Jadi kemarin kami ada farewell party untuk seorang teman. Dan juga sekalian welcome party.
Hal paling unforgettable justru bukan acaranya… tapi gw merasa dijailin abis. Gw bawa hadiah dong buat perpisahan teman gw itu… it’s quite big karena pake kardus bekas belanja di amazon. Gw bungkus serapi mungkin, pake pita. Keliatan romantis, supaya gak kecewa pas buka isinya. Isinya… salah satunya scrap book yg gw gambar sendiri hanya dengan waktu 2 jam -.- itu pun pake buku gambar yg udah mulai usang *haish*
Jujur gw mau membuat itu se-privat mungkin, gw kan pemalu *huek*
Lbh tepatnya gw gak tau gw nulis apa aja di tengah malam. Bahasa gw kan kalau tengah malam makin berenda-renda. Yah gitu loh pokoknya.
Dan 2 ekor teman gw yg lain kepo… dan penasaran isinya. Gw kalah suara, dan arghhhh… can you imagine how shy am I in that time. Mati gaya….
Gw bikin surat yg panjang buat temen gw dan gw “terpaksa” harus membacakan itu :’D jujur pas gw baca gw ngerasa “hoek, gw nulis apa sih… haahahaa”dan gw akui itu hal paling romantis yg pernah gw tulis ke cowok. Why emon? Why? Argggghhhh… otak mengapa kau memerintahkan tangan untuk nulis macem2 sih *pingsan*
Yang paling parah adalah 2 teman gw yg lain adalah paparazi terhebat di muka bumi yg pernah ada! Butuh paparazi? Kalian bisa minta kontak mereka ke gw. Pokoknya paling professional se-jagad raya.
Gw pernah wisuda
Ikut lomba nasional, internasional
Ikut seminar macem-macem
Jadi mahasiswa depresi tingkat fakultas.
Bahkan jadi juara fem’ers to famous yg owalah gak banget.
Tapi baru kali ini! Baru kali ini gw merasakan jepretan kamera ratusan kali :’D blitz yg terus menerus…
Direkam pula.
Ini 2 bocaaaaaah isengnyaaaaaaa.
Arggghhhhhhh…
Rasanya pengen ngubur kepala ke tanah kayak burung onta.
Dan yg bikin pipi rasanya kembang kempis itu adalah pas di kereta temen gw itu duduk di samping gw… lalu bilang “You know what, I am speechless. That’s the nicest things I ever heard and I ever got” huwaaa… di dalam hati gw mau nangis dan bilang “lo speechless? Gw hampir mati”
Hhaaaha…
Rasanya warna warni.
Orange, pink, kuning, hijau… ya ampun semua warna. Mari sudahi saja kisah behind the scene di dalam kereta. Okay.. skip skip skip…
Muka gw pasti kayak udang rebus. Gw ini hanya percaya diri ketika presentasi mata kuliah atau hasil penelitian, tapi masalah gaul? Payah bgt.
Di balik blitz kamera itu ada sahabat2 gw yang mmmm bikin gemes tapi bagus sih di satu pihak mereka membuat gw jd lbh “sosial” dibanding sblmnya… mereka semua sahabat-sahabat terbaik yang pernah ada.
Kadang nyebelin… bikin gemes… but somehow they make us become better and better.
Lalu sejak malam itu gw semakin memahami karakter masing-masing orang, apa yg bikin mereka senyum, cemberut, sedih, impian mereka.
Kalau teman gw itu bilang apa yg gw kasih dan bilang ke dia adalah the nicest things yg pernah dia dengar. Sesungguhnya hal paling indah tidak akan pernah bisa didengar, karena menurut gw hal paling indah dan paling romantis adalah: doa.
Gw rupanya sayang banget ke teman-teman gw di sini. Begitu sayangnya, hingga rasanya gak mau berhenti untuk mendoakan mereka :]
Baru ngecek kebenaran peta langit dan ilmu yang didapat dari planetarium.
Sesekali kalau kalian liat langit malam yg rada cerah. Cari rasi bintang orion. Gampang buanget dicari, pokoknya yg berderet tiga bintang itu pasti dah rasi orion.
Kalau kalian di jepang atau negara sub-tropis *selain bagian bumi utara dan selatan*, kalian bisa nemuin orion skrng jika dan hanya jika langitnya cerah, karena dia mulai redup dan udah geser posisinya di langit. Kalau di Indonesia kayaknya selalu keliatan.
