dan menjadi wanita [mungkin] memang tidak mudah…


Tersebutlah di sebuah planet yang mirip dengan bumi, terdapat sepasang manusia yang sedang melakukan pembicaraan sangat serius di sebuah cafe, sebutlah namanya Rama dan Shinta.
Rama (R): Shin, aku mau tanya apa pendapat kamu tentang wanita yang sudah menikah, apa dia masih harus berkarir atau tidak?
Shinta (S): Kenapa nanya aku, Ram? Itu kan pertanyaan klasik banget.
R: Ini serius, Shin… aku mau tau sudut pandang kamu.Jawaban kamu akan menentukan banyak hal.
S: Mmmm… kalau aku ya, aku sih fine-fine aja tuh wanita mengejar karir mereka bahkan setelah menikah.
R: Tapi nafkah kan kewajiban suami, Shin.
S: Kewajiban dan gengsi pria, Ram… harga diri dan martabat, pria! Catat itu… aku tahu dan paham itu. Tapi apa salahnya jika wanita mengejar impian mereka juga. Apa wanita tidak boleh ambisius?
R: Dalam agama kita, Shin.., seorang wanita hanya perlu menjaga kehormatan dirinya dan suaminya. Mendidik keluarga, mengurus anak-anaknya, untuk apa berlelah-lelah di rumah.
S: Aku tahu maksud arah pembicaraan ini, Ram… aku paham.
Shinta tersenyum simpul lalu menyeruput teh hangat di depannya.
S; Ram, kamu sudah semakin dewasa dan semakin religius. Perdebatan ini gak akan ada habisnya, Ram. Kamu tahu itu, kita tidak pernah selesai berdebat.
R: Aku sekadar ingin tahu.
S: Dan menginvestigasi? Ram… kamu pernah baca artikel tentang Abenomics? Sebuah mahzab ekonomi baru dari Perdana Menteri Shinzo Abe di salah satu tempat di planet biru, dia mengatakan bahwa sebuah negeri yang makmur juga harus memberikan kesempatan untuk wanita agar mereka bisa berkembang, bersinar, dan berkarya. Dengan mengoptimalkan kemampuan wanita, maka perekonomian dan kondisi sosial akan lebih stabil. Oh come on, kamu harus sering jalan-jalan ke planet lain di antariksa ini.
R: Aku tidak kenal siapapun dia, tapi bagi aku wanita adalah pondasi keluarga. Dia mengajarkan anak-anak, mengurus rumah tangga, mengatur gizi, bayangkan jika dia harus menghabiskan waktu lebih banyak di luar dibandingkan di dalam rumahnya sendiri. Kamu pernah dengar kan suami yang selingkuh, anak yang kurang cerdas, anak yang kurang perhatian…
S: Ram, kamu angkuh sama seperti dulu. Sama seperti sejak pertama kita bertemu.
R: Aku bukan angkuh, aku berpegang teguh pada pendirianku.
S: Ram, untuk hal ini kita berbeda. Ram, aku juga anak seorang wanita yang bekerja… yang kata kamu lebih lama di luar rumah dibandingkan di dalam rumah itu loh.
R: Aku juga, aku lihat ibuku kelelahan setiap kali Beliau pulang dari kantor, dan aku tidak tega. Aku tidak mau Ibu seperti itu, dan aku mencintai istriku kelak maka aku tidak akan memperbolehkannya bekerja dan lelah. Biar aku mati tapi keluargaku tetap adalah tanggung jawabku.
S: Jika kamu meninggal di tengah masa-masa indahmu dengan istri kamu, apa yang akan kamu lakukan? Bangkit dari kubur? Ram, kamu tahu kenapa Mamaku bekerja… karena Papaku meninggal karena kecelakaan kerja. Kami butuh uang… untuk bertahan hidup…untuk makan…. untuk sekolah… untuk segalanya. Aku dan Mama, kami wanita yang harus bisa menghadapi permasalahan kami dengan kepala tegak, tanpa air mata lagi. Seberapa hebat pria, Ram? Apakah mereka bisa hidup selamanya?
R: Tuhan bisa selesaikan segala masalah.
S: Tapi Tuhan tidak mengurus aku saja di planet ini, Ram… Aku sudah terlalu banyak memohon… sudah. Aku harus bersikap lebih santun kepada-Nya dengan menunjukan segala usaha yang bisa aku lakukan.
Kali ini Rama terdiam.
S: Ram, okay… kamu pasti akan bilang bahwa aku terjebak pada histeria dan ketakutan berlebihan. Tapi mungkin ya, aku sedikit trauma masalah ini. Jika aku menikah, aku harap suamiku bisa memahami hal ini. Aku ingin bekerja, mendapat penghasilanku sendiri, membagi diriku dan gagasanku pada setiap bagian planet ini.
R: Lalu bagaimana dengan keluarga kamu? Anak kamu misalnya?
S: Aku bisa titipkan ke Mamaku saat aku kerja, Mamaku sudah berhasil mendidik aku menjadi wanita yang tegar. Aku ingin anakku cukup beruntung bisa diajari Beliau juga kelak. Aku juga bukan wanita berhati batu, Ram. Aku punya tekad aku tidak mau bekerja terlalu sibuk, aku akan pulang tepat waktu dan kemudian mengurus anakku. Wanita itu bisa multitasking, Ram. Kamu tahu kan aku bahkan bisa bekerja sambil kuliah selama ini.
R: Ini berbeda, kamu paham tidak? Ini lebih rumit. Kamu tahu betapa lelahnya seseorang sehabis bekerja
S: Aku tidak pernah lelah untuk semua pekerjaanku, Ram… termasuk untuk anakku nanti. Dan oiya, aku ingin selesaikan semua permasalahan finansial keluargaku dan ingin memastikan bahwa itu tidak akan terjadi lagi. Sama seperti kamu, aku juga sayang Mamaku dan itu alasan kenapa aku sekarang bekerja. Dan oiya, sama seperti kamu aku juga sangat mencintai suamiku nanti, aku tidak mau menambah masalahnya dengan masalahku. Jika kamu punya gengsi untuk membangun keluargamu dengan idealisme ala kamu itu, aku juga punya gengsi sebagai anak sulung yang ingin membahagiakan keluargaku setelah bertahun-tahun aku melihat betapa sulitnya kehidupan kami. Ini harga diriku sebagai wanita dan sebagai seorang anak.
R: Hahahaha….kamu tetap keras kepala seperti sejak pertama kali kita bertemu. Logika kamu sudah mengalahkan apapun.
S: Dan aku jadi paham kalau kita hanya bisa sampai pada level sahabat, tidak kurang dan tidak lebih. Kamu juga masih seperti dulu, ketika kamu mempercayai suatu hal kamu pasti tidak akan mengubah itu.
R: Kamu terkukung pada seluruh obsesi-obsesi kamu itu.
S: hahahahahahaha… Obsesi kata kamu? Iya mungkin. Tapi Ram, aku mengenal obsesiku, impianku, cita-citaku, lama sebelum aku mengenal kamu. Begitu lamanya, sehingga mereka lebih layak diperjuangkan daripada kamu.
R: Baik, aku paham.
S: Terima kasih, Ram. Terima kasih.
R: Oke, aku pergi dulu ya.
Rama kemudian berdiri dari tempat duduknya, hujan yang mengguyur planet tersebut tidak mengurungkan niatnya untuk pergi dari cafe itu.
S: Ah yap, aku juga ada urusan. Ngomong-ngomong kenalin sama wanita yang akan menjadi istri kamu itu ya. Mentalnya hebat banget.
Rama tersenyum tipis.
R: Pasti, kamu akan jadi salah satu orang yang pertama tahu ketika saat itu tiba. Yang pasti dia gak sesulit kamu kalau diajak berdebat.
S: Hahahaha… jaga dia baik-baik ya, dan jangan mati terlalu cepat. Setidaknya bahagiakan keluarga kamu sebelum kamu mati.
R: Pasti! Itu kan gengsi aku sebagai pria. Kenalkan juga aku pada pria yang kelak jadi suami kamu ya, pasti pria dengan kesabaran tinggi karena cuman yang seperti itu yang bisa memahami kamu.
S: Pasti. Terima kasih.

