Menuju 25: Part 1: Jodoh… [?]



A life learner....Books, movies, and glorious foods lover. Have a big dreams... but wanna \\\"bigger\\\" than her dreams.  A life learner... Love books, glorious foods, and great movies. Proud to be a woman, daughter, sister, and best friend. A dreamer! I am the one who want to be bigger than my dreams. Future researcher and writer.


March is my favorite month, kenapa… karena saya ulang tahun di bulan maret hahahhaha. I’m getting older. Saya suka bulan maret, karena musim favorit saya selalu ada di bulan maret. Waktu di Bogor, Maret masih musim hujan tapi tidak selebat hujan di Januari dan Februari. Di Tokyo, di bulan maret bunga-bunga mulai mekar, and I love flowers very much.

sakura

Sakura aja udah mulai mekar… Yippieee, semesta selalu bikin senyum terutama di bulan Maret

 

Maret juga konon berasal dari nama dewa perang dan pertanian Romawi, Mars. Setiap saya membaca kisah dewa Mars, saya pikir mungkin saya dilahirkan di bulan Maret agar seberani dan setangguh Mars, agar bisa menjadi pelindung seperti Mars. Mungkin.

Bagi yang belum tau Dewa Mars, ini loh patungnya. Hohohoho… sangar kan. Tapi gagah, dewa perang, dan menjaga pertanian. Wedewww.  (Source: Wikipedia)

Sejujurnya saya suka semua angka 5 dan kelipatan 5, tapi 25? Pffffftttt….I don’t really like it. Karena di negeri seberang sana kalau udah 25 tahun mulai rame deh pertanyaan “Kapan nikah” dsb…. dsb….dsb…iiih kepo deh.
And I hate that question! Semoga pertanyaan itu tidak akan mengganggu keindahan Maret.

Kalian tahu, melihat saya yang terlalu “pilih-pilih tebu” ada juga yang bilang bahwa bisa-bisa saya jadi perawan tua. Trust me, I prepare for it… saya memang tidak bisa sesederhana banyak orang dalam masalah ini. Nope!

Saya bahagia ketika melihat orang lain menikah, tapi saya? Entahlah… saya mungkin terlalu asik dengan kesendirian saya. Asik dengan pemikiran-pemikiran saya sendiri. Asik dengan jalan saya sendiri, dengan cara saya sendiri.

That’s not really good, Guys… beneran deh. Hahahahhaa…. sok banget jadi wonder women.

Saya harus tunjukin tulisan bagus ke kalian, ini blog sahabat saya, Tiko, the real INFP…. pokoknya chezzzzzyyyy banget deh dwehhh http://atikaluthfiyyah.blogspot.jp/2014/01/sederhana-saja.html harus buka! Because that blog is one of the most awesome blog I ever read *sekalian promosi* 😀

Ya mungkin, sebenarnya para wanita itu membutuhkan pria yang sederhana saja, gak usah aneh-aneh. Yang penting baik dan punya potensi sebagai pemimpin rumah tangga.

Tapi kesederhanaan itu menjadi begitu rumit di mata saya, mungkin sudah tercampur aneka integral dan trigonometri dengan sedikit racikan game theory.
——-
Bayangkan seorang wanita…. dengan usia 25 tahun, sebelum ia melompat ke usianya itu, ia pernah  mengalami titik terendah dalam kehidupannya sendiri, mengalami kehilangan, banyak kegagalan, tidak dipercaya, melihat orang yang disayaginya menangis, banyak hal. Mungkin ada yang nasibnya lebih buruk daripada dia, dan pasti ada… tapi kemudia semua yang pernah dia alami membuat dia belajar lebih banyak hal daripada apa yang bisa kita bayangkan. Terus bayangkan wanita itu, saat ini, ia menjadi seorang yang punya perilaku yang keras… kepala batu, dengan tekad yang lebih keras dari baja, mungkin juga dengan ego yang sulit diluluhkan orang lain. Apakah itu salah? Mungkin iya tapi bukankah itu wajar? Kehidupan menempanya menjadi orang yang seperti itu, tanpa itu dia akan tetap di titik nol. Menjadi orang yang keras…. tidak lembek, karena jika dia lembek sedikit saja, dia akan mati tertimpa kesedihan-kesedihan yang menimpanya selama ini. Menjadi keras, membuatnya bahagia…

Dan bayangkan jika wanita itu adalah: Saya.