Di atas tiga deret bintang ini, masih di rasi yg sama, ada bintang namanya Betelgeuze. Bintang ini adalah salah satu sudut dari sebuah segitiga di langit yg disusun sama bintang sirius [di rasi canis mayor] dan bintang procyon [di rasi canis minor]. Segitiga inilah tanda musim dingin tiba di negara2 yang punya musim dingin. Mereka bakal jelas banget di puncak musim dingin.
Wah mana, mon? Gak keliatan… ya emang makin lama makin gak keliatan. Dan itu tandanya musim akan segera berganti jadi musim semi. Keren ya… bayangkan rasi bintang aja udah diset sedemikian rupa sebagai pertanda musim.
Semakin gw belajar…
Gw ngerasa Allah sudah membuat segalanya se-well prepared mungkin, kadang kita aja gak sadar, mungkin gak mau sadar juga.
Semesta ini keren banget…
Penciptanya lebih Mahakeren lagi :]
Mungkin gw harus berjuang untuk terus jadi lebih keren biar gak kebanting sama ciptaan Allah yang lain.
March is my favorite month, kenapa… karena saya ulang tahun di bulan maret hahahhaha. I’m getting older. Saya suka bulan maret, karena musim favorit saya selalu ada di bulan maret. Waktu di Bogor, Maret masih musim hujan tapi tidak selebat hujan di Januari dan Februari. Di Tokyo, di bulan maret bunga-bunga mulai mekar, and I love flowers very much.
Sakura aja udah mulai mekar… Yippieee, semesta selalu bikin senyum terutama di bulan Maret
Maret juga konon berasal dari nama dewa perang dan pertanian Romawi, Mars. Setiap saya membaca kisah dewa Mars, saya pikir mungkin saya dilahirkan di bulan Maret agar seberani dan setangguh Mars, agar bisa menjadi pelindung seperti Mars. Mungkin.
Bagi yang belum tau Dewa Mars, ini loh patungnya. Hohohoho… sangar kan. Tapi gagah, dewa perang, dan menjaga pertanian. Wedewww. (Source: Wikipedia)
Sejujurnya saya suka semua angka 5 dan kelipatan 5, tapi 25? Pffffftttt….I don’t really like it. Karena di negeri seberang sana kalau udah 25 tahun mulai rame deh pertanyaan “Kapan nikah” dsb…. dsb….dsb…iiih kepo deh.
And I hate that question! Semoga pertanyaan itu tidak akan mengganggu keindahan Maret.
Kalian tahu, melihat saya yang terlalu “pilih-pilih tebu” ada juga yang bilang bahwa bisa-bisa saya jadi perawan tua. Trust me, I prepare for it… saya memang tidak bisa sesederhana banyak orang dalam masalah ini. Nope!
Saya bahagia ketika melihat orang lain menikah, tapi saya? Entahlah… saya mungkin terlalu asik dengan kesendirian saya. Asik dengan pemikiran-pemikiran saya sendiri. Asik dengan jalan saya sendiri, dengan cara saya sendiri.
That’s not really good, Guys… beneran deh. Hahahahhaa…. sok banget jadi wonder women.
Saya harus tunjukin tulisan bagus ke kalian, ini blog sahabat saya, Tiko, the real INFP…. pokoknya chezzzzzyyyy banget deh dwehhh http://atikaluthfiyyah.blogspot.jp/2014/01/sederhana-saja.html harus buka! Because that blog is one of the most awesome blog I ever read *sekalian promosi* 😀
Ya mungkin, sebenarnya para wanita itu membutuhkan pria yang sederhana saja, gak usah aneh-aneh. Yang penting baik dan punya potensi sebagai pemimpin rumah tangga.
Tapi kesederhanaan itu menjadi begitu rumit di mata saya, mungkin sudah tercampur aneka integral dan trigonometri dengan sedikit racikan game theory.