Dan percakapan panjang di cafe itu pun berakhir.

NOTE!!!!: Kesamaan kisah, latar belakang, tokoh, dsb…dsb… hanyalah sekadar kebetulan belaka. Jangan diambil hati apalagi dibuat galau :p Cukup diambil esensi ceritanya aja.

——————————————————————————————————————

Mungkin diantara kita ada yang pernah menghadapi perbincangan seperti itu. Dalam masyarakat kita, perbedaan pandangan merupakan suatu hal yang lumrah, wanita memegang berbagai peran dan juga menghadapi pilihan. Jika saya harus jujur, maka setengah mati saya mengagumi wanita yang bisa memberikan sepenuh waktu, jiwa, dan raganya kepada suaminya ketika dia sudah menikah. Saya kagum melihat teman saya menikah dengan wanita yang rela meninggalkan pekerjaannya setelah menikah, saya terharu juga melihat teman saya yang dengan luar biasa “Insya Allah ini pilihan yang terbaik, gw tinggalkan pekerjaan gw karena suami gw dan anak gw” sambil dia kemudian mengelus perutnya yang sudah mulai membuncit karena hamil. Saya takjub ketika teman saya dengan usia yang setara dengan saya sedang asik menyuapi anak-anaknya.
Saya, saya mungkin tidak sehebat itu. Saya mau jalan-jalan keliling dunia, mau beli rumah dengan nama saya sendiri, harta-harta duniawi, ngasih mama macem-macem…. bla..bla..bla… pokoknya duniawi banget deh.

Adik kelas saya pernah ada yang curhat pada saya mengenai masalah ini. Dan dia bilang “Pokoknya Kak, aku mau Mamaku di rumah aja titik gak usah ngejar-ngejar karir. Hidup biasa-biasa aja cukup kok”. Apakah dia salah? Tidak! Sama sekali tidak.

Seorang pria pernah menyatakan pada saya, bahwa wanita perlu di rumah saja. Apa dia salah? Tidak sama sekali.

Tapi jika saya tidak mau menyetujui hal itu sepenuhnya, apa saya salah?
Saya yang hari ini dididik dan juga dibantu banyak hal oleh wanita-wanita karir yang luar biasa.
Saya tahu rasanya financial unstability ketika suatu keluarga yang sepenuhnya menyandarkan sumber pedapatan kepada pria, dan pria itu lalu meninggal.
Saya mengenal beberapa pria yang berjuang siang malam, mengorbankan banyak hal,  untuk menghidupi keluarganya dan adiknya yang banyak. Begitu luar biasa sehingga saya berdoa jika kelak mereka berkeluarga semoga mereka mendapatkan rizqi yang baik dan pasangan yang baik sehingga bisa menghidupi keluarganya tanpa menelantarkan adik-adik mereka.
Apa saya salah berkaca dengan hal tersebut dan menyatakan ada saat ketika seorang wanita boleh mengejar impian mereka, obsesi mereka, pekerjaan mereka, semuanya selama dia masih menyadari harkat dan tanggung jawabnya sebagai istri, anak, kakak, dan sebagai WANITA.

Menjadi wanita tidaklah mudah, mereka menghadapi pilihan-pilihan dan seperti layaknya teori ekonomi bahwa ketika ada pilihan mereka harus memilih pilihan yang bisa memberikan kepuasan terbesar bagi mereka dengan mempertimbangkan kondisi dan keterbatasan yang mereka miliki. Maka dari itu, setiap manusia, termasuk wanita, memiliki titik optimum mereka masing-masing untuk segala pilihan hidup mereka.

Maka segala pilihan itu harus dihargai.
Maka segala pilihan tidak perlu dipertanyakan karena dia sudah mengalami proses bernama: pemikiran.

Demikian! Selamat bekerja kembali besok hehehehe.
See you.

Love is stupid? No… stupid is yours -.- :sebuah catatan penuh tanda tanya


Di tengah kerieutan ngurus berkas buat dikirimkan ke calon universitas… tiba-tiba pikiran saya ngawang-ngawang dan jadi mikir macem-macem…. adaaaa ajaaaaaa klo keur deadline mah ya.

Hari ini sahabat saya mengirim bbm dan bercerita tentang seorang pria yang bertengkar dengan kekasihnya hari ini lalu mengancam akan bunuh diri di jembatan busway tempat mereka bertengkar. Why waiting? loncat aja…! Lama-lama banget… dunia sudah penuh dengan hal-hal gak rasional jadi heuuufttt udahlah yaaa~ ayo mas…loncat…loncat…loncat… http://eemoticons.net kok belum ada berita lebih lanjut ya? Berarti gak jadi nih loncatnya, ah cupuuu!

Beberapa waktu yang lalu juga… udah agak lama sih…. ada beberapa pria yang curcol ke saya. Mereka mengaku mencintai keluarga mereka, terutama anak-anak mereka, tapi di sudut hati paling dalam mereka masih menyimpan perasaan dengan cinta pertama mereka. Saya sendiri kaget dan rasanya pengen jewer deh cowok-cowok model itu… kalo istrinya tahu bisa pada kena lemparan panci tuh. Tapi dari beberapa orang tersebut ada satu kesamaan, cinta pertama mereka rupanya wanita-wanita yang menurut mereka sangat cerdas dan pintar. Dari cerita mereka sih, dulu mereka gagal menjalin hubungan lebih serius dengan cinta pertama mereka karena tingkat pendidikan atau karir wanita bersangkutan jauh lebih tinggi. Aduuuuh masalah percaya diri aja toh… rasanya saya mulai gemas, errrrrrrhhhhhhh….

Saya juga pernah mendengar cerita… seorang wanita, very smart! Lalu berhenti bekerja dan mengurungkan niatnya untuk melanjutkan sekolah karena dilarang sang suami. Katanya… istri dan ibu yang baik itu harus full time di rumah! FULL TIME! no excuse!

