The rasional reason why we should do irrational things called “Fall in love”


Image and video hosting by TinyPic

Boneka ini gw kasih nama persis dengan the real Brian. I always give him a big love :p

Hari ini gw bakal curhat banget…banget…banget… jadi jangan timpuk gw pake botol aqua kalau tulisan gw kali ini errrrrrr gak banget. Tapi gw harus bilang ini, menjelaskan beberapa hal, dan semoga jika ada dari kalian yang masih jomblo sampai halal kalian bisa tetap tersenyum di muka bumi.

Beberapa hari yang lalu, gw bilang ke sensei gw kalau gw mau ambil PhD, mungkin saking betahnya sampai Postdoc. I love Tokyo. Dan ada satu hal yang gw hindari di Indonesia, getting a job and finding a husband. Gw suka profesi jadi peneliti dan atmosfer di Jepang mendukung untuk itu. Lalu masalah suami, walau Mama gw mau banget dan udah khawatir dengan pemikiran gw yang kata Beliau “terlalu mandiri” tapi di satu sisi gw trauma masalah cinta-cintaan karena beberapa hal.

Bahkan pas gw nonton The Ellen Show secara streaming, gw hampir mikir “Ini apa gw jangan2 gay yak” naudzubillah hi min dzalik. But trust me I am 100% normal. I fall in love several times dan selalu aja gak ada yang sukses
“Kamu terlalu ambisius, Mon”
“Kamu terlalu mandiri,Mon”
“Saya belum siap kalau kelak kamu A, B, C”
“Saya gak pantas buat kamu,Mon”
dan jutaaaaaaaan alasan lainnya, gw pun berpikir “Gila… syarat dan ketentuan nikah sama cowok Indonesia kok lebih banyak dari syarat ambil kredit KPR” buanyaaaaaaa banget. Pada akhirnya semua berakhir tragis, ada yang ninggalin gw nikah, ada yang gantung gak jelas, ada yang wallahu’alam hilang kemana. Pokoknya gaje lah.

Padahal kalian tau syarat gw apa? Simple! “Let me do whatever I love. Cintai gagasan gw karena kelak gw menua.” itu aja. Lainnya standar. Seperti layaknya gw akan menghargai keluarga dia maka hargai keluarga gw. Bagi gw seorang cowok itu leader… dia harus tampil gagah sebagai pria,anak, kakak, dan kelak seorang suami dan ayah. Ya ampuuun kurang simple apa coba. Gw gak suka kerja kantoran jadi mohon izinnya untuk gw sekolah dan setelah itu gw cuman mau jadi researcher dan penulis.

Berjuta-juta tahun cahaya gw menunggu ada yang bisa ngomong kayak gitu, alhamdulillah ZONK. Tapi semua berubah ketika gw bertemu seseorang di kampus gw tercinta ini. Yes in Tokyo… sebut aja dia Brian, tokoh di cerpen gw sebelumnya.

Nothing special with him. Awalnya seperti cewek2 lainnya di sekolah teknik sungguh suatu kesempatan berharga liat cowok-cowok ganteng. Ya ampuuuun itu bentuk refreshing kali. Mwahahahahaha. Tapi suatu rencana Allah yang luar biasa karena tiba-tiba gw punya dua kelas yang sama persis dengan Brian. Hebatnya lagi di salah satu kelas kami sekelompok. Kecenya lagi, kelompok kami tiga orang tapi satu orang lenyap! Alhasil tinggalah kami berdua. Setiap minggu duduk satu bangku dan ngerjain tugas bareng.

Dua minggu terakhir gw bener-bener kecapean banget, tugas kayak gunung Everest. Sampai tidak terukur. Dan dua minggu terakhir ini juga komunikasi gw dengan Brian kemudian semakin intense. Bayangkan! ketika gw begadang di selalu ngirim e-mail, Line, atau bahkan nelpon. Kalimat pertamanya selalu “Are you okay?” terus dia akan nemenin gw terus dan terus hingga gw bilang “I’m finish for today, I’ll go to sleep” terus…terus…. paginya dia akan nge-Line “good morning, are you awake. I hope you are okay. You always work so hard.” begitu terus setiap hari sampai gw rindu ngebaca Line dia tiap malam dan pagi yang cuman nanya apa gw baik-baik aja atau gak.