——-
Bayangkan seorang wanita…. dengan usia 25 tahun, sebelum ia melompat ke usianya itu, ia pernah mengalami titik terendah dalam kehidupannya sendiri, mengalami kehilangan, banyak kegagalan, tidak dipercaya, melihat orang yang disayaginya menangis, banyak hal. Mungkin ada yang nasibnya lebih buruk daripada dia, dan pasti ada… tapi kemudia semua yang pernah dia alami membuat dia belajar lebih banyak hal daripada apa yang bisa kita bayangkan. Terus bayangkan wanita itu, saat ini, ia menjadi seorang yang punya perilaku yang keras… kepala batu, dengan tekad yang lebih keras dari baja, mungkin juga dengan ego yang sulit diluluhkan orang lain. Apakah itu salah? Mungkin iya tapi bukankah itu wajar? Kehidupan menempanya menjadi orang yang seperti itu, tanpa itu dia akan tetap di titik nol. Menjadi orang yang keras…. tidak lembek, karena jika dia lembek sedikit saja, dia akan mati tertimpa kesedihan-kesedihan yang menimpanya selama ini. Menjadi keras, membuatnya bahagia…
Dan bayangkan jika wanita itu adalah: Saya.
——-
25 tahun! 25 tahun saya hidup… dan saya hidup dengan perjuangan orang-orang luar biasa dalam hidup saya. Jika ada yang ingin menikahi saya, maka dia harus bisa sehebat mereka. Saya tidak mau menyerahkan sisa hidup saya kepada pria yang tidak “Fight” untuk saya, untuk keluarganya, dan bahkan untuk dirinya sendiri. 25 tahun saya hidup, hanya sekitar 12 tahun saya menjalani hidup bersama ayah saya, melihat adik saya yang kurang dari 4 tahun mengenal ayahnya, dengan modal 12 tahun saya merangkai setiap pelajaran dari ayah saya dan merangkainya dengan seluruh ajaran dari mama saya, dan hampir 21 tahun saya berusaha menjadi contoh yang baik untuk adik saya, meyakinkan dirinya agar kelak bisa menjadi pria yang baik, bahkan jika bisa lebih baik dari ayahnya. Pikirkan, apa semudah itu saya merelakan sisa usia saya kepada pria yang tidak secara mantap dan serius menempa dirinya untuk menjadi pria yang matang dan dewasa? Tidak…. tidak semudah itu untuk saya….
Tidak semudah itu…
Jatuh cinta mungkin mudah,
tapi menikah? Wait a minute, I should process it first in my brain and my heart.
Ya, saya mungkin payah, banget!… tapi demi orang yang saya sayang saya mencoba sekuat mungkin untuk bisa membuat mereka bahagia. I don’t want to see any tears anymore, anymore…. from anyone I love. No more.
Dan saya merasa layak untuk mendapatkan pria yang berpikir sama seperti saya. Hanya berpikir saja…. berpikir! Catat! Berpikir serupa seperti saya. Berpikir bahwa dia memang punya banyak kekurangan, but hey! but maybe I can make it. Bepikir bahwa beberapa orang memang baik dalam beberapa hal dan buruk dalam beberapa hal, tapi hey! itulah mengapa kita harus belajar, mencoba, dan terus berusaha. Hanya berpikir saja…
Kalian tahu, setiap kali saya jatuh cinta. Saya jatuh cinta dengan pemikiran orang tersebut. Ketika saya jatuh cinta dengan A, saya suka ketika dia berbicara tentang sains, ketika dengan B saya suka melihat tekad dan sorot matanya ketika dia berbicara tentang impiannya untuk keluarganya, ketika dengan C saya tergila-gila dengan pola pikirnya yang maju dan percaya diri dengan segala potensi yang dia miliki dan potensi orang-orang di sekitarnya. Gak perlu jenius kan? Tapi mungkin bijaksana…. ya! Mungkin bijaksana. Dan betapa sulitnya mencari pria bijaksana yang mau sama gw di muka bumi ini.
Kalian tahu, sungguh saat ini, saya tidak dalam kondisi I want to get married a.s.a.p
Melihat trend “cinta” masa kini membuat sama merasa “Mmmmm, I think I’m not ready yet”
Saya ingin cinta begitu sederhana.
Saya suka menulis, mungkin saya akan menulis banyak hal tentang “the lucky man” di blog saya, mungkin juga di Path karena Path bisa nyambung ke wordpress *oh yeah ini penting banget*
Tapi saya tidak mau terlalu banyak foto selfie kami di social media
Tidak mau setiap saat check in dan lapor kepada gadget kami tentang di mana kami berada
Tidak perlu menunjukan romantisme kami di depan siapapun, membuktikannya kepada siapapun,
Saya ingin kami bisa melupakan gadget kami saat kami bersama.
Membaca buku bersama,
Nonton film bersama,
ngobrol sambil minum teh,
tertawa di bawah Aldebaran, Pleiades, Perseus, Cassiopeia, dan Andromeda, lalu menyerah tentang nama rasi bintang dan membuat rasi bintang versi kami sendiri.