——-

25 tahun! 25 tahun saya hidup… dan saya hidup dengan perjuangan orang-orang luar biasa dalam hidup saya. Jika ada yang ingin menikahi saya, maka dia harus bisa sehebat mereka. Saya tidak mau menyerahkan sisa hidup saya kepada pria yang tidak “Fight” untuk saya, untuk keluarganya, dan bahkan untuk dirinya sendiri. 25 tahun saya hidup, hanya sekitar 12 tahun saya menjalani hidup bersama ayah saya, melihat adik saya yang kurang dari 4 tahun mengenal ayahnya, dengan modal 12 tahun saya merangkai setiap pelajaran dari ayah saya dan merangkainya dengan seluruh ajaran dari mama saya, dan hampir 21 tahun saya berusaha menjadi contoh yang baik untuk adik saya, meyakinkan dirinya agar kelak bisa menjadi pria yang baik, bahkan jika bisa lebih baik dari ayahnya. Pikirkan, apa semudah itu saya merelakan sisa usia saya kepada pria yang tidak secara mantap dan serius menempa dirinya untuk menjadi pria yang matang dan dewasa? Tidak…. tidak semudah itu untuk saya….
Tidak semudah itu…
Jatuh cinta mungkin mudah,
tapi menikah? Wait a minute, I should process it first in my brain and my heart.

Ya, saya mungkin payah, banget!… tapi demi orang yang saya sayang saya mencoba sekuat mungkin untuk bisa membuat mereka bahagia. I don’t want to see any tears anymore, anymore…. from anyone I love. No more.
Dan saya merasa layak untuk mendapatkan pria yang berpikir sama seperti saya. Hanya berpikir saja…. berpikir! Catat! Berpikir serupa seperti saya. Berpikir bahwa dia memang punya banyak kekurangan, but hey! but maybe I can make it. Bepikir bahwa beberapa orang memang baik dalam beberapa hal dan buruk dalam beberapa hal, tapi hey! itulah mengapa kita harus belajar, mencoba, dan terus berusaha. Hanya berpikir saja…

Kalian tahu, setiap kali saya jatuh cinta. Saya jatuh cinta dengan pemikiran orang tersebut. Ketika saya jatuh cinta dengan A, saya suka ketika dia berbicara tentang sains, ketika dengan B saya suka melihat tekad dan sorot matanya ketika dia berbicara tentang impiannya untuk keluarganya, ketika dengan C saya tergila-gila dengan pola pikirnya yang maju dan percaya diri dengan segala potensi yang dia miliki dan potensi orang-orang di sekitarnya. Gak perlu jenius kan? Tapi mungkin bijaksana…. ya! Mungkin bijaksana. Dan betapa sulitnya mencari pria bijaksana yang mau sama gw di muka bumi ini.

Kalian tahu, sungguh saat ini, saya tidak dalam kondisi I want to get married a.s.a.p
Melihat trend “cinta” masa kini membuat sama merasa “Mmmmm, I think I’m not ready yet”

Saya ingin cinta begitu sederhana.
Saya suka menulis, mungkin saya akan menulis banyak hal tentang “the lucky man” di blog saya, mungkin juga di Path karena Path bisa nyambung ke wordpress *oh yeah ini penting banget*