Kalian pasti ketawa, gilaaaaa….cerita lu kayak anak SMP bgt.
gw juga ngerasa gitu. Tapi bayangkan… seseorang yang nemenin gw setiap hari, setiap malam. Peduli sama gw ketika orang lain gak. Cuman orang aneh yang gak jatuh cinta!

Tanpa sepengetahuan siapapun, pernah beberapa kali kami ketemu di lift. Lab dia di lantai 4, gw di lantai 5. Kadang kita sengaja mencet lift sampai lantai 8 tempat gw shalat terus dia bilang “Ah… I push the wrong button” dan gw sama aja ganjennya, kadang dengan gaje gw sengaja teken ke Lt.4 atau 2 ngikut aja dia mau kemana “Where do you want to go?” dan tentu gw gelagapan mau jawab apa :’D tapi lucu-lucuan aja sih.

Singkat cerita kemarin kelas terakhir kami, nilai kami memuaskan and I’m happy to see him happy.
gw sih diem aja. Gw udah cukup sedih menghadapi fakta “yaaaaa…. gak akan di message lagi sama Brian.” tapi kemarin kami bicara cukup panjang lebar.

“I’ll go back to my country. No…. but I need sunbathing so I’ll go to Philiphine first”
“So fast”
“Yes.. I’m sad and wondering why time fly so fast”
dan berjalan normatif seperti biasa, “Brian, thank you for being so kind”
“Marissa, you’re so wonderful. Like I said… you’re very kind, nice, everything”
Dan sore itu kami berpisah.

Gw memandang hp gw, udah senyum miris…. gak akan ada lagi pesan “Are you okay?”
Tapi tepat jam 12 malam TING hp gw bunyi dan brian. He contacts me, dan seperti biasa kalimat pertamanya “Marissa, are you okay” howaaaaaaa….. dengan norak gw langsung mau nari ala balerina.

Terus akhirnya gw singkirkan PR-PR gw itu. Dan nongkrong di deket hp dan colokan cuman buat ngobrol sama dia. Bikin bego banget kan. Betapa terharunya gw ketika dia akhirnya bilang “You know what? You’re awesome. I like you, when you asking a questions, when you speak your mind, when you reply my messages, when you laugh and smile for every little things, when you do your work, everything.”

Kalimat yang gw tunggu dan gw harapkan keluar dari mulut calon suami gw, keluar dari dari cowok beda negara, beda agama, dan beda usia!

“Thank you. You know what you’re so kind. I’m very sad because you will leave and maybe we can’t meet each other again” gw udah terisak-isak.

“Please don’t say we will never meet each other again. This world is round, so many ways we can meet each other again. And don’t you remember I’m flying Dutchman, I can go anywhere”

Sinetron abis…
Tapi pahamilah gw sangat mengharu biru malam itu.

Kejam banget gak sih. Kenapa…kenapa…. setelah lu bilang itu semua, lu pergi. Jlebh banget keles. Ya walaupun pasti nothing will be happen between us tapi ini pertama kalinya gw bener2 sedih ditinggal seorang cowok. Come on…. finally ada yang bisa menghargai eksistensi gw sebagai cewek dengan paket lengkap keanehan dan kebaikan gw. Semuanya! Dan realitanya we just can become a friend, itupun dalam waktu singkat. Coba-coba… kalau dia seiman aja, kayaknya udah deh gw sabet juga mwahahahahahaha. Hampir, gw punya anak blasteran. Tau kan ras kucing blasteran itu lucu banget, anak manusia juga pasti combo double imutnya.

Dan gw bertanya-tanya “Kenapa gw harus jatuh cinta” jujur aja itu gak rasional buat gw seorang Marissa yang bahkan mikir aja bisa pake game theory.

Gw feeling blue banget malam itu dan akhirnya gw kontak sahabat gw yang sama aja tipenya kayak gw. Dan jawaban terbaik yang gw dapat dari dia “Mungkin Allah sedang melembutkan hati lu, Mon”

Ah iya! Mungkin…
Mungkin Allah mau nunjukin satu hal kalau gw gak boleh terlalu apatis. Kalau rupanya diantara miliaran manusia di planet ini ada orang yang sesuai dengan kriteria, yang kelak pada akhirnya mengatakan hal yang selama ini gw harapkan dari seorang pria. Saat ini belum saatnya gw menemukan pria itu, tapi lewat Brian pemikiran gw jadi kembali terbuka dan gw jadi sadar bahwa harapan itu selalu ada.

