Saat kita harus berubah :’)


Tidak banyak yang mengetahui sisi lain dari sifat saya…
Saya… seorang yang sangat ambisius…
Saya… seorang yang seringkali ingin hidup berjalan seperti yang ada di kepala saya.
Saya… mungkin cukup egois karena saya sering sekali me-oriented, merasa apa yang saya lakukan adalah yang terbenar.
Seperti skipper pada film penguin Madagascar “dan logikaku lah yang paling mendekati”

Di lain pihak… saya juga seorang anak manja.
I can’t imagine living without my Mom… my brother… my cats… everythings!
Saya merasa sudah begitu banyak kehilangan dan kemudian menjadi begitu egois dan tidak mau apa yang saya miliki hilang begitu saja.
Saya merasa apa yang kini saya dapatkan… harus terus saya miliki…

saya sendiri merasa nyaman dengan itu semua… saya merasa, jika tidak ada yang protes dengan sifat saya, so why not? This me… exactly…

Saya kemudian menyadari bahwa saya tidak sekuat yang selama ini saya bayangkan…

Minggu ini rasanya dunia runtuh di atas kepala saya, bukan hanya karena typus saya kambuh tapi juga karena saya merasa kehilangan sesuatu yang rupanya dangat berharga bagi hidup saya.

Minggu ini, banyak kehebohan yang saya lakukan. Haaaaft… banyak membuat orang khawatir dan sebagainya. Saya menyadari minggu ini saya… arrrrghhhh… ada di titik kulminasi ketidakjelasan  yang tiada tara. Facing many problems… dan tidak bisa memutuskan skala prioritas, dan sebagainya. Aduuuuuuhhhh…. bagaimana ya? rasanya bingung harus bagaimana… ke arah mana… harus melakukan apa. Saya kehilangan diri saya… saya hanya bisa melihat sesosok manusia di depan cermin tapi tidak menemukan jawaban mengenai “Who are you?” dari cermin itu.

Okey… lupakan… that’s something very personal.  Saya mengetahui ada yang “salah” dengan saya, tapi seperti biasa saya tidak mau ambil pusing… sampai pada suatu saat, saya akhirnya kehilangan seorang pendengar baik saya. Rasanya? mmm…. bagaimana ya? rasanya seperti sebuah pernyataan implisit yang mengatakan “Can you solve your own problems?” JLEBH…. tertohok! Teori Adam Smith mengenai invisible hands mungkin terbukti keabsahannya karena pada akhirnya terdapat invisible hands yang menampar saya. Sakit? It hurts more than my sickness.

Wah jahat sekali si pendengar itu! Pada awalnya begitu… saya merasa kecewa… dan memang pada awalnya rasanya this is crazy! Ah tidak! ada kata di atas “gila” untuk menggambarkan semua hal ini. Saya rasanya ingin melempar orang itu dengan tumpukan novel! Menyuruhnya membaca satu per satu dan membaca sebuah kutipan dari Miles Franklin, “Someone to tell it to is one of the fundamental needs of human beings.” So when we lose someone to tell to… we lose one of our fundamental needs! Paham tidak sih orang ini?

Saya tentu tidak tinggal diam… saya menyatakan keberatan saya atas sikapnya yang menurut saya “aneh”
“Bisa gak lu menghentikan sikap aneh lu itu?”
Jawabannya, “Ya! tapi hentikan semua sikap aneh lu juga”
Sepersekian menit rasanya saya seperti bicara pada bayangan saya sendiri, jawabannya hanya membalikan pertanyaan saya.

“Aneh apa?”
“Banyak! Tanyakan pada diri lu sendiri”
“Gw merasa tidak ada yang aneh, semuanya baik-baik aja”
“Gw merasa ada yang aneh… lu aneh… dan banyak hal aneh.”
dan itu terjadi nyaris 1 jam… dan saya tidak mendapat jawaban yang lebih jelas kecuali “Tanyakan semuanya pada diri sendiri”

Entah hanya saya saja atau bagaimana, bagi saya… pertanyaan yang paling sulit dijawab adalah pertanyaan mengenai diri kita sendiri. Bukankah detektif sekaliber Sherlock Holmes yang bisa memecahkan misteri seberat apapun pada akhirnya tidak pernah bisa menjawab mengapa Ia jatuh cinta pada Irene Adler yang merupakan pencuri handal… akhirnya tidak bisa menjawab mengapa hingga usia senjanya Ia memutuskan untuk hidup sendiri dan memilih lebih memilih mengisi hari-harinya beternak lebah dan memainkan biolanya sendiri ? Pertanyaan mengenai diri sendiri terkadang lebih sulit dijawab oleh diri kita sendiri…

Saya kemudian pelan-pelan menemukan jawabannya, mungkin saya hanya kehilangan diri saya. Diri saya yang selama ini saya kenal… dan diri saya yang selama ini Ia kenal. Saya menyadari saya yang dulu handal menghadapi masalah saya sendiri sedang berubah menjadi seorang peragu. Saya seperti ingin lari dari banyak hal…

Life is a circle… and I’m in the middle now. Banyak keputusan yang perlu saya ambil… semua itu, sungguh sangat saya sadari, menentukan roda kehidupan saya maju atau mundur. Menentukan saya akan berada di bawah atau tidak. Every question should be answered soon… bukan oleh keluarga saya, bukan oleh teman-teman saya, bukan oleh siapapun, tapi oleh saya. Saya menyadari… bahwa hanya dialog mendalam antara saya dan Tuhan saya yang bisa memecahkan segalanya.

