akan nemuin itu.

Ada yang suka orang, klop…. eh beda agama
Masalah suku
Gak boleh sama orang tua.
Dsb…. dsb… dsb…

Ada yang kemudian kasusnya “Cinta datang terlambat”, pas orang yang dia suka pergi… dia baru sadar betapa kerennya orang itu, betapa bijaknya, betapa manisnya, tapi haaaah…. time is up! Sayonara. Tinggalah si fans terselubung ini nangis meluk bantal hahahhahaa.  Trust me, I know this feeling!

Menurut gw…
Kita, kita akan patah hati berkali-kali
And it makes us, human!
Kita jadi ingat bahwa, “oh well, I am human… I can be sad… happy…. broken heart… everything!”
Dan Allah memang maha membolak-balikan hati sih, banget.
Mungkin itu kenapa kita disuruh mengingat Allah di pagi dan petang, di kalau luang dan sempit, karena kita gak tau perasaan kita sendiri bakal kayak gimana, bahkan dalam periode satu hari! Bisa aja malamnya kita happy banget, eh pas paginya sedih banget.

Tapi poin terpenting yang ingin saya bilang di sini adalah, kita… sebagai wanita, mungkin harus menjadi orang yang lebih gagah dalam menghadapi sesuatu. Kalau di fisika, kita udah tau bahwa kutub positif dan kutub negatif itu selalu berpasangan, jika magnet dipotong sampai 1000000 bagian pun, pasti tetap akan ada kutub positif dan kutub negatif. Dan mungkin itu yang ingin disampaikan Allah kepada kita “Ini loh, kalian tuh harus paham bahwa ada dua kutub bersebrangan yang selalu sepaket di alam semesta ini, di dalam kehidupannya ini” Kalau kita ingin menang, kita juga harus siap untuk kalah… kalau kita ingin pintar maka kita harus merasakan dulu repotnya jadi bodoh supaya termotivasi untuk belajar…. ketika kita bahagia, ingat bahwa behind the scene kebahagiaan kita juga ada tangis-tangis bombay. ketika kita jatuh cinta…. maka pahamilah bahwa peluang untuk patah hati juga satu paket dengan dengan jatuh cinta.

Kemudian kita akan belajar untuk menjadi lebih bijaksana.
Lebih humble juga kalau kita bisa berpikir “Oh… ini pasti deh Allah ada maksudhnya bikin gw begini”
lagi-lagi… masa’ sih Allah kok tega sama hamba-hamba-Nya yang mahaculun ini. Kan udah jelas jika kita tidak mendapatkan apa yang tidak kita inginkan, mungkin dipending sama Allah, atau diganti dengan yang lain. Ya masa iya Allah ngutang, gak akan laah pastinya.

Santai aja lagi
*Padahal pas patah hati gw juga menyendiri dan tidak ditemukan dimanapun hahahahaha*

Salah satu hal yang unik di muka bumi ini adalah, cara orang untuk mendapatkan cintanya itu beda-beda.
Ada yang ngejar tanpa menyerah hingga akhirnya target incaran lulus
Ada yang pasrah aja dijodohin sama orang tua, keluarga, dsb
Ada yang pasrah dan diam *ini tipe gw banget, sok cool*
tapi apapun itu, kalau kata di 9gag “What if, someone in this world is just finding a person like you?”
jadi kita, tidak perlu merubah apapun dalam hidup kita. Style kita… cara kita… semuanya… just the way you are, and oyoyoi! Everything will be ok!

And although some people told me that I am “Forever alone” woman… tapi apapun yang dikatakan orang, saya punya backingan yang lebih dahsyat!

Hah! Mamam gak tuh!
Pasti ada orang, entah dimana… sedang mencari-cari kalian, sedang mencari jalan ketemu kalian…. atau mungkin udah ketemu cuman belum ngeh. Tapi pasti ada. Come on! Semangaaaaaat!

Saya pikir… hal terbaik yang bisa dilakukan sekarang adalah, kembali ke Allah.
Saya juga begitu…. kadang kayak kesannya kalau susah baru deh inget Tuhan hahahha. Pas ngerasa bodoh, ngerasa sepi, ngerasa payah, ngerasa stuck… gak ada yang bisa ngasih solusi selain Allah, jika kalian curhat ke saya misalnya… saya hanya bisa kasih saran normatif, untuk bisa dapet solusi kalian perlu mencari itu semua sendiri, dan ketika clueless… maka yang megang clue-nya yaaaa siapa lagi kalau bukan “Juragannya alam semesta” ini. Iya kan? But trust me… it is useless if you are trapped in your sadness. Kalian boleh sedih, tapi batasin lah batas maksimumnya. Saya misalnya, kalau sedih… yaaah maksimal 2 hari lah, udah gitu buka pintu kamar, ambil sepatu, jalan-jalan 🙂 enjoy your life!