Dengan ketemu Brian, dalam waktu yang singkat banget, gw belajar menjadi teman yang menyenangkan. Gw menemukan diri gw yang sebenarnya dan dari dia gw punya alasan mengapa gw harus begitu bangga dengan dengan diri gw. berhenti under estimate kemampuan gw, dan menatap dunia.

In the future, I want to walk together with a people like Brian. Yang gw pikir akan memandang langit bersama ketika kami sama-sama capek kerja dan mikir. Saling memuji satu sama lain. Mungkin sama-sama melihat menara Eiffel *I’m surprise karena Brian juga rupanya suka banget menara Eiffel, sama seperti gw*

Masalahnya gw juga butuh iman, maka semoga Brian gw di masa depan adalah orang yang bisa meningkatkan kualitas keimanan gw.

Sedih… tapi gw bersyukur gw pernah bertemu Brian.
Mengingatkan gw gimana rasanya mata lu berkaca-kaca untuk seseorang, seseorang yang asing yang tiba-tiba membuka mata dan hati lu untuk beberapa hal.

I can’t deny it. But I just want to say that. I also like him.

 

Melody’s love story: because world is round…


*for real “Brian”*

Hari itu matahari mengintip pelan dari celah awan. Melody berjalan perlahan menyusur jalan kampus.
“So you will leave, Brian?” Tanya Melody, pertanyaan yg sudah ia tahu jawabannya.

“Unfortunately, yes…” jawab Brian sambil menghela napas.

“You will miss this place”

“I will also miss you”

“That’s first time a man told me he will miss me”

“Really?”

“Yes….and, I’ll miss you either”

“That’s also my first time a woman tell me she will miss me”

“Really? I’ll miss all of you messages every nights”

“You like it? I can send it thousand times. If you want hahahaha”

Melody tersenyum tipis “will we meet again? Ah I don’t think so. I such a nerd woman and you… you will never willing to meet me”

Brian menghentikan langkahnya sejenak, “do you like coffe?”

“No, I prefer tea”

Brian lalu berlari ke arah mesin penjual minuman, membeli satu kaleng kopi dan satu botol teh.

“This… for you” kata brian sambil menyodorkan satu botol teh hijau.

“Why? I…I….”

“You need it for refresh your mind”

“Okay”

“Melody, you are a hard worker… and yeah you have a problem with your first impression, but when people know you, you’re very kind. You smart…you will be okay. You know I’m grateful there is you in this planet”

“Look brian. You’re young, good looking, nice, friendly… but I am…I…”

“I haven’t finish yet. Why you feel sorry for what you have? You just awesome.”

“That’s the first time a man tell me that I am awesome”

“You’re. And I will miss a person like you.”

“Are you crazy or something?”

“Yes, because this is my first time seeing an awesome woman say she just nothing and tell me she will never meet me anymore”

“Brian….”

“Please… don’t say we will not meet again. This world is round… I don’t know how but we’ll meet again. I’m sure”

“Even if you kidding now, this is so sweet”

“I’m serious… in front of serious woman I should be serious” Mata abunya kini menatap lurus Melody “If you cry I’ll hug you”

“No…no…no… it’s not allowed. I am okay.”

“You should, or I’ll send you thousands mail just to ask are you okay or not”

“Brian… don’t you think we are so different”

“Yes… but it makes us learn each other”
“Thank you”

“No, I am thank you. Thank you… you alive in this planet”

“I’ll find a good ship to go to your place”

“Why ship, we have plane now. Please come. You will love flowers in my place. So many big flowers” mereka lalu tertawa bersama sore itu.

Matahari masih bersembunyi di balik awan. Hari itu, detik itu, pertama kalinya Melody merasa dihargai sepenuhnya sebagai wanita lengkap dengan segala impiannya,kelebihannya,dan kekurangannya. 

