Balada waktu dan seorang mahasiswi…
jika ditanya bagaimana perasaan saya minggu ini…. arghhhhh! Aku hilang bentuk! hancur! remuk! Mau bilang sedih juga bingung ke siapa…! Semua orang kan sedang sibuk dengan masalah mereka sendiri. Bahkan ke sahabat saya sendiri pun sebenarnya sungkan sekali… kalau bisa nggak usah deh, kasian mereka.
Bagaimana saya tidak gundah *halah*?
sebejad-bejadnya saya sebagai mahasiswa dan manusia… saya enggan menunda sesuatu, termasuk SKRIPSI!
Jika ada yang masih belum jelas mengenai kisah skripsi saya, maka izinkan saya menceritakannya.
Dari awal saya sudah fix setengah mati akan meneliti sharia microfinance. Alasannya? ada 3 alasan:
1. Bagi saya suatu kebanggan tersendiri meneliti rakyat ” jelata”… karena saya bagian dari itu. dan keuangan mikro yang dekat sekali dengan rakyat jelata itu.
2. nggak banyak orang yang meneliti microfinance… yaaaah nggak menantang aja kali ya. But who’s care…! Kalau kalian nonton film korea “Money Warfare” gurunya Geum Nara pernah bilang “1 orang kaya berada di belakang 500 orang miskin” it means kalau mau jadi orang kaya sesungguhnya, maka perjuangkanlah banyak orang miskin, perjuangkan rakyat kecil, eh ini bukan kampanye ya hehehehe~ tapi kalau kata alm. kakek saya, orang yang akan membantu kita hingga kelak wafat itu orang-orang “kecil” maka perjuangkan hidup mereka dan hargai mereka. saya tidak bisa se-WOW itu, tentu itu hal yang berat… tapi sekali lagi suatu kehormatan saat saya bisa melihat sisi kehidupan yang lain, yang saya nggak tau…
3. (Ini untuk menjawab kenapa sih pengen shariah) Saya percaya apa yang diajarkan agama saya itu benar! Walau saya sering berdebat kepada teman saya kalau saya masih meragukan kinerja bank shariah (bagi saya bank shariah itu cuman NAMA! kinerjanya ya nggak jauh beda sama bank konvensional, apalagi kalau pasar uang shariah halaaaah! plat doang). Agar kalian paham, saya akan jelaskan dulu microfinance itu apa. Singkatnya begini, microfinance itu meliputi seluruh jasa keuangan yang disediakan dalam jumlah kecil mulai dari kredit mikro, tabungan mikro, sampai asuransi mikro. Jadi kalau ada yang cuman butuh pinjaman modal usaha 2-3 jutaan yah yang remeh2 gitu lah… itu masuk ruang lingkup microfinance…. kalau kalian suka arisan itu juga microfinance… ada yang minjem ke rentenir nah itu juga microfinance… jadi microfinance itu layanan keuangan yang disediakan untuk masyarakat yang termarginalkan oleh lembaga keuangan makro seperti bank lalalala. layanan microfinance yang paling ngetop itu adalah MICROCREDIT atau kredit mikro. Jadi buat kalian yang mau buka usaha kecil-kecilan sambil kuliah, butuh modal usaha yang gak gede2 amat, nah silakan gunakan micro credit . Kalau kalian tahu Muhammad Yunus (yang mendirikan grameen bank), Nah Grameen bank itu menyediakan jasa kredit mikro, kawan.
ingat namanya juga KREDIT! alias UTANG! jadi kalau kalian minjem, kalian harus membayar kredit kalian…walau itu mikro sekalipun! Bahkan ada bayar bunga juga!*masalah saya setuju atau tidak dengan bunga tidak akan saya jelaskan disini, yang pasti kelak akan saya jelaskan dengan penjelasan ala ekonom* bayangkan bila kemudian ada yang nggak bisa bayar pas waktu yang ditentukan? bayangkan jika ada yang gak bisa bayar bunga? nggak mustahil hal itu terjadi karena di microfinance kita berhubungan dengan orang-orang yang belum matang secara finansial. Huwaaaa kalau yang miskin banget pasti tetep shock ya walaupun minjemnya kredit mikro, waaaaah kasian sekali….saya nyaris buntu nyari jawaban pertanyaan ini “kalau miskin banget gimana bayarnya?”