Love just blind, Mon… and Love is stupid!

How can sih orang nyalahin love is stupid… stupid is yours!

Izinkan saya mengetahui satu saja alasan paling rasional bahwa tingkat pendidikan wanita atau karir wanita itu harus lebih rendah atau sama dengan pria, dan hanya dengan kriteria tersebut maka rumah tangga bisa berjalan dengan rapi dan mulus.

Berikan saya sebuah pemikiran paling logis bahwa jika kemudian tingkat pendidikan maupun karir wanita lebih tinggi maka si pria harus jiper lalu mundur… begitu pula sebaliknya.

Katakan juga pada saya, jika kemudian dalam cinta itu ada masalah maka masalah itu harus diselesaikan dengan kelakuan-kelakuan bodoh, such as loncat dari jembatan busway.

Itu bodoooooooh banget….banget…. bangeeeeet!

Pria mungkin gak sadar saya, but when a woman choose a man, mereka (seharusnya) sudah memikirkan itu semua matang-matang dan sudah bisa menerima si pria apa adanya. Lalu… kenapa harus minder? Kalau cinta maka perjuangkan! Logika saya tidak salah kan? Saya sangat mencintai ilmu pengetahuan, oleh karena itu saya mengorbankan banyak hal untuk memutuskan bersekolah lagi. Sama halnya juga jika sama mencintai seseorang, dan orang itu hanya bisa didapatkan jika dan hanya jika saya harus memperoleh piala nobel sekalipun maka saya harus berjuang untuk mendapatkannya. Itu alasan kenapa Bandung Bondowoso berjuang membuat seribu candi untuk Roro Jonggrang! Jika gagal setidaknya sudah mencoba. Marah hanyalah perlu dilakukan bila ada hal-hal yang tidak fair. Dimana kisahnya ada cowok-cowok cupu yang menyerah di tengah jalan buat ngejar cewek yang bener-bener dia suka? Kalau nyerah maka berarti tidak sepenuhnya cinta… Analogi yang sederhana kan?

Lalu jika gagal apa harus benar-benar terpuruk lalu…. arrrrrrghhhhhh….so many questions in my head dan sungguh saya tidak habis pikir kenapa pikiran beberapa manusia terlalu rumit http://eemoticons.net.

Jika gagal maka coba lagi!

Yang bisa kita lakukan kan cuman mencoba melakukan segala yang terbaik?
Masalah gagal atau berhasil….loh itu sih belakangan lagi. Justru kalau tidak pernah mencoba kita tidak akan tahu.

Love is stupid? no! Stupid is yours….

Cinta itu bagian dari kehidupan, dan dalam kehidupan kita harus senantiasa membuat pilihan.
Masalah patah hati lah… CLBK lah…. nyesel lah… apapun itu… ya itu adalah hasil dari pilihan-pilihan yang sudah dibuat. Kalau di ekonomi, kami menyebutkan setiap mau mencapai tingkat utilitas yang lebih tinggi kita harus bisa melampaui constrain/ kendala yang ada… kalau tidak sanggup atau tidak menyanggupkan diri maka puaslah dengan tingkat utilitas yang telah diperoleh.

Mungkin saya kejam ya…
Tapi kalau saya, sebagai wanita saya ingin merasa menjadi seseorang yang diperjuangkan…
Hal yang sama juga berlaku jika saya menyukai seseorang, maka saya ingin orang tersebut juga merasa sudah saya perjuangkan dan telah saya hargai….
Saya rasa itu fair.
Like Newton said, Aksi=Reaksi….

Arghhhh… tapi seperti kata Dr. Watson pada Holmes, “Fakta terkadang lebih sulit dipahami daripada fiksi”

Kalau cinta jangan nyiksa : Sebuah catatan tragis :’D


Ini hal yang sangat tidak penting… tapi entah kenapa ya saya selalu bermasalah dengan apapun yang terkait dengan pacaran! Kisah saya terlalu tragis jika mau dirunut sebenarnya (sekaligus konyol tentunya) tapi saya tetap tidak habis pikir… apa sih salah dan dosa saya?

Saya menghabiskan masa SD saya di “kampung” di Kabupaten Bogor. Saya melalui masa kecil yang amat bahagia, mungkin tahap paling bahagia dalam hidup saya. Jujur aja… hidup di desa, membuat saya jadi wanita super polos yang rada-rada ndeso juga setelah masuk SMP. But trust me… hidup di desa membuat kita jadi orang yang kreatif dan senantiasa menghargai banyak hal. Eh tapi bukan ini yang akan saya bahas.

Cinta monyet saya terjadi saat saya SD… saya suka dengan teman sekelas saya yang paling pintar, tampan, dan juara mengaji… tentu dia pun dikejar-kejar banyak wanita. Hanya saja saya masih polos, jadi yaaa cuek saja. Akan tetapi cinta segitiga terjadi, ada teman saya, sebut saja si Baja Hitam yang saat itu luar biasa agresif…. bayangkan ketika saya duduk di kelas 6 SD tiba-tiba tidak menyodorkan cincin gratisan hadiah dari chiki dan bilang “Kalau umur kamu lebih muda dari saya, nanti di masa depan jadi istri saya ya” sontak saya shock! Pertama, saya jelas pasti lebih muda dari dia, saya kelahiran tahun 1990 sedangkan teman-teman saya mayoritas kelahiran tahun 1989 atau 1988. Lebih kekinya dia mengucapkan itu di depan pria yang saya suka saat itu, mukyaaaaaa…. nyebeeeeeliiiiiin. Untuk segera case closed karena saya keburu lulus dan melanjutkan sekolah ke kota Bogor.

Kisah tragis saya tidak hanya sampai situ. Saat saya kelas 5 SD, ada tetangga saya yang tiap haru mondar-mandir di depan rumah saya. Saya saat itu juga sering ada di depan rumah untuk menjemur adik saya atau mengajak adik saya main. Maklum saat itu adik saya baru lahir dan saya lagi antusias-antusiasnya. Betapa mengerikannya ketika suatu hari si tetangga itu mendatangi saya yang sedang mendorong kereta bayi adik saya dan lalu bilang “Tahukah kamu sebenarnya saya selama ini suka kamu” huwaaaaaa sereeeeeeemmm pedofiliaaaaa. Saya antara serem dan gak ngerti langsung dorong kereta bayi adik saya dan masuk rumah.

