Tips [kacau] Jika Kalian ingin melanjutkan studi di Jepang… Part 1
A life learner....Books, movies, and glorious foods lover. Have a big dreams... but wanna \\\"bigger\\\" than her dreams. A life learner... Love books, glorious foods, and great movies. Proud to be a woman, daughter, sister, and best friend. A dreamer! I am the one who want to be bigger than my dreams. Future researcher and writer.
Mendadak saya kebanjiran message yang menanyakan tips lanjut sekolah ke Jepang. Ya ampuuuun…. kalian harus tahu ya, saya ini mempertaruhkan 2 tahun untuk bisa lanjut sekolah lagi, so I’m not such a right person to be asked. Ada yang lebih canggih dari saya, dan mereka lebih layak ditanya. But well.. pertanyaan sudah dilontarkan, tidak sopan jika saya tidak menjawab. Sakali lagi, saya ini orangnya ngaco, asal jawab, dsb…dsb…dsb…. jadi jangan menyesal membaca posting ini.
1. Tentukan tujuan kamu sekolah lagi dan tentu tujuan Universitas kamu ya -.-
Ini penting, karena jangan kalian kira sekolah di luar negeri apalagi di negara yang bukan penutur bahasa Inggris macam Jepang ini kalian bakalan selalu bahagia damai sentosa, PfffffTTT! Jika kalian udah punya karir yang baik, apa benar kalian mau jadi mahasiswa lagi? Apa otak kalian sudah siap dijejali aneka filosofi ilmu pengetahuan lagi? dan yang terpenting apa mental kalian sudah siap untuk belajar di negeri lain? Jauh dari keluarga, jauh dari makanan kesukaan, dari kucing piaraan, dari pacar ataupun gebetan (yang mungkin setelah 1-2 bulan ditinggal akhirnya dia berpaling hahahhaa dan ketika dia lagi asik jalan bareng gandengan barunya, kamu lagi jedotin kepala karena stuck mikir penelitian)?
Apa sih yang mau kamu cari dengan sekolah lagi? Apaaaa? Karir yang lebih baik? Iya… kalau pas pulang ke Indonesia kalian langsung secara beruntung berhasil langsung dapat pekerjaan yang lebih baik, mungkin iya, tapi ingat ada juga peluang tidak kan?
Mau cari jodoh yang lebih wah? Hahhahaa.. kalo kalian jomblo apalagi cewek…. nyari cowok made in Indonesia di kampus di luar negeri…sorry to say biasanya udah sold out. Pria lebih sulit menahan kesepian kata buku psikologi, jadi kalau mereka lanjut sekolah ke luar negeri biasanya mereka udah punya pasangan hidup or at least calonnya. Bisa sih cari yang made in Japan, tapi 1st. apa dia mau sama kamu, 2. apa kamu mau sama dia, 3. gimana mentolerir masalah budaya, keyakinan, bahasa, dan tentu jarak. Hal serupa jika kalian nyari jodoh made in negara-negara lain.
Atau biar keren? Saya kasih tau aja… lebih keren kuliah di Indonesia. Ekomet sama statistiknya aja lebih susah di Indonesia. Tapi di sini kalian bener-bener dilatih logika berpikirnya, jawaban boleh apa aja asal logika berpikir kalian make sense, saya gak tau di kampus lain tapi di kampus saya begitu, mungkin karena kampus teknik. Wallahu’alam.
Jadi mulai dari hari ini nih, kalo mau ke jepang, pikirin deh motivasi terbesar kamu apa. Ini yang bakal bikin kamu bertahan dan kuat di Jepang soalnya. Yang bisa bikin kamu gak terlalu cengeng ketika menghadapi permasalahan.
Oiya cari juga info tentang kampus tujuan. Semuaaaaaanyaaaaaa…. apa udah ada kerjasama antara kampus kamu dengan kampus tujuan, gimana sifat Senseinya, gimana tempatnya, bla…bla…bla…. dengan pertimbangan biar kalian semangat dan nanti gak terlalu kaget dengan dunia kampus.
2. Belajar Bahasa Jepang
Ya Allah…. ini penting banget! PENTING BANGET! apalagi kalau di kampus kamu jarang ada orang Indonesia. Apalagi kalau rupanya di lab kamu isinya orang jepang semua. Please…. bahasa resmi negara ini adalah Bahasa Jepang, bukan bahasa Inggris, bahasa Sunda, bahasa Sansekerta, apalagi bahasa kalbu. Tulisannya juga ada hiragana, katakana, dan kanji…bukan pakai huruf latin apalagi huruf pallawa. Dan itu bertebaran di semuaaaaaa tempat.
Ada saat darurat ketika kalian sendirian dan butuh sesuatu, misalnya nyari toilet… atau nyari jalan…. bayangkan ketika kamu gak bisa bahasa Jepang sama sekali. “Yaelah, Mon… pake bahasa Inggris dong” hahhhahaha silakan aja -.- kalian cuman akan dapet senyuman hahahhaha.
