Nasehat seorang ayah pada putrinya tentang ilmu…


Suatu malam, sambil menikmati acara TV dari sebuah TV kecil ukuran 14′, seorang ayah bertanya kepada putrinya….
“Hei… tau gak kenapa ilmu kalau ditulis dalam bahasa arab itu jadi علم” kata Sang Ayah sambil menuliskan serangkaian huruf arab di atas kertas.
“Lha… memang asal katanya itu kan, Yah? Ah yang kayak gitu aja dipertanyakan… repot banget” kata si anak
“Wuettts… semua itu ada filosofinya lagi”
“Apa emang?”
“Ah…. katanya gitu aja dipertanyakan…”
“Ih… sebel banget, udah penasaran gak jadi cerita. Ya udah gak jadi”
“Yah, padahal tadi mau mulai cerita”
“Aduuuuh apa siiiih? :(”
“Hehehehe… ya udah nih ayah bahas. Perhatikan ya…”

Lalu Sang Ayah menuliskan kata علم besar-besar di sebuah kertas kosong ukuran A4.

“Perhatikan, huruf pertama ‘ع’ …..’ain kan?… perhatikan mulut ‘ain selalu terbuka… itu berarti dalam ilmu hal pertama yang perlu kita lakukan adalah terus lapar terhadap ilmu. Ilmu tidak pernah cukup, maka kita harus secara terbuka untuk terus belajar dan belajar. Ilmu itu dinamis… maka dia harus terus dipelajari. Jangan pernah merasa puas atas ilmu yang sudah kita peroleh.

Huruf kedua…’ل’… lam! Perhatikan huruf lam selalu tegak… maka ketika kamu menguasai suatu ilmu maka tegakanlah kebenaran berdasarkan ilmumu. Jangan menjadi orang yang sok tahu, jangan melakukan sesuatu yang tidak kamu ketahui ilmunya, karena pada intinya ilmu itu menegakan yang benar. Jadilah orang yang benar dengan ilmu yang benar, jadilah bermanfaat dengan ilmu yang bermanfaat.

huruf terakhir itu ‘م‘…mim. Pada kata ini, mim ditulis merunduk. Maka ketika ilmumu sudah semakin tinggi tetaplah rendah hati. Ingat ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk. Ingatlah pula jika kelak kamu meninggalkan dunia ini nanti, biarkan dunia mengenangmu sebagai seseorang yang menyebar manfaat kepada banyak orang. Tinggalkanlah dunia ini dengan meninggalkan ilmu yang bermanfaat. Karena ilmu adalah kebijaksanaan… maka dia membuat pemiliknya memiliki hati yang lebih bijaksana.”

Si anak hanya terpana, usianya yang masih terlalu kecil masih terlalu dini mencerna kalimat ayahnya….namun ia paham bahwa apapun yang dimaksud oleh ayahnya adalah sesuatu yang luar biasa.

“Gak ngerti ya?” Tanya si Ayah.

Si anak mengangguk pelan.

“Gak apa, nanti juga ngerti sendiri. Itulah ilmu… butuh proses dalam pemahamannya” jelas sang Ayah.
———————–
Beberapa tahun kemudian, si anak itu beranjak dewasa. Dia semakin memahami apa yang dikatakan oleh Ayahnya. Setiap dia merenungi tiap senti kehidupannya… ketika dia mulai merasa terjatuh dalam menghadapi sesuatu… maka penjelasan Sang Ayah itu membangkitkan semangatnya. Penjelasan ayahnya itu membangkitkan dirinya berpuluh-puluh… beratus-ratus… mungkin beribu-ribu kali.

——————–
Anak kecil itu adalah saya… dan Sang Ayah adalah Ayah saya
http://eemoticons.net

Terima kasih, Ayah 🙂 just missing you in the middle of training today 🙂

My 2014 bucket list….


Ada yang pernah nonton film Morgan Freeman yang judulnya “The Bucket List” ? dalam film itu diceritakan dua orang pria yang sudah tua dan “sekarat” membuat list hal-hal yang ingin mereka lakukan sebelum meninggal dunia. Bersama mereka mengerjakan satu per satu list yang mereka susun bersama.

Entah mengapa bagi saya film itu sangat berkesan… dan rasanya mungkin setiap manusia perlu membuat bucket list mereka masing-masing sebagai sebuah penanda dan deadline bagi diri sendiri agar terus bergerak dan meraih segala yang diinginkan.

Tahun 2013 ini merupakan tahun yang cukup berat bagi saya karena banyak hal yang harus dipikirkan dan dipertimbangkan. Rasanya waktu saya jadi habis karena berpikir saja… merasa sudah banyak waktu terbuang, maka saya membuat Bucket List saya untuk tahun ini. Hal-hal yang harus saya lakukan sebelum menemui tahun 2014.

Image and video hosting by TinyPic

Image and video hosting by TinyPic

Menyadari waktunya hanya tinggal beberapa bulan jadi sengaja tidak perlu terlalu banyak.