Detik rupanya berjalan begitu terburu buru ketika seseorang berjalan bersama orang yang begitu berarti. Di simpang jalan Brian kembali tersenyum, mendekati Melody perlahan “I’ll go, we will meet each other again” melody menjawab dengan senyuman, ia tahu kemungkinan itu sangat kecil.

Melody kini sadar….Rupanya ada saat ketika melihat punggung seseorang yg sedang berjalan menjauh, bahkan yang baru di kenal sekalipun, terasa begitu berat. “I’ll miss you,Brian” teriak Melody dalam hati, tenggorokannya tercekat untuk berkata langsung.

My little request untuk orang tua dan calon orang tua :]


Jujur gw miris liat berita anak SD Indonesia bahkan pacarannya udah lbh hits daripada ibu bapaknya di usia 20 tahun di jaman baheula.

Gw emang jomblo akut gitu sih, mungkin gak ngerti indahnya pacaran tapi jujur bagi gw itu gak penting. Klo cocok nikah kalau ya udah. Gw sibuk *haish… well kita bahas ini kapan2*

Tapi temen2 gw, beberapa dari kalian sudah punya anak dan bahkan akan ada yg menjadi orang tua. May I request something to all of you then? 

Begini…
Jujur berita lbh sedih itu ketika gw baca anak2 Indonesia yg *maaf* dewasa sblm waktunya.

Beberapa kali saya lihat orang tua pas anaknya masih kecil dan kemudian pacaran, mereka anggap itu wajar… biasa… dan lucu. Jujur aja that’s stupid!

Bagi gw, mungkin kita harus mengenalkan anak2 dengan hal yang bisa bikin mereka lebih sibuk dan penasaran, mungkin baca buku, piara ikan, foto2, liat bintang, bikin robot dari kardus, bikin toge dari kacang ijo, apapun! Supaya mereka ngeh betapa amazingnya planet ini dan selalu ada hal spektakuler yg bisa mereka lakukan.

Biar mereka liat film anak2 atau mungkin film dokumenter. Supaya imajinasi mereka lbh jalan bukan dewasa sebelum waktunya.

Biarkan mereka nangis, ketawa, kesel, teriak2, dan heboh pas disuruh belajar dan ngerjain pr. Biar mereka tahu dalam hidup ada hal yg harus mereka solve seremeh temeh apapun itu.

Marah kalau mereka harus dimarahi.
Larang jika harus dilarang.
Tapi give them the best appreciation after they do a good things. Biar mereka tau kalau meraih sesuatu itu gak gampang dan gak instan.

Ajari mereka cinta yg lbh luas, termasuk cinta pada Tuhannya.

Biar kemudian mereka mencari dan menemukan makna cinta mereka sendiri.

Well… Lama kelamaan kalian akan tua, dan dunia ini akan diisi mereka anak dan cucu kalian. What will happen in this world itu semua tergantung pada mereka. Dan mereka hasil pendidikan yang kita beri. Yes…you!

*this is also a notes for myself. Semoga gw bisa jadi orang tua yg baik buat anak gw kelak, dampingi dia selama dia mencari jati diri. Kami akan beli teleskop kecil, dan liat bintang bareng setiap malam, dan ngobrol banyak hal sambil minum teh dan makan cemilan bareng. Mungkin punya beberapa kucing dan ikan2 kecil di akuarium :] that’s will be great. *

We attract what we’re ready for [?]


Rupanya dari jaman SD sampai sekarang gw masih sama, ketika musim ujian atau sejenisnya otak gw gak mau diem dan gw jadi gak bisa tidur sama sekali. Agak phobia kalau tidur, pas bangun gw lupa semua dengan apa yang gw pelajari *lebaaay* Sedikit stress juga karena gw merasa otak gw tidak terlalu brilian jadi ngerjain sesuatu itu harus pelan-pelan dan luaaaamaaaa.
Tapi gak jelek2 banget sih, kadang kemudian otak gw menemukan hal menarik atau kemudian mereview beberapa hal dalam hidup gw secara lebih mendalam. Kadang gw bisa jadi nulis blog atau bikin cerpen, yaaaa suka-suka gw mau mikirin apa.

