Man jadda wa jadda, Mahasiswa Galau, dan sebuah tinjauan filosofis “The Impossible Triangle”


Huwaaaa berat banget ya judulnya? tenang isinya tidak akan seberat judulnya 🙂
Ini hanya sebuah pemikiran saya saja sih…
Karena beberapa hari ini galau memilah-milih calon judul tesis dan jadi banyak baca jurnal lagi, saya menemukan suatu hal yang menarik dan menarik sebuah filosofi tersendiri dari hal yang saya baca tersebut.

Sedikit membuat kalian belajar ekonomi moneter sedikit yaaaa… dalam ekonomi moneter ada yang disebut “The Impossible Trinity”, apakah itu? Simple aja… ada 3 pilihan kebijakan makroekonomi yang diinginkan oleh suatu negara yaitu: 1. Lalu lintas kapital yang bebas, 2. Stabilitas nilai tukar, dan 3. Kebijakan moneter yang independen. Nah, berdasarkan teori Mundell-Fleming suatu negara HANYA bisa memilih 2 kebijakan saja dan harus mengorbankan 1 kebijakan lainnya, intinya sih nggak boleh maruk!
Image and video hosting by TinyPicsaya memodifikasi pemikiran itu!Tepatnya mengubah sedikit….untuk menggambarkan kondisi mahasiswa-mahasiswa yang baru lulus atau akan lulus yang mengalami kegaulan hwahahahahahaha….. CHECK THIS OUT!
1. Lalu lintas kapital–> Menyimbolkan kebebasan seseorang untuk pergi ke luar negeri atau ke luar daerah antah berantah, take for example mau sekolah lagi ke luar negeri dsb.
2. Stabilitas nilai tukar –> Menyimbolkan stabilitas keuangan seseorang terserbut (hwahahaha).
3. Independensi kebijakan moneter–> Menyimbolkan independensi seseorang kepada orang lain (orang tua, keluarga, bla…bla…bla…)

Jadi! Kalau seseorang yang secara khusus ini dianalogikan sebagai mahasiswa yang baru lulus atau akan lulus yang memiliki asumsi cateris paribus (kondisi ekonomi pas-pas-an…. belum jadi milyarder…. tampang ngepas… masih cupu….dsb…dsb…) dan secara khusus lagi ingin melangkah ke luar negeri untuk sekolah lagi misalnya, maka ia harus memilih dua kebijakan hidup dari tiga pilihan yang ada, dengan pilihan:

a. Pergi ke luar negeri dan menjadi manusia independen yang tidak tergantung dengan orang tua –> konsekuensi: Tidak akan memiliki kondisi keuangan yang stabil hahahaha….
b. Pergi ke luar negeri dan sebisa mungkin hidup mapan di sana –> konsekuensi: Belum bisa independen sepenuhnya dari orang tua atau keluarga atau lain-lain
c. Mau independen banget dan punya keuangan yang mapan–> konsekuensi: Jangan gegabah langsung main pergi-pergi ke luar negeri. Di dalam negeri aja yah.

INGAT! ini hanya berlaku pada orang-orang yang terikat dengan asumsi cateris paribus! hahahaha….

Tapi ilmu berkembang! The impossible trinity ini kemudian berkembang lagi menjadi Quadralemma. Naaaah kalau tadi pilihannya 3, sekarang jadi ada 4 opsi kebijakan!
Suatu negara bisa-bisa aja memiliki kebijakan moneter yang independen, stabilitas nilai tukar, dan mobilitas kapital yang bebas! Bisa bangeeeeet…. gak ada yang larang. TAPIIII ada konsekuensi lagi dan itu adalah : Mengorbankan cadangan devisa, kata lainnya sih BUTUH DANA YANG SANGAT BESAR! Naaaah kelak jika kalian mendalami hal ini terjawablah sudah mengapa Impossible trinity cenderung tidak terjadi di Cina, Jepang, dan beberapa negara besar lainnya… karena mereka punya dana yang besar.

Naaaaah…. kembali ke si mahasiswa cupu kita tadi. Jika seseorang ini ingin pergi ke luar negeri dalam kondisi mapan serta independen  dari orang tuanya maka dia haruslah memiliki dana yang besar hwohohohoho.

Seru kan? Ingat kawan! Ilmu itu… selama ia baik maka ia tidak akan pernah bertentangan dengan  kehidupan kita. Ilmu kan mengajarkan kita untuk lebih bijak menghadapi hidup bukan.

Nah itu dia poin yang ingin saya bahas. Harus saya akui, mungkin one of my dream adalah go around the world buat sekolah dan penelitian.Agak aneh mungkin…. Tapi saya sudah bertekad kelak dunia harus mencatat saya sebagai salah satu cedekiawati islam. Menurut saya keren aja, udah bawa nama sendiri, bawa nama gender, bawa nama bangsa, dan yang terpenting bawa nama agama! Keren kan? Saya sih nggak habis pikir kenapa nggak ada yang mau membawa kembali masa kejayaan Islam dalam ilmu pengetahuan, kalau saya sih ngebet banget tuh… sangat! Lagipula, for a person like me kayaknya cuman itu deh jalan “jihad” saya hahahahha abis apa lagi dong? Jadi sekarang mulai berburu scholarship ke luar negeri huhuhuhuuu… walau aneka aral melintang.

