[SEKALI LAGI] kalau cinta jangan lebay!
Lagi-lagi ini kisah tragis saya sebagai single woman in the corner of the world.
Ceritanya, saya memutuskan untuk uninstall path. Bukan kenapa-kenapa sih, saya sibuk dengan kuliah saya yng menurut saya butuh perhatian ekstra! Path menurut saya socmed yang paling adiktif, makanya saya putuskan akhiri dulu deh sementara hubungan kami *haish*, alhamdulillah saya mendengar saran seseorang “You know, you can survive without social media.” dan beneran, hidup lebih berwarna-warni :’D
Tapi dasar ya, kalo udah adiktif, susah untuk lepas… hilang Path masih ada twitter dan FB. Tapi karena pergerakan timelinenya cepat, ya gak sering-sering buka. Tapi sekalinya buka, erghhhh.. di tahun 2015 sodara-sodara, di era Masyarakat Ekonomi ASEAN, masih ada aja hal yang menurut saya “silly things” in social media, dosa besar malah! Saya tahu bahwa di usia saya yang sekarang sudah semakin banyak teman saya yang sudah menikah, atau akan menikah, atau punya pacar. Saya sih bodo amat, tapi jadi gak bodo amat ketika beberapa dari mereka ada yang pamer kemesraan di socmed. Idiiiiiih…. lo mau apa sih? Butuh pengakuan kalau kalian itu romantis? Pfffft! rubbish!
Pertama-tama, saya minta maaf dulu loh jika posting saya kali ini menyinggung beberapa orang. You know what, you can say anything about me! Jomblo lah, jutek lah, sombong lah, gak laku lah, whatever. But let me tell you, I write something that I feel this is the right things.
Pernah gak sih ngalamin hal yang saya kasih nama “PUBLIC DISPLAY SMS”
Yang menurut saya itu konyol buaaaangggeeeet….
Contohnya kayak gambar semrawut saya di samping.
“Sayang… kamu dimana, hpku error”dsb
dsb
dsb
Yang lebih lucunya, ada loh yang nge-like! ADA YANG NGE-LIKE! helowww… am I the only one here, in the universe yang ngerasa gak ada hal menarik dari fenomena “meh” ini untuk di-like!
Terus, sebentar… kalau hp dia error, apakah perlu dia nempel statusnya di timeline yang bisa diliat oleh publik? Mau ngontak pasangan Anda, atau Anda hanya sekadar haus pengakuan dari publik? Saya terlalu keras ya ngomongnya. Okay mari sedikit huznudzan, mungkin dia gak tau beberapa fitur yang bisa dipakai untuk membuat percakapan lebih privat. In case gak ngerti nih ya, sini saya kasih beberapa fitur yang bisa kalian digunakan:
1. FACEBOOK MESSENGER! atau at least fitur pesan/message di facebook
Bayangkan betapa Marc Zuckenberg sudah berjuang bersama timnya menyediakan fitur-fitur ciamik yang bisa mendukung kenyamanan khalayak facebook. Salah satunya adalah fitur pesan di facebook, dan sekarang juga udah ada loh facebook messenger. Kalian tau dong fitur ini buat apa, buat mengirim pesan secara privat ke pada orang lain. Nah kalau hp kalian error, kecemplung ke got, keinjek, atau apalah… hingga si hp menghembuskan nafas terakhirnya. Kalian bisa buka komputer, masuk ke facebook… dan chat sesuka hati dengan teman atau pasangan kalian dengan fitur ini. Kerennya, cuman kalian yang tau… dan sssst…. kalian tau gak sih, urusan kalian memang cuman kalian yang berhak tau. Iya gak sih?
2. Inner circle di Path, atau kalau mau iseng bisa juga Path Messenger.
Nah kalau kalian pecinta path. Saya mau ngingetin… ada sebuah fitur keren bernama INNER CIRCLE! nah di sini kalian bisa milih siapa tuh yang bisa ngeliat postingan kalian. Misal kalian sebel banget sama saya yang suka emosi liat posting2 mesra, dan kalian bisa pilih saya tuh untuk gak masuk inner circle kalian. Atau jika kalian emang lagi butuh ngobrol sama pasangan kalian aja, bisa juga inner circlenya cuman pasangan kalian aja. Kalau space hp masih muat, install juga deh tuh si path messanger. Instaaaaallllll semuaaaaaaaa.