Sesungguhnya… saya merasa apa yang saya hadapi di depan sangat sulit. Saya ingin menjadi wanita yang hebat, teman yang luar biasa, kakak yang keren, dan menggantikan ayah saya, dan super “wah” lainnya.Sejujurnya, sebagai anak sulung, saya terobsesi untuk menggantikan ayah saya.Menggantikan sosok ayah saya yang tenang, bertanggung jawab, dan bijaksana bukanlah hal yang mudah bagi saya. Saya mungkin gugup… itu saja. Saya tidak cukup percaya apakah saya bisa seperti… berbagai kekhawatiran muncul di kepala saya. Bisakah saya menjaga keluarga saya? bisakah saya membuat orang-orang di sekitar saya bahagia? bisakah saya membanggakan mereka? bisakah orang lain menerima jati diri saya? Semuanya!…. saya khawatir saya gagal… saya takut melihat kegagalan saya sendiri… takut melihat kekecewaan saya sendiri.

Tahukah kalian bagaimana rasanya menutupi rasa gugup yang teramat sangat seperti itu? Beberapa orang menutupinya dengan sikap sok superior… egoisme… ambisiusme…dan kekeraskepalaan, semua! Hanya untuk menutupi kepanikan. And it’s happen to me…

saya sadar… saya harus berubah.
Saya sedang mencari sebuah cara, ala saya sendiri, untuk mengembalikan Marissa yang tidak cengeng dalam menghadapi apapun.
Seseorang yang selalu berkata “See, you can do it!”
Saya ingin kembali menjadi seseorang yang selalu berkata “I’m not the perfect one, but I’m the luckiest one, and fortunately the happiest one”

Saya menyadari, saya yang hari ini dan kemarin adalah orang yang terkukung oleh alasan-alasan dan ketakutan-ketakutan yang saya ciptakan sendiri. Aih~ sudah sejauh apa saya melenceng? Saya harus kembali pada “orbital” saya yang sesungguhnya… Saya sadar tidak ada revolusi yang berlangsung sekejap mata… namun revolusi tidak pernah terjadi saat tidak pernah dimulai.

Ah~Semoga Allah masih mau mengamanahi saya dengan hal-hal yang luar biasa, dan semoga saya bisa menjalankan amanah-amanah itu dengan baik.

Akhirnya,saya teringat Ayah saya pernah berkata, “Kamu tahu? Nabi Muhammad sudah dari jauh hari mengatakan bahwa masa-masa setelah masanya akan lebih berat, tapi tahukah kamu? Bahwa Allah menciptakan manusia karena dianggap mampu menjadi khalifah di suatu masa. Kamu,Nak! Kelak akan menghadapi masa yang lebih berat… tapi percayalah bahwa kamu sudah dipercaya Tuhan untuk menghadapi masa yang berat itu, karena itulah kamu ada di masa itu! Jangan kecewakan Tuhan dengan menjadi seseorang yang menyerah di tengah perjalanan”

Saya sudah cukup bodoh melupakan pesan ayah saya… aih, Miss you, Dad… so much :’)
Lihat dari saya ya… anak perempuan ayah yang bisa ayah andalkan :’)

Notes:
Untuk seseorang yang mengingatkan saya:
“Ingatkah saat kita mempelajari fluktuasi ekonomi? Saat itu dijelaskan bahwa fluktuasi ekonomi hanya terjadi pada jangka pendek karena adanya guncangan-guncangan eksternal pada perekonomian. Lalu lama kelamaan, mekanisme kebijakan yang diambil negara yang bersangkutan akan mengembalikan kondisi perekonomian pada kondisi stabil di jangka panjang.

Itulah hidup saya saat ini… saya mungkin sedang menghadapi “fluktuasi” karena banyak hal. Karena kita tahu bahwa ilmu tidak pernah bertentangan, maka secara teoritis, fluktuasi ini hanya terjadi pada jangka pendek. Dan saat saya berhasil mengatasinya dengan membuat kebijakan yang sesuai, saya pasti akan bisa mengatasi fluktuasi tersebut dan meraih kondisi stabil pada kondisi kehidupan saya.