Ini bukan akhir! Besoknya hari minggu tiba-tiba tetangga menyeramkan itu datang ke rumah. Untungnya ayah saya ada di rumah, dan dia pun langsung disambut ramah oleh ayah saya yang memang pria paling ramah di muka bumi.
“Mau apa kamu, Nak?” tanya ayah saya sewaktu itu.
“Mmm… mau ketemu anak bapak, Pak… mau ngajak main aja”
“Wah lagi tidur tuh. Ya udah temenin saya aja gimana?”
“emmm… ya sudah kalau begitu saya pulang saja dulu”
“Kok, pulang? Ini loh sudah saya siapkan teh hangat. Kamu suka baca buku?”
“Emmmm… suka, Pak” *Which was DUSTA… mana mungkin lah :p cuman abis kata-kata kayaknya.
“Okay ambil buku di rak samping kamu, yang sampul biru… yaaak yang tebal itu”
“Ini,Pak” sambil menyodorkan buku sampul biru
“Kamu tahu ini buku apa? Ini buku yang bagus sekali…. Ini adalah buku Filosofi Ilmu. Kamu tahu? Ketika kita sekolah tingkat master dan doktoral, maka inilah basic knowledge-nya. Karena yang perlu kita perdalam adalah makna dari ilmu itu sendiri. Aaaaaah…. kalau ini…. ini buku Einstein’s Dreams karya Alan Lightman, kamu tahu Alan Lightman? dia seorang ahli fisika yang begitu mendalami ilmunya terutama teori relativitas einstein lalu membuat karya sastra yang sangat indah. Nah kalau buku yang di rak atas saya ini… ini buku principia-nya Newton! Saya sedang suka baca karya-karya Newton. Saya memang pegawai swasta tapi kadang saya suka juga mengkaji buku-buku science… sepertinya masih bisa dikembangkan bla….bla…bla….”

Dan tentu saja dihajar dengan penjelasan buku-buku tingkat tinggi si tetangga menyeramkan itu pasti kepalanya berasap, ada sekitar satu jam ayah saya membongkar koleksi-koleksi bukunya. Sampai akhirnya Beliau bertanya, “Coba menurut kamu buku mana yang paling menarik?”

Jawaban si tetangga saya “Heu… saya tidak terlalu mengerti, Pak. Pak… mohon maaf saya pamit…. terima kasih” lalu dia pun wuuuussssshhhh hilang entah kemana. Seminggu kemudian dia pun pindah ke Riau dan tak pernah kembali hahahahhahaha. Ayah saya lalu bilang, “Yaaa begitulah,Nak kalau tinggal di kampung. Di sini anak-anak seusia kamu sudah bisa dinikahkan… enak aja… langkah kamu masih panjang. Lagipula menantu ayah harus nyambung kalau ditanya tentang buku -.- ini ditanya tentang Einstein sama Newton aja gak tau -.- belum ayah keluarin tafsir Quran haaaaah lemah” hahahahhahaha sebagai info ayah saya adalah seorang Books Addict! Mungkin jika Beliau masih ada, ketika menyeleksi calon menantunya akan lebih seperti kolokium tesis daripada obrolan santai… mohon maklum, dulu memang maunya jadi dosen http://eemoticons.net

 

Saat SMP saya pikir hidup saya akan lebih damai dan sentosa. Rupanya tidak sodara-sodara. Kisah tragis saya dimulai ketika saya yang masih anak 1 SMP suatu hari disuruh teman saya menunggu dia di ruang kelasnya, “Mar… tunggu bentar ya, gw mau ke toilet dulu, waaaait di sini jangan ngilang” saya mengiyakan…

Namanya anak ndeso kan? Saya sih diam dengan manis di kelas teman saya…. eh tiba-tiba di pojokan kelas teman saya ada pasangan yang lagi pacaran, dan mereka pake acara pelukan dan ciuman segala. Jujur aja…. itu adalah pertama kalinya saya lihat orang pacaran, pelukan, dan ciuman! Yaaa gimana? SD bacaan saya kan komik dan buku pengetahuan bergambar… adegan kayak gitu kan gak ada di buku-buku saya.

Saya pun melongo, tapi dengan kebegoan yang mahaluarbiasa, saya pun tidak bisa melepas pandangan saya pada pasangan tersebut. Mungkin dengan mata terbelalak dan mulut terbuka. Merasa terganggu tiba-tiba si cowok memelototi saya “Woooooi…. apa lu liat-liat” saya merasa tidak bersalah dong! Saya tidak merasa kalau dia marah ke saya…. lalu sepersekian detik kemudian…. BUUUUUUUGH~ sebuah botol air mineral mendarat di kepala saya, “Kalau lu masih ganggu, bentar lagi sepatu gw yang ngelayang” Edyaaaaaaaan…..! jahat bgt!

Saya lalu keluar dan bertemu teman saya, melihat saya memegangi kepala sambil meringis, teman-teman saya plus anak-anak di kelas teman saya menghampiri saya, “Kenapa, Mar?”….”Dilempar botol sama yang dipojokan”. Bukannya ditolong…. malah saya habis ditertawakan…. “Heh… polos apa bodoh sih? Orang pacaran dipelototin gitu… kita-kita aja gak berani mwahahahahahaha, udah deh benjol gak?” huhuhuhuhuhuhu~~~

Sajak saat itu saya benci dengan orang pacaran! BENCI SETENGAH MATI! http://eemoticons.net

Tapi tidak indah dong masa sekolah tanpa bumbu cinta kan?

Di SMP ada juga cowok yang sempat saya suka. Sebenarnya gak suka sih, cuman kagum aja…. sebut saja namanya SPIDERMAN. Gak ada ganteng-gantengnya sih, cuman dia pintar dan kehidupannya kan complicated gitu tapi masih tetep sekolah dan tetep oke prestasinya waaah boleh dong diapresiasi. Cuman ya sudahlah ya…
Rupanya, [kalau tidak salah] saat kelas 3 SMP saya sekelas lagi dengan tuan SPIDERMAN ini. Suatu hari, ketika ada study tour, dalam perjalanan di bus tiba-tiba SPIDERMAN menembak saya! Huwaaaaaaaa kaget banget! Jujur rasanya saat itu saya ingin marah pada spiderman,kenapa? 1. Terlalu lebay lah nembak orang sampai berlutut segala~~~ come on! kamu harus punya harga diri, Man!, 2. Saya duduk persis di samping wali kelas saya, malu gak?, 3. Saya tahu dia melakukan itu karena dia main game taruhan dengan teman-temannya. Mohon maaf saja, harga diri saya sebagai wanita serasa diinjak-injak kalau dijadikan objek taruhan. Terlepas dari dia benar-benar suka pada saya atau tidak ya… tapi jujur saja saya keberatan jika caranya seperti itu.

Hubungan kami tentu jadi tidak enak, apalagi satu kelas. Tapi yaaaa bukan saya kalau gak mudah pindah ke lain hati. Saya justru tertarik dengan teman sekelas saya yang pintar dan kalau ngaji huwaaaaa suaranya bisa mengoyak-ngoyak hati! Pokoknya kesayangan guru agama saya. Allah seperti mendengar kata hati saya, suatu hari ada rotasi tempat duduk dan tebak! Saya mendapatkan tempat duduk sebangku dengan si cowok baik hati itu. Huwaaaaaa thanks God! At least saya bisa mendengar suaranya yang oke. Coba—-coba—— coba—- kalau ada cowok pintar dan agamanya oke plus tampang lumayan kece, cuman wanita bodoh yang gak tertarik kan? gak salah dong saya?

