Berterima kasih lalu menjadi lebih baik: Catatan sebelum 2019
Only if we understand, can we care.
Only if we care, will we help.
– Jane Goodall
Waduh udah 2019 aja, dan kayak masih banyak hal yang belum kekejar.
Hish, tapi ada hal yang seorang teman katakan pada saya “Kadang kita pun terlalu kejam pada diri kita sendiri, terfokus pada hal-hal jelek dan kegagalan yang kita lakukan. Lupa bahwa kita juga sudah achieve cukup banyak hal.”
Oh iyakah?
Iya juga…
Belajar musik,
Belajar lebih bijaksana,
Belajar untuk menjadi peneliti yang lebih teliti dan lebih baik.
Belajar menghargai banyak orang.
dalam buku ekonomi makro saya dahulu kala saat masih duduk di S1, ada sebuah komik strip tentang seseorang yang baru membuka toko baru, 99 orang mengatakan betapa baiknya toko yang dia miliki. Lalu ada satu orang yang bilang “jelek” dan itu merusak mood si pemilik toko…. membuat dia merasa bahwa seluruh yang dia lakukan gatot alias gagal total.
betapa sebuah persepsi negatif bisa merusak segalanya.
Kalau kata teman saya “Just take away toxic people from your life!”
Sayangnya, kadang kita punya masalah serius: Kita tidak paham diri kita sendiri. Tidak mengerti apa sih sebenarnya yang terpenting untuk kita. Kita bahkan belum selesai dengan diri kita sendiri.
Karena tidak mengerti, kita menjadi tidak peduli dengan diri kita sendiri, kita lalu gagal menolong diri kita sendiri.
Diri sendiri saja tidak selesai, maka jangan harap peduli dan menolong orang lain.
Tentu, kita perlu mengoreksi diri, menggenjot diri kita untuk jadi lebih baik. Untuk ambisius dalam track yang benar.
Tapi kita juga perlu menepuk bahu kita sendiri, senyum, lalu bilang “Good job, Me! Terima kasih sudah menjadi diri sendiri, terima kasih untuk belajar mana yang kita suka dan tidak, mana yang kita benci, ayo nanti bisa lebih baik lagi.”
Tahun 2019 ini mungkin satu lagi kesempatan kita, untuk sibuk merefleksikan diri kita. Menata dan merapikan impian, harapan, bucket list, dsb.
Satu lagi kesempatan yang diberikan Yang Kuasa untuk melist hal-hal baik apa saja yang sudah kita lakukan, hal apa yang perlu diperbaiki.
Sibuk bukan?
Namun, daripada kita sibuk menghujat orang lain atau mendengar hal buruk dari orang yang tidak menyukai kita…. saya rasa, diri kita sendiri layik mendapat hadiah dan penghargaan berupa jiwa yang ingin terus memperbaiki diri, yang kerap ingin menjadi lebih bijaksana. Hanya dengan cara itu, kita bisa membantu diri kita sendiri. Ya! karena kita memang butuh membantu diri kita! Karena bayangan bahkan meninggalkan kita saat gelap.
Jika kalian membaca ini…
Terima kasih, karena belum menyerah untuk menjadi seseorang yang lebih baik lagi. Terima kasih.