Image and video hosting by TinyPic

Bagi saya,  The impossible trinity itu sangat berlaku! Karena Mama masih belum sehat sepenuhnya dan ayah sudah nggak ada it means saya harus independen dan nggak boleh manja-manja lagi dong, di lain pihak saya juga mau meraih beasiswa dari manapun deh terserah hahahahha pokoknya someday I should go abroad. Dan taraaaaaa…. instabilitas keuangan harus dihadapi, suka nggak suka, mau nggak mau. Alhamdulillah sih Allah senantiasa ngasih rizqi dari hal yang tidak terduga dan rutin, tapi bagaimanapun masih terbatas lah apalagi setelah saya menggoyang kartu saya untuk beli handphone baru *maafkan aku ilmu pengetahuan, aku mengkhianatimu demi sebuah gadget* errrrr…. percaya deh! nyari beasiswa juga nggak “murah” dan gak “mudah” yaaaaa. Tes bahasa Inggris ITP dan EPT aja kalau berkali-kali udah lumayan banget abisnya, lebih miris lagi kalau ingat bahwa sekarang beasiswa ke luar negeri mensyaratkan IELTS atau iBT TOEFL, oh boy! udah lebih susah tesnya lebih mahal pula. Les preparationnya juga ngek ngek 3jt++ heeeeeeuuuuu~ *lirik rekening tabungan*Ya sudahlah jadi terpaksa apply yang mau nerima ITP dan EPT dulu :'( sabar ya, Mon. Sabaaaaar…. Belum lagi buat orang seperti saya yang [sok] perfectionist buat bikin riset, pasti fotokopi dan ngeprint jurnal macem-macem. Belum lagi bikin kopi formulir dll…. huwaaaa better off jangan diitung deh.

Kadang sedih juga karena merasa I think I deserve to get more~! Saya dengan idealisnya pernah bilang kepada seorang teman saya “Gw akan menjadi simbol kerjakeras di muka bumi ini. Kelak jika ada gw-gw lainnya di muka bumi ini… mereka nggak perlu ragu mengejar impian mereka hanya karena keterbatasan yang mereka punya. Gw akan ajarkan itu bukan hanya ke 1-2 orang, tapi pada dunia!” Anjrit! nggak ketinggian apa ya ngomong kayak gitu hahahahhaa, emonikova lebaaaaaayyyyy…. tapi gimana lagi itu dari hati sih :dance:

Tapi kemudian saya menyadari sesuatu…
“Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang”-Iman Syafi’i-
dan itu benar secara mutlak dan absolut.
Bisa dibayangkan tidak kalau saya sedikit demi sedikit meraih impian saya dengan usaha saya sendiri.
Kepuasannya itu bedaaaaaa….. bedaaaaaa banget. Itu membuat saya menjadi menghargai setiap proses yang saya jalani itu sendiri.

Image and video hosting by TinyPicSaya meneriakan kalimat “MAN JADDA WA JADDA” pada diri saya sendiri,
Kini saya sedang pada jalan man jadda wa jadda itu…
Saya sedang berjuang keras… keras sekali untuk memerangi tantangan serta kekurangan saya sendiri.
Saya sedang berada di jalan kesungguhan dan tengah memantaskan diri untuk membuat dunia ini bangga dan membutuhkan saya.
Kenapa ya? Entah over PD atau bagaimana tapi saya merasa Allah tahu seberapa besar saya berjuang… seberapa kuat pengharapan saya… walau Allah memang sulit ditebak, sangat sulit ditebak, tapi pasti ada sebuah jalan yang sedang dipersiapkan oleh-Nya untuk mengantarkan saya pada setiap centimeter impian saya tersebut.
Sekali lagi! Man jadda… wa jadda….
Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil,
Saya yakin saya akan berhasil

No matter what! Saya merasa saat ini… detik ini… pada setiap helaan nafas saya… saya sedang melakukan hal-hal yang luar biasa. Hal-hal yang belum tentu bisa dilakukan oleh banyak orang lain di muka bumi ini.
Ya! kelak saya akan tepati janji saya kepada dunia ini.
Luar biasa bukan? Saya ingin seluar biasa impian saya… itu saja. Semoga Allah mengizinkan.Aamiin.Image and video hosting by TinyPic

My prayer to pray…


(Ya Allah, Dzat yang membolak-balikan hati, arahkan hati ini kedalam taat kepada-Mu.)

Ya Allah… aku memohon kepada-Mu
ketakwaan, harga diri, dan merasa cukup.

Ya Rabbku…
Lapangkan untukku dadaku,
Mudahkan untukku urusanku,
Lepaskan kekakuan lidahku,
Cukupkan untukku rezekiku,
Luaskan untukku cahaya ilmu-Mu,
Tenangkan untukku hatiku.
Mantapkan untukku langkahku.