Masalahnya, dalam perekonomian, “jangka pendek” tidak memiliki definisi yang pasti mengenai rentang waktu, Ia bisa begitu pendek atau begitu panjang. Sekali ini, maukah kau mendoakan agar “jangka pendek” itu tidak begitu panjang untuk saya?  Maukah kau menunggu saya untuk menunjukkan dengan bangga bahwa… saya bisa mengambil kebijakan yang tepat dalam hidup saya…

Tahukah kau sebuah kutipan dari sebuah film… judulnya saya lupa… yang pasti pemeran utama dalam film itu kemudian mengatakan “Sometimes we just need someone to show us something we can’t see for ourselves and then we change forever.”

Ya…terima kasih sudah mengingatkan saya  🙂

Balada waktu dan seorang mahasiswi…


jika ditanya bagaimana perasaan saya minggu ini…. arghhhhh! Aku hilang bentuk! hancur! remuk! Mau bilang sedih juga bingung ke siapa…! Semua orang kan sedang sibuk dengan masalah mereka sendiri. Bahkan ke sahabat saya sendiri pun sebenarnya sungkan sekali… kalau bisa nggak usah deh, kasian mereka.
Bagaimana saya tidak gundah *halah*?http://www.emocutez.com
sebejad-bejadnya saya sebagai mahasiswa dan manusia… saya enggan menunda sesuatu, termasuk SKRIPSI!
Jika ada yang masih belum jelas mengenai kisah skripsi saya, maka izinkan saya menceritakannya.

Dari awal saya sudah fix setengah mati akan meneliti sharia microfinance. Alasannya? ada 3 alasan:
1. Bagi saya suatu kebanggan tersendiri meneliti rakyat ” jelata”… karena saya bagian dari itu. dan keuangan mikro yang dekat sekali dengan rakyat jelata itu.
2. nggak banyak orang yang meneliti microfinance… yaaaah nggak menantang aja kali ya. But who’s care…! Kalau kalian nonton film korea “Money Warfare” gurunya Geum Nara pernah bilang “1 orang kaya berada di belakang 500 orang miskin” it means kalau mau jadi orang kaya sesungguhnya, maka perjuangkanlah banyak orang miskin, perjuangkan rakyat kecil, eh ini bukan kampanye ya hehehehe~ tapi kalau kata alm. kakek saya, orang yang akan membantu kita hingga kelak wafat itu orang-orang “kecil” maka perjuangkan hidup mereka dan hargai mereka. saya tidak bisa se-WOW itu, tentu itu hal yang berat… tapi sekali lagi suatu kehormatan saat saya bisa melihat sisi kehidupan yang lain, yang saya nggak tau…
3. (Ini untuk menjawab kenapa sih pengen shariah) Saya percaya apa yang diajarkan agama saya itu benar! Walau saya sering berdebat kepada teman saya kalau saya masih meragukan kinerja bank shariah (bagi saya bank shariah itu cuman NAMA! kinerjanya ya nggak jauh beda sama bank konvensional, apalagi kalau pasar uang shariah halaaaah! plat doang). Agar kalian paham, saya akan jelaskan dulu microfinance itu apa. Singkatnya begini, microfinance itu meliputi seluruh jasa keuangan yang disediakan dalam jumlah kecil mulai dari kredit mikro, tabungan mikro, sampai asuransi mikro. Jadi kalau ada yang cuman butuh pinjaman modal usaha 2-3 jutaan yah yang remeh2 gitu lah… itu masuk ruang lingkup microfinance…. kalau kalian suka arisan itu juga microfinance… ada yang minjem ke rentenir nah itu juga microfinance… jadi microfinance itu layanan keuangan yang disediakan untuk masyarakat yang termarginalkan oleh lembaga keuangan makro seperti bank lalalala. layanan microfinance yang paling ngetop itu adalah MICROCREDIT atau kredit mikro. Jadi buat kalian yang mau buka usaha kecil-kecilan sambil kuliah, butuh modal usaha yang gak gede2 amat, nah silakan gunakan micro credit . Kalau kalian tahu Muhammad Yunus (yang mendirikan grameen bank), Nah Grameen bank itu menyediakan jasa kredit mikro, kawan.

ingat namanya juga  KREDIT! alias UTANG! jadi  kalau kalian minjem, kalian harus membayar kredit kalian…walau itu mikro sekalipun! Bahkan ada bayar bunga juga!*masalah saya setuju atau tidak dengan bunga tidak akan saya jelaskan disini, yang pasti kelak akan saya jelaskan dengan penjelasan ala ekonom* bayangkan bila kemudian ada yang nggak bisa bayar pas waktu yang ditentukan? bayangkan jika ada yang gak bisa bayar bunga? nggak mustahil hal itu terjadi karena di microfinance kita berhubungan dengan orang-orang yang belum matang secara finansial. Huwaaaa kalau yang miskin banget pasti tetep shock ya walaupun minjemnya kredit mikro, waaaaah kasian sekali….saya nyaris buntu nyari jawaban pertanyaan ini “kalau miskin banget gimana bayarnya?”