Inget, loh… apapun yang terjadi: Jangan bersedih 😉 Karena semua yang terjadi dalam hidup kita adalah sebuah langkah untuk menuju stage kehidupan yang lain, dan itu semua insya Allah membuat kita makin bijak, makin baik, makin kece, makin oke. Pokoknya tetap berjalan dengan gaya heheheheheehe!

Menuju 25: Part 1: Jodoh… [?]


March is my favorite month, kenapa… karena saya ulang tahun di bulan maret hahahhaha. I’m getting older. Saya suka bulan maret, karena musim favorit saya selalu ada di bulan maret. Waktu di Bogor, Maret masih musim hujan tapi tidak selebat hujan di Januari dan Februari. Di Tokyo, di bulan maret bunga-bunga mulai mekar, and I love flowers very much.

sakura

Sakura aja udah mulai mekar… Yippieee, semesta selalu bikin senyum terutama di bulan Maret

 

Maret juga konon berasal dari nama dewa perang dan pertanian Romawi, Mars. Setiap saya membaca kisah dewa Mars, saya pikir mungkin saya dilahirkan di bulan Maret agar seberani dan setangguh Mars, agar bisa menjadi pelindung seperti Mars. Mungkin.

Bagi yang belum tau Dewa Mars, ini loh patungnya. Hohohoho… sangar kan. Tapi gagah, dewa perang, dan menjaga pertanian. Wedewww.  (Source: Wikipedia)

Sejujurnya saya suka semua angka 5 dan kelipatan 5, tapi 25? Pffffftttt….I don’t really like it. Karena di negeri seberang sana kalau udah 25 tahun mulai rame deh pertanyaan “Kapan nikah” dsb…. dsb….dsb…iiih kepo deh.
And I hate that question! Semoga pertanyaan itu tidak akan mengganggu keindahan Maret.

Kalian tahu, melihat saya yang terlalu “pilih-pilih tebu” ada juga yang bilang bahwa bisa-bisa saya jadi perawan tua. Trust me, I prepare for it… saya memang tidak bisa sesederhana banyak orang dalam masalah ini. Nope!

Saya bahagia ketika melihat orang lain menikah, tapi saya? Entahlah… saya mungkin terlalu asik dengan kesendirian saya. Asik dengan pemikiran-pemikiran saya sendiri. Asik dengan jalan saya sendiri, dengan cara saya sendiri.

That’s not really good, Guys… beneran deh. Hahahahhaa…. sok banget jadi wonder women.

Saya harus tunjukin tulisan bagus ke kalian, ini blog sahabat saya, Tiko, the real INFP…. pokoknya chezzzzzyyyy banget deh dwehhh http://atikaluthfiyyah.blogspot.jp/2014/01/sederhana-saja.html harus buka! Because that blog is one of the most awesome blog I ever read *sekalian promosi* 😀

Ya mungkin, sebenarnya para wanita itu membutuhkan pria yang sederhana saja, gak usah aneh-aneh. Yang penting baik dan punya potensi sebagai pemimpin rumah tangga.

Tapi kesederhanaan itu menjadi begitu rumit di mata saya, mungkin sudah tercampur aneka integral dan trigonometri dengan sedikit racikan game theory.
——-
Bayangkan seorang wanita…. dengan usia 25 tahun, sebelum ia melompat ke usianya itu, ia pernah  mengalami titik terendah dalam kehidupannya sendiri, mengalami kehilangan, banyak kegagalan, tidak dipercaya, melihat orang yang disayaginya menangis, banyak hal. Mungkin ada yang nasibnya lebih buruk daripada dia, dan pasti ada… tapi kemudia semua yang pernah dia alami membuat dia belajar lebih banyak hal daripada apa yang bisa kita bayangkan. Terus bayangkan wanita itu, saat ini, ia menjadi seorang yang punya perilaku yang keras… kepala batu, dengan tekad yang lebih keras dari baja, mungkin juga dengan ego yang sulit diluluhkan orang lain. Apakah itu salah? Mungkin iya tapi bukankah itu wajar? Kehidupan menempanya menjadi orang yang seperti itu, tanpa itu dia akan tetap di titik nol. Menjadi orang yang keras…. tidak lembek, karena jika dia lembek sedikit saja, dia akan mati tertimpa kesedihan-kesedihan yang menimpanya selama ini. Menjadi keras, membuatnya bahagia…

Dan bayangkan jika wanita itu adalah: Saya.

