A Match Made by God!
Siapa pun Anda! Maka Anda harus sangat maklum dengan posting kali ini karena semuanya terinspirasi oleh FILM INDIA…. dan dengan bangga gw harus mengakui gw SUKA FILM INDIA ♥~ dan FANS SHAH RUKH KHAN ♥~. Bayangkan! Gw nonton film Shah Rukh Khan dari jaman peran dia masih jadi pembantu Amitabh bachan sampai jadi anaknya Amitabh Bachan… dari cuman jadi pemain figuran sampai jadi pemeran utama! *Ok! I’m Maniac!*
Tapi ada satu film yang menurut gw keren… manis… dan romantis banget…. judulnya रब ने बना दी जोड़ी (Rab Ne Bana Di Jodi kalau diartikan kalau nggak salah artinya Pasangan yang diciptakan Tuhan).
Nggak usha kalian komen juga gw setuju gaya shah rukh khan-nya jadul banget. Kisahnya simple banget sih… tentang seorang suami yang cinta banget sama istrinya tapi sebaliknya istrinya masih ragu-ragu gitu karena mereka awalnya kan dijodohin, terus suaminya style jadul dan pendiam banget….errrrr~ kuno lah pokoknya. Suatu hari Sang Istri mau les dance gitu, nah Sang Suami yang tidak percaya diri dengan penampilannya terpaksa ngebela-belain untuk merapikan penampilannya supaya kelihatan lebih muda… dan mengubah personality-nya demi ikutan les dance yang sama dengan Sang Istri tanpa perlu harus dikenal oleh istrinya tersebut.Bisa ditebak laaaah akhirnya Sang Istri jatuh cinta sama pemuda tampan nan gaul yang ditemuinya di tempat les *padahal itu suaminya juga*… lalalalalallalala ceritanya panjang setelah itu…. tapi pada akhirnya Sang Suami menyadari bahwa dia tidak boleh berbohong lagi, dia mau tahu apakah istrinya bisa mencintai dia apa adanya atau dia lebih memilih suaminya “berpenampilan baru” walau nggak nyaman banget buat dia. Hiyaaaaaaaa……. dan bagian menjelang akhir-akhir dari film ini yang paling romantis 😀
Saat Sang Suami dengan penampilan “mudanya” menanyakan apakah dia mau memilih dia atau suaminya kepada Sang Istri… Istrinya menjawab kira-kira begini: “Aku mungkin bisa meninggalkan manusia, tapi aku tidak bisa meninggalkan Tuhanku. Saat aku melihat suamiku, aku melihat Tuhan . Aku mungkin bisa meninggalkanmu, tapi aku tidak bisa meninggalkan Tuhanku… aku harus kembali pada suamiku” Huwaaaaaaaaaa~~~~~~ histeris nggak dengernya?
Terus di akhir cerita, suaminya akhirnya kembali dengan penampilan jadulnya… dan saat Ia ditanya sama Istrinya mengapa dia begitu mencintai istrinya tersebut jawabannya kira-kira begini “Aku mencintai Tuhan, maka aku mencintai segala yang dicintai oleh Tuhanku. Sejak awal aku mencintaimu lebih dari segalanya, walau memang cintaku tidak akan pernah melebihi cintaku pada Tuhan.” Hiya~~~~ siapa yang nggak klepek-klepek, Jek!
Apa yang ingin gw tekankan di sini….? Gw sangat suka film ini karena mengajarkan kita bagaimana kita mencintai seseorang tanpa melupakan cinta pada Sang Pencipta…. mengajarkan kita bagaimana cara menerima seseorang apa adanya dan sepenuhnya… mengajarkan kita bahwa Tuhan yang ada di balik semua kisah manusia termasuk kisah cinta *aih bahasa gw~*
Sebagai orang yang senantiasa kolot dan nggak tau apa-apa masalah cinta … kali ini biar gw sampaikan pendapat gw!
