10 lembar pertama novel pertama saya…


Jika kalian mengenal saya cukup lama, membaca blog ini cukup lama, maka kalian akan tahu betul bahwa saya ingin menjadi penulis. Penulis apa? semuanya…. penulis pertama, kedua, atau ketiga di jurnal nasional bahkan internasional, penulis artikel, penulis blog yang kece, dan satu lagi: Penulis novel. Yaph, ceritanya saya mau jadi penulis novel. Awalnya sih mungkin karena iseng, karena saya gak suka pekerjaan lapang, saya suka jadi orang di belakang layar dan di balik meja… jadi saya pikir kalau nulis dan bisa mendatangkan uang yang silaturahim ke rekening kenapa gak? Tapi kalian akan tahu bahwa semakin hari kalian akan semakin menyadari bahwa uang tidak bisa menjadi alasan utama kalian untuk melakukan apapun!

Satu bulan ramadhan ini membuat saya terbiasa hidup lebih teratur, dan bangun tidur lebih awal. Saya punya sedikit masalah dengan pola tidur, kalau sudah terbangun malam ya gak bisa tidur lagi. Otak saya melanglang buwana kemana-mana. Kadang tiba-tiba autis sendiri bangunin kucing yang lagi tidur nyenyak, kadang mainin boneka-boneka saya yang raksasa semua dan selalu mikir apa yang terjadi kalau mereka hidup kayak di toy story, kadang nulis blog dan buku harian, ahaaaa! itu dia kenapa saya selalu punya buku harian, otak saya jauh lebih aktif di malam hari, jadi kalau gak ada pelampiasan lewatlah sudah.

Okay, Mon.. jadi sehebat apa novel lu nanti…?
Gak, gak tau ya hahahaha… saya bukan penulis sebaik Mbak Asma Nadia atau penulis-penulis novel lainnya, tapi bagi saya tulisan adalah gambaran karakter seseorang…. tulisan adalah karya yang kelak akan dibaca oleh banyak orang, maka dia harus sempurna atau setidaknya mendekati sempurna menurut saya sendiri. Saya ingin mempersiapkannya sebaik mungkin. Masalah diterima atau tidak oleh penerbit nanti,ah itu bukan urusan saya… urusan saya adalah menulis sebaik mungkin.

Kenapa harus sebaik mungkin, well…. I have several reasons:
1. Saya ingin memberikan kado terbaik untuk ayah, ya ampun Mon…sudahlah. Gak…gak… ini serius. Saya harus mengakui bahwa saya mungkin sangat terpukul dengan kepergian ayah saya sejak SMP, terpukul karena saya belum sempat membahagiakan Beliau sebaik mungkin. Saya sudah berhasil dapat beasiswa ke luar negeri sesuai dengan harapan Beliau, tinggal belajar sebaik mungkin. Tapi, saya tidak akan pernah bisa melupakan setiap jerih payah Beliau, saya tidak akan pernah lupa ketika kecil saya pernah bilang “Yah, nanti di rak buku ini harus ada buku tulisan saya ya, Yah”… saya ingin dunia tidak akan pernah lupa bahwa di planet ini pernah hidup seorang sosok ayah yang keren banget.

2. I don’t like money, but unfortunately almost everythings need money; uang itu gak dibawa mati lagi… tapi yang rese kalau gak mau mati cepet-cepet kita harus punya uang. Saya berpikir bagaimana caranya saya bisa memperoleh uang secara stabil tanpa saya harus terlalu capek karena jujur aja otak sih boleh lah ya diajak kerja tapi fisik aiiih nehi banget deh. Saya gak butuh uang banyak-banyak banget sih… yang penting cukup buat bawa Mama naik haji, bukan apa-apa saya pikir saya harus bawa Mama ke depan ka’bah langsung and request ke Allah supaya Mama bener-bener bisa sehat 100% dan gak pernah kambuh-kambuh lagi, sehat selamanya. Kalau kemudian ada sisa, mungkin lunasin cicilan KPR *hayah…* dan kalau masih ada sisa lagi, I don’t know… saya pikir ingin saya sumbangkan untuk biaya sekolah anak-anak yatim piatu. Hah? Apa Mon? Iya… iya…. gak salah ketik kok, saya tahu sekolah itu susah, jadi jika kelak bisa membantu sekolah anak-anak yang secara sosial ekonomi kurang beruntung saya rasa itu keren banget. Tidak ada skill lain yang bisa saya banggakan sebaik skill menulis saya yang sebenarnya biasa-biasa aja, tapi kan siapa tahu ya? Allah mungkin luluh juga mengabulkan impian-impian kecil saya menjadi kenyataan.

3. Saya selalu jengkel kalau ada orang yang mengeluh dan bilang kalau mereka gak cukup punya kemampuan dan kesempatan untuk meraih impian mereka. Saya mau bilang, kemampuan itu selalu ada ketika seseorang punya niat untuk mengasahnya…. kesempatan itu bukan hanya dicari tapi juga dibuat. Saya tidak akan hidup lama-lama banget di muka bumi ini, jadi okay harus cari cara bagaimana untuk bisa sedikit ngobrol dengan beberapa manusia di muka bumi ini.