Hmmm.. semoga terlaksana 🙂

 

Kalau cinta jangan nyiksa : Sebuah catatan tragis :’D


Ini hal yang sangat tidak penting… tapi entah kenapa ya saya selalu bermasalah dengan apapun yang terkait dengan pacaran! Kisah saya terlalu tragis jika mau dirunut sebenarnya (sekaligus konyol tentunya) tapi saya tetap tidak habis pikir… apa sih salah dan dosa saya?

Saya menghabiskan masa SD saya di “kampung” di Kabupaten Bogor. Saya melalui masa kecil yang amat bahagia, mungkin tahap paling bahagia dalam hidup saya. Jujur aja… hidup di desa, membuat saya jadi wanita super polos yang rada-rada ndeso juga setelah masuk SMP. But trust me… hidup di desa membuat kita jadi orang yang kreatif dan senantiasa menghargai banyak hal. Eh tapi bukan ini yang akan saya bahas.

Cinta monyet saya terjadi saat saya SD… saya suka dengan teman sekelas saya yang paling pintar, tampan, dan juara mengaji… tentu dia pun dikejar-kejar banyak wanita. Hanya saja saya masih polos, jadi yaaa cuek saja. Akan tetapi cinta segitiga terjadi, ada teman saya, sebut saja si Baja Hitam yang saat itu luar biasa agresif…. bayangkan ketika saya duduk di kelas 6 SD tiba-tiba tidak menyodorkan cincin gratisan hadiah dari chiki dan bilang “Kalau umur kamu lebih muda dari saya, nanti di masa depan jadi istri saya ya” sontak saya shock! Pertama, saya jelas pasti lebih muda dari dia, saya kelahiran tahun 1990 sedangkan teman-teman saya mayoritas kelahiran tahun 1989 atau 1988. Lebih kekinya dia mengucapkan itu di depan pria yang saya suka saat itu, mukyaaaaaa…. nyebeeeeeliiiiiin. Untuk segera case closed karena saya keburu lulus dan melanjutkan sekolah ke kota Bogor.

Kisah tragis saya tidak hanya sampai situ. Saat saya kelas 5 SD, ada tetangga saya yang tiap haru mondar-mandir di depan rumah saya. Saya saat itu juga sering ada di depan rumah untuk menjemur adik saya atau mengajak adik saya main. Maklum saat itu adik saya baru lahir dan saya lagi antusias-antusiasnya. Betapa mengerikannya ketika suatu hari si tetangga itu mendatangi saya yang sedang mendorong kereta bayi adik saya dan lalu bilang “Tahukah kamu sebenarnya saya selama ini suka kamu” huwaaaaaa sereeeeeeemmm pedofiliaaaaa. Saya antara serem dan gak ngerti langsung dorong kereta bayi adik saya dan masuk rumah.

Ini bukan akhir! Besoknya hari minggu tiba-tiba tetangga menyeramkan itu datang ke rumah. Untungnya ayah saya ada di rumah, dan dia pun langsung disambut ramah oleh ayah saya yang memang pria paling ramah di muka bumi.
“Mau apa kamu, Nak?” tanya ayah saya sewaktu itu.
“Mmm… mau ketemu anak bapak, Pak… mau ngajak main aja”
“Wah lagi tidur tuh. Ya udah temenin saya aja gimana?”
“emmm… ya sudah kalau begitu saya pulang saja dulu”
“Kok, pulang? Ini loh sudah saya siapkan teh hangat. Kamu suka baca buku?”
“Emmmm… suka, Pak” *Which was DUSTA… mana mungkin lah :p cuman abis kata-kata kayaknya.
“Okay ambil buku di rak samping kamu, yang sampul biru… yaaak yang tebal itu”
“Ini,Pak” sambil menyodorkan buku sampul biru
“Kamu tahu ini buku apa? Ini buku yang bagus sekali…. Ini adalah buku Filosofi Ilmu. Kamu tahu? Ketika kita sekolah tingkat master dan doktoral, maka inilah basic knowledge-nya. Karena yang perlu kita perdalam adalah makna dari ilmu itu sendiri. Aaaaaah…. kalau ini…. ini buku Einstein’s Dreams karya Alan Lightman, kamu tahu Alan Lightman? dia seorang ahli fisika yang begitu mendalami ilmunya terutama teori relativitas einstein lalu membuat karya sastra yang sangat indah. Nah kalau buku yang di rak atas saya ini… ini buku principia-nya Newton! Saya sedang suka baca karya-karya Newton. Saya memang pegawai swasta tapi kadang saya suka juga mengkaji buku-buku science… sepertinya masih bisa dikembangkan bla….bla…bla….”

Dan tentu saja dihajar dengan penjelasan buku-buku tingkat tinggi si tetangga menyeramkan itu pasti kepalanya berasap, ada sekitar satu jam ayah saya membongkar koleksi-koleksi bukunya. Sampai akhirnya Beliau bertanya, “Coba menurut kamu buku mana yang paling menarik?”