——-

25 tahun! 25 tahun saya hidup… dan saya hidup dengan perjuangan orang-orang luar biasa dalam hidup saya. Jika ada yang ingin menikahi saya, maka dia harus bisa sehebat mereka. Saya tidak mau menyerahkan sisa hidup saya kepada pria yang tidak “Fight” untuk saya, untuk keluarganya, dan bahkan untuk dirinya sendiri. 25 tahun saya hidup, hanya sekitar 12 tahun saya menjalani hidup bersama ayah saya, melihat adik saya yang kurang dari 4 tahun mengenal ayahnya, dengan modal 12 tahun saya merangkai setiap pelajaran dari ayah saya dan merangkainya dengan seluruh ajaran dari mama saya, dan hampir 21 tahun saya berusaha menjadi contoh yang baik untuk adik saya, meyakinkan dirinya agar kelak bisa menjadi pria yang baik, bahkan jika bisa lebih baik dari ayahnya. Pikirkan, apa semudah itu saya merelakan sisa usia saya kepada pria yang tidak secara mantap dan serius menempa dirinya untuk menjadi pria yang matang dan dewasa? Tidak…. tidak semudah itu untuk saya….
Tidak semudah itu…
Jatuh cinta mungkin mudah,
tapi menikah? Wait a minute, I should process it first in my brain and my heart.

Ya, saya mungkin payah, banget!… tapi demi orang yang saya sayang saya mencoba sekuat mungkin untuk bisa membuat mereka bahagia. I don’t want to see any tears anymore, anymore…. from anyone I love. No more.
Dan saya merasa layak untuk mendapatkan pria yang berpikir sama seperti saya. Hanya berpikir saja…. berpikir! Catat! Berpikir serupa seperti saya. Berpikir bahwa dia memang punya banyak kekurangan, but hey! but maybe I can make it. Bepikir bahwa beberapa orang memang baik dalam beberapa hal dan buruk dalam beberapa hal, tapi hey! itulah mengapa kita harus belajar, mencoba, dan terus berusaha. Hanya berpikir saja…

Kalian tahu, setiap kali saya jatuh cinta. Saya jatuh cinta dengan pemikiran orang tersebut. Ketika saya jatuh cinta dengan A, saya suka ketika dia berbicara tentang sains, ketika dengan B saya suka melihat tekad dan sorot matanya ketika dia berbicara tentang impiannya untuk keluarganya, ketika dengan C saya tergila-gila dengan pola pikirnya yang maju dan percaya diri dengan segala potensi yang dia miliki dan potensi orang-orang di sekitarnya. Gak perlu jenius kan? Tapi mungkin bijaksana…. ya! Mungkin bijaksana. Dan betapa sulitnya mencari pria bijaksana yang mau sama gw di muka bumi ini.

Kalian tahu, sungguh saat ini, saya tidak dalam kondisi I want to get married a.s.a.p
Melihat trend “cinta” masa kini membuat sama merasa “Mmmmm, I think I’m not ready yet”

Saya ingin cinta begitu sederhana.
Saya suka menulis, mungkin saya akan menulis banyak hal tentang “the lucky man” di blog saya, mungkin juga di Path karena Path bisa nyambung ke wordpress *oh yeah ini penting banget*

Tapi saya tidak mau terlalu banyak foto selfie kami di social media
Tidak mau setiap saat check in dan lapor kepada gadget kami tentang di mana kami berada
Tidak perlu menunjukan romantisme kami di depan siapapun, membuktikannya kepada siapapun,
Saya ingin kami bisa melupakan gadget kami saat kami bersama.
Membaca buku bersama,
Nonton film bersama,
ngobrol sambil minum teh,
tertawa di bawah Aldebaran, Pleiades, Perseus, Cassiopeia, dan Andromeda, lalu menyerah tentang nama rasi bintang dan membuat rasi bintang versi kami sendiri.
Menyaksikan perubahan musim
Melihat rambut kami sama-sama memutih… rontok…lalu lama kelamaan semakin menipis.
Adu argumen berkali-kali, tapi selalu menemukan solusi untuk kemudian berbaikan.
Saya tidak butuh romantisme kami harus diakui dunia, apalagi dunia maya. Itu semua tidak penting.
Cinta tidak perlu digembar-gemborkan kepada siapapun, tidak perlu dinilai siapapun, tapi mmmm mungkin saya tidak akan tahan untuk tidak menulis itu semua. Seperti yang kalian tahu, saya ingin jadi penulis, dan satu impian saya… I want to write a novel about someone I love. Jadi kalau saya mati lebih dulu daripada dia, at least he will know that I love him, because I’m not a romantic woman… That will be a nice present.

