Because there is always a love story in every journey…
A life learner....Books, movies, and glorious foods lover. Have a big dreams... but wanna \\\"bigger\\\" than her dreams. A life learner... Love books, glorious foods, and great movies. Proud to be a woman, daughter, sister, and best friend. A dreamer! I am the one who want to be bigger than my dreams. Future researcher and writer.
Well, you only need the light when it’s burning low
Only miss the sun when it starts to snow
Only know you love her when you let her goOnly know you’ve been high when you’re feeling low
Only hate the road when you’re missin’ home
Only know you love her when you let her go
And you let her go-Let Her Go, Passenger-
And…. I am going home! Yeay!
So happy!
Saya memang sedang penat dengan kuliah, belajar sampai demam… mimisan… udah ngerasain semuanya. Dan Alhamdulillah, Allah mengizinkan saya untuk conference di Bali minggu depan. Tanpa pikir panjang saya putuskan pulang dulu sebelum conference. Pengen uwel-uwel kucing, ketemu adik, peluk mama… semuanya. Benar kata The Passenger “Only hate the road when you’re missin’ home”, rasanya gak bisa tidur… gak tahan walau delay cuman 5 menit, dan pas nginjek bandara Soekarno-Hatta, rasanya mau nangis! Hahahahhaa…. alay abis. Tapi rasanya ketika banyak banget masalah, udah curhat ke Allah habis-habisan, penyempurna kedamaian itu adalah: Ketemu Mama. I can’t imagine how can I live in this planet without my mom. Gak kebayang….
Ngomong-ngomong, ada hal maharomantis yang saya temui selama perjalanan dari Narita ke Jakarta.
Sebagai wanita yang terlalu gelisah untuk duduk manis dan diam, saya gak berhenti jalan-jalan bulak-balik di sekitar gate. Mendadak saya terdiam, melihat seorang kakek yang sangat Jepang! Terlihat rapi, bersahaja, sehat, pokoknya di mata saya Beliau itu standar ganteng, rapi, dan bersih untuk kakek-kakek. Selama menunggu pesawat, Beliau hanya duduk dan asyik membaca buku. Sesekali dia senyum sendiri, sesekali dia termenung lihat ke luar jendela bandara, sesekali dia melepas kacamatanya, kucek-kucek mata lalu kembali membaca. I love books like I love my life, dan saya terkesan dengan Beliau, sepertinya dia jatuh cinta kembali, jatuh cinta dengan buku di genggamannya. “DON’T TRY TO ANALYZE PEOPLE, MON!” Oh, come on! Bagaimana saya tidak terpana melihat pemandangan yang begitu indah ini. Sengaja saya diam-diam memperhatikan Beliau dari jauh. Hanya Beliau yang membuat saya duduk saat itu. Beberapa menit saya berkomat-kamit, “Ya Allah, please… please… hamba ingin bicara sedikit dengan kakek ini”
Dan gate dibuka. Saya berpikir doa saya tidak terkabul… aaaaah…. sudahlah.
Okay, sekarang lebih baik berdoa supaya pesawatnya tidak kenapa-kenapa. Aamiin.
Rupanya Allah memang Mahakeren.
Saya bertemu lagi dengan kakek ini saat transit di Kuala Lumpur. Waaaah! Caper dong. Saya sengaja duduk di samping Beliau. Penasaran, buku apa sih yang bisa membuat seorang kakek kemudian melupakan seluruh dunia sekelilingnya.
Saat saya duduk, kartu resident card saya terjatuh, dan Beliau pungut lalu berikan pada saya
“Ah…. Nihon kara kimashita, ne? Ryuugakusei ? [Ah! Dari jepang ya, mahasiswa asing?]” kata Beliau ramah.
“Hai, ryuugakusei desu. Ano,sumimasen. Eigo ii desuka? [Iya betul. Ah, maaf bolehkah kita pakai bahasa Inggris?]”
Si kakek ketawa “Yes, of course. But my english is not really good” padahal kata saya sih oke banget.