Berikan aku ketegaran dalam menghadapi segala perkara,
Kegigihan dalam petunjuk,
Keinginan hati untuk terus mensyukuri nikmat-Mu,
Izinkan aku memiliki kesempatan untuk menyembah-Mu dengan lebih baik.
Anugerahi aku hati yang bersih dan lisan yang jujur

Tuhanku,
Aku memohon kepada-Mu… kebaikan.
Berikan aku kesempatan untuk terus menjadi lebih baik dan berbuat baik kepada orang di sekitarku.
Hilangkan setiap keraguan dalam hatiku, buatlah aku menjadi hamba-Mu yang tangguh berjuang di jalan-Mu.
Jadikan aku orang yang tegar, dalam menghadapi setiap rintangan di depanku.

Ya Rabb,
Seiring dengan berjalannya waktu, izinkan aku menjadi seseorang yang lebih bijaksana.
Jangan biarkan aku dikuasai ego dan emosiku semata.

Ya Rabb… pantaskan aku untuk segala karunia-Mu.
Pantaskan aku untuk menjalankan setiap amanah-Mu.
Pantaskan aku untuk menjadi seseorang yang yang dapat dipercaya.

Rabbku, berikan rahmat-Mu dan sempurnakan bagiku petunjuk yang lurus dalam urusanku.
Tunjukkanlah dan tepatkanlah langkahku.

(Maafkan hamba-Mu ini jika mengajukan begitu banyak permintaan, akan tetapi… kepada siapa lagi aku akan bergantung kecuali pada-Mu. Cukuplah Engkau sebagai penolongku dan sebaik-baiknya penolongku…)

A message from a rival…


Sejujurnya saya mungkin salah satu makhluk paling beruntung di muka bumi ini. Yeah…  sejujurnya saya bukan makhluk yang sempurna, pinter banget nggak… bodoh banget juga nggak… baik banget juga nggak… jahat banget nggak juga… yaaaah ordinary person lah. But, I can make you sure that I have extraordinary life http://www.emocutez.com. Sebuah keberuntungan yang luar biasa karena Allah mengizinkan saya bertemu dan hidup di sekitar orang-orang yang hebat. I have wise Dad, kind Mom, funny brother, humble family, smart teacher, sincere best friends, and of course perfect God! Ya… saya memang tidak sempurna, tapi saya hidup di tengah orang-orang dan situasi yang dapat menyempurnakan saya http://www.emocutez.com.

Terkadang saya memang merasa risih dengan sikap beberapa orang yang betolak belakang dengan pemikiran saya, tapi itu semua rupanya hal itu justru menjadi suatu bagian untuk mendewasakan diri saya. That’s great actually…! semakin saya memahami itu, semakin rasanya saya merasa bahwa Allah itu sudah keterlaluan baiknya terhadap saya.

Saya kemudian menjadi teringat pada seseorang. Seseorang di masa lalu yang menurut saya sudah cukup mengubah mindset saya menatap hidup. Kalian bisa bayangkan, saya pernah menjadi seorang yang tidak percaya dengan kemampuan saya sendiri. Entah ya, rasanya melihat orang lain kok hebat-hebat, dan saya kok dust in the wind banget. Tapi itu semua berubah ketika saya bertemu seseorang. Orangnya gimana yaaaaa??? agak-agak mengerikan gitu lah. Saya sih takut dengan orang ini, walau diam-diam di hati sanubari yang paling mendalam kagum juga karena orang yang satu ini kok pinter dan kayaknya fast learner banget. Huwaaaaaa…. sempet agak histeris deh dan sempet bilang “Ya Allah… kenapa hamba harus bertemu orang-orang keren di sekitar hamba terus menerus sih? Sejujurnya hamba jadi merasa minder” http://www.emocutez.com

Tapi percayalah… setiap keputusan Tuhan senantiasa punya makna.
Walau saya tidak terlalu dekat dengan orang itu, tapi kemudian saya punya tekad kecil-kecilan “Gw harus bisa bersaing dengan orang yang satu ini.” Saya pernah melalui masa-masa penuh obsesi mengejar prestasi seseorang yang sebenarnya dalam hati kecil saya “Gila… gw nggak akan bisa ngejar deh nih orang”. Apa orang yang saya “saingi” itu tahu? Waaaah… Wallahu’alam itu sih, pokoknya sruduk boy aja deh, namanya juga usaha. Tapi entah karena niatnya yang salah atau kurang lillahi ta’ala, seingat saya saya tidak pernah berhasil menyaingi orang ini. Saya pernah merasa jika saya maju satu langkah.. maka dia maju 10 langkah pakai acara lari pula. Heuh? yang bener aja…http://www.emocutez.com

Entah bagaimana ceritanya hingga suatu hari saya malah curcol pada orang ini *plis… jangan tanya gimana ceritanya, saya juga nggak nyangka hal ini terjadi dalam periode hidup saya.” Saya mengatakan

Kenapa ya, kayaknya saya kok bodoh-bodoh banget. Nggak pernah ngasih piala ke sekolah, nggak jadi indikator pintar juga, ya…ya…gitu-gitu aja. Saya merasa kok rasanya orang lain lebih hebat daripada saya, meraih segala hal lebih mudah daripada sayahttp://www.emocutez.com

Tanpa saya sangka “rival” saya ini meladeni ocehan saya yang pasti saat itu nadanya agar saru antara zikir, ngeluh, sama mau nangis, “Kenapa kamu nggak percaya dengan kemampuan kamu sendiri?”