4.Saya ini mukanya jutek dan galak hahahaha…. gimana ya, saya gak bagus dalam berkata-kata, jadi buat semuanya… buat semua yang sudah berjuang untuk satu ekor Marissa di pojokan bumi ini… I will write for you. Yeay~

5. Di balik pria yang hebat selalu ada wanita yang hebat, yuph! Tapi saya menemukan satu hal lainnya…. di balik wanita yang hebat juga selalu ada pria yang sabar. Oh I can’t believe I write this hahaha. Tapi serius, saya pikir…. setelah saya kehilangan ayah yang paling kece saya kehilangan pria paling keren di muka bumi ini, but I just wrong. Ini untuk menebus kesalahan karena sudah terlalu kaku selama ini.

Dulu sekali saya pernah bicara pada seseorang:
“Lu tau? Gw selalu mau jadi penulis, hmmm harus yang rada bagus tulisannya jadi nanti bisa ada acara book signing. Lu tau gak siapa cowok paling romantis yang akan datang? Cowok yang tiba-tiba dateng terus bilang ‘Boleh minta tanda tangannya, saya pembaca pertama Anda, fans pertama Anda, dan pembaca buku Anda selamanya, belum sempurnah sih tulisannya tapi saya selalu suka” Mukyaaaaaaaaa *pingsan*, dulu sih cuman ketawa-ketawa aja pas ngomongin itu karena ya ampun FTV bingits, bayangin Marissa yang kerjaannya tidur, makan, dan nonton kartun itu bisa ngebayangin hal sedrama itu… tapi sekarang, mmmm…. sepertinya saya sudah tahu siapa yang akan menjadi pembaca pertama saya dan hei siapa tau kan itu bisa terjadi, hahahahaha.

Waini!!!!
JENG JENG JENG
Siapakah dia? Blog ini akan menceritakan tentang dia cukup banyak… mungkin kelak satu postingan penuh, ya jika dia memang layak diceritakan…

Waktu masih berjalan,
dan saya masih baru mengetik 10 lembar pertama untuk novel pertama saya.
It’s gonna be interesting… semoga bisa selesai tahun depan sambil menghilangkan kepenatan kuliah, kerja, dan belajar.

Dan ingatkan saya ya kalau saya mulai malas 🙂
Saya pemalas profesional, saya harus senantiasa diingatkan.

Ok, see you in the next absurd posting :p

Aku tidak ingin menjadi semut di atas bola dunia…


“Maka berkelanalah di atas muka bumi ini untuk menemukan mozaikmu! Jelajahi kemegahan Eropa sampai ke Afrika yang eksotis. Temukan berliannya budaya sampai ke Prancis. Langkahkan kakimu di atas altar suci almamater terhebat tiadatara : Sorbonne. Ikuti jejak-jejak Sartre, Louis Pasteur, Montesquieu, Voltaire. Di sanalah orang belajar science, sastra, dan seni hingga mengubah peradaban….”

Kata-kata itu disampaikan oleh Pak Balia kepada anak-anak di kelasnya dalam novel Sang Pemimpi. Di manapun Pak Balia itu sesungguhnya berada, maka sesungguhnya Beliau tidak hanya membakar semangat Arai dan Ikal untuk ke Perancis… ada mungkin ribuan orang yang ikut terbakar semangat… salah satunya: GW.

Perbedaannya adalah masalah keistiqomahan menjaga semangat membara itu…Bagi arai dan Ikal yang terbiasa menjadi pekerja keras dan jauh dari rumah mungkin bukan terlalu menjadi masalah si frase “JAUH DARI RUMAH”, tapi bagi orang dengan tingkat kemanjaan dan kekanak-kanakan tingkat tinggi seperti gw… itu jelas MASALAH!http://www.emocutez.com

Ya!harus gw akui… gw sangat phobia jauh dari rumah http://www.emocutez.com
Begitu mudahnya gw homesick jika terlalu lama jauh dari Mama… dan tentu saja dari rumah.
Mungkin salah juga ya Mama gw tidak melepas gw kuliah di UGM dulu… sekarang jadi semakin sulit lepas dari rumah.
Bahkan di saat genting seperti saat ini pun! Gw jadi susah banget turun lapang hanya karena gw takut MENINGGALKAN RUMAH! Ya ampuuun… manja banget kan?
Belum terasa juga kebodohan gw?
Oke… the other examples:  Saat PS gw…. saat keluarga gw… saat teman-teman gw yang cukup dekat dengan gw bilang “Mon…sudah saatnya lu mencoba keluar dari Indonesia” Gw sih awalnya semangat-semangat aja… tapi sampai rumah dan terlena dengan  surga dunia ahahahahaha…. tunggu dulu.