Atau mungkin saya kemudian tidak seberuntung kalian, bisa selfie dengan pasangan kalian masing-masing.
Tapi apa itu membuat saya menjadi lebih buruk daripada kalian? Tidak… mungkin saya kemudian bisa mengelilingi dunia tanpa ada yang melarang. Mungkin saya memiliki lebih banyak “anak” dan “teman” dari siapapun… di somalia, ethiophia, atau negara apapun. Mungkin saya bisa menemui tempat dimana ada orang-orang yang lebih menghargai keputusan dan perbuatan saya, yang lebih membutuhkan saya. Mungkin dari mereka, orang-orang baru yang saya temui, pengalaman-pengalaman baru yang saya dapat, saya bisa menjadi orang yang lebih bijaksana, menghancurkan keangkuhan saya sendiri. Siapa tahu kan? World is round, we never expect what will happen, tutur mantan gebetan dari negeri kincir yang sekarang sudah menghilang entah kemana *curcol :p*.  Mungkin saya menemukan cinta, yang lebih murni, yang lebih tulus, yang lebih sederhana, dan gak neko-neko. Kita tidak pernah tahu mengapa suatu hal terjadi pada diri kita, tapi yang pasti itu hal yang terbaik untuk kita. Pasti….
Karena kita sudah dilahirkan di tempat ini, diberi kesempatan untuk hidup di bumi ini, karena Tuhan sudah memperhitungkan kita bisa melakukan sesuatu yang amat baik dan keren dalam hidup kita, Tuhan sudah mempertimbangkan bahwa kita sanggup menghadapi apapun, kalau di Quran itu udah jelas “…ALLAH tidak akan membebani seseorang (hamba-NYA) melainkan sesuai dengan kemampuannya…(QS. Al-Baqarah: 286)”
Yaaaaah masa gini aja harus seorang emon yang ngingetin, hahahhaa tengsin kali. Coba pikir deh, kenapa coba dalam salah satu hadist Bukhari katanya “sampaikanlah walau hanya satu ayat?” Mungkin ya [ini mungkin] karena yang terpenting dari kita ketika membaca Quran (secara khusus) atau membaca hal lainnya (secara umum) adalah membaca, mempelajari, lalu memahami maknanya tanpa terburu-buru…. bukan buru-buru baca biar cepet khatam, beres, dan taaaaarrrraaaaa terus update status. Mungkin juga [lagi-lagi mungkin] filosofi yang sama nyerempet dengan mencari jodoh, tidak perlu terburu-buru….
Setidaknya menurut saya.

Jadi, mmmm…. terserah orang mau bilang saya picky,
banyak maunya,
calon perawan tua,
jelek,
gak tau diri,
bla… bla….bla…
Saya percaya Allah lebih paham kondisi saya, mempersiapkan yang lebih baik untuk saya.

You can’t hurry love, world…. you can’t :]

Klo kata Phil Collins
You can’t hurry love
No, you just have to wait
You got to trust, give it time
No matter how long it takes

Gitu deh…. :]

Jomblo paling bahagia di dunia… Why not? That’s me :)