“Yaaaa… karena rasanya fakta kok kejam banget ya. Bisa nggak ya saya ngeraih semua impian saya. Jadi penulis, jadi orang yang mengelilingi dunia ini, dan sebagainya… kamu sih nggak tau betapa beratnya! Persaingan itu kejam tau!”

Jeng…jeng… dan entah kesambet apa tiba-tiba lawan bicara saya tersebut mengatakan hal yang menurut saya changing my life banget http://www.emocutez.com.

“Kamu tahu… dalam hidup itu ya memang ada persaingan! Selalu begitu. Itu alami, biologis!Kita menemukan bukti-bukti persaingan dalam buku science manapun, tanpa terkecuali. Mengapa harus takut terhadap persaingan sih?  Saat kita ingin sukses, maka bukan masalah persaingan yang perlu kita khawatirkan tapi masalah diri kita sendiri. Apakah kamu sudah memantaskan diri untuk meraih seluruh impian kamu? Apakah kamu sudah berjuang mati-matian untuk meraih setiap keinginan kamu?

Sampai kamu mati pun, kamu pasti akan melihat orang-orang yang hebat! Jadi itu bukan masalah lagi. Permasalahannya adalah… sudahkah kamu berjuang untuk sehebat orang-orang tersebut… sudahkah kamu berjuang untuk setidaknya “setara” hebatnya dengan orang-orang tersebut? Saat kamu punya tekad untuk berjuang demi meraih impian yang mulia, maka musuh terbesar kamu bukan orang-orang hebat di luar sana, tapi di dalam diri kamu sendiri. Sudahkah kamu mampu dan berjuang untuk mampu fokus terhadap kelebihan dan kekurangan diri kamu sendiri? Sudahkah? Kalau belum… ya maaf aja berarti kamu memang loser. Jangan sampai fokus kamu buyar hanya karena sibuk memikirkan betapa hebatnya orang lain dan menjatuhkan kemampuan kamu sendiri yang sebenarnya juga bisa menjadi orang yang sangat hebat!

Lagipula kenapa kamu harus takut pada orang lain sih? Setiap rezeki itu kan yang ngatur Allah, dan Allah juga yang menciptakan seluruh muka bumi ini. Saat kamu merasa kamu sudah berjuang dengan keras, maka satu-satunya tugas yang perlu kamu lakukan adalah memohon kepada Allah agar Ia meridhai setiap pilihan hidup yang kamu tempuh. Selesai kan? Dalam hidup yang penting bukanlah untuk menjadi yang terbaik, tapi berbuat hal yang terbaik dalam hidup kita dan hidup orang-orang di sekitar kita. Saya percaya kamu bisa, semangat!”

Jika itu adalah pidato, maka itu adalah pidato terinspiratif yang pernah saya dengar! http://www.emocutez.com
Bahkan jika dia hanya berbohong dan hanya membuat saya senang aja… saya akan asumsikan itu sebagai kejujuran yang tidak terelakan.
Ada “terima kasih” yang sangat besar kepada orang tersebut dan sayangnya saya sepertinya tidak pernah sempat mengucapkannya (So… wherever you’re! Thank you for your wise advices )

Sejak saat itu, saya berubah…
Hingga saya menjadi saya yang hari ini.
Apakah saya pernah merasa takut? Minder? Oh… Ya! tentu saja! Seringkali!
Tapi, itu sudah bukan menjadi masalah besar lagi! Saya hanya ingin melakukan sesuatu… sebaik yang saya bisa.
Saya percaya… jika niat serta tujuan saya baik, maka pasti Allah akan memudahkan setiap langkah yang saya tempuh dan akan meridhai saya untuk mendapatkan keinginan saya tersebut.
Saya tidak ingin mengecewakan siapapun dalam hidup saya, termasuk kepada Tuhan saya yang hampir setiap menit sudah saya “repotkan” dengan aneka permintaan saya dan sudah saya rayu habis-habisan agar memberi amanah-amanah hidup yang luar biasa dalam hidup saya ini.

Terimakasih Ya Allah, atas setiap pelajaran yang Kau berikan kepadaku… semuanya.

Ngomong-ngomong, apakah kalian sudah mempercayai kemampuan kalian sendiri? http://www.emocutez.com

My dreams [someday] come true!


