Indonesia book fair…. seru gak ya? : Sebuah Review


“Buku adalah pesan. Bukan hanya dari penulis kepada pembacanya, tapi juga dari orang yang memberikan kepada orang yang diberikan buku tersebut”

Itu yang dikatakan oleh ayah saya beberapa tahun yang lalu saat memberikan buku “Mimpi-Mimpi Einstein” kepada saya.
Yaaaaph… buku bagi saya bukan hanya jendela dunia tapi juga pesan, dari seseorang kepada orang lain….  that’s why I love books hahahahaha. Tak dinyana deh, bagi saya buku itu romantis.

Yeaaaah… begitulah.
Begitu cintanya sama buku, jadi kalau ada book fair saya pasti datang hahahahahhaa. Kenapa ya? karena kangen aja. Ada rasa kangen dan penasaran sama buku-buku… hahahahaha, mungkin ini ya namanya jatuh cinta hahahahaha…..

Kemarin saya sempat ke Indonesia Book Fair di Istora Senayan. Saya kasih overall score dulu ya…. Menurut saya sih lebih heboh dan seru IBF tahun lalu. Diskonnya lebih meriah dan standnya lebih banyak. Yang kali ini, entahlah ada beberapa bagian yang hambar dan diskonnya nggak seseru tahun lalu saja. Kalian tahu? Tahun lalu saya bisa beli buku text book buat belajar bahasa perancis yang tueeeeeebeeeeeeeel banget dan full color dengan harga cuman 50 ribu… sekarang? Buku yang sama masih 200 rb ++ arrghhhhh… sayang sekali. Emang sih harga awalnya 400rb-an tapi kan tetep aja. dan emang juga sih waktu saya beli sealnya udah rusak tapi aaaah bodo amat yang penting masih mulus kan? sayang banget deh.

Daripada saya ngomongnya nggak berurutan lebih baik saya review dari awal aja lah ya!

HOW TO REACH IT?
Naaaaah…. buat kalian yang dari Bogor, agak ribet nih karena commuter line dari Bogor nggak beroperasi, bisa sih kalian naik dari Bojong gede, tapi jadwalnya jadi nggak tentu, penuh, dan tetep aja penuh dengan aneka gangguan.

Buat kalian yang udah duduk manis di area jakarta, ke book fair gampang lah ya. Intinya kalau naik busway, naik busway koridor 1 (Kota-Blok M) naik ke arah blok M terus turun di halte POLDA. Dari situ tinggal jalan dikit-dikit. Oiya sebisa mungkin kalau pakai busway koridor lain jangan transit di halte semanggi ya, gileeeeeee panjaaaaaaaang banget jembatannya, saya pikir dukuh atas udah yang paling panjang rupanyaaaaaa! errrrrrgh….

Naaaah… jadi gimana ceritanya nih buat yang dari Bogor dan nggak bisa naik kereta?
Well, tergantung….
Kalau kalian naik bus, naik jurusan kampung rambutan… turun di terminal kp. rambutan, terus bisa naik kopaja 57 atau metromini S76 ke Blok M, cuman yaaaaa itu jauhnya ampun-ampunan. Dari situ naik busway aja turun di halte polda, di halte GBK juga bisa sih tapi agak jauh ya jalan ke dalamnya.

Agak anti dengan kopaja atau metromini, yaaaaa monggo cobain busway, tapi yaaaaa tetep aja jaaaaaauuuuuuh banget. Ini kalau dari kampung rambutan ya.
kampung rambutan –> BNN (transit) terus cari yang ke semanggi–> semanggi (transit) jalaaaaaaaaaan jaaaaauh melintasi jembatan yang puaaaaanjang banget ke halte Benhill–> naik yang ke Blok M turun di Polda

Sama juga kalau kalian pakai omprengan hehehehehe (thanks for pillowman atas ajarannya yang sangat berharga, jazakallah khair hohoho)
Naaaaah… kalau naik omprengan, dari baranang siang cari deh si ompre yang mau ke UKI, sampai di UKI kalian bisa jalan dikit ke halte busway cawang UKI, dari situ naik busway koridor 9 turun di semanggi jalaaaaaaaaaan terus ke halte benhill, dari situ naik yang ke Blok M dan turun di halte Polda.

Kalau nggak mau kaki copot karena transit di semanggi, bisa juga kalian dari Bogor naik bus agra mas ke lebak bulus, dari sana naik apa aja ke terminal Senen. Dari Senen kalian naik busway koridor 9 ke Harmoni, dari harmoni naik busway ke arah blok M (koridor 1) turun di Polda. Keliatan deket ya? hahahahahaha… tapi perjalanan kalian dari lebak bulus ke Senen itu nggak deket bray!

Huft…huft… capek ya.
Hahahahaha…. cara paling praktis sebenarnya, mengumpulkan teman dengan jiwa yang sama dan sebisa mungkin punya kendaraan sehingga bisa diperdaya buat jalan bareng ke sana hehehehe. Gratuit pula kan, waaaah bahagia banget.

Insya Allah nyampe deh 😀

SUDAH SAMPAI… NGAPAIN YA?
Sebelum kalian berburu buku satu hal yang harus saya tekankan! BAWA UANG CASH! nggak ada ATM, kecuali mobil ATM BCA. ingat kan BCA nggak masuk jaringan ATM bersama, jadi yaaaaa gitu deh. Kecuali kalian pakai kartu mandiri mungkin masih bisa tertolong karena mandiri udah masuk jaringan ATM Prima bersama BCA. Kalau bank lain…. arrrrrghhhh siap-siap aja jalan kaki keluar Istora cari ATM yang bisa pake ATM bersama. Capek kaki, bung!