Malam ini, ketika gw berusaha sekuat tenaga buat tidur, gw buka-buka pinterest dan menemukan quote yang bikin gw pengen nulis dulu sebelum tidur. Here it is:
Image and video hosting by TinyPic

WE ATTRACT WHAT WE’RE READY FOR

kalimat yang bikin gw rada mikir. Mikir dan mikirrrrrrr terus. Sekaligus membuat gw sampai pada titik “Ah, whatever will be…. will be”
Kalimat yang pernah dibilang sensei gw ke gw saat makan malam bareng *cihuuuy…. kurang sweet apa sensei gw kan*
“So, what are you planning now? Do you want to bring your family here?”
“Ah… no. They still busy with our cats.” Jawab gw asal cablak.
“You miss them?”
“Of course… I am a little bit lonely without them”
“But time will pass, when you go back… you will make them proud, and that will be good”
“Yes… I hope so”
“And will you continue your study to Phd?”
“If you still want to accept me as your student, I am in”
“Aaaa… of course I will. But is it okay, stay longer here… leave your family. leave your friends””Family and cats are so hard for me, but friends… I just have a few friends in Indonesia. And majority of my friends are have already get married… some of them having one or two babies. So, I will also lonely when I go back to Indonesia. While I get several new best friends here in Japan. I am happy”
“But… someday you will also get married, and having a family”
“I hope, but… well…. I am ready even for the worst case. I enjoy study here… and that’s more than enough. You know what? I am kind of a weird woman, so… I don’t know. Not many people can catch up with me”
“Mmmmm…. so desu ne” lalu kami pun terdiam beberapa saat.
“I am also think like you when I was in your age. I am so busy doing research and my jobs and I never imagine I can get married and having my own little family. But as you see… I am a father now. Maybe we should not think about what will happen in the future too hard. I don’t know how it works but in this world, human are always get something what they ready for”

“??????????????????????????????????” dan gw lemot
“For example, you, you maybe never imagine that you will study in Tokyo and stay far from your family. You maybe just have a dream to continue study but no idea about when and where. And this year, God maybe see that you ready for it, and suddenly you got the way to study abroad. It just happen when you are ready”

“??????????????????????????????” tetep lemot

“mmmm…It is like, you can’t present a paper when you haven’t read and study that paper. You can present when you ready to present. That just a simple example I think”

“Thank you, I will remember about it”

Blah… padahal mah kemudian lupa beberapa saat.
I am just a lucky bastard… Walau gw kehilangan ayah gw saat SMP, sekarang pas S2 gw punya sensei yang sebaik ayah gw sendiri, yang nelpon gw ketika gw sakit… yang bawa oleh2 setiap pulang dinas… and the most important thing menasehati gw untuk beberapa hal. That’s awesome.

Beberapa tahun sebeluuuuuuum percapakan di atas, ayah gw pernah bilang “Ketika kamu hidup di suatu masa, maka berarti kamu mampu menghadapi apapun yang terjadi di masa itu, karena Allah tidak pernah membebani hamba-Nya dengan hal di luar batas kemampuannya. Ketika kamu dapat masalah, ketika kamu dapat amanah, ketika kamu dapat tanggung jawab, dengan logika yang sama kamu sudah dipercaya Allah bahwa kamu sudah siap dan mampu mengatasi itu semua”

Okay… sedikit menghibur. ekonometrika, kalkulus, mikroeko, programming, whatever it is…. pasti sebenarnya gw mampu menghadapi itu semua. Mungkin gw aja yang terlalu underestimate kemampuan diri sendiri. Mungkin gw yang masih kurang force my brain to work more and more.

And about my social life… why I am still single…. why I just have a limited friends… why I am easier to talk with cats…
Gw jadi berpikir, mungkin gw yang belum siap.
Kenapa belum siap? Mungkin itu yang harus gw cari tahu, benahi dan koreksi saat ini.
Kalau sudah merasa oke. well… mungkin orang lain yang belum siap dekat dengan gw dan spesies bernama kucing lebih siap secara mental untuk mendekati dan jadi teman baik gw seumur hidup (Ah…. hari ini ada anjing pudel mendekati gw juga, well… good… new friends from new society)