Yeaaaaay…. Ketemu lagi dengan blog emonikova yang sudah ditelantarkan pemiliknya di tahun 2011 🙂 tapi alhamdulillah sekarang bisa kembali terisi dan akan kembali menggugah benak kalian semua *halah*

Many things happen in 2011… dan nggak kerasa udah tahun 2012 aja. Waaah cepet banget yaaa… dan walau kalender udah ganti angka jadi 2012, kayaknya masih banyak impian saya yang belum tercapai… masih jauh malah.

BTW…Awal tahun ini seneng banget karena bisa menghabiskan waktu bareng keluarga 🙂 rasanya lengkap banget. Semangat juga karena banyak yang punya resolusi luar biasa di tahun ini… semoga Allah mengistiqomahkan hati mereka untuk mewujudkan segala impiannya http://www.emocutez.com

Seseorang tidak mau mendengar resolusi saya tahun ini karena katanya saya pasti akan menulisnya di blog. Huwaaaaa…. nggak tau aja blog saya kena gusur sama IPB karena saya sudah jadi alumni jadi harus ganti domain ke alumni.ipb.ac.id. hmmmm… tapi rasanya benar juga, bukan blog saya kalau nggak ada ocehan tentang impian-impian saya di dalamnya.

Ini bukan resolusi sih… tapi impian-impian saya yang harus saya capai cepat atau lambat. Apa ajakah itu??? TARAAAA beberapa diantaranya:

Image and video hosting by TinyPic Become a writer!  : Mengutip perkataan Alfred Kazin The writer writes in order to teach himself, to understand himself, to satisfy himself; the publishing of his ideas, though it brings gratification, is a curious anticlimax.”

Yup! Saya ingin menjadi penulis. Kenapa ya? Mungkin karena saya merasa dengan menulis saya menjadi membaca banyak hal, bertanya pada banyak orang, memikirkan segala hal secara lebih mendalam, dan lama kelamaan saya merasa menulis adalah guru yang begitu hebat dalam hidup saya. Menulis adalah sebuah proses pencarian berbagai filosofi kehidupan…

It’s one of my dreams suatu hari saya bisa membuat sebuah tulisan yang layak masuk rak buku banyak orang di dunia ini. Jika saya tidak bisa mengelilingi dunia ini, maka saya akan memohon dengan sangat kepada Allah agar tulisan saya yang kelak mewakili saya menyampaikan pemikiran saya pada dunia. Saya ingin suatu hari nanti… dengan atau tanpa saya ketahui, banyak orang yang menjadi lebih baik setelah membaca tulisan-tulisan saya. Biarkan dunia belajar dari apa yang saya tuliskan…

Sebegitunyakah tekad saya? mmm… bagaimana ya? Saya ingin anak, cucu, dan cicit-cicit saya kelak mengenal saya seperti layaknya mereka mengenai Isaac Newton di buku sejarah dan buku science mereka. Saya ingin menjadi partikel dari setiap kesusksesan dan kebahagiaan orang lain, saya ingin memastikan pemikiran saya terus “hidup” di dunia ini. That’s it! Dan saya merasa menulis merupakan salah satu caranya.

Image and video hosting by TinyPic Sekolah lagi! Entah deh Allah mau memberi saya kesempatan belajar dimana. Tapi saya menyadari sebuah hal. Saya ingat betul bahwa kelak masa-masa di depan saya nanti akan senantiasa semakin berat. Saya akan semakin tua… saya cepat atau lambat… harus bisa [dan mau] membagi ilmu saya kepada generasi-generasi setelah saya agar mereka lebih siap menghadapi masa mereka *hiyaaaa ribet bahasanya*. Intinya sih mau mencerdaskan anak bangsa aja sih 🙂 Tapi bagaimana saya mampu bisa mengajarkan banyak hal pada orang lain jika saya, si Marissa Malahayati ini, tidak mau belajar lebih jauh… lebih giat… lebih keras…? Saya ingin dunia sempat mencatat nama saya sebagai cendekiawati Islam di muka bumi ini. Hahahahaha… berat banget ya. Tapi apa gunanya sih ilmu kalau buat dipendam sendirian begitu aja?

Saya juga ingin menjadi salah satu maskot kesuksesan orang-orang dengan kemampuan ekonomi yang tidak “wah” tapi bisa meraih ilmu yang “wah” melebihi orang dengan kemampuan ekonomi yah “wah” …. Ya! saya ingin meraih predikat bergengsi seperti itu dalam kehidupan saya!

Lagipula! Saya masih merasa begitu bodoh.
Saya teringat salah satu puisi panjang Goethe “Faust” dalam bagian  Der Tragödie :

“Dafür ist mir auch alle Freud’ entrissen,
Bilde mir nicht ein was rechts zu wissen,
Bilde mir nicht ein, ich könnte was lehren,
Die Menschen zu bessern und zu bekehren.
Auch hab’ ich weder Gut noch Geld,
Noch Ehr’ und Herrlichkeit der Welt.”

(To offset that, all joy is rent from me.
I do not imagine I know aught that’s right;
I do not imagine I could teach what might
Convert and improve humanity.
Nor have  gold or things of worth,
Or honours, splendours of the earth.)