Naaaaah… kali ini diskonnya kurang hot. Sebenernya sih kalau uangnya unlimited mah nggak masalah. tapi apa daya jika uang masih pas-pasan.

Buat kalian yang waktunya terbatas mungkin ada baiknya bikin list mau beli buku apa aja dan penerbitnya apa lalu…. liat denahnya langsung ke stand tujuan. Biar nggak buang waktu aja, karena jika kalian dateng ke Islamic Book Fair, kok yang ngisi standnya nggak jauh beda.

Denah IBF

Denah Indonesia Book Fair 2012

 

kalau kalian bawa uang rada banyak, langsung aja ke bagian periplus, gramedia, dkk… cuman sebagai yang pernah datang tahun lalu saya tahu persis bahwa potongan harga yang ada nggak sebesar dulu lagi. tadinya mau beliin buku Nelson Mandela buat seorang teman karena dia punya tanggal lahir yang sama dengan Nelson Mandela… Waaaah keren kan. tapiiii pas liat harganya 400rb! Errrrrr…. nggak didiskon pula pada hari itu, langsung mundur perlahan. Gramedia menurut saya jadi stand dengan diskon terpelit *as always* lainnya lumayan lah.

Naaaaah, bukan kalian yang punya jiwa MODIS (Modal Diskon) seperti saya… hahahahaha, maka surga dunianya adalah di sekitaran stand yang jual buku-buku bekas. yak! buku bekas yang pada masih bagus. Aduuuh, di stand bagian mana ya? lupa… pokoknya yang paling rame… hahahahaha. oiya, kalau kalian luang sebenarnya sempatkan waktu untuk compare harga buku di satu stand dengan stand lainnya. Bawa minum juga, haus loooh jalan-jalan.

HASIL BURUAN?
1. AGATHA CRISTIE’S NOVELS

Novel-Novel Agatha Cristie

Novel-Novel Agatha Cristie

Seperti biasa… sebagai penggemar novel detektif, saya pasti berburu novel Agatha Cristie. Huwaaaaaaa… dan dapet. Bahagia banget. Saya mulai ngumpulin semua versi bahasa inggrisnya karena walau harus bulak-balik buka kamus, ceritanya jadi lebih menegangkan daripada versi terjemahannya.
Berapa nih harganya? masing-masing 30 ribu hwahahahahaha… lumayan lah. cuman mungkin kertasnya mulai menguning ya, cuman nggak apa lah. Masih terlihat rapi dan cantik kok

 

2. Bidadari-Bidadari Surga

Bidadari-bidadari Surga

Naaaaah ini tadinya mau saya kasih buat seseorang. Karena rak buku dia mulai harus dipenuhi buku hehehehehehe. Saya pernah memberikan buku tere liye kepada dia, jadi pengen sekalian aja konsisten ngasih buku tere liye. Saya ngerasa match aja buat dia. Lagipula orangnya sangat apik, jadi saya bisa minjem ke dia nanti hwahahahaha… rak buku saya sudah penuh soalnya jadi sebenarnya lebih happy ngasih orang-orang apik. Dan seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, book is a message… I want to give a good message for a good one. huhuhuhu, mengharukan nggak sih.

tapi… setelah liat cover letternya… baca chapter awal-awal… tentang kakak yang berjuang untuk menjadikan adik-adiknya orang hebat. Huwaaaaa itu sih gw banget, orang yang saya kasih buku bisa-bisa bilang “Sepertinya lu yang harus belajar lebih banyak mon” Aaaaaah… dia sih udah menjadi kakak yang baik… sangat baik… mungkin akan menjadi lebih baik lagi nanti. Jadi saya simpan bukunya, sebagai pesan untuk diri saya sendiri. Saya harap dia menerima alasan ini 🙂

harganya, 38000 IDR saja… di stand Republika ya!
3. Di Tepi Sungai Piedra aku Duduk dan Menangis
Di tepi Sungai Piedra Aku duduk dan menangis

ini karena pas lebaran tahun ini kena tag #Bukutempel dari pemilik blog ini.
Saya penasaran kan jadinya… daaaaaaaan…. bagus banget, tapi agak roaming bacanya hahahahaha. Bahasanya Paulo Coelho emang indah… tapi kayaknya harus rada pelan-pelan ya bacanya biar bisa menggerti makna yang mau disampaikan.

Harganya… 20 ribu hehehehehe… nggak turun banyak ya dari harga aslinya.

4. Ranah 3 Warna

Ranah 3 Warna

buku saya hilang! dan itu bukan buku saya tapi buat mama saya. Errrrrgh… siapapun yang minjem, sudahlah… sudah saya ikhlaskan.  Jadi saya beli lagi, gimana juga harus ngegantiin buku punya Mama kan. Di gramedia… diskonnya 20% dari harga aslinya. lumayan lah daripada lumanyun hehehehehehe….

Yaaaak itu aja, saya keburu capek jadi nggak bisa lama-lama saat itu.
Mungkin sekian aja review dari saya. Yang mau datang ke IBF, terakhir besok loh… selamat berjuang! hehehehehehe.

 

Mari belajar mengucapkan “Terima Kasih”


Beberapa hari yang lalu saya ke Jakarta,
Seperti biasa… angkutan yang mengantarkan saya menjelajahi jakarta pasti cuman kereta dan busway. Hahahahahaha…. kalau sendirian udah deh,pakai yang aman-aman dan jelas aja.