Sebenarnya saya duduk dengan damai bersama si cowok baik hati itu, malahan dia mengajarkan IPA dengan sangat baik ke saya. Very nice, man! Tapi suatu hari guru agama saya masuk kelas, “Looooh…kenapa kamu duduk dengan perempuan….bla…bla…bla… harusnya ada hijab….bla…bla…bla…” waaah seru deh. gara-gara kasus itu makanya pas pelajaran agama di kelas saya sempat di bagi dua kolom ikhwan-akhwat. Tapi setelah agama selesai toh balik lagi ke formasi semula.

Saya sih bahagia punya teman sebangku pintar dan baik hati. Tapi entah kenapa spiderman mulai mengganggu kedamaian dan kebahagiaan saya. Suatu hari teman-teman geng spiderman ada yang bilang ke saya “Lu itu gak punya hati banget ya?” mukyaaaaaaa salah apa gw? Spiderman juga menyindir-nyindir “Ilfil banget ya…. memang dia maunya cuman sama cowok-cowok yang kayak malaikat” So what? kalau memang ada yaaaaa kenapa gak kan? hahahaha

Fans cowok baik juga banyak, malah suatu hari ada yang menyamperi saya “Eh lu jangan deket-deket banget dong sama dia. Lu gak kasian si ini…ini…ini udah mendem perasaan lama” Yaaaa mana gw tau? saya cuekin aja lah…Saya di sekolah belajar MIPA dan IPS bukan ilmu membaca pikiran, Nak!

Pokoknya banyaaaak! bahkan ada yang sampai ngirim sms teror segala. Yeeee… bukan saya yang mau, Allah yang menentukan saya duduk sebangku sama siapa mwahahahaha.

Pada akhirnya… case closed karena baik saya, spiderman, dan cowok baik hati akhirnya pisaaaaah sekolah! Horaaaay… tapi sedih juga sih. Oiya pada akhirnya, pada suatu hari saya meminta maaf juga kepada cowok baik hati,
“Heh… sorry ya… gw emang orangnya gitu. Kadang kalau ngomong suka gak kekontrol. Maaf ya”
“Gak apa… gw betah kok duduk sama lu”
“Iya? Waaaah anak alim betah duduk sama gw, kabar baik. Kenapa?”
“Yaaa…karena lu gak macem-macem. Kalau jelek lu bilang jelek, kalau bagus lu bilang bagus, lu juga gak pernah ngomongin gw macem-macem, seru…. gw suka”
Huwaaaaaaa…. mengapa kata-kata itu muncul di akhir masa SMP saya? But forget it, pada akhirnya ada juga kenangan indah yang saya dapat di masa SMP http://eemoticons.net

Masuklah saya pada masa SMA! Masa-masa suram namun bahagia. Suram karena ngerasa orang-orang yang pintar kok banyak banget yaaaa, tapi bahagia karena yang merasa kayak saya banyak juga. Saya happy sekali karena saat SMA saya punya teman-teman yang baik…. sangaaaat baik-baik.

Masa SMA kayaknya kisah cinta saya gak ada ya… ada gak sih? gak tau ya…. ada sih yang ditaksir cuman udah trauma dengan kisah-kisah sebelumnya jadi errrr bodo amat deh lagian karena terlalu minder saat SMA, yaaaah mending bungkam aja lah ya. Satu-satunya yang saya ingat, saya pernah diam-diam benar-benar jatuh cinta dengan seseorang… kali ini benar-benar jatuh cinta saya rasa, makanya kalau ditanya kapan pertama kali saya jatuh cinta? Saya akan jawab ketika SMA. Langsung melow dong, saya pun kemudian membuat sebuah puisi di buku saya. Setelah saya baca-baca lagi, oooooh come on… melankolis banget! Hah, percuma deh cowok yang gw suka juga kayaknya gak suka sama gw, salah-salah malah saya yang malu dan patah hati, sudahlah saya robek, usel-usel, terus buang ke kolong meja. Siapa sangka puisi itu ditemukan oleh salah seorang teman saya dan betapa kagetnya ketika puisi itu kemudian dia tulis ulang dan dia serahkan kepada gebetan dia dan ajaibnya mereka pun jadian. Ya sukur deh ya… tapi yang bikin saya kaget adalah ketika akhirnya teman saya bilang “Mon, gw sebenarnya pake puisi yang lu bikin, tapi jangan bilang-bilang ya… lagipula itu udah lu buang kan?”

Kalian tau rasanya??? mau tau? HANCUUUR!http://eemoticons.net
Ya ampun… iya sih saya merasa konyol karena jadi makhluk super melankolis, tapi rasanya pesan cinta saya jatuh pada orang yang salah errrrrrrgh!

Jika ada satu kesempatan lagi yang Allah berikan, mungkin saya tidak mau puisi itu jatuh ke tangan teman saya itu… mungkin lebih baik saya berikan kepada pria yang saya taksir saat itu… pasti saya akan keki mungkin akan pingsan, tapi kemudian saya mungkin bisa sandiwara kejedot tembok lalu mengaku ke dia saya mengalami hilang ingatan sebagian, lalu menjalani kehidupan sebagai teman biasa seperti hari-hari biasanya. Mungkin gak akan malu-malu banget ya kalau begitu? Ah… kenapa kisah cinta pertama saya malah gak indah sih. Tapi pokoknya he just great… satu-satunya orang yang hingga saat ini saya suka without any reasons! Ya suka aja… that’s all…

Karena kasus itulah makanya saya bersumpah, jika kelak saya memiliki suami, saya ingin membuat sebuah buku yang saya persembahkan untuk dia. Jangankan puisi, surat cinta, cerita, curhat, semuanya saya tulis. Supaya dalam 365 hari dalam satu tahun, supaya tiap dia menghela napas, dia akan terus ingat bahwa saya mencintai dia! Pokoknya harus saya yang menggarap produksi buku itu dan buku saya untuk dia harus ada sign saya! gak boleh gak~ dia harus tau saya yang bekerja keras menulis itu mati-matian. Saya harus membalas dendam kisah cinta pertama saya yang berlangsung tidak mulus itu. Sedih banget gak sih? http://eemoticons.net ya udahlah… semoga kisah kalian gak setragis saya. Tapi saya rasa prestasi juga loh karena hingga hari ini saya masih bisa menjaga rapat-rapat identitas cinta pertama saya itu. Biarlah semua menerka-nerka. Biarlah juga gak usah ada yang tau hahahaha…

Lanjut kuliah… masih patah hati hahahaha, kali ini memang patah hatinya agak akut sih.
Ambisi saya satu… saya harus pintar! dan misi saya tetap sama hingga hari ini, kelak saya akan menjadi penulis! Makanya saat perguruan tinggi saya ikut berbagai lomba dan secara ajaib pernah juga jadi mapres fakultas. Hwaaaaa… gak bodoh-bodoh banget lah ya. Oiya, seperti yang kalian tahu saya juga punya sahabat yaaaaang sangat karib. He’s my writing partner jadi karena saya pemalas nah saya bisa mendzhalimi dia dengan menyuruh dia mengetik dan saya tinggal edit-edit-edit… untung dia baik banget. Hingga hari ini pun hubungan kami masih sangat baik.