Sindrom itu sampai pada puncaknya yaaaa…sekarang-sekarang ini! Sampai gw yang tadinya semangat mengejar almamater suci Sorbonne tiba-tiba berpikir, Oh… really? I think it’s better in Indonesia? eh salah… mungkin lebih baik di Jawa aja *Helowwwww…. Marissa Malahayati! Kamu pikir dunia hanya seluar pulau Jawa? http://www.emocutez.com*

Gw sebenarnya hanya takut meninggalkan Mama gw… gw sebenarnya hanya khawatir denga Beliau. Gw juga pengen liat adik gw terus. Namun rupanya cara gw (lagi-lagi) salah…

Untungnya Allah mungkin masih sayang sama gw… seorang teman menyadarkan gw tanpa Ia sadari.
Q: “Mon… gimana? Udah di urus tuh Perancis?” *mungkin karena dia tau betapa terobsesinya gw dgn si negara itu, padahal mah tetp lebih indah Indonesia sih sebenarnya*
A: Ah…c’mon… nggak ah gw memilih tetap di Indonesia.
Q:
Kenapa? Ah… coba aja lagi. Kenapa nggak berusaha untuk mencoba dulu sih?

Yang bikin gw sakit hati adalah:
1. Biasanya kalimat ” Kenapa nggak berusaha untuk mencoba dulu sih?” itu kata-kata gw! *jiah ngaku-ngaku* kok sekarang orang lain yang bilang ke gw?
2. gw menjadi menyadari bahwa gw BAHKAN TIDAK MENCOBA… putus asa banget perasaan.  Oh c’mon seorang marissa bahkan lupa dengan kata “MENCOBA”

Selain itu… dengan obrolan kami yang ala obrolan di warung kopi karena ngelantur kemana-mana sebenarnya… gw jadi mikir-mikir juga, selama ini apakah yang gw lakukan dan putuskan sudah benar?

Sepulangnya dari kampus gw kemudian teringat dengan nasehat Imam Syafii dalam novel 5 menara:

Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman.
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang.
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan.
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.

Dan apakah gw sudah berlelah-lelah? Ahahahahaha…. belum… Usaha gw masih nol karena masih di kandang.

Dalam FISIKA.. usaha=gaya x jarak yang ditempuh
filosofinya kalau jarak tempuh samadengan NOL maka usaha sama dengan? NOL! Yeaaaaaah…. betul sekali!

Ada yang tahu  kisah seekor semut yang bercerita kepada teman-temannya mengenai perjalannya mengelilingi dunia? Izinkan gw menceritakan kisah si semut itu….

Ia bercerita bahwa Ia telah mengelilingi dunia dalam 10 hari. Dalam ceritanya, Ia berkata bahwa  dunia rupanya tidak seluas yang orang lain bayangkan. Ia berkata bahwa setiap benua tidak berbeda jauh, semuanya hampir sama! Hanya berbeda bentuk dan warna saja. Ia berkata bahwa samudera tidak sedalam yang tercatat dalam berbagai ensiklopedia… samudera dapat ditapaki layaknya bebatuan biasa…

Percayalah… bahwa si semut itu tidak pernah berbohong… pada temannya… pada saya… dan tentu pada Anda sekalian….!
Permasalahannya adalah sudut pandang dia mengenai dunia yang keliru… karena selama ini yang dia kelilingi bukanlah dunia yang sesungguhnya, Ia hanya mengelilingi BOLA DUNIA di sebuah perpustakaan…

Mungkin gw tidak berbeda jauh dengan si semut itu…
Terkukung dalam definisi yang gw buat sendiri… terkukung dalam dunia gw sendiri… Terkukung dalam perspektif sempit mengenai kehidupan dan dunia. Dengan egois dan bangganya gw terjebak dengan keangkuhan gw, menganggap bahwa pemikiran yang benar adalah pemikiran gw.
Gw terkukung oleh pemikiran gw sendiri.

Terima kasih Ya Allah karena memberi hamba kesempatan menyadari hal ini.

Sadar dengan kebodohannya… kini si semut itu telah memutuskan bahwa ia akan membuktikan bahwa ia akan mengelilingi dunia yang sesungguhnya. Ia tidak peduli bila kemudian banyak yang mengolok-oloknya karena dianggap melakukan hal yang mustahil. Ia tidak peduli bila di tengah perjalanan dia harus terinjak-injak sekalipun… Ia tidak peduli….! Ia percaya bahwa Tuhan telah menyadarkan hal yang begitu penting dalam hidupnya maka ia tidak boleh mengecewakan Tuhannya. http://www.emocutez.com

Ya… tidak ada waktu menjadi cengeng, pikirnya…
Cukuplah Allah sebagai pelindungku…
Cukuplah Allah sebagai  penolongku…
Cukuplah Allah sebagai penunjuk jalanku…
Wallahu’alam bi shawab.