Mengapa harus galau liat orang lain sudah menikah, punya anak, sudah kaya, sudah memiliki pekerjaan yang baik, sudah punya rumah sendiri, sudah ini….sudah itu…
Simple and friendly thoughts…. mungkin mereka mereka itu sudah siap (dan pantas) untuk amanah-amanah itu. Gw? Mungkin belum… dan karena belum maka yang perlu gw lakukan adalah menjalankan apa yang sudah ada di depan mata gw, menyiapkan dan merapikan hal-hal yang sudah gw lakukan setengah jalan, lalu menyelesaikannya. Melakukan dan menyelesaikan apa-apa yang sudah siap gw lakukan dan selesaikan. Setelah urusan itu selesai, moga moga saat itu juga pemikiran gw semakin matang dan dewasa, gw bisa lebih baik dalam mengoreksi diri mengenai hal apa yang sekiranya gw belum siap dan lalu start all over again untuk menyiapkannya.

Ah… jadi ini alasan kenapa Allah kemudian berfirman:

“Maka apabila kamu telah selesai dari satu urusan maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain”. (QS. Al Insyirah: 7).

 

Ah begitu..
Well, Have a great life, world 🙂

 

Melody’s love story: pergi…


Damar: Mel, liat deh. Menurut kamu desain cafe ini gimana?

Melodi: bagus, tapi lebih cozy kali ya kalau ada nuansa kayu dan vertical garden di depannya. Lebih seger gitu.

Damar: ah ide bagus!

Melodi: seneng liat kamu semangat gitu. Coba gitu terus…

Damar: iya dong, makasih ya udah bantuin aku terus selama ini.

Melodi: anything else, just ask me.

Damar: btw, ada yg aku taksir loh.

Melodi: hah? Oya? Surprise…

Damar: kamu tau siapa? Itu adik kelas kita.

Melodi tidak berkomentar. Matanya menatap lurus, tapi kosong.

Damar: gak sepintar kamu sih, tapi dia cantik, kelihatannya baik… menyenangkan, sederhana, putih, manis, supel, ceria…. 

Melodi: mmm… perfect.  Gak kayak aku, dekil….aneh… nerd… ngebosenin.. haaaahhhahhaa.

Lalu melodi kembali terdiam, menyeruput teh manis kesukaannya.

Melodi: Mar, aku mau nunjukin sesuatu deh.

Damar: apa mel?

Melodi kemudian menyodorkan sebuah amplop cukup besar yang sudah sobek ujungnya.

Melodi: baca deh… buka aja.

Damar kemudian membaca tiap lembar surat itu. Satu per satu.

Damar: kamu dapat tawaran sekolah dan kerja di universitas X? Itu keren.

Melodi lalu tersenyum tipis

Melodi: awalnya mau aku tolak, pesawatnya berangkat besok malam jam 12. Awalnya aku tolak karena aku pikir aku mau menemui orang yg begitu penting dalam hidupku yang tidak bisa aku tinggal begitu lama. Lama sekali aku berpikir hingga beberapa menit yang lalu aku masih memutuskan untuk membiarkan pesawat itu lepas landas tanpa diriku, demi seseorang yang aku pikir harus aku temani. But that’s wrong… he even never wait for me. I am happy for him actually, always… tapi ya agak ngenes aja dikit hahaahaa.

Damar: jahat banget sih dia mel. Jahat banget.

Melodi: dia baik, aku yang terlalu bodoh dan lamban.

Damar: siapa orang itu sih, mel….

Melodi: kamu, mar…. kamu.

Beberapa detik kemudian semua begitu sunyi, detik jarum jam saat itu terdengar lebih kencang dari biasanya.

Melodi: ahhaaaha… oh come on, aku tuh gak penting lagi. Yang kayak gini tuh aku udah kebal lagi. The most important things now is you happy ever after. Udah loh ya… pesawat ku terbang 30 jam lagi. Aku belum packing sama sekali. Ceroboh banget deh….mmmm… sukses ya. Baik-baik saat aku tinggal. Mungkin aku gak akan pulang dalam waktu lama but as I can see you will be alright.

Melodi lalu pergi, menahan air mata. Hujan turun perlahan hari itu. Melodi melewatinya…. Payungnya sengaja tidak dia buka saat itu.