Naaaaah! hal yang udah lumrah banget kalau di kendaraan publik seperti itu kita rebut-rebutan duduk karena capek juga kan kalau jauh-jauh berdiriiiiiiii dan berdesak-desakan. Nah, rahasia umum juga bahwa banyak yang berdiri agak jengkel dengan yang duduk apalagi kalau yang duduk, misalnya, masih muda belia dan diasumsikan jasmani dan rohani.
Image and video hosting by TinyPic

Well, saya setuju sekali…. sangat setuju, ketika kita… muda-mudi bangsa ini memprioritaskan orang tua, ibu hamil, ibu yang bawa anak kecil, yang memiliki kekurangan tertentu untuk duduk. Yaph, itu SIKAP! nggak ada sanggahan untuk itu. Agak terlalu juga emang kalau pura-pura tidur padahal di depan mata kita ada orang-orang yang masuk kategori “Diprioritaskan untuk mendapatkan tempat duduk”

TAPI…
Saya ingin menegaskan, tolong deh yang diberi tempat duduk juga ucapkan “TERIMA KASIH” kepada yang dengan legawa memberikan tempat duduknya.

Loh, kenapa ngomong kayak gitu, Mon?
Karena saya merasa sakit hati beberapa kali! Beberapa kali saya memberikan tempat duduk saya di kereta pada orang lain, dan “terima kasih” karena saya malah memperoleh muka masam dari orang yang saya berikan tempat duduk dan tanpa ada kata terima kasih sama sekali dari orang yang bersangkutan.

Cerita yang terbaru begini….
Kenapa saya sering memperoleh tempat duduk di kereta? Sederhana saja… saya senang menunggu kereta di stasiun Jakarta Kota yang notabenenya stasiun pemberangkatan kereta. Nggak apa deh jauh-jauh juga… lagipula saya suka foto-foto di jakarta kota jadi kadang sekalian refreshing.

Pada hari itu, saya sedikit kurang beruntung karena ada satu jadwal kereta yang dibatalkan, yang lebih menyebalkan lagi saya yang udah capek karena berangkat dari bogor subuh-subuh dan pas mau pulang aja kok susah banget, pegel, kepanasan, lapar, haus, kucel, masih harus menunggu kereta selanjutnya selama 90 menit! Aduuuuh kebayang dong BT dan capeknya gimana? Belum lagi saya menyadari di stasiun2 lainnya penumpang pasti akan menumpuk. Arghhh…..

Setelah 90 menit menunggu, akhirnya si kereta datang… huwaaaaa udah nggak mikir lagi deh. Langsung masuk dan duduk. Kalau di Jakarta Kota kemungkinan dapat tempat duduk lebih besar 🙂 . Karena badan saya memang didesain untuk kerja indoor bukan outdoor, jadi udah tepar banget deh… dan taraaaaaaa saya tertidur dengan nyenyak.

Merasa leher sakit sekali, saya lalu terbangun dan kaget banget karena kereta sudah sangat penuh. Sementara kereta baru sampai stasiun pasar minggu. Di depan saya, ada seorang nenek tua yang duduk di bungkusan besar barang dagangan *saya nggak tau isinya apa, pokoknya kantong plastik gueeeedeeee bgt* karena kereta mulai padat tentu si nenek itu agak mengganggu beberapa penumpang lain yang juga berdiri, di samping si nenek itu ada cucunya… diem aja.

Jiwa heroik saya bangkit… masa iya saya tega liat si nenek itu duduk di bawah karena nggak kuat berdiri? Belum lagi saya juga nggak tega deh kalau dia kesenggol-senggol orang lain. Saya juga punya keluarga kali, kalau Mama atau nenek saya begitu juga saya nggak akan rela. Please!Gw juga punya hati dan otak!

“Nek, silakan duduk di sini aja” kata saya mempersilahkan si nenek.
Neneknya agak gengsi “Ah, nggak usah udah tanggung” Waaah, karena capek saya agak kesel juga… udah dipersilahkan masih gengsi. Tapi karena udah sepuh neneknya, jadi saya maklum…
“Iya… nenek turun di stasiun apa?” Kata saya mencoba sabar.
“Depok” sambil masih dengan muka acuh butuh
“Itu masih jauh, Nek. Udah duduk aja di sini”
Si cucu kemudian nyerocos, “Udah, Nek… duduk aja… lumayan.”

Setelah diyakinkan begitu, si nenek pun duduk. Saya berdiri, I feel so much better karena udah cukuplah setengah jalan duduk. Lagipula selama masih bisa liat jendela dan masih bisa nafas saya happy-happy aja tuh karena bisa liat pemandangan dan asma saya juga nggak akan kambuh selama masih ada space yang cukup luas buat kepala saya *dulu pernah ambruk juga karena kegencet parah dan nggak ada pemandangan sama sekali selain punggung manusia*

dan si nenek itu pun akhirnya tertidur di tempat duduk yang saya ikhlaskan itu.

Tapi kemudian betapa sakit hatinya saya ketika si cucu kemudian ngobrol dengan orang lain yang sepertinya temannya atau apalah… dan itu menyindir saya setengah mati

“Iyaaaaa… biasalah anak muda, pura-pura tidur. Tega banget tuh baru ngasih pas si nenek udah mulai capek” bla….bla….bla… makin lama makin mengarah ke saya dan soory to say makin kurang ajar!