Karena anaknya ramah dan supel banget maka jangan heran dia dikelilingi banyak wanita. Suatu hari saya tahu bahwa ada adik kelas kami yang kebetulan mantan murid saya di kelas praktikum Makroekonomi rupanya naksir sahabat saya itu. Waaaah, saya heboh dong. Tumben aja sahabat saya gak cerita… waaah investigasi dimulai. Saya jujur hampir happy, karena seingat saya adik kelas saya itu termasuk yang pintar dan antusias di kelas…

Rupanya dia kurang sreg dengan adik kelas saya itu, dan alhasil pada suatu weekend sahabat saya menceritakan semuanya. “Mon… masa gw dianggap php-in dia?” Owalaaaah berat kali masalahmu, Nak. Saya sih ketawa-ketawa aja, abis lucu juga liat dia panik. Tapi berubah jadi jengkel ketika tiba-tiba dia bilang “Mon, sementara ini jangan hubungin gw dulu ya… apalagi via socmed” Edyaaaaan! apa ceritanya gw gak boleh menghubungi partner in crime gw kan? Waaaah gak beres! Saya protes, “Mon, please… gw gak mau lu jadi terjebak dengan kegilaan ini” Oh well…. baiklah, tapi saya sudah bilang “Kalau perlu ada acara jambak2an, it’s okay! Masa iya gw jadi gak bisa ngehubungin temen gw sendiri, dia cuman bilang “Heu… kalau ada acara jambak-jambakan lu pasti kalah, tulang lu kan kayak nenek-nenek, gampang keseleo… nanti leher keseleo lagi aaaah makin repot” errrr… gak jadi deh mau belainnya http://eemoticons.net

Beberapa hari kemudian kehebohan terjadi di twitter, teman saya disindir habis-habisan di twitter. Rasanya gak tega… bagaimanapun sahabat saya adalah orang yang ada di garis depan saat saya kena masalah apapun, masa iya lawan perempuan lagi aja saya gak bisa, bisa laaaah perang-perangan dikit mah. Huwaaaaa… hampir deh misi pembelaan dilaksanakan. Tapi dasar sahabat saya memang defaultnya baik hati “Udahlah,Mon… kalau lu ikutan malah makin ribet, nanti malah lu yang kena”, “But she’s my student” bela saya, “Iya… terus so what? Udahlah paling 1-3 hari doang”

Dan taaaaaraaaa benar, 3 hari kemudian cuaca kembali cerah, dan kagetnya adik kelas saya itu kembali berpacaran dengan mantan pacarnya…. krik-krik-krik- http://eemoticons.net

“Mon… bener kan, dia emang gak serius ke gw…. cuman jadi pelarian aja. Sebenarnya kasian sih… bukan gw kejam tapi kalau gw ladenin kan makin susah urusannya” kata sahabat saya kemudian.

Huwaaaaaaaaa…. kasian sekali dia, sesekalinya ada yang nembak hahahahaha :p
Mungkin ini peringatan aja dari Allah karena dia kan suka tebar pesona ke semua wanita hahahahaha
Tapi saya baru liat loh kasus kayak gitu, “Eh, lain hari kalau ada kasus-kasus kayak gini jangan cerita ke gw ya… serem-serem-ribet gimanaaaaaa gitu ya, hahahhahaha” kata saya kemudian.

Kok gak ada yang ceria ya kisahnya…
Ya ampuuuuunnnnn pantesan jomblo hahahaha.
Hingga hari ini saya masih selalu bertanya-tanya, in the end saya akan melanjutkan hidup saya dengan siapa ya?
Mungkin dengan orang baru…
Mugkin dengan sahabat saya…
Mungkin dengan teman SMP saya yang entah sekarang ada dimana…
atau mungkin dengan cinta pertama saya karena saya masih punya “hutang” yang belum saya serahkan kepadanya hingga hari ini…
mungkiiiiiiiin…. ah masa bodoh lah~

Mungkin kita hanya [selalu] butuh waktu untuk belajar…


Mulai darimana ya?
Mulai dari bilang… KERJA ITU CAPEK! bener deh, sekolah dan belajar tetap menyenangkan. Saya yang hari ini kemudian kembali menyusun impian saya yang sebenarnya. Rupanya saya memang ingin menjadi seorang dosen atau peneliti, yang terlarut dengan bacaan dan tulisan-tulisannya… yang pulang lebih cepat dari suaminya di masa depan nanti dan menyambutnya dengan senyum simpul dan secangkir kopi atau teh hangat. Yang menyempatkan setiap waktu luangnya mengajari adiknya… murid-muridnya… orang-orang di sekitarnya… yeaaah seperti itu.

Saat kita masuk dunia kerja, rupanya jenuh itu sering kali bertandang dan merayu-rayu. Di tempat manapun pasti ada atasan atau rekan kerja yang kurang “sreg” dengan setiap idealisme yang kita susun sendiri. Saya yang sebenarnya terlalu tergila-gila dengan buku, menulis, yang manja setengah mati dengan Mama dan sayang luar biasa dengan adik dan kucing-kucingnya ini rupanya akhirnya mulai jenuh dengan rutinitas di kantor baru yang baru saya jalani beberapa bulan ini. Yeaaah… kalau kalian pernah vis-a-vis bertemu saya, kalian pasti tahu betapa bosanan dan tidak sabarannya saya.

Rasanya… rasanya ingin mengeluh untuk beberapa hal,
Walau tentunya saya sangat mencintai pengalaman baru yang saya peroleh di kantor saya ini. Gila aja… hei! Siapa yang cukup beruntung menghadiri beberapa konferensi nasional dan internasional selevel APEC dan ASEAN? I’m lucky… I got awesome experiences. Tapi yaaaa… manusia deh ada-ada aja kan. Intinya sama seperti kalian yang kadang merasa lelah dengan rutinitas kalian, begitu pula saya… begitu pula kita semua…

Saya lalu bulak-balik mengunjungi salah satu rumah Allah di Ibukota, Masjid Istiqlal!
Jangan salah… beberapa kali saya bertemu ustadzah saat shalat berjamaah disana, dan biasanya dapet nasehat bahkan doa gratis hehehehe, lumayan banget buat saya yang udah nggak pernah mentoring lagi dan doa, boi! siapa tau diijabah.

Suatu hari… saya datang lagi ke Istiqlal, kali ini misi saya adalah COMPLAIN!
Sombong banget kan? Ke Allah aja complain… hahahaha, saya sering gitu deh walau saya tau itu ngawur sekali, tapi kepada siapa lagi coba berkeluh kesah kalau bukan langsung ke Allah? ke siapaaaaaa? Wah saya udah siapin segala macam complain deh… mulai dari gaji saya yang pending karena masalah birokrasi [zzzzzz….] sampai pengumuman beasiswa saya yang terpending cukup lama… pokoknya semua hal duniawi yang lagi saya nggak syukuri deh.

