Sebelum terlelap: menikmati patah hati
A life learner....Books, movies, and glorious foods lover. Have a big dreams... but wanna \\\"bigger\\\" than her dreams. A life learner... Love books, glorious foods, and great movies. Proud to be a woman, daughter, sister, and best friend. A dreamer! I am the one who want to be bigger than my dreams. Future researcher and writer.
Tulisan ini khusus ditujukan untuk salah satu sahabat yang pagi-pagi lapor kalau dia patah hati :’D dan ah… bukan kita memang begitu sering patah hati?
Laptop saya sepertinya sudah tidak tahan disuruh mendesain, dia kemudian hang hahaha… tapi semangat diajak karaoke-an dan nulis blog. Hadeuuuh.
Oleh karena itu, berhubung it has already mid-night pas nulis ini! Jadi kalau memang sudah keburu ngantuk, nih saya kasih lagu pengantar tidur. Tapi karena saya yang nanyi kayaknya sih akan ada efek samping yaitu kesulitan tidur semalam suntuk :p Sorry for very bad voice hahahaha, maklum kan nyanyinya di asrama *alibi*
Udah bangun? Hahhaha… The lion sleep tonight, and how about you? Kalau masih bangun, mari menggalau bersama malam ini.
Hari ini setelah selesai zemi dan shock dengan segala “keekstrimannya” saya pergi jalan-jalan ke taman di salah satu sudut Tokyo. Seperti biasa kalau galau saya pasti foto-foto bunga, dan baca buku sendirian di taman. hahahaha Stress abis. Buku yang kembali saya baca adalah kumpulan puisi pendek Tere Liye “Dikatakan atau Tidak, itu Tetap Cinta” sejujurnya saya sedang tenggelam dengan skenario sentimentil yang sepertinya diciptakan oleh imajinasi saya sendiri hahahahaha. Ada puisi yang paling saya suka:
Kalaupun Tidak
Kalaupun dia tidak tahu kita menyukainya
Kalaupun dia tidak tahu kita merindukannya
Kalaupun dia tidak tahu kita menghabiskan waktu memikirkannyaMaka itu tetap cinta. Tidak berkurang sesenti pun perasaan tersebut.
Justru dengan ngotot ingin bilang, ingin pacaran, ingin aneh-aneh,
Perasaan itu tiba-tiba bermetaforsis menjadi egoisme
dan sebatas keinginan yang tidak terkendali saja.Bersabar dan diam lebih baik.
Jika memang jodoh akan terbuka sendiri jalan terbaiknya.
Jika tidak, akan digantikan dengan orang yang lebih baik.
Entah kenapa rasanya puisi ini “gw banget!” hahahhaa… I can’t agree more! Saya… saya ini untuk beberapa masalah, terutama yang masalah bawa-bawa perasaan kayaknya lebih suka membuat itu seprivat yang saya bisa. Beberapa kali saya jatuh cinta, dan hffftttt… I’m never tell anything! Never! Ada beberapa alasan 1. Saya merasa saya masih sibuk untuk beberapa urusan lain, 2. Mungkin gengsi hahahhaha, 3.Saya lebih suka mencintai dalam diam hahahaha… huek… sok romantis banget. Saya pasti seneng banget nulis tentang orang yang saya suka kemudian, tapi kalau harus ngotot dekat dengan dia, harus A, harus B, harus C, rasanya… ah… gak deh kasian dianya. Jika memang jodoh, logikanya…. ini logikanya… pasti dipertemukan, pasti disatukan, pasti. Masa sih Allah tega gitu loh membiarkan hamba-Nya yang cupu satu ini bengong aja gitu tanpa tahu harus melakukan apa.
Tapi rupanya kadang, sifat kayak gini bikin makan hati juga.
Karena taruhannya adalah: Patah hati!
Patah hati mungkin secara fisik gak sesakit patah tulang, tapi dampak psikologisnya mengalahan aneka penyakit yang pernah ada.
Lalu, TRING, hp saya berdering pagi ini, salah satu sahabat saya menghubungi saya “Mon, gue PATAH HATI”
Saya pun melempar proposal zemi saya hhahahahaha…. ini masalah serius, daripada teman saya loncat ke rel kereta kan. Dan layaknya orang yang patah hati, alasan-alasannya pemicunya yaaaa udah pasti klasik, suka orang… masih pada tahap naksir dan ngarep *hahahaha gw banget*, lalu JRENG rupanya operation targetnya udah kecantol sama orang lain, dan yang paling bikin saya pilu, sahabat saya kemudian nyeletuk “Mon, rupanya aku tuh gak ada…. gak ada sama sekali di dalam list dia. Kenapa sih kok tega banget, padahal aku kan baik”
Siapapun yang kenal sahabat saya itu pasti tau kalau doi baik banget, kalau gak… gak akan bisa jadi sahabat best of the best saya 😉
Tapi bagaimana ya? Kalau di Behavioral Economics, Senseinya bilang “otak manusia tidak bekerja serasional yang manusia itu sendiri duga”
Kadang kita udah ngerasa sahabatan, dekeeet banget, pokoknya wah! PD deh… eh apa daya target incaran itu rupanya malah suka orang lain yang menurut kita keliatannya gak deket-deket banget sama doi. Dan itu biasa! BIASA banget! Kalau fenomena itu gak ada, maka percayalah film Kuch-Kuch Hota Hai tidak akan ada di muka bumi ini dan tentu gak akan booming.
Film ini booming karena demand pasar yang tinggi, kenapa? Karena mungkin banyak orang yang merasakan pengalaman dan kepahitan serupa!