Tapi saya tidak mau terlalu banyak foto selfie kami di social media
Tidak mau setiap saat check in dan lapor kepada gadget kami tentang di mana kami berada
Tidak perlu menunjukan romantisme kami di depan siapapun, membuktikannya kepada siapapun,
Saya ingin kami bisa melupakan gadget kami saat kami bersama.
Membaca buku bersama,
Nonton film bersama,
ngobrol sambil minum teh,
tertawa di bawah Aldebaran, Pleiades, Perseus, Cassiopeia, dan Andromeda, lalu menyerah tentang nama rasi bintang dan membuat rasi bintang versi kami sendiri.
Menyaksikan perubahan musim
Melihat rambut kami sama-sama memutih… rontok…lalu lama kelamaan semakin menipis.
Adu argumen berkali-kali, tapi selalu menemukan solusi untuk kemudian berbaikan.
Saya tidak butuh romantisme kami harus diakui dunia, apalagi dunia maya. Itu semua tidak penting.
Cinta tidak perlu digembar-gemborkan kepada siapapun, tidak perlu dinilai siapapun, tapi mmmm mungkin saya tidak akan tahan untuk tidak menulis itu semua. Seperti yang kalian tahu, saya ingin jadi penulis, dan satu impian saya… I want to write a novel about someone I love. Jadi kalau saya mati lebih dulu daripada dia, at least he will know that I love him, because I’m not a romantic woman… That will be a nice present.

Atau mungkin saya kemudian tidak seberuntung kalian, bisa selfie dengan pasangan kalian masing-masing.
Tapi apa itu membuat saya menjadi lebih buruk daripada kalian? Tidak… mungkin saya kemudian bisa mengelilingi dunia tanpa ada yang melarang. Mungkin saya memiliki lebih banyak “anak” dan “teman” dari siapapun… di somalia, ethiophia, atau negara apapun. Mungkin saya bisa menemui tempat dimana ada orang-orang yang lebih menghargai keputusan dan perbuatan saya, yang lebih membutuhkan saya. Mungkin dari mereka, orang-orang baru yang saya temui, pengalaman-pengalaman baru yang saya dapat, saya bisa menjadi orang yang lebih bijaksana, menghancurkan keangkuhan saya sendiri. Siapa tahu kan? World is round, we never expect what will happen, tutur mantan gebetan dari negeri kincir yang sekarang sudah menghilang entah kemana *curcol :p*.  Mungkin saya menemukan cinta, yang lebih murni, yang lebih tulus, yang lebih sederhana, dan gak neko-neko. Kita tidak pernah tahu mengapa suatu hal terjadi pada diri kita, tapi yang pasti itu hal yang terbaik untuk kita. Pasti….
Karena kita sudah dilahirkan di tempat ini, diberi kesempatan untuk hidup di bumi ini, karena Tuhan sudah memperhitungkan kita bisa melakukan sesuatu yang amat baik dan keren dalam hidup kita, Tuhan sudah mempertimbangkan bahwa kita sanggup menghadapi apapun, kalau di Quran itu udah jelas “…ALLAH tidak akan membebani seseorang (hamba-NYA) melainkan sesuai dengan kemampuannya…(QS. Al-Baqarah: 286)”
Yaaaaah masa gini aja harus seorang emon yang ngingetin, hahahhaa tengsin kali. Coba pikir deh, kenapa coba dalam salah satu hadist Bukhari katanya “sampaikanlah walau hanya satu ayat?” Mungkin ya [ini mungkin] karena yang terpenting dari kita ketika membaca Quran (secara khusus) atau membaca hal lainnya (secara umum) adalah membaca, mempelajari, lalu memahami maknanya tanpa terburu-buru…. bukan buru-buru baca biar cepet khatam, beres, dan taaaaarrrraaaaa terus update status. Mungkin juga [lagi-lagi mungkin] filosofi yang sama nyerempet dengan mencari jodoh, tidak perlu terburu-buru….
Setidaknya menurut saya.

Jadi, mmmm…. terserah orang mau bilang saya picky,
banyak maunya,
calon perawan tua,
jelek,
gak tau diri,
bla… bla….bla…
Saya percaya Allah lebih paham kondisi saya, mempersiapkan yang lebih baik untuk saya.

You can’t hurry love, world…. you can’t :]

Klo kata Phil Collins
You can’t hurry love
No, you just have to wait
You got to trust, give it time
No matter how long it takes

Gitu deh…. :]

Sakura vs Ume Blossom?
Mempelajari Bintang…

Comments

  1. Atika Luthfiyyah (@atikaluthfiy)
    2015/03/12 - 10:31 am

    huahahaha.. anw, thanks lho udah dipromosiin di blog lu yang banyak pembacanya ini. jadi elu… Aries atau Pisces?

Leave a Reply

Your email address will not be published / Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.