Yang membuat saya jleb banget adalah saya menemukan jawaban pertanyaan saya di Al-Quran…kalian tau apa yang diajarkan agama saya mengenai hal ini… eng ing eng… Monggo dilihat Q.S Al-Baqarah:280

“dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka berilah tangguhan sampai dia berkelapangan. dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (Q.S Al-Baqarah:280)

Mulia banget gak sih… jadi kalau memang gak sanggup bayar hutang ya udah tunggu sampai dia bisa bayar!…. kalau bener-bener gak bisa lagi! maka bersedekahlah untuk orang itu, karena berarti orang itu memang objek zakat, infaq, shadaqah bukan! That’s the point! dan karena saya pernah nulis karya tulis tentang sharia microfinance pas…pas… ehm… seleksi mapres *geblek kan orang kayak saya mapres, sampe sekarang aja berasa mimpi* saya tau mekanisme seperti itu berjalan di baytul maal wat tamwil! Saat itu saya menyadari betapa mulianya agama saya mengajari saya… inilah cara saya meniti hidayah saya sendiri… inilah cara saya mencintai agama saya. Jadi kalau menurut Anda….Anda… dan Anda… cara beribadah Anda yang paling oke… Who’s care…. Anda merasa yang paling dekat dengan Tuhan? saya juga tidak peduli… Anda merasa Anda yang paling taat?Sebodo amat… tapi jangan kritik cara saya memahami agama saya. Marissa Malahayati mendadak jadi akhwat kayak di KCB lalalalala kan nggak mungkin *hooo~ IPB bisa guncang*, saya punya cara tersendiri untuk memaknai hubungan vertikal saya dengan Tuhan saya dan inilah jalan yang saya tempuh . Bohong besar deh kalau ada yang bilang semakin menguasai suatu ilmu seseorang akan semakin atheis, oh tidak! semakin memahami ilmu maka semakin besar kekaguman seseorang terhadap Tuhannya. Percaya deh… saya saksi hidupnya kok.

Jadi dengan 3 alasan di atas maka saya tetap bersikeras mengambil sharia microfinance untuk skripsi saya!

Tapi Allah memang dahsyat kalau menguji hamba-Nya. Sebenarnya mau protes sih ke Allah kok ngasih cobaannya pas lagi skripsi-an kan nyiksa batin banget. Tapi sudahlah… tak kan jadi nelayan yang hebat kalau belum menghadapi badai.

Saya langsung cerita ke tengah kisah tragis skripsi saya saja….
Karena saya harus turun lapang mewawancarai yang dapat kredit mikro itu kabarnya gimana sekarang, maka saya harus cari tujuan turun lapangnya kemana bukan? Saya pun terpaksa harus meminta alamat-alamat lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) kepada sebuah lembaga keuangan syariah yang cukup besar (kayak pusatnya gitu deh, dan lembaga ini yang kemudian menyalurkan dana yang mereka punya ke LKMS rekanan mereka, ngerti lah ya….)

Sakit hati mulai saya rasakan sejak awal saya ke lembaga X itu! Mungkin karena muka saya kayak calon penghuni neraka kali ya http://www.emocutez.com… mereka awalnya keliatan heran banget liat saya datang dan bilang mau neliti keuangan mikro syariah! BENGONG! hampir saya bilang “Perkenalkan saya Marissa… yang membuat crop cycle itu loh… iya…iya… saya alien ah masa’ nggak kenal?”
Memang sih namanya lembaga keuangan syariah semuanya wajib menunaikan syariat agama… tapi BUKAN BERARTI HARUS ANEH NGELIAT SAYA! gak nyaman aja diliatin kayak gimanaaaaaa gituuuuu…. apalagi sama yang akhwat2… idiiiiih~ senyum aja nggak! saya klien loh, Mbak! huuuuuft! udah kaya sama pahala kali jadi nggak usah senyum walau senyum itu sedekah. nggak mau bawa nama agama sih, tapi jujur aja saya tersinggung! Sakiiiiiit Ya Allah~http://www.emocutez.com

Sakit hati saya semakin parah karena saya merasa dipersulit dengan birokrasi mereka! Saya cuman MINTA ALAMAT! that’s all…saya nggak minta macem2! pun ada saya minta mekanisme penyaluran kreditnya seperti apa… harus tau dong saya kalo nggak pas seminar saya jawab apa? Saya mungkin pemalas… tapi tidak dengan Mama saya. Beliau mengingatkan saya untuk menyusun serapi mungkin persyaratan yang mereka minta mulai dari surat, proposal, dll…. SAYA LAKUKAN ITU! saya lakukan karena saya menghormati mereka!

mereka kemudian berjanji MAKSIMAL 1 minggu permintaan saya akan diproses.
Lagi-lagi…. SAYA PERCAYA! karena tidak ada muka jahat terbesit di mereka…. dan saya tidak pernah berpikiran buruk ke orang lain sebrengsek apapun saya dimata Anda, tidak! karena saya tidak pantas untuk seangkuh itu.