Jawaban si tetangga saya “Heu… saya tidak terlalu mengerti, Pak. Pak… mohon maaf saya pamit…. terima kasih” lalu dia pun wuuuussssshhhh hilang entah kemana. Seminggu kemudian dia pun pindah ke Riau dan tak pernah kembali hahahahhahaha. Ayah saya lalu bilang, “Yaaa begitulah,Nak kalau tinggal di kampung. Di sini anak-anak seusia kamu sudah bisa dinikahkan… enak aja… langkah kamu masih panjang. Lagipula menantu ayah harus nyambung kalau ditanya tentang buku -.- ini ditanya tentang Einstein sama Newton aja gak tau -.- belum ayah keluarin tafsir Quran haaaaah lemah” hahahahhahaha sebagai info ayah saya adalah seorang Books Addict! Mungkin jika Beliau masih ada, ketika menyeleksi calon menantunya akan lebih seperti kolokium tesis daripada obrolan santai… mohon maklum, dulu memang maunya jadi dosen http://eemoticons.net

 

Saat SMP saya pikir hidup saya akan lebih damai dan sentosa. Rupanya tidak sodara-sodara. Kisah tragis saya dimulai ketika saya yang masih anak 1 SMP suatu hari disuruh teman saya menunggu dia di ruang kelasnya, “Mar… tunggu bentar ya, gw mau ke toilet dulu, waaaait di sini jangan ngilang” saya mengiyakan…

Namanya anak ndeso kan? Saya sih diam dengan manis di kelas teman saya…. eh tiba-tiba di pojokan kelas teman saya ada pasangan yang lagi pacaran, dan mereka pake acara pelukan dan ciuman segala. Jujur aja…. itu adalah pertama kalinya saya lihat orang pacaran, pelukan, dan ciuman! Yaaa gimana? SD bacaan saya kan komik dan buku pengetahuan bergambar… adegan kayak gitu kan gak ada di buku-buku saya.

Saya pun melongo, tapi dengan kebegoan yang mahaluarbiasa, saya pun tidak bisa melepas pandangan saya pada pasangan tersebut. Mungkin dengan mata terbelalak dan mulut terbuka. Merasa terganggu tiba-tiba si cowok memelototi saya “Woooooi…. apa lu liat-liat” saya merasa tidak bersalah dong! Saya tidak merasa kalau dia marah ke saya…. lalu sepersekian detik kemudian…. BUUUUUUUGH~ sebuah botol air mineral mendarat di kepala saya, “Kalau lu masih ganggu, bentar lagi sepatu gw yang ngelayang” Edyaaaaaaaan…..! jahat bgt!

Saya lalu keluar dan bertemu teman saya, melihat saya memegangi kepala sambil meringis, teman-teman saya plus anak-anak di kelas teman saya menghampiri saya, “Kenapa, Mar?”….”Dilempar botol sama yang dipojokan”. Bukannya ditolong…. malah saya habis ditertawakan…. “Heh… polos apa bodoh sih? Orang pacaran dipelototin gitu… kita-kita aja gak berani mwahahahahahaha, udah deh benjol gak?” huhuhuhuhuhuhu~~~

Sajak saat itu saya benci dengan orang pacaran! BENCI SETENGAH MATI! http://eemoticons.net

Tapi tidak indah dong masa sekolah tanpa bumbu cinta kan?

Di SMP ada juga cowok yang sempat saya suka. Sebenarnya gak suka sih, cuman kagum aja…. sebut saja namanya SPIDERMAN. Gak ada ganteng-gantengnya sih, cuman dia pintar dan kehidupannya kan complicated gitu tapi masih tetep sekolah dan tetep oke prestasinya waaah boleh dong diapresiasi. Cuman ya sudahlah ya…
Rupanya, [kalau tidak salah] saat kelas 3 SMP saya sekelas lagi dengan tuan SPIDERMAN ini. Suatu hari, ketika ada study tour, dalam perjalanan di bus tiba-tiba SPIDERMAN menembak saya! Huwaaaaaaaa kaget banget! Jujur rasanya saat itu saya ingin marah pada spiderman,kenapa? 1. Terlalu lebay lah nembak orang sampai berlutut segala~~~ come on! kamu harus punya harga diri, Man!, 2. Saya duduk persis di samping wali kelas saya, malu gak?, 3. Saya tahu dia melakukan itu karena dia main game taruhan dengan teman-temannya. Mohon maaf saja, harga diri saya sebagai wanita serasa diinjak-injak kalau dijadikan objek taruhan. Terlepas dari dia benar-benar suka pada saya atau tidak ya… tapi jujur saja saya keberatan jika caranya seperti itu.

Hubungan kami tentu jadi tidak enak, apalagi satu kelas. Tapi yaaaa bukan saya kalau gak mudah pindah ke lain hati. Saya justru tertarik dengan teman sekelas saya yang pintar dan kalau ngaji huwaaaaa suaranya bisa mengoyak-ngoyak hati! Pokoknya kesayangan guru agama saya. Allah seperti mendengar kata hati saya, suatu hari ada rotasi tempat duduk dan tebak! Saya mendapatkan tempat duduk sebangku dengan si cowok baik hati itu. Huwaaaaaa thanks God! At least saya bisa mendengar suaranya yang oke. Coba—-coba—— coba—- kalau ada cowok pintar dan agamanya oke plus tampang lumayan kece, cuman wanita bodoh yang gak tertarik kan? gak salah dong saya?