Saya harus akui, saya kecewa. Kalau saya saya nggak punya iman dan nggak ngehormatin orang lain! Udah saya tonjok! Saya lempar ke luar kereta! Abis seenaknya aja nge-judge orang.
Sekadar informasi saja ya, sewaktu saya masih duduk, di kiri dan kanan saya ada dua anak yang lebih muda dan sehat daripada saya! Tapi dari jakarta kota sampai bogor mereka tidur dan maenin BeBeh mereka. Saya bisa…. bisa seperti mereka! Tapi kan pada kenyataannya saya nggak begitu.
Setelah sampai di depok si nenek dan si cucunya itu turun kan. Tidak ada kata terima kasih! Yang ada muka masam dari si cucu. Grrrrrrrrrrrh~~~~~~ saya kesal sekali!

Itu hanya satu cerita!
Saya berkali-kali mengalami hal yang hampir serupa, apa saya orangnya terlalu perasa ya?
Pernah saya kaget karena ketika saya terbangun di kereta, ada ibu hamil yang berdiri di depan saya. Lagi-lagi saya kaget karena di depan saya kok bisa-bisanya ada ibu hamil yang tidak dipersilakan duduk oleh siapapun? Seperti biasa saya persilahkan duduk, waaaah takut kualat lah.
Si Ibu hamilnya baik sekali dan bilang, “terima kasih banyak ya,mbak. Maaf ya mengganggu” dengan senyum mengembang… waaaah cantik sekali.
“Hahahaha, gak apa, Bu… harusnya daritadi. Saya ketiduran sih”

Tapi apa kata orang-orang di sekitar saya,
“Harusnya dari tadi tuh… tadi gw nyari-nyari satpam supaya dia nyadar. eh bagus deh nyadar sendiri” saya inget banget yang ngomong gitu dua orang anak cewek remaja seumuran saya lah. Hampir saya jambak dan injek kakinya! Siapa lo?!! kenapa harus dia yang ribut? untungnya lagi saya nggak mau… ya saya nggak mau punya otak yang dangkal seperti mereka!
Ada lagi, saya ngasih tempat duduk ke ibu hamil. Eh dia malah cemberut dan nggak bilang terima kasih atau senyum sekilas ke saya. Padahal saya juga belum nyampe 1 menit tuh nikmatik tempat duduknya.

Waaaaah…. pokoknya banyak yang kayak begitu deh.

Saya kira saya saja yang dongkol masalah ini…..
Suatu hari di kereta ada seorang nenek yang lebih ekstrim daripada saya. Dia memberikan tempat duduk kepada seorang ibu yang bawa anak kecil buanyaaaak banget. Nah tapi, setelah sampai tujuan si ibu banyak anak ini melengos pergi begitu saja tanpa mengucapkan terima kasih ke si nenek. Kalian tau apa yang terjadi?

Si nenek kemudian teriak, “Kelak anak kamu nggak akan pernah berterima kasih ke kamu, karena kamu tidak tahu bagaimana berterima kasih kepada orang lain” Sedaaaaaap! Kalian mau tau? Saat itu rasanya saya langsung mau sungkem ke si nenek perkasa itu. Siapa??? Siapa yang bisa seberani si nenek untuk mengatakan hal itu? Ya mungkin memang harus ada orang seperti Beliau untuk menyadarkan komunitas masyarakat yang mulai cuek dengan kepedulian dan pengorbanan orang lain.Saat itu, saya bangga jadi penumpang yang berdiri karena bisa mendapat pelajaran luar biasa secara live dari si nenek itu dengan jelas.

Si nenek itu mungkin menangkan mata berbinar saya yang memancarkan kekaguman tiada tara ke si nenek, lalu Beliau tiba-tiba ngobrol dengan saya lalu menasehati saya:
“Cu, terima kasih dan maaf itu mungkin keliatannya sepele. Tapi dua kata itu menunjukkan kita menghargai setiap perbuatan orang lain, sekecil apapun. Kalau kita tidak bisa melakukan hal sepele dengan baik, maka kita juga tidak akan bisa melakukan hal besar dengan baik

Saya mencatat nasehat itu baik-baik.

Mungkin semua hal butuh waktu ya?
Saya juga dulu suka rada iri kok sama orang yang tidur di kereta, apalagi cowok, sedangkan kita berdiri. Saya bahkan pernah ketawa terbahak-bahak, saat ada seorang mas-mas yang terlihat jelas pura-pura tidur ketatuhan plastik berisi ikan mas! Hwahahahahahaha…

tapi semakin saya dewasa *ceilah bahasanye*, saya liat teman-teman saya kerja, dan bahkan saya mengamati berbagai kisah “Pillowman” yang tiap hari bulak-balik menghadapi ganasnya ibukota *errrrr…. sorry, nggak menemukan padanan kata yang nggak lebay* saya menjadi sadar betul, banyak orang di muka bumi ini sangat kelelahan… bahkan lebih daripada saya.
Saat di kereta… saya lalu menyadari, orang yang duduk belum tentu lebih tidak lelah dibandingkan yang berdiri, begitu pula sebaliknya. Semua orang sama-sama capek, sama-sama lelah, sama-sama bosan, yah sama-sama lah. Maka pada saat itulah rasa saling menghargai dan menghormati itu diperlukan. Bukankah semuanya juga berhak dihargai karena sudah bekerja keras seharian? atau mungkin menempuh perjalanan yang sangat jauh?

Ketika di kendaraan umum,
Apa begitu sulit, orang-orang yang lebih muda…membuka mata dan hati lalu mempersilahkan orang-orang yang lebih layak untuk duduk untuk duduk?
Apa begitu sulit juga, bagi orang yang dibantu demikian untuk sekadar tersenyum atau mengucapkan terima kasih?
Apa begitu sulit pula, bagi orang-orang yang tidak memberikan atau diberikan tempat duduk untuk sekadar diam saja tidak perlu banyak komentar?