Saya telepon mereka sesuai dengan tanggal yang mereka janjikan, jawabannya:
“Maaf De…bagian riset tidak ada di tempat”
Maaf De… bagian layanan mahasiswa belum datang, telepon lagi aja sore“…. sorenya “Maaf de,sedang tidak ada di tempat”
puncaknya kemarin
“Maaf De…BELUM DIPROSES!” setelah saya marah-marah sejenak jawabannya “Ah Ade….masih itungan minggu, ada yang satu bulan mengajukan juga belum diproses hahaha soalnya kami memproses semua berkas satu per satu jadi tidak bisa banyak-banyak yang kami proses”
Saat itu saya kecewa sekali… dia pikir skripsi saya apa? bungkus kacang rebus?http://www.emocutez.com

Jika! Itu bukan skripsi, saya akan menunggu selama apapun…..!http://www.emocutez.com
Tapi nggak bisa begitu dong….ini skripsi saya!
Saya jahat ke dosen pembimbing saya karena kesannya saya jadi nggak profesional ngerjain skripsi, padahal Beliau dosen yang paling dekat dengan saya di IPB.
Saya jahat ke Mama saya karena udah ngerepotin Beliau macem-macem…
Saya juga jahat ke Uwak saya yang membantu membiayai saya kuliah….
Saya jahat pada diri saya sendiri! karena tidak memberikan ritme kerja yang teratur karena ini semua.
Saya tidak bisa menunda waktu lebih banyak lagi karena kepentingan saya terhubung secara seri dengan kepentingan orang lain…!

Saya kecewa sekali dengan kinerja lembaga X tersebut yang saya nilai sangat lambat. saya berjuang bulak-balik 3 minggu loh kesana http://www.emocutez.com. paraaaaaah~~~ Ya Allah, hamba tidak tau apa-apa tapi bukankah Kau memerintahkan hamba-hamba-Mu bertindak secara profesional?

“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (Q.S Alam Nasyrah:7)

Gak ada yang ngajarin jika sudah selesai dari satu urusan tunda urusan lain…. gak ada di literatur apapun!

Maka jika ada orang mengkritik beberapa SDM di lembaga-lembaga shariah kinerjanya lambat, maka jangan marah-marah, tutup kuping, dan berniat mukulin orang yang mengkritik itu. Sungguh hal ini terjadi… saya pun mengecewakannya, Maka ini tugas kita yang Muslim untuk memperbaikinya.

Jika… Jika saya diberi kesempatan menjadi muslimah yang kaffah menjalankan seluruh perintah Allah, maka saya akan tunjukan bahwa agama saya mendidik saya menjadi orang yang sangat profesional…. nggak klamar-klemer…. nggak lelet… santun, tegas, berpegang teguh pada prinsip, serta menghargai sesama tanpa terkecuali! *Pantesan aja salah satu dosen saya marah-marah kalau ada mahasiswinya yang perempuan ngomongnya pelan2 dsb* Jika saya diberi kesempatan menjadi muslimah yang kaffah… mungkin saya tidak akan seperti wanita-wanita yang disebut akhwat oleh orang-orang, tapi saya akan berusaha untuk menunjukan betapa mulianya agama saya mengajari saya sebagai manusia seutuhnya. Saya hanya tidak mau penciptaan saya sia-sia, apa yang terjadi kelak… saya tidak peduli, toh Allah tidak pernah salah bukan?

cita-cita saya lumayan keren kan http://www.emocutez.com eh… BTW tulisan ini ditulis di 1/3 malam terakhir… mancaaaaap! terancam nih…. terancam diijabah hehehehe.

Wallahu’alam bi shawab… semoga Allah memberikan jalan terbaik untuk kita semua, dan memberi kemudahan untuk memecahkan segala masalah kita.

NB: Huuummmm titip doa aja ya semoga saya bisa menyelesaikan skripsi saya dengan baik walau kayaknya harus ganti judul *capek sih digantung*…hiks sedih banget :'(

skripsi….skripsiii….skripsiiiiiiiii….


Satu hal yang kemudian cukup membuat seorang Marissa Malahayati yang biasanya selalu kuat dan tabah menghadapi sesuatu minggu ini adalah seonggok benda bernama SKRIPSI!

Okey… what’s the problem?
1. Gw nggak pinter2 amat! Gw ini orang yang kualitatif luar biasa…. jadi kalau mau tinjauan filosofis dari suatu ilmu gw dibisa-bisain deeeeh. Gw paham betul sebuah teori dari mana, untuk apa, dan mengapa harus begitu. Kalau ada yang tanya asumsi-asumsi apapun gw juga masih paham! The problems are… gw terlalu takluk sama yang namanya hal-hal kuantitatif…  gw juga aneh, kayaknya dulu waktu SMP dan SMA gw nggak bisa fisika tapi gw suka setengah mati pelajaran itu! Tapi kenapa gw agak alergi dengan matematika murni ya? UNBELIEVABLE!