Sebenarnya saya duduk dengan damai bersama si cowok baik hati itu, malahan dia mengajarkan IPA dengan sangat baik ke saya. Very nice, man! Tapi suatu hari guru agama saya masuk kelas, “Looooh…kenapa kamu duduk dengan perempuan….bla…bla…bla… harusnya ada hijab….bla…bla…bla…” waaah seru deh. gara-gara kasus itu makanya pas pelajaran agama di kelas saya sempat di bagi dua kolom ikhwan-akhwat. Tapi setelah agama selesai toh balik lagi ke formasi semula.

Saya sih bahagia punya teman sebangku pintar dan baik hati. Tapi entah kenapa spiderman mulai mengganggu kedamaian dan kebahagiaan saya. Suatu hari teman-teman geng spiderman ada yang bilang ke saya “Lu itu gak punya hati banget ya?” mukyaaaaaaa salah apa gw? Spiderman juga menyindir-nyindir “Ilfil banget ya…. memang dia maunya cuman sama cowok-cowok yang kayak malaikat” So what? kalau memang ada yaaaaa kenapa gak kan? hahahaha

Fans cowok baik juga banyak, malah suatu hari ada yang menyamperi saya “Eh lu jangan deket-deket banget dong sama dia. Lu gak kasian si ini…ini…ini udah mendem perasaan lama” Yaaaa mana gw tau? saya cuekin aja lah…Saya di sekolah belajar MIPA dan IPS bukan ilmu membaca pikiran, Nak!

Pokoknya banyaaaak! bahkan ada yang sampai ngirim sms teror segala. Yeeee… bukan saya yang mau, Allah yang menentukan saya duduk sebangku sama siapa mwahahahaha.

Pada akhirnya… case closed karena baik saya, spiderman, dan cowok baik hati akhirnya pisaaaaah sekolah! Horaaaay… tapi sedih juga sih. Oiya pada akhirnya, pada suatu hari saya meminta maaf juga kepada cowok baik hati,
“Heh… sorry ya… gw emang orangnya gitu. Kadang kalau ngomong suka gak kekontrol. Maaf ya”
“Gak apa… gw betah kok duduk sama lu”
“Iya? Waaaah anak alim betah duduk sama gw, kabar baik. Kenapa?”
“Yaaa…karena lu gak macem-macem. Kalau jelek lu bilang jelek, kalau bagus lu bilang bagus, lu juga gak pernah ngomongin gw macem-macem, seru…. gw suka”
Huwaaaaaaa…. mengapa kata-kata itu muncul di akhir masa SMP saya? But forget it, pada akhirnya ada juga kenangan indah yang saya dapat di masa SMP http://eemoticons.net

Masuklah saya pada masa SMA! Masa-masa suram namun bahagia. Suram karena ngerasa orang-orang yang pintar kok banyak banget yaaaa, tapi bahagia karena yang merasa kayak saya banyak juga. Saya happy sekali karena saat SMA saya punya teman-teman yang baik…. sangaaaat baik-baik.

Masa SMA kayaknya kisah cinta saya gak ada ya… ada gak sih? gak tau ya…. ada sih yang ditaksir cuman udah trauma dengan kisah-kisah sebelumnya jadi errrr bodo amat deh lagian karena terlalu minder saat SMA, yaaaah mending bungkam aja lah ya. Satu-satunya yang saya ingat, saya pernah diam-diam benar-benar jatuh cinta dengan seseorang… kali ini benar-benar jatuh cinta saya rasa, makanya kalau ditanya kapan pertama kali saya jatuh cinta? Saya akan jawab ketika SMA. Langsung melow dong, saya pun kemudian membuat sebuah puisi di buku saya. Setelah saya baca-baca lagi, oooooh come on… melankolis banget! Hah, percuma deh cowok yang gw suka juga kayaknya gak suka sama gw, salah-salah malah saya yang malu dan patah hati, sudahlah saya robek, usel-usel, terus buang ke kolong meja. Siapa sangka puisi itu ditemukan oleh salah seorang teman saya dan betapa kagetnya ketika puisi itu kemudian dia tulis ulang dan dia serahkan kepada gebetan dia dan ajaibnya mereka pun jadian. Ya sukur deh ya… tapi yang bikin saya kaget adalah ketika akhirnya teman saya bilang “Mon, gw sebenarnya pake puisi yang lu bikin, tapi jangan bilang-bilang ya… lagipula itu udah lu buang kan?”

Kalian tau rasanya??? mau tau? HANCUUUR!http://eemoticons.net
Ya ampun… iya sih saya merasa konyol karena jadi makhluk super melankolis, tapi rasanya pesan cinta saya jatuh pada orang yang salah errrrrrrgh!