“No, your english is perfect for Nihonjin. Where do you want to go? Jakarta” kata saya langsung tancap gas
“Ah, several place. Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Bali, and Dili”
“Waw! Awesome! Even me… Indonesian, but never go to Dili.” Jujur kan gueh -.- *miris abis*
“Hahahaha, you are still young, you should go around the world. You have time”
“I hope so. I am studying too much, and only see the world from google hahahhaa”
“Hahahaha, that’s not bad. But google can’t describe everything very well”
“Why you travel alone? You not go with your wife? or your child maybe?” Ah nah nah nah nah mulai lagi kan. EMON, DON’T TRY TO ANALYZE PEOPLE. Tapi gimana dong, mendadak penasaran.
“Ah, I wish I can go together with my wife. She said she want to see Indonesia.”
“And you need best companion, aren’t you?”
“Yes, but unfortunately. She leaved me last year. She had a cancer. She was very strong, but cancer is stronger, so… yeah”
“Ah, I am sorry to hear that. But she live in your heart, so enjoy your trip”
“Yes, exactly. Actually….” Tiba-tiba si kakek mengeluarkan buku bersampul biru yang sedari tadi dibacanya “my wife gave me this. Her diary. Here, she wrote everything. Her dreams, her opinions about me, every story about me, she always wrote about me, she not wrote much about her. But here, she wrote that if I have time, she wanted to go traveling together to some place, including Indonesia.” Kata si kakek sambil menunjukan bukunya. Saya tidak bisa membaca semua yang tertulis di situ, karena semuanya pakai kanji, tapi saya bisa baca beberapa katakana di buku itu, jakarta, dili, semarang, dan beberapa kota lain di seluruh dunia. Aih, mata saya sebenarnya berkaca-kaca
“So, you follow her list” tanya saya?
“Yes, this is like my guide map. I was very busy, but now I have retired, so while I am still alive, I want to make her dreams come true. I know, I am too late… but late is better than never. I don’t know she can see me now or not, if in case she can see me, I want she knows I love her. I’ll give her some photos in the heaven when I meet her someday in the heaven, hahahhaha of course I can’t bring it all, but maybe I can bring some stories for her”
Rasanya saya mau peluk kakek ini deh, lalu sungkem “You’re one of the most romantic man in this universe”
I should tell you, I am easily to cry for every sweet things.
Saya pun terbang dari Kuala Lumpur menuju Jakarta dengan mata yang agak perih. Terharu dengan kisah yang baru saya dengan dengar mix dengan perasaan gak sabar pengen ketemu mama dan pikiran PR dan presentasi conference yang belum selesai *ini penting banget* rasanya… rasanya…. gak karuan. Belum lagi ada seorang mas-mas dari Ireland dengan rambut pirang bergelombang membantu saya angkat koper pas turun pesawat, saya selalu mudah terpana dengan pria berambut pirang bergelombang *buset ini gak penting banget*
=====================
Lalu banyak yang bertanya, mengapa kita harus pergi ke tempat baru.
mengapa kita harus bertemu orang yang baru
mengapa kita harus punya kisah perjalan kita sendiri.
Saya tidak tahu, tapi kadang ada pelajaran dengan kredit 4 SKS yang tidak bisa kita dapatkan dengan kuliah dimanapun!
Setiap perjalan punya romantikanya masing-masing
==================
Di pesawat, kemudian saya menulis buku harian saya… kemudian lanjut nulis lagi di rumah. Saya tidak bisa tidur sebelum menulis semuanya.
Tentu dengan pengaruh suasana melankolis
Rasanya benar-benar jadi sebuah kehormatan ya kalau jadi wanita yang mencatat seluruh sejarah prianya. Dan betapa Allah mahabaik ketika saat yang sama si prianya membalas dengan cinta yang tidak kalah tulus.
Ah si kakek itu membuat saya tenggelam dalam skenario kehidupan yang manis banget, seperti cup cake yang ditabur aneka gula berwarna-warni dengan aneka bentuk dan kilauan.
jangan-jangan, ini jangan-jangan, bukan masalah cintanya yang manis. Tapi KETULUSAN.
Saya yang ceritanya masih “muda” ini rasa-rasanya kayak gak tau apa-apa.
hyusea
2015/05/18 - 1:54 am
Untung ada translatenya…
Huftt
Btw, kakeknya itu romantis yaak…
Terpisah gara gara kanker… Hmm