Kalau begitu ambil topik yang kualitatif!
Oh! tidak semudah itu… sebagai cicit-cicit Milton Friedman (ini tokoh kenamaan ekonomi moneter) mau nggak mau dunia ekonomi diperbudak ekonomi kalkulatif yang semuanya pake itung-itungan! Selain itu karena gw suka main api… gw punya prinsip bodoh “Buat apa gw belajar kalau udah pintar?” Lha…. secara teori yang masih diragukan keabsahannya itu  seharusnya gw “nekad” ambil topik yang ekonomometrikanya bisa bikin beruban dong! otak, hati, dsb…udah paradox deh di badan gw!

Huwaaaaaaaaa….. FYI juga ya, jauh dalam hati terdalam gw, gw mau lanjutin sekolah (kalau ada rizqinya *aamiin*) hal-hal yang humaniora banget deh! So…. bye ilmu pasti yang hanya berusaha memastikan ilmu-ilmu lain yang menurut gw begitu dinamis dan nggak bisa asal maen kuantitatif aja–> alibi orang yang kurang lihai matematika 😀

2. Saya ingin cepat lulus…. huwaaaaa, I have extraordinary life. Apapun di balik itu semua, gw semakin menyadari bahwa gw harus cepat lulus. Ini perkara serius, bukan cuman menyangkut idelisme gw sebagai mahasiswi tapi juga idealisme gw sebagai manusia *cieeeeee keren kan bahasanya, walau lebay*

Masalahnya adalah… idealisme itu terganjal dengan idealisme gw sebagai mahasiswi. In the end of my undergraduate student, I hope I can give the best for my university and my society… gw mungkin mengalami krisis kepercayaan diri aja kali yaaaa…. gw baca puluhan buku dan jurnal, gw temukan puluhan topik yang menarik, bodohny adalah… tidak ada satupun yang gw rasa sebagai yang paling WAH dan best of the best… gw nulis resume dari semua pemikiran gw…. gw print… dan? gw robekgw kucek kucek…. gw buang… alasannya? gw temukan kebodohan sana-sini dari setiap yang gw tulis.

Gw kesel sama diri sendiri saat ada berbagai manusia minta saran ke gw… okey gw kasih saran dengan gegap gempita karena gw memang punya bakat terpendam sebagai kritikus. Kerennya, mereka yang gw kasih saran akhirnya lebih mantap menentukan segala-galanya. Gw? jutaan hal beterbangan di kepala gw… haruskan kepala gw juga diiket biar nggak ikut terbang.

Oh! Ya Allah… I’m totally stuck! Hamba sadar betapa luas ruang lingkup ilmu-Mu, begitu luasnya sehingga semua hal nampak begitu krusial untuk dipahami… Ya Allah… hamba bahkan tidak tahu apa yang salah dengan hamba, sama sekali tidak tahu.

Jadi teringat perkataan ayah sewaktu Beliau masih ada, ” Suatu hari akan tiba saatnya kamu merasa tidak tahu apa-apa, saat itu muncul saat kamu semakin banyak dan dalam mempelajari ilmu-ilmu Allah. Kamu akan sadar betapa kecilnya kamu dan betapa dangkalnya ilmu yang selama ini kamu peroleh. Lalu apakah itu menjadi suatu alasan untuk mundur? Tidak! Itu adalah alasan utama mengapa hidup harus menjadi proses belajar seumur hidup, setidaknya dengan itu kamu bisa menjadi lebih rendah hati dan bijak hadapi hidup”

Ho~ hebat kan gw masih inget 😀 inget laaaaah wong dari jaman dahulu kala gw meragukan keabsahan kata-kata itu 🙂 sekarang semuanya terlihat shahih sekali di mata gw…

Apapun yang terjadi nanti… Biarkan Allah tentukan jalan terbaiknya untuk hamba-Nya yang sedikit bebal ini… Setidaknya gw percaya bantuan Allah itu nyata sekali 🙂

Doakan saya yaaaaa saudara-saudara :D…..

when I have no one to talk to….


have you ever felt lonely before… when you can’t talk to no one, or maybe you can share with them but they don’t understand exactly about your problems…

Sometimes, I want to tell everything to someone who can become my problem solver, but unfortunately I haven’t found he/she yet. I believe that everybody in this world live with their own problems, try to solve it as soon as possible and as best as they can do. I sure that everyone mustn’t too mushy in facing all reality in this world… I see that…I understand that… and I have no doubt about that.