Jika ada satu kesempatan lagi yang Allah berikan, mungkin saya tidak mau puisi itu jatuh ke tangan teman saya itu… mungkin lebih baik saya berikan kepada pria yang saya taksir saat itu… pasti saya akan keki mungkin akan pingsan, tapi kemudian saya mungkin bisa sandiwara kejedot tembok lalu mengaku ke dia saya mengalami hilang ingatan sebagian, lalu menjalani kehidupan sebagai teman biasa seperti hari-hari biasanya. Mungkin gak akan malu-malu banget ya kalau begitu? Ah… kenapa kisah cinta pertama saya malah gak indah sih. Tapi pokoknya he just great… satu-satunya orang yang hingga saat ini saya suka without any reasons! Ya suka aja… that’s all…

Karena kasus itulah makanya saya bersumpah, jika kelak saya memiliki suami, saya ingin membuat sebuah buku yang saya persembahkan untuk dia. Jangankan puisi, surat cinta, cerita, curhat, semuanya saya tulis. Supaya dalam 365 hari dalam satu tahun, supaya tiap dia menghela napas, dia akan terus ingat bahwa saya mencintai dia! Pokoknya harus saya yang menggarap produksi buku itu dan buku saya untuk dia harus ada sign saya! gak boleh gak~ dia harus tau saya yang bekerja keras menulis itu mati-matian. Saya harus membalas dendam kisah cinta pertama saya yang berlangsung tidak mulus itu. Sedih banget gak sih? http://eemoticons.net ya udahlah… semoga kisah kalian gak setragis saya. Tapi saya rasa prestasi juga loh karena hingga hari ini saya masih bisa menjaga rapat-rapat identitas cinta pertama saya itu. Biarlah semua menerka-nerka. Biarlah juga gak usah ada yang tau hahahaha…

Lanjut kuliah… masih patah hati hahahaha, kali ini memang patah hatinya agak akut sih.
Ambisi saya satu… saya harus pintar! dan misi saya tetap sama hingga hari ini, kelak saya akan menjadi penulis! Makanya saat perguruan tinggi saya ikut berbagai lomba dan secara ajaib pernah juga jadi mapres fakultas. Hwaaaaa… gak bodoh-bodoh banget lah ya. Oiya, seperti yang kalian tahu saya juga punya sahabat yaaaaang sangat karib. He’s my writing partner jadi karena saya pemalas nah saya bisa mendzhalimi dia dengan menyuruh dia mengetik dan saya tinggal edit-edit-edit… untung dia baik banget. Hingga hari ini pun hubungan kami masih sangat baik.

Karena anaknya ramah dan supel banget maka jangan heran dia dikelilingi banyak wanita. Suatu hari saya tahu bahwa ada adik kelas kami yang kebetulan mantan murid saya di kelas praktikum Makroekonomi rupanya naksir sahabat saya itu. Waaaah, saya heboh dong. Tumben aja sahabat saya gak cerita… waaah investigasi dimulai. Saya jujur hampir happy, karena seingat saya adik kelas saya itu termasuk yang pintar dan antusias di kelas…

Rupanya dia kurang sreg dengan adik kelas saya itu, dan alhasil pada suatu weekend sahabat saya menceritakan semuanya. “Mon… masa gw dianggap php-in dia?” Owalaaaah berat kali masalahmu, Nak. Saya sih ketawa-ketawa aja, abis lucu juga liat dia panik. Tapi berubah jadi jengkel ketika tiba-tiba dia bilang “Mon, sementara ini jangan hubungin gw dulu ya… apalagi via socmed” Edyaaaaan! apa ceritanya gw gak boleh menghubungi partner in crime gw kan? Waaaah gak beres! Saya protes, “Mon, please… gw gak mau lu jadi terjebak dengan kegilaan ini” Oh well…. baiklah, tapi saya sudah bilang “Kalau perlu ada acara jambak2an, it’s okay! Masa iya gw jadi gak bisa ngehubungin temen gw sendiri, dia cuman bilang “Heu… kalau ada acara jambak-jambakan lu pasti kalah, tulang lu kan kayak nenek-nenek, gampang keseleo… nanti leher keseleo lagi aaaah makin repot” errrr… gak jadi deh mau belainnya http://eemoticons.net

Beberapa hari kemudian kehebohan terjadi di twitter, teman saya disindir habis-habisan di twitter. Rasanya gak tega… bagaimanapun sahabat saya adalah orang yang ada di garis depan saat saya kena masalah apapun, masa iya lawan perempuan lagi aja saya gak bisa, bisa laaaah perang-perangan dikit mah. Huwaaaaa… hampir deh misi pembelaan dilaksanakan. Tapi dasar sahabat saya memang defaultnya baik hati “Udahlah,Mon… kalau lu ikutan malah makin ribet, nanti malah lu yang kena”, “But she’s my student” bela saya, “Iya… terus so what? Udahlah paling 1-3 hari doang”

Dan taaaaaraaaa benar, 3 hari kemudian cuaca kembali cerah, dan kagetnya adik kelas saya itu kembali berpacaran dengan mantan pacarnya…. krik-krik-krik- http://eemoticons.net

“Mon… bener kan, dia emang gak serius ke gw…. cuman jadi pelarian aja. Sebenarnya kasian sih… bukan gw kejam tapi kalau gw ladenin kan makin susah urusannya” kata sahabat saya kemudian.

Huwaaaaaaaaa…. kasian sekali dia, sesekalinya ada yang nembak hahahahaha :p
Mungkin ini peringatan aja dari Allah karena dia kan suka tebar pesona ke semua wanita hahahahaha
Tapi saya baru liat loh kasus kayak gitu, “Eh, lain hari kalau ada kasus-kasus kayak gini jangan cerita ke gw ya… serem-serem-ribet gimanaaaaaa gitu ya, hahahhahaha” kata saya kemudian.