Menyaksikan perubahan musim
Melihat rambut kami sama-sama memutih… rontok…lalu lama kelamaan semakin menipis.
Adu argumen berkali-kali, tapi selalu menemukan solusi untuk kemudian berbaikan.
Saya tidak butuh romantisme kami harus diakui dunia, apalagi dunia maya. Itu semua tidak penting.
Cinta tidak perlu digembar-gemborkan kepada siapapun, tidak perlu dinilai siapapun, tapi mmmm mungkin saya tidak akan tahan untuk tidak menulis itu semua. Seperti yang kalian tahu, saya ingin jadi penulis, dan satu impian saya… I want to write a novel about someone I love. Jadi kalau saya mati lebih dulu daripada dia, at least he will know that I love him, because I’m not a romantic woman… That will be a nice present.
Atau mungkin saya kemudian tidak seberuntung kalian, bisa selfie dengan pasangan kalian masing-masing.
Tapi apa itu membuat saya menjadi lebih buruk daripada kalian? Tidak… mungkin saya kemudian bisa mengelilingi dunia tanpa ada yang melarang. Mungkin saya memiliki lebih banyak “anak” dan “teman” dari siapapun… di somalia, ethiophia, atau negara apapun. Mungkin saya bisa menemui tempat dimana ada orang-orang yang lebih menghargai keputusan dan perbuatan saya, yang lebih membutuhkan saya. Mungkin dari mereka, orang-orang baru yang saya temui, pengalaman-pengalaman baru yang saya dapat, saya bisa menjadi orang yang lebih bijaksana, menghancurkan keangkuhan saya sendiri. Siapa tahu kan? World is round, we never expect what will happen, tutur mantan gebetan dari negeri kincir yang sekarang sudah menghilang entah kemana *curcol :p*. Mungkin saya menemukan cinta, yang lebih murni, yang lebih tulus, yang lebih sederhana, dan gak neko-neko. Kita tidak pernah tahu mengapa suatu hal terjadi pada diri kita, tapi yang pasti itu hal yang terbaik untuk kita. Pasti….
Karena kita sudah dilahirkan di tempat ini, diberi kesempatan untuk hidup di bumi ini, karena Tuhan sudah memperhitungkan kita bisa melakukan sesuatu yang amat baik dan keren dalam hidup kita, Tuhan sudah mempertimbangkan bahwa kita sanggup menghadapi apapun, kalau di Quran itu udah jelas “…ALLAH tidak akan membebani seseorang (hamba-NYA) melainkan sesuai dengan kemampuannya…(QS. Al-Baqarah: 286)” Yaaaaah masa gini aja harus seorang emon yang ngingetin, hahahhaa tengsin kali. Coba pikir deh, kenapa coba dalam salah satu hadist Bukhari katanya “sampaikanlah walau hanya satu ayat?” Mungkin ya [ini mungkin] karena yang terpenting dari kita ketika membaca Quran (secara khusus) atau membaca hal lainnya (secara umum) adalah membaca, mempelajari, lalu memahami maknanya tanpa terburu-buru…. bukan buru-buru baca biar cepet khatam, beres, dan taaaaarrrraaaaa terus update status. Mungkin juga [lagi-lagi mungkin] filosofi yang sama nyerempet dengan mencari jodoh, tidak perlu terburu-buru….
Setidaknya menurut saya.
Jadi, mmmm…. terserah orang mau bilang saya picky,
banyak maunya,
calon perawan tua,
jelek,
gak tau diri,
bla… bla….bla…
Saya percaya Allah lebih paham kondisi saya, mempersiapkan yang lebih baik untuk saya.
You can’t hurry love, world…. you can’t :]
Klo kata Phil Collins You can’t hurry love
No, you just have to wait
You got to trust, give it time
No matter how long it takes
Dear, everyone…
Welcome to my favorite month: March… and welcome to spring.
As “beginner” who lives in Japan, I realize it is sometimes tricky for me and for some people to distinguish between ume (plum blossom) and sakura (cherry blossom). All of them are beautiful and awesome, but of course it is better to know the differences between them. I am not an expert, but hmmm… I try to draw some clues for you so you can distinguish between ume and sakura 🙂 enjoy spring!
PS: I am really sorry for bad picture, I just draw it in hurry….