But once in a while I want to talk with “another human” in this world… I know that Allah always has something best behind every life obstacles. But in my opinion, God answer usually too philosophical, somewhile God answers can we get from learning our past experiences or maybe from another person… the problem is… which experiences? how can we learn it? or if we want to share with other, what kind of “human” that we can ask for it? Is everyone are good friends to talk?

Let me answer the last question…. there are  limited person that can be our best choice to share…. to talk…. to tolerant… though there are many humans live in this big world, but it’s difficult to find the truthful one!

Huffffft…. okey never mind. I’m just a little bit tired and frustated and think that everything aren’t going well… that’s why  maybe this posting seems like something silly *and I feel it either*

Okey, thank you for reading 🙂 sorry to show you unpleasant posting.

piala dunia… ujian… dan sepotong impian…


The pressure is on
You feel it
But you’ve got it all
Believe it

When you fall get up
Oh oh…
And if you fall get up
Oh oh…

(Waka-Waka by Shakira… Official song of World Cup 2010)

Huwaaaaaaaa….. UAS selesai…..! entah apa yang ada di benak setiap personal yang ada di kampus… ada yang heboh mau KKP, ada yang heboh mau Go Field, ada yang heboh mau pulang, macem-macem lah! Yang gw heran kok gak ada yang panik sama nilai ya?Photobucket

Actually masalah nilai terkadang menjadi hal yang terus jadi beban pikiran dan kalo udah akut bisa jadi beban hidup ha10000x…. gini deh kalo jadi mahasiswi yang nggak pinter2 amat…. jadi belum bisa lenggang-lenggang kangkung dengan nyaman nih Photobucket

UAS sih jauh-jauh-jauh lebih baik daripada UTS… seperti biasa banyak soal yang bisa dijawab dengan cukup perfect kecuali satu mata kuliah EKONOMETRIKA!!!! WHY I’M SO STUPID!!! Photobucket pokoknya gitu deh… forget it!

Hummm…. cobaan UAS kali ini agak berat soalnya selain harus ngejar-ngejar nilai UTS yang kayaknya minim juga harus bentrok sama PIALA DUNIA!!! Oh ya beneeeeeerrrrr aja!!!! bentrok sama piala dunia loooh! huwaaaaaa…. hebohnya lagi bukannya rajin baca buku… ngaji… taubat… eh malah liat video klipnya Shakira dengan tekun! Bagaimana ini hidup? untungnya gak kalap-kalap banget… cuman KALAParan sih sering ya jadi camilan kayaknya banyak banget bertebaran sepanjang ujian…Photobucket

sudahlah…. Allah sudah mengatur hal-hal terbaik untuk gw jadi slow aja ah… sekarang tinggal banyak doa…. doa….doa… dan terus berdoa….

Cerita hal-hal aneh aja kali ya selama peride pra UAS…. UAS… dan UAS…

*PRA UAS*

Huuummmmm…. buat kalian yang kurang gaul *ha1000x* pasti belum tau untuk merayakan kedatangan UAS gw sampe potong rambut pendek Photobucket hahahahaha…. tapi nggak mau ngasih liat ah hohohohoho saya kan nggak narsis :p huek…tapi pokoknya dengan rambut gw yang kriting-kriting gw bersikeras bilang ke mbak potong rambutnya….. “Mbak pokoknya bob ya, Mbak! poninya harus ada…. ini loh, Mbak kayak Nodame*sambil nunjukin gambar nodame cantabile” Dan pertarungan argumentasi sengit terjadi…. “Mbak… kalau mau potong rambut kayak gini harus di catok….ato di bonding” dan dengan sok tau gw jawab “Aduuuh…. jangan dong, Mbak udah genetis… lagian kalau di PATOK emang nggak rusak ya rambutnya?” dan setelah itu si mbaknya ketawa-ketawa dan nggak komentar lagi… mungkin dia paham kalau pasiennya nggak paham apa-apa masalah rambut 🙁

Dan untuk kalian ketahui….. rambut gw berhasil kayak nodame hanya dalam jangka waktu 12 JAM!!!! selanjutnya… apa mau dikata… ngegulung lagi karena rambutnya ikal, itu yang membuat seorang Marissa Malahayati terlihat lebih chubby 🙂 *alibi*

Oiya, buat yang belum tau nodame… niiih! ini loooh yang namanya nodame 🙂
nodame_ neko
yang lagi sama kucing itu nodame…. yang cowoknya itu Chiaki Shinichi dan itu kereeeeeeeen banget!!! Huwaaaaaaaa…. ganteng banget!!!