Yang membuat saya jleb banget adalah saya menemukan jawaban pertanyaan saya di Al-Quran…kalian tau apa yang diajarkan agama saya mengenai hal ini… eng ing eng… Monggo dilihat Q.S Al-Baqarah:280
“dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka berilah tangguhan sampai dia berkelapangan. dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (Q.S Al-Baqarah:280)
Mulia banget gak sih… jadi kalau memang gak sanggup bayar hutang ya udah tunggu sampai dia bisa bayar!…. kalau bener-bener gak bisa lagi! maka bersedekahlah untuk orang itu, karena berarti orang itu memang objek zakat, infaq, shadaqah bukan! That’s the point! dan karena saya pernah nulis karya tulis tentang sharia microfinance pas…pas… ehm… seleksi mapres *geblek kan orang kayak saya mapres, sampe sekarang aja berasa mimpi* saya tau mekanisme seperti itu berjalan di baytul maal wat tamwil! Saat itu saya menyadari betapa mulianya agama saya mengajari saya… inilah cara saya meniti hidayah saya sendiri… inilah cara saya mencintai agama saya. Jadi kalau menurut Anda….Anda… dan Anda… cara beribadah Anda yang paling oke… Who’s care…. Anda merasa yang paling dekat dengan Tuhan? saya juga tidak peduli… Anda merasa Anda yang paling taat?Sebodo amat… tapi jangan kritik cara saya memahami agama saya. Marissa Malahayati mendadak jadi akhwat kayak di KCB lalalalala kan nggak mungkin *hooo~ IPB bisa guncang*, saya punya cara tersendiri untuk memaknai hubungan vertikal saya dengan Tuhan saya dan inilah jalan yang saya tempuh . Bohong besar deh kalau ada yang bilang semakin menguasai suatu ilmu seseorang akan semakin atheis, oh tidak! semakin memahami ilmu maka semakin besar kekaguman seseorang terhadap Tuhannya. Percaya deh… saya saksi hidupnya kok.
Jadi dengan 3 alasan di atas maka saya tetap bersikeras mengambil sharia microfinance untuk skripsi saya!
Tapi Allah memang dahsyat kalau menguji hamba-Nya. Sebenarnya mau protes sih ke Allah kok ngasih cobaannya pas lagi skripsi-an kan nyiksa batin banget. Tapi sudahlah… tak kan jadi nelayan yang hebat kalau belum menghadapi badai.
Saya langsung cerita ke tengah kisah tragis skripsi saya saja….
Karena saya harus turun lapang mewawancarai yang dapat kredit mikro itu kabarnya gimana sekarang, maka saya harus cari tujuan turun lapangnya kemana bukan? Saya pun terpaksa harus meminta alamat-alamat lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) kepada sebuah lembaga keuangan syariah yang cukup besar (kayak pusatnya gitu deh, dan lembaga ini yang kemudian menyalurkan dana yang mereka punya ke LKMS rekanan mereka, ngerti lah ya….)
Sakit hati mulai saya rasakan sejak awal saya ke lembaga X itu! Mungkin karena muka saya kayak calon penghuni neraka kali ya … mereka awalnya keliatan heran banget liat saya datang dan bilang mau neliti keuangan mikro syariah! BENGONG! hampir saya bilang “Perkenalkan saya Marissa… yang membuat crop cycle itu loh… iya…iya… saya alien ah masa’ nggak kenal?”
Memang sih namanya lembaga keuangan syariah semuanya wajib menunaikan syariat agama… tapi BUKAN BERARTI HARUS ANEH NGELIAT SAYA! gak nyaman aja diliatin kayak gimanaaaaaa gituuuuu…. apalagi sama yang akhwat2… idiiiiih~ senyum aja nggak! saya klien loh, Mbak! huuuuuft! udah kaya sama pahala kali jadi nggak usah senyum walau senyum itu sedekah. nggak mau bawa nama agama sih, tapi jujur aja saya tersinggung! Sakiiiiiit Ya Allah~
Sakit hati saya semakin parah karena saya merasa dipersulit dengan birokrasi mereka! Saya cuman MINTA ALAMAT! that’s all…saya nggak minta macem2! pun ada saya minta mekanisme penyaluran kreditnya seperti apa… harus tau dong saya kalo nggak pas seminar saya jawab apa? Saya mungkin pemalas… tapi tidak dengan Mama saya. Beliau mengingatkan saya untuk menyusun serapi mungkin persyaratan yang mereka minta mulai dari surat, proposal, dll…. SAYA LAKUKAN ITU! saya lakukan karena saya menghormati mereka!
mereka kemudian berjanji MAKSIMAL 1 minggu permintaan saya akan diproses.