Bahkan ketika dalam kehidupan sehari-hari,
Apa kita sudah bisa mengucapkan terima kasih atas setiap hal yang dilakukan orang lain untuk kita?
Apa kita sudah menjadi orang yang cukup helpful bagi orang-orang di sekitar kita?
Apa kita sudah cukup dewasa dan bijaksana dalam bertindak?

Bukan karena saya gila terima kasih…. tapi karena saya merasa saya senang ketika pengorbanan saya dihargai oleh orang lain, dan rasanya sebuah hal yang manusiawi jika orang lain juga merasakan hal yang serupa.

Yaaaa…. begitu saja sih.
Pikirkan sendiri saja ya 🙂

Idul Adha…. an another nice day with full of story :)


Waaaah sudah lama sekali ya nggak ngisi blog ini. Saya keasikan main tumblr akhir2 ini jadi lupa deh sama si wordpress yang ini.

Well, pengunjung yang baik hati dengan ini saya ingin mengucapkan

SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA  :clover:

Adik saya paling heboh kalau Idul Adha, katanya gak tega liat para kambing dan sapi harus mati syahid di tangan para jagal professional. Tapi saya sih enjoy-enjoy aja hahahahaha yang lebih mengerikan sebenarnya kalau pas ada yang rebutan daging kurban dan nggak mau antri. BTW, jangan salah loh…. walau filosofi awalnya di hari ini semua orang diharapkan bisa sama-sama happy and improving the nutrition quality karena secara bersama-sama makan daging…. tapi pada kenyataannya makin kesini banyak kaum dhuafa yang ngumpulin daging dari sana-sini bukan buat dimakan tapi buat DIJUAL! yeeeeph, dijual… jadi ada loh yang sampai ngumpulin kemana-mana sampai terkumpul berbungkus-bungkus lalu dijual deh. Salahkan mereka? Gimana ya? Secara normatif sih agak nyebelin ya…. karena pada kenyataannya ada mungkin warga yang kesulitan makan nggak kebagian daging kurban. Belum lagi yang kurban rasanya kok agak geregetan dikit-dikit lah kalau tau kambing atau sapi yang udah mereka kurbankan dan udah diniat-niatin buat sedekah dan ibadah eeeeeeh…. malah dijadiin ladang bisnis sama beberapa pihak 🙁 nggak apa sih, pahala mah nggak akan nggak keitung tapi kan gemes-gemes-jengkel dikit kan pasti ada.

Tapi gimana ya? memang in todays world sebenarnya masyarakat khususnya di kawasan urban dan sub-urban itu nggak peduli masalah nutrisi yang wah-wah… yang penting kenyang udah cukup. Yang mereka butuhkan itu memang mentahnya aja alias it’s all about money~ money~. Mereka kan nggak punya kulkas… jadi si daging harus diolah saat itu juga bukan? Lhaaaa…. abis sehari. Coba kalau dijual, kan lumayan bisa menyambung hidup sekitar 1 minggu kedepan, iya kan? Jadi yang emang wajar sih hal ini terjadi, cuman sedih aja kalau sampe rebut-rebutan dan ada yang sampai kepancing emosi.  Well, that’s a reality jadi nggak usah kaget-kaget banget lah. Seperti yang pernah saya bilang laaaaaaamaaaaaaa sebelum saya menulis ini, masyarakat itu membentuk teori ekonomi mereka sendiri. Jadi emang nggak bisa ketebak arahnya kemana apa yang mau mereka lakukan. We can predict but we never know what will happen in the future.

Mungkin lain hari kurban harus lebih terkoordinasi kali ya. Konsep daging qurban yang dikornet itu sebenernya oke banget tuh, jadi bisa dikirim bahkan ke ujung-ujungnya Indonesia… tapi kemana ya sekarang? Ah tau deh gelap.

Eh…eh…. kok jadi ngelantur….
jadi gimana shalat Ied di rumah saya.
Menyenangkan seperti biasa. Kayaknya saya sempat ada krinsutnya deh. Tunggu sebentar yaaaaa.

 

1. hal keren saat shalat Ied di lapangan terbuka itu adalah ketika kita ngedongak ke atas kita liat langit yang luas dan ranting-ranting pohon yang selalu menatap matahari dan langit dengan gegap gempita. So nice view

Image and video hosting by TinyPic

2. Saya juga senang shalat Ied karena kayaknya rame aja. Kalau kata Alm. ayah saya…. keliatan betapa grande-nya Islam. Seneng aja liatnya. Biasanya tetangga gak ada, eh pas shalat Ied bisa ketemu-ketemu deh. beneran deh, di komplek itu hal kayak gini berharga banget. Wong biasanya cuek-cuekan sama tetangga pas event kayak gini naaaaah! ketemu semuanya 😀 Lumayan lah uji popularitas *halah*

Image and video hosting by TinyPic

 

3. tapi yang agak bikin keseeeeeeeel… karena rumah saya nggak jauh dari masjid dan ruang terbuka hijau, naaaaah biasanya shaf shalat Ied itu sampai ke depan rumah (ada untungnya juga sih, jadi Mama yang nggak bisa jalan jauh-jauh bisa tetep kebagian shaf shalat Ied wong tinggal keluar pager). Naaaaah, alas koran,plastik, dkk-nya suka nggak dirapihkan lagi. Grrrrrr…. alhasil yang harus kerja bakti sedikit sama panitia dan pemulung 🙁 well, nggak apa sih tapi kaaaaaan…… huhuhuhuhuhuhuhuhu kotor aja 🙁

Image and video hosting by TinyPic

So far cukup seru kan….
Hal luar biasa lainnya yaaaa pas keluarga dateng. Selalu happy ketemu sepupu-sepupu tercinta hahahaha mereka itu lucu-lucu banget. Mama juga masak enak… apa lagi ya? Oiyaaaaa…. gak ada yang jualan makanan! Pokoknya tukang dagang cuti semua… waaaaah udah deh penyiksaan yang cukup signifikan bagi warga pagelaran yang emang notabenenya doyan jajan dan makan hahahahaha.

