Sebuah dialog dengan Saudara Galau…
Kenapa galau itu ramai diperbincangkan akhir-akhir ini?
Apa dan siapakah galau?
Mari kita berkenalan lebih dekat dengan Beliau.
Sebelumnya saya akan membacakan Curriculum Vitae Saudara Galau.
Nama: Galau Van Confuce
TTL: Pemikiran manusia, sejak berabad-abad yang lalu. Akan tetapi jika saya tidak salah Confuse sendiri baru masuk ke dalam kamus manusia pada sekitar pertengahan abad ke 14, bukankah begitu Saudara Galau *lalu disambut anggukan dan senyuman dari Saudara Galau*
Prestasi yang pernah diraih: awwww… ini yang luar biasa! Berhasil memengaruhi hati dan pikiran manusia hingga berabad-abad, dan yang terbaru menjadi perbincangan terhangat oleh seluruh umat manusia di dunia. Luar biasa sekali…. tidak banyak yang memiliki prestasi kaliber internasional seperti Anda! *lagi-lagi Saudara Galau tersenyum, sorot matanya memperlihatkan rasa bangga*
Ah langsung saja, sepertinya banyak yang ingin orang-orang ketahui tentang Anda.
Saya mulai saja, siapakah sebenarnya Anda?
Itu bukan pertanyaan yang tepat untuk saya, yang tepat adalah SIAPA ANDA?
Aha! Anda responden saya yang paling menarik. Saya paham bahwa pertanyaan saya terkesan terlalu dangkal, akan tetapi mohon pahami pekerjaan saya dan peran Anda sebagai narasumber
Saya suka Anda! Anda sangat berani. Definisi tentang saya hanya bisa diterjemahkan oleh masing-masing manusia itu sendiri. Yaaaah… namun beberapa manusia pantang menyerah, beberapa dari mereka mencoba mendefinisikan saya.
Dalam KBBI saya didefinisikan sebagai:
sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran);
Aiiih…. aneh sekali, saya tidak suka definisi saya dalam KBBI, kurang mendalam
Saya lebih suka mendefinisikan saya dalam morfologi nama orang tua saya dalam bahasa Inggris. Confuse, dalam kamus Miriam Webster saya didefinisikan sebagai:
Saya adalah konflik dalam nurani manusia ketika ada beberapa pilihan. Mungkin secara sederhana begitu.
Begini… Anda tahu kan ungkapan easy come easy lose! Saya ingin membuat manusia menjadi lebih berpikir bahwa setiap pilihan memiliki konsukuensi, bahwa setiap pilihan tidak mudah. Dengan demikian manusia akan bisa lebih menghargai kehidupan mereka, karena mereka sadar bahwa melakukan pemilihan dalam hidup tidaklah mudah. Saya ingin membuat permainan menjadi sedikit lebih menantang hahahahhaha!
Anda gila!
Manusia yang gila! Saya hanya membuat sebuah permainan psikologis sederhana. Yang menentukan akhir dari permainan tetaplah manusia itu sendiri. Ini yang saya rasa harus dipahami oleh semua orang, saya hanya membuat sebuah game psikologis sederhana, aturan main, lama bermain, akhir permainan, semuanya Anda yang mengatur. Hanya saja, permainan saya ini harus dijalankan oleh semua umat manusia, tidak boleh tidak!
Apa Anda sadar telah membuat banyak orang merasa tidak percaya diri, merasa ragu, merasa kacau, dan sebagainya
Itu urusan Anda-Anda semua, urusan saya adalah menjalankan peran saya dengan baik. Ini sudah ada SOP-nya, saya ikuti aturan main, Anda ikuti aturan main, lalu selesai!
Tapi Anda menyadari kan kalau game Anda ini cukup ruwet, terutama bagi yang mentalnya belum terbentuk secara kokoh
Paham sekali! Sangat paham! Bahkan Tuhan saja paham. Itulah mengapa Tuhan meminta Anda-Anda semua berdoa, bersujud kepada-Nya, bahkan shalat istikharah. Jauh sebelum Anda mengkhawatirkan ini, Tuhan Anda sudah lebih khawatir kepada Anda. Yaaaa~ Anda-Anda saja yang kadang mengenyahkan perhatian-Nya.
Bodoh sekali manusia itu
Tidak bodoh, justru terlalu pintar, kepintaran mereka memungkinkan mereka untuk melakukan banyak hal, hal ini yang membentuk kegalauan-kegalauan mereka sendiri. Kegalauan Anda untuk membuat mereka merendah karena kepintaran mereka, merasa bahwa semuanya nothing tanpa kekuatan Mahadaya Illahi, agar manusia menyadari sisi manusianya dan menyadari sisi Ketuhanan dan Penciptanya, agar manusia yang sudah diberi segala macam hal luar biasa ini dan didaulat sebagai makhluk paling sempurna ini menjadi lebih sopan dan lebih sering berdialog dengan Tuhannya setidaknya untuk meminta izin melakukan sesuatu dan meminta restu agar semuanya baik-baik saja.
Apa manusia sudah begitu jauh dengan Tuhan sehingga mereka hanya berfokus pada Anda, rasa galau?
Saya diciptakan untuk menjadi suatu perasaan manusiawi, galau tidak bisa diindetikan dengan dekat atau jauhnya seseorang pada Sang Mahapencipta. Saya toh sama dengan Anda, saya diciptakan Tuhan. Masalahnya seberapa dalamkah fokus manusia ketika dia menghadapi rasa galau? Hanya terperangkap bersama saya dan secara sadar dan tidak sadar menciptakan masalah-masalah baru, atau kemudian mencari solusi dan mendekati Illahi untuk membatasi rasa galau itu sendiri dan kemudian bangkit berkali-kali untuk mencapai tahapan-tahapan hidup dan pemikiran yang lebih tinggi.
Bahasa Anda terlalu tinggi, saya pusing
Hahahaha… tenang saja, saya menanti Anda memahaminya.
Saya malu pada Anda, sejujurnya saya menyalahkan Anda untuk beberapa konflik pemikiran yang terjadi di kepala saya, saya sungguh mohon maaf.
Tidak perlu minta maaf, perang yang besar hanya untuk prajurit yang terbaik
Apakah saya salah satu prajurit terbaik itu?
Entahlah… ini tergantung seberapa besar Anda menilai amanah-amanah yang Tuhan berikan pada Anda. Apakah ini misi kecil, remeh, besar, luar biasa, itu semua tergantung pemikiran Anda.
Lagi-lagi pemikiran, apakah Anda tahu ini memusingkan.