Dan… efeknya… ho10000x…. NGGAK ADA YANG BILANG GW KAYAK NODAME!!! selesai sudah… visi misi tidak tercapai :p

tapi emang lebih enak sih… nggak panas… hemat shampoo… nggak usah sering2 nyisir… wah dahsyat! praktis banget!Photobucket

*UAS*
jreeeeeeng…..
gimana ya….. UAS sih biasa-biasa aja…. gw sendiri merasa ya gitu deeeeh…. nggak karuan…

ada hal yang sampai sekarang gw nggak ngerti… kenapa dalam suatu ujian apapun itu… pasti akan ada satu soal yang jawaban gw pasti BEDA SAMA SEKALI dengan anak-anak sekelas…. biasanya kan mirip-mirip ya (kalo sama itu sih nyontek…. sori ye…. anti kalo nyontek). Kenapa ya? dan pasti juga ada satu pertanyaan yang pasti gw nggak tau jawaban pastinya…. sekeras apapun gw belajar!

“Kutukan” ini terjadi sejak gw kelas 3 SD…. saat itu ada soal menjodohkan… di kolom kiri ada sapi dan di kolom kanan ada dua pilihan yang tersisa yaitu susu dan sepatu.… anak normal pasti pilih pasangan sapi itu susu toh? sayangnya gw anak abnormal dan dengan bangga gw menjodohkan si sapi dengan SEPATU! dan gw tau jawaban gw beda dengan teman gw di seantero jagat dunia nyata saat itu… gw masih ingat saat ujian dibagikan nilai gw cuman 98 karena salah satu dan kesalahan terjadi karena si sapi dipaksa pakai sepatu… mungkin karena khawatir anak didiknya kelainan guru gw bertanya “Marissa… kenapa kamu pasangkan Sapi dengan Sepatu?” dan mau tau jawaban gw???? Ibu… saya tahu seharusnya sapi itu sama susu, tapi untuk apa lagi? Toh sapi kan udah menghasilkan susu… tapi sapinya belum punya sepatu, sapinya pasti sakit kakinya, karena itu saya kasih sepatu” ok… stupid! dan sejak saat itu selalu saja kasus yang hampir serupa terjadi…. kenapa ya gw tercipta dengan daya imajinasi agak nggak normal gitu Photobucket

Okey.. jadi intinya…. sebisa apapun gw dalam ujian biasanya siiiih pasti ada satu soal yang secara absurd gw isi…. maaf ya kertas soal… maaf pada bapak ibu dosen… maaf semuanya…

Parahnya lagi karena jadwal belajar  UAS bentrok sama Piala Dunia… Alhasil malah megang buku sambil nonton…. jadi kalau ada gol langsung loncat-loncat dan si buku akan terlempar entah dimana! Itulah mengapa gw sudah banyak kehilangan slide dan kertas2 catetan… mungkin udah kelempar entah dimana…. huwaaaaaaa….. kapan pintarnya ini saya?Photobucket

*PASCA UAS*
capek banget…. tapi masih ada les bahasa perancis dan itu 4 JAM!!!! EMPAT JAM SAUDARA-SAUDARA!!!  EMPAT JAMMMMMM!!!! agak pusing juga tapi untungnya Monsieurnya banyak cerita tentang perancis kayak gimana dan bahkan entah dari mana asal muasalnya Beliau jadi menjelaskan filosofi-filosofi kehidupan gitu tapi secara ilmiah pake FISIKA! agak rugi sih soalnya jadi agak keteter materi bahasa perancisnya…. tapi karena seru dan gw sangat suka saat ada yang bahas filosofi ilmu jadi tancap terus laaaaah!

Oiya… sampai lupa…
beberapa waktu yang lalu pernah ada yang nanya begitu
Q: Mon, lu tuh mau jadi kayak gimana sih?
A: kan gw udah bilang…. kayak nodame… berusaha sebisa mungkin mengerahkan semua yang gw punya untuk sekolah di sana… kalo gw gagal… gw akan coba lagi pokoknya gitu terus. I’ll make my dreams come true.
Q: Ah, Mon! Lu terlalu idealis! udah lah…. mimpi yang simple-simple aja…

Nah kawan-kawan…. mohon jangan pernah ngomong seperti orang yang berbicara dengan saya itu, kenapa…. karena orang seperti itu gw kasih gelar “DREAMS BREAKER” Photobucket keren kan istilahnya? Begini ya saudara-saudara…. it’s about make dreams come true…. dan itu nggak maen-maen… ini masalah kata hati setiap orang loh, masalah ekspektasi orang lain untuk melakukan hal terbaik dalam hidupnya yang cuman SATU KALI! be wise lah… suka-suka aja orang mau ngapain… asal jangan bikin video mesum, bikin kawasan judi kayak LAs Vegas, dsb yang mudharat dehPhotobucket… hmmmm….tapi ada untungnya juga sih ketemu sama DREAM BREAKER! yaitu…. kita mungkin akan lebih bersemangat mengejar apa yang kita harapkan biar tau rasa tuh para dream breaker 🙂

Yuppppppph…… LIFE IS ABOUT CHOICE….
Semoga Allah senantiasa memberikan pilihan-pilihan terbaik-Nya untuk hamba-Nya ini Photobucket

Bon Courage!!!!