Lagi-lagi…. SAYA PERCAYA! karena tidak ada muka jahat terbesit di mereka…. dan saya tidak pernah berpikiran buruk ke orang lain sebrengsek apapun saya dimata Anda, tidak! karena saya tidak pantas untuk seangkuh itu.
Saya telepon mereka sesuai dengan tanggal yang mereka janjikan, jawabannya:
“Maaf De…bagian riset tidak ada di tempat”
“Maaf De… bagian layanan mahasiswa belum datang, telepon lagi aja sore“…. sorenya “Maaf de,sedang tidak ada di tempat”
puncaknya kemarin
“Maaf De…BELUM DIPROSES!” setelah saya marah-marah sejenak jawabannya “Ah Ade….masih itungan minggu, ada yang satu bulan mengajukan juga belum diproses hahaha soalnya kami memproses semua berkas satu per satu jadi tidak bisa banyak-banyak yang kami proses”
Saat itu saya kecewa sekali… dia pikir skripsi saya apa? bungkus kacang rebus?
Jika! Itu bukan skripsi, saya akan menunggu selama apapun…..!
Tapi nggak bisa begitu dong….ini skripsi saya!
Saya jahat ke dosen pembimbing saya karena kesannya saya jadi nggak profesional ngerjain skripsi, padahal Beliau dosen yang paling dekat dengan saya di IPB.
Saya jahat ke Mama saya karena udah ngerepotin Beliau macem-macem…
Saya juga jahat ke Uwak saya yang membantu membiayai saya kuliah….
Saya jahat pada diri saya sendiri! karena tidak memberikan ritme kerja yang teratur karena ini semua.
Saya tidak bisa menunda waktu lebih banyak lagi karena kepentingan saya terhubung secara seri dengan kepentingan orang lain…!
Saya kecewa sekali dengan kinerja lembaga X tersebut yang saya nilai sangat lambat. saya berjuang bulak-balik 3 minggu loh kesana . paraaaaaah~~~ Ya Allah, hamba tidak tau apa-apa tapi bukankah Kau memerintahkan hamba-hamba-Mu bertindak secara profesional?
“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (Q.S Alam Nasyrah:7)
Gak ada yang ngajarin jika sudah selesai dari satu urusan tunda urusan lain…. gak ada di literatur apapun!
Maka jika ada orang mengkritik beberapa SDM di lembaga-lembaga shariah kinerjanya lambat, maka jangan marah-marah, tutup kuping, dan berniat mukulin orang yang mengkritik itu. Sungguh hal ini terjadi… saya pun mengecewakannya, Maka ini tugas kita yang Muslim untuk memperbaikinya.
Jika… Jika saya diberi kesempatan menjadi muslimah yang kaffah menjalankan seluruh perintah Allah, maka saya akan tunjukan bahwa agama saya mendidik saya menjadi orang yang sangat profesional…. nggak klamar-klemer…. nggak lelet… santun, tegas, berpegang teguh pada prinsip, serta menghargai sesama tanpa terkecuali! *Pantesan aja salah satu dosen saya marah-marah kalau ada mahasiswinya yang perempuan ngomongnya pelan2 dsb* Jika saya diberi kesempatan menjadi muslimah yang kaffah… mungkin saya tidak akan seperti wanita-wanita yang disebut akhwat oleh orang-orang, tapi saya akan berusaha untuk menunjukan betapa mulianya agama saya mengajari saya sebagai manusia seutuhnya. Saya hanya tidak mau penciptaan saya sia-sia, apa yang terjadi kelak… saya tidak peduli, toh Allah tidak pernah salah bukan?
cita-cita saya lumayan keren kan eh… BTW tulisan ini ditulis di 1/3 malam terakhir… mancaaaaap! terancam nih…. terancam diijabah hehehehe.
Wallahu’alam bi shawab… semoga Allah memberikan jalan terbaik untuk kita semua, dan memberi kemudahan untuk memecahkan segala masalah kita.
NB: Huuummmm titip doa aja ya semoga saya bisa menyelesaikan skripsi saya dengan baik walau kayaknya harus ganti judul *capek sih digantung*…hiks sedih banget :'(