NB:Kesalahan penerjemahan tidak ditanggung penulis ya, karena memang terjemahan di bukunya begitu :p hehehe.

Dalam puisi panjangnya tersebut, Goethe, yang sudah mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan mulai dari kedokteran, filosofi, hingga teologi, kemudian bertanya-tanya bahwa apakah ilmu yang selama ini dia pelajari sudah cukup? Apakah apa yang dia pelajari dan ajarkan merupakan kebenaran? Itu membuat Ia merasa bahwa ilmu yang ia miliki tidak akan pernah cukup! Saya mulai mengerti apa yang dirasakan Goethe saat itu! http://www.emocutez.com

Ilmu Allah itu begitu luas… dan itu membuat kita semua harusnya menyadari bahwa belajar itu memang betul-betul never ending process! Semakin banyak belajar… semakin merasa penasaran dengan keajaiban-keajaiban luar biasa di dunia ini bukan hanya membuat hidup ini menjadi lebih berarti (dan nggak gabut) tapi rasanya membuat hubungan seorang hamba dengan Tuhannya semakin dekat. Aih… luar biasa sekali.

Image and video hosting by TinyPic Dunno how…. ingin memberdayakan masyarakat menengah kebawah 🙂 Walaupun saya dulu pernah mendaulat diri sebagai HIMAGITA (Himpunan Mahasiswa Gila Harta) but sorry… buat saya dengan harta seharusnya bisa memperbanyak pahala dan bisa membantu lebih banyak orang. Buat saya kekayaan bukan segala-galanya… tapi membuat orang lain kaya huwaaaaa that’s a great life! EVER!

Ada sebuah impian besar dan kayaknya proyek seumur hidup deh. Jika  Allah mengizinkan kelak saya ingin mengabdikan diri saya untuk mengembangkan sistem keuangan mikro di pedesaan negeri ini. Gila kan! Nggak usah bilang deh, saya juga mikir gitu kok http://www.emocutez.com. Si anak mami ini pada akhirnya maunya kok jadi pengabdi masyarakat gitu… waaah udah deh pasti ngebayanginnya aja susah.

Tapi itu prestasi luar biasa yang ingin saya raih dalam hidup saya. Saya sudah cukup banyak melihat banyak orang-orang yang luar biasa berjuang mati-matian untuk hidupnya… Saya ingin menebus setiap centimeter penyesalan saya karena saya tidak bisa banyak membantu orang-orang di sekitar saya yang membutuhkan bantuan saya.  Saya ingin keberadaan saya bisa membawa kebahagiaan bagi orang lain. Itu jauh lebih berharga dari kekayaan jenis apapun di muka bumi ini. Rasanya luar biasa sekali jika ilmu yang saya pelajari itu bermanfaat bukan hanya untuk saya sendiri tapi juga untuk orang lain… apalagi ilmu itu rasanya sudah begitu sejalan dan seimbang antara ilmu dunia dan akhirat. Aih…nikmat mana lagi yang bisa saya dustakan saat itu.

Image and video hosting by TinyPic See my family proud of me… and make them happily ever after! Rasanya ingin membuat keluarga saya ini menjadi keluarga yang begitu bahagia… no more tears… no more bad things… no more bad memories… Saya hanya ingin keluarga saya bahagia! Yaaaah… pokoknya sekali lagi saya tegaskan kelak saya akan umumkan pada seluruh penjuru bumi bahwa  mungkin keluarga saya bukan keluarga yang sempurna tapi mungkin salah satu yang paling bahagia di muka bumi ini.

Image and video hosting by TinyPic Belajar lebih banyak untuk memahami Al-Quran! nggak cuman apal ya! apal doang mah biasa… tapi pahamnya itu loh. Sebenarnya tertohok sejak lama karena pas nonton film V for Vendetta ada dialog “Tidak perlu menjadi seorang muslim untuk menikmati sastra terindah di muka bumi ini” Iyakkk itu dikutip seadanya dan seingetnya ya. Tapi sebuah hal yang luar biasa aja, orang non-muslim aja banyak banget yang menghargai dan mengagumi Al-Quran, kenapa saya nggak? Kayaknya kok cupu banget gitu ya? Padahal bukan cuman indah tapi seluruh maknanya begitu mendalam! Coba bayangkan! kalau dalam periode kehidupan saya cuman sekadar baca doang dan nggak berusaha mencintai, memaknai, dan memahami itu… arrghhh cupu aja! Apa yang bisa saya ajarkan kepada generasi-generasi setelah saya nanti? Apa yang bisa saya jawab jika tiba-tiba ada orang yang berbeda agama dengan saya menanyakan mengenai filosofi-filosofi Al-Quran kepada saya? Mau dijawab dengan muka cengo tidak berdaya?http://www.emocutez.com Arggh… nggak deh, terlalu nightmare kalau kayak begitu heheheh

 