Lalu semua berubah ketika negara api menyerang!
Eh… maksud saya ketika saya melihat sesuatu.

Saat saya mau ambil air wudhu, sekalian berkece-kece ria di depan kaca. Betapa kagetnya saya ketika saya melihat seseorang yang sedang membongkar tempat sampah di dekat tempat wudhu. Saya pikir, oh well pemulung biasa lah… okay cuekin aja deh. Tapi rasanya Allah menyuruh saya melihat orang tersebut. Saya pun terpaku melihat orang tersebut dengan pikiran kosong.

Kalian mau tahu apa yang dilakukan orang tersebut?
Rupanya dia hanya mengumpulkan kotak-kotak bekas minuman, lalu dia pun mengumpulkan setiap tetes sisa-sisa minuman tersebut ke dalam sebuah gelas kecil bekas botol aqua.
Saya meringis, antara heran… kasihan… kaget… dan mulai mengkalkulasi secara asal berapa jumlah bakteri di dalam minuman yang dia kumpulkan itu.

Saya hentikan orang tersebut, lalu karena saya sedang berhemat dan ehm… diet… uang saya yang tersisa cukup banyak. Maka saya putuskan memberikan sejumlah uang saya pada orang tersebut…
“Mas, nggak usah mungut di tempat sampah gitu deh. Beli minumnya… di luar banyak yang jual” kata saya dengan nada yang kayaknya rada teriak deh *that’s why…. orang yang pertama kali kenal saya ngerasa saya agak jutek*
Dia mengangguk pelan.
Karena gak percaya saya tunggu dia membeli minuman dan saya suruh kembali menemui saya. Bossy sekali saya itu *____* bukan apa-apa, saya masih belum puas nanya-nanya aja.

Dia kembali, “Mbak, ada kembalinya” saya kagum dia masih bisa berlaku jujur.
“Udah….buat kamu aja,tapi  tolong deh jangan pungut makanan dan minuman dari tempat sampah lagi ya. Ngeliatnya aja pusing” kata saya seperti pas mengomeli adik saya.
Dia lalu tersenyum…. daaaaaaaaaan apa yang dia lakukan?
Dia mengambil beberapa bagian uang kembalian tersebut dan kemudian sisanya….. dia masukan ke dalam kontak infak di masjid.

Saya melongo.

Apa-apaan ini? Hei…. hei… come back, enak aja. Gw mau ngasih buat dia kok malah dimasukin ke kotak amal sih? Saya sewot juga dong, soalnya dia hanya mengambil sedikit bagian dari uang kembalian tersebut.

“Eh… eh… kok dimasukin ke dalam kotak amal sih?” Kata saya sewot.
Dia tersenyum, lalu bilang

“Mbak… terima kasih, uang Mbak itu adalah uang dari Allah, jadi saya kembalikan lagi ke Allah. Saya sudah mengambil bagian yang saya butuhkan, Mbak. Insya Allah, jika Allah mau saya akan memperolehnya lagi. Semoga nanti uang itu walau nggak seberapa bisa membantu orang-orang yang lebih kurang beruntung dibandingkan saya. Mbak jangan khawatir, Allah ada di dekat kita….melihat kita… insya Allah juga akan menjaga kita. Pertolongan Allah itu dekat kok, Mbak”

Saya makin melongo….

Lalu saya tersentak,
Saya ambil wudhu, shalat magrib, kemudian lupa dengan segala complain saya

Mon…. yang lu hadapi masih belum ada apa-apanya! Lu harus kuat…! gak ada yang perlu lu khawatirkan.
Karena pertolongan Allah itu dekat!

Untuk masalah life lesson, kita mungkin memang harus terus belajar…. teruuuuussss belajar…. tanpa henti 🙂

There’s a great… big… beautiful tomorrow


Hey…. anyone! Welcome in 2013
Hahahahahaha…. udah ada rencana macam-macam tahun ini? Hmmm… kalau saya masih menyusun mau apa aja heeeemmm gak bisa dilist di awal tahun begitu saja saking buanyaaaaaknya.

No worries, kawan! Semua akan senantiasa baik-baik saja dan semakin baik dari hari ke hari, insya Allah…
Nggak cuman tahun 2013 aja… tapi juga tiap tahun, tiap, bulan, tiap hari, tiap saat emang udah seharusnya makin baik.
Intinya…. mari kita hadapi semuanya dengan senyum dan tawa hehehehehe.
Kalau kata lagu disney nih:

There’s a great, big, beautiful tomorrow
Shining at the end of every day
There’s a great, big, beautiful tomorrow
And tomorrow’s just a dream away

Man has a dream and that’s the start
He follows his dream with mind and heart
And when it becomes a reality
It’s a dream come true for you and me

Tapi nggak afdhal ya kalau saya cuman nulis ini doang, oh come on~ so garing kriuk-kriuk hahahahaha…
Jadi mau ngapain dong? Hmmmm~ special notes and messages aja kali ya buat my lovely reader dan dunia! Well, here you’re….

:clover:  Dear Everyone, in 2013 I hope all of you…..

1.KURANGI Galau….
Hehehehehehe, agak susah sih ya. Galau itu manusiawi, tapi jangan kelamaan… Tenang, semua manusia juga pernah galau, ah bohong banget kalau nggak! But after a hurricane comes a rainbow. Saya juga sering banget kok galau, tapi sekarang… ya masih, tapi udah deh… melihat ada orang-orang yang senantiasa setia mendukung saya rasanya buat galau aja nggak tega… apalagi menyerah. Kadang pengen menyerah dan menggila sendiri ya kalau menghadapi sesuatu yang beraaaaaaaat banget, tapi God gives the hardest battle for His best soldier, jadi yeaaaah PD aja lagi kalau kita ini the best soldier mwahahahahahaha. PD banget kau, mon? Bodo ah yang penting happy.

2. MAKIN adil dan bijaksana
Adil itu apa coba? Kalau di buku PKn adik saya adil itu “menempatkan segala sesuatu pada tempatnya”…. kalau kata KBBI

Adil= sama berat; tidak berat sebelah; tidak memihak: keputusan hakim itu –; 2 berpihak kpd yg benar; berpegang pd kebenaran; 3 sepatutnya; tidak sewenang-wenang: para buruh mengemukakan tuntutan yg –;

Lalu apa itu bijaksana?
Menurut KBBI:

Bijaksana =1 selalu menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuannya); arif; tajam pikiran; 2 pandai dan hati-hati (cermat, teliti, dsb) apabila menghadapi kesulitan dsb: dng — ia menjawab pertanyaan yg bersifat menjerat;

Kalau kata adik saya, bijaksana ini bisa melakukan sesuatu dengan cerdas *huwaaaa tumben dia keren~ biasa pemirsa dia mau UN, jadi agak-agak bertaubat hehehehe*

Well, definisi mah gampang!
Yang pasti mulai saat ini mari kita senantiasa memperbaiki diri. Contoh kasus: Gak usah terlalu repot ngurusin urusan orang lain tapi lebih ikhlas membantu orang lain tanpa babibu dan banyak komentar. Kalau kata tukang martabak di Jembatan Merah yang pernah saya ajak ngobrol “Niatkan segala sesuatu untuk jadi ibadah agar semuanya berkah, karena segala kemudahan itu adalah bagian dari berkah” Subhanallah sekali saudara-saudara… saya dapatkan nasehat itu dari tukang martabak! bukan di kampus~ padahal udah bertahun-tahun di sana.