Kok gak ada yang ceria ya kisahnya…
Ya ampuuuuunnnnn pantesan jomblo hahahaha.
Hingga hari ini saya masih selalu bertanya-tanya, in the end saya akan melanjutkan hidup saya dengan siapa ya?
Mungkin dengan orang baru…
Mugkin dengan sahabat saya…
Mungkin dengan teman SMP saya yang entah sekarang ada dimana…
atau mungkin dengan cinta pertama saya karena saya masih punya “hutang” yang belum saya serahkan kepadanya hingga hari ini…
mungkiiiiiiiin…. ah masa bodoh lah~

re-arrange my dreams…


Hufffft~~~ beberapa hari ini saya dilanda kegalauan yang teramat sangat hahahahaha 😀
gak sih sebenarnya biasa saja. Saya sedang dilanda kekaguman yang luar biasa pada ilmu pengetahuan dan lagi menjalankan hobi saya yang lain “menulis” ada beberapa lomba yang saya putuskan akan saya ikuti. Rasanya bahagia banget saat punya waktu untuk nulis lagi, sangaaaaat bahagiaaaaaa!

Mulai dari mana ya?
Mmmm… mulai dari sebuah pernyataan “Galau itu hal yang manusiawi!” rupanyaaaa…. manusia itu luar biasa heboh ya, ketika tidak ada pilihan, galau! ketika pilihan terlalu banyak, galau juga! Ya ampuuuun~ gak kurang musingin? Saya sendiri masih pusing karena ditawari sekolah di beberapa tempat dan kerja di beberapa tempat juga. Pokoknya seru deh, merasa terhormat karena manusia dengan otak yang suka korslet tiba-tiba ini dipercaya kemampuannya oleh banyak orang. Terima kasih banyak atas kepercayaannya, saya sampai berpikir jangan-jangan diri saya sendiri yang suka mendiskriditkan kemampuan saya.

Tapi kemudian saya membaca tulisan di blog teman saya, salah satu yang simple dan menggugah adalah ketika dia nulis “Do everything you like!” yeaaah kira-kira begitu. Saya jadi berpikir, sebenarnya hal-hal yang saya suka apa ya?Sebenarnya impian saya apa ya? Hmmmm apaaaaa yaaaaa?

Sejujurnya impian saya itu simple loh, kawan-kawan. Saya ingin menjadi peneliti, dosen, sekaligus seorang penulis buku. Hahahahahha…. pekerjaan yang kata beberapa teman saya gak ada uangnya. Sebodo deh…

Kenapa ya saya ingin pekerjaan itu? Karena saya ingin menjadi seorang wanita yang pintar… pintaaaaaar sekali!  Tapi saya ingin generasi-generasi setelah saya lebih pintar dibandingkan saya. Jadi suatu kehormatan jika saya bisa “memintarkan” generasi-generasi setelah saya. Kalau kata dosen saya, hidup itu harus mengingat filosofi air wudhu, suci saja tidak cukup harus bisa mensucikan. Ya! Pintar saja tidak cukup… harus bisa membuat pintar orang lain. Saya percaya, ilmu bertambah ketika ia diimplementasikan dan dibagikan. Insya Allah.

Laluuuuu…. saya ingin seperti Mama saya, punya waktu yang cukup untuk keluarga. Saya ingin bisa mengurus anak, suami, dan seluruh keluarga besar saya di masa depan. Jadi wanita karir oke… oke banget! tapi setelah saya kerja, saya pikir kok sedih sekali ya kalau waktu di kantor lebih lama dibandingkan waktu ketemu keluarga, jadi saya ingin pekerjaan yang punya waktu yang lebih flexible dan pekerjaannya ada yang bisa dibawa dan dikerjakan di rumah. Saya ingin pulang lebih cepat dari suami saya, menyambut dia dengan senyuman dan secangkir teh hangat, lalu menanyakan apa hal “seru” yang terjadi di kantornya… aiiiih kurang romantis apa coba? Saya juga ingin mengajari anak saya pelajaran-pelajaran di sekolah, jadi dia gak akan lemot pas sampai sekolah. Saya mau mengecek keadaan Mama, melihat progress sekolah dan karir adik saya, menengok mertua, semuanyaaaa~ emak-emak banget ya? Kawan… saya sudah terlalu banyak kehilangan, jadi saya ingin menjaga sebaik mungkin apa yang saya punya. Amanah nih, gak bisa main-main….!

Saya juga sangat suka membaca dan menulis. Saya bahkan punya impian jika kelak menikah, suami saya harus cukup tergila-gila dengan buku. Supaya dia gak shock kalau saya berjam-jam di toko buku dan gak rewel kalau saya bilang mau sebuah ruang khusus di rumah kami untuk jadi perpustakaan. Lagipula, saya ingin calon saya kelak suka sekali membaca karena saya ingin jadi penulis… He will be my editor! Jadi setiap beres nulis, dia bisa baca… dan komentar “Hmmm…. kayaknya disini kurang deh…”, “…..Kamu yakin methodnya benar? Ini kayaknya salah deh”, “….kok ngantuk ya? Kayaknya diksi kamu agak membosankan”, kejam banget ya hahahahha… tapi in the end saya harap dia orang yang akan bilang “Kamu tahu? Tulisan kamu layak untuk masuk rak buku saya dan rak buku setiap orang” Huwaaaaaa…. romantis gak? romantis gak? Gak ya? hahahha…iiiih jangan gitu, bagi saya itu so sweet banget loh.Mohon dihargai deh imajinasi wanita jomblo ini hahahaha.