Hello world! Semoga kalian baik-baik saja. Ngomong-ngomong, sekarang sedang libur semester dan libur spring di kampus, jadi sebenarnya saya garing banget sih. But, well… I love stay at home, jadi hal yang menyenangkan banget mendekam di dalam kamar, baca buku…. browsing internet, tidur, dan NONTON FILM. Apakah kalian udah nonton The Lego Movie? Sekarang nih film mendadak menjadi film favorit mwahahhahaha…. kenapa ya. Karena walau dodol tapi quotes nya keren2, dan tentu kreatif aja kali ya. Saya selalu suka film-film yang kreatif. Sebelum beranjak ke pembahasan yang lebih berat, bagaimana jika denger musik dulu sedikit. Ladies and Gentlemen… Everything is awesome, OST The Lego Movie!
kalau kurang, tenang aja… ada versi 1 jam dan versi 10 jam hahahhaha…. ampe subuh juga jadi deh.
Tapi bukan itu yang bikin saya jatuh cinta berat sama film ini… Film ini berkisah tentang Emmet Brickowoski, pekerja konstruksi biasa. Dia berusaha melakukan semuanya sebaik mungkin, berusaha terlihat baik ke setiap orang, tapi semuanya itu harus berdasarkan buku panduan. Sejauh ini, dia sih ngerasa “Mmmmm…. kayaknya gw oke-oke aja, kayaknya semua orang baik-baik aja ke gw” tapi semua itu berubah ketika kemudian ditangkep bad cops karena secara kebetulan dia terpilih jadi “The special one” yang bertugas untuk menyelamatkan dunia lego. Di adegan ini si bad cops mewawancarai teman-teman di sekitar Emmet, and guess what apa jawaban mereka?
“Yeah, he’s kind of your average, normal, kind of guy. But you know, he’s not…he’s not like normal like us. No, he…he’s not that special.” “We all have something that makes us something, and Emmet is…nothing.”
dsb… dsb…
yang kalau kata saya sih nyakitin hati hahhahahaha… Pernah gak sih kebayang sama kalian, jika kelak ketika kalian gak ada… terus teman-teman kalian nanya “Kenal gak sih sama, Emon” terus jawabannya “Oh… Emon….. yaaa.. tau… and she just mmmm you know… nothing” mukyaaaaaaa….. terus yang jawab itu orang yang kalian pikir deket banget gitu sama kalian. Ih sakit gak sih hahahhaa. Dan itu membuat Emmet ini jadi semakin minder dan bilang “Oh ok, I’m just ordinary person” bla..bla…bla… Sering gak sih kalian ngalamin hal yang serupa kayak gini? Tapi sepertinya film ini mencoba men-encourage semua orang dengan masalah standar kayak gini untuk percaya bahwa everything and everyone are awesome…. semua orang bisa melakukan sesuatu dengan kehebatan mereka masing-masing! Pasti bisa! Sampai kemudian di paling akhir cerita, munculan quote keren yang emang pantas keluar dari film-film pemenang Oscar Bagus kan, you should watch it… apalagi kalau kalian punya masalah untuk mempercayai orang dan mempercayai diri sendiri.
Quote ini kece banget deh.
“You are the most talented, most interesting and extraordinary person in the universe. And you are capable of amazing things, because you are the Special. And so am I… And so is everyone…”
Ah, baca itu! baca itu kawan! Saya selalu bilang ke adik saya, film bagus itu selalu punya quotes keren dan harus diinget karena yang bikin film itu pasti udah berjuang keras nyusun si quote keren itu hahahha.
Gara-gara film ini saya juga jadi iseng-iseng belajar psikologi. Bukannya apa-apa, saya merasa aja saya itu kayak Emmet di film ini. Ngerasa kayaknya I have already did a good things, gak pernah ganggu orang tapi well, saya ngerasa juga kalau saya tetap dianggap “dingin” dan “aneh” oleh beberapa orang terutama yang belum kenal saya. Saya juga tidak mudah kagum dengan orang lain, bahkan dengan diri saya sendiri. Mau dikata saya pernah jadi mapres segala lah bah.. pret… itu tuh masa lalu lagi dan makin kesini saya ngerasa yaaah gitu doang sih sebenarnya semua orang bisa, I’m just lucky. Dan melihat orang lain pun, mmmm… ya gitu semua terlihat “biasa” aja. Susah banget bikin seorang emon impressed terhadap sesuatu selain dunianya sendiri. Lalu saya iseng-iseng tes MBTI lagi ke hampir seluruh website yang saya temui. And guess what I found?