3. Direct Message @twitter
Walau gak puas ngetiknya, kalian tau juga dong kalau di twitter itu ada fitur namanya direct message? Nah, ini nih… pake ini kalian juga bisa ngirim private message. Ke siapapun!
4. Simple little things called: SMS
Ini apa saya yang bloon atau gimana sih.
Ketika kasusnya, “Sayang, hp ku error, gak bisa LINE, Whatsapp, atau bbm.”
Loh kalau hpnya nyala masih bisa dong ngirim SMS? Hanya dengan menyalakan hp Anda, dengan bermodalkan kurang lebih 150 perak kalian bisa ngirim sms ke siapapun! Selama punya pulsa sih. Yaaaa… kalau bisa pamer dan mejeng di socmed, masa iya gak punya pulsa hanya untuk sekadar sms? Iya gak sih?
Yah mungkin kalau gak digembar-gemborkan kurang greget kali ya.
Terus-terus… kadang gemes juga deh sama yang melakukan “Public Display Gallery”
Kalau ini levelnya lebih advance, pamer foto-foto berdua, everytime.
Yang kalau sesekali sih seneng ya liatnya tapi kalau tiap hari, tiap beberapa jam sekali, owalaaaaaaaaahhhhh…. gak tau deh, speechless!
Tapi sekali lagi, sebagai manusia, yang [masih] punya hati, bukankah kita… sebahagia apapun, lebih bijak jika berusaha menjaga hati beberapa orang. Well, kalau saya sih bodo amat ya… saya udah kebal, waktu seorang adik kelas saya nyolot dsb dsb, saya juga bodo amat… unfollow aja hahahaha susah-susah banget, tapi ada orang-orang yang mungkin lebih keras atau lebih sensitif dari saya. Yang over sensitif jadi ngerasa “Ih,kok cuman gw ya yang gak dapet-dapet pacar” (trust me punya pacar gak penting-penting banget, jodoh itu udah di tangan Allah lagi), yang over keras bisa aja jadi mikir macem-macem “Masya Allah, alay banget…. bakalan putus nih”
Yang sepele-sepele kayak gitu, seharusnya menjadi pertimbangan sendiri untuk kita ketika ingin bertindak.
Untuk menjadi bijaksana… kalian gak perlu jadi doktor, jadi master, jadi engineer, jadi ekonom, kalian hanya butuh untuk menjadi MANUSIA.
Inget gak sih jaman kita masih muda dulu, saya ingat saya dulu suka sekali band mocca. Suka banget, karena menurut saya lirik dan lagunya manis. Saya jadi inget lagu “Me and My Boyfriend” Kalau lupa nih saya ingetin lagi,
I share my dreams and all my stories
I don’t think I need my diary
If you’re teasing me, don’t you worry?
I will keep you in my memories
Sebagai anak yang dibesarkan dengan lagu-lagu kayak gitu, saya berpikir mungkin benar ketika kita akhirnya menemukan seseorang yang tepat, yang menjadi sahabat… pasangan… kakak… semuanya… mungkin seseorang kemudian tidak membutuhkan buku harian lagi apalagi social media. Karena pada akhirnya kalian menemukan orang yang paham dan saling berbagi impian-impian kalian. Apalagi yang kalian butuhkan ketika ada orang yang senantiasa mendukung, menasehati, menghibur, berbagi, dan bercerita banyak hal. Yang menerima kalian sepenuhnya.
Itu hal yang sakral banget gak sih? Begitu sakralnya sehingga rasanya ketika saya menemukan orang itu…saya selalu mendoakan dia. Semoga dia semakin hari semakin baik, semoga saya semakin hari saya juga semakin baik, sehingga setiap saat kami bisa saling mengingatkan.
Karena saya tipe cewek konvensional buanggget, saya senang banget menulis dan menggambar buat calon suami saya nanti. Walau gak tau ya kelak punya nyali gak buat nunjukin itu semua ke dia. Tapi saya pikir mungkin romantisme itu adalah membiarkan cinta kami hanya diketahui satu sama lain dan Allah. Tugas kami selanjutnya berbuat baik kepada semua orang, sebaik yang kami bisa… people never need our public display affection, mereka lebih membutuhkan hal-hal baik yang mungkin bisa kami perbuat.
Mungkin begitu.
Ah… jangan cuman saya yang berpikir seperti ini.