Ada juga yang udah sahabatan, eh tapi terus kebablasan jadi suka. Tapi saling diem satu sama lain dan entah kenapa malah saling ngejauh. “Kalau suka sama sahabat itu gak profesional, Mon!” hahahahaha… mungkin iya, tapi lagi-lagi menurut saya itu MANUSIAWI! Jika gak ada kasus seperti itu, maka gak ada film When Harry Meets Sally.
Udah kisah paling klasik di muka bumi lagi…. bahkan ada ratusan jurnal psikologi yang membahas “When Harry meets Sally Phenomenon: Are Man and Women can be ‘just friend’ ?” googling dan pasti kalian akan nemuin itu.
Ada yang suka orang, klop…. eh beda agama
Masalah suku
Gak boleh sama orang tua.
Dsb…. dsb… dsb…
Ada yang kemudian kasusnya “Cinta datang terlambat”, pas orang yang dia suka pergi… dia baru sadar betapa kerennya orang itu, betapa bijaknya, betapa manisnya, tapi haaaah…. time is up! Sayonara. Tinggalah si fans terselubung ini nangis meluk bantal hahahhahaa. Trust me, I know this feeling!
Menurut gw…
Kita, kita akan patah hati berkali-kali
And it makes us, human!
Kita jadi ingat bahwa, “oh well, I am human… I can be sad… happy…. broken heart… everything!”
Dan Allah memang maha membolak-balikan hati sih, banget.
Mungkin itu kenapa kita disuruh mengingat Allah di pagi dan petang, di kalau luang dan sempit, karena kita gak tau perasaan kita sendiri bakal kayak gimana, bahkan dalam periode satu hari! Bisa aja malamnya kita happy banget, eh pas paginya sedih banget.
Tapi poin terpenting yang ingin saya bilang di sini adalah, kita… sebagai wanita, mungkin harus menjadi orang yang lebih gagah dalam menghadapi sesuatu. Kalau di fisika, kita udah tau bahwa kutub positif dan kutub negatif itu selalu berpasangan, jika magnet dipotong sampai 1000000 bagian pun, pasti tetap akan ada kutub positif dan kutub negatif. Dan mungkin itu yang ingin disampaikan Allah kepada kita “Ini loh, kalian tuh harus paham bahwa ada dua kutub bersebrangan yang selalu sepaket di alam semesta ini, di dalam kehidupannya ini” Kalau kita ingin menang, kita juga harus siap untuk kalah… kalau kita ingin pintar maka kita harus merasakan dulu repotnya jadi bodoh supaya termotivasi untuk belajar…. ketika kita bahagia, ingat bahwa behind the scene kebahagiaan kita juga ada tangis-tangis bombay. ketika kita jatuh cinta…. maka pahamilah bahwa peluang untuk patah hati juga satu paket dengan dengan jatuh cinta.
Kemudian kita akan belajar untuk menjadi lebih bijaksana.
Lebih humble juga kalau kita bisa berpikir “Oh… ini pasti deh Allah ada maksudhnya bikin gw begini”
lagi-lagi… masa’ sih Allah kok tega sama hamba-hamba-Nya yang mahaculun ini. Kan udah jelas jika kita tidak mendapatkan apa yang tidak kita inginkan, mungkin dipending sama Allah, atau diganti dengan yang lain. Ya masa iya Allah ngutang, gak akan laah pastinya.
Santai aja lagi
*Padahal pas patah hati gw juga menyendiri dan tidak ditemukan dimanapun hahahahaha*
Salah satu hal yang unik di muka bumi ini adalah, cara orang untuk mendapatkan cintanya itu beda-beda.
Ada yang ngejar tanpa menyerah hingga akhirnya target incaran lulus
Ada yang pasrah aja dijodohin sama orang tua, keluarga, dsb
Ada yang pasrah dan diam *ini tipe gw banget, sok cool*
tapi apapun itu, kalau kata di 9gag “What if, someone in this world is just finding a person like you?”
jadi kita, tidak perlu merubah apapun dalam hidup kita. Style kita… cara kita… semuanya… just the way you are, and oyoyoi! Everything will be ok!
And although some people told me that I am “Forever alone” woman… tapi apapun yang dikatakan orang, saya punya backingan yang lebih dahsyat!
Hah! Mamam gak tuh!
Pasti ada orang, entah dimana… sedang mencari-cari kalian, sedang mencari jalan ketemu kalian…. atau mungkin udah ketemu cuman belum ngeh. Tapi pasti ada. Come on! Semangaaaaaat!
Saya pikir… hal terbaik yang bisa dilakukan sekarang adalah, kembali ke Allah.
Saya juga begitu…. kadang kayak kesannya kalau susah baru deh inget Tuhan hahahha. Pas ngerasa bodoh, ngerasa sepi, ngerasa payah, ngerasa stuck… gak ada yang bisa ngasih solusi selain Allah, jika kalian curhat ke saya misalnya… saya hanya bisa kasih saran normatif, untuk bisa dapet solusi kalian perlu mencari itu semua sendiri, dan ketika clueless… maka yang megang clue-nya yaaaa siapa lagi kalau bukan “Juragannya alam semesta” ini. Iya kan? But trust me… it is useless if you are trapped in your sadness. Kalian boleh sedih, tapi batasin lah batas maksimumnya. Saya misalnya, kalau sedih… yaaah maksimal 2 hari lah, udah gitu buka pintu kamar, ambil sepatu, jalan-jalan 🙂 enjoy your life!
Inget, loh… apapun yang terjadi: Jangan bersedih 😉 Karena semua yang terjadi dalam hidup kita adalah sebuah langkah untuk menuju stage kehidupan yang lain, dan itu semua insya Allah membuat kita makin bijak, makin baik, makin kece, makin oke. Pokoknya tetap berjalan dengan gaya heheheheheehe!