Bahkan kalau bisa saya dan dia nulis buku atau jurnal bareng! Jadi nanti anak-anak kami bisa liat “Ooooh… lumayan kece juga nih Mama saya Papa gw” hahahaha… cuman masih susah nih nyari orang yang kayak begitu 🙁 huuuffffft~~~ Tapi pasti ada, dan mau sama saya tentunya hahahahhaa…Tapi kebayang gak sih sebuah karya tulis yang levelnya nasional atau internasional ditulis oleh orang-orang yang berada di satu atap! Walau tentu berantemnya akan heboh hahaha karena saya cerewet banget dan suka gak mau kalah.

Kalau kata Fahd Djibran, “Aku tidak mau anak, cucu, dan keturunanku lebih mengenal Newton dan Einsten dibandingkan aku… keluarga mereka sendiri” Ya! untuk masalah ini saya juga tidak mau kalah dengan Newton dan Einstein.

Kenapa saya sangat suka menulis…
Karena mungkin itu cara termudah untuk berbagi ilmu dan bertukar pikiran dengan setiap sudut dunia.Menulis membuat saya “hidup” dan seperti kata Ayah saya… jika pengalaman dan pengetahuan adalah harta, maka zakatnya adalah dengan membaginya, cari cara untuk membagi ilmu dan pengalaman tersebut!

Mungkin karena saya juga ingin menunaikan impian-impian Ayah saya yang belum terlaksana.
Mungkin karena saya juga ingin menjadi simbol perjuangan bagi beberapa orang yang merasa harapan tidak ada ketika dihadapi berbagai keterbatasan…
Mungkinkah? haaaaftttt ini masalah jalan mana yang akan saya pilih.

Dalam buku Mimpi-Mimpi Einstein karangan Alan Lightman  ditulis kalau manusia menempel pada dimensi ruang dan waktu mereka sendiri, dimana mereka akan sampai… akan bertemu siapa… akan melakukan apa… itu semua tergantung dengan ruang dan waktu yang mereka pilih sendiri. Ya pilihan! Sebagai anak ekonomi yang basic knowledge-nya ngomongin tentang “Pilihan” saya sendiri masih pusing kalau disuruh memilih… opportunity cost di dunia nyata itu gak eksplisit kayak di dunia buku teks. Tapi justru karena ngegemesin jadi menarik sekali 🙂

Masiiiiih laaaaamaaaaaaa jalan saya menuju ke impian2 saya, tapi kelak saya akan menjadi seorang penulis yang baik, peneliti yang tekun belajar dan “guna” buat nusa bangsa, serta menjadi dosen yang bukan hanya mengajar tapi juga mendidik… Dan tentunya bertemu dengan pria kutu buku baik hati yang rela saya repotkan seumur hidup hehehehe belum apa-apa kok udah kasian banget ya sama suami masa depan saya itu hahahahaha bodo amat deh.

Ganbarimasu!

Ini loh adik saya….


Blog saya kok jadi semakin serius begini ya, aduuuh bahasanya makin tinggi, terus yang komentar juga makin keren… sampai bingung mau jawab apa 😀

Blog saya memang penuh dengan “emosi” penulisnya jadi yaaaa mungkin kadang subjektif… kadang ngawur… kadang seru… tapi saya kok gak tega membuat blog saya jadi terlalu “berat” sehingga pembacanya harus pusing membacanya.

Okay kali ini agak ringan aja ya 😀
Saya akan bercerita tentang adik saya…

Jadi begini… pasaran saya agak sedikit jatuh kalau jalan bareng sama adik saya.  Semuanya yang belum kenal saya pasti bilang, “Cieeeeeeee… jalan sama siapa tuh?”, “Cieeeee… diem-diem yaaaa emon… udah punya gandengan, kenalin dong”, “Iiiih…lucu juga, Mon… mirip, kayaknya jodoh deh” Ya Allah…. ini adiiiiik saaaaaayaaaaaa. Emang dia lebih tinggi daripada saya jadi errr… ralat… emang saya pendek jadi yaaa kalau jalan sama dia kayak dua sejoli. Apalagi saya kalau ada adik saya pasti gandengan karena dia jalannya cepet. Masalah mirip, yaaaa gimana gak mirip… satu cetakan -.- cuman dia lebih item.

Oiya… adik saya anak 1 SMA, dia sekolah di mantan SMA saya…. tepatnya di SMAN 1 Bogor.
Suka pengen ketawa terkikik-kikik juga kalau pas saya bilang “Oh bukan kok ini adik gw” terus ada aja yang bilang “Waaaah…. boleh dong, Mon kenalin ke kita-kita” Masya Allah…. mau sama brondong yang beda umurnya jauh? saya sama adik saya aja beda usianya 8 tahun hahahahahahaha… cuman dia emang atlet bela diri sih, jadi bodynya okeh.