3. Uang…. lagi lagi uang….!
Yaph… uang… kalau kalian kaya raya sih gak masalah ya hahhaha. Tapi kalau kalian pas-pas-an, dan yang lebih spesifik lagi udah gak mau ngerepotin orang tua lagi, think again about money. Matrealistis abis emang, tapi jujur aja kalian gak bisa bertahan hidup cuman modal Bismillah ke negeri orang, apalagi Jepang. Di sini harga mahal, terus kalian start your life from zero jadi harus beli keperluan sehari-hari (which is mahal), dan maaf aja di sini gak ada barang KW :p jadi kalau mau nyari barang murah KW-an waduuuh gak buka lapak mereka. Alternatifnya beli baju bekas dan manfaatin toko 100 yen (yang belum termasuk pajak). Kalau gengsi-gengsi ya abislaaaaah sudah :’D
Oiya biaya paling mahal di jepang especially Tokyo, adalah akomodasi (e.g apartemen). Itu bisa ngabisin 40-50 ribu yen! Dorm saya misalnya, karena dekat kampus, dekat stasiun, dan fasilitas cukup lengkap habis sekitar 45 ribu yen. Karena saya pelit dan mendadak suka masak sama beli baju yang bekas-bekas aja di flea market bulan ini saya abis sekitar 50 ribu yen ++ untuk hidup (agak tinggi karena harus beli macem-macem di bulan pertama). Jadi kalian harus sedia 80-100 ribu yen ++ untuk bertahan hidup selama satu bulan di Jepang. Mamam kan…
Ah cuman segitu. Oh cuman segitu, mari kita convert ke rupiah. Dengan asumsi 1 yen=100 perak aja, berarti dalam satu bulan kalian harus punya uang IDR 8-10 juta/ bulan. Kalau gak ada…. ini nasib kalian:
Maka alternatif kalian adalah cari beasiswa. Saya sendiri pakai beasiswa LPDP…. ya ampun bageur pisan deh beasiswa yang satu ini, dengan segala kekurangan yang mereka miliki, mereka terus memperbaiki diri, dan saya sebagai awardee jadi merasa makin bangga sama si LPDP. Kadang awardee sama staf LPDP suka saling greget… kadang seneng bareng-bareng…. pokoknya beasiswa ini bikin antara sesama awardee dan para staff LPDP udah ngerasa kayak keluarga, which is unique. Dan hebatnya ini Indonesia punya. Jadi… huhuhuhu please ikutan LPDP hahahaha.
Alternatif lain ada beasiswa MEXT, Panasonic, Hitachi (ini paling gede…. please coba juga hahha), dsb dsb dsb dsb dsb. Pokoknya kalau ke Jepang mah banyak beasiswa lah. Tinggal dicari. Cuman namanya disekolahin gretong ya, pasti ada syarat dan ketentuan berlaku. Nilai gak boleh terjun bebas, ada beberapa yang mewajibkan bikin presentasi atau laporan kemajuan belajar, dsb…dsb…dsb…dan mohon maaf ini harus dilaksanakan without excuse. Ada beberapa yang sampai stress, terpukul, dsb…dsb… waduh jangan lah. Ingat kalau kalian down, jangan lama-lama… kalau kalian jatuh terpuruk dan gak bangkit-bangkit kalian gak memecahkan masalah malah membuat masalah baru. Dan please….please…please…. jangan sakiti kuping gw lagi dengan alasan “Aduh TOEFL gw gak cukup”, “Aduh gw gak bisa bahasa Jepang”, sama kok saya juga dulu begitu. Tapi tekad yang akan jadi batu loncatan untuk berusaha melewati kendala.
Saya kerja serabutan 2 tahun kawan hanya buat ikut tes iBT TOEFL… buat ngirim berkas kesana kemari… buat beli buku, lainnya buat Mama atau buat nraktir orang rumah. Makanya poin pertama pada posting ini saya tulis “Perjelas apa tujuan kamu” tanpa itu kalian udahlah lewat aja. Ketika saya memutuskan sekolah lagi, saya tahu secara karir mungkin saya akan tertinggal dengan teman-teman saya yang sudah lebih dahulu membangun karir dan membangunnya secara konsisten, saya sadar saya harus meninggalkan keluarga saya terutama Mama dan adik saya, saya bahkan sadar jangan-jangan ke-single-an saya akan menetap lebih lama karena beberapa orang ngeri denger cewek, lanjut sekolah di luar negeri, teknik pula (padahal mah pret… sama aja. Saya tetep super absurd di sini) dan parahnya saya ini rada penyendiri jadi oh well, it’s gonna be hard. Tapi sejak awal saya sudah secara mantap ingin sekolah lagi karena saya pikir I’m stupid… saya ini bodoh banget, jadi saya harus belajar. Saya juga punya misi, kelak orang-orang harus bisa lebih gagah berani dan tegar dalam menjalani hidup dan meraih impian mereka, saya harus perlihatkan pada dunia kalau “Hei look… I’m not such a perfect person, nor come from perfect and rich family…. but I can do it” Tujuan yang gak jelek-jelek banget kan? Dan itu bikin saya bertahan apapun yang terjadi.
Naaaah karena saya capek dan lapar… lanjut lagi di posting selanjutnya, entah kapan :p