Yak…. I’m 98% INTJ. 2%nya mungkin bisa berubah lah entah gimana ceritanya. Dulu banget… kayaknya waktu masih SMA atau SMP hasilnya kalau gak salah INFJ, but pfffftttt seiring dengan usia yang bertambah sepertinya saya berubah. Atau mungkin karena dulu pas ngambil tesnya bahasa inggris gw masih buruk buanget mwahahahhaa…jadi hasil yang sekarang sepertinya lebih akurat.
Kerennya, nyaris semua analisanya benar!
Saya benci angkat telepon *aneh kan, tapi jika telepon kalian saya angkat percayalah… kalian spesial*
Saya ini picky banget milih teman, tapi ketika punya… saya percaya sepenuhnya kepada mereka.
Saya susah banget impressed karena suatu hal
Saya lebih suka sendiri
Saya suka duduk di pojokan kalau di kelas
Saya keliatan jutek kalau saya kurang suka dengan orang atau ketika saya tidak terlalu tertarik dengan suatu pembicaraan
Saya lebih baik dalam menulis daripada public speaking.
I hate to talk about relationship
Saya ngerasa gak penting untuk ngetop… tampil ke permukaan….
I prefer to be just behind the scene.
Saya pemalas profesional, mengerjakan segalanya secepat dan sebaik yang saya bisa agar kemudian bisa tidur nyenyak di kasur tanpa gangguan apapun.
MBTI hanya sekadar tools, tapi setidaknya untuk saat ini, itulah penjelasan paling logis yang bisa saya terima. Selama ini saya merasa “Kayaknya gw nggak ngapa-ngapain deh” tapi pada faktanya ada aja yang masih ngerasa saya itu aneh, kadang lebay, pokoknya semua jawaban sahabat saya kalau ditanya tentang saya itu pasti ajaib-ajaib deh. Lebih ajaib lagi kalau orang yang gak kenal banget sama saya, saya ingat betul di lembar opini yang ditulis teman saya ketika perpisahan kelas, ada banyak juga tulisan “Emon itu sombong! angkuh! arogan!”, “Mon, inget ilmu lu itu bukan buat sombong ya”, “Emon, gak selamanya lu itu bener”, dsb. Bahkan ya…. bahkan… sebelum itu, pernah suatu ketika ketika kelompok saya presentasi, terus yang nilai itu teman-teman sekelas ada nilai kelompok dan nilai individual. Kalian tau, ada yang nulis nilai individual saya 5 ketika teman saya yang lainnya dapet nilai 8 dan 9. Saya? 5!!!! Apa saya sakit hati? Honestly saya sih gak, saya nyaris gak pernah peduli orang mau ngomong apa… tapi Mama saya nangis loh liat ada yang nulis gitu di lembar opini saya, “Kakak… kok ada yang sampe bilang gitu sih ke kakak” *notes: mama saya itu sensing dan feeling banget -.- jadi yang gitu deh* saya juga bingung jawabnya karena jujur saya bahkan jarang sekali berinteraksi dengan teman-teman saya, saya hanya menyapa orang seadanya… bicara seadanya… dan bicara banyak ketika saya merasa saya “klik” dengan orang itu. Lalu… hanya karena itu saya kemudian di cap begitu buruk oleh beberapa orang? Itu gak bikin sakit hati lagi, itu bikin sedih. Ya ampuuuun….
Makanya pas nonton film The Lego Movie, saya ngerasa banget rasanya jadi Emmet. Rasany dianggap gak kompeten terhadap sesuatu padahal udah merasa melakukan sesuatu dengan baik. Saya tidak pernah merasa tersakiti ketika dikritik, tapi otak saya ini terus mikir “why?” terus begitu sampai kangguru bermetamorfosis jadi tyranosaurus, gak pernah berhenti.
Hah… kalau inget itu jadi pengen minum teh manis anget. Mari ngeteh dan mari bicara.
Kalian tahu berapa populasi manusia dengan kepribadian INTJ di muka bumi? Konon hanya 2%, dan hanya ada 0,8% wanita dengan kepribadian jenis ini. Jadi menemui orang dengan pola pikir dan pola sikap seperti saya ini mungkin tidak akan pernah selalu ditemukan oleh kalian di muka bumi ini, dan mungkin tidak di seluruh dinasti *but trust me INTJ banyak banget berkeliaraan di dunia maya, mereka kan males keluar kamar*. Kepribadian ini emang kalau di film-film selalu kebagian jadi penjahatnya, bukan karakter yang sempurna. Begitu pula tipe kepribadian yang lain. Begitu pula saya, begitu pula kalian.