Seringkali orang merasa pendapat gw mengenai cinta terlalu berat. Loh berat apa sih? Menurut gw saat seseorang berani bilang cinta ke orang lain, khususnya kepada lawan jenis, maka itu semua sudah seharusnya dipikirkan matang-matang atas dasar apa dia bilang begitu? Sudahkah Ia menerima orang yang Ia suka itu *suka yaaa…karena cintanya masih dalam tahap hipotesis* completely? Dan siapkah menerima risiko bersama kalau salah satu tertimpa kesulitan, masalah, lalalalalalala? dan kalau Anda bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan sangat baik, maka pertanyaan terakhir adalah “Bisakah Anda mempertahankan prinsip Anda itu semua dalam jangka waktu yang lama… secara sustainable?” percayalah pertanyaan terakhir itu yang paling sulit…percaya doooong….pleaseee… kalau nggak gw pergi nih
Segalak apapun dan semenyebalkan apapun gw, bagi gw tidak sulit menerima seseorang… memahami orang lain… berusaha melakukan yang terbaik pada orang lain terutama untuk orang-orang yang telah begitu baik pada gw, percayalah itu bayaran yang sangat kecil jika dibandingkan dengan kebaikan-kebaikan yang kita terima dari orang lain. Tapi masalah sustainable dalam jangka waktu yang panjang… tulus dan ridha lillahi ta’ala… apalagi dengan orang yang itu-itu aja… Kita harus menghadapi dua kemungkinan tantangan: Pertama, BOSAN…Kedua, bisa jadi kita jadi “nyolot” karena merasa sudah begitu dekat dengan orang yang bersangkutan. Teori ini berlaku global… untuk cinta pada siapapun…
Kalau ke orang tua, adik *nah ini nih yah biasa dizhalimi*, atau ke sahabat dekat, kayaknya rintangan ke dua yang paling berat…MERASA SUDAH TERLALU AKRAB! Jadi kadang ngebantah jadi terasa dosa kecil dan nggak kerasa.
Tapi bayangkan kalau kalian punya pasangan sebutlah itu pacar misalkan… waaaah ini rentan banget putus, karena bosan…. yaaa karena gitu-gitu aja. Terus karena merasa sudah begitu dekat jadi tinggal bilang “bye” aja deh… kasihan sekali.
Bukan itu saja kalau berkaitan dengan cinta pada lawan jenis gw rasa memang BOSAN itu bisa saja terjadi *gini-gini gw belajar psikologi sosial loh*, bahkan kalau sudah menikah sekalipun….
BAYANGKAN… a man/a woman beside you…. dari keluarga yang berbeda…. dari kultur yang berbeda…. habit yang berbeda… always beside you in the long term! Itu lagi…itu lagi… dan yang perlu disadari katakanlah Anda sudah terikat dengan orang itu! You lose your freedom!. Jiah~ kalau cuman lagi masa-masa pacaran sih yang terlihat yang indah-indah aja, belum peduli *dan terpikirkan* dengan cultural and habit shock, kalau kedepannya siiih hoooo~ different world in front of you, ladies and gentleman, jangan liat sisi enak-enaknya aja deh. So… buat Anda-Anda dan saya juga kali ya… Jika sekarang atau dikemudian hari terpikirkan untuk serius menjalin hubungan dengan seseorang… ask your self, sampai sejauh apa komitmen dan penerimaan kita? Dan sudahkah fondasi cinta itu karena Tuhan? Fondasi dan sandaran yang kokoh itu hanya Tuhan, kawan…. kalau kalian menyandarkan sesuatu pada hal lain, say bye aja some day. Terlalu berat?… kalau terlalu berat mikirin hal itu mending kayak gw deh sibuk nyari ilmu dan uang dulu hehehehehe…
Kembali pada film India yang gw tonton…. Rab Ne Bana Di Jodi *biar kalian inget judulnya nih diulang-ulang terus *
Sedikit lebih ringan topiknya dan agak menyambung dari topik kita sebelumnya, gw suka banget sama salah satu soundtrack film ini judulnya Haule-Haule (artinya itu pelan-pelan), inti lagunya hampir sama dengan lagu You Can’t Hurry Love-nya Phill Collins
Tu Sabar To Kar Mere Yaar (Have A Little Patience My Friend)
Zara Saans To Le Dildaar (Take A Deep Breath My Dear)
Chal Fikr Nu Goli Maar Yaar (Don’t Worry So Much)
Hain Din Jindri De Chaar (Life Is Too Short For That)
Haule….Haule….. Ho Jayega Pyar Chaliya (Slowly… Slowly…… You Will Fall In Love My Dear)
Haule…. Haule…… Ho Jayega Pyar (Slowly Slowly You Will Fall In Love )
Ishkedi Galiyan Tang Hain (The Path Of Love Is Arduous)
Sharm O Sharmee Mein Band Hai (It’s Bound By Shyness)
Khud Se Khud Ki Kaisi Yeh Jung Hai (Its A Strange War Within)
Pal Pal Yeh Dil Ghabraye (This Heart Worries All The Time)
Pal Pal Yeh Dil Sharmaye (It Feels Shy All The Time)
Kuchh Kehta Hai Aur Kuch Kar Jaaye (It Says Something And Does Something Else)
Kaisi Yeh Paheli, Mua Dil Marjana (Its A Difficult Puzzle, But This Silly Heart)
Ishq Mein Jaldi, Bada Jurmana(does Not Understand That haste In Love Is A Big Crime)
Baca sekali lagi ya….. HASTE IN LOVE IS A BIG CRIME… terburu-buru dalam cinta adalah suatu kejahatan. Arggggh~ nggak salah film Bollywood yang satu ini pernah dapet penghargaan lirik lagu terbaik di India-nya….. nggak salah dooong! keren banget sih liriknya .