Well, itu saja yaaaaa… have a nice long weekend all.

A letter to my God….


Dear God,
Maybe it have been a long time since the last I talking seriously about my life, my decisions, everything! You know? Sometime I just miss the time when I can pray to You sincerely, like I did when I was small, so do You… I guess.
God,
I know You are so busy, you take care all things in this amazing huge universe, in the same time You should listen for much pray addressed to You. Really, it’s logically unaccepted if You can listen all of those prays and always make wise decision. But You’re The Almighty, nothing You can’t do… till the end of the world, I know, realize, and believe that You always have the best plans for everyone in every time and everywhere. That’s why God, I just can lean on You, depend on You, and hope to You.
I want to be honest to You, because I know You know everything inside my mind and heart.
For many cases, choosing a life path is the hardest thing I face in this life chance. You know, God? Usually I just have no idea which one right or wrong, which one better or worse. Usually everything in front of me look similar! I can’t decide which one wrong, because everything looked right…. Or everything just look good, etc. You know? Choosing is very difficult life lesson, at least for me. There are tons of questions in my head, trying to answer what do You want to do to me? What’s for? Why should me? What should I do next? Everything… sometimes I’m become so patient but I can’t pretend that sometimes I also become so emotional because can’t get any explanations about “what will happen?” and “why it happens?” Your plans is like a secret missions, no one can guessing… but surely it will happen, and You have a power to do everything. Nothing impossible for You, nothing! I will never hesitate Your decisions, never!
You know, I love You… really love You. But I don’t have any idea why usually I become so much ugly and do bad. I realize it, really realize it. How can I’m not grateful enough to You and still break Your law and rule. I don’t know… human is very complicated? Different with any other creatures in your universe… human have mind, heart, love, lust, everything! You make human so perfect… but it makes sometime they can’t have a good control to control every blessing You give. Human… can be so kind more than angels, in the other side…. When they lose control they also can more cruel than devil. So, this is my first request… Keep this heart, so it will continue to be on your Way. Maybe I will do something wrong for many times, in that time… please remind me about the right way I should choose or at least show me what should I do. Please, never be angry to me… please, because I’ll never survive without You.
If I’m not wrong, I have tell you several times, maybe every time, about my dreams… ambitions… imaginations… hopes…. Everything. I remember, when I felt You weren’t answer my prayers… I got mad! Really mad! Felt that You’re so unfair! But… after several time passed, You show me that You give the better things for me. So, here I am now…I believe in You…
You teach me that life is not easy for some people in this world. You teach me about hard work, about how to survive even when I just have a dream left, about how to appreciate other people, about how to tolerant, about how to be so tough and strong in facing everything! So, I hope… I can become a person who tough enough to help other people who need me.

Make me so clever and smart! So I can help people to learn about Your science, feel amazed because it, and feel more grateful for everything to You.
Make me so rich! So I can make people around me not hungry again… so they can gain more concentration to take care their family and pray to You.
Make me so powerful! So I have a power to stop any
Make me so patient and lovable! So I can make everybody smile
Make me so wise! So I can make the best decisions not only for me but also for people around me
and Make me so kind and sincere! So I can do these idealism… just for and because You.
God… I dedicate every steps and dreams I have just for You. But please, give me some chances to make my existence useful for many people. Please let my parent, family, teacher, friends, and every people in this world, later or soon, proud to me. Please make my life in this world, worth!
Too much request isn’t it? Yeaaaah… much request, because I just can demand everything to You, just You.
God, I have another request…
Can You take care my Mom? She take care of me very well till today, she is the best I ever had… so, I hope You can give her the best health, wealth, and happiness.
Can You take care my family too? Because they have done many things to me, they make my life…LIFE.
Can You also take care my teachers and friends? For many things, they teach me… You know? Nobody’s perfect… but they perfect me.
Can You give a big attention to all human in this universe? I don’t know how… but can You make us more tolerant each other… care and help each other… and more peace day by day. In the future, I’ll have children, grandchildren, etc, just like anybody else in this earth… in that’s time I just don’t want to see them to live in not conducive world. I want to see everybody’s happy!
God, night wore on
that’s all my letter for You today.
I hope you can consider for it and grant it for me.

It is You we worship and You we ask for help.
Guide us to the straight path
The path of those upon whom You have bestowed favor, not of those who have evoked [Your] anger or of those who are astray.
(Q.S. Al-Faatihah: 5-7)

For everything… I thank you.