Jujur saya sebenarnya nyaris gila. PR dari Sensei saya belum selesai, I’m stuck! Sampai-sampai saya ketiduran di lantai tiap malam. Sedihnya lagi gak ada yang nyemangatin dan nelpon gitu kan *jadi ingat romantika beberapa bulan yang lalu, ah begitu cepat berakhir*, kesedihan itu tidak sampai situ aja! Saya buka social media, waaah yang udah punya calon sama yang udah nikah makin banyak aja. Yang bikin sakit…. suaaaaakiiiiiit banget adalah… beberapa yang udah punya gandengan itu suka gak peka sama yang jomblo-jomblo.Update status, upload foto dan share link dengan ngetag pasangannya, problem? Nope kalau yang dishare penting…. ini mah kadang ya “Ih kangen kamu” with xxxxxx. What the h*ll di tahun 2015, di era ASEAN ECONOMIC COMMUNITY mereka gak paham fungsi sms? whatsapp? bbm?atau line? Bahkan kadang ada juga yang  share link “Posisi tepat agar cepat hamil” tag tentu ke suaminya, heloooowwww…excuse me, yang kayak gitu kan bisa ya di share secara privat ke suaminya. Jika itu masih dikatakan wajar dan belum menyiksa para jomblo yang menurut saya sih mereka gak salah apa-apa, maka perhatikanlah beberapa meme yang seakan-akan mendiskriditkan para jomblo. Please take a look:

Dan masih banyak ribuan meme lainnya. Jujur lucu sih… saya aja suka ketawa-ketawa sendiri. Tapi tunggu sebentar…. terkadang saya merasa ini sudah keterlaluan. Apa jadi jomblo itu dosa? Jika iya…. saya sudah melakukan dosa ini selama hampir 25 tahun! oh come on… please world….please… gak segitunya juga kali. Gak segitu buruk kok jadi jomblo. Trust me! Kalian harus percaya karena kalian sedang bicara dengan salah satu jomblo paling bahagia di muka bumi.

Sebagai cewek, munafik banget kalau saya gak pernah naksir cowok. Wew… banyak. Tapi saya memang punya baaaaanyaaaaaak pertimbangan karena beberapa hal yang tidak bisa saya tuliskan di blog ini. Intinya saya memilih jomblo, seru sih jadi punya beberapa kisah romance yang kalau dijadikan novel bisa 10 jilid. Tapi bukan itu yang membuat saya begitu menikmati masa-masa kejombloan ini. Cinta, entah mengapa atau mungkin cinta yang salah membuat beberapa dari kita menjadi subjektif dan bodoh. Saya menyadari hal ini. Jika kalian pengikut blog saya, maka kalian akan tahu bahwa saya sempat terjebak cinta lokasi dengan seseorang di kampus saya *blush* somehow itu membuat saya merasa the best man in this universe is just him… dia lagi….dia lagi….dia lagi. Can’t stop to think about him… forget about time when have a conversation with him… even forget how to sleep. Jujur aja itu gila.Sebuah masa yang membahagiakan dalam hidup saya karena saya kemudian jadi belajar beberapa hal dari dia, belajar mengenal kepribadian dan budaya baru, tapi yang bikin annoying I realize tiap saat saya hanya nulis tentang dia…dia…dan dia. Saya selalu benci para couple yang nulis di sosial media tentang pasangannya lagi lagi dan lagi, dan hei! I did the same mistake… walau menurut saya dia orang yang pantas untuk diceritakan karena pola pikirnya yang bright *dan belakangan saya baru tahu kalau dia anak sulung jadi pantaslah cara mikirnya hampir sama, mystery revealed*. Apapun alasannya, itu nyebelin banget hahahhaha. Thanks banget buat sahabat-sahabat saya yang mau mendengar seluruh drama yang saya suguhkan beberapa bulan yang lalu.

Lalu kembalilah seorang emon, dengan segala kejombloan dan keanehannya…
Menikmati masa-masa saya sebagai mahasiswa, menikmati masa-masa dimana masalah terbesar saya saat ini adalah tesis, riset, dan mengatur uang kuliah. Memang ada yang kurang sih, karena orang-orang yang saya sayang tidak di dekat saya, mereka juga punya kesibukan mereka masing-masing. But it is okay, saya belajar main gitar sekarang walau baru bisa kunci mayor dan neken senarnya kadang gak bener, saya happy karena saya bisa nyanyi-nyanyi sendiri dan saya menguasai keterampilan baru.