Inilah yang seharusnya membuka mata semua remaja, terutama yang masih bocah-bocah termasuk gw yang imut ini untuk jangan menjudge fall in love with someone secara terburu-buru, gw salah satu orang yang memegang prinsip gw dengan teguh bahwa segala hal harus dipertimbangkan dengan sungguh-sungguh. Kenapa? because life is short… minimalisir sebisa mungkin kemungkinan adverse selection (bagi yang bukan anak ekonomi, adverse selection itu memilih yang jeleks, menolak yang baiks… intinya salah milih, tragis kan?). Kalau suka sama orang… yang nikmati aja, kalau jodoh pasti didekatkan sama Allah. Berapa kali gw harus bilang, apapun agama Anda… When you fall in love with someone, nggak usah ribet dan norak PDKT sama orangnya dengan mupeng luar biasa *geuleuh tau nggak denger ada seorang teman PDKT sama cewek sampe nyuruh orang naburin bunga di kamar cewek yang bersangkutan itu, biar ada nuansa romantis2nya katanya…. lebih kerasa praktik perdukunan daripada citarasa romantisnya, ya nggak? ini kisah nyata loh * udahlaaaah~ dekatkan diri pada Tuhan! Kalau nggak dapet berarti 2 kemungkinan : dia tidak cocok untuk Anda…. atau…. Anda tidak cocok dengan dia hwahahahhahahahha~ susah sih emang, tapi itu lebih terhormat daripada sok romantis nggak jelas dan menghabiskan biaya! HIGH COST, MAN!
Siapa siiih yang nggak pernah jatuh cinta… manusiawi lagi~
Gw juga….
Masalahnya… gw hanya tidak mau membuat cinta itu menjadi suatu hal yang murah…. Mudah didapat lalu mudah dilepas…
Masalahnya… gw hanya tidak mau cinta hanya menjadi penghias pada karya sastra bahkan hanya jadi roman picisan untuk konsumsi publik yang kemudian di lupakan…
Sederhana kan?
Bukan hal yang mudah untuk seseorang menerima gw apa adanya dengan seluruh sikap gw yang kontroversial *hehehehe~*
Bukan hal yang sepele bagi seseorang menundukkan keegoisan dan kesombongan gw…
Bukan hal yang sederhana pula bagi gw memahami seseorang secara komprehensif…
Jadi gw merasa terhormat-terhormat aja masih jadi jomblo…. bukan karena gw alim-alim banget, hanya belum menemukan yang bisa mengikuti ritme alur berpikir gw yang konvensional ini. Jika konvensional nyaman bagi gw, why not! Tancap, Mang! Nanti kalau gw udah dapet akan gw kasih tau hwa hahahahaha…. tapi gw harus melangkahi skripsi, sidang, dan dunia kerja dulu nih *maklum HIMAGITA*.
Yeaaaah… seperti kata Celine Dion “When somebody loves you… it’s no good unless he loves you all the way”
Waaah……nggak ada quote penutup yang keren nih, gw tutup pake lirik lagu India lagi aja:
Rab De Sahare Chalde (God Will Guide Your Steps)
Na Hain Kinare Chalde (So What If You Don’t See The Shore, Keep On Going)
Doli Hai Na Kahare Chalde (So What If There’s No Palanquin, Keep On Going)
Kya Kehke Gaya Tha Shayar Woh Sayana (Which Poet Was It Who Said…)
Aag Ka Dariya Doob Ke Jaana (It’s An Ocean Of Fire, You Have To Drown To Swim Across )
Okeeeey….Wish Me luck for my thesis and my life 🙂