When I learn to Appreciate everyone… and Grateful for everything :]


Hai semuanya apa kabar?
Saya… mmmm… baik sekali walau kadang masih belum bisa menghilangkan kemalasan hehehe.BTW saya senang sekali loh, rupanya blog ini banyak juga yang baca huhuhuhu. Makasih ya semuanya.http://www.emocutez.com

 

Cerita apa lagi ya ke kalian?
Oiya saya mau cerita tentang one day with my very greatest friend ever after, Pillowman. Yang belum tau Pillowman, emmm… dia teman saya yang ngasih hadiah ulang tahun bantal raksasa, luar biasa… dia emang mendukung semua minat dan bakat saya termasuk minat yang besar terhadap tidur.
Langsung saja, kemarin saya seharian bersama dia. Huwaaaaaa…. TIRING DAY! Ini semua gara-gara sebuah rekrutment sebuah Perum di Indonesia tanah air tercinta ini.  Pada H-1 tes saya sudah feeling unwell, bukan sakit tapi yaaaaa ngerasa males aja *oh itu bawaan sih ya hehehehe* tapi karena saya penasaran, terus dari awal mau support teman saya itu, DAN saya juga harus bawain pas foto teman saya karena dia baru ngeh pas foto dia hilang, dan rumah dia itu di sebuah wilayah yang tidak terdeksi kecanggihan GPS *gak selebay itu sih* sehingga dia stuck nggak bisa nyetak foto padahal udah malem dan besoknya tes, jadi males nggak males, ngantuk nggak ngantuk, antusias atau tidak ya harus datang.
Tapi bener loh, Allah itu Mahabaik, sebenarnya dari awal Allah itu udah ngasih tau kalau you follow the right track or not, you’re in your life path or not, semuanya! di hari-H saya juga ketinggalan HP, kartu peserta saya luntur tanpa alasan yang signifikan, teman saya juga nyasar ke ruangan antah berantah padahal dia itu orang yang teliti banget kalau masalah waktu dan tempat, bawaannya ngantuk, saya juga ngomel-ngomel nggak karuan karena saya merasa panitia rekrutmentnya kurang pro menghadapi ribuan peserta errrrrgh rasanya mau pulang. Dan benar saja… kami berdua nggak ada yang lolos, satu-satunya hal yang saya sayangkan, kalau saya mungkin udah bodo amat lah, but my friend? Oh~ I think he deserve to gain more.
Tapi bukan itu yang bikin saya so happy at all dan merasa Allah love me very much.  Pulang dari tempat rekrutment itu, saya masih terus bersama dia. Yaiyalah, secara saya nggak mau dong ilang di Jakarta hahaha *lagian dia lagi baik bayarin saya busway terus, lain kali bawa dia terus deh hahahahahaha* dan karena tempat rekrutmentnya dekat kantor dia jadi dia lumayan laaah apal jalan *walau masih perlu fit and proper test serta pelatihan lebih intensif untuk sampai level hapal jalan*
Dia menyarankan saya omprengan dan bukan kereta karena katanya kereta penuh dan saya harus berdiri, kayaknya sih dia ada motif males denger lagi saya mengeluh tentang kaki saya yang sering rematik *please jangan ketawa, emang penyakit tua renta banget*.
Karena memang seharian bersama dia, saya jadi tahu tentang siapa sebenarnya teman saya itu. Saya mengenal dia lebih dari 4 tahun, kawan! TAPI demi apapun deh, saya belum tahu secuil pun tentang dia. Jadi selama 4 tahun yaaaaa cuman tahu cangkang-cangkangnya saja. Lagi-lagi Allah itu memang baik sekali pada saya, saya selalu dipertemukan dengan orang-orang yang punya cerita-cerita luar biasa.
Saya belajar dari hal paling nggak penting sampai yang wew sekalipun seharian itu.
Yang sepele-sepele dulu,
1. Saya baru tahu kendaraan bernama omprengan. Hahahahaha… nggak nyangka bentuknya bohai. Saya juga baru tau omprengan itu ada yang ber-AC juga! Hahahaha…. sumpah deh norak banget saya ini tapi bagi saya new experience aja. Rasanya sama kayak pertama kali naik kereta api ekonomi. Pas saya tanya berapa banyak yang bisa ditampung sebuah omprengan, dia jawab “Selagi masih ada space aja, Mon” hahahahahaha… saya ketawa-ketawa lah, habis rupanya dimana-mana rente seeker itu ada ya.
2. Saya jadi tau preman-preman yang suka berkeliaran, yang kemarin teman saya ceritakan biografinya secara mendetail adalah preman muda yang lumayaaan lah dan suka godain cewek-cewek gitu di ompre, wedeeeeew, sampai takjub hahahaha. Tapi pengen ketawa juga karena ya ampuuuun, dapet dari manaaaaa pengetahuan model begitu. Rupanya dia tahu dari temannya, wew~ apa lagi yang dia tau? Aduuh pengetahuan sepele kayak gitu rupanya butuh juga loh, bener deh. Nyesel jadi anak lugu, polos, dan kuper hehehe.
3. Tempat-tempat makan enak, memang dia tau kalau tidak ada buku, kucing, atau kerjaan yang berarti saya hanya bisa diam dengan makan atau tidur hehehehe. Jadi sepanjang jalan dia nunjukin tempat makan yang enak dong. Padahal tau saya udah menggendut lagi setelah perbaikan gizi sama Mama, masih mau ditambah lagi. Mungkin supaya saya siap menghadapi idul adha nanti, aduh saya kebagian nomer antrean berapa ya… besok mau di-cap dulu deh.
And many moreeeeeeee~ pokoknya dia cukup sabar lah menghadapi celotehan saya. Bahkan ketika di sebuah Mall saya bikin seorang anak kecil nangis karena saya iseng manggil-manggil si anjing pelacak yang lagi asik boboks dia cuman ketawa-ketawa aja hehehehe. Lagian kenapa nggak ada yang notice bahwa ada anjing serba item yang lagi tidur, bener-bener aneh deh. Dia juga nggak ngapa-ngapain padahal saya berisik gangguin dia, mungkin diam-diam dia udah migrain juga sih hehehehehe.