Di saat sepi seperti ini juga, saya kemudian bisa semakin dekat dengan sahabat-sahabat saya, walau kadang hanya sekadar share link-link berita atau gambar yang menurut kami seru, tapi ini pertama kalinya dalam hidup saya, saya memiliki banyak sahabat yang selalu membantu saya, yang siap sedia mendengar saya dan saya? saya juga menjadi orang yang selalu siap mendengar dan membantu mereka. Nice move, isn’t it? semua yang pernah berteman dengan saya tahu betul saya bukan orang yang supel, bahkan yang udah jadi sohib saya pasti tau kalau muka saya ini langsung berubah kalau ketemu orang yang saya kurang suka. Jelek banget…

Saya juga semakin sering menghubungi Mama, adik, dan keluarga saya. Betapa baiknya mereka, dan rasanya seluruh kebaikan dan cinta keluarga saya sudah bisa menutup seluruh “kengenesan masa jomblo” yang menimpa saya hahahhaa. Mama saya baik banget, walau terkadang suka lebay sih panikannya… adik saya juga makin romantis dan sepertinya makin sering bercanda. Semuanya selalu berusaha membuat saya tenang dan bahagia dari tanah air. Selalu…
Dan saya menyadari bahwa saya benar-benar mencintai mereka, lebih dari apapun.

Ketika saya mau ngehedon… tiba-tiba inget sensei, inget PR, inget belum menelurkan prestasi apapun, huwaaaaaa…. dan sekarang saya kembali menulis lagi…. submit-submit tulisan lagi…. belajar lagi…. dan baca buku lagi. Stuck, terus ngerasa bego sebego begonya lagi. Terus refreshing, tidur, foto-foto, jalan-jalan, makan enak, tiduran di bawah pohon ume lalu fresh lagi and start over for everything again.

Saya yang hari ini, sedang mendewasakan cara berpikir dan cara bersikap saya. Bukankah itu hal yang keren dan menyenangkan?

DSCN9584

Cieeee.. sudah terlalu lama sendiri nih ye….

Emang sih, seperti kata Kunto Aji… saya sudah terlalu asyik sendiri. Mmmm…. mungkin ya.

Tentu ada yang kurang. Tapi bukan berarti “kekurangan” itu membuat saya menjadi tidak bahagia. Salah besar! BEsssssaaaaAAAARRRR bangeeeeeTTTTT! saya bahagia, melebihi apapun. Saya sudah diberi kesempatan oleh Allah untuk menjalani berbagai hal yang luar biasa. Tidak dikasih otak yang pinter-pinter banget sih, tidak dikasih harta yang banyak, tidak dikasih rupa yang cantik-cantik banget dan body yang kayak gitar spanyol… tapi saya dikelilingi oleh orang-orang yang baik, dan itu sudah lebih dari luar biasa.

Saya percaya bahwa kelak pasti si jodoh itu ada, and congratulation dia berhasil membuat saya tidak jomblo dan berhasil melunakan hati dan kepala saya yang kayak batu ini. Tapi dalam sains sudah ada teori bahwa kita akan dekat dengan orang yang “serupa” dengan kita. Teori yang sama melandasi kenapa ada persahabatan, cek deh sahabat-sahabat kalian pasti ada banyak kesamaan antara kalian, pasti sahabat kalian itu orang-orang yang “setipe” dengan kalian, contoh mayoritas sahabat saya itu JOMBLO mwahahahahahhahahahhaa….. padahal mereka itu bener-bener high quality jomblo loh, pintar, seru, kece, ya cuman gitu kayaknya lawakan kami-kami yang ngerti cuman kami-kami aja, di situ saya sedih. So, what’s wrong if I try to increase my quality first? Dan mungkin dia entah dimana sekarang sedang memperbaiki kualitas dirinya… atau mungkin dia emang jauuuuuh lebih kece dari saya jadi saya harus jungkir balik menaklukan ganasnya ekonometrika, general equilibrium, game theory, dan kawan-kawannya itu… sehingga saya harus rela nangis darah dan berketombe jauh-jauh datang ke negeri ini buat belajar dan mungkin harus sampai jenjang tertinggi. Mungkin aja kan? Mengutip kata dari brondong tercinta *uhuk* “When something happened to us, somehow it will bring something good for us. We just haven’t know about it yet”
Ah…. emon, itu kan alibi jomblo ngenes kayak lu aja, Mon….

Mungkin iya. Tapi mmmm…. setiap jerih payah dan penantian akan terbayarkan. Bahkan jika hal terburuk terjadi dan saya jomblo seumur hidup pun, saya sudah punya future plan… mungkin saya bisa keliling dunia lalu mengajar dan membantu anak-anak yang kurang mampu, impian saya sejak dulu. Ah… apapun itu, apapun yang akan kalian bilang, saya ingin membuat hidup saya begitu bernilai di planet ini. Saya ingin menjadi kebahagiaan untuk planet ini… I love this planet :] mencintainya seperti biasanya.

I’m happy… maybe happier than you, who knows?