Tapi setelah berpikir dan menganalisis secara lebih mendalam *bohong, ini cuman pencitraan*, manusia mungkin memang sengaja didesain tidak sempurna… dengan berbagai alasan.
1. Mungkin agar tidak sombong,
2.Mungkin agar bisa saling mengenal satu sama lain,
3. Mungkin agar bisa saling membantu satu sama lain.
Saya mungkin bukan teman yang baik, saya gemar mengkritik… saya tidak suka bersosialisasi… saya mungkin terlalu logis dan terlalu teoritis… saya mungkin terlalu saklek mengenai sesuatu, I am not perfect for so many things. Seperti yang saya bilang saya juga gak kagum-kagum banget dengan pencapaian yang saya dapat… itu semua biasa lagi, helowww di atas langit masih ada langit, dan saya? masih memijak di tanah kayaknya dan masih dalam proses bikin tangga *ya ampuuun, Mon… level lu jauh banget*
Tapi ketidaksempurnaan itu semua yang memacu kita untuk maju! Bertindak lebih…. lebih dari yang telah kita lakukan selama ini. Semua kesalahan dan ketidaksempurnaan itu membuat kita berusaha untuk menerobos menembus batasan-batasan yang kita buat sendiri di logika kita. Mengutip kata Sensei saya “Mistakes improve your knowledge, your ability, when you learn from it” maka saya akan terus hidup bersama segala kekurangan saya, segala kesalahan saya, dan terus belajar dari mereka. Saya pembelajar seumur hidup.
Itu semua yang kemudian yang membentuk karakter, dan karakter adalah identitas pertama yang akan dikenal orang lain dari diri kita. Eh si A itu supel, si B pendiam, si C asik… itu semua masalah karakter.
Maka, bukankah tidak ada yang buruk dengan ketidaksempurnaan dan melakukan kesalahan.
Saya, saya merasa bahwa dalam hidup ini saya sudah merasakan titik terendah dalam kehidupan saya. Maka saya menjadi antipati dengan orang yang lembek, yang cengeng, yang menyerah sebelum berjuang. Apa itu baik? Tidak sepenuhnya baik… tapi itu masuk akal. Tapi ya kali kan, masa semuanya mau di-logika-kan? Oleh karena itu, saya membutuhkan orang yang bisa menasehati saya dengan baik, perlahan, dan tidak menggurui. Jangan pernah menggurui saya, saya membaca ensiklopedia sejak saya di bangku SD, saya bisa melakukan counter attack dengan cara….. melempar bakiak. Dengan alasan itulah saya kemudian menyadari betapa pentingnya memiliki sahabat. Ya sahabat! tidak perlu terlalu banyak karena saya tidak suka terlalu berisik. Cukup beberapa, bahkan jika hanya bisa dihitung jari tangan pun tidak masalah. Yang penting mereka bisa mengingatkan saya, melunakan hati dan kepala saya ketika saya menjadi begitu keras kepala, yang bisa menjaga saya… dan saya bisa menjaga mereka sepenuhnya. Saya bersyukur, saya kemudian punya keluarga dan sahabat yang macem-macem. Ada yang ekstrovert, ada yang sensian banget, ada yang abstrak banget, semuanya. Yang biking senang dan kadang jengkel. Tapi mereka, dengan cara yang tidak mereka sadari membuat kehidupan saya semakin berarti.
Dengan segala kelebihannya,
Dengan segala kekurangannya,
manusia melakukan hal-hal yang luar biasa. Dengan atau tanpa mereka sadari.
And yes… we know it! Everything is awesome…. and everyone is also awesome.
Aih… Saya tidak sejahat yang kalian kira kok , mungkin…. mungkin… kita hanya belum saling memahami satu sama lain. Itu saja.
Sebagai tanda kasih dan sayang, juga permintaan maaf yang mendalam kepada siapapun yang mungkin aja pernah tersakiti dengan kecuekan saya, here it is… live music dengan iringan gitar sumbang dan permainan yang sangat amatir, jangan dinilai dari kejelekannya… nilai dari niat saya yang mulia ini fufufufuufufu.