Naaaah, setelah puas ketawa-ketawa and feel so happy *walau kayaknya saya doang yang super duper heboh*, saya kemudian banyak belajar hal yang keren-keren dari teman saya ini.
Teman saya ini orang yang legawa banget ketika saya omel-omelin, kadang gemes juga dong kok ada yang orang yang too easy untuk didzhalimi hehehehe jiwa bully-bully saya kan jadi bangkit. Kemarin dia cerita banyak hal tentang kehidupan dia, pekerjaan dia, keluarga dia, impian dia, banyak hal. Agak menganga juga ya karena, weeeew! You face all of that by your own self?  Laki-laki itu emang kadang suka diam-diam hebat banget, ada aja adventurous life-nya. Manusia itu memang makhluk yang luar biasa.
Saya tidak akan memaparkan tentang apa sih yang dia ceritakan, hohoho~ too personal. Bagaimanapun saya harus menjaga kepercayaan dia kepada saya dong, kepercayaan itu mahal kawan! Jadi saya tuliskan saja poin-poin penting yang saya dapat ya, semoga gak salah fokus hehehehe.
1. I learn to love my dream and every process related to it; Saya memang tipe pejuang sejati tapi aiiih rupanya saya belum apa-apanya dibandingkan teman saya sendiri. Ketika tahu betapa kerasnya perjuangan dia sampai ke bangku kuliah wew hebat banget. Perjuangan saya untuk sampai ke bangku kuliah juga tidak mudah, jika tidak ada keluarga yang begitu baik hati masih mau menyekolahkan saya setelah ayah saya meninggal dunia, saya mungkin tidak akan seperti saya yang sekarang ini. Tapi rupanya ada pula yang perjuangannya lebih seru dibandingkan saya.
2. I learn to love my family more and more; Keluarga itu, ya ampuuuun harta yang berharga dan indah banget. Dari cerita-cerita teman saya itu, saya menyadari banyak hal. Anggota keluarga kita,terutama orang tua kita, mungkin sudah berjuang lebih keras dibandingkan yang kita duga hanya untuk membahagiakan kita. They dare to struggle to us, so we deserve to struggle for them, without excuse! Just fight for them.
3. I learn to be thankful for everything I have and proud for that; Saya juga agak master dalam hal complaining. Tapi setelah kemarin, emmm… oh ya Allah, I feel so lucky. Saya kemudian memahami bahwa apa yang Tuhan berikan kepada kita adalah hal-hal yang luar biasa untuk kita, yang mengarahkan kita pada jalan hidup kita masing-masing. No more too much complaining. Saya terharu  sekaligus tenang karena saya merasa teman saya sudah planning further for his future life, belum tahu memang langkah-langkah paling konkrit yang akan dia tempuh, tapi he has decide his destination. Saya aja nggak nyangka hahahaha…. biasanya dia itu “Yeaaah… kemana air mengalir aja deh” tapi sekarang Alhamdulillah he’s cool, lumayan lah. Dia cerita kepada saya tentang laki-laki itu harus siap untuk menjadi pemimpin dalam keluarga, menghadapi masalah yang ada, harus punya rencana ke depan mengenai keputusan apa yang paling baik untuk banyak orang, belajar untuk menghandle ego, harus siap dengan segala tanggung jawab apalagi kalau sudah naik pangkat jadi suami lalu jadi ayah, wuaaaaah…. semuanya, sepertinya tanpa dia sadari hehehehe saya memang pendengar yang baik. Seru banget deh, kawan! Saya sampai bilang “Oh, untung gw cewek hahahahaha” tapi dia masih bilang “Hahahaha, gw mau bisa mensyukuri setiap hal yang terjadi, Mon” Gileeee…. berat boy bahasanya.
Masih banyaaaaaak lagi… tapi saya capek dan lapar hehehehe.
Saya merasa dia orang selain keluarga saya yang paling support setiap impian saya. Dari awal saya udah bilang “I want to be a people who go around the world. Gw mau ilmu gw, pengalaman gw, harta gw, hidup gw, bisa berguna nggak cuman buat keluarga gw, orang-orang di deket gw, tapi buat dunia! DUNIA. So, whatever it’ll takes… I’ll reach my dream to go around the world” dan dia orang yang oke-oke aja dengan ocehan saya tersebut. Padahal bahasa inggris saya masih  biasa-biasa aja, saya masih suka galau sendiri, tapi dia masih bilang “Gw selalu doakan kok lu bisa meraih impian lu” itu aja… itu aja lebih dari cukup. Kalian mungkin tidak tahu, tapi rasa dihargai sepenuhnya oleh orang lain itu LUAR BIASA…
Saya merasa saya sudah pada jalur yang benar, saya sedang dalam proses meraih cita-cita yang saya pendam selama hampir 8 tahun! Yaph 8 TAHUN! hahahaha…
Kini, saya rasa… saya juga harus mendukung impian teman saya tersebut. Saya semakin belajar mengenai bagaimana menghargai setiap perjuangan dan impian orang lain, saya juga belajar betapa berharganya dan mahalnya sikap “MENGHARGAI” tersebut.
Semua orang sedang berjuang, pada jalur mereka masing-masing, tidak ada yang berhak mengatakan bahwa impian dan perjuangan seseorang lebih baik atau lebih buruk dari orang lain, yang perlu kita lakukan hanya… menghargai setiap langkah yang telah orang lain tempuh.
Terima kasih, Pillowman… realize it or not, you teach me many things.
Terima kasih Ya Allah atas setiap pelajaran yang Kau berikan padaku lewat hamba-hamba-Mu… lewat semesta-Mu.
Terima kasih juga pembaca sudah mau baca celotehan-celotehan saya hehehe.

http://www.emocutez.com