3. MERAIH semua yang dicita-citakan
Aamiin! yang mau kerja, sekolah, mengabdi pada negeri, buka usaha sendiri, keliling dunia, nikah… semuanya yang baik-baik semoga dilancarkan ya. Yang pacaran juga, semoga awet dan kalau bisa sekalian nikah deh, kalau gak ya at least punya pulsa HP atau koneksi wi-fi yang berlimpah… sehingga kalau mau berkomunikasi dengan ayangnya bisa via sms, BBM, atau media messaging services lainnya… bukan sok tau dan mau ikut campur ya, kawan apalagi cemburu mwahahhahahahaha sorry saya udah punya *tapi masih dirahasiakan Allah hehehehehe, udah ah… mau tau aja :p * cuman bisa nggak sih kalian menyadari bahwa dunia bukan cuman milik dua sejoli aja. Masa’ tiap saya buka social media, adaaaaaaaa ajaaaaaaa yang ngotorin timeline dengan status kayak gini nih:
@derp ayaaaaang…. kamu udah makan?
@derpina udah sayang, kamu udah belum? Aku baru mau berangkat nih
@derp belum ayang… oh hati-hati ya
@derpina kok belum… aku nggak mau kamu sakit ya sayang
dst
dst
dst
sekitar puluhan baris lagi lah!

Oh come on? Is it necessary for me untuk tau kondisi dua sejoli itu? Are you kidding on me? Nggak penting lagi~ lagipula… ada kaaaaan…. suatu mahakarya teknologi komunikasi bernama: SMS? BBM? Skype? Yahoo messanger? or something like that? pleaseeee~ stop that! kalau kata adik saya “Kakak cerewet deh…. biarin aja kali, kak”  iya sih…. tapi gimana dong, kadang gemes juga. Terkadang terpaksa saya mute… tapi kan kadang jadi merasa berdosa juga

:clover:  Dear my lovely family…. :heart:
You are the best I ever had….
neither the best nor perfect, but still one of the happiest family in the universe.
Buat Mama… semoga Mama nanti makin rajin dan gak gengsi buat jalan-jalan keliling komplek… biar makin oke jalannya. Jadi sembuhnya makin afdhal. Doain kakak ya… doain yang baik-baik aja.

Buat my lovely brother… semangat UN-nya. Semoga bersama geng “Sahabat Nabi” sukses masuk SMA-SMA okeh di Bogor. Sing bageur nya kasep~ jangan malas dan JANGAN KECANDUAN MAIN GAME! atau… oh you know your sister very well

Buat semuanya… don’t worry about me too much! I’m okay… really okay. Hasbunallah wa ni’mal wakil, ni’mal maula wa ni’man nashir 🙂

 

:clover:  Dear Pillowman…
tidak terasa ya, sebentar lagi lu harus memberikan kado lagi buat gw hwahahahahahaha…. 31 Maret ya!  *hiyaaaaa*
terima kasih sudah dengan ikhlas ridha senantiasa setiasa mendukung gw baik kala suka maupun duka.
Semoga Allah memberikan apa yang lu inginkan ya,termasuk itu looooh “you-know-what” hehehehehe~ takut dibaca HRD ah hahahahahahaha. Semoga tetap baik hati dan sabar~ Semoga semakin bahagia! Sukses dalam karir, cita, dan cinta.  Yeaaaaah! perjuangan kita masih panjang, bung~~~~~!!!!! seeeemaaaaangaaaat!
Oiya, kalau mau nraktir mohon diagendakan lebih matang ya… gw nggak cukup kalau cuman 1 menu soalnya
Sorry… gw nggak mengenal kata jaim dan diet dalam kamus kuliner gw hohoho

 

:clover:  Dear my boss in campus….
Horeeeeee sebentar lagi kita akan melihat Hiro….
Sehat-sehat ya, Ibu…
Terima kasih sudah bekerja, menulis, ngobrol, dan wisata kuliner bersama. Oh~ I have the best boss in the world.
Don’t worry, if someday I leave the campus… I’ll always contact you, and promise…. I still keep my dream to go to Paris and study there.

:clover:  Dear Sister Bear….
jangan boros!
Jangan kebanyakan nonton konser dan belanja online lagi. Mau thesis… mau cari jodoh juga kan hehehehehhe, semangat sister bear. Kita harus tetap menjadi beruang terimut di alam semesta ini

:clover:  Dear HRD…
yang baca blog saya… terima saya bekerja dengan gaji yang kompetitif ya hehehehehehe *hiyaaaaa ngarep :p*

:clover:  Dear my best blog reader….
@adhiprib: Semoga  resolusinya tercapai… mungkin nggak semua, tapi semoga yang terbaik :). Oiya semoga tetap diberi kesabaran dalam mengunjungi blog ini hehehehehe.
@Illinia: Sekutuku yang paling baik dan setia… hehehehehe jangan cuman baca doang komen dong sekali-kali. Semoga menjadi researcher yang baik dan terus berada di jalan yang benar.
@semuanya yang terdampar: komen dooooong T^T jangan garing-garing banget nih blog

:clover:  Dear my students…
Dapat nilai bagus itu mudah… tapi mendapatkan ilmu dan berkahnya hingga dapat mengamalkannya itu SUSAH! Orang pintar itu banyak, tapi orang yang cerdas dan bijaksana… itu masih limited edition. Kakak harap kalian meminimalisir kebiasaan kalian suka nyontek karena nggak PD dengan jawaban kalian. Kakak harap kalian jadi orang-orang yang mau bekerja keras…. belajar dengan baik dan benar, kalian nggak akan mati hanya karena belajar. Memang… nilai bagus itu nggak mutlak menentukan kalian sukses atau tidak, tapi setidaknya itu parameter untuk kalian pertanggungjawabkan kepada orang2 yang sudah berjuang untuk kalian. Kalian harus berjuang gila-gilaan, kawan…. karena pada saat yang sama banyak orang yang juga berjuang gila-gilaan untuk kalian. Terima kasih karena kalian selalu bikin kakak happy, yeaaaah walau kadang kesel juga sih. Tapi nggak apa deh, bareng kalian kakak selalu merasa lebih muda hehehehehehe. Love you all…. maafkan kakak yang suka malas hehehehehehe

 

Huwaaaaa capek juga ngetiknya,
Segitu aja deh…. terima kasih semuanya….
Kehadiran kalian-kalian-kalian semua inilah yang bikin hidup saya…. BERWARNA dan menyenangkan.
Terima kasih semuanya