Itu dia! Impian-impian besar saya 🙂
Lainnya…? Wah masih banyak! Mau jadi orang kaya… mau jadi peneliti… dan yang paling  HOT mau berkeluarga…. hahahahaha masih banyak sekali deh pokoknya. Tapi saya percaya… jika Allah mengizinkan saya  meraih impian saya, maka Ia akan mengarahkan saya pada hal-hal terbaik yang mengarahkan pada impian saya tersebut. Saya percaya sekali… Allah akan memberikan saya ilmu dan karir yang baik dan akan menganugerahi saya guru-guru dan teman-teman yang luar biasa sebagai bekal saya dalam meraih impian saya. Allah juga kelak akan membuat saya memiliki pendamping hidup yang sangat baik dan bijaksana yang bisa membuat saya lebih bijak dalam bertindak http://www.emocutez.com, tidak tanggung-tanggung saya masih akan memiliki keluarga yang selalu mendukung saya dengan keceriaan-keceriaan khas mereka:Mama, adik, dan seluruh komponen keluarga saya.

Masalahnya… apakah Allah mengizinkan setiap impian dan doa saya ini…
Apakah Allah akan terus menjaga hati saya agar tetap istiqomah mempertahankan niat ini…
Jika ini merupakan hal yang baik bagi saya dan banyak orang… saya yakin Allah akan mengizinkannya. Wallahu’alam bi shawab.

Ini impianku… apa impianmu? apapun itu… gapailah!http://www.emocutez.com

 

 

People learn history… I learn to make a history!


Image and video hosting by TinyPic Dan bisakah kita belajar untuk menghargai setiap centimeter impian orang lain?
Dan bisakah kita belajar berhenti sejenak mempertanyakan apa yang orang lain sedang jalani?
Bisakah kita belajar untuk tidak sibuk membicarakan catatan sejarah orang lain…
Bisakah kita sibuk menorehkan catatan sejarah kita masing-masing?

 

 

Setiap orang yang tidak mengenal dekat saya pasti pada awalnya akan sangat sulit “dekat” dengan saya! Bagaimana tidak? beberapa merasa cara berpikir saya “aneh”, ngejelimet, terlalu jauh dari kata umum, dan sebagainya… dan sebagainya….! Beberapa kemudian ada yang salah kaprah menilai tindakan saya, sampai situ sih bodo amat lah ya! tapi yang mulai mengganggu adalah beberapa orang kemudian ada yang diam-diam men-judge tindakan saya salah lah… saya tidak berpikir panjang lah… dan sebagainya.

Izinkan saya meminta sedikit waktu Anda semua untuk menjelaskan duduk perkara petualangan hidup saya beserta rute-rute kehidupan yang hendak saya pilih untuk saya tempuh.

Sebenernya cukup capek dan jenuh juga loh saat beberapa orang kemudian “mempertanyakan” semua yang sedang saya tempuh!
Saat saya apply kerja, semua orang tiba-tiba ribut bilang:

“Kenapa sih? bukannya mau lanjut sekolah?”
“Lu itu nggak cocok lagi kerja kantoran lalalalala”
“Mon… lu nggak boleh ninggalin impian lu gitu aja”

Oke deeeh saya memikirkan kata-kata itu semua, karena saya berpikir “Wah gilaaaa perhatian banget ke gw”

Akan tetapi cerita baru muncul lagi saat saya katakan dengan lantang bahwa impian saya adalah menjadi wanita cerdas yang mengharumkan nama Indonesia di salah satu universitas di Perancis, kemudian muncul berbagai wacana:

“Kenapa sih ke Perancis? Kan susah bahasanya?”
“Kenapa sih di Perancis? Emang bagus? Nggak aman tau… bagusan juga di negara X, Y, Z”
“Ih kalau gw sih nggak mau ya disana… ngapain belajar di sana ? pemikirannya beda… pembelajarannya beda… kapitalis… lalalalalala”
“Ngapain kesana? nggak bersahabat sama Islam bla…bla…bla…”
“Kok nggak kerja? Marissa kan anak pertama bla…bla…bla…”

DEAR WORLD! sebenarnya kalian ingin saya kemana sih? Image and video hosting by TinyPic

Ribet kan? Gimana yaaaa….mmmmm…. begini-begini.

Jika kalian tanyakan kenapa sih terobsesi banget sama eropa dan perancis?

Saya akui teman-teman… Perancis mungkin bukan negara yang paling baik, tapi bukan berarti negara yang Anda ingin tuju adalah negara terbaik juga. Tidak ada yang lebih baik antara pilihan saya dan pilihan Anda. Kita semua sama-sama memiliki impian yang sama “mulia”nya. Impian adalah sebuah gabungan emosi, cinta, ambisi, harapan, dan doa. Maka tidak ada seorang pun dimuka bumi ini berhak menjudge impian seseorang lebih baik atau lebih buruk daripada orang lain.