Supaya saya tidak perlu capek2 konferensi pers lagi dan capek ketawa karena kadang celetukannya macem-macem dan semuanya bikin saya senyum-senyum sendiri kalau inget, mendingan saya pamerin dulu deh adik saya.

Nama adik saya Muflih Rizqi Prakoso, di rumah dipanggilnya Kiki, tapi di sekolah semuanya suka manggil dia Muplih *maklum di tatar sunda, “F” berubah jadi “P” ”

Adik saya dulunya anak SMP 4 Bogor, naaaah di SMP ini dia punya geng judulnya “Sahabat Nabi”, mereka punya impian mau bikin lagu berbagai genre untuk Asmaul Husna… huwaaaa anak alim dong? Pret! dusta hahahaha…. se-geng toh anak ngocol-ngocol semua. Kalau udah dateng ke rumah, biasanya agendanya belajar bersama terus main game bersama juga dengan porsi yang lebih banyak daripada belajarnya *zzzzzzz….* tapi Alhamdulillah semuanya masuk SMA yang sama kecuali satu orang yang terpisah ke SMA lain. Tapi toh mereka masih punya impian mau masuk Perguruan Tinggi yang sama. Seru yaaa persahabatan para cowok itu. Solid banget. Oiya… ini gengnya.. tapi belum full team kayaknya

Image and video hosting by TinyPic

Adik saya yang mana? tebaaaaaak hayoooooo…..
Yang kriting… yang jongkok
That’s my brother! Jadi jangan salah lagi ya, dia bukan pacar saya hahahaha

Oiya.. adik saya juga atlet junior taekwondo kota Bogor
Jadi kerjaannya ya diadu-adu gitu deh.
Pertama kali liat dia tanding, anzriiiit serem banget adik gw ditendang-tendang gitu, atau tega banget dia nendang anak orang.
Tapi lama-lama saya sadar sih, justru dia jadi punya kehidupan yang seimbang… setelah stress belajar di sekolah, yaaaa latihan taekwondo deh. Sejauh ini anaknya happy, tapi katanya dia mau lebih fokus sekolah.
Ada quote yang saya inget dari adik saya, “Saat kita tanding, Kak… ini bukan masalah kawan atau lawan, bukan masalah menang atau kalah, ini masalah mengerahkan kemampuan terbaik kita”

Huwaaaa terharu.
Oiya… belum pernah liat adik saya pakai baju taekwondo kan? Nih bocahnya,

Image and video hosting by TinyPic

Image and video hosting by TinyPic

Dikelilingin wanita ya -.- mohon maaf, maklum lagi puber-pubernya dan lagi ngerasa ganteng mwahahahahahaha. Tapi anaknya emang simple dan nyelow sih… salah seorang sahabat saya malah kalau datang ke rumah udah bukan nyari saya lagi tapi nyari adik saya cuman buat denger cerita adik saya… soalnya dia suka cerita hal yang aneh-aneh sih. Tapi emang dia salah satu obat capek sih, kalau udah pulang dari mana-mana… cari adik saya… terus nyuruh dia cerita atau ngelawak sesuka hati dia, huwaaaaa udah deh seger lagi. Tapi ya gitu, kalau udah main game…. hffffftttt…. lupa sama dunia nyata. Cowok kalau udah suka game udah gak bisa diganggu gugat ya.

Sebagai kakak yang ngeliat dia dari bayi sampai sekarang segede ini, saya nggak pernah kebayang loh kalau dia udah segede ini. Masih penasaran dia akan jadi apa, mau segokil apa lagi hidupnya.

Yang paling dia suka dari kakaknya adalah… gambarnya -.-
Gambar saya emang kadang dicaci maki sih karena katanya bocah banget lah… chibi-chibi ndut lah…
Tapi dia selalu nyimpen gambar2 saya dan pernah minta buku agenda dia pakai cover dengan gambar bikinan saya. Agak kesel sih, akhirnya saya bikin yang style-nya bocah banget dengan gaya yang sok imut… hahahahhaha… tapi gak nyangka tuh sampai sekarang masih disimpan dan tetep bilang saya nggak boleh menggunakan karakter dengan muka seperti itu untuk gambar saya kedepannya. Haaaah, iye deh suka-suka dia.
Image and video hosting by TinyPic

Gak kerasa ya…
Dulu saya masih ngegandeng adik saya ke SMA saya,
Sekarang saya nganter dia juga ke SMA saya buat daftar sekolah dan daftar ulang.
Kata adik saya, akan tiba masa ketika dia yang nganter anak saya masuk SMA terus ngajak makan lumpia basah bareng di Selot.
Ya ampuuuun… time flies… so fast!
Sama adik aja udah sesayang ini ya, apalagi kalau punya anak nanti.

Eh BTW… emang saya mirip ya sama adik saya
Errrr…
Apapun itu, please… he is my brother not my boyfriend :p
Kasihani jomblo yang masih keukeuh menunggu Mr.Right-nya nih