Saya sendiri kenapa tergila-gila dengan Perancis? Yak arena saya suka baca komik dan nonton film! Nodame Cantabille membuat saya tergila-gila dengan Paris!
Image and video hosting by TinyPic
Belum lagi komik-komik lain… kartun-kartun seperti CARS 2, Ratatouille, dsb juga menunjukkan indahnya Paris. Buku-buku… cerita-cerita… yaaaa begitu saja. Buku dan film lama-lama tidak cukup menampung setiap rasa ingin tahu dan rasa antusiasme kita terhadap sesuatu, kawan! tidak cukup dan tidak akan pernah cukup. Setidaknya bagi seorang maniak buku dan film seperti saya.

Saya tahu betul ada sedikit masalah dengan ekonomi Eropa… Perancis juga sering terdengar kurang ramah dengan kaum Muslim. And then so what? Image and video hosting by TinyPic Itu semua hanya memperkuat niat saya untuk kesana. Saya harus kesana dan membuktikan persepsi yang salah di mata mereka. Biarkan saya datang sebagai seorang mahasiswa, wanita, warga negara Indonesia, warga negara Asia, dan seorang Muslim. Beri saya sebuah kesempatan bahwa saya tidak kalah dengan warga negara Eropa ataupun benua-benua lain. Bagi saya… perbuatan bicara sejuta kali lebih bermakna daripada kata-kata. Sekali lagi saya tegaskan, saat ada yang meragukan kemampuan kita maka salah besar jika kita malah harus menyingkir… tidak berbuat apa-apa… atau hanya sekadar complain atas ketidakadilan seperti itu. Yang perlu kita lakukan adalah MEMBUKTIKAN bahwa anggapan tersebut salah besar. Ya! buktikan… buktikan dengan perbuatan dan perjuangan yang nyata.

Lagi-lagi, kenapa paris? Karena di situlah penulis besar lahir. Saya sendiri ingin menuliskan seluruh pengalaman dan pengetahuan yang saya dapat nanti, karena hanya dengan cara itu saya bisa tetap hidup walau saya sudah tidak ada lagi di dunia.

Kenapa harus di Eropa ? karena saya ingin menunjukkan kepada adik-adik saya, anak-anak saya, cucu-cucu saya kelak… bahwa meraih impian itu hak semua orang. Bukan harta atau koneksi yang menentukan masa depan seseorang… tapi seberapa gigih Ia berjuang untuk meraih impiannya, seberapa tekun Ia berdoa, seberapa berartinya dukungan keluarga dan orang-orang terdekat di sekitar kita, seberapa baiknya Tuhan kepada hamba-Nya. Apa saya salah jika HANYA ingin menunjukan hal ini ? jika saya memiliki ambisi untuk menjadi sebuah maskot “perjuangan hidup” ?

Saat saya iseng-iseng apply kerja… bagaimana ya ? bagaimanapun di hati saya ada sebuah rasa gusar mengenai keluarga saya… mengenai posisi saya di keluarga. Jujur saya iri kok pada teman-teman yang sudah berkerja. Tapi tidak pernah sekalipun saya utarakan dan tidak pernah sekalipun saya mengkritik pilihan karir teman saya. Karena saya paham setiap pilihan mereka. Saya harap orang lain pun bisa paham dengan pilihan-pilihan yang saya ambil.

Keluarga saya? Keluarga saya pasti masuk dalam list keluarga terbaik di dunia. Saya tidak pernah kekurangan apapun. Mereka lah yang mendukung saya gila-gilaan saat dunia menyudutkan saya gila-gilaan. Bagi saya, mereka adalah perantara Allah untuk menyampaikan jawaban setiap pertanyaan dalam doa saya.

Saya yang hari ini… mungkin bukan yang sempurna, namun saya bahagia. Ah tidak! mungkin lebih dari itu.

Saya kemudian mulai menyadari sebuah hal. Saya mungkin hanya ingin menorehkan sejarah tersendiri dalam sejarah kehidupan saya. Saya ingin, orang kemudian bisa belajar dari “pengalaman hidup” yang akan saya susun ini. Saya ingin berarti dan membuat kehidupan orang lain juga berarti. Saya ingin menghargai setiap detik kehidupan saya, dan saya ingin orang lain melakukan hal yang sama.

Jika mulai hari ini saya menjadi begitu misterius dan malas menceritakan mengenai apa yang sedang saya lakukan…mmmm… mungkin saya hanya sedang ingin membuat sedikit kejutan kepada Anda. Boleh dong… let’s make a secret, secret!

Kalian tau? Sebuah buku yang berjudul 99 cahaya di Langit Eropa?
Image and video hosting by TinyPic

Entah bagaimana ya… tapi saya ingin cahaya ke 100, 101,1001,1000001, dan seterusnya ditulis oleh saya. Ah… bukan cahaya Eropa saja, tapi cahaya dunia ini…

Siapkah Anda menuliskan sejarah Anda dan menunjukkannya pada dunia?  kalau saya… harus siap! dan saya merasa ada di jalan itu.

This is my life motto now:
“People learn history… I learn to make a history!”

Jadi! Jangan berhenti bermimpi! Seperti apa kata Desiderius Erasmus: “There are some people who live in a dream world, and then there are some who face reality; and then there are those who turn one into